Jawaban Tinjauan Akhir Bab 10 Perilaku Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tinjauan Akhir BAB 10 Pertanyaan Tinjauan 10-1 Bagaimana anda menjelaskan mengenai pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi? Jawaban: Saat ini organisasi yang tidak menggunakan tim akan menjadi bahan perbincangan. Tim-tim ada di mana-mana. Sebagaimana organisasi telah melakukan restrukturisasi diri mereka sendiri untuk bersaing dengan lebih efektif dan efisien, mereka telah beralih kepada tim sebagai cara yang lebih baik untuk memanfaatkan talenta karyawan. Tim yang lebih fleksibel dan ressponsif terhadap perubahan kejadian daripada departemen yang tradisional atau bentuk lain dari pengelompokan yang bersifat permanen. Kenyataan bahwa organisasi telah beralih kepada tim tidak lantas berarti bahwa mereka selalu efektif. Para pengambil keputusan, sebagai manusia, dapat terpengaruh oleh mode dan menghalau mentalitas. 10-2 Apakah perbedaan di antara kelompok dengan tim? Jawaban: Kelompok kerja (work group) adalah suatu kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya.



Tim kerja (work team) adalah suatu kelompok yang memiliki upaya individu yang menghasilkan kinerja yang lebih besar dari pada jumlah input individu. Dengan demikian, kita dapat menyatakan bahwa tim kerja merupakan bagian dari kelompok kerja, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar anggota. 10-3 Apakah lima tipe dari tim? Jawaban: Tim Pemecahan Permasalahan (problem solving team) Kelompok yang terdiri dari atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara–cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim Kerja yang Dikelola Sendiri (self-managed work team) Kelompok-kelompok yang terdiri dari atas 10 hingga 15 orang yang memerlukan tanggung jawab dari supervisor mereka sebelumnya. Tim Fungsional Silang (cross-functional teams) Para karyawan dari level hierarki yang kira-kira sama, tetapi dari area kerja yang berbeda, yang datang bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Tim Virtual (virtual team) Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat bersama-sama secara fisik yang para anggotanya tersebar agar mencapai tujuan umum. Sistem Multi Tim (multiteam system)



Suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang berbagi tujuan dari atasan; tim yang berdiri atas banyak tim. 10-4 Apakah kondisi faktor konteks yang menetukan apakah tim efektif atau tidak? Jawaban: 1. Sumber daya yang memadai Kelangkaan sumber daya secara langsung dapat menurunkan kemampuan tim untuk melaksanankan pekerjaan secara efektif dan mencapai tujuan. 2. Kepemimpinan dan Struktur Tim tidak dapat berfungsi jika mereka tidak dapat kesepakatan mengenai siapa yang akan melakukan apa dan memastikan semua anggota membagi beban kerja. Kesepakatan mengenai kerja tertentu dan bagaimana mereka menyesuaikan bersama – sama untuk mengintegrasikan



keterampilan



individu



yang



memerlukan



kepemimpinan dan struktur, baik manajemen atau dari para anggota tim itu sendiri. kepemiminan penting terutama di dalam sistem multitim. Disini, para pemimpin perlu untuk memeberdayakan tim dengan mendelegasikan tanggung jawab kepada anggota tim, dan mereka memainkan peran fasilitator memastikan bahwa tim bekerja bersama sama dan bukannya menentang satu sama lain. 3. Iklim kepercayaan Para anggota tim yang efektif saling mempercayai satu sama lain. Mereka juga memperlihatkan kepercayaan kepada para pemimpin



mereka. kepercayaan antar anggota tim memfasilitasi kerja ama, menurunkan kebutuhan untuk memonitor perilaku sama lain, dan mengingkat para anggota di sekelilingi keyakinan bahwa orang lain dalam tim tidak akan mengambil keuntungan dari mereka. 4. Evaluasi Kinerja dan Sistem Pemberian Imbalan Selain mengevaluasi dan memberikan imbalan kepada para karyawan atas kontribusi individu mereka, maka manajemen harus memodifikasi evaluasi tradisonal yang berorientasi secara individual dan sistem pemberian imbalan untuk mencerminkan kinerja tim hybrid yang mengakui para anggota individu atas kontribusi mereka yang luar biasa dan memberikan imbalan kepada seluruh kelompok atas hasil positif. 10-5 Bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim? Jawaban: Pemilihan: Merekrut Para Pemain Tim Beberapa orang telah memiliki keahlian interpersonal untuk menjadi para pemain tim yang efektif. Ketika merekrut para anggota tim, pastikan bahwa para kandidat dapat memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan persyarat teknik. Ketika berhadapan denga para kandidat pekerjaan yang kurang terampil dalam tim, para manajer memiliki tiga opsi. Opsi pertama, jangan merekrut mereka. Jika anda ingin merekrut mereka, tugaskan mereka pada tugas yang tidak memerlukan kerja tim. Jika tidak dapat dikerjakan dengan mudah, maka para kandidat dapat mengikuti pelatihan untuk menjadika mereka ke dalam pemain tim. Dalam



menetapkan organisasi yang memutuskan untuk merancang ulang pekerjaan yang menyangkut tim, beberapa karyawan akan menolak menjadi para pemain tim dan tidak dilatih. Sayangnya, mereka umumnya menjadi para korban pedenkatan tim. Sifat pribadi juga merupakan faktor yang menentukan apakah orang itu cocok bekerja kandidat dalam tim yang beragam. Tim yang terdiri atas para anggota yang menyukai pekerjaan yang memerlukan penyatuan pikiran juga tampak lebih efektif dan dapat menggabungkan beberapa sudut pandang yang timbul dari keragaman umur dan pendidikan. Pelatihan: Menciptakan Para Pemain Tim Para ahli pelatihan melakukan latihan yang memungkinkan para pekerja untuk mengalami kepuasan yang diberikan melalui kerja tim. Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan pemecahan permasalahan, komonikasi, negosiasi, manajemen konflik dan pelatihan. Para karyawan juga mempelajari 5 langkah model pengembangan kelompok. Pemberian Imbalan: Menyediakan Insentif Agar Menjadi Seorang Pemain Tim yang Baik. Sistem pemberian imbalan organisasi harus dikerjakan ulang untuk mendorong usaha bekerja sama dan bukannya saling berkompetensi. Hallmark Cards inc., menambahkan sistem intensif dasar bagi individu pada bonus tahunannya yang didasarkan pada pencapaian tujuan tim. Whole Foods mengarahkan seagian besar sistem imbalannya didasarkan pada kinerja tim. Sebagai hasilnya, tim – tim memilih para anggota baru dengan hati – hati sehingga mereka akan memberikan kontribusi bagi efektivitas tim (dan dengan demikian memperleh bonus tim)



Promosi, kenaikan gaji, dan bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu yang telah bekerja dengan efektif sehingga para anggota tim dengan melatih para kolega yang baru, berbagi informasi, membantu menyelesaikan konflik dalam tim, dan menguasai keterampilann baru yang dibutuhkan. Hal ini bukan bearti bahwa kontribusi individual akan diabaikan; melainkan mereka harus diseimbangkan dengan kontribusi yang tanpa pamrih kepada tim. Terakhir, jangan melupakan imbalan secara intrinsik, misalnya persahabatan yang mana para karyawan dapat memperolehnya dari kerja tim. 10-6 Kapan pekerjaan dilakukan oleh para individu yang lebih memilih atas pekerjaan yang dilakukan tim? Jawaban: Kerja tim memerlukan lebih banyak waktu dan sering kali lebih banyak sumber daya daripada kerja individu. Tim meningkatkan tuntutan untuk berkomunikasi, pengelolaan konflik, dan pertemuan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, manfaat dari menggunakan tim harus melebihi biayanya, dan hal itu tidak selalu kasusnya. Kita dapat mengetahui apakah pekerjaan dari kelompok akan menjadi lebih baik untuk dilakukan dalam tim berdasarkan dari tiga tes berikut: Pertama, apakah pekerjaan itu lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang? Indikator yang baik adalah kompleksitas pekerjaan dan kebutuhan untuk pandangan yang berbeda. Tugas yang sederhana tidak memerlukan input beragam, sehingga mungkin lebih baik diserahkan pada perorangan.



Kedua, apakah pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum atau menetapkan tujuan bagi orang-orang di dalam kelompok yang lebih banyak daripada tujuan individu secara keseluruhan? Tim-tim seperti dealer-dealer kendaraan, dapat mengelola dengan lebih baik tanggung jawab secara kolektif untuk memastikan kebutuhan konsumen telah terpenuhi dengan tepat. Ketiga, menentukan apakah para anggota kelompok saling bergantung atau tidak.