Jurnal 2 FTSL Kelompok A2 Elixir Paracetamol [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JURNAL 2 LARUTAN ELIXIR PARACETAMOL A. TUJUAN PRAKTIKUM Membuat rancangan formula, melakukan manufaktur dan evaluasi, serta membuat rancangan kemasan elixir paracetamol untuk analgetik antipiretik. B. DOSIS (minimal 5 pustaka) Nama Zat Paracetamol



Cara Pemakaian Oral



Umur 1-5 tahun 5-10 tahun 10 tahun keatas



Dosis Lazim Sekali 50 mg 100 mg 100 mg 200 mg 250 mg



Sehari 200 mg – 400 mg 400 mg – 800 mg 1g



Dosis Maksimum



6 – 12 tahun tidak melebihi 1,625 g/hari >12 tahun tidak melebihi 3,25 g/hari



C. PREFORMULASI BAHAN AKTIF 1. Tinjauan Farmakologi Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP). Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, malaria, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain. Parasetamol (asetaminofen) mempunyai daya kerja analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung. Aksi/kerja utama paracetamol adalah dengan cara menghambat sintesis prostaglandin di pusat otak (hipotalamus), tetapi tidak di perifer (jaringan), sehingga tidak mempunyai efek sebagai anti inflamasi. Paracetamol diabsorbsi baik dalam saluran pencernaan ketika digunakan secara per oral, untuk memudahkan pemberian obat dan mempercepat absorbsi maka obat dibuat dalam bentuk sediaan elixir. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90 % yang berfungi sebagai kosolven. Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. 2. Tinjauan Fisikokimia Pemerian hablur atau serbuk halur putih, tidak berbau, rasa pahit Kelarutan Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95% p, dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p, dan dalam 9 bagian propilneglikol p, larut dalam larutan alkali hidroksida. pH larutan 3,8 sampai 6,1



3. Penyelesaian Masalah Formulasi 1) Parasetamol dibuat eliksir karena mudah larut dalam etanol 2) Untuk mengatasi rasa pahit, sediaan ditambahkan dengan sorbitol sebagai pemanis 3) Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme sediaan dapat ditambahkan dengan metil paraben sebagai bahan pengawet. D. MONOGRAFI EKSIPIEN 1. Gliserol Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) p, praktis tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak lemak Khasiat : Kosolven dan pengawet Sinonim : Gliserin 2. Propilenglikol Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis. Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dengan etanol, dan kloroform P; larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak. Khasiat : Kosolven (pelarut tambahan), zat tambahan. Kadar : 10% - 25% pH : 4,5 – 7,5 Sinonim : Propylenglycolum 3. Sorbitol Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis; higroskopik. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol ( 95% ) P, dalam metanol P, dan dalam asam asetat P. Khasiat : Zat tambahan (penambah rasa) pH : 4,5 -7 untuk 10% b/v larutan. Sinonim : Sorbitolum. 4. Etanol Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan : Sabgat mudah larut dalam air, dalam kloroform p, dan dalam eter p Khasiat : Kosolven Sinonim : Etil alkohol 5. Metil Paraben Pemerian : Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol ( 95% ) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. Khasiat : zat tambahan; zat pengawet.



ph :4–8 Sinonim : Methylis Parabenum, Nipagin M. Konsentrasi Penggunaan : 0,015% - 0,2% 6. Oleum Citri Pemerian : cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bauk khas ; rasa pedas dan agak pahit Kelarutan : larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P, larutan agak beropalesensi ; dapat bercampur dengan etanol mutlak P Khasiat : Perisa Sinonim : minyak jeruk, minyak limau, citroon olio. 7. Tartrazine Pemerian : Bubuk kuning atau oranye-kuning. Larutan berair berwarna kuning; warna dipertahankan pada penambahan larutan asam klorida, tetapi dengan larutan natrium hidroksida terbentuk warna kemerahan. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, larut dalam 91 bagian etanol (75%), 5,6 bagian gliserin, 14,4 bagian propylenglikol, 5 bagian propylenglikol 50%, 26 bagian air pada suhu 2 oC, 5 bagian air pada suhu 25oC, 5 bagian air pada suhu 60oC. Khasiat : Pewarna Sinonim :4,5-dihydro-5-oxo-1-(4-sulfophenyl)-4-[(4-sulfophenyl)azo]-1H-pyrazole-3carboxylic acid trisodium salt; E102; FD&C yellow #5; hydrazine yellow. E. USULAN FORMULA 1. Formula Acuan Berdasarkan Formularium Nasional Edisi Kedua Tahun 1978 Halaman 3 : No 1 2 3 4 5 6 7



Bahan Acetaminophenum Glycerolum Propylenglycolum Sorbitol solutio 70% Aethanolum Zat tambahan yang cocok Aqua



Tiap 5 ml mengandung 150 mg 2,5 ml 500 µl 1,25 ml 500 µl qs Ad 5 ml



2. Usulan Formula



Paracetamol



Rentang Penggunaan Lazim 150 mg/5 ml



Gliserol



≤ 50 %



Kosolven dan pengawet



Metil Paraben



0.015% – 0.2%



Pengawet



Propilenglikol



10% - 25%



Co-solvent



Sorbitol



20% - 35%



Pemanis



Etanol Oleum Citri Tartrazine Aqua



5% - 10% 0,2 % - 0,3 % ≤ 1,0 % Ad 100 ml



Kosolven Perisa Pewarna Pelarut



Nama Bahan



Fungsi



Alasan



Analgetik, antipiretik



Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP). Karena sediaan mengandung etanol yang kurang baik untuk kesehatan, ditambahkan gliserin sebagai koselven lain untuk mengurangi kadar etanol. Gliserin juga berperan untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Ditambahkan bersama gliserin untuk mengurangi kadar etanol. Karena sediaan rasanya pahit, sediaan perlu ditambahkan pemanis untuk menutupi rasa pahit. Untuk melarutkan sediaan. Agar sediaan menarik Agar sediaan menarik Untuk melarutkan sediaan



3. Rancangan Formula No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Nama Bahan Paracetamol Gliserol Metil Paraben Propilenglikol Sorbitol Etanol Oleum Citri Tartrazine Aquadest



Jumlah (%) 150 mg / 5 ml 10 % 0,2 % 10 % 20 % 10 % 0,2 % 0,05 % ad 100 ml



F. MASTER FORMULA Nama produk : Cetamol elixir Jumlah produk : 10 Botol @ 100 ml No. Registrasi : CBT 06423009 11 A2 No. Batch : F 03002



Produksi: PT. STIKSAM Samarinda – Indonesia



No 1 2



Kode Bahan



CETAMOL SYRUP Tanggal Formula



Tanggal Produksi



4 November 2021



(tulis tanggal praktikum)



Nama Bahan Paracetamol



Fungsi Bahan Bahan aktif Kosolven dan pengawet



Gliserol



Dibuat oleh



Disetujui oleh



Kelas A Kelompok 2



(tulis nama dosen pembimbing)



Per dosis



Per batch



150 mg



30 gram



0,5 gram



100 gram



3



Metil Paraben



Pengawet



0,01 gram



2 gram



4 5 6 7 8 9



Propilenglikol Sorbitol Etanol Oleum Citri Tartrazine Aquadest



Kosolven Pemanis Kosolven Perisa Pewarna Pelarut



0,5 gram 1 gram 0,5 ml 0,01 gram 0,05 mg Ad 5 ml



100 gram 200 gram 100 ml 2 gram 0,5 mg Ad 1000 ml



G. PERHITUNGAN 1. Perhitungan Dosis Dosis Lazim Paracetamol Usia 1-5 tahun :1x 1H Usia 5-10 tahun :1x 1H Usia 10 tahun keatas : 1 x 1H



= 50 mg - 100 mg = 200 mg – 400 mg = 100 mg – 200 mg = 400 mg – 800 mg = 250 mg =1g



Dosis dalam formula : 150 mg/5 ml Aturan Pakai : 1) Usia 1-5 tahun = 3 X sehari ½ sendok teh 2) Usia 5-10 tahun = 3 X sehari 1 sendok teh 3) Usia 10 tahun ke atas = 3 X sehari 2 sendok teh



Perhitungan Aturan pakai 1) Usia 1 – 5 tahun 1x=1X



𝑚𝑔 ½ sendok teh = 150 5 𝑚𝑙



𝑋



𝑥 2,5 𝑚𝑙



=



375 𝑚𝑔/𝑚𝑙 5 𝑚𝑙



= 75 mg



1 H = 3 X 75 mg = 225 mg 2) Usia 5 - 10 tahun 1 x = 1 X 1 sendok teh = 150 mg 1 H = 3 X 150 mg = 450 mg 3) Usia 10 tahun keatas 1 x = 1 X 2 sendok teh =



150 𝑚𝑔 5 𝑚𝑙



𝑋



𝑥 10 𝑚𝑙



=



1500 𝑚𝑔/𝑚𝑙 5 𝑚𝑙



= 300 mg



1 H = 3 X 300 mg = 900 mg 2. Penimbangan Bahan 1) Paracetamol Per dosis = 150 mg Per batch =



150 𝑚𝑔 5 𝑚𝑙



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 30000 mg = 30 gram



2) Gliserol Per dosis = 10 % X 5 ml = 0,5 gram Per batch =



0,5 𝑔 5 𝑚𝑙



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 100 gram



3) Metil Paraben Per dosis = 0,2 % X 5 ml = 0,01 gram 0,01 𝑔 5 𝑚𝑙



Per batch =



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 2 gram



Air mendidih untuk metil paraben = 100 ml 4) Propylenglikol Per dosis = 10 % X 5 ml = 0,5 gram 0,5 𝑔



Per batch = 5 𝑚𝑙 𝑋 1000 𝑚𝑙 = 100 gram 5) Sorbitol Per dosis = 20 % X 5 ml = 1 gram 1𝑔



Per batch = 5 𝑚𝑙 𝑋 1000 𝑚𝑙 = 200 gram 6) Etanol Per dosis = 10 % X 5 ml = 0,5 ml Per batch = =



0,5 𝑚𝑙 5 𝑚𝑙



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 100 ml



7) Oleum Citri Per dosis = 0,2 % X 5 ml = 0,01 gram Per batch =



0,01 𝑚𝑙 5 𝑚𝑙



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 2 gram



8) Tartrazine 1 botol = 0,05 % X 5 ml = 0,0025 mg 1 batch =



0,0025 𝑚𝑔 5 𝑚𝑙



𝑋 1000 𝑚𝑙 = 0,5 mg



9) Aquadest 1000 ml – (30 gram + 100 gram + 2 gram + 100 gram + 200 gram + 100 gram + 2 gram) = 1000 ml – 534 gram = 466 ml



3. Perhitungan Pengenceran 1) Tartrazine 0,5 mg Ditimbang tartrazine 50 mg, dilarutkan dalam 200 ml air 0,5 𝑚𝑔 𝑋 200 𝑚𝑙 = 2 𝑚𝑙 50 𝑚𝑔



H. PROSES PRODUKSI DAN IPC (in-process control) 1. Disiapkan alat dan bahan. 2. Dikalibrasi 10 botol 100 ml. 3. Dikalibrasi wadah 1000 ml 4. Ditimbang bahan sesuai perhitungan bahan. 5. Dipanaskan air hingga mendidih 6. Dibuat pengenceran bahan tartrazine. 7. Dilarutkan 2 gram metil paraben dalam 100 ml air mendidih. 8. Dilarutkan 30 gram paracetamol dalam 100 ml etanol, didalam beaker glass, ditambahkan 100 gram gliserol, 100 gram propylenglikol, dan 200 gram sorbitol, aduk ad homogen. Tambahkan 100 ml aquadest. 9. Ditambahkan larutan metil paraben, aduk ad homogen. 10. Ditambahkan hasil pengenceran tartrazine sebanyak 2 ml, aduk ad homogen. 11. Ditambahkan 2 gram oleum citri, aduk hingga homogen. 12. Ditambahkan aquadest hingga batas kalibrasi (1000 ml). 13. Dimasukkan ke dalam botol. I. RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN & IPC (in-process Control) No



1



Evaluasi Fisika



Prinsip



Organoleptis



Uji organoleptis adalah uji yang melibatkan sifat fisik dari suatu sediaan eliksir. Adapun pemeriksaan atau uji organoleptis ini meliputi pemeriksaan warna, bau, rasa, dan bentuk sediaan yang dibuat. Uji organoleptis dilakukan dengan menggunakan panca indra yang dilakukan pada hari ke1 dan ke-7. Sediaan yang baik untuk elixir adalah memiliki warna yang bening, bau dan rasa yang sedap dan berbentuk larutan.



Jumlah Sampel



3 X 25 ml



Keterangan



Referensi Ambari Y. Uji Stabilitas Fisik Formulasi Elixir Paracetamol Dengan Kombinasi CoSolvent Propilen Glikol dan Etanol. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 2018; 1(1): 26548364.



2



Uji pH



Uji pH dilakukan dengan menggunakan alat uji pH meter. Sediaan larutan yang sudah jadi dalam beaker glass, masukkan elektroda ph meter yang telah dikalibrasi dengan dapar standar kemudian diamati Ph nya catat dan bandingkan dengan ph seharusnya.



3 X 25 ml



Farmakope Indonesia V. Hal 1362



Syaratnya memiliki pH 3,8 – 6,1



3



Penentuan bobot jenis larutan



Pada penentuan bobot jenis larutan dilakukan dengan menggunakan piknometer 25 ml dan aquadest sebagai larutan baku standar. Pengukuran dengan menggunakan piknometer dilakukan pada suhu 25 o C atau suhu ruangan. Langkah pertama yaitu piknometer yang bersih dan kering ditimbang beserta tutupnya. Kemudian diisi dengan sampel elixir dan diulang sebanyak tiga kali replikasi.



3 X 25 ml



Ambari Y. Uji Stabilitas Fisik Formulasi Elixir Paracetamol Dengan Kombinasi CoSolvent Propilen Glikol dan Etanol. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 2018; 1(1): 26548364.



100 ml



Ambari Y. Uji Stabilitas Fisik Formulasi Elixir Paracetamol Dengan Kombinasi CoSolvent Propilen



Rumus perhitungan bobot jenis adalah : 𝐵𝐽 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑒𝑙𝑖𝑥𝑖𝑟 𝐵𝐽 = 𝐵𝐽 𝑎𝑖𝑟



4



Uji viskositas



Uji viskometer dilakukan dengan menggunakan alat viskometer ostwald. Dipilih alat viskometer ostwold karena viskositas ostwold digunakan untuk mengukur sampel yang encer atau kurang kental dan dalam



sediaan yang dibuat merupakan sediaan yang encer atau kurang kental serta termasuk dalam hukum newtonian. Penggunaan ini ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan uji untuk lewat antara dua tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal yang dilakukan dengan 3 kali pengulangan.



5



Uji volume terpindahkan dirancang sebagai jaminan bahwa larutan oral dalam hal ini sirup jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume sediaan sesuai yang tertera pada etiket. Uji volume Uji ini dilakukan dengan cara terpindahkan yaitu sediaan sirup dimasukkan kedalam botol 100 mL yang sebelumnya telah dikalibrasi, lalu tuang kembali kedalam gelas ukur.



Glikol dan Etanol. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 2018; 1(1): 26548364.



3 X 100 ml



Farmakope Indonesia IV, 1995. Hal 1089



Volume sirup yang diperoleh tidak kurang dari 95%.



6



Uji mikrobiologi



Uji ini dilakukan dengan menggunakan cawan petri dengan medium Nutrient Agar (NA) dan sampel yang dicampurkan pada medium agar di biarkan selama 24 jam kemudian diamati di Plate Count Agar alat menghitung mikroba.



Ambari Y. Uji Stabilitas Fisik Formulasi Elixir Paracetamol Dengan Kombinasi CoSolvent Propilen Glikol dan Etanol. Journal of Pharmaceutical



Care Anwar Medika. 2018; 1(1): 26548364.



J. PUSTAKA Ambari Y. Uji Stabilitas Fisik Formulasi Elixir Paracetamol Dengan Kombinasi CoSolvent Propilen Glikol dan Etanol. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 2018; 1(1): 2654-8364. Farmakope Indonesia Edisi III, Hal 271, 534, 455, 576, 65, dan 378 Farmakope Indonesia Edisi IV, Hal 1089 Farmakope Indonesia Edisi V, Hal 1362 Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi 5, Hal 445, 198, 301, 466, 624, 718 Ilmu Resep Drs. H. A. Syamsuni, Apt. Hal 103