Jurnal Refleksi - MK Prinsip Pengajaran Dan Asesmen II [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Delfy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU JURNAL REFLEKSI_MK. PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF II DI SEKOLAH MENENGAH Nama : Delviana Novita Jelita Kelas : MIPA 2



Nama Matakuliah Review pengalaman belajar.



(tuliskan nama mata kuliah yang pengalaman belajarnya akan direfleksi) Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di Sekolah Menengah (tuliskan hasil review berupa pengalaman belajar yang dipilih untuk direfleksi lebih lanjut: Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini?) Pengalaman belajar yang saya alami dalam mata kuliah ini terbagi dalam dua siklus pembelajaran. Siklus 1 Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif dengan Pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) Pada siklus 1 saya mempelajari pendekatan Teaching at The Right Level. Pembelajaran mengenai Teaching at The Right Level ini terdiri dari beberapa tahap yang diawali dengan menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif, kemudian melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif dengan pendekatan Teaching at The Right Level. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan evaluasi pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan dan hasil evaluasi tersebut selanjutnya direfleksikan. Tahap akhir pembelajaran ini adalah saya menyusun laporan hasil belajar peserta didik. Hal penting yang dapat saya ambil dari pembelajaran pada siklus ini adalah pembelajaran yang efektif harus dirancang oleh seorang guru dengan cermat dengan memperhatikan karakteristik unik peserta didik yang beragam. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik penting untuk memperhatikan bahwa peserta didik memang memiliki kemampuan dan keunikan yang berbeda. Penerapan Teaching at The Right Level menjadi penting untuk mengelola pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas.



Setiap peserta didik akan terlayani dengan baik oleh pendidik karena mereka belajar sesuai pada levelnya.



Siklus 2 Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) Pembelajaran tentang Culturally Responsive Teaching ini terdiri dari beberapa tahapan seperti menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif, melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching, melakukan evaluasi pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan, merefleksikan pembelajaran dan asesmen berdasarkan evaluasi, dan tahap akhir menyusun laporan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pengalaman belajar yang saya alami pada siklus II ini saya dapat memahami bahwa pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) atau juga dikenal dengan pengajaran responsif budaya adalah model pendidikan teoritis dan praktik yang tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga membantu siswa menerima dan memperkokoh identitas budayanya. Pendekatan ini mengintegrasikan prinsip dan karakteristik peserta didik, terutama latar belakang budaya dalam proses pembelajaran, sehingga berbagai metode pembelajaran, digunakan dalam pembelajaran. Budaya serta pembelajaran saling terpaut



serta



tidak bisa dipisahkan.



Adalah



baik



untuk



mempertahankan budaya asli, akan tetapi perlu dilakukan perubahan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebab pemakaian serta pelaksanaan teknologi komunikasi bisa mempengaruhi mikrokultur kelas.



Untuk kegiatan refleksi selanjutnya, saya memilih untuk merefleksikan kedua siklus pengalaman belajar yang saya alami pada pembelajaran mata kuliah ini. Alasan saya memilih kedua-duanya karena kedua siklus tersebut sangat penting untuk dipelajari guna memperdalam ilmu dan pengalaman saya dalam merancang pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan peserta didik.



Refleksi pengalaman



Tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?



belajar yang



Topik-topik pada mata kuliah ini sangat penting untuk dipelajari karena



dipilih



pembelajarannya dapat memperkuat pengetahuan dan pengalaman calon guru tentang prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen dengan pendekatan Teaching the Right Level dan Culturally Responsive. Kedua pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan guru dalam merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid. Selain itu, saya juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut dari asesmen yang telah dilakukan. 2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut? Saya mempelajari topik ini melalui alur MERDEKA yang dijelaskan secara rinci berikut ini: M_ulai dari diri Sebagian besar kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan refleksi dengan menganalisis kekurangan dan kelebihan dari perangkat pembelajaran dengan pendekatan Teaching the Right Level dan Culturally Responsive yang telah dikembangkan pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1. E_ksplorasi konsep Pada kegiatan ini saya mengeksplorasi konsep-konsep Teaching at the Right Level dan Culturally Responsive Teaching untuk menyusun perangkat pembelajaran (modul ajar, bahan ajar, media, LKPD, asesmen) sesuai capaian pembelajaran yang akan digunakan dalam praktek mengajar PPL II. R_uang kolaborasi Rencana pembelajaran yang telah disusun pada kegiatan sebelumnya direvisi atau diperbaiki pada kegiatan ini. Kemudian, saya melaksanakan pembelajaran berdasarkan modul ajar yang telah direvisi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di sekolah tempat saya melaksanakan PPL II.



D_emonstrasi kontekstual Di kegiatan ini, saya mengevaluasi pembelajaran dan asesmen dengan melakukan refleksi tentang apa yang telah dilakukan selama proses pembelajaran dan asesmen. E_laborasi pemahaman Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan Elaborasi Pemahaman untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan hasil evaluasi yang saya lakukan. K_oneksi antara materi Pada kegiatan ini, saya melakukan analisis hubungan antara karakteristik materi, karakteristik peserta didik untuk membantu menyusun rencana tindak lanjut. A_ksi nyata Pada akhir pembelajaran, saya menyusun laporan hasil belajar peserta didik



3) Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topiktopik tersebut penting bagi saya? Mengapa? Strategi yang diimplemtasikan dalam mempelajari topik-topik pada mata kuliah ini sangat penting bagi saya karena memperkuat pengetahuan dan pengalaman saya tentang prinsip-prinsip pembelajaran dan



asesmen



dengan



pendekatan



Teaching



the



Right



Level dan Culturally Responsive. Selain itu, saya juga mempelajari dan mempraktekan bagaimana menyusun evaluasi, refleksi dan hasil belajar dari peserta didik. Analisis



(cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi



artefak



pengalaman belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap



pembelajaran



artefak pembelajaran tersebut.) Berikut adalah artefak pembelajaran pada dua siklus pembelajaran pada mata kuliah ini, yaitu: 1. Eksplorasi Konsep Artefak pembelajaran pada kegiatan ini berupa perangkat pembelajaran (modul ajar, bahan ajar, media, LKPD, asesmen)



dengan pendekatan Teaching at the Right Level dan Culturally Responsive Teaching. Berikut link artefak pembelajaran Eksplorasi Konsep ini: Siklus 1: https://drive.google.com/file/d/1WTgYvZVsNioDFCJ7P4iK6ucR AIwo1elx/view?usp=sharing



Siklus 2: https://drive.google.com/file/d/1KpKrCrr67xmJzqC3iPodwdybk_gUC8O/view?usp=sharing



2. Ruang Kolaborasi Artefak pembelajaran pada kegiatan ini berupa video pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Teaching at the Right Level dan Culturally Responsive Teaching. Berikut link artefak pembelajaran ruang kolaborasi: Siklus 1: https://youtu.be/B3kHjwWU7Lc



Siklus 2: Link video https://youtu.be/gPLw4JL_Zjo Link modul hasil revisi: https://drive.google.com/file/d/1wGEKVLhu8tqX79S60MGfE4jP NTKLFokt/view?usp=sharing



3. Koneksi Antara Mater Artefak pembelajaran ini berupa tabel analisis hubungan antara materi, rencana tindak lanjut dan matriks materi. Berikut link artefak pembelajaran koneksi antara materi: Siklus 1: https://drive.google.com/file/d/1wGvpQbq33lqNuWs9Z3i8lk30Vx JxksIJ/view?usp=sharing



Siklus 2: https://drive.google.com/file/d/1mgbVZNN2uCU70DY73xEdqfsX pgyYl70y/view?usp=sharing



4. Aksi Nyata Artefak pembelajaran pada topik ini berupa laporan hasil belajar peserta didik. Berikut link artefak pembelajaran aksi nyata: Siklus 1: https://drive.google.com/file/d/1u29AAcm3fudf8LKbrgVkZc1hSgK0MWY/view?usp=sharing



Siklus 2: https://drive.google.com/file/d/1QCnX0te5XPnnkYZ8dh6zwqkvD3uJ0FB/view?usp=sharing



Pembelajaran (tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri bermakna



terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan



(good



menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya



practices)



sebagai individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap siswa? Pembelajaran bermakna yang saya peroleh dari aktivitas refleksi diri terhadap pengalaman belajar pada mata kuliah Prisip Pengajaran dan Asemen yang Efektif II ini diuraiakan dalam beberapa hal berikut: Pembelajaran yang efektif harus dirancang oleh seorang guru dengan cermat dengan memperhatikan karakteristik unik peserta didik yang beragam. Penerapan Teaching at The Right Level menjadi penting untuk mengelola pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas. Setiap peserta didik akan terlayani dengan baik oleh pendidik karena mereka belajar sesuai pada levelnya. Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CTT) atau juga dikenal dengan pengajaran responsif budaya adalah model pendidikan teoritis dan praktik yang tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga membantu siswa menerima dan memperkokoh identitas budayanya. Pendekatan ini mengintegrasikan prinsip dan karakteristik peserta didik, terutama latar belakang budaya dalam proses pembelajaran, sehingga berbagai metode pembelajaran, digunakan dalam pembelajaran.