Jurnal Refleksi_MK Pembelajaran Sosial Emosional [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Delfy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU JURNAL REFLEKSI_MK. PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL Nama : Delviana Novita Jelita Kelas : MIPA 2



Nama Matakuliah Review pengalaman belajar.



(tuliskan nama mata kuliah yang pengalaman belajarnya akan direfleksi) Pembelajaran Sosial Emosional (tuliskan hasil review berupa pengalaman belajar yang dipilih untuk direfleksi lebih lanjut: Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini?) Pembelajaran pada mata kuliah ini bertujuan agar calon guru dapat mengaplikasikan langsung pembelajaran sosial emosional, bagi diri sendiri, bagi peserta didik dan pada akhirnya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sejahtera. Adapun pengalaman belajar yang saya alami tiap topiknya diterangkan secara rinci berikut ini: Topik 1 Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) Pada topik ini, saya mempelajari cara mengelola kemampuan sosialemosional dalam lingkup kelas, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam relasi sosial manusia. Casel.org menjelaskan bahwa pembelajaran sosialemosional adalah proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Proses belajar sosial-emosional (Social-emotional Learning) adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab. Di akhir pembelajaran ini, saya menyusun perangkat pembelajaran



dan



melaksanakan



kompetensi sosial emosional.



pembelajaran



yang



menerapkan



Topik 2 Peran Guru sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL) Pembelajaran pada topik ini menyadarkan saya akan peran saya sebagai teladan dalam pembelajaran keterampilan sosial emosional. Ada empat kompetensi yang perlu diasah oleh seorang guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, yaitu Empathy, Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry. Empathy merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki dalam memahami peserta didik secara mendalam baik dalam situasi pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi yang dimiliki oleh peserta didik yang ditunjukkan melalui perilaku mereka. Compassion adalah kemampuan individu dalam merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain namun tetap dengan batasan tertentu. Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk sadar akan pengalaman yang dimiliki sehingga mau menerima situasi apa pun tanpa menghakimi diri sendiri. Dan critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami.



Topik 3 Experiential Learning Pada topik ini, saya memahami bahwa experiential learning sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan iklim positif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran Experiential Learning melibatkan siklus dasar yaitu mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting). Di akhir pembelajaran topik ini, saya menyusun perangkat pembelajaran experiential learning.



Topik 4 Experiential Learning untuk Pembelajaran Emosional Pada pembelajaran dengan model experiential learning, guru perlu memahami gaya belajar peserta didiknya. Pengalaman belajar yang paling berkesan bagi saya pada topik ini adalah saya melakukan observasi dan pencatatan perilaku untuk membantu peserta didik membentuk perilaku yang baik dalam belajar termasuk mengenali gaya belajar, memperhatikan lingkungan (pertemanan, keluarga, relasi dengan guru). Hal penting yang



dapat saya ambil dari pembelajaran pada topik ini adalah setiap peserta didik memiliki memiliki gaya belajar tertentu. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan gaya belajar peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi dilatarbelakangi kebutuhan peserta didik yang bervariasi, salah satunya gaya belajar.



Topik 5 School Well-being Pada topik ini saya dapat memahami bagaimana guru dapat menciptakan school well-being; sekolah yang sejahtera dan menyenangkan. Ada beberapa dimensi dapat menggambarkan kondisi sekolah yang sehat/sejahtera, yaitu: 1) sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara keseluruhan baik dari peserta didik maupun guru; 2) peserta didik memiliki konsep diri yang positif dalam hal akademik. Dalam hal ini peserta didik di sekolah percaya diri dan termotivasi untuk berprestasi; 3) guru dan peserta didik menikmati aktivitas sekolah; 4) guru dan peserta didik bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah; 5) guru dan peserta didik bebas dari berbagai keluhan mengenai kondisi sekolah; 6) tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah. Dari pembelajaran ini saya menemukan cara membuat kelas menjadi lebih aktif yaitu dengan memperbanyak praktik, tidak hanya teori, menerapkan metode diskusi dan memberikan apresiasi atau reward.



Dari beberapa topik di atas, pengalaman belajar yang saya pilih untuk direfleksikan adalah pembelajaran yang ada pada Topik 3 Experiential Learning. Refleksi pengalaman



Tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?



belajar yang



Topik 3 tentang Experiential Learning ini penting untuk dipelajari agar



dipilih



guru menyadari bahwa belajar adalah suatu proses dan bukan hanya dilihat dari hasil akhir saja. Dalam pembelajaran, guru seharusnya berfokus pada proses, termasuk memberikan umpan balik pada peserta didik. Dalam hal ini peserta didik harus bisa menikmati proses yang ada dan bisa memahami makna pembelajaran untuk mereka.



Dengan experiential learning, peserta didik dapat mengalami proses dan mendapatkan pengetahuan. 2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut? Saya mempelajari topik ini melalui alur MERDEKA yang diterangkan secara rinci berikut ini: M_ulai dari diri Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menjawab beberapa pertanyaan reflektif mengenai proses belajar yang selama ini saya lakukan. E_ksplorasi konsep Di kegiatan ini saya mempelajari konsep dari experiential learning. R_uang kolaborasi Pada bagian ini, saya berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan sejawat dengan menjawab beberapa pertanyaan diskusi D_emonstrasi kontekstual Pada kegiatan ini, saya melanjutkan diskusi dengan teman sejawat dalam merancang kegiatan role play. E_laborasi pemahaman Hasil kegiatan role play didiskusikan pada topik ini dengan menjawab beberapa pertanyaan diskusi. K_oneksi antara materi Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini membuat koneksi antara materi yang saya pelajari sebelumnya dengan materi pada topik ini. A_ksi nyata Di akhir pembelajaran pada topik ini, saya menyusun modul ajar experiential learning.



3) Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topiktopik tersebut penting bagi saya? Mengapa? Strategi yang digunakan dalam mempelajari topik ini sangat penting dalam pengembangan diri saya sebagai calon guru. Hal ini saya katakan karena melalui strategi tersebut saya tidak hanya memahami



pembelajaran dengan experiential learning, tetapi juga dapat merancang pembelajaran experiential learning. Analisis



(cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi



artefak



pengalaman belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap



pembelajaran



artefak pembelajaran tersebut.) Berikut adalah artefak pembelajaran pada Topik 3 experiential learning yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar saya, yaitu: 1. Demonstrasi Kontekstual Artefak



pembelajaran



pada



kegiatan



ini



berupa



siklus



penerapan experiential learning pada jenjang pendidikan tertentu dalam bentuk tabel. Berikut link artefak pembelajaran ruang kolaborasi: https://drive.google.com/file/d/1Gsrlw7gvLhr6O4Fng6X2GggYoD CKZHIg/view?usp=sharing



2. Koneksi Antara Materi Artefak pembelajaran pada kegiatan ini berupa koneksi antara materi yang dipelajari sebelumnya dengan materi pada topik ini dalam bentuk infografis. Berikut link artefak pembelajaran koneksi antara materi: https://drive.google.com/file/d/1fyYU28V7u8dujapRvs5ADGbNEi ZL5gkS/view?usp=sharing



3. Aksi Nyata Artefak pembelajaran ini berupa modul ajar experiential learning pada mata pelajaran fisika. Berikut link artefak pembelajaran aksi nyata: https://drive.google.com/file/d/1FkHWDsS27hzcyHsZDL2Me77E 8W6vD84k/view?usp=sharing



Pembelajaran (tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri bermakna



terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan



(good



menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya



practices)



sebagai individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap siswa? Pembelajaran bermakna yang saya peroleh dari aktivitas refleksi diri terhadap pengalaman belajar pada mata kuliah ini bahwa pembelajaran sosial emosional sangat penting bagi diri sendiri seorang guru, bagi peserta didik dan pada akhirnya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih



menyenangkan dan sejahtera. Pihak yang terlibat demi menyukseskan pembelajaran ini bukan hanya guru saja tetapi juga melainkan dari peserta didik, keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.