K1 - Konstruksi Teori Akuntansi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah : Teori Akuntansi Dosen



: Drs. Haerial, M.Si., Ak., CA.



Konstruksi Teori Akuntansi



Oleh: Kelompok 2



Anggraeni Dwi Riyanti



A31115010



Megawati



A31115303



Dinah Diyanah Burhan



A31115506



DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 i



Kata Pengantar Konstruksi sebuah teori akuntansi mensyaratkan justifikasi atau penyangkalan terhadap praktik-praktik akuntansi yang ada. Sebuah teori akuntansi yang berterima umum akan menjadi standar yang konsisten yang mendefinisi sifat, fungsi, serta bagaimana teknik yang digunakan dalam menghasilkan laporan keuangan. Dengan adanya standar, laporan keuangan yang dihasilkan oleh sebuah entitas atau organisasi dapat dianalisis dan dibandingkan lebih mudah. Teori, baik secara normative ataupun positif akan membantu penggunanya untuk memahami praktik akuntansi lebih baik sehingga mampu menyiapkan diri untuk perubahan-perubahan dalam praktik akuntansi, dan akhirnya untuk membuat keputusan kebijakan yang lebih baik. Makalah ini disusun oleh penulis dengan harapan agar memberi gambaran serta penambahan wawasan bagi para pembaca mengenai berbagai teori akuntansi secara umum. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kelemahan, yang tentunya banyak disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis akan menerima segala masukan dari pembaca dengan kesungguhan hati agar penulis dapat memperoleh ilmu dan berupaya menyempurkannya lebih lanjut. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Teori Akuntansi yaitu bapak Drs. Haerial, M.Si.,Ak.,CA yang telah setia membimbing kami dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini. Dan dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan syukur atas ke hadirat Allah Swt atas terselesaikannya buku ini, karena semua semata-mata hanya karena izinNya.



Makassar, 24 Agustus 2017



Penulis



ii



DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………. .ii Daftar Isi………………………………………………………………………….. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang……………………………………………………………. 1-2 1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………… 2 1.3.Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2 1.4.Manfaat Penulisan…………………………………………………………2 BAB II PEMBAHASAN 2.1.Gambaran Umum Teori Akuntansi……………………………………......3-4 2.2.Teori Pragmatis…………………………………………………………....4 2.3.Teori Semantik dan Sintatik……………………………………………....4-5 2.4.Teori Normatif………………………………………………………….....5-6 2.5.Teori Positif……………………………………………………………….6 2.6.Perbedaan Perspektif……………………………………………………...6-7 2.7.Penerapan Pendekatan Ilmiah dalam Akuntansi………………………….7-13 2.8.Isu untuk Konstruksi Teori Auditing……………………………………..13-14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………….15 B. Saran ……………………………………………………………………..15-16 Daftar Pustaka…………………………………………………………………….17



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the American



Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Lebih rigid lagi dijelaskan bahwa akuntansi meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan keputusan bagi penggunanya. Berbagai pendekatan telah dilakukan dari waktu ke waktu untuk merumuskan sebuah teori akuntansi. Penyajian prinsip-prinsip akuntansi berterima umum merupakan hasil suatu proses evolusi yang diharapkan terus berlanjut di masa mendatang. Perubahan terkait prinsip-prinsip yang telah ada mungkin saja terjadi dikarenakan perkembangan zaman. Perubahan tersebut dilakukan untuk menanggapi perubahan kondisi ekonomi dan sosial, pengetahuan, dan teknologi baru. Perubahan prinsip umumnya merupakan hasil berbagai upaya untuk menyajikan solusi terhadap munculnya masalah-masalah akuntansi dan untuk merumuskan kerangka teoritis untuk pengembangan ilmu. Jadi, terdapat hubungan yang jelas antara upaya penyusunan teori akuntansi dalam memberikan standar atas praktik-praktik yang telah ada. Dengan demikian, akan mudah dikenali praktik yang telah dibenarkan ataupun yang tidak dibenarkan. Penyusunan teori akuntansi harus dilakukan guna memenuhi kebutuhan pengguna secara rasional dan dilengkapi pula dengan pembuktian (verification) dan pengesahan (validation) teori. Sebuah teori seharusnya tunduk terhadap pengujian logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Jika suatu teori bersifat matematis, pembuktian sebaiknya diprediksi melalui konsistensi logis. Apabila didasarkan pada fenomena fisik atau sosial, pembuktian sebaiknya diprediksi melalui hubungan antara



1



kejadian-kejadian dan observasi sesungguhnya guna mendapatkan kesimpulan sesuai dengan realitas yang ada. Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai sekumpulan gagasan, konsep ataupun pedoman yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.



1.2.



Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan teori akuntansi dan apa saja teori-teori yang termasuk di dalamnya? b. Apa perbedaan dari setiap teori akuntansi tersebut? c. Bagaimana penerapan pendekatan secara ilmiah ke dalam akuntansi dan isu untuk konstruksi teori auditing?



1.3.



Tujuan Penulisan a. Menjelaskan pengertian teori akuntansi secara umum dan teori-teoriyang termasuk di dalamnya. b. Menjelaskan perbedaan dari masing-masing teori yang ada. c. Menjelaskan penerapan pendekatan secara ilmiah ke dalam akuntansi dan isu untuk konstruksi teori auditing.



1.4.



Manfaat Penulisan Memberikan pengetahuan kepada pembaca terkait dengan teori-teori akuntansi,



perbedaan dari setiap perspektif, serta penerapan pendekatan ilmiah dalam akuntansi.



BAB II 2



PEMBAHASAN



2.1.



Gambaran Umum Teori Akuntansi Bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau penalaran dikenal



dengan sebutateori akuntansi. Bahkanstruktur akuntansi dan kerangka acuan konseptual sering disebut sebagai teori akuntansi. Teori akuntansi berkembang karena adanya keyakinan bahwa praktik yang baik harus dilandasi dengan teori yang baik. Teori merupakan pernyataan sistematis tentang aturan atau prinsip-prinsip yang mendasari atau mengatur serangkaian fenomena. Teori dapat dipandang sebagai kerangka yang memungkinkan dalam oengorganisasian gagasan, penjelasan fenomena dan pemprediksian perilaku masa akan datang. Akuntansi berkepentingan dengan penyediaan informasi sebagai sarana komunikasi bisnis, sehingga akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis. Teori harus dinyatakan dalam bahasa, yang bisa bersifat verbal dan matematika. Teori harus dimulai dari abstraksi (unreal world) yang ada dalam pikiran manusia, supaya berguna, teori harus dikaitkan dengan dunia nyata (real world). Soewardjono mengemukakan, sebenarnya banyak pengertian yang dapat dilekatkan pada kata teori dalam akuntansi. Beberapa pendapatnya penulis kutip sebagai berikut: 1) Teori sebagai lawan praktik, biasanya teori dalam pengertian ini dimkasudkan sebagai sesuatu yang diharapkan dan seharusnya terjadi. Teori akuntansi sering diartikan sebagai seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang bagaimana seharusnya praktik akuntansi berjalan. 2) Teori sebagai penjelasan ilmiah, merupakan pernyataan-pernyataan tentang hubungan antara variabel-variabel alam atau sosial yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial. 3) Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia nyata. Teori ini berusaha memberikan justifikasi terhadap praktik agar praktik tersebut dapat dipertanggungjawabkan kelayakannya.



3



Teori disusun melalui pemikiran logis dan metodologi ilmiah baik secara deduktif maupun induktif. Bila penelitian atau penyelidikan empiris dapat membuktikan validasi suatu teori, maka dapat dikatakan bahwa teori tersebut telah diverifikasi. Teori yang telah diverifikasi akan menjadi kuat dan dapat digunakan untuk memprediksi gejala alam atau sosial. Penguji utama validitas suatu teori adalah kemampuan teori tersebut mampu menjelaskan ataupun mearamalkan fenomena atau variabel-variabelnya.



2.2.



Teori Pragmatis Teori ini menelaah bagaimana kaitan antara simbol yang telah dimaknai



tersebut dan kaitannya dengan perilaku penerima. Contohnya bagaimana kaitan antara laba yang telah dimaknai tersebut dengan perilaku investor atau penerima lainnya.



2.3.



Teori Semantik dan Sintatik



a. Teori Sintaktik Teori yang mengkaji dan menelaah hubungan antara simbol dengan seimbol secara logis. Sesuai dengan aturan sintaksisnya atau logika matematika. Contoh telaahan sintaktik dalam akuntansi adalah persamaan akuntansi berikut ini : A=U+M A = Aktiva



U = Utang



M = Modal



b. Teori Semantik Teori ini menelaah hubungan antara simbol dengan dunia nyata yang disimbolkannya, atau simbol yang telah dimaknai dan dikaitkan dengan real worldnya. Dari persamaan akuntansi tadi maka simbol-simbol tadi, seperti A = aktiva, yang dikaitkan dengan empiris yang ada dalam real world atau kita maknai, A adalah aktiva, demikian pula simbol U adalah utang, dan M adalah modal. Aktiva, merupakan manfaat sumber daya ekonomi yang mungkin dimiliki oleh satu kesatuan usaha sebagai akibat dari transaksi di masa lalu. Utang/kewajiban, merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi yang terjadi di masa datang, yang timbul dari kewajiban saat ini, dengan menyerahkan aktiva atau menyerahkan jasa pada satu kesatuan tertentu di masa datang, sebagai akibat adanya



4



transaksi di masa lalu. Modal, adalah aktiva bersih yang merupakan residual interest atau hak atas aktiva suatu kesatuan usaha setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Contoh lain apakah makna laba akuntansi? Laba akuntansi dilihat dari teori semantik merupakan kemakmuran atau wealth dari suatu perusahaan. Kemudian dimaknai apa arti kemakmuran tersebut. 2.3 Teori Normatif Teori normatif yaitu teori akuntansi yang mencoba menjawab pertanyaan “APA YANG SEMESTINYA” di mana akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak. Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Teori normatif ini berfokus pada dua hal, yaitu true income dan decision usefulness. 1) True Income True income berfokus pada suatu pengukuran tunggal untuk aset dan suatu bentuk sifat laba yang unik. Namun, tidak ada kesepakatan tentang apa yang benar atau pengukuran yang benar dari nilai dan keuntungan. 2) Decision Usefulness Pendekatan ini berasumsi bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah membantu dalam proses pembuatan keputusan terhadap pengguna laporan keuangan tertentu dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan bermanfaat. Teori decision-usefulness bersifat normatif karena didasarkan pada beberapa asumsi berikut: 



Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran







Laba dan rantai nilai dapat terukur dengan tepat







Akuntansi keuangan bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi







Pasar yang tidak efisien







Akuntansi konvensional adalah tidak efisien







Terdapat satu pengukuran laba yang unik



5



2.4 Teori Positif Teori positive diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum yang kemudian dirumuskan problem penelitian untuk mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Dikembangkan untuk mencari penjelasan atas fenomena tersebut dan dilakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan strandar. Penelitian akuntansi positif pertama difokuskan pada pengujian empiris dari beberapa asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif. Pendekatan yang khas adalah untuk survei pendapat darimenganalisis keuangan, petugas bank atau akuntan pada kegunaan metode akuntansi inflasi yang berbeda dalam pengambilan keputusan mereka tugas. Pendekatan lain adalah untuk menguji pentingnya diasumsikan dari output akuntansi di pasar yang dilakukan untuk mencoba menentukan apakah akuntansi inflasi meningkatkan efisiensi informasi pasar saham, apakah pendapatan merupakan faktor penentu penting dalam penilaian saham, apakah biaya data akuntansi ‘halus’ pertemuan keluar menimbang manfaat, atau apakah penggunaan yang berbeda teknik akuntansi mempengaruhi nilai (hipotesis mekanistik). Perbedaan antara Teori Normative dan Positive adalah teori normatif berdasarkan perspektif dan teori positive adalah deskriptif atau prediksi. Tapi faktanya, teori normative dan teori positif dapat saling berdampingan dan saling melengkapi. Teori positif dapat membantu memberikan pemahaman tentang peran akuntansi yang pada gilirannya dapat membentuk dasar untuk mengembangkan teori normatif untuk meningkatkan praktek akuntansi.



2.5 Perbedaan Perspektif Pandangan ini lebih berfokus pada pendekatan yang sangat terstruktur dengan perumusan teori yaitu pendekatan ilmiah di mana teori yang didasarkan pengetahuan sebelumnya atau diterima secara ‘ilmiah’ konstruksi teorinya digunakan untuk membangun masalah penelitian untuk mengamati prilaku dunia nyata yang tidak sesuai dengan teori. Mengembangkan teori untuk menjelaskan



6



perilaku yang diamati dan menggunakan teori untuk menghasilkan hipotesis diuji yang akan mendukung hanya jika teori genggam. Pendekatan penelitian umumnya digambarkan sebagai pendekatan ‘ilmiah’ dan merupakan pendekatan yang dominan saat ini digunakan oleh para peneliti di bidang akuntansi. Penting untuk dicatat bahwa dasar pada asumsi ontologis tertentu (cara kita memandang dunia), menyiratkan epistemologi yang berbeda (cara kita mengumpulkan pengetahuan) dan metodologi penelitian dan metode yang berbeda. Hal ini mempengaruhi jenis masalah penelitian yang diajukan dan hipotesis yang diuji. Penting untuk para peneliti akuntansi mengetahui dengan jelas mengenai asumsi yang mendasari penelitian mereka dan untuk mempertimbangkan apakah ada pendekatan penelitian alternatif yang lebih tepat. Pendekatan naturalistik menganggap akuntansi dibangun sebagai realitas daripada realita objektif dan penelitian naturalistik memungkinkan untuk menggunakan study kasus dan pengalaman individu dibandingkan dengan pendekatan ilmiah dari formulasi model sintaktis.



2.6 Penerapan Pendekatan Ilmiah dalam Akuntansi A. Pendekatan Nonteoretik a. Pendekatan Pragmatik Pendekatan ini menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai kegunaannya untuk memecahkan masalah praktik. dalam teori pragmatik ini, suatu pernyataan akan dianggap benar apabila diukur dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Misalkan, ditemukan teori X dalam akuntansi keuangan, dan dengan teori X tersebut dikembangkan teknik Y yang dapat digunakan dalam perataan laba, dan jika secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa teknik Y tersebut dapat digunakan dalam rangka perataan laba, maka teori X tersebut adalah berguna.



7



b. Pendekatan Otoritas Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang memiliki otoritas



dalam



merumuskan



teori-teori



sesuai



dengan



bidang



dan



kewenangannya. misalkan seperti organisasi profesi di Amerika, karena wewenangnya, organisasi tersebut dapat menetapkan standar-standar akuntansi yang paling sesuai dan berguna dalam memecahkan masalah praktik. pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan pragmatik. Keunggulan pendekatan ini adalah apabila standar yang dihasilkannya dapat diterima secara umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Tetapi kelemahannya pendekatan prakmatik tersebut belum memenuhi kaidahkaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena sederhana, mudah diterapkan dan berguan serta cenderung tidak universal karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata. B. Pendekatan Teoritik a. Pendekatan Deduktif Pendekatan yang menggunakan logika (abstrack world) bermula dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya. pendekatan deduktif dalam akuntansi menurut Belkaoui dimulai dari :  Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan  Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoretis akuntansi.  Menetapkan primnsip-prinsip logis akuntansi.  Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi. Dengan mengacu pada penalaran deduktif, maka harus menunjukkan bahwa perumusan tujuan-tujuan yang ditetapkan adalah benar, sehingga



8



prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi yang diturunkannya pun adalah benar, dan sebaliknya. b. Pendekatan Induktif Pendekatan ini dimulai dari pematan terhadap objek yang memiliki ciri spesifik, untuk kemudian ditarik generalisasi atau penalaran yang dimuali dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif meurut Belkoui, adalah :  Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil pengamatan  Menganalisis dan mengklarifikasi hasil pengamatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang.  Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang tersebut.  Melakukan pengujian atas kesimpulan yang akan dibuat tersebut untuk mencari kebenarannya. c. Pendekatan Etik Pendekatan etik dalam perumusan teori akuntansi harus ditekankan pada konsep kewajaran (fairness), kejujuran (representation faithfulness), keadilan (justice), dan kebenaran (truth). indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar (objektif, tidak bias, serta sesuai dengan standar akuntansi yang berterima umum (Generally Accepted Accounting Principle), adil dilihat dari pendistribusian dan pengungkapannya. Menurut Watt dan Zimmerman tahun 1993, memberikan definisi etika sebagai sebuah proses, yaitu proses penentuan yang kompleks tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Proses meliputi penyeimbangan dari sisi



9



dalam (inner) dan sisi luar (outer) yang disifati oleh kombinasi unuik dari pengalaman masing-masing individu. d. Pendekatan Sosiologis Pendekatan



sosiologis



menekankan



pada



aspek



kesejahteraan



masyarakat (social welfare). Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosil dalam kehidupan masyarakat. masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan ditinjau dari aspek-aspek sosialnya. Akuntansi harus dapat mengungkapkan dampak sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan sebagai satu kesatuan usaha yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Dalam perkembangan akuntansi saat ini, telah muncul akuntansi sosial sebagai wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya. akuntansi sosial ini merupakan salah satu bidang akuntansi keuangan. e. Pendekatan Ekonomi Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator-indikator makro ekonomi seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi secara umum. Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian laporan keuangan yang menggunakan pendekatan makro ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi. f. Pendekatan Eklektik Eklektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan uyang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan, di mana



10



pendekatan yang terbaik dan yang paling relevan dengan kegunaannyalah yang akan dipakai. Menurut Rosyidi, pendekatan eklektik pada hakikatnya adalh hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagi bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi. Selain itu, Hendriksen menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari berbagai pendekatan yang ada, adalah berdiri sendiri dan mempunyai landasan kuat dalam pembentukan teori. Teori akuntansi yang dikembangkan berusaha melektakkan semua pendekatan yang ada dalam kerangka dan perspektif yang layak dengan penekanan pada proses deduktif dan penelitian empiris yang sesuai. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan behavioral science setidaknya memengaruhi perkembangan terhadap disiplin akuntansi, khususnya akuntansi keuangan. Menghadapi perkembangan lingkungan empiris tersebut, maka dilakukan upaya-upaya riset akuntansi seperti yang dilakukan oleh Waat and Zimerman tahun 1986 dengan me-review teori-teori ekonomi yang menghasilkan teori akuntansi positif (positive accounting theory). Salah satu teori yang dihasilkannya adalah teori-teori penilaian investasi yang berkaitan dengan pasar modal, dan hipotesis pasar yang efisien (efficient market hypothesis). C. Pendekatan Lainnya a. Pendekatan Peristiwa Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk memenuhi berbagai kepentingan dalam membantu model proses pengambilan keputusan.



Sebagai akibatnya, maka neraca



dipandang sebgai peristiwa-peristiwa yang menggambarkan posisi keuangan



11



suatu perusahaan dari sejak saat didirikan. Laporan laba rugi menunjukkan peristiwa-peristiwa perusahaan selama periode tertentu yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau menderita kerugian selama periode tertentu. b. Pendekatan Perilaku Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran pendekatan ini sama dengan sasaran yang ingin dicapai dalam ilmu perilaku. Sasaran ilmu perilaku adalah menjelaskan, memahami, dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya. Standar akuntansi yang disusun harus dievaluasi dahulu dengan menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dan perilaku para pengguna laporan keuangan. Saat ini sesuai dengan perkembangannya telah dikenal bidang akuntansi baru yang disebut dengan akuntansi keperilakuan (behavioural accounting). Telaahan dan penelitian ini telah banyak diminati dalam bidang akuntansi perilaku. Misalnya bagaimana pengaruh informasi akuntansi keuangan terhadap perilaku para investor di pasar modal. c. Pendekatan Prediktif dan Positif Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus memiliki kemampuan untuk meramalkan dan memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa yang akan terjadi di masa datang dengan metode yang sesuai dan berguna bagi pemakai informasi. Kriteria kemampuan meramalkan hendaknya dipakai sebagai alat pengukuran akuntansi agar menghasilkan keputusan yang terbaik. d. Pendekatan Regulatori Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan



12



yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentu. Ada 2 kelompok kepentingan yang berkaitan dengan teori regulasi, yaitu : i.



A public interest theories



Teori kepentingan sektor publik yang tujuan utamanya untuk melindungi kepentingan publik. ii.



Interest group (teori kelompok)



Teori kelompok yang menekankan pada pegembangan dan mempertahankan regulasi yang mendukung kelompok tertentu. Teori kepentingan kelompok dibagi dalam 2 versi teori, yaitu :  The political rulling elite theory of regulation Teori yang memfokuskan pada kekuatan politik yang berusaha untuk menguasai pusat-pusat pengambilan keputusan politik yang menguntungkan kepentingannya.  The economic theory of regulation teori yang menekankan pada kekuasaan ekonomi, artinya kepada penguasaaan



atas



sumber-sumber



ekonomi



sehingga



dapat



mengendalikan keputusan-keputusan di bidang ekonomi. 2.7 Isu–isu Perumusan Teori Auditing Perkembangan pada teori akuntansi berpengaruh pada berkembangnya teori auditing. Baru-baru ini, literatur berfokus pada bidang auditing untuk menekan pendeteksian fraud, penemuan kesalahan prinsip dan sifat verifikasi akun. Teori prakmatik dalam pengembangan teori audit terdapat pada penjelasan yang sebelumnya yaitu tentang kaitan antara simbol yang telah dimaknai tersebut dan kaitannya dengan perilaku penerima. Menggunakan teori positive membuat auditor dalam mengambil keputusan dapat memprediksikan bagaimana ia akan bersikap 13



ketika ditempatkan di situasi manapun. Dengan berkembangnya teori normative menekankan mahasiswa untuk mempelajari konsep pelaporan normative dan menyarankan untuk melakukan penelitian yang dapat membuat peran auditing di masyarakat menjadi lebih baik.



14



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Akuntansi dapat dipandang sebagai ilmu pengetahuan meskipun masih memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut, sebagai suatu ilmu yang berdasarkan logika dan penelitian empiris masih sangat muda, maka yang paling banyak dicapai pada saat ini adalah mengembangkan beberapa teori dan sub-sub teori yang saling melengkapi. Definisi teori dalam akuntansi merupakan sekumpulan hipotesis, konsep, dan prinsip-prinsip pragmatis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian. Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi sebagai “sekumpulan prinsip-prinsip luas yang (1) menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat dinilai,



(2) mengarahkan



pengembangan praktik dan prosedur baru”. Definisi ini memungkinkan kita beranggapan bahwa teori akuntansi merupakan penyaji sekumpulan prinsipprinsip logis yang saling berkaitan, yang menjadi kerangka acuan untuk penilaian dan pengembangan praktik akuntansi. Sifat teori akuntansi adalah deskriptif normatif dan positif, yaitu menjelaskan apa adanya dan apa yang seharusnya, dan menjelaskan apa yang sebenarnya. Sementara jenjang teori dapat diklasifikasikan ke dalam teori sintaktis, semantik, pragmatik. Teori sintaksis, merupakan teori yang menelaah hubungan antara simbol dengan symbol secara logis yang sesuai dengan aturan sintaksisnya atau logika matematis. Teori semantik, merupakan teori yang menelaah hubungan antara simbol dengan dunia nyata yang disimbolkannya. Teori pragmatik, merupakan teori yang menelaah bagaimana kaitan antara simbol yang telah dimaknai tersebut dan kaitannya dengan perilaku manusia. 3.2 Saran Setelah membaca makalah singkat ini hendaknya bertambah pengetahuan yang dimiliki dan tidak salah lagi dalam memahami pembahasan terkait teori akuntansi dan gunakanlah makalah ini sebagai salah satu referensi untuk membuat makalah serupa.



15



16



DAFTAR PUSTAKA



Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat Godfrey, Jayne., Hodgson, Allan., Hamilton, Jane., and Holmes, Scott. Accounting Theory 7th edition. Singapore: Wiley Harahap, Sofyan Syafri.1993. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group



17