20 0 598 KB
EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI BIJIH NIKEL PADA PT. PUTRA MEKONGGA SEJAHTERA KEC. POMALAA KAB. KOLAKA PROV. SULAWESI TENGGARA Muhammad Arbie Hamda, Andi Priyanto, Musnajam, Mastin Marsid Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sembilanbelas November Kolaka
ABSTRAK PT. Putra Mekongga Sejahtera merupakan perusahaan tambang yang bergerak di bidang pertambangan Nikel. Lokasi penambangannya terletak di kecamatan Pomalaa, Kab. Kolaka Prov. Sulawesi Tenggara dimana operasi penambangannya di lakukan dengan system tambang terbuka (surface mining). Salah satu tahap kegiatan produksi bijih nikel di PT. Putra Mekongga Sejahtera di lakukan atas tiga tahap yaitu : Penggalian, Pemuatan dan Pengangkutan yang semuanya saling terkait untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa besar produksi bijih nikel yang dihasilkan untuk kegiatan pemuatan dan pengangkutan bijih nikel sebelum dan setalah peningkatan efisien kerja. Setelah peningkatan efisiensi kerja maka diperoleh produksi bijih nikel yang dihasilkan oleh alat muat Excavator Back Hoe PC 200 Komatsu yaitu 199,465 Ton/jam atau 955,72 Ton/hari. Sedangkan produksi alat angkut Dump Truck Hino FM 260 IT yang dihasilkan yaitu sebesar 4,772 Ton/jam atau 38,176 Ton/hari. Kata Kunci : Produktifitas Alat, Efisiensi Kerja, Evaluasi, Alat Muat dan Alat Angkut, Fill Faktor.
ABSTRACK PT. Putera Mekongga sejahtera is a mining company engaged in nickel mining. The location is located in the district mining Pomalaa, Kab. Kolaka Prov. Southeast Sulawesi where mining operations undertaken by the system open-pit mining (surface mining): Excavation, Loading and Transportation are all interrelated to achieve production targets set by the company.Research carried out aims to determine how large the resulting nickel ore production to loading activities and transporting nickel ore before and after the increase in working efficiently.Measures to evaluate the production target, namely, so that the time constraints,stanbay time and repair time can be avoided.After an increase in work efficiency of the obtained nickel ore produced by means of unloading Excavator Back Hoe Komatsu PC 200 that is 199.465 tons / hour or 955.72 tons / day. While the production of transportation equipment Dump Truck Hino FM 260 IT generated in the amount of 4.772 tons / hour or 38.176 tons / day. Keywords: Productivity Tools, Work Efficiency, Evaluation, Unloading Tools and Conveyances, fill Factor
1. PENDAHULUAN Dalam
maka di butuhkan optimal dari seluruh suatu
penambangannya
pasti
kegiatan akan
selalu
melibatkan alat-alat mekanis dalam kegiatan
dilapangan.
menghasilkan
alat mekanis yang digunakan dalam melakukan poekerjaan penambangan tersebut.
Untuk
Peralatan mekanis dalam usaha
keuntungan
dalam
pertambamngan
mengelolah
pertambangan
adalah
sebagai serangkaian peralatan untuk
kemampuan
perusahaan
dalam
memindahkan bahan galian industry
mengatur
penggunaan
memaksimalkan
alat-alat
dengan mekanis
dari
lokasi
proses
di
identifikaasikan
penambangan
selanjutnya.
ketempat Penentuan
tersebut di lapangan. Sehingga untuk
penggunaan jumlah peralatan mekanis
mendapatkan
berkaitan erat dengan target yang ingin
hasil
yang
maksimal,
di
raih
perusahaan.
Bila
target
kerja. Mengevaluasi hasil produksi bijih
perusahaan tinggi, sudah barang tentu di
nikel setelah peningkatan efisiensi kerja.
perlukan alat mekanis yang besar, demikian pula sebaliknya. Perlu di ingat bahwa bauik pada tingkat produksi tinggi maupun randah, alat mekanis mempunyai
cirri
fisik
di
banding
kendaraan umum.
rumusan masalah penelitian ini adalah : a. Berapa kemampuan produksi alat-alat mekanis yang digunaka. b. Berapa besar hasil produksi bijih sebelum
peningkatan
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut di gunakan untuk menemukan
alternative
yang
tepat
Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah di capai sehingga bisa di ketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah di tetapkan dengan hasil yang bisa di capai.
efisiensi kerja pada PT. Putra
Uji korelasi porositas adalah uji yang di
Mekongga Sejahtera.
gunakan untuk mengetahui seberapa
c. Berapa besar hasil produksi bijih nikel
setelah
peningkatan
tepatsuatu alat ukur mampu melakukan fungsi,
uji
korelasi
person
akan
efisiensi kerja pada PT. Putra
menghasilkan segalah korelasi person
Mekonga Sejahtera.
akan menghasilkan angka morelasi dari
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
efisiensi dan efektifitas
kerja alat muat dan alat angkut yang digunakan. target
untuk mengumpulkan informasi tentang
dalam mengambil sebuah keputusan.
Berdasrkan identifikasi diatas,
nikel
Evaluasi adalah salah satu kegiatan
Mengevaluasi
produksi
penambangan
PT.
bijih Putra
pencapaian nikel
pada
Mekongga
Sejahtera. Mengevaluasi hasil produksi bijih nikel sebelum peningkatan efisiensi
dua item setelah di lakukan uji yang tujuan
utamanaya
mengetahui
adalah
konsistensi
untuk atau
keteraturan hasil pengukuran suatu instrument apabila suatu instrument tersebut di gunakan sebagai alat ukur suatau objek Pengertian
Tambang
Terbuka
(surface mining) yaitu suatu sistem atau
metode penambangan yang seluruh
Pekerjaan
aktifitasnya
merupakan
berhubungan
langsung
penggalian
adalah
pekerjaan
yang
dengan atmosfer atau udara luar. Secara
dilakukan untuk mengambil atau
umum metode penambangan terbuka
membebaskan bijih dari batuan
yang sering digunakan dalam aktifitas
induknya
penambangan adalah sebagai berikut :
tempat
1.
Open pit
Disebut
Open
Pit
apabila
dilakukan
permukaan
relatif
yang
dari
Putra
di
front
Mekongga
Sejahtera
dilakukan dengan cara tambang terbuka dan cara penggaliannya
Open cut Open
Cut
bersifat memilih disebabkan karena
apabila
kadar dari bijih yang tidak merata
penggalian endapan bijih dilakukan pada
guna memenuhi kebutuhan ekspor.
suatu lereng bukit.
Penggalian bijih dimulai dari bench
Tahap-tahap persiapan yang dilakukan melakukan
yang paling atas, hal ini diterapkan
kegiatan
agar
penambangan pada PT. Putra Mekongga
2. lapisan
longsor
dapat
berjalan dengan lancar.
1. Pembabatan atau pembersihan 2. Perintisan
bahaya
dihindarkan sehingga penggalian
Sejahtera adalah :
3. Pengupasan
sementara
Penambangan bijih nikel di PT.
mendatar
bijih tersebut berada.
sebelum
penumpukan
pada
penambangan).
menuju ke arah bawah dimana endapan
Disebut
ditumpuk
(penumpukan
penambangannya
2.
dan
tanah
Pemuatan Pemuatan
penutup
adalah
merupakan
rangkaian kegiatan atau pekerjaan
4. Pembuatan bench
yang dilakukan untuk memuat bijih
Tahap kegiatan produksi bijih nikel di
nikel hasil penggalian ke dalam alat
PT. Putra Mekongga Sejahtera dilakukan
angkut.
atas tiga tahap yaitu : 1.
Penggalian
3.
Pengangkutan Pengangkutan bijih nikel pada PT. Putra Mekongga Sejahtera yaitu
proses pemindahan bijih nikel dari
Faktor
front
pemindahan
penambangan
menuju
pengembangan volume
merupakan
material
dari
pelabuhan dengan menggunakan
keadaan semula yang terkonsolidasi
alat angkut dump truck.
dengan baik sebagai akibat adanya
Pemilihan
suatu
alat
itu
bukan
berdasarkan atas besarnya produksi atau kapasitas alat tersebut, tetapi didasarkan pada ongkos termurah untuk tiap satuan volume atau per tonnya. Keserasian
kerja
(match
factor)
merupakan suatu faktor penting yang digunakan dalam penentuan jumlah alat angkut atau alat gali muat, agar terjadi singkronisasi kerja. Apabila jumlah alat gali muat sesuai dengan alat angkut, akan tercapai efektifitas kerja yang optimal.
pembongkaran atau penggalian, maka semakin banyak ruang yang kosong dan terisi udara diantara butir-butir material tersebut. Faktor
alat-alat
mekanis
teoritis
merupakan
secara
merupakan
perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat dengan kapasitas teoritis alat tersebut. Besarnya faktor pengisian suatu alat muat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran butir material, kondisi
material,
dan
jumlah
stok
material yang sedang dikerjakan (angle of
Produksi
pengisian
refuse),
serta
keterampilan
dan
pengalaman operator.
kemampuan
Cycle Time adalah waktu yang di
produksi alat yang masih mungkin
butuhkan oleh alat mekanis untuk
dicapai oleh alat tersebut. Namun pada
melakukan kegiatan daur produksi.
kenyataannya hal ini sangat sukar
Efisiensi
dicapai, oleh karena adanya faktor-
produksi yang harus diperhitungkan
faktor yang menyebabkan alat tersebut
dalam
tidak
produksi alat persatuan waktu yang
dapat
berproduksi
secara
kerja upaya Efisiensi
merupakan mendapatkan kerja
elemen harga
maksimal, baik oleh kondisi material,
akurat
merupakan
kondisi alat, maupun kondisi alam.
perbandingan antara waktu kerja efektif dengan waktu produktif dalam suatu shift. kondisi mekanis peralatan, kondisi
fisik dan efisiensi operatornya. Untuk
b.
Metode Kualitatif
menentukan efektifitas kerja digunakan
Metode ini merupakan metode
pendekatan sebagai berikut :
dalam pengambilan data yang berupa informasi yang didapat
a. Mechanichal Availability
dari
b. Physical Availibility
diambil langsung dari dilapangan yang berupa angka yang akan
Besar kecilnya produksi bijih nikel yang dipengaruhi
persentase efisiensi kerja maka produksi bijih nikel yang dihasilkan juga akan begitupun
sebalikanya,
jika
persentase efisiensi kerja berkurang maka produksi yang dihasilkan akan ikut berkurang, dengan kata lain target produksi tidak tercapai. Sehingga untuk mencapai
target
produksi
yang
diinginkan maka efisiensi kerja haris selalu ditingkatkan.
Penelitian
Observasi Observasi lapangan merupakan
pengamatan yang dilakukan secara langsung
dilapangan,
yaitu
mengajukan pertanyaan pada pihakpihak yang mempunyai pengetahuan terkait dengan permasalahan yang dibahas, misalkan pada pengawas lapangan.
lapangan. yang
akan
digunakan adalah : a.
2.1
2.2 Pengambilan dan pengumpulan data
2. METODE PENELITIAN Metode
digunakan dalam perhitungan.
oleh
efisiensi kerja, dimana semakin besar
besar
dan
untuk memperkuat data-data yang
d. Effective Utilization
sangat
wawancara
penelitian langsung dilapangan
c. Use of Availability
dihasilkan
hasil
Pengambilan
data
yang
di
lakukan adalah suatu usaha untuk
Metode Kuantitatif
mengumpulkan data yang dilakukan
Metode ini merupakan metode
secara sistematis dengan prosedur yang
dalam pengambilan data yang
terstandar
berupa angka-angka yang akan
pengukuran dan perhitungan kegiatan
digunakan dalam perhitungan.
operasi penambangan bijih nikel dengan
melalui
batasan sebagai berikut:
pengamatan,
Data Primer
Dalam
Dalam kegiatan pengumpulan data
hal
pengecekan
ini,
dilakukan
kelengkapan
serta
lapangan penulis mengambil data yang
mengelompokkan data yang telah ada
diperlukan
kemudian
diolah
produksi alat muat dan alat angkut
menggunakan
rumus-rumus
yang beroperasi di lokasi penelitian
telah ada sehingga dapat dilakukan
penulis.
suatu
untuk
menghitung
Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang
studi
kondisi
komparatif
sebenarnya
tersebut.
dengan
Data
yang dengan
sesuai
data
yang
telah
diperoleh melalui membaca buku-
dikumpulkan selanjutnya dianalisis
buku atau dokumen-dokumen yang
dengan uji korelasi person untuk
berhubungan dengan obyek penelitian,
mengetahui validitas data.
seperti data geologi, data yang menjadi ketetapan perusahaan misalnya berat jenis Ore, biaya sewa alat serta keadaan umum daerah penelitian.
Produktivitas alat mekanis Untuk mengetahui produksi alat muat diperoleh dengan menggunakan rumus
2.3
(3.2)
sedangkan
untuk
Teknik Pengolahan Data
mengetahui produksi alat angkut
Adapun prosedur pengolahan
diperoleh
data yang dilakukan adalah data dari
dengan
menggunakan
rumus (3.3)
lapangan yang telah diambil masih merupakan data mentah dan acak
Kemampuan produksi alat muat
kemudian dikelompokkan lalu diolah
Excavator dapat dirumuskan :
mennggunakan metode statistik untuk
Kb x Sf x Ff x Ef x 60 menit /jam Ct
mendapatkan nilai rata-ratanya. Data
P
yang diperoleh dilapangan akan diolah
...……………………………(3.2)
menggunakan persamaan yang telah tercantum pada landasan teori. 2.4
Teknik Analisis Data
Dimana : (m3 / jam)
P=
Produksi alat gali
Kb
=
Kapasitas bucket
(m3)
n
Perhitungan jumlah alat mekanis Sf
=Swell factor (%)
Untuk mengetahui berapa jumlah
Ff
=
Fill factor (%)
Ef
=
Efisiensi
alat mekanis yang dibutuhkan baik untuk alat muat maupun alat
Kerja
angkut
dalam
kegiatan
penambangan diperoleh dengan
(%) Ct
=
Cycle
time
(menit). Alat
menggunakan rumus (3.4) Untuk menghitung jumlah truck
angkut
adalah
yang
dump
produksinya
digunakan
truck dapat
dengan
dapat dihitung berdasarkan data
dengan
waktu
edar
dihitung
waktu
tunggu.
menggunakan
nT =
....…………………(3.3) P=
Jadi
komponen rumusnya
TTC
(Kb x Sf x Ff x Ef x 60 menit /jam ) x n CT
Dimana :
tanpa
adalah :
persamaan sebagai berikut :
P
= Jumlah Pengisian
……………….(3.4) TTL
Produksi
alat
angkut (m3 / jam) Kb
=
Kapasitas bucket Dimana :
(m3) Sf
=
Swell factor (%)
Ff
=
Fill factor (%)
Ef
=
Efisiensi
Kerja
nT
= jumlah truck
TTC
=
Ct
= Cycle time (menit)
edar
truck toritis tanpa waktu tunggu TTL
(%)
waktu
pemuatan
=
waktu
termasuk menuver truck Faktor
yang
pengembangan
dan
faktor
pengisian Untuk mengetahui factor pengembangan suatu material digunakan rumus (3.5) sedangkan untuk mengetahui factor pengisian alat muat digunakan metode caterpillar yaitu pengamatan langsung di lapangan mengenai pengisian bucket
terdiri
dari
MF =
(MA) dihitung dengan menggunakan rumus (3.13), Physical Availibility (PA) dihitung dengan menggunakan rumus (3.14), Use of Availability (UA) dihitung dengan menggunakan rumus (3.15), Effective
Utilization
(EU)
dihitung
dengan menggunakan rumus (3.116).
Target Produksi Perhari Produksi Alat Perhari
Jumlah Alat =
(3.6)
………………(3.5)
Pendekatan yang biasa digunakan untuk
nL x CTH Dimana :
aspek
diantaranya: Mechanichal Availability
excavator. nH x CTL
beberapa
nH
=
jumlah
alat
nL
=
jumlah
alat
angkut
menghitung faktor pengembangan suatu material
adalah
sebagai
berikut
:
SF =
Volume Insitu VolumeLose
x
SF =
Density Loose Densiti Insitu
x 100%
muat
100%
atau CTH
= waktu edar alat
angkut CTL
= waktu edar alat (3.7)
muat Efisiensi
dan efektivitas
kerja
alat
mekanis
Untuk mengetahui besarnya efisiensi
Untuk mengetahui efisiensi kerja alat
kerja
mekanis yaitu menggunakan rumus
menggunakan
(3.12), sedangkan efektivitas kerja alat
EK =
dapat
dihitung
dengan
persamaan
Waktu efektif x 100% Total Waktu Kerja
:
(3.12)
UA
Mechanichal Availability Merupakan
cara
untuk beroperasi yang dipengaruhi oleh faktor mekanis, seperti ban kempes dan kebocoran oli hidrolik. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
W x WR
MA =
Menunjukan
100 %
persen
untuk beroperasi dalam suatu kegiatan digunakan adalah sebagai berikut : EU
=
W W RS
x
100 %
(3.16)
dari suatu alat yang dipengaruhi oleh, dan
kemampuan
operator. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : =
berapa
kerja atau produksi. Persamaan yang
Merupakan kemampuan kerja
PA
100 %
waktu yamg digunakan oleh suatu alat
Physical Availibility
cuaca
x
Effective Utilization
(3.13)
misalnya
W WS
(3.15)
untuk
mengetahui tingkat kemampuan alat
=
W S W RS
3.5
Hasil Penelitian Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengevaluasi pencapaian target produksi bijih nikel yang
x
100 %
dibatasi pada biaya pemuatan dan pengangkutan.
(3.14) Use of Availability Merupakan
faktor
yang
menunjukkan tingkat pemakaian dari suatu alat dalam kondisi siap pakai. Persamaan
yang
sebagai berikut :
digunakan
adalah
Kesimpulan Dari hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Produksi bijih nikel yang dihasilkan
a.
Perlu adanya aturan yang sifatnya
sebelum peningkatan efisiensi kerja
mengikat
untuk Alat Gali/Muat Excavator
melalui
Back Hoe PC 200 Komatsu sebesar
produktifitas dapat ditingkatkan.
856,848
Setelah
Misalnya, aturan mengenai jam
peningkatan efisiensi kerja produksi
kerja kegiatan penambangan harus
bijih nikel yang dihasilkan menjadi
dimulai tepat jam 08.00 kecuali
955,72 ton/hari.
terkendala pada cuaca, dan waktu
ton/hari.
karyawan,
sehingga
aturan
tersebut
2. Produksi bijih nikel yang dihasilkan
pulang harus tepat pukul 16.00
sebelum peningkatan efisiensi kerja
tidak boleh sebelum waktu tersebut.
untuk
Alat Angkut Dump Truck
b.
Perlu adanya perbaikan/perawatan
Hino FM 260 IT adalah sebesar
jalan karena kondisi jalan yang baik
708,16
merupakan salah satu aspek yang
ton/hari
Setelah
peningkatan efisiensi kerja produksi bijih nikel yang dihasilkan menjadi
dapat meningkatkan efisiensi kerja. c.
Alat
safety
karyawan
763,52 ton/hari. Artinya target
dimaksimalkan
produksi
yang
ditetapkan
kecelakaan pada saat bekerja.
perusahaan
sebesar
857,14268
d.
Ton/hari belum tercapai. penambahan
alat
angkut
mencegah
Sebelum alat angkut melakukan pengangkutan,
3. Sebelum peningkatan efisiensi kerja
demi
lebih
terlebih
dahulu
dump alat angkut tersebut harus
yang
dikunci
untuk
menghindari
dibutuhkan adalah sebanyak 6 unit
tumpahan material pada saat dalam
yaitu dari 20 unit menjadi 26 unit,
perjalanan terutama saat mendaki.
sedangkan
setelah
peningkatan
e.
Perlu adanya data eksplorasi yang
efisiensi kerja, penambahan alat
detail sehingga dapat diketahui
angkut yang dibutuhkan adalah
secara pasti jumlah cadangan yang
sebanyak 4 unit yaitu dari 20 unit
ada sehingga dapat diketahui target
menjadi 24 unit.
produksi
pertahun,
perbulan
ataupun perharinya. 3.2. Saran
f.
Untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan perusahaan,
selain efisiensi kerja yang harus ditingkatkan, g.
juga
Golightly, 1979. Geology Of Soroako
perlu
Nickeliferous
laterite
penambahan alat angkut.
Deposite,
Laterite
Perlu adanya 1 unit alat muat dan 1
Simp, New Orleans.
Int,
unit alat angkut yang dipersiapkan untuk mewaspadai kerusakan alat pada saat jam kerja berlangsung.
Hasanuddin, D., Arifin Karim, dan Apud Djajuli., 1992, Pemantauan Teknologi Bijih
4. Daftar Pustaka
Evaluasi
Program
Pendidikan,
Pedoman
Pendidikan, Bumi Aksara. Jakarta. 2000,
Tambang
Terbuka,
Kebumian Dan Teknologi
Pengembangan
Machfoedz.I, 2008, Statistika Induktif, Novita, T.,2009. “Buku Ajar”, Sindunata, Solo. Prodjosumarto P., 1989. ”Pengantar Teknologi Mineral”, Institut Teknologi
Bandung. Bandung. 2002.
”Perencanaan
Tambang”,
Departemen
Teknik
Teknologi
Mineral, Bandung.
Mineral Institut Teknologi
Dkk,
Nikel
PT. Aneka Tambang, Pusat
Teknik
Pertambangan Fakultas Ilmu
I.,
Unit
Fitramaya, Yogyakarta.
Jurusan
Arif
di
Pomalaa, Sulawesi Tenggara,
Teoritis Praktis Bagi Praktisi
I.,
Nikel
Pertambangan
Arikanto S., Jabar Abdul C S.,2004,
Arif
Penambangan
Pertambangan
Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, Bandung.
Bandung.
Bandung. Prodjosumarto P., 1993. ”Pemindahan Tanah Mekanis”, Bandung. Rutlem
(1927),
Koolhoven
(1932)
dikutip dari Laporan Kerja
Praktek
Suriatno
Pemetaan
“Studi
Karakteristik
Sebaran Kadar Nikel Pada Area Tambang Utara Bukit III/Blok Berdasarkan Data Explorasi
Menggunakan
Surfer 8 PT. Antam. Tbk. UBPN. Sultra” Universitas 19 November Kolaka, 2011. Suratman, 2000. ”Geologi dan Endapan Nikel Laterit Soroako SulSel, On Proceding The XXIX Annual Convention Of The AssociationOf
Indonesi
Geologist, Vol 2”, Bandung. Tjokrosapoetro,
S,
2001.
Penelitian
“Laporan
Inventarisasi
Pemetaan Bahan Galian Tambang Kolaka
Kabupaten Bagian
Propinsi Tenggara”.
Selatan Sulawesi Dinas
Pertambangan dan Energi, Kolaka Triton. PB, 2006, SPSS 13.0 ”Terapan Riset Statistik Parametrik”. Andi, Yogyakarta.