JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INOKULASI Fitriani - 20219107 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INOKULASI



Nama: Fitriani Fauziah NIM: 20219107 Kelompok: E



LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG BANDUNG 2021



ISOLASI BAKTERI AIR



I.



TUJUAN PRAKTIKUM Setelah melakukan praktikum ini praktikan diharapkan mahasiswa dapat



memahami dan mengetahui berbagai macam cara isolasi mikroorganisme baik pada agar tegak, agar miring maupun agar cawan. II.



TEORI Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi



dapat juga merupakan suatu subtansia yang membawa malapetaka, karena air dapat mmbawa mikroorganisme pathogen dan zat zat kimia yang bersifat beracun (Tarigan, 1998) Factor-faktor biotis (dalam hal ini mikroba) yang terdapat didalam air, yang menurut Suriawiria (1985) terdiri dari: 1. Bakteri 2. Fungi (jamur) 3. Mikroalga 4. Protozoa 5. Virus Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganisme dapat berupa bakteri, khamir, kupang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada dilingkungan ini sangatlah beraneka ragam sehingga dalam Mikroorganisme apathogen (missal Escherichia coli) maupun pathogen sering dijumpai diperairan terbuka (sungai) yang digunakan secara umum oleh masyarakat. Dibanyak tempat PDAM mengandalkan air sungai sebagai sumber bahan baku air minum. (Esapmsi, 2012) mengisolasi dipeerlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat



mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap sutu antibiotic. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992) Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium baru atau yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk penngerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh didalam sediaan adalah benaaar-benar biakan murni. (Dwidjoseputro, 1990). Untuk menumbuhkan suatu bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel (inokulum) dipindahkan (diinikulasi) kedalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian dari biakan. Pada waktu inokulasi, jarum yang digunakan untuk memindahkan mikroba harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat pemindah (Sutejo, 1997) Terdapat beberapa mikroorganisme memerlukan keadaan yang sangat khusus, misalnya tidak ada O2 sama sekali (kondisi anaerob), sedikit O2 (microaerofilik), mutlak ada O2 (aerob), ada/tidak ada O2 (fakulatif). Mikroorganisme ada dimanamana. Mereka dapat ditemukan ditanah, udara, air, makanan, limbah, bahkan permukaan tubuh. Singkatnya, setiap area dari lingkungan kita penuh dengan mikroba. Ilmu mikrobiologi memisahkan populasi yang beraneka ragam tersebut menjaadi spesies individu yang dapat dipelajari (Cappucino, 1983). Berbagai macam mikroorganisme dapat ditemukan di alam dalam populasi yang heterogen. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam



mikroba.



Hal



ini



dapat



dilakukan dengan



menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membenntuk suatu koloni sel yang tetap pada tempat nya. (Sutedjo, 1996). Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah, maka setiap sela tau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya (Sutedjo, 1996) Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu Beberapa keci; dan tidak tetap tinggal ditempatnya. Akan tetapi bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri yang terpisah (sutedjo,1996)factor yang harus diperhatikan dalam mengisolasi bakteri aadlah sebagai berikut: 1. Sifat dan jenismikroorganisme 2. Habitat mikroorganisme 3. Medium pertumbuhan 4. Cara menginokulasi dan inkubasi 5. Cara mengidentifikasibakteri 6. Cara pemeliharaannya (Dwiidjoseputro, 1998) Ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam metode isolasi tersebut antara lain: 1. Isolasi Tunggal Merupakan metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung mikroorganisme paada suatu kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop. 2. Isolasi Gores Merupakan metode dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas



permukaan agar secara zig zag yang dimulai dari dasar tabung menuju bagian atas tabung. 3. Isolasi Tebar Merupakan



metode



isolasi



dengan



cara



menebarkan



bahan



mengandung mikroorganisme pda permukaan tabung. 4. Isolasi Tuang Merupakan metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah dienceerkan dan sampel teersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer (Dwidjoseputo, 1998) Oleh Nuniek, 2001 isolasi mikroba dapat dilakukan dengan du acara yaitu cara penggoresan dan cara penaburan. a. Isolasi Mikroba dengan Cara Penggoresan Tujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan kolonikoloni bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi seel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekenomi dn waktu, tapi memerlukan keterampilan yang diperoleh dengan Latihan. Ada beberapa Teknik goresan, diantaranya: -



Goresan T



-



GoresanKuadran



-



Goresan Radian



-



GoresanSinambung



b. Isolasi mikroba dengan Cara Penaburan Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua disamping penggoresan untuk memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba. Cara ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam keadaan tetap acir yaitu pada suhu 45 oC dan demikian pula koloni-koloni akan berkembang diseluruh media, tidak hanya pada permukaan. Untuk beberapa tujuan hal ini menguntungkan, contohnya



dalam mempelajari pertumbuhan koloni Streptococcal pada sel-sel darah merah. Distribusi koloni lebih baik juga diperoleh dalam cawan penaburan yang dibuat dengan baik, dan isolasi akan lebih mudah dibuat. Supaya koloni tumbuh dalam cawan tidak terlalu banyak ataupun sedikit makan contoh diencerkan hingga beberapa kali pengenceran dan ditaburkan pada beberapa cawan. Karakteristik koloni hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar datar yaitu (Sutedjo, 1996): -



Ukuran



-



Titik



-



Kecil



-



Sedang



-



Besar



Warna Koloni Bakteri yang hidup hamper tidak berwarna dan tidak kontas dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti. Bentuk Koloni -



Bundar



-



Tidak beraturan



-



Rhizoid (tersebar seperti akar)



Bentuk Bagian Tepi Koloni (margin) -



Rata (entire)



-



Tidak rata, bergelombangsecaraberaturan (lobate)



III.



-



Bergelombang (undulate)



-



Bergerigi (sellate)



-



Sepeertifilamen (filsmentous)



ALAT DAN BAHAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Alat



Tabungreaksisteril Raktabungreaksi Pinsetsteril Ose bundar dan oselurus Pipetvolum Bunsen Autoklaf Gelas ukur Cawan petri Incubator 37oC Mikro pipet



10 11



IV.



No



1 2 3



Bahan



Media NA Media NB Biakan Bakteri Jerawat



METODE a. Pembuatan media agar 1. Siapkan alat dan bahan 2. Fiksasi terlebih dahulu alat yang akan di gunakan, tuangkan 20 ml NA cair ke dalam gelas ukur, fiksasi mulut gelas ukur sebelum di sumbat 3. Fiksasi cawan petri, tuangkan media dan diamkan hingga memadat 4. Fiksasi mulut tabung, tuangkan 10 ml media NA, diletakan pada suatu penyangga dengan posisi miring sekitar 30 0C, lalu diamkan hingga memadat (Media Miring) 5. Fiksasi mulut tabung, tuangkan 10 ml media NA, letakan pada rak tabung (Media Tegak) b. Inokulasi bakteri pada media agar NA 1. Fiksasi cawan petri, pijarkan jarum ose pada spirtus hingga menyala, ambil coloni tunggal dengan menempelkan jarum dan pindahkan



kedalam media adar baru dalam cawan petri dengan cara di gores zigzag lalu di fiksasi dan disumbat kembali 2. Fiksasi cawan petri, jarum ose, ambil coloni bakteri pindahkan kedalam media agar miring dengan di gores rapat zigzag lalu difiksasi dan di sumbat kembali 3. Fiksasi cawan petri, jarum ose, ambil coloni bakteri pindahkan kedalam media agar tegak dengan di gores rapat zigzag lalu difiksasi dan di sumbat kembali 4. Inkubasi dalam inkubator selama 24 jam dalam suhu 37 0C agar bakteri dapat berkembang V.



PEMBAHASAN Di dalam bidang ilmu mikrobiologi , untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skla laboratorium, maka terlebih dahuly kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang dimana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa ada kontaminasi dari mikroba yang lain. Biakan yang semacam ini biasanya di kenal dengan biakan murni untuk melakauknnya perlu di ketahui jenis nutrient yang di isyaratkanbakteri dan juga macam lingkungannya fisik yang meneydiakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri terebut. Media yang di perlukan sebagai tempat tumbuh mikroba, sehingga kita dapat mengamati bakteri tertentu mikroba berdasarkan bentuk adalah : 1. Media Cair (Liquid Media), yaitu media yang berbentuk cair seperti : Nutrient Broth (NB), Brain Heart infusion (BHI), Alkali Pepton water (APW) dll 2. Semi Solid Media. Media ini digunakan untuk uji motilitas. Karena tiksturnya yang setengah padat akan memudahkan pergerakan bakteri. Media ini dibuat di tabung dengan posisi tegak. 3. Media Padat, yaitu media yang berbentuk padat. Media ini dapat berbentuk media organik, contohnya : Blood Agar Plate (BAP), Mac Concey (MC),



Aalmonella Shigella Agar (SSA), Nutrien Agar (NA) dll. Pada percobaan kali ini bertujuan untuk membuat berbagai jenis media untuk pertumbuhan mikroba dan membuat beberapa metode tempat berkembangnya bakteri. Untuk mengamati bakteri di LAB kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut. Untuk dapat menumbuhkan bakteri kita harus mengetahui media apa saja yang tepat untuk dapat membuat bakteri berkembang dan hidup, dalam praktikum ini ada beberapa metode yaitu agar miring, agar tegak, dan media cair. Untuk pembuatan media agar miring yaitu dengan cara menuangkan NA atau NB kedalam tabung reaksi lalu disumbat diletakan pada suatu penyangga dengan posisi miring sekitar 30 0C lalu diamkan memadat , sedangkan untuk membuat media agar tegak dengan cara menuangkan NA atau NB kedalam tabung reaksi lalu di sumbat lalu disimpan tegak pada rak tabung reaksi hingga memadat Setelah media memadat barulah makteri dapat di masukan dan di kembang biakan, seperti pada praktikum kali ini yang digunakan adalah bakteri jerawat yang di pindahkan dari media satu ke media lainnya dengan menggunakan jarum ose dan dipindahkan dengan di oleskan secara continue dan zigzag lalu di inkubasi dalam inkubator agar bakteri dapat berkembang. Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di luar dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuan untuk memeproleh biakan bakteri yang sudah tidak tercampur lagi dengan bakteri lainnya dan di sebut biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba aalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba jenis lainnya. Pada praktikum ini factor – factor yang mempengaruhi petumbuhan mikroba adalah suplai nutrisi, suhu dan temperatur. VI.



KESIMPULAN Pada praktikum ini isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga di peroleh kultur murni. Dari hasil pembuatan media dihasilkan media pertumbuhan mikroba



yaitu media cair, dan media padat, teknik sterilisasi yang di gunakan untuk mensterilkan media cair dan media padat yang dibuat yaitu dengan mensterilkan



menggunakan



bunsen,



dari



hasil



sterilisasi



ini



dapat



menghilangkan partikel yang mengapung atau menempel dalam alat ataupun media syarat pertumbuhan media mikroba yang baik harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.



VII.



DAFTAR PUSTAKA