Jenis Dan Karakteristik Pupuk Kandang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JENIS DAN KARAKTERISTIK PUPUK KANDANG Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Pupuk kandang berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Komposisi unsur hara yang terdapat pada pupuk



kandang sangat tergantung pada jenis hewan, umur, alas kandang dan pakan yang diberikan pada hewan tersebut. Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran yang memiliki kandungan hara unik. Namun secara umum kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang (S). Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis, kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil. Oleh karena itu, perlu pupuk yang banyak untuk menyamai pemberian pupuk kimia.



Seperti jenis pupuk organik lainnya, pupuk kandang memiliki sejumlah kelebihan seperti kemampuannya untuk merangsang aktivitas biologi tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah. Hanya saja kelemahannya adalah bentuknya yang kamba (bulky) (susunan bahan makanan ternak yang tidaak padat) dan tidak steril, bisa mengandung biji-bijian gulma dan berbagai bibit penyakit atau parasit tanaman. JENIS-JENIS PUPUK KANDANG Dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. Pupuk padat biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air kencing (urine). Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya berbentuk campuran kental seperti lumpur. Selain bentuk fasa-nya, ada juga pupuk kandang yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain. Seperti, kotoran ayam yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas kandang atau kotoran sapi yang bercampur jerami. Berikut ini, beberapa jenis pupuk kandang yang banyak dipergunakan. a. Kotoran sapi Pupuk kandang dari kotoran sapi memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat atau selulosa merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi senyawa tersebut memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran. Sehingga kotoran sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau pengomposan terlebih dahulu. Apabila pupuk diaplikasikan tanpa pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan proses dekomposisi kotoran. Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi. Atas dasar itu, para petani sering menyebut kotoran sapi sebagai pupuk dingin. Tingginya kadar air juga membuat ongkos pemupukan menjadi mahal karena bobot pupuk cukup berat. Kotoran sapi telah dikomposkan dengan sempurna atau telah matang apabila berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau. b. Kotoran ayam Kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek. Pupuk ini mempunyai kandungan unsur hara N yang relatif tinggi dibanding pupuk kandang jenis lain. Terlebih lagi, unsur N dalam kotoran ayam bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu.



Pupuk kandang ayam biasanya diambil dalam bentuk campuran dengan sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging (broiler). Sekam padi digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang. Ketika kandang dibersihkan kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut. Sekam padi ikut memperkaya zat hara terutama untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur P yang lebih tinggi. Selain beberapa kelebihannya, kotoran ayam rentan membawa bibit penyakit terutama bakteri jenis Salmonella. Oleh karena itu pemanfaatannya harus hati-hati dan digunakan sesuai kebutuhan. Kekhawatiran lain adalah penggunaan obat-obatan dan hormon pada peternakan ayam akan terbawa kedalam kotoran ayam. Kontaminan ini tentunya tidak diharapkan bagi para petani sayur organik. c. Kotoran kambing Kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang. Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau.



Kotoran kambing memiliki kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah. d. Air kencing (urine) Selain kotoran yang berbentuk padat, urine juga bisa dijadikan pupuk untuk tanaman. Urine merupakan buangan dari sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Urine mengandung kadar nitrogen yang tinggi, hasil dari perombakan metabolisme protein. Selain nitrogen, urine juga mengandung sulfur dan pospat. Urine yang paling populer digunakan sebagai pupuk cair adalah urinekelinci, karena memilki kandungan unsur hara N yang cukup tinggi mencapai 2,72%. Cara penggunaannya pun cukup mudah yaitu dengan mengencerkan 1 liter urine kedalam 20 liter air bersih. Kemudian campuran tersebut disemprotkan pada tanaman sebagai pupuk daun. Pupuk kandang dari urine juga bisa dicampur dengan pupuk kandang padat dan diaplikasikan sebagai pupuk pada tanah. Selain untuk pupuk,urine hewan ternak sering dimanfaatkan untuk membuat pestisida organik atau pupuk hayati. Pengomposan pupuk kandang Pengomposan pupuk kandang bermanfaat untuk menguraikan bahan-bahan organik yang terdapat dalam kotoran, sehingga menjadi sumber-sumber hara yang stabil dan bisa diserap tanaman. Proses pengomposan mengeluarkan panas, energi panas ini sekaligus juga akan membunuh bibit penyakit dan mematikan biji-bijian gulma. Sehingga pupuk kandang yang telah dikomposkan relatif lebih aman dari penyakit dan hama tanaman. Menurut penelitian Balittanah (2006), pengomposan pupuk kandang akan meningkatkan kadar hara makro. Zat-zat hara yang terkandung dalam kotoran, akan diubah menjadi bentuk yang mudah diserap tanaman. Seperti unsur N yang mudah menguap akan dikonversi menjadi bentuk lain seperti protein. Pada prakteknya, pengomposan pupuk kandang akan lebih efektif apabila ditambahkan dengan inokulan seperti EM3 dan dibolak-balik setiap hari. Namun kebanyakan peternak membiarkan kotoran ternak menumpuk hingga menjadi pupuk yang matang digunakan. Bahkan jenis kotoran unggas biasanya jarang dikomposkan terlebih dahulu, setelah diambil dari kandang, kotoran tersebut langsung diaplikasikan ke lahan pertanian.



Aplikasi pupuk kandang Pupuk kandang sudah digunakan para petani sejak berabad-abad lampau, baik itu dalam keadaan segar maupun yang telah dikomposkan. Pupuk kandang menyediakan semua unsur hara makro bagi tanaman, terutama nitrogen. Nitrogen yang terdapat dalam pupuk kandang berbentuk nitrat, suatu zat yang mudah larut dan diserap akar tanaman. Bentuk seperti ini sama dengan yang disediakan oleh pupuk kimia sintetis. Penggunaan pupuk kandang di lahan kering diberikan dengan berbagai cara, seperti ditebarkan di atas tanah, dicampur saat pengolahan tanah, diberikan dalam larikan, atau diberikan pada lubang tanam. Para petani tanaman sayuran biasa memberikan pupuk kandang dalam jumlah besar dengan dosis 20-75 ton per ha. Sedangkan untuk tanaman pangan, seperti jagung dan kacang-kacangan lebih sedikit.



Pemberian pupuk kandang tidak langsung efektif pada musim tanam pertama, tapi akan memberikan hasil yang signifikan setelah diberikan pada musim tanam kedua dan selanjutnya. Hasil penelitian Balittanah terhadap tanaman jagung menujukkan pada pemberian musim pertama hanya menambah hasil panen sebesar 6% tetapi pada musim kedua naik hingga 40%. Jenis pupuk kandang dari kotoran unggas secara umum memberikan hasil yang lebih cepat dibanding kotoran sapi atau kambing. Karena unsur hara dalam pupuk kandang ayam tersedia dalam bentuk yang dapat langsung diserap tanaman. Sementara pada kotoran sapi dan kambing memerlukan proses penguraian terlebih dahulu. Penggunaan pupuk kandang di lahan sawah lebih sedikit dibanding lahan kering (pangan dan sayuran). Biasanya petani menggunakannya sebagai tambahan pupuk kimia dengan dosis kurang dari 2 ton per ha. KANDUNGAN UNSUR HARA KOTORAN SAPI, KAMBING, DOMBA DAN AYAM Pupuk Kandang mempunyai manfaat yang sangat penting untuk meraih kesuksesan besar di dalam hal budidaya pertanian dan peternakan menggunakan pola organik. Tujuan utama pemanfaatan kotoran hewan tidak saja tertuju untuk menyuburkan tanaman , tetapi di luar itu pupuk alami yang di produksi binatang ternak juga mempunyai keunggulan tertentu untuk di olah sebagai pakan alternative ternak yang lainnya. Sebagai contoh kotoran kambing , domba dan ayam dapat di fermentasi untuk pakan ternak lele , atau pun kotoran kambing di proses menjadi pakan / makanan alternative untuk segala unggas. KANDUNGAN UNSUR HARA KOTORAN SAPI, KAMBING, DOMBA DAN AYAM Pentingnya mengetahui jumlah dalam persen (%) kandungan kimiawi ( unsur hara Makro & Mikro kotoran hewan ) kotoran Sapi, Kambing, Domba dan Ayam adalah faktor atau pun kunci sukses – memproduksi pupuk organik bentuk padat (Bokashi , Baca Juga : http://www.organikilo.co/2014/11/cara-membuat-bokashi-pupuk-hayati.html ) juga meramu pakan alternative untuk budidaya unggas dan sektor perikanan. Berbekal pengetahuan serta belajar mengetahui kandungan unsur hara kotoran Sapi, Kambing, Domba dan Ayam “Pupuk Kandang” dapat dijadikan perbandingan sebelum memproses pupuk kandang baik sebagai Bokashi dan makanan ternak alternative. TABEL KANDUNGAN UNSUR HARA Karena didasari rasa cinta dengan dunia pertanian serta peternakan yang berbasis organik , maka blog cara budidaya organik akan menguraikan kandungan kimiawi unsur hara Makro & Mikro yang terdapat dalamkotoran Hewan ( KOHE ) Sapi, Kambing, Domba dan Ayam. Jika tertarik dengan artikel ini silahkan menyimak lebih rinci , hingga akhir artikel yang diolah dari berbagai sumber di internet.



Daftar tabel kandungan unsur hara kotoran sapi, kambing, domba dan ayam untuk pupuk organic



KOTORAN SAPI Kotoran sapi ( Bahasa Jawa: Cletong ) merupakan pupuk kandang limbah dari peternakan sapi yang mempunyai kandungan serat tinggi , karena terdapat Serat atau selulosa dalam kadar tinggi pada kotoran ternak ini baik dalam bentuk padat dan air kencing sapi, ia merupakan senyawa rantai karbon yang dapat mengalami proses pelapukan lebih kompleks. proses pelapukan secara alamiah oleh berbagai jenis mikroba tersebut membutuhkan unsur Nitogen (N) yang terkandung pada kotoran sapi tersebut dalam jumlah besar. Karena alasan ini pupuk kandang dalam kondisi segar atau masih baru tidak disarankan untuk memupuk tanaman apapun. Karena menggunakan pupuk kandang dari teranak apa saja tanpa proses fermentasi terlebih dahulu , akan menimbulkan dampak buruk bagi tanaman. Aplikasi kotoran sapi yang paling baik dan rekomendasi adalah membutuhkan proses pengomposan atau fermentasi terlebih dahulu. Selain memiliki kadar serat tinggi , kotoran sapi juga mempunyai kadar air yang cukup tinggi. Karena tingginya kadar air itulah , rata-rata petani di Indonesia kadang menjuluki “CLETONG” dengan sebutan pupuk kandang dingin. KOTORAN KAMBING Kualitas bokashi dari kotoran sapi akan semakin bagus jika pencampuran kotoran kambing sebelum proses fermentasi di mulai. Peningkatan kandungan unsur hara baik makro atau mikro akan mengalami peningkatan dan lebih komplek berkat mancampur pupuk kandang dari sapi dan kotoran kambing. Seperti tabel komposisi kandungan kimiawi makro & mikro antara kotoran hewan sapi dan kambing memiliki keunggulan pada unsur makro Nitrogen (N) , Kalium (K) serta kalsium (Ca). Namun semui itu tergantung juga, dari jenis tanaman apa yang akan di pupuk menggunakan bokashi yang terbuat dari campuran kotoran sapi dan kambing. Selain kotoran Kambing padat , air kencing kambing juga sangat baik untuk dijadikan pupuk organik cair. Memang jumlah urine kambing tidaklah sebanyak air kencing sapi , namun kandungan berbagai jenis unsur hara makro dan mikro pada urin kambing lebih bagus. KOTORAN DOMBA Berdasarkan hasil penelitian oleh Gatenby 1986 tentang kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada kotoran domba, ia berpendapat bahwa kotoran ternak domba diketahui mengandung hara makro N, P, K serta mineral-mineral esensial yang memegang peran penting untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Masih berdasarkan Gatenby 1986 , Kotoran domba juga kaya kandungan bahan organik yang disinyalir mampu memperbaiki sifat biologis,fisik dan kimia pada tanah pertanian secara alami, mengurangi erosi dan juga meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan atau menyimpan cadangan air. Selain kotoran domba diketahui mengandung hara makro N, P, K serta berbagai mineral esensial , kotoran ternak ini mempunyai beragam juga jenis bakteri , baik itu bakteri yang menguntungkan juga bakteri yang merugikan. Nah , dengan mengetahui ragam bakteri pada kotoran domba , tentu belajar tentang fermentasi bokashi ( pupuk organik padat ) serta fermentasi pupuk organik cair (baca juga:http://www.organikilo.co/2014/11/cara-membuat-pupuk-organikcair-mol-poc.html ) sangat penting untuk menghilangkan bakteri yang merugikan dan meningkatkan mikroba yang menguntungkan. Adapun dari hasil berbagai riset tentang kotoran domba , telah di ketahui beberapa jenis bakteri yang menguntungkan antara lain : Nitrosococcus sp, bakteri ini memiliki kemapuan mengubah amonia menjadi Nitogen (N) yang dapat diserap oleh tanaman (NH4+ & NO3‾).



Pseudomonas striata, bakteri ahli pelarut phospat, dapat menghasilkan vitamin dan fitohormon zat pengatur tumbuh (ZPT) sangat dibutuhkan oleh semua tanaman. Nitrosomonas sp, bakteri ini mempunyai kepakaran merubah dari amonia jadi Nitrogen (N) yang dapat diserap oleh tanaman (NH4+ & NO3‾). Mikoriza, bakteri sangat baik untuk pertumbuhan berbagai tanaman. Pseudomonas fluorescens, bakteri jenis ini mempunyai kemampuan mencegah penyakit tumbuhan dalam tanah (Phytium sp). Streptomyces sp, Bacillus mojavensis bakteri ini adalah mempunyai spesialisasi untuk meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan berbagai macam unsur hara dan air. Tricoderma sp, kemampuan bakteri jenis ini mencegah Fusarium sp yang menyebar pada sekitar tanaman juga menghambat fungi , patogen seperti Plasmodiophora brassicae. Aplikasi kotoran domba yang telah dijadikan Bokashi sangat rekomendasi untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman , seperti padi (baca juga: http://www.organikilo.co/2014/11/budidayaberas-hitam-organik.html) , palawija , ketela pohon , ubi kayu , sayur-sayuran , Cabai , Terong , Tomat dan tanaman budidaya yang lainnya. Kotoran Domba sangat cocok untuk di fermentasi sebagai makanan / pakan alternative untuk budidaya berbagai unggas & ikan seperti , Lele , Patin dll. KOTORAN (TAI) AYAM Berdasarkan penelitian Widodo (2008:05) , pupuk kandang / kotoran ternak ayam adalah sangat kaya kandungan nitrogen organik untuk menyuburkan tanah, selain itu tahi ayam mempunyai peranan yang cukup penting untuk memperbaiki sifat biologis,fisik dan kimia pada tanah pertanian secara alami. Berkat kerja keras mikroba pengurai di dalam tanah, kotoran ayam yang telah di proses menjadi BOKASHI akan mengalami penguraian secara alamiah baik unsur hara Makro & Mikro oleh organisme menjadi bahan organik tanah – Sumber makanan tanaman untuk tumbuh kembang.



Menurut berbagai hasil penelitian tentang kandungan unsur hara pada kotoran ayam , telah diketahui bahwa pupuk kandang / Organik jenis ini tergolong rendah, namun tai ayam memiliki peran penting juga. Adapun manfaat yang diperoleh dari penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk , ia dapat menyediakan beberapaunsur hara makro serta mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si. Selain mensupplai berbagai unsur hara makro & mikro seperti di atas kotoran ayam memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Dan kelebihan lain dari menggunakan pupuk bokashi yang terbuat dari tahi ayam dapat membentuk senyawa kompleks yang bereaksi dengan ion logam. Karena kemampuan membentuk senyawa kompleks bokashi kotoran ternak ayam , ia mampu menyingkirkan dan mengurangi ion-ion logam yang berpotensi menghambat penyediaan unsur hara seperti Al, Fe dan Mn atau ion logam yang meracuni tanaman. Aplikasi pupuk kandang kotoran ayam sangat rekomendasi untuk menyuburkan tanaman yang berdaun lemah , seperti sayur-sayuran , Cabai , Terong , Tomat dan tanaman budidaya yang berdaun lemah lainnya. Tai ayam juga sangat cocok untuk diolah atau di fermentasi sebagai pakan alternative untuk budidaya ikan seperti , Lele , Patin dll. Cara Membuat Pupuk Kandang Yang Baik Dan Benar Daur Ulang limbah ternak pada dasarnya berperan dalam meningkatkan lingkungan, dan mencegah terjadinya pencemaran produksi tanaman. Suatu hal nyata bahwa limbah ternak yang cukup banyak, dapat diubah menjadi pupuk hidroponik yang berharga dan murah, Kotoran



ternak mempunyai nilai, pupuk hidroponik ada dua jenis (padat dan cair) yang terdekomposisi tinggi dan mudah. Cara tradisional yang umum dilaksanakan untuk bahan kandungan hidroponik, bahan yang belum matang dalam bentuk pupuk kandang, kompos atau bahan tanaman seperti pupuk hijau. Penggunaan pupuk kandang sebagai sumber tanaman merupakan cara pertanian yang sudah lama dilaksanakan oleh petani di wilayah tropika Asia, terutama di tanah sawah. Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama. Permupukan dan pertanian hanya mampu memasoki bahan hidroponik saja, tetapi karena berasosiasi dengan tanaman pakan maka umumnya menjadi konservasi tanah. Meningkatkan Perlindungan Kondisi Ekonomi Yang cukup berat bagi petani dan usaha pihak lain yaitu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, mengharuskan petani mempertimbangkan kembali semua bentuk pembenahan hidroponik, seperti pupuk kandang, residu tanaman dan pupuk hijau. Sebelum kita memanfaatkan pupuk kandang di lahan pertanian, maka diperlukan penyajian yang cukup mendalam tentang kebiasaan petani terhadap pupuk kandang yang dimiliki, karena masalah teknis dan sosial petani sering menghambat program yang telah disusun, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berhubungan dengan kandungan komposisi pupuk kandang hidroponik. Pilihannya antara pupuk kandang dan pupuk anhidroponik karena pertimbangan transportasi dan kandungan hara, ekonomis, aksesbilitas. Beberapa jenis pupuk hidroponik : Pupuk Kandang Kering Di dalam penggunaan pupuk kandang sering memiliki beberapa cara, dianjurkan berdasarkan kebersihan, Penggunaan pupuk kandang kering juga mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses dekomposisi dan terjadinya kekurangan nitrogen yang diperlukan oleh tanaman untuk mempercepat proses pengeringan, maka di sarankan pupuk kandang dicampur debu atau lumpur kering dalam jumlah yang seimbang, kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dan diberi penutup sampai pupuk matang, pemberian abu bakaran dapur atau abu bakaran yang lain dapat ditambahkan dengan komposisi 40% pupuk kandang masing-masing 30% untuk debu atau lumpur. Campuran ini disimpan dalam kondisi tertutup sampai saatnya diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan nitrogen pupuk kandang kering di dalam sumber yang terdapat nitrogen ada pada kotoran : sapi 2,41 kerbau, 1,09%, babi 2,11%, dan ayam ras 3,17%. Kandungan nitrogen tidak pernah stabil dan berubah setiap waktu. Pupuk Kandang Cair Pupuk kandang cair sangat baik untuk sumber hara tanaman. Apabila dalam peroses pembuatan yang baik, pupuk kandang cair akan menghasilkan hara yang kompleks atau kandungan yang terdapat pada cairan pupuk lengkap. Saran menggunakan pupuk kandang cair adalah sebagai berikut. => Lantai kandang dan tempat memandikan ternak harus terbuat dari semen demikian juga bak penampungan limbah cair dan kencing dibuat dengan ukuran 3 x 3 m dan kedalaman 1,5 m. => Gulma dan tanaman air dimasukkan ke dalam bak penampungan dan biarkan selama 2 minggu untuk proses fermentasi. => Pupuk kandang cair dapat dimanfaatkan dengan cara menyiramkan pada tanaman. => Buat kolam penampungan sehingga kencing ternak dan limbah cair lainnya dapat ditampung sebelum kencing dan limbah cair lainnya mencapai kolam. Buang atau pisahkan bahan padat



dimanfaatkan untuk membuat kompos. Untuk menyaring bahan padat dapat menggunakan saluran pembuang kasa atau jaring. => Buat bak yang terbuat dari beton atau semen berukuran 2 x 2 m dan kedalaman 1 m. Campur kencing ternak dengan air untuk mengencerkan sebelum digunakan untuk menyiram tanaman. => Dapat membuat saluran pembuang yang terbuat dari semen atau beton langsung ke lahan pertanian. Mengelola Pupuk Kandang Apabila pupuk kandang terdapat bahan lain akan lebih sulit karena di dalam proses pengolahan akan cukup sulit karena tercampurnya dengan bahan lain. Solusinya untuk mencagah kehilangan hara dengan melindungi dari terik matahari langsung atau terkena air hujan sampai pupuk tersebut digunakan. Ada empat sistem yang umum dilakukan untuk menangani pupuk kandang. => Mengumpulkan pupuk kandang segar setiap hari dan ditaburkan langsung di lahan => Disimpan dalam lubang atau ditimbun dan dihindarkan dari terik matahari langsung dengan diberi pelindung/penutup. Biarkan pupuk kandang tersebut mengalami proses fermentasi sebelum digunakan. => Pupuk cair disimpan dalam kondisi aerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan. => Pupuk cair disimpan secara anaerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan. Di gunakan teknologi superfosfat untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang, tujuanya agar : => Menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk amoniak meningkatkan kandungan fosfat pupuk kandang dan membuat pupuk dengan kandungan hara berimbang efisiensi penggunaan fosfat. => Meningkatkan tanaman, karena pada umumnya koloid tanah mengikat kuat fosfat yang diberikan dalam bentuk pupuk. Penggunaan Pupuk Kandang Segar Setiap Hari Kotoran ternak dari kandang dibersihkan dikumpulkan di tempat penimbunan dengan pupuk fosfat, dicampur atau diperkaya kemudian disebar di lahan. Cara terbaik untuk terjadinya kehilangan akibat proses dekomposisi dan volatilisasi, adalah meningkatkan kualitas hara pupuk kandang yang akan digunakan. Penggunaan pupuk kandang segar secara langsung ke tanaman selalu tidak menguntungkan dan menimbulkan masalah karena kandungan gulma, organisme penyebab penyakit dan senyawa toksik yang kemungkinan dikandung ekskresi. Penggunaan pupuk kandang segar kemungkinan besar timbul panas selama proses dekomposisi dan juga tanaman kekurangan unsur tertentu. Terlepas dari masalah polusi, proses fermentasi kemungkinan dihasilkan bahan pupuk yang lebih baik daripada bahan yang segar. Komposisi Pupuk Kandang Limbah yang berasal dari kandang ternak jumlahnya cukup banyak terutama di desa-desa yang masih memanfaatkan ternak sebagai tenaga mengelola atau ternak sebagai salah satu usaha kegiatan pertanian secara terpadu. Meningkatkan Limbah ternak tersebut ada yang dimanfaatkan untuk pupuk kandang ada juga yang dibakar. Semua bahan-bahan cukup potensial sebagai sumber hara untuk campuran residu tanaman pada saat pengomposan, Salah satu faktor kritis yang perlu dipahami adalah kandungan dalam proses pengomposan nitrogen dan nisbah C/N dari bahan dasar yang dikomposkan. Contohnya kencing ternak merupakan limbah, akan tetapi dengan teknik konservasi yang sederhana kandungan hara dalam kencing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.



Kelebihan Pemanfaatan Pupuk Kandang Jika anda memiliki peternakan maka tidak akan sulit untuk mendapatkan bahan pupuk kandang, yang nantinya akan di buat pupuk yang di kombinasikan dengan pupuk kimia. Pupuk hidroponik pada umumnya lebih bermanfaat sebagai bahan pembenah tanah. Pada bahan-bahan ini mengandung N, P dan umumnya K dalam jumlah yang rendah, tetapi dapat memasok unsur hara mikro esensial. Sebagai bahan pembenah tanah bahan hidroponik dan pupuk kandang mempunyai kontribusi dalam mencegah erosi, pengerakan tanah, dan retakan tanah. Di samping itu, mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat lengas, memperbaiki struktur dan pengatusan tanah. Bahan hidroponik juga memacu bakteri dan biota perturnbuhan dan perkembangan tanah lainnya. Nitrogen dan unsur hara lainnya yang dikandung perlahan-lahan. bahan hidroponik dilepaskan secara berkesinambungan membantu dalam membangun tanah terutama dalam jangka panjang.



Toksisitas Pupuk Kandang Pada umumnya, kotoran babi banyak mengandung unsur Cu (tembaga), Zn (seng) dan As (arsenikum). Pupuk kandang sapi mengandung 1% Naci. Kotoran ayam yang digunakan untuk pupuk sering mengandung koksidiostat yang berfungsi sebagai herbisida. Apabila pupuk kandang yang dimanfaatkan mengandung bahan kimia seperti koksidiostat untuk pupuk dengan dosis tinggi secara terus menerus maka kemungkinan besar dapat berfungsi sebagai zat alelopati, yang dapat menghambat pertumbuhan benih maupun bibit. Penggunaan pupuk kandang dalam jumlah banyak, akan mendorong perkembangan lalat dan menimbulkan bau yang menyengat. Berkenaan dengan masalah pencemaran, bau busuk merupakan pencernaran udara yang paling besar mendapatkan perhatian. Penggunaan Pupuk Kandang Pupuk kandang selalu diaplikasikan sebelum atau pada saat pengolah tanah, sebelum benih atau bibit ditanam. Pupuk kandang setelah disebar merata di permukaan tanah kemudian tanah dibajak dan digaru. Pupuk kandang dapat ditambahkan pupuk kimia pada saat tanam dengan cara di campur, di antara tanaman sejajar dengan baris tanaman. Pupuk kandang cair diberikan dengan cara menyiramkan pada tanaman apabila dalam jumlah bersama-sama air cukup banyak dapat diberikan irigasi.



Takaran Penggunaan Pupuk Kandang Takaran atau dosis penggunaan pupuk kandang sangat bervariasi, tergantung pada : jenis tanaman, tanah, musim, dan jenis pupuk kandang. Pupuk Kandang dalam Mempertahankan Kesuburan Tanah Nilai pupuk kandang tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan hidroponik tetapi besarnya pasokan nitrogen. Nilepaskan oleh aktivitas kemudian Nitrogen yang dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan air tanah. Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan merupakan bentuk praktek pertanian hidroponik. Penggunaan pupuk kandang dipadukan dengan pupuk kimia, kapur pertanian dan tanaman gulma serta, mendukung pengolahan tanah yang baik, pengendalian gulma dan praktek perairan yang lain akan berdampak baik bagi pengembangan pertanian hidroponik.



Pengolahan limbah Hidroponik untuk Kompos Pengomposan merupakan praktek tertua untuk menyiapkan pupuk hidroponik yang selanjutnya menjadi kunci teknologi daur ulang dikembangkan limbah permukiman dan perkotaan. Sejarah pengomposan di negara-negara sedang berkembang tidak pernah menunjukkan hasil yang positif. Alasan utama tidak berhasilnya program pengomposan di negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah persoalan teknis dan kelembagaan program pengomposan selalu di luar berskala besar, perkiraan. Unit pengomposan produksinya tidak pernah memenuhi kapasitas harapan. Hanya ada beberapa unit pengolahan yang bekerja sesuai dengan kapasitas produksi, banyak yang bekerja di bawah kapasitas, bahkan ada beberapa yang ditutup. Selain persoalan teknis dan kompos, memproduksi dalam kelembagaan produk kompos ternyata menjadi pemasaran masalah utama dan menyebabkan unit pengomposan menjadi tidak ekonomis kompos dalam lingkungan rumah. Pembuatan kompos dengan memanfaatkan limbah rumah tangga merupakan strategi yang dapat dilaksanakan dengan tujuan utama untuk menekan jumlah limbah pengumpulan dan biaya pengangkutan. Pengenalan model pengomposan rumah tangga merupakan prioritas yang dapat dilaksanakan terutama di wilayah perkotaan dan permukiman. Di Indonesia, pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang sudah sejak lama dipraktekkan oleh petani tradisional. Meskipun tidak ada catatan sejarah sejak kapan petani memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk hidroponik. Pengomposan ditakrifikan mikroorganisme biologi oleh kegiatan dalam mengurai bahan hidroponik semacam humus. Bahan yang terbentuk mempunyai berat volume yang lebih rendah dari pada bahan dasarnya, stabil, dekomposisi lambat dan sumber pupuk hidroponik. Pengembangan pengomposan skala Proyek kecil termasuk vermikompos telah diperkenalkan di beberapa negara kawasan Asia oleh lingkungan lembaga pemerintah yang menangani. Pengenalan proyek ini tidak mempunyai perma pemasaran, sehingga dapat digunakan salahan sebagai dasar untuk menguji asumsi membuat pengomposan yang lebih besar. Proyek promosi kepada masyarakat tentang metode menyehatkan makanan (program kredit pertanian akrab lingkungan, kemiskinan memerangi usaha usaha kecil untuk pemasaran kompos limbah) dapat pengomposan dengan program dikombinasikan. Referensi Eko PW. 2006. Cara Membuat Pupuk Hidroponik. Jakarta. Dharma Utama Publishing. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanaman yang ada di permukaan bumi ini dapat melaksakan perputaran hidupnya secara terus menerus, antara lain karena kebutuhannya akan unsur hara (zat yang diperlukan untuk pertumbuhan) dapat terpenuhi. Unsur hara yang diperlukan tanaman tersedia dalam tanah. Unsur hara merupakan kebutuhan mutlak untuk pertumbuhan seluruh organ tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Manusia dan hewan dalam kelangsungan hidupnya memerlukan organ-organ tanaman,baik untuk konsumsi maupun keperluan yang lain. Padahal organ-organ tanaman ini dapat terbentuk karena akar menyerap unsur hara yang ada dalam tanah. Ini berarti bahwa unsur hara yang ada dalam tanah makin lama makin berkurang karena tersusut akibat keperluan manusia. Memang diakui sebagian hasil panen akan dikembalikan ke dalam tanah. Contoh pada padi, para petani mengembalikan batang padi setelah dipanen ke dalam tanah. Lain lagi dengan kubis yang daunnya dimakan dan batang serta akar terbuang sebagai sampah. Demikian pula ubi kayu yang



umbi dan daunnya dikomsumsi serta batangnya untuk kayu bakar. Ini berarti tidak ada bagianbagian tanaman yang kembali ke tanah. Manusia akhirnya sadar bahwa keseimbangan unsur hara dalam tanah harus tetap terjaga kelestariannya dengan cara memberi pupuk. Semula manusia dengan nalurinya member pupuk dengan bahan yang tersedia di alam. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan serta didukung oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, akhirnya manusia mampu membuat pupuk buatan. Penggolongan pupuk lebih lanjut didasarkan pada asal terjadinya, menurut kandungan unsurnya atau menurut ikatan kimiawinya. Menurut asal terjadinya dibedakan menjadi pupuk alam yaitu pupuk yang dihasikan oleh alam sendiri seperti pupuk kandang, sampah dan sejenisnya serta pupuk buatan yaitu pupuk yang dibuat melalui proses pabrik, seperti Urea, TSP, dan lain-lain. Menurut kandungan unsurnya dibedakan menjadi pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu unsur primer, seperti Urea serta pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur primer, seperti superstikfos. Menurut ikatan kimianya dibedakan menjadi pupuk organic ialah pupuk yang berasal dari jasad hidup, seperti pupuk hijau, pupuk kandang, kompos serta pupuk anorganik, seperti urea, ZA, TSP, dan sebagainya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai pupuk organic khususnya, pupuk kandang. Kelebihan dari pupuk organic disbanding pupuk anorganik adalah kemampuannya memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktifitas mikrooragnisme dalam tanah. Potensi untuk mengembnag pupuk organik di Indonesiacukup besar karena bahan-bahan tersebut tersedia cukup banyak diIndonesia. I.2. Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan makalah ini adalah penulis ingin mengetahui Pengaruh pemberian Pupuk kandang khususnya pupuk kandang pada pertumbuhan tanaman, serta ingin mengetahui pengaruhnya pada lingkungan pertanian (agroekosistem). I.3. Metode Penulisan Metode yang penulis gunakan dalam penulisan makalah ini adalah Metode perpustakaan, yakni mencari referensi dari berbagai sumber , antara lain dari buku-buku, internet, dan sumber pustaka primer lainnya seperti Skripsi/ laporan penelitian mahasiswa, monograf dan jurnal ilmiah yang seluruhnya berhubungan dengan pupuk kandang. BAB II PEMBAHASAN II.1. Pengenalan Pupuk Kandang Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia. Selain jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara kualitatif relatif lebih kaya hara dan mikrobia dibandingkan limbah pertanian. Yang yang dimaksud pupuk kandang ialah campuran kotoran hewan/ ternak dan urine. Pupuk kandang terdiri dari kotoran padat dan urine (air kencing). Kotoran ini dapat bercampur dengan sisa-sisa makanan dan jerami alas kandang. Kotoran padat dan urine ternak sebaiknya disatukan untuk memanipulasi unsur hara secara keseluruhan, karena urine juga mengandung unsur hara yang penting terutama unsur nitrogen dan kalium. Selain itu, pupuk kandang mengandung unsur kalsium (Ca), magnesium (mg), sulfur (S), mangan (Mn), zink (Zn), atau seng, cuprum (Cu), dan borium (B). Pemberian pupuk kandang yang sudah matang sebaiknya diberikan 1 sampai 2 minggu sebelum tanam agar proses dekomposisi berjalan lebih cepat sehingga hara yang dilepas dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Apabila pupuk kandang dijadikan larutan dengan mencampurkan air maka pemberiannya dengan cara menyiramkan larutan pupuk kandang disekitar tanaman. Pupuk kandang yang berasal dari jenis hewan dengan kualitas pakan dan fungsi ternak yang berbeda mempunyai kandungan hara yang berbeda pula. Kualitas pakan yang baik dapat



menghasilkan pupuk kandang dengan kandungan hara bih tinggi jika bahan pakan tersebut mempunyai kandungan protein tinggi dengan serat kasar rendah. Pupuk kandang sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O). Meskipun jumlahnya tidak banyak, dalam limbah ini juga terkandung unsur hara mikro diantaranya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Boron (Bo). Banyaknya kandungan unsur makro pada pupuk kandang membuat penggunaannya hanya dilakukan pada saat pemupukan dasar saja. Hal ini erat kaitannya dengan jumlah unsur makro yang dibutuhkan tanaman yang tidak boleh melebihi rasio C/N =12. Sehingga pupuk kandang yang memiliki rasio C/N tinggi yaitu + 25 kurang baik bila digunakan untuk menyuburkan tanaman secara langsung.



Berdasarkan jenis hewannya, pupuk kandang terbagi kedalam lima macam yaitu limbah kambing, limbah sapi, limbah ayam, limbah babi dan limbah kuda. Masing-masing limbah tersebut memiliki karakteristik dan kandungan unsur hara yang berbeda (Tabel 1). Pada limbah sapi misalnya kandungan unsur haranya berbeda antara limbah cair maupun yang padat. Pada limbah sapi yang cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat. Dan sebaliknya kandungan K pada limbah sapi padat lebih banyak dibandingkan yang cair. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa limbah (kotoran ayam) memiliki kandungan N dan P paling besar diantara limbah ternak lainnya. Sedangkan kandungan K paling besar terdapat pada limbah domba cair yaitu sebesar 2.1 %. Suatu limbah dapat digolongkan ke dalam pupuk panas bila memiliki kandungan air yang rendah. Kandungan yang rendah tersebut berimplikasi pada proses perubahan jasad renik secara aktif menjadi lebih cepat, sehingga waktu yang diperlukan jasad renik untuk dekomposisi (penguraian) pupuk ini lebih cepat. Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: 1) makanan hewan yang bersangkutan, 2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, 3) jenis atau macam hewan, dan 4) jumlah dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang. II.2. Pembagian Pupuk kandang Berdasarkan bentuknya, pupuk kandang dibedakan atas; a. Pupuk Kandang Padat Pupuk kandang padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumbar hara terutama N bagi tanaman yang dapat memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisik tanah. Penanganan pukan padat oleh petani dengan cara mengumpulkan kotoran ternak besar selama 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang. Petani yang telah maju ada yang memberikan mikroba decomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan mempercepat pematangan, tetapi ada pula yang sekedar ditumpuk dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan. Agar pupuk kandang tidak terlihat kotor dan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap tanaman serta mudah dibawa pupuk kadang dapat dikeringkan terlebih dahulu. Penggunaan pupuk kandang secara kering mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses peruraian dan terjadinya kekurangan nitrogen bagi tanaman. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan mencampur pupuk kandang dengan debu, lumpur kering, abu bakaran dapur atau abu bakaran. Setelah proses pencampuran letakanlah di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan ditutup sampai pupuk tersebut digunakan. Komposisi campuran 40% pupuk kandang 30% debu dan 30% lumpur kering. b. Pupuk Kandang Cair Pupuk kandang cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan kedalam air



dalam perbandingan tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa pukan ayam yang dilarutkan dalam air mengandung kadar hara yang cukup tinggi. Kotoran ayam yang masih baru dimasukkan kekarung goni, dibenamkan dalam air dalam sebuah tong bervolume 130 liter. Untuk kotoran ayam 10Kg, kadar nitrogen yang terlarut mencapi maksimum dalam waktu 1 minggu, sedangkan bila berat kotoran ayam ditingkatkan menjadi 17,5 dan 25Kg proses pelarutan Nitrogen memakan waktu 3 minggu dengan kadar Nitrogen yang terlarut lebih rendah. Semakin ti Pupuk kandang merupakan pilihan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tersebut tergantung dari jenis ternak dan makanan ternak yang diberikan, air yang diminum, umur ternak, dll. Hindarkan pemakaian pupuk kandang yang masih baru, sebab pupuk kandang yang masih baru belum masak benar, dan suhunya masih tinggi. Agar pupuk kandang terurai sebelum digunkaan pupuk kandang perlu ditimbun di tempat yang teduh dan tidak boleh kering. Untuk mempercepat proses peruraian pupuk kandang perlu diaduk.Tanda-tanda pupuk yang sudah mengalami peguraian adalah: - tidak panas, temperatur sama dengan tanah sekitar - kotoran dan rumput-rumputan tidak nampak - warna agak kehitam-hitaman - mudah ditaburkan Pupuk kandang dapat pula digunakan dalam bentuk cair. Pupuk kandang cair dapat dibuat dengan mencampur kotoran hewan dengan air lalu diaduk. Setelah larutan tercampur rata simpanlah di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung dengan memberi penutup/pelindung. Biarkan agar terjadi proses fermentasi seblum digunakan. Penyimpanan pupuk kandang cair dilakukan dalam kondisi tertutup agar udara tidak dapat masuk. Hal ini dilakukan untuk menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk gas amoniak yang menguap. Dengan menyimpannya terlebih dahulu sebelum digunakan akan meningkatkan kandungan fosfat dan membuat kandungan hara menjadi seimbang. Penggunaan pupuk kandang cair juga akan meningkatkan efisiensi penggunaan fosfat oleh tanaman. Dalam penggunaan pupuk kandang perlu diwaspadai dalam pengggunaan langsung dalam tanaman adalah kemungkinan adanya kandungan gulma, organisme penyebab penyakit yang terkandung dalam pupuk kandang/kotoran hewan. Penggunaan secara langsung kemungkinan besar akan terjadi panas karena proses penguraian. Pembagian Pupuk Kandang Berdasarkan Asal Usul Pupuk kandang ayam Pemanfaatan pukan ayam umum dipergunakan oleh petani sayuran dengan cara mengdakan dari luar wilayah tersebut. Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatih lebih tinggidari pukan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh jenis kosentrat yang diberikan. Selain itu pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara kedalam pukan terhadap sayuran. Beberapa hasil penelitian aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya. Pemafaatan pukan ayam ini bagi pertanian organic



menemui kendala karena pukan ayam mengandung hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan ayam Pupuk kandang sapi Pukan sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa. Hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung kelahan pertaniaan karena akan menekan pertumbuhan



tanaman utama. Ini terjadi karena mikroba decomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk sehingga tanaman utama akan kekurangan N. bila pukan dengan kadar airyang tinggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung. Pupuk kandang kambing Tekstur dari kotoran kambing berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N 30 sehingga lebih baik penggunaannya bila dikomposkan terlebih dahulu tapi apabila digunakan secara langsung pukan ini memberikan manfaat pada musim kedua pertanaman. Kadar hara pukan kambing mengadung kalium yang relatif lebih tinggi dari pukan lainnya kecuali untuk unsur P dan N hampir sama dengan pukan lainnya. Pupuk kandang babi Komposisi hara kotoran babi sangat dipengaruhi oleh umur. Akan tetapi secara pukan babi mengandung hara P tetapi rendah Mg. pukan babi mempunyai tekstur yang lembek dan akan bertambah cair bila bercampur dengan urine. Penggunaan pukan ini dicampur dengan pukan ayam atau kambing sebab jika pukan babi ini diaplikasikan secara terpisah pertumbuhan tanaman kurang baik. Berbagai contoh di atas memperlihatkan bahwa banyak sekali bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk. Memang dalam penggunaannya pupuk organik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan pupuk kimia. Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk. Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan petani tidak menjadi tidak terombang-ambingkan oleh perusahaan-perusahaan pupuk baik kimia maupun pabrik pupuk organik. II.3. Pupuk Kandungan Kandungan kandang N P K Ca Hara Nutrisi Kg/ton pupuk kandang Pupuk Sapi 5 2 5 3 Kandang Kambing 8 7 15 8 Tabel RataBabi 9 3 6 12 rata hara dari Ayam 15 5 6 23 berbagai pupuk kandang. Sapi Ayam Bebek Domba Ukuran hewan ( kg) 500 5 100 100 Pupuk segar (ton/tahun) 11,86 10,95 0,046 0,73 Kadar air ( %) 85 72 82 77 Kandungan hara (kg/ton ton) Nitrogen (N) 10,0 25,0 10,0 28,0 Fosfor (P) 2,0 11,0 2,8 4,2 Kalium (K) 8,0 10,0 7,6 20,0 Kalsium (K) 5,0 36,0 11,4 11,7 Magnesium (Mg) 2,0 6,0 1,6 3,7 Sulfur (S) 1,5 3, 2 2,7 1,8 Ferrum (Fe) 0,1 2,3 0,6 0,3 Boron (B) 0,01 0,01 0,09 Cuprum (Cu) 0,01 0,01 0,04 Mangan (Mn) 0,03 Zinc (Zn) 0,04 0,01 0,12 -



II.4 MANFAAT PUPUK KANDANG Nilai pupuk kandang tidak saja ditentukan oleh kandungan nitrogen, asam fosfat, dan kalium, tetapi karena mengandung hampir sernua unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah. Selain itu, fungsi ternak mempengaruhi kandungan hara yang terdapat di dalam kotorannya. Kandungan nitrogen di dalam kotoran sapi perah sangat rendah, karena unsur nitrogen diserap dari pakan untuk menghasilkan susu, apabila dibandingkan dengan sapi yang digunakan sebagai tenaga kerja atau di ambil dagingnya. Selain itu, kandungan hara dalam pupuk kandang dipengaruhi juga oleh kadar campuran antara kotoran ternak dengan bahan alas kandang. Sedangkan kandang yang disimpan terlalu lama menyebabkan terjadinya penguapan unsur hara terutama nitrogen. Pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan kadar bahan organik. Meningkatkannya bahan organic tanah dapat memperbaiki kapasitas infiltrasi sehingga daya tanah untuk menyerap dan memegang air meningkat. Selain itu, aktivitas mikroba akan mempercepat proses dekomposisi bahan organik tanah sehingga unsur hara yang dikandung terlepas dan tersedia bagi tanaman. Pupuk kandang merupakan pupuk organik dapat berperanan sebagai bahan pembenah tanah. Pupuk kandang dapat mencegah erosi, pergerakan tanah dan retakan tanah. Pupuk kandang dan pupuk organik lainnya meningkatkan kemampuan tanah mengikat kelembaban, memperbaiki struktur tanah dan pengatusan tanah. Pupuk kandang memacu pertumbuhan dan perkembang bakteri dan mahluk tanah lainnya. Pupuk kandangan mempunyai kandungan unsur N, P, K rendah, tetapi banyak mengandung unsur mikro. Kandungan unsur nitrogen dalam pupuk kandang akan dilepaskan secara perlahan-lahan. Dengan demikian pemberian pupuk kandang yang berkelanjutan akan membantu dalam membangun kesuburan tanah dalam jangka panjang. Nilai dari pupuk kandang tidak hanya didasarkan pada pasokan jumlahnya tetapi jumlah nitrogen dan zat yang terkandung. Nitrogen yang dilepaskan dengan adanya aktivitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Berbagai contoh di atas memperlihatkan bahwa banyak sekali bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk. Memang dalam penggunaannya pupuk organik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan pupuk kimia. Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk. Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan petani tidak menjadi tidak terombang-ambingkan oleh perusahaan-perusahaan pupuk baik kimia maupun pabrik pupuk organik. II.5. CARA PENGGUNAAN PUPUK KANDANG Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan beberapa cara. · Disebar merata dipermukaan tanah kemudian dibenamkan dengan cara dicangkul sehingga benar-benar tercampur rata dengan tanah. · Diletakkan dalam saluran/larikan kemudian ditutup kembali dengan tanah. · Diberikan sekitar akar tanaman dengan cara membuat lubang terlebih dahulu dan setelah pupuk dimasukkan ke lubang tersebut kenudian ditutup kembali dengan tanah. Kotoran ternak segar yang bercampur dengan sisa-sisa pakan ternak tidak dapat langsung digunakan sebagaj pupuk. Agar dapat digunakan sebagai pupuk, kotoran ternak harus mengalami proses pelapukan (dekomposisi) terlebih dahulu. Proses pelapukan dapat dilakukan dengan cara menyimpan kotoran ternak segar di dalam lubang atau karung plastik selama 2-3 bulan. Penggunaan pupuk organis: pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau diberikan pada saat sebelum tanam atau saat tanaman sudah tumbuh. Pupuk dimasukkan ke dalam tanah atau dicampur dengan tanah sedalam 20 cm. Bisa juga dengan membuatkan alur-alur pada tanah dan ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam. Pada waktu tanaman hendak ditanam pupuk diaduk dengan tanah. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung jenis tanaman.



Permasalahan yang sering menghambat penggunaan pupuk organik adalah karena pupuk tersebut tidak praktis, kotor, dan jumlahnya banyak (ruah). Oleh karenanya kebanyakan petani yang sudah terbiasa dengan hal yang mudah dan praktis enggan menggunakan pupuk organik. Dengan kondisi tanah yang semakin rusak ditambah kenaikan harga pupuk kimia, pilihan penggunaan pupuk organik tidak harus ditunda-tunda lagi. Dalam penggunaan pupuk organik ada berbagai pilihan yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi setempat. II.6. Peranan Pupuk Kandang Sebagai Bahan Organik Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat (faeces) yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine), sehingga kualitas pupuk kandang beragam tergantung pada jenis, umur serta kesehatan ternak, jenis dan kadar serta jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis pekerjaan dan lamanya ternak bekerja, lama dan kondisi penyimpanan, jumlah serta kandungan haranya (Soepardi,1983). Tisdale dan Nelson (1965) menyatakan bahwa pupuk kandang biasanya terdiri atas campuran 0,5% N; 0,25% P2O5 dan 0,5% K2O. Pupuk kandang sapi padat dengan kadar air 85% mengandung 0,40% N; 0,20% P2O5 dan 0,1% K2O dan yang cair dengan kadar air 95% mengandung 1% N; 0,2% P2O5 dan 1,35% K2O. Keistimewaan penggunaan pupuk kandang Adapun keistimewaan Pupuk kandang adalah Pupuk KandangMerupakan pupuk lengkap, karena mengandung semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman, juga mengandung hara mikro. Mempunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi tersedia.Memperbaiki struktur tanah sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik. Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia akibat proses pencucian oleh bagi tanaman.Mencegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah air hujan atau air irigasi.Mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. BAB III PENUTUP III.1. kesimpulan Pupuk kandang adalah campuran kotoran hewan/ ternak dan urine. Pupuk kandang terdiri dari kotoran padat dan urine (air kencing). Kotoran ini dapat bercampur dengan sisa-sisa makanan dan jerami alas kandang. Nilai pupuk kandang tidak saja ditentukan oleh kandungan nitrogen, asam fosfat, dan kalium, tetapi mengandung hampir sernua unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah. Selain itu, fungsi ternak mempengaruhi kandungan hara yang terdapat di dalam kotorannya.Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: makanan hewan yang bersangkutan, fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, jenis atau macam hewan, dan jumlah dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang. III.2. SARAN Penggunaan pupuk kandang terhadap tanaman sangat dianjurkan demi peningkatan kualitas dan mutu pertumbuhan tanaman serta memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Hal ini sangat mendukung terciptanya system pertanian yang berkelanjutan input rendah yang menuju pada pertanian organik. Oleh karena itu, Penggunaan pupuk kandang sangat kita harapkan dinegara maju dan di Negara berkembang akan supaya lingkungan dapat terjaga dan berkelanjutan. DAFTAR PUSTAKA Bramwell, Martyn. 2004. PERTANIAN DUNIA. Pakaraya Pustaka. Bandung Hendarsin, M dan Srijono. 2002. PUPUK ORGANIK. PT. Balai Pustaka. Jakarta. Samekto, Riyo. 2006. PUPUK DAUN. PT. Citra Aji Parama.Yogyakarta.



Seragih.2008.Pertanian organik.Penebar swadaya.Jakarta. Sutanto,Rchman.2006.Pertanian Organik.Menuju dan berkelanjutan.Kanisius.Yogyakarta. Reijntjes,Coen.1999.Pertanian Masa Depan.Kanisius.Yogyakarta.



pertanian



alternatif



Manfaat Pupuk kandang PUPUK ORGANIK sumber : http://nasih.staff.ugm.ac.id/p/007%20p%20o.htm Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik ini akan menambah tingkat



polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia.Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik-pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapatkan bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Dengan sitem ini diharapkan tanaman dapat hidup tanpa ada masukan dari luar sehingga dalam kehidupan tanaman terdapat suatu siklus hidup yang tertutup. Banyak sifat baik pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara lain ialah: a. Bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil. b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar. c. Tanah lebih mudah diolah untuk tanah-tanah berat. d. Meningkatkan daya menahan air (water holding capacity). Sehingga kamampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak. Kelengasan air tanah lebih terjaga. e. Permeabilitas tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar (pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat lembut (lempungan). f. Meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation ) sehingga kemampuan mengikat kation menjadi lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci. g. Memperbaiki kehidupan biologi tanah (baik hewan tingkat tinggi maupun tingkat rendah ) menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin. h. Dapat meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan perubahan drastis sifat tanah. i. Mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan organik. Sedangkan sifat yang kurang baik dari pupuk organik adalah: a. Bahan organik yang mempunyai C/N masih tinggi berarti masih mentah. Kompos yang belum matang (C/N tinggi) dianggap merugikan, karena bila diberikan langsung ke dalam tanah maka bahan organik diserang oleh mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk memperoleh enersi. Sehingga populasi mikrobia yang tinggi memerlukan juga hara tanaman untuk tumbuhan dan kembang biak. Hara yang seharusnya digunakan oleh tanaman berubah digunakan oleh mikrobia. Dengan kata lain mikrobia bersaing dengan tanaman untuk memperebutkan hara yang ada. Hara menjadi tidak tersedia (unavailable) karena berubah dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik jaringan mikrobia, hal ini disebut immobilisasi hara. Terjadinya immobilisasi hara tanaman bahkan sering menimbulkan adanya gejala defisiensi. Makin banyak bahan organik mentah diberikan ke dalam tanah makin tinggi populasi yang menyerangnya, makin banyak hara yang mengalami immobilisasi. Walaupun demikian nantinya bila mikrobia mati akan mengalami dekomposisi hara yang immobil tersebut berubah menjadi tersedia lagi. Jadi immobilasasi merupakan pengikatan hara tersedia menjadi tidak tersedia dalam jangka waktu relatif tidak terlalu lama b. Bahan organik yang berasal dari sampah kota atau limbah industri sering mengandung mikrobia patogen dan logam berat yang berpengaruh buruk bagi tanaman, hewan dan manusia. Pupuk kandang Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia. Selain jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara kualitatif relatif lebih kaya hara dan mikrobia



dibandingkan limbah pertanian. Yang yang dimaksud pupuk kandang ialah campuran kotoran hewan/ ternak dan urine. Tabel Rata-rata hara dari berbagai pupuk kandang. Sapi Ayam Bebek Domba Ukuran hewan ( kg) 500 5 100 100 Pupuk segar (ton/tahun) 11,86 10,95 0,046 0,73 Kadar air ( %) 85 72 82 77 Kandungan hara (kg/ton ton) Nitrogen (N) 10,0 25,0 10,0 28,0 Fosfor (P) 2,0 11,0 2,8 4,2 Kalium (K) 8,0 10,0 7,6 20,0 Kalsium (K) 5,0 36,0 11,4 11,7 Magnesium (Mg) 2,0 6,0 1,6 3,7 Sulfur (S) 1,5 3, 2 2,7 1,8 Ferrum (Fe) 0,1 2,3 0,6 0,3 Boron (B) 0,01 0,01 0,09 – Cuprum (Cu) 0,01 0,01 0,04 – Mangan (Mn) 0,03 – – – Zinc (Zn) 0,04 0,01 0,12 – Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: 1) makanan hewan yang bersangkutan, 2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, 3) jenis atau macam hewan, dan 4) jumlah dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang.



DEPTAN DORONG PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK sumber : http://bipnewsroom.info Tasikmalaya, 21/7/2009 (Kominfo-Newsroom) – Departemen Pertanian (Deptan) menyatakan, ada saat ini sekitar 60% atau 3 juta hektare (ha) dari sebesar 5 juta hetare lahan sawah irigasi yang tengah ‘sakit’, akibat penggunaan pupuk anorganik (kimia) yang berlebihan. “Salah satu cara untuk ‘mengobati’ lahan yang sakit itu, pemeirntah kini mendorong petani menggunakan pupuk organic,” kata .Dirjen Pengolahan Lahan dan Air (PLA) Deptan Hilman Manan saat meresmikan Rumah Kompos di Kelompok Tani Atikan, Kecamatan Sukaresik, Tasikmalaya, Senin (20/7).



Lahan ‘sakit’ adalah lahan yang mengalami kekurangan bahan organik atau miskin bahan organik hingga kandungannya di bawah 2%. Idealnya kandungan bahan organik tanah tidak boleh kurang dari 5%. Sementara ciri-ciri lahan yang ‘sakit’ antara lain, tanah menjadi keras dan sulit diolah, sangat masam, kemampuan mengikat air rendah, sehingga ketika musim kemarau mudah kering dan retak, cirri lain adalah respon terhadap pemupukkan rendah, sehingga pemupukkan yang dilakukan petani kurang efisien. Dampak lebih lanjutnya dari ‘tanah yang sakit’ itu tanah menjadi kurang subur. Akibatnya, produktivitas tanaman padi mengalami pelandaian (stagnan). “Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan berpengaruh terhadap produksi padi nasional,” ujar Hilman. Pada tahun ini BPS memperkirakan produksi padi nasional mencapai 62,56 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah ini ini meningkat 2,24 juta ton atau naik 3,71% dibandingkan produksi tahun 2008 yang mencapai 60,33 juta ton GKG. Kenaikan produksi terjadi karena ada peningkatan luas panen seluas 341,56 ribu ha. BPS juga memprediksi akan ada peningkatan produktivitas 0,90% atau naik 0,44 kuintal/ha. Mengenai banyaknya lahan pertanian yang ‘sakit’, menurt Hilman, karena banyak petani yang menggunakan pupuk berlebihan (over dosis) dari rekomendasi pemerintah. Misalnya, petani di sentra padi Jawa sebagian menggunakan pupuk urea hingga 600 kg/ha, padahal rekomendasi dari pemerintah hanya 150-250 kg/ha. Penyebab lainnya adalah kebiasaan petani yang kurang baik. Selama ini sisa hasil panen padi, seperti sampah, seresah, dan jerami yang seharusnya dikembalikan ke dalam tanah sebagai pupuk organik justru dibakar, padahal pembakaran sisa hasil tanaman akan menyebabkan pencemaran CO2 di udara. “Selain itu limbah kotoran ternak yang sebenarnya menyuburkan tanah tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Hilman. Bahkan dia memprediksi, sudah sangat lama, mungkin hampir tiga dekade petani Indonesia melupakan penggunaan sisa tanaman dan kotoran ternak sebagai pupuk organik. Ini karena petani beranggapan pembuatannya merepotkan dan tidak praktis. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Kabupaten Tasikmalaya, Hendry Nugroho juga mengakui, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus telah merusak tanah. Akibatnya telah terjadi perubahan tekstur tanah yang sebelumnya gembur menjadi makin lengket dan susah diolah. “Kebiasaan petani yang lebih menekankan pada pemberian input usaha tani kimia sintetik telah menyebabkan rusaknya sumber daya tanah, air maupun udara. Pada akhirnya mengakibatkan produksi tanaman tidak mampu mencapai potensi yang maksimal,” tuturnya. Untuk mengatasi lahan ‘sakit’, Hilman menegaskan, harus segera dilakukan rehabilitasi agar fungsinya sebagai media tumbuh tanaman dapat pulih kembali. Salah satunya pemerintah membuat program khusus yakni mengembangkan pupuk organik melalui pembangunan Rumah. Pada tahun ini pemerintah melalui Departemen Pertanian telah merencanakan pembangunan Rumah Kompos sebanyak 110 unit (65 unit berasal dari dana Pemerintah Daerah dan 45 dana Pemerintah Pusat). Jumlah tersebut akan ditempatkan di 75 kabupaten/kota di 16 provinsi. Pengembangan Rumah Kompos ini melalui pola pemberdayaan masyarakat. Dalam program ini tiga pihak baik pemerintah pusat, petani dan pemerintah daerah ikut berkontribusi. Pemerintah Pusat melalui Ditjen PLA Departemen Pertanian akan menyediakan anggaran rumah kompos dan pelatihan. Anggaran yang disediakan untuk satu unit rumah kompos sebesar Rp100 juta. Kelompok tani sebagai penerima manfaat akan menyediakan lahan, serta biaya operasional rumah kompos, khususnya untuk bahan bakar dan upah operator. Sedangkan Pemda



menyediakan biaya pembinaan dan monitoring. Dilihat dari potensinya, pengembangan pupuk organik sangat besar. Bahan baku yang ada di Indonesia jumlahnya sangat berlimpah. Dengan produksi padi setiap tahunnya sekitar 60 juta ton gabah akan menghasilkan limbah jerami hingga 120 juta ton. Potensi lainnya adalah dari limbah kotoran ternak ruminansia dan unggas, sampah pasar dan rumah tangga, hingga sisa tanaman lainnya. “Sebagian besar limbah-limbah itu belum dikelola dengan baik, sehingga sering menjadi beban masalah sosial, serta lingkungan dan memusingkan aparat pemda,” tuturnya. Henry menambahkan, untuk memperbaiki rusaknya lahan pertanian perlu adanya penaambahan bahan organik maupun kompos ke dalam tanah. Sebab, kompos memiliki peranan sangat penting karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Karena itu untuk memperbaiki lahan pertanian yang rusak, salah satu yang kini diprogramkan Pemda Tasikmalaya adalah pengembangan pertanian SRI (System of Rice Intensification) organik. “Sejak 2002, Pemda Tasikmalaya secara konsisten mendukung pengembangan SRI Organik. Bahkan menjadi salah satu program unggulan,” ujarnya. Bentuk dukungan Pemda adalah alokasi dana DAU (Dana Alokasi Umum) untuk memfasilitasi penerapan usaha tani organik. Setiap tahunnya tidak kurang seluas 250 ha. Sedangkan dari Pemerintah Pusat pada tahun 2008, Kabupaten Tasikmalaya mendapat bantuan sebanyak 40 paket pengembangan padi SRI organik. Jumlah itu dialokasikan di Kecamatan Mangunreja, Tanjungjaya dan Sukaraja yang berada dalam satu wilayah daerah irigasi Ciramajaya. Luas areal tanam SRI organik di Tasikmalaya terus meningkat. Pada 2003 baru mencapai 44,75 ha yang tersebar di 11 kecamatan, pada 2008 meningkat hingga 5.073,51 ha yang tersebar di 39 kecamatan. “Tahun ini kita rencanakan sasaran areal tanam seluas 8 ribu ha dan sampai Juni sudah terealisasi 2.132,55 ha,” katanya. Namun demikian Henry mengakui, untuk pengembangan SRI organik masih menghadapi kendala bahan baku pembuatan pupuk organik yakni keterbatasan kotoran hewan (kohe). Keterbatasan kotoran hewan itu sebenarnya bisa diatasi melalui pola integrasi usaha tani padi dengan ternak. “Pola ini menjadi alternatif terbaik dalam mendukung kurangnya kotoran hewan di tingkat kelompok,” ujar Henry. (T.Bhr/toe



Pemanfaatan Limbah Peternakan untuk Kesuburan Tanah sumber : http://www.tanindo.com Limbah sebagai sisa-sisa produksi yang tidak terpakai keberadaannya saat ini masih menjadi biang permasalahan. Berbagai macam bentuk limbah yang dihasilkan baik berupa cair, padat, maupun gas belum ditangani secara baik sehingga limbah yang seharusnya didaur ulang telah menjadi sumber pencemaran. Limbah tidak hanya dihasilkan dari dunia industri saja melainkan juga dari sektor pertanian.



Pesatnya pembangunan pertanian dalam rangka pengembangan agribisnis dan agroindustri yang berkesinambungan ini telah mendorong pertumbuhan sektor pertanian tetap terjadi peningkatan. Begitu pula halnya yang terjadi pada subsektor peternakan, meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis, peternakan Indonesia masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan. Peningkatan produksi yang didorong untuk memenuhi permintaan dalam maupun luar negeri memang memberikan keuntungan dan sangat diharapkan. Namun disisi lain, peningkatan produksi ternak secara tidak langsung tersebut juga menimbulkan ekses (dampak) negatif. Diantaranya adalah limbah yang dihasilkan dari ternak itu sendiri. Disadari atau tidak, limbah peternakan ini selain mengganggu lingkungan sekitar, juga dapat menimbulkan bibit penyakit bagi manusia. Saat ini masyarakat masih kurang menyadari akan pentingnya upaya pengelolaan limbah peternakan yang dihasilkan sehingga terkesan tidak mau tahu. Kalaupun ada pihak yang berupaya menanganinya akan menjadi kurang efektif karena tidak mendapat dukungan dari pihak lain. Melihat kenyataan seperti itu timbullah suatu pertanyaan, bagaimana caranya mengelola limbah ternak agar selain tidak merusak lingkungan juga dapat memberikan keuntungan bagi sektor lain . Limbah peternakan yang dihasilkan ada yang berupa kotoran (pupuk kandang) ada pula yang berupa sisa-sisa makanan. Setiap usaha peternakan baik itu berupa sapi, ayam, kambing, kuda, maupun babi akan menghasilkan kotoran. Namun jangan salah, kotoran yang dihasilkan ternak tersebut ternyata memiliki kandungan unsur hara yang tinggi sehingga tidak salah bila para petani menggunakannya sebagai pupuk dasar. Kotoran yang dihasilkan ternak itu ada dua macam yaitu pupuk kandang segar dan pupuk kandang yang telah membusuk. Pupuk kandang segar merupakan kotoran yang dikeluarkan hewan ternak sebagai sisa proses makanan yang disertai urine dan sisa-sisa makanan lainnya. Sedangkan pupuk kandang yang telah membusuk adalah pupuk kandang yang telah disimpan lama sehingga telah mengalami proses pembusukan atau penguraian oleh jasad renik (mikroorganisme) yang ada dalam permukaan tanah. Faedah Seperti yang telah disinggung diatas, kotoran hewan memiliki kandungan unsur hara yang cukup tinggi dan sangat lengkap. Dengan keunggulan tersebut maka manfaat dari penggunaan kotoran hewan ini antara lain : 1. Menambah zat atau unsur hara dalam tanah. Tanah yang miskin atau pun kurang subur memeiliki kandungan unsur hara yang kurang mencukupi bagi pertumbuhan, sehingga pemberian pupuk terutama pupuk yang bersifat organik secara langsung akan mampu menambah unsur hara yang kurang memadai tersebut serta memberikan tambahan unsur hara baru yang belum ada. 2. Mempertinggi kandungan humus di dalam tanah. Humus sebagai hasil substansi yang berasal dari bahan organik seperti protein, lemak dan sisa-sisa tanaman yang telah mengalami proses penguraian sangat penting artinya bagi tanaman. Hal ini disebabkan humus bersifat koloid (bermuatan negatif) yang dapat meningkatkan absorpsi (penyerapan) dan pertukaran kation serta mencegah terlepasnya ion-ion penting. Selain itu humus juga berfungsi sebagai reservoar (pergantian) mineral untuk pengambilan oleh tumbuhan. Adanya pupuk kandang yang hampir sebagian besar berupa bahan organik akan dapat menambah kandungan humus yang ada. Semakin



banyak humus terdapat pada tanah, maka tanah relatif semakin subur. 3. Mampu memperbaiki struktur tanah. Pada ABDI TANI edisi lalu telah disinggung bahwa struktur tanah yang baik ditunjang oleh keberadaan mikroorganisme organik yang cukup. Peternakan ayam yang diusahakan dalam skala Tanah yang strukturnya sudah rusak menengah maupun besar menghasilkan efek hampir tidak memiliki lagi berupa limbah kotoran yang selain mencemari mikroorganisme yang menunjang lingkungan juga menyebarkan bibit penyakit. kesuburan tanah. Dengan memberikan pupuk kandang maka akan mengaktifkan kembali mikroorganisme yang ada melalui proses biologis dan kimia. 4. Mendorong atau memacu aktivitas kehidupan jasad renik di dalam tanah. Terkait dengan manfaat sebelumnya, pemberian pupuk kandang ini secara langsung akan menambah bahan organik yang ada. Ada ataupun tidaknya suatu jasad renik didalam, pemberian pukan ini justru akan mendorong atau memacu kehidupan jasad renik, yang pada akhirnya melalui proses penguraian akan menghasilkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Kandungan Unsur Hara Tinggi dan lengkap Pupuk kandang sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O). Meskipun jumlahnya tidak banyak, dalam limbah ini juga terkandung unsur hara mikro diantaranya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Boron (Bo). Banyaknya kandungan unsur makro pada pupuk kandang membuat penggunaannya hanya dilakukan pada saat pemupukan dasar saja. Hal ini erat kaitannya dengan jumlah unsur makro yang dibutuhkan tanaman yang tidak boleh melebihi rasio C/N =12. Sehingga pupuk kandang yang memiliki rasio C/N tinggi yaitu + 25 kurang baik bila digunakan untuk menyuburkan tanaman secara langsung. Berdasarkan jenis hewannya, pupuk kandang terbagi kedalam lima macam yaitu limbah kambing, limbah sapi, limbah ayam, limbah babi dan limbah kuda. Masing-masing limbah tersebut memiliki karakteristik dan kandungan unsur hara yang berbeda (Tabel 1). Pada limbah sapi misalnya kandungan unsur haranya berbeda antara limbah cair maupun yang padat. Pada limbah sapi yang cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat. Dan sebaliknya kandungan K pada limbah sapi padat lebih banyak dibandingkan yang cair. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa limbah (kotoran ayam) memiliki kandungan N dan P paling besar diantara limbah ternak lainnya. Sedangkan kandungan K paling besar terdapat pada limbah domba cair yaitu sebesar 2.1 %. Suatu limbah dapat digolongkan ke dalam pupuk panas bila memiliki kandungan air yang rendah. Kandungan yang rendah tersebut berimplikasi pada proses perubahan jasad renik secara aktif menjadi lebih cepat, sehingga waktu yang diperlukan jasad renik untuk dekomposisi (penguraian) pupuk ini lebih cepat. Aplikasi Hampir semua cara kerja limbah ternak ini berjalan cukup lambat dan membutuhkan waktu lama karena berkaitan dengan perubahan dekomposisi atau penguraian oleh jasad-jasad sebelum siap digunakan oleh tanaman. Pemberian pupuk kandang yang berbentuk cair dengan padat berbeda. Untuk pupuk padat yang dingin misalnya dapat diaplikasikan pada tanah



maupun tanaman sekitar 3 – 4 minggu setelah masa pembuatan. Sedangkan pupuk padat yang panas dapat digunakan lebih cepat yaitu sekitar 1 – 2 minggu dari masa pembuatannya. Khusus limbah ternak cair berupa urine juga dapat dimanfaatkan sebagai perangsang perkembangan tanaman karena mengandung hormon. Limbah ini sebaiknya diberikan menjelang waktu tanam dengan mengencerkannya terlebih dahulu. Penyimpanan limbah yang baik mutlak diperlukan agar gas amoniak yang terkandung tidak banyak mengalami penguapan. Untuk mencegah penguapan tersebut maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu (1) menumpuk sedemikian rupa supaya rongga udara semakin kecil, (2) mengatur penempatan pupuk kandang dengan memperkecil ruang bagi gas amoniak untuk menguap di udara, (3) membasahi tumpukan pupuk kandang dengan air sampai lembab dan (4) mengusahakan agar tempat penyimpanan pupuk yang bentuk padat terpisah dengan pupuk cair. Sekilas tentang Pupuk Kandang Pupuk Kandang Limbah peternakan sapi terdiri dari : feces (kotoran padat), urine ( air kencing sapi) dan sisa pakan yang tidak habis dimakan oleh sapi. Jika tidak diolah dengan baik, limbah peternakan sapi akan mencemari lingkungan. Saat ini ada 3 produk umum hasil olahan limbah peternakan sapi yaitu : pupuk kandang, biogas, dan bioarang. Cara mengolah limbah peternakan sapi yang paling mudah dan sederhana adalah membuat Pupuk Kandang. Pupuk Kandang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk sintetis. Selain kandungan Nitrogen (N), fospor (P), dan Kalium (K) yang cukup tinggi, pupuk kandang mengandung unsur hara yang cukup lengkap. Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Pupuk kandang sapi termasuk pupuk dingin karena perubahan dari bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi tersedia dalam tanah, berlangsung secara perlahan-lahan. Komposisi dan kandungan pupuk kandang sapi Parameter Nilai (%) Kadar air 24,21 Nitrogen 1,11 Karbon Organik 18,76 C/N Ratio 16,90 Fospor 1,62 Kalium 7,26 Kualitas dari pupuk kandang yang dihasilkan, tergantung pada tinggi rendahnya kandungan kandungan N, P, dan K. Sedangkan kandungan N, P, dan K dipengaruhi oleh berat badan sapi sebagai berikut : Bobot badan (Kg) N (%) P(%) K(%) 277 28,1 9,1 20,0 340 42,2 13,6 30,0 454 56,2 18,2 39,9 567 70,3 22,7 49,9 Selain menyuburkan tanah, serta memberikan unsur hara, pupuk kandang juga memiliki manfaat yang lain yaitu : - Membantu penyerapan air hujan - Meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air - Mengurangi erosi - Membuat tanah lebih subur, gembur dan mudah diolah



Namun, dalam pengunaan pupuk kandang, diperlukan kehati-hatian. Jika pupuk kandang masih “mentah”, dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, bahkan mati. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu. Untuk mengetahui apakah pupuk kandang sudah siap pakai, perhatikan tanda-tanda sebagai berikut : - Tidak berbau. - Warnanya lebih gelap. - Mudah hancur. - Terasa dingin jika dipegang. Pupuk Kandang Dari beberapa pengalaman petani, pemakaian pupuk kandang sapi memang bagus untuk tanaman sayuran tapi tidak bagus untuk tanaman cabai. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan nitrogen yang jauh lebih banyak daripada unsur kalium.Sedangkan fungsi kalium adalah membentuk pati. Akibatnya, tanaman cabai pohon terlihat subur tapi daging buahnya tipis). Hal ini terjadi juga pada tanaman kentang, jika daunnya subur maka umbi kentangnya kecil. Atau bila tanaman padinya terlalu subur maka bisa mengakibatkan gabug (bulir padi tidak terisi pati). Kondisi ini juga diperparah oleh kebiasaan petani menambahkan urea lebih banyak dari pada KCl atau KNO3. Biasanya perbandingan unsur N dan unsur K pada pupuk kandang sapi atau ayam adalah 3 : 1. Akan lebih baik jika penambahan urea diganti dengan pupuk unsur P (dari daftar kandungan Primaphospat lebih komplet unsur makro/mikro dari pupuk lainnya) Sumber : jabber.rab.co.id wuryan.wordpress.com Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Bagi petani pedesaan, pemakaian kotoran sapi sebagai pupuk, bukanlah hal yang baru. tapi untuk para penggemar tanaman di kota-kota besar, ternyata masih banyak yang ragu. “Bisakah kotoran itu untuk memupuk tanaman hias, misalnya ?” Demikian antara lain pertanyaan itu. Apa jawabannya ? Peternakan sapi Memang, bau tak sedap akan kita nikmati manakala kita nikmati disaat berada dekat kandang sapi. Apalagi pada pagi hari, sebelum kandang dibersihkan. Kotoran sapi masih berserakan di lantai. Baunya minta ampun. Kesan itu rupanya, yang membuat penggemar tanaman di kota-kota besar merasa sayang, kalau tanamannya dipupuk dengan kotoran sapi. Padahal, harap diketahui, sayuran yang kita santap hampir setiap hari, seperti kol, wortel, tomat dan bawang, dihasilkan dari ladang yang dipupuk berat dengan kotoran sapi. Pupuk kandang kotoran sapi sebenarnya sama sekali tidak menjijikan. Tidak berbau. Kita pun boleh saja memegang-megangnya menggunakan tangan. Pupuk ini bisa dipakai untuk memupuk segala macam tanaman, termasuk juga tanaman hias. Tapi yang dimaksud dengan pupuk kandang, memang bukan kotoran sapi yang baru saja keluar dari perut binatang itu, yang masih lembek, dengan aroma yang kelewat harum sehingga mengundang banyak lalat. Kalau seperti itu masih dinamakan kotoran sapi, bukan pupuk kandang. Bila untuk memupuk tanaman, bisa jadi tanaman malah akan mati. Soalnya, kotoran sapi yang masih seperti ini masih “panas”. Bila terlalu dekat dengan akar tanaman, maka daun tanamannya bisa menguning, layu. Ini karena ulah dari jutaan mikroorganisme di dalam kotoran yang masih “baru” menguras nitrogen di dalam tanah. Saking banyaknya jumlah



mikroorganisme itu, menyebabkan tanaman yang dipupuk malah tak kebagian nitrogen. Jadi daun-daun akan menguning. Di samping itu, berhubungan dengan kegiatan dari mikroorganisme tersebut juga menaikan suhu tanah, maka daun-daun tanaman juga bisa layu, kepanasan dari bawah. Maka, memupuk dengan kotoran sapi yang belum matang demikian, akibatnya bisa berbahaya bagi tanaman. Adapun yang dimaksud pupuk kandang kotoran sapi adalah, kotoran sapi yang telah kering dan lapuk, bisa didremas dengan mudah dan rapuh. Wujud asli barang itu sudah susah untuk dikenali, juga tidak berbau seperti aslinya. Kita lalu tidak merasa jijik untuk memegangnya. Pupuk dengan ciri-ciri seperti itu dikatakan sudah matang. Petani pedesaan bisa menyebutnya bahwa pupuk sudah dingin. Memang, kalau tangan kita dimasukkan dalam tumpukan pupuk tersebut, akan terasa dingin. Selama ini pemakaian pupuk kandang sapi memang masih terbatas untuk sayuran, tanaman perkebunan dan tanaman buah-buahan di pedesaan. Penggunaannya untuk memupuk tanaman hias di kota-kota masih sangat jarang. Maklumlah, rasanya memang belum ada, kios-kios tani yang menjual pupuk kandang ini. umumnya di kios-kios tani hanya ada kompos. Kalau toh ada pupuk kotoran binatang, paling-paling dari kotoran walet dan kelelawar. Padahal seumpama kotoran sapi itu digiling sampai halus, lalu dikemas plastik kemasan kompos, kiranya para penggemar tanaman hiasjuga akan menggunakannya. Pengemasan demikian dapat menghilangkan kesan jorok dari kotoran itu, sewaktu masih bertebaran di kandang. Pupuk kandang kotoran sapi cocok untuk memupuk anggrek, terutama jenis anggrek tanah. Petani anggrek tanah di Kebon Jeruk Jakarta Barat, juga di Taman Anggrek Ragunan, sudah terbiasa menggunakan pupuk kandang kotoran sapi untuk mendapatkan bunga anggrek tanah yang berukuran besar-besar, menyenangkan. Selain untuk anggrek tanah, pupuk kandang ini juga bagus untuk aneka tanaman hias berbunga, misalnya untuk bunga kana. Petani bunga potong di daerah Bendungan, Ambarawa, Jawa Tengah, juga telah terbiasa memupuk tanaman bunga sedap malam, aster, krisan dan gladiola. Sebagaimana pupuk organik lainnya, kotoran sapi terutama juga berperan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanah. Tanah berpasir, atau sebaliknya tanah yang liat, dapat menjadi gembur dengan menambahkan kotoran sapi dalam jumlah yang cukup. Daya simpan air dari tanah tersebut akan meningkat. Demikian pula, hara dalam tanah juga tidak akan mudah hanyut oleh air. Sebab, bahan organik di dalam tanah juga berperan memegang unsur hara. Selain itu, penambahan kotoran sapi juga akan memperkaya unsur hara di dalam tanah, meski jumlahnya sangat kecil. Dari hasil analisa kimia, kotoran sapi itu mengandung 0,65 % N dan 1,25 % K2O. Angka kandungan nitrogen dan kalium ini bisa berubah-ubah, tergantung dari jenis makanan yang diberikan pada sapi. Tapi yang sudah pasti, harga pupuk organik ini masih lebih murah dibandingkan pupuk organik kotoran kelelawar. 9 Manfaat Kotoran Sapi Bagi Pertumbuhan Tanaman Penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk bukan hal baru bagi masyarakat pedesaan yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Namun, bagi orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tergolong masih asing. Bagi sebagian orang yang tidak terbiasa, kotoran sapi mungkin sangat menjijikkan karena memiliki aroma yang tidak sedap. Akan tetapi, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman adalah kotoran sapi yang sudah kering dan memiliki bau yang relatif tidak menyengat. Penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman hampir tidak menimbulkan efek samping sama sekali. Justru penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk sangat disarankan karena kotoran sapi bebas dari zat-zat kimia yang dapat merusak keseimbangan alam, salah satunya kerusakan konstruksi tanah. artikel terkait kotoran hewan: Kandungan Unsur Hara dalam Kotoran Sapi



Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman sangat disarankan karena kotoran sapi tidak akan merusak konstruksi tanah. Kotoran sapi merupakan limbah dari hewan ternak sapi yang memiliki kandungan unsur hara tinggi dan berguna untuk perkembangan tanaman. Kotoran sapi mengandung serat yang sangat tinggi, di antaranya kandungan selulosa yang tinggi. Kandungan serat tersebut akan meningkat ketika kotoran sapi bercampur dengan air kencing sapi. Akan tetapi, penggunaan kotoran sapi yang relatif masih segar tidak disarankan karena belum mengalami proses fermentasi. Untuk menggunakan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman, kotoran sapi terlebih dahulu harus dibiarkan mengering (terfermentasi) atau dalam bahasa Jawa sering disebut dengan kotoran sapi yang sudah dingin. Penggunaan kotoran sapi yang masih baru bagi tanaman justru akan mengakibatkan tanaman mati. Kotoran sapi dapat dikategorikan sebagai pupuk kompos. Satu ekor sapi dapat menghasilkan pupuk kompos sebesar 23,6 kg per harinya. Kandungan unsur hara di dalam kotoran sapi bermanfaat besar untuk menutrisi tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih optimal. Kotoran sapi mengandung unsur hara berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan juga kalium (K). artikel terkait pupuk: Adapun kandungan beberapa jenis unsur hara yang telah disebutkan tersebut di dalam seekor sapi berdasarkan berat tubuhnya adalah: - Sapi dengan berat 227 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebanyak 28,1%; fosfor 9,1%; dan kalium sebesar 20%. - Sapi dengan berat 340 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 42,2%; fosfor 13,6%; dan kalium 30%. - Sapi dengan berat 454 kg mampu menghasilkan kotoran sapi dengan kandungan nitrogen sebesar 56,2%; fosfor 18,2%; dan kalium 39,9%. Itulah beberapa kandungan unsur hara yang terkandung dalam kotoran sapi. Lalu apa manfaat kotoran sapi bagi tanaman? Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk kompos sangat disarankan di dunia pertanian. Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi tanaman maupun lingkungan alam. Telah dijelaskan sebelumnya mengenai kandungan unsur hara yang terdapat di dalam kotoran sapi, yaitu nitrogen, phospor, dan kalium. Ketiganya bermanfaat besar bagi pertumbuhan tanaman. 1. Manfaat Nitrogen (N) dalam Kotoran Sapi Adapun manfaat nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah: meningkatkan pertumbuhan tanaman meningkatkan kadar protein dalam tanah meningkatkan tanaman sayuran yang diproduksi dedaunannya meningkatkan aktivitas organisme di dalam tanah membantu proses sintesis asam amino dan protein di dalam tanaman 2. Manfaat Fosfor (P) dalam Kotoran Sapi Itulah beberapa peranan nitrogen bagi pertumbuhan tanaman maupun bagi kesuburan tanah. Tidak hanya nitrogen, kotoran sapi juga mengandung fosfor yang berguna untuk: membantu respirasi dan juga proses fotosintesis pada tanaman membantu penyusunan asam nukleat membantu pembentukan bibit tanaman dan juga pembentukan buah merangsang perkembangan akar tanaman sehingga tanaman lebih tahan terhadap adanya kekeringan mempercepat waktu panen tanaman



3. Manfaat Kalium (K) dalam Kotoran Sapi Kandungan kalium dalam kotoran sapi juga berperan besar dalam proses pertumbuhan tanaman, di antaranya: membentuk dan mengangkut karbohidrat di dalam tubuh tanaman berguna sebagai katalisator dalam proses pembentukan protein mengatur berbagai jenis kegiatan dari unsur mineral di dalam tanaman menetralkan reaksi yang ada di dalam sel, terutama reaksi dari asam amino organik meningkatkan pertumbuhan jaringan meristem mengatur pergerakan stomata meningkatkan kekokohan batang tanman sehingga tidak mudah roboh meningkatkan kadar karbohidrat dan juga gula di dalam buah sehingga buah memiliki rasa manis membuat biji tanaman lebih berisi dan padat sehingga bisa dijadikan benih unggul meningkatkan kualitas buah pada tanaman meningkatkan ketahanan tanaman dari hama dan juga penyakit meningkatkan perkembangan akar tanaman 4. Bernilai ekonomis Memiliki nilai ekonomis yang lebih baik karena mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia sehingga biaya produksi dapat ditekan. 5. Relatif mudah digunakan Kotoran sapi mudah untuk digunakan dan diaplikasikan sebagai pupuk kompos bagi tanaman. 6. Penyedia unsur hara Kotoran sapi mampu menyediakan unsur hara yang seimbang bagi tanah. 7. Tanah semakin gembur Struktur tanah semakin gembur karena kotoran sapi akan meningkatkan jumlah mikroba dalam tanah. 8. Menjaga pH tanah Kotoran sapi juga dapat memperbaiki kondisi pH tanah yang mengalami kerusakan 9. Meningkatkan produksi tanaman Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk ternyata mampu meningkatkan produksi tanaman hingga 30%. Demikian manfaat penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman. Meski masih jarang digunakan di wilayah perkotaan, namun pupuk kompos dari kotoran sapi sangat disarankan bahkan bagi semua jenis tanaman. Tidak hanya berguna untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk juga sangat ramah lingkungan. Manfaat dan Kelebihan Pupuk Kandang Bagi Perkembangan Tanaman – Sudah rusak lingkungan disekitar anda bukan ? hal ini disebabkan berbagai macam hal salah satunya pencemaran bahan kimia. Baik dari pabrik, rumah tangga bahkan penanaman tanaman dan sawah dengan menggunakan bahan kimia termasuk pencemaran lingkungan. Namun dilema para petani atau pembudidaya adalah tanpa adanya tambahan zat pengatur tanaman maka perkembangan tanaman akan sulit dan lama. Sehingga diputuskanlah menggunakan pupuk organik atau pupuk alami yang berasal dari alam salah satunya adalah pupuk kandang.



Pupuk kandang adalah pupuk yang terbuat dari kotoran hewan baik sapi, ayam, kambing dsb yang didiamkan terlebih dahulu atau diberikan mikroorganisme pengurai agar kotoran cepat terdekomposisi dan dapat dijadikan sebagai penyubur tanah dan tanaman. Manfaat dari pupuk kandang bagi perkembangan tanaman Setiap produk diciptakan pasti bermanfaat, salah satunya adalah pupuk kandang. Bagi perkembangan tanaman akan sulit jika tidak menggunakan pupuk, karena perkembangan tanaman memiliki syarat yang berbeda-beda. Sehingga dengan adanya pupuk kandang dapat membantu tanaman dengan cara memberikan nutrisi dan juga tanah yang layak/subur. Manfaat pupuk kandang untuk perkembangan tanaman adalah membantu meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) di dalam tanah sehingga hara pada tanaman tidak mudah hilang dan tercuci dan tanaman dapat tumbuh dengan maksimal, kedua meningkatkan daya sangga sehingga struktur tanah padat dan tanaman dapat berdiri tegak tanpa terkena longsor dll, terakhir pupuk kandang meningkatkan daya menahan air sehingga air yang diserap lebih banyak dan tanaman tidak kekeringan. Kelebihan pupuk kandang Adapun kelebihan pupuk kandang sendiri adalah murah dan juga mudah sehingga dapat dibuat dari limbah sisa kotoran namun tidak mencemari lingkungan dan berguna sekali untuk tumbuh kembang tanaman. Selain itu pupuk kandang mengandung unsur hara yang lengkap baik makro maupun mikro, tentu hal itu dapat membantu tanaman berkembang lebih baik bahkan berbuah. Pupuk anorganik terkadang masih sulit menemukan paketan satu pupuk dengan hara lengkap. Jenis dan Macam Pupuk Pupuk kandang dapat dibagi menjadi berbagai jenis aplikasi seperti cair dan padat sehingga memudahkan petani atau pengguna dalam mengaplikasikan pupuk secara langsung pada tanaman sesuai kondisi dan bentuk tanaman.