Jeremy Abram (Menentukan Jurus Dan Kemiringan Dari Dua Buah Kemiringan Semu) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR BIDANG DARI DUA BIDANG KEMIRINGAN SEMU (Laporan Praktikum Geologi Struktur)



Oleh Jeremy Abram 1915051027



LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2020



Judul Praktikum



: Menentukan Jurus dan Kemiringan Struktur



Bidang dari Dua Bidang Kemiringan Semu Tanggal Percobaan



: 9 Maret 2020



Tempat Percobaan



: Ruangan Teknik Geofisika 1



Nama



: Jeremy Abram



NPM



1915051027



Fakultas



: Teknik



Jurusan



: Teknik Geofisika



Kelompok



: 6 (Enam)



Bandar Lampung, 16 Maret 2020 Mengetahui, Asisten



Paulus Leonardo Manurung NPM. 1715051023



i



MENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR BIDANG DARI DUA BIDANG KEMIRINGAN SEMU Oleh Jeremy Abram ABSTRAK



Telah dilaksanakan praktikum untuk menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua bidang kemiringan semu yang dilakukan pada tanggal 20 Maret 2020. Praktikum ini dilaksanakan agar praktikan dapat mengetahui cara menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu. Sebelum kita dapat menentukan jurus dan kemiringan struktur kita harus mengetahui apa itu arah (bearing), yang adalah sudut horizontal antara garis dengan arah koordinat tertentu, biasanya arah utara atau selatan, dan azimuth yang adalah arah yang diukur dari utara searah jarum jam. Lalu, jurus itu sendiri adalah arah garis horizontal yang terbentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal. Beda halnya dengan kemiringan yang dibedakan menjadi dua, yaitu kemiringan sebenarya (true dip) dan kemiringan semu (apparent dip). kemiringan sebenarnya adalah sudut kemiringan terbesar yang terbentuk oleh suatu bidang dengan bidang datar, diukur tegak lurus perpotongan bidang, dan kemiringan semu adalah sudut yang terbentuk antara suatu bidang dengan bidang horizontal yang diukur tidak tegak lurus perpotongan bidang. adapun data-data yang diperlukan untuk menentukan kemiringan sebenarnya (true dip) adalah letak dan ketinggian pengukuran, arah sayatan tegak dimana apparent dip diukur, dan besar kemiringan semu (apparent dip). sebagai praktikan, kita dituntut untuk mengetahui bagaimana cara menentukan jurus dan kemiringan struktur itu sendiri karena dalam jurus dan kemiringan kita dapat mengetahui letak dari suatu wilayah dengan mengetahui besar jurus dan kemiringan yang ada, dan juga dapat digunakan sebagai informasi geologi.



ii



DAFTAR ISI



Halaman LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i ABSTRAK ................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv I.



PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Tujuan Praktikum ............................................................................... 1



II.



TEORI DASAR



III.



METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan ................................................................................... 4 B. Diagram Alir ...................................................................................... 5



IV.



HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan ............................................................................... 6 B. Pembahasan ........................................................................................ 6



V.



KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iii



DAFTAR GAMBAR



Halaman Gambar 1. Modul Praktikum .................................................................................... 4 Gambar 2. Alat Tulis ................................................................................................ 4 Gambar 3. Busur ....................................................................................................... 4 Gambar 4. Penggaris................................................................................................. 5 Gambar 5. Diagram Alir ........................................................................................... 6 Gambar 6. Ilustrasi strike.......................................................................................... 12 Gambar 7. Apparent dip dan true dip ...................................................................... 12



iv



I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. Proses deformasi ini adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi, tujuan utama mempelajari geologi struktur adalah mempelajari pelenturan- pelenturan pada bumi, penyebabnya, dan akibatnya. Strike adalah garis lurus horizontal yang dibentuk dari hasil perpotongan antara bidang planar yang miring dengan bidang horizontal. Dip merupakan besaran sudut antara bidang miring dengan bidang horizontal yang diukur tegak lurus terhadap jurus atau strike, dapat dinamakan juga sebagai true dip. Apparent dip atau kemiringan semu adalah besaran sudut kemiringan yang diukur tidak tegak lurus terhadap jurus. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Praktikan dapat memahami pengertian serta istilah yang terdapat didalam struktur bidang di ilmu geologi. 2. Praktikan dapat menggambarkan bidang model 3D dari struktur bidang pada kedudukan tertentu. 3. Praktikan dapat memproyeksikan struktur bidang 3D dalam gambar 2D sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu (apparent dip) dan kemiringan sebenarnya (true dip) dari struktur bidang pada kedudukan tertentu.



II. TEORI DASAR



Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari struktur-struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin-antiklin, sesar sungkup (thrust), sesar-sesar, liniasi dan lainnya dalam suatu unit tektonik (Bagdley, 1965) Struktur geologi merupakan salah satu kelemahan geologi (geological weakness) dalam pengembangan wilayah, misalnya sebagai faktor penentu daerah rawan longsor, namun sebenarnya struktur geologi sekaligus merupakan faktor pendukung yang memberikan manfaat bagi aspek lainnya seperti: ketersediaan airtanah maupun reservoar air. Struktur geologi yang berkembang di suatu daerah akan memperlihatkan diskontinuitas batuan berupa kekarkekar (joints) maupun arah jurus dan kemiringan lapisan batuan (strike & dip). Strike, dip dan kekar merupakan data penting yang dapat dianalisis melalui analisis geomekanik untuk kepentingan pembobotan massa batuan (rock mass rating, RMR) yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk penilaian fondasi tubuh bendung ataupun massa lerengnya (Hirnawan, 1994). Di dalam ilmu geologi struktur terdapat hubungan-hubungan yang rumit atau bahkan seringkali tidak jelas antara satuan-satuan batuan tersebut yang ditimbulkan oleh gejala-gejala pelenturan, maka ruang lingkup dari geologi struktur telah menjurus ke arah suatu usaha untuk memahami gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada batuan (Ramadhan, 2015) Indikasi berbagai jenis struktur geologi dapat diidentifikasi dengan mengukur diskontinuitas batuan berupa kekar-kekar dan strike-dip lapisan batuan yang berkembang pada suatu massa batuan. Pola dan karakteristik kekar memberikan informasi jenis dan lokasi sesarnya. Makin jauh sesar dari bidang sesarnya maka makin kurang intensitas kekarnya, sehingga identifikasi pola dan karakter kekar dapat digunakan untuk menentukan kondisi fisik batuannya (Polo, dkk., 1993).



3



Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip. Disamping struktur perlapisan, struktur geologi lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: kekar, sesar, belahan (cleavage), sayap lipatan, foliasi, dll. Jurus (strike) adalah arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya diukur dari arah utara. Sedangkan Kemiringan (dip) adalah besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horisontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike. Kemiringan semu (apparent dip) adalah sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan (apparent dip) dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus jurus/strike. Arah kemiringan (dip direction) adalah arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah (dip direction) miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara. (Endarto, 2005). Dip adalah arah kemiringan maksimum ke permukaan yang miring dan sudut kemiringan antara kemiringan maksimum dan bidang horizontal (Holmes, 1965) Jurus dan kemiringan batuan mengacu kepada orientasi atau geometri fitur-fitur geologi. Garis strike perlapisan, patahan, atau fitur planar lainnya, adalah garis yang merepresentasikan perpotongan fitur tersebut di bidang horizontal. Dalam peta geologi, strike dan dip digambarkan dengan garis pendek yang dipotong oleh garis yang lebih pendek tegak lurus dengan garis pertama (Asikin, 1997).



III. METODOLOGI PRAKTIKUM



A. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :



Gambar 1. Modul Praktikum



Gambar 2. Alat Tulis



Gambar 3. Busur



Gambar 4. Penggaris



5



B. Diagram Alir Adapun diagram alir percobaan ini adalah sebagai berikut:



Gambar 5. Daigram Alir



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan terdapat pada pembahasan dan lampiran



B. Pembahasan Pada praktikum kali ini praktikan dintuntut untuk mengetahui cara menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu, pengertian jurus (strike) itu sendiri adalah suatu arah garis horizontal yang terbentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal, sedangkan kemiringan (dip) dibagi menjadi dua, yaitu kemiringan sebenarnya (true dip) dan kemiringan semu (apparent dip). Pengertian dari kemiringan sebenarnya (true dip) adalah sudut kemiringan terbesar yang terbentuk oleh suatu bidang dengan bidang datar, diukur tegak lurus perpotongan bidang, dan kemiringan semu (apparent dip) adalah sudut yang terbentuk antara suatu bidang dengan bidang horizontal yang diukur tidak tegaklurus perpotongan bidang. selain itu, terdapat arah (bearing) yaitu sudut horizontal antara garis dengan arah koordinat tertentu, biasanya utara atau selatan. Lalu terdapat istilah azimuth, yaitu bearing yang diukur dari utara searah jarum jam. Selanjutnya praktikan juga diajarkan bagaimana cara menggambar model 3D dari struktur bidang pada kedudukan tertentu, setelah itu, praktikan juga diajarkan cara memproyeksikan suatu mode 3D dalam gambar 2D dengan menggunakan alat bantu seperti busur, penggaris, dan lainnya. Lalu para asisten memberikan penjelasan yang cepat dan tepat kepada praktikan tentang cara menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu dan memberikan pertanyaan kepada praktikan yang dapat membantu praktikan untuk memperdalam pengetahuan tentang strike, azimuth, true dip, apparent dip. Istilah-istilah struktur bidang antara lain terdapat, jurus (strike), yaitu arah garis horizontal yang dibentuk oleh bidang bidang miring dengan bidang horizontal



7



(ilustrasi pada lampiran). Lalu terdapat kemiringan (dip), yaitu besarnya sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike. Terdapat dua kemiringan¸yaitu Kemiringan semu (apparent dip), yang adalah sudut kemiringan suatu bidang dengan bidang datar yang diukur dengan arah tidak tegak lurus perpotongan bidang (ilustrasi pada lampiran). Terdapat juga arah (bearing), yaitu arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah (dip direction) miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara. Setelah itu terdapat juga kekar yang adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Serta terdapat juga Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu, lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas. Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun kegunaan dari jurus dan kemiringan tersebut, antara lain dapat menganalisis jenis patahan, penyebaran, dimensi, serta hubungannya dengan kekuatan masa batuan. Yang kedua adalah dengan mengetahui jurus dan kemiringan dapat memberikan informasi jenis dan lokasi sesar. Dan yang ketiga untuk menentukan kondisi fisik batuan suatu wilayah. Permasalahan atau kendala yang dihadapi saat pelaksanaan praktikum geologi struktur pada materi penentuan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu adalah terbatasnya waktu dalam memodelkan suatu wilayah dari 3D ke 2D, lalu terlalu banyaknya praktikan sehingga suasana menjadi kurang fokus dan kurang kondusif serta ruang kelas yang digunakan berlebih kapasitas, serta pada awal praktikum sulitnya memahami modul dalam penentuan jurus dan kemiringan dan akhirnya terbantu oleh karena membuat pemodelan serta penyampaian informasi oleh para asisten dengan cara yang tepat.



V. KESIMPULAN



Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Geologi Struktur adalah ilmu geologi yang mempelajari tentang arsitektur kulit bumi (batuan) hasil deformasi beserta gaya penyebabnya. 2. Terdapat empat istilah dalam struktur bidang dalam ilmu geologi yaitu jurus (strike), kemiringan (dip), dan kemiringan semu (apparent dip), dan kemiringan sebenarnya (true dip). 3. Jurus (strike) adalah arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horizontal. 4. Kemiringan (dip) adalah besarnya sudut kemiringan yang terbentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike. Kemiringan dibagi menjadi 2, yaitu kemiringan sebenarnya (true dip) dan kemiringan semu (apparent dip).



DAFTAR PUSTAKA



Asikin, Sukendar. 1997. Diktat Geologi Struktur Indonesia. Jurusan Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung. Badgley. 1965. Structural and Tectonic Principles. Amerika: Harper & Row. Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Jawa Tengah. Hirnawan, R. F. 1994. Peran faktorfaktor penentu zona berpotensi longsor dalam mandala geologi dan lingkungan fisiknya di Jawa Barat. Majalah Ilmiah UNPAD No. 2, Vol. 12, hal. 32-42. Polo, L. 1993. Analisis pola dan karakter kekar untuk menentukan struktur geologi sesar dan kondisi fisik batuan. Bulletin of Scientific Contribution. Geologi UNPAD, No. 1, Vol. 1, April 1993, p. 1-8. Ramadhan, Sofyan. 2015. Studi MIneralisasi Endapan Timah Primer Berdasarkan Kejian Geologi Permukaan dan Analisis XRF Unsur Sn Pada Wilayah Kerja Blok Primer PT. TIMAH (Persero) Tbk, Daerah Air Inas dan sekitarnya, Bangka Selatan. Laporan Tugas Akhir. Semarang: Teknik Geologi Universits Diponogoro



LAMPIRAN



Pembahasan: 1. Jalannya praktikum 2. Jelaskan strike, dip (true dan apparent), dan struktur bidang lainnya 3. Manffat dari strike dan dip 4. Kendala selama praktikum berlangsung



. Gambar 6. Ilustrasi Strike (web.arc losrios.edu/~borougt/StrikeAndDip.jpg)



Gambar 7. True Dip dan Apparent Dip (http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/79151/mod_resource/cont ent/1/Struktur_Bidang.pdf)