Jenis Kegiatan Ilmiah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • anggo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOPIK 1



Pada topik pertama ini, Saudara diantarkan untuk memahami bentuk-bentuk kegiatan ilmiah meliputi : seminar,diskusi , diskusi panel, simposium, lokakarya. Terkait dengan topik ini, Saudara memiliki aktivitas sebagaimana tersaji pada daftar aktivitas berikut. 1. Menyimak bentuk-bentuk kegiatan ilmiah yang disajikan dalam 5 bagian bacaan. 2. Posting pendapat Saudara pada forum diskusi. 3. Respon paling tidak dua posting teman Saudara (sebutkan nama teman yang akan Anda respon tersebut pada akhir postingan Saudara). Perhatikan deadline untuk posting dan respon di forum diskusi. Yang terlambat memposting dan merespon postingan teman dikenakan sanksi pengurangan nilai dan bagi yang mengalami kendala teknis memposting atau merespon postingan teman diharap menghubungi dosen pembimbing pada email berikut: [email protected]



Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih". Seminar adalah merupakan kegiatan ilmiah untuk mengeksplorasi ide dimana semua pesertanya terlibat aktif. Oni Suryaman (2008) dengan menyadur buku berjudul “The Paideia Program” karya Mortime J. Adler mengidentifikasi empat (4) syarat untuk berjalannya sebuah seminar. Syarat-syarat dimaksud adalah: (1) Ruang Seminar Ruangan untuk seminar haruslah ruangan yang mendukung interaksi aktif peserta seminar. Ruangan dimaksud hendaknya didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti penerangan yang cukup, suasana sekitar yang tenang, tata letak kursi yang disusun dengan melingkar, dan berbagai peralatan lain yang menunjang. (2) Peserta Semua peserta seminar adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Dengan demikian, seminar akan berjalan dengan baik karena peserta terlibat aktif mulai dari awal. Dengan diketahuinya tema seminar, mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik. (3) Moderator



Seorang moderator bertugas mengarahkan jalannya seminar. Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Peran mengarahkan disini maksudnya adalah seorang moderator menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema. Peran memoderasi maksudnya adalah seorang moderator menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik. Sebelum seminar dimulai, seorang moderator haruslah telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut dan menentukan kata-kata kunci. Pada awal seminar seorang moderator dapat menuliskan terlebih dahulu hal-hal penting yang akan didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan. (4) Jalannya Seminar Jalannya sebuah seminar diawali dengan pengantar singkat dari moderator dan langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran. Hal-hal yang perlu diperhatikan demi jalannya sebuah seminar yang baik: (a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. (b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. (c) Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. (d) Setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. (e) Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. (f) Klarifikasi istilah yang sama dengan arti yang berbeda atau istilah yang berbeda dengan arti yang sama oleh Moderator. (g) Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide dan bukan tempat untuk membenarkan diri. Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing Pengertian umum diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan (Slamet Soewandi, tt.). Diskusi sebagai suatu bentuk pembelajaran umum adalah suatu cara pembelajaran di mana peserta didik (murid, mahasiswa) mendiskusikan (membicarakan, mencari jawaban



bersama) dengan cara saling memberikan pendapatnya, kemudian disaring untuk ditemukan kesimpulan. Silakan baca artikel berikut untuk memahami salah satu bentuk diskusi, yakni diskusi kelompok.



http://belajarpsikologi.com/pengertian-diskusi-kelompok/



Ferdy Firmansyah (2010) mendefinisikan diskusi panel “merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.” Yang membawakan diskusi disebut panelis. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Prosedur penyelenggaraan diskusi panel: 1. Pengenalan panelis oleh moderator. 2. Penyampaian persoalan umum kepada para panelis oleh moderator. 3. Panelis berdiskusi dan pengunjung mendengarkan jalannya diskusi. 4. Moderator menarik kesimpulan hasil diskusi. 5. Pengunjung kemudian dapat mendiskusikan lebih lanjut hasil diskusi para panelis namun saat para panelis berdiskusi pengunjung tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Alasan menggunakan diskusi panel: 1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda. 2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan. 3. Ada panelis yang memenuhi syarat. 4. Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu. 5. Ingin mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal.



6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan. Kelebihan diskusi panel: 1. Membangkitkan pikiran. 2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda. 3. Mendorong ke analisis lebih lanjut. 4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain. Kelemahan diskusi panel: 1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil. 2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak. 3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara. 4. Cenderung menjadi serial pidato pendek. 5. Membutuhkan persiapan yang cukup masak.



Simposium dapat didefinisikan sebagai “serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin” (Ferdy Firmansyah,2010). Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. Alasan menggunakan simposium: 1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu. 2. Jika kelompok peserta besar. 3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.



4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti). Kelebihan simposium: 1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. 2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat. 3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik. 4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya. Kelemahan simposium: 1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan. 2. Kurang interaksi kelompok. 3. Menekankan pokok pembicaraan. 4. Agak terasa formal. 5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi. 6. Sulit mengadakan kontnol waktu. 7. Secara umum membatasi pendapat pembicara. 8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat. 9. Cenderung dipakai secara berlebihan.



Lokakarya (Inggris: academic workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Menurut Univeristy of South Australia, sebuah lokakarya biasanya melibatkan sebuah pengantar ringkas dimana permasalahan yang rinci telah diidentifikasi dan disajikan oleh tutor kepada peserta. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan aktivitas dimana peserta bekerja secara kolaboratif untuk menginvestigasi, menganalisis, dan memformulasi solusi terhadap permasalahan yang telah disajikan. Pada akhirnya, hasil dapat dipresentasikan oleh group atau individu di akhir lokakarya.



Simaklah video tentang lokakarya berikut. http://www.youtube.com/watch?v=xFsPo2LoBNI