Jurnal Refleksi_Rinda Dwi Lestari_Literasi Lintas Mata Pelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Rinda Dwi Lestari NIM



: 230211105707



Kelas : Biologi 02/H JURNAL REFLEKSI Nama Mata Kuliah Review pengalaman belajar



Literasi Lintas Mata Pelajaran Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini? Secara garis besar, saya telah mempelajari lima topik pada mata kuliah Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran yaitu mengenal konsep literasi lintas mata pelajaran (topik 1), strategi literasi lintas mata pelajaran (topik 2), asesmen literasi (topik 3), lingkungan kaya literasi (topik 4), serta pengembangan kecakapan literasi diri (topik 5). Pada topik 1 tentang konsep literasi lintas mata pelajaran, pada topik ini telah mempelajari konsep tentang literasi lintas mata pelajaran yang merupakan suatu cara yang digunakan untuk membantu peserta didik mendapatkan pengetahuan konten, mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah pada semua mata pelajaran. Literasi lintas mata pelajaran adalah kemampuan untuk menggunakan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan melihat untuk mendapatkan informasi dalam disiplin tertentu. Teks dalam literasi dapat berbentuk teks tulis, lisan (audio), visual, auditori, audiovisual, spasial, nonverbal (kinestetik), dan lain sebagainya. Wujud teks juga bisa digital dan non digital. Teks multimodal adalah teks yang mengandung makna dengan menggabungkan dua atau lebih mode komunikasi.



Pada topik 2 tentang strategi literasi lintas mata pelajaran, saya mendapatkan pengetahuan baru bahwa literasi dalam pembelajaran adalah kemampuan untuk mendengarkan, mengunakan, berbicara, membaca, menulis,dan memirsa untuk mendapatkan informasi dalam disiplin tertentu. Lima keterampilan tersebut membantu peserta didik mengembangkan kemampuan metakognitif. Strategi literasi harus digunakan di semua disiplin ilmu untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara yang efektif. Menurut Beers (2010) dan Pahl & Rowsell (2005) terdapat tujuh karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi yaitu sebagai berikut. (1) Memantau proses pemahaman teks pada tiga tahap dalam pembelajaran yaitu sebelum, ketika dan setelah membaca. (2) Menggunakan teks multimoda selama pembelajaran. (3) Memberikan instruksi yang jelas dan eksplisit dengan menggunakan modeling. (4) Menggunakan alat bantu seperti pengatur grafis. (5) Mengembangkan respon terhadap berbagai jenis pertanyaan



(6) Membuat pertanyaan (7) Melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan refleksi terhadap teks Pada topik 3 tentang asesmen literasi, pengalaman belajar yang diperoleh yaitu mengetahui bahwa Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) tidak berbasis mata pelajaran, akan tetapi suatu kompetensi mendasar yang diperlukan untuk berhasil pada berbagai mata pelajaran. AKM yang mendasar adalah literasi membaca yang merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Kompetensi literasi yang diukur melalui AKM berdasarkan konten, level kognitif, dan konteks. Konten berisi tentang teks informasi dan teks fiksi. Level kognitif terdiri dari menemukan informasi, interpretasi dan integrasi, serta evaluasi dan refleksi. Konteks mendeskripsikan personal, sosial dan budaya, serta saintifik. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika-numerasi. Baik pada literasi membaca maupun literasi matematika-numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui capaian peserta didik terhadap kompetensi yang diharapkan. AKM bertujuan untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajarmengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, AKM berfungsi sebagai asesmen diagnostik untuk memotret kompetensi literasi dan numerasi secara nasional. Asesmen diagnostik digunakan untuk membantu guru memilih strategi literasi yang tepat untuk membantu proses belajar peserta didik pada mata pelajaran tertentu yang dapat di lakukan di awal, tengah, atau akhir pembelajaran. Pada topik 4 tentang lingkungan kaya literasi saya telah mempelajari strategi untuk mewujudkan budaya literasi yang positif di sekolah. Terdapat tiga lingkungan kaya literasi yang perlu dikembangkan yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial-afektif, dan lingkungan akademik. Cara untuk mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi dapat dilakukan dengan pameran karya peserta didik di sekolah, termasuk, sedangkan untuk lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah.



Pada topik 5 tentang pengembangan kecakapan literasi diri, pengalaman belajar yang diperoleh yaitu menulis naratif literasi yang berkaitan dengan proses dan perjalanan diri dalam mengembangkan berbagai bentuk literasi, termasuk membaca, menulis, memirsa, menginterpretasi, dan sebagainya. Kesempatan untuk menulis naratif literasi dapat melatih saya dalam mengeksplorasi dan memaknai kembali literasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Kisah yang menceritakan perjalanan diri menjadi seorang yang literat sangat membantu saya sebagai calon guru untuk membagikan pengalaman hidup kepada peserta didik untuk mengembangkan praktik-praktik literasi yang dapat mendukung pembelajaran dan pengembangan diri. Refleksi pengalaman belajar yang dipilih



1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari? Pada tahap refleksi pengalaman belajar, saya memilih merefleksi dari pengalaman belajar saya pada topik 2 yaitu tentang Strategi Literasi Lintas Mata Pelajaran. Materi pada topik ini saya rasa penting dikarenakan pada topik ini banyak menekankan pada penerapan strategi literasi lintas mata pelajaran yang bisa diterapkan oleh pendidik (guru) dalam pelaksanaan kegiatan literasi pada mata pelajaran yang diajarkan di kelas. Dalam topik ini, juga disajikan wadah dalam implementasi strategi literasi lintas mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajabatan pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I di sekolah mitra, yang dalam hal ini saya menerapkannya dalam pembelajaran Biologi kelas XII MIPA 1 di SMAN Jenggawah. Sehingga, melalui pengetahuan mengenai strategi literasi lintas mata pelajaran pada topik ini diharapkan akan menjadi bekal saya dalam penerapan kegiatan literasi pada mata pelajaran yang akan saya ajarkan di sekolah nantinya 2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut? Setiap mahasiswa bersama kelompok mendiskusikan konsep tentang strategi literasi. Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan inti sari tentang materi yang sudah dibaca dan memberikan penguatan setelahnya. Kegiatan belajar dilanjutkan dengan menganalisis strategi literasi yang digunakan dalam video praktik pembelajaran. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk merekomendasikan kegiatan literasi berbeda dari apa yang telah dilakukan guru model dalam video yang sudah ditonton. Setelah mendiskusikan penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran, mahasiswa diminta untuk mempraktikkan strategi literasi di sekolah dan mencoba untuk mengaitkan suatu topik dalam bidang Biologi.



3. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?) Ya penting, karena dalam proses belajarnya tidak hanya sebatas berdiskusi tentang konsep strategi lintas dalam pembelajaran dan pengatur grafis, melainkan juga berlatih untuk mengkritisi strategi literasi dari contoh praktik mengajar sampai akhirnya menyusun dan mempraktikkan strategi literasi dalam pembelajaran secara faktual. Strategi belajar yang diimplementasikan membantu saya untuk memahami dan mengaktualisasikan konsep dengan baik. Analisis artefak pembelajaran



Link Artefak pembelajaran pada Topik 2: https://drive.google.com/drive/folders/1KUY6DZUhDIySaGR2wggly19a hE5PUUI0?usp=sharing



Pembelajaran bermakna (good practices)



Dari kegiatan aktivitas refleksi diri terhadap mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran khususnya dari kegiatan pembelajaran pada topik 2 tentang materi Strategi Literasi Lintas Mata Pelajaran, pembelajaran bermakna yang saya dapatkan adalah sebagai calon pendidik (guru) sangat perlu untuk mengetahui berbagai strategi literasi lintas mata pelajaran yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan diterapkannya strategi literasi lintas mata pelajaran tersebut, pelaksanaan kegiatan literasi di kelas akan dapat terlaksana dengan baik dan juga akan dapat menunjang pengetahuan dan wawasan peserta didik. Cara dalam penerapan dari materi ini pada diri saya baik secara individu maupun sebagai seorang guru adalah dengan memasukkan berbagao strategi literasi lintas mata pelajaran dalam penyusunan perangkat ajar dan kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga, dengan perwujudan strategi literasi yang efektif tersebut akan dapat menunjang aktivitas literasi peserta didik dalam proses belajarnya di kelas.