K20-MP1 - WU Skenario 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WRAP UP SKENARIO 1 Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf



KELOMPOK 20-MP1 Ketua



: Raveena Chandra Satya Rentiana Assy (1102020081)



Sekretaris



: Firman Dharma Alam (1102020155)



Anggota



: Sekar Ayu Rahmadani (1102020088) Nabiel Altrimeifo Putra (1102020065) Muhammad Nabil Rusjdi Basalamah (1102020225) Devira Herwinashanti (1102020227) Shella Setiani (1102020092) Halin Aliyyu (1102020121) Riovani Nurfahmi Adam (1102020083)



Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 2020/2021



SKENARIO 1 Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf Interaksi manusia dengan lingkungannya terjadi dalam rangka manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dunia yang cepat, pola hidup manusia yang konsumtif merupakan akar penyebab dari terjadinya masalah pencemaran lingkungan dewasa ini. Meskipun demikian ada juga pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan aktivitas alam, misalnya tsunami, gunung berapi, dan gas alam beracun. Pencemaran lingkungan baik di air, udara, dan tanah sudah sampai tahap serius dan berdampak luas pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai contoh pencemaran di sungai Citarum. Greenpeace Asia Tenggara dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat pada November 2012 melaporkan bahwa benar logam berat seperti cadmium (Cd), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) menjadi kontaminan utama yang mempengaruhi kualitas air Sungai Citarum. Menkes RI Nila Moeloek pada 9 April 2018 mengatakan bahwa logam berat yang terkandung di air sungai Citarum dapat merusak susunan saraf. Penanggulangan pencemaran lingkungan merupakan sebuah upaya terpadu dan kolaboratif yang membutuhkan dukungan kuat berkelanjutan dari seluruh pihak terkait, terutama pada tingkat daerah termasuk bidang kesehatan. Program Klinik Sanitasi di Puskesmas merupakan upaya bidang kesehatan dalam penyelesaian masalah di daerah risiko tinggi pencemaran lingkungan. Kata sulit: 1. Pencemaran: proses atau cara mencemari atau mencemarkan atau mengotorkan 2. Program klinik sanitasi: program yang sangat relevan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilakukan secara integrasi dalam hal pengangan penyakit secara preventif dan kuratif terhadap penyakit yang berbasis lingkungan 3. Logam berat: logam dengan densitas berat atom atau nomor atom tinggi. Logam ini mudah sekali terkontaminasi udara dan air 4. Kontaminan: zat yang hadir pada bukan lingkungannya, yang bukan tempatnya atau merugikan kesehatan 5. Konsumtif: bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan) 6. Saraf: serat-serat yang menguhubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat serta antar bagian sistem saraf dengan lainnya 7. Kolaboratif: bersifat kolaborasi atau kerja sama 8. Timbal: suatu jenis logam berat yang mengandung garam beracun, lembut, berwarna biru keabu-abuan 9. Tembaga: berasal dari bahasa latin yaitu cuprum yang merupakan konduktor panas dan listrik yang baik serta memiliki sifat korosi yang cepat 10. Kualitas: kadar atau tingkat baik buruknya suatu hal 11. Cadmium: logam lunak dan putih kebiruan yang secara kimiawi serupa dengan 2 logam stabil lainnya pada golongan 12, seng dan raksa 12. Sanitasi:penciptaan kondisi yang menyehatkan



Pertanyaan: 1. Mengapa pertumbukan penduduk dunia yang cepat dan pola hidup manusia yang konsumtif dapat menyebabkan pencemaran lingkungan? 2. Mengapa logam berat dapat merusak susunan saraf? 3. Darimana saja sumber logam yang ada di sungai citarum? 4. Mengapa logam berat dapat memengaruhi kualitas air? 5. Apa dampak pencemaran air bagi aktivitas keseharian manusia? 6. Bagaimana logam berat bisa masuk kedalam tubuh? 7. Apa saja program sanitasi di puskesmas? 8. Apa saja syarat yang dapat memenuhi bahwa pencemaran lingkungan sudah dapat dikatakan pada tahap serius? 9. Bagaimana upaya menanggulangi pencemaran lingkungan? 10. Apa penyakit yang dapat muncul akibat pencemaran air? 11. Apa saja tanda yang dapat menandakan bahwa logam ada di dalam tubuh? Jawaban: 1. Karena jika pertumbuhan penduduk dunia yang cepat maka aktivitas meningkat yang mengakibatkan pemakaian barang industri juga meningkat yang nantinya akan menghasilkan sampah yang banyak sedangkan pola hidup manusia yang konsumtif maka produksi pabrik akan mengolah produk lebih banyak dan akan mengeluarkan limbah yang lebih banyak juga 2. Karena logam berat bersifat toksik yang nantinya akan merusak struktur dan fungsi organ target 3. Emisi proses industri, transportasi, aktivitas pertanian, dan aktivitas domestik 4. Ketika logam berat masuk ke air maka sulit terakumulasi yang menyababkan pengendapan dan akan memengaruhi organisme di sekitar 5. Pada kegiatan manusia, bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, db, batuk dan flu, dan pernapasan terganggu 6. Logam berat dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, maupun saluran pencernaan dari makanan ataupun minuman yang dikonsumsi 7. Kegiatan klinik sanitasi, seperti konseling, kunjungan rumah (home care), dan intervensi kesehatan 8. Pencemaran air: berbau, keruh dan beracun Pencemaran udara: banyak debu, dan banyak asap seperti asap kendaraan Pencemaran tanah: banyak sampah, tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik lalu mengandung zat-zat berbahaya 9. a. Menerapkan 3R b. Dengan penyuluhan c. Mengurangi penggunaan plastik d. Kerja bakti 10. Kolera, disentri, diare, hepatitis A, keracunan timbal, polio, trachoma Pusing, mual, muntah, penurunan konsentrasi, tremor, kehilangan nafsu makan, pertumbuhan melambat untuk anak-anak, pernapasan terganggu 11. Cd: 0,06 mg/hari /org Cu: 0,05 mg/kgbb / hari Pb: 0,01- 0,025 mg/dL



Hipotesis: Pencemaran air yang diakibatkan oleh kontaminasi logam berat dapat menganggu kehidupan manusia, apabila terjadi kontaminasi dalam tubuh yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Pencemaran air ditandai dengan adanya perubahan warna, berbau menyengat, dan beracun, oleh karena itu pemerintah menggerakan program klinik sanitasi di puskesmas dalam upaya penyuluhan mengenai pencemaran lingkungan. Sasaran belajar: LO1. Memahami dan menjelaskan pencemaran lingkungan 1. Definisi pencemaran lingkungan 2. Jenis-jenis pencemaran lingkungan 3. Penyebab(devira, halin) 4. Proses terjadinya pencemaran lingkungan(devira) 5. Dampak 6. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan LO2. Memahami dan menjelaskan pencemaran air 2.1. Definisi 2.2 Ciri-ciri 2.3. Jenis-jenis 2.4. Penyebab 2.5. Dampak 2.6. Pencegahan dan penanggulangan LO3. Memahami dan menjelaskan mengenai air 3.1. Definisi 3.2. Ciri-ciri air yang bersih 3.3. Fungsi dalam kehidupan sehari-hari 3.4. Manfaat air 3.5. Cara menjaga kualitas air LO4. Memahami dan menjelaskan program sanitasi klinik 4.1. Definisi 4.2. Tujuan 4.3. Manfaat 4.4. Kegiatan yang dilakukan



1. Memahami dan menjelaskan pencemaran lingkungan 1.1. Definisi Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan juga merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, air, udara, iklim, kelembapan, cahaya, bunyi.  Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No.02/MENLKH /1998, adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam air/udara, dan berubahnya komposisi air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang baik atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Pencemaran Lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat  berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). 1.2. Jenis-jenis A. Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi: a. Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, diantaranya: 1. CO2 Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang, sehingga mengakibatkan efek rumah kaca. 2. CO Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.



3. CFC Gas CFC dapat digunakan sebagai:  gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya.  untuk mengembangkan busa (busa kursi),  untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. 4. SO, SO2 Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedung dan jembatan. 5. Asap Rokok Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain : 1) Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema), dan kemungkinan kanker paruparu. 2) Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat. 3) Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam. 4) Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.



5) Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen. b. Pencemaran Air Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : 1. Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. 2. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. 3. Limbah Industri Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). 4. Penangkapan Ikan Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen. b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) serta pendangkalan Dasar perairan. c. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air. d. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah. e. Menjalarnya wabah muntaber. c. Pencemaran tanah Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain



a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah). b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi. B. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini : a. Pencemaran Kimiawi : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik. b. Pencemaran Biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa. c. Pencemara Fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet. d. Pencemaran Suara : kebisingan. Di kota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. C. Berdasarkan Tingkat Pencemaran Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut : a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor. b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang. c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif. D. Berdadarkan sifatnya dalam mencemari lingkungan, polutan dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: a. Polutan yang bersifat kimia, adalah polutan yang biasanya berasal dari suatu bahan yang bila bercampur dengan target terjadi reaksi kimia antara polutan tersebut dengan target. Misalnya gas SOx yang dihasilkan dari cerobong asap industri yang menggunakan BBM, dapat bereaksi dengan udara dan menimbulkan hujan asam. b. Polutan yang bersifat mikrobiologis, adalah polutan yang berasal dari bahan yang bila bercampur dengan target memungkinkan perkembangbiakan mikroba yang sangat merugikan target dan lingkungan sekitarnya. Beberapa mikroba, terutama yang patogen dapat memproduksi racun dan menginfeksi makhluk hidup dan menimbulkan penyakit. Berbagai mikroba tersebut dapat bersifat aerobik yang memerlukan oksigen untuk perkembangannya (misalnya Salmonella typhi) ataupun bersifat anaerobik yang akan mati bila terkena oksigen (misalnya Chlostridium tetani). c. Polutan yang bersifat radioaktif, adalah polutan yang berasal dari bahan yang memiliki sifat radioaktivitas dengan waktu paruh yang relatif lama, misalnya Ra222, I131, Sr90, Pl239.



d. Polutan yang bersifat bising, adalah polutan yang berasal dari sumber bunyi yang mengeluarkan fibrasi (bunyi) dengan tingkat kebisingan (dB) melampaui ambang batas lingkungan. 1.3. Penyebab a. Penyebab Pencemaran Air Laut Jika ditinjau dari sumbernya maka zat pencemar yang masuk ke ekosistem laut disebabkan oleh : 1. Laut itu sendiri, yaitu :  Yang berasal dari aktivitas kapal, meliputi : - Pembuangan minyak yang rutin dilakukan oleh kapal - Pembersihan kapal - Kebocoran kapal tangki - Kecelakaan kapal, dapat berupa pecahnya, kandasnya, ataupun tabrakan kapal. 2. Dari darat, yaitu :  Berasal dari pemukiman  Berasal dari kegiatan perindutrian/pengangkutan  Berasal dari kegiatan pertambangan  Berasal dari kegiatan pertanian  Berasal dari kegiatan penggunaan/pengembangan bahan radioaktif 3. Proses alam baik dari laut maupun darat b. Penyebab Pencemaran Tanah (Daratan) Secara garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh : - Faktor internal, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu, dan bahan vulkanik lainnya yang menutupi dan merusakkan daratan sehingga menjadi tercemar. Pencemaran karena faktor internal ini tidak terlalu menjadi beban pemikiran dalam masalah lingkungan karena dianggap sebagai musibah bencana alam - Faktor eksternal, yaitu pencemaran daratan karena ulah manusia. Pencemaran daratan karena faktor eksternal merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh agar daratan tetap dapat memberikan daya dukung alamnya bagi manusia. Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah padat yang dikumpulkan di suatu tempat disebut dengan TPA atau Dump Station. Bahan pembuangan terdiri dari beberapa macam komponen baik bersifat organik maupun anorganik. c. Penyebab Pencemaran Udara Penyebab pencemaran udara, secara umum dibedakan menjadi dua macam, antara lain : - Faktor internal (secara alamiah) yaitu debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, proses pembusukkan sampah organic - Faktor eksternal (karena ulah manusia) yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industry, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. 1.4. Proses



Proses pencemaran lingkungan dapat terjadi langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, pencemar ada yang langsung terkena dampaknya. Misalnya, berupa gangguan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya, alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), tetapi alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan, dan ekosistem. 1.5. Dampak - Pencemaran tanah Pencemaran tanah bisa berdampak pada kesehatan manusia. Karena tanah yang tercemar akan mengandung bakteri penyebab penyakit. Pencemaran tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem. Penggunaan yang berlebihan bisa menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh pada produktivitas tanaman. - Pencemaran udara Akibat udara yang tercemar berdampak bagi keberlangsungan hidup ekosistem. Dampaknya bisa berskala mikro dan makro. Pada skala mikro berdampak pada kesehatan. Seperti tubuh kekurangan oksigen, menjadi lemas. Jika berlangsung lama dapat menyebabkan kematian. Dampak skala makro, seperti terjadinya fenomena hujan asam, efek rumah kaca, dan penipisan lapisan ozon. - Pencemaran air Air tercemar limbah akan berdampak tidak bisa dimanfaatkan. Karena limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk dan muncul rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh pengurai membutuhkan banyak oksigen. Dampaknya kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya berkurang. 1.6. Pencegahan dan penanggulangan a. Pencemaran Udara : Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, dapat dilakukan dengan meminimalkan serta memperlambat terjadinya pemanasan global yang dapat dilakukan dengan cara mengurangi pembangunan rumah kaca dan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dengan mengganti dengan bahan bakar alternatif. b. Pencemaran Air : Limbah rumah tangga dalam bentuk cair dialirkan ke dalam bak penampungan supaya tidak terjadi pencemaran pada sumber air dan juga untuk menghindari bau yang tidak sedap. Sampah plastik, karet, serta kaleng dapat di daur ulang menjadi bahan yang lebih berguna. c. Pencemaran Suara : Penanggulangan polusi suara bisa dilakukan dengan melakukan kampaye atau pameran secara berkala di daerah yang memiliki tingkat polusi suara tinggi. Peran serta pemerintah juga sangat penting dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Agar masyarakat dapat sadar serta mengajarkan masyarakat untuk dapat mencintai lingkungan. d. Pencemaran Tanah : Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.



2. Memahami dan menjelaskan pencemaran air 2.1. Definisi Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya. (Pasal 1, angka 2). Pencemaran air merupakan suatu peristiwa dimana terjadinya pencemaran di beberapa tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut, dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air tersebut. 2.2. Ciri-ciri Indikator atau tanda bahwa air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui : a. Adanya perubahan suhu air Perbedaan antara suhu air dan suhu alam disekitarnya yang diperbolehkan adalah sebesar ±3˚C b. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen PH Normal air : 6,5 – 7,5 c. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air d. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut Menghalangi matahari masuk, mikroorganisme tdk bisa berfotosintesis Menurut PP No. 82 Tahun 2001, berdasarkan kelas air, endapan yang diperbolehkan adalah 50mg/Liter. e. Adanya mikroorganisme f. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. 2.3. Jenis-jenis 1. Bahan-bahan Patogen



 Bahan Pathogen: Bakteri, virus, parasi  Sumber: Limbah Rumah tangga, rumah sakit, kotoran kebun binatang  Dampak: Demam, thipoid/tifus, kolera, disentri



2. Bahan Kimia Organik  Pestisida dan herbisida Sumber: Pertanian, kehutanan, pemberantasan nyamuk  Detergen (fosfat) Sumber: Perumahan, industri, hotel, rumah sakit  Minyak, oli, bensin  Buangan Pabrik, aliran dari sawah/ladang  Dampak: Kanker & Kerusakan sistim syaraf



3. Bahan Kimia Organik: POPs  Persistent Organic Pollutants (POPs) adalah bahan-bahan kimia yang tetap berada di lingkungan, bioakumulasi melalui jaring-jaring makanan, dan beresiko menyebabkan pengaruh terhadap kesehatan manusia dan lingkungan  The "dirty dozen" meliputi: PCBs, aldrin, chlordane, DDT, dll  Permasalahan dengan DDT: DDT tidak dapat dimetabolisme dengan cepat oleh hewan; sehingga akan terdeposit dan tersimpan dalam jaringan lemak hewan -> biomagnifikasi  Menyebabkan: kanker , pemecahan hormonal dan reproduksi, menurunkan kemampuan cognitif (dopamine)



4. Bahan Kimia Anorganik  Asam (Senyawa-senyawa sulfur dan nitrogen dari batubara) Sumber : Tambang (terutama batu bara), limbah industri.  Garam Sumber = Kotoran alamiah dari tanah, irigasi, tambang, limbah industri, lapangan minyak  Logam beracun (mercuri, timbal, cadmium, selenium &arsen) Sumber : limbah industri, bahan bakar minyak (premium, premix), peleburan timbal, pestisida, fungisida  Dampak: Kanker, merusak sistem syaraf 5. Kekurangan Oksigen / Eutrofikasi



 DO (Dissoved Oxygen): Oksigen terlarut dalam air sebagai indikator kualitas air.  BOD (Biochemical Oxygen Demand) : Jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air. Air limbah domestik, Pulp & Kertas, limbah makanan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen (Oxygen sag)



 Eutrophikasi adalah proses alam dimana air (danau, sungai dll) menjadi terlampau kaya akan nutrien, umumnya nitrogen dan phospor.  Penyebab: aktivitas seperti perternakan, perhutanan, pembuatan jalan, industri dan pengolahan limbah dapat menyebabkan nutrien masuk ke dalam sumbersumber air.  Dampak eutrofikasi: peledakan populasi alga dan tanaman air lainnya, kekurangan oksige, shg membunuh ikan 6. Endapan/Sedimentasi  Definisi: pemenuhan badan air oleh partikelpartikel tanah, umumnya pasir dan kerikil.  Pengaruh-pengaruh sedimentasi:  Hilangnya tempat bersembunyi-tinggal bagi ikan-ikan kecil  Organisme-organisme air yang melekat terlepas dari bebatuan dan pasir.  Berkurangnya cahaya masuk  Kondisi anaerobik



7. Polusi Panas (thermal pollution)



 Polusi Thermal = meningkatkan suhu  Menyebabkan: a. Thermal shock b. Parasit dan penyakit c. Berpeluang menjadi pollutan beracun d. Perubahan ekologi 2.4. Penyebab Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti: a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. b. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut



memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. d. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.



2.5. Dampak Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu: 1. Dampak terhadap kehidupan biota air Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu. 2. Dampak terhadap kualitas air tanah Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut. 3. Dampak terhadap kesehatan Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:  Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,  Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,  Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,  Air sebaga media untuk hidup vector penyakit. 4. Dampak terhadap estetika lingkungan Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan. Dampak lainnya: Nilai Estetika air turun (wisata air) Daya guna air turun Algaes/eceng gondok meningkat Dampak terhadap kehidupan biota air Menurunkan oksigen, menyebabkan kehidupan terganggu (kematian, perkembangannya), kerusakan tenaman/tumbuhan air, air limbah sulit terurai 5. Dampak terhadap kualitas air tanah 1. 2. 3. 4.



kurang



Kualitas air menurun (logam berat, bau, dll). Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut. 6. Dampak terhadap kesehatan Media penyebar penyakit  Mekanisme terjadinya penularan penyakit yang ada hubungannya dengan air:



1) Waterborne mechanism Kuman pathogen dapat ditularkan melalui air yang bila masuk ke mulut atau sistem pencernaan dapat menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui air disebut waterborne disease atau water related disease seperti: kolera, hepatitis virus, disentri basiler, disentri basil, poliomielitis, typhus, penyakit weil, berbagai macam cacing. 2) Waterwashed mechanism Penularan penyakit berhubungan dengan kebersihan umum dan perorangan dimana air digunakan untuk mencuci alat makan (diare), pakaian, mandi (scabies, conjunctivitis). 3) Water-based mechanism Kuman penyebab penyakit menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup dalam air (skistosomiasis). 4) Water-related insect vector mechanism Kuman penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air seperti: malaria, demam berdarah, filiriasis dan yellow fever. 7. Dampak terhadap estetika lingkungan Proses pembusukan mengakibatkan bau menyengat, mengganggu pemandangan 1. Kolera Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini



biasanya muncul di air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang menderita penyakit ini. Kalian juga bisa menderita kolera jika mencuci makanan menggunakan air yang terkontaminasi. Beberapa gejala kolera adalah diare, kram perut, muntah dan sakit kepala.



2. Disentri Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke mulut melalui air atau makanan yang tercemar. Beberapa gejala disentri antara lain demam, muntah, sakit perut, dan diare parah.



.



Diare Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena kasus pencemaran air. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang ada di air yang tercemar. Diare biasanya ditandai oleh feses yang encer dan buang air besar terus-terusan.



4. Hepatitis A Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses, atau melalui kontak langsung dengan feses dari pengidap hepatitis A. 5. Keracunan Timbal Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa ditemukan di air yang tercemar. Jika terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kerusakan organ, gangguan sistem saraf dan penyakit ginjal.



2.6. Pencegahan dan penanggulangan Pencemaran air dapat ditanggulangi dengan cara dikenali terlebih dahulu sumber pencemaran, sifat dan karakter bahan pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi pencemaran. Pengendalian pencemaran perlu dilakukan perlindungan sumber air dengan cara menata tata ruang yang berwawasan lingkungan dan dilindungi undang-undang yang berlaku.



-



Limbah industri sebelum dibuang kesungai harus dinetralkan dahulu sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan. Aturan lebih ketat terhadap pembuangan sampah ke sungai, sampah harus dibuang yang telah diawasi dan dijaga secara tempat. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman Perusahaan minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan minyak dan menyedotnya kembali. Dengan demikian tumpahan minyak tidak akan menyebar luas sehingga pengaruhnya terhadapan pencemaran dapat berkurang.



3. Memahami dan menjelaskan mengenai air 3.1. Definisi Air adalah sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan makhluk hidup yang merupakan senyawa sederhana H2O, dan tidak ada satupun makhluk hidup yang berada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di alam, air berputar dalam daur atau siklus hidrologi, dan jumlah air selalu tetap, karena didalamnya berlaku hukum kekekalan massa yaitu jumlahnya selalu tetap. Air yang terdapat di alam, didalamnya terlarut berbagai macam zat-zat yang terlarut dalam air yang banyak berguna bagi kehidupan, tetapi beberapa macam zat yang terlarut dalam air bersifat racun bagi makhluk hidup, walaupun sebenarnya beracun atau tidak beracun tergantung dari kadar zat tersebut. Apabila dalam air terlarut ada zat yang beracun atau zat lain yang mengganggu peruntukkan air maka air tersebut dikatakan tercemar. 3.2. Ciri-ciri Indikator kualitas air bersih, antara lain dari aspek persyaratan fisik, kimia dan mikrobiologis. Persyaratan fisik air bersih antara lai jernih atau tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung padatan, temperatur normal (29°C). Persyaratan kimia air bersih antara lain, pH netral (6,8-9,0), tidak mengandung kimia beracun, tidak mengandung garam atau ion-ion logam berbahaya, kesadahan rendah, dan tidak mengandung bahan organik. Sedangkan persyaratan mikrobiologis antara lain tidak mengandung bakteri pathogen yang bisa menyebarkan penyakit. 3.3. Fungsi a. Fungsi air bagi manusia guna untuk keperluan rumah tangga. Misalnya air digunakan untuk minum, mandi, mencuci, dan lain sebainya. b. Untuk keperluan rekreasi dan olahraga. Ada beberapa cabang olahraga yang memanfaatkan air sebagai sarananya. Misalnya saja olahraga renang, selancar, dayung, dan lain sebagainya. c. Untuk keperluan pertanian dan peternakan. Ya, para petani sangat membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak guna mengairi sawah dan lahan pertaniannya. Begitu juga para peternak juga sangat membutuhkan air untuk mengairi sawah dan lahan pertaniannya. Para peternak juga sangat membutuhkan air untuk memelihara ternaknya.



d. Untuk keperluan transportasi, misalnya untuk berlayar yang sangat membutuhkan air sebagai sarana transportasi. e. Di bidang kesehatan, air dapat diigunakan sebagai bahan pembersih, bahan pelarut zat, alat pengangkut zat, dan media kerja enzim. f. Di bidang teknik, aliran air digunakan sebagai tenaga pembangkit listrik. g. Di bidang pariwisata, air digunakan sebagai sarana rekreasi dan hiburan. h. Dalam bidang pertanian, air berguna untuk irigasi (pengairan) sawah, ladang, dan perkebunan. i. Untuk tumbuhan, air diperlukan untuk bahan fotosintesis dan alat pengangkutan zat hara yang diserap dari tanah lewat akar-akarnya. Tumbuhan mengeluarkan air lewat peristiwa pernapasan dan transpirasi. Kekurangan air pada tumbuhan ditandai gejala layu pada daun-daunnya. j. Kekurangan air pada tubuh manusia ditandai gejala keriput pada kulit, dan kelebihan air pada tubuhnya ditandai oleh gejala penyakit beri-beri. Penderita penyakit beri-beri ditandai oleh bagian-bagian membengkak oleh air.



3.4. Manfaat Air mempunyai fungsi vital bagi tubuh, yaitu: 1. Pelarut dan alat angkut Air berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi seperti monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral dan bahan-bahan lain seperti oksigen dan hormon. Di samping itu, air juga berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut sisa-sisa metabolisme seperti karbondioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal. 2. Katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologis dalam sel, termasuk dalam saluran cerna; untuk memecah atau menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana. 3. Pelumas Air berfungsi sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh. 4. Fasilitator pertumbuhan Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan (sebagai zat pembangun) 5. Pengatur suhu Air memiliki kemampuan untuk menyalurkan panas sehingga air berfungsi untuk mendistribusikan panas dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolism energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh 37oC yang merupakan suhu ideal untuk kerja enzim-enzim di dalam tubuh. 6. Keseimbangan pH (asam-basa) Air merupakan komponen penting untuk menjaga keseimbangan pH (asam-basa), salah satu yang penting adalah sistem buffer yang melibatkan asam karbonat dan bikarbonat. Asam karbonat terbentuk ketika karbondioksida terlarut bereaksi dengan air (CO2 + H2O  H2CO3). Asam karbonat akan terdisosiasi membentuk ion H+ dan HCO3- (bikarbonat). Ion H+ akan membantu meningkatkan keasaman dan menurunkan pH. 7. Cairan tubuh Air merupakan komponen utama dari cairan tubuh. Carian ini mempunyai fungsi yang



mekanis yang penting seperti absorpsi, pelumas, pembersih dan perlindungan. Sebagai contoh, cairan amniotic (air ketuban) sebagai pelindung janin, air mata sebagai pelumas dan pembersih mata, dan kelenjar ludah melembabkan dan memudahkan makanan untuk ditelan. 8. Peredam benturan Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan kantung ketuban melindungi organorgan tubuh dari benturan. 3.5. Cara menjaga kualitas air Air seperti dijelaskan diatas merupakan komponen penting, sehingga perlu adaya penjagaan kualitas air agar selalu aman untuk digunakan. Kualitas air sangat menentukan kesehatan manusia. Negara-negara di dunia menerapkan baku mutu yang tinggi untuk air minum sehingga airnya aman untuk dikonsumsi, akan tetapi tidak semua negara dapat menerapkan baku mutu dengan baik terutama negara yang berkembang sehingga kualitas air minumnya masih sangat buruk (Wiryono, 2013). Cara menjaga kualitas air diantaranya adalah: - Menjaga lingkungan air Ini kita dapat lakukan dengan menjaga lingkungan sekitar badan air bersih. Selain itu, kita harus meniadakan adanya pembuangan sampah padat dan limbah pabrik yang belum diolah ke suatu badan air. - Menghemat penggunaan air Penggunaan air yang boros atau tidak efektif bisa mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh warga seperti mandi terlalu lama, lupa untuk mematikan keras sehabis pengguanaan, atau pemakaian lainnya di kehidupan sehari-hari. - Meminimalisir pengunaan bahan kimia dan melakukan pembuangannya dengan baik Bahan kimia dapat larut dalam air dan dapat merusak ekosistem perairan tersebut. Contohnya dapat membunuh flora dan fauna pada suatu badan perairan.



4. Memahami dan menjelaskan program sanitasi klinik 4.1. Definisi Suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di luar gedung. Program klinik sanitasi merupakan salah satu upaya puskesmas yang dilaksanakan secara integratif terhadap penanganan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Klinik sanitasi tersebut harus memberikan pelayanan pada pasien yang



mengunjungi puskesmas tersebut yang menderita penyakit dan mempunyai masalah-masalah kesehatan lingkungan. 4.2. Tujuan - Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan masyarakat; - Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat (pasien, klien dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat; - Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengansumber daya yang ada; - Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan. Tujuan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) memiliki tujuan jangka panjang dan jangka menengah yaitu : 1. Tujuan jangka panjang adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat desa. 2. Tujuan jangka menengah adalah untuk Memberdayakan masyarakat Desa untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah. 4.3. Manfaat - Menyadarkan masyarakat untuk hidup sehat - Menurut Depkes RI (2004), bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar di masyarakat, seperti meningkatkan kuantitas sarana air bersih dan jamban keluarga di suatu wilayah. Kepemilikan sanitasi dasar menjadi penting dalam mencegah penyakit diare. Menurut hasil penelitian Steven A Taosu dan R Azizahdi (2013), bahwa salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya diare adalah ketersediaan sanitasi dasar di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti saran air bersih, jamban dan saluran pembuangan air limbah. (Taosu and Azizah, 2013)



4.4. Kegiatan yang dilakukan Klinik sanitasi dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas oleh petugas sanitasi dibantu oleh petugas kesehatan lain dan masyarakat.  Kegiatan dalam gedung difokuskan pada identifikasi penyakit yang diderita pasien, kegiatan konseling, penyuluhan dan membuat perjanjian untuk kunjungan rumah.   Kegiatan di luar gedung berupa kunjungan rumah. Kegiatan  tersebut meliputi inspeksi sanitasi lingkungan tempat tinggal pasien, penyuluhan yang lebih terarah kepada pasien, keluarga dan tetangga sekitar. Inspeksi sanitasi lingkungan bertujuan untuk mengetahui faktor risiko lingkungan dan ketepatan jenis intervensi yang akan dilakukan.



1. Klinik dalam gedung Merupakan kegiatan upaya pelayanan kesehatan lingkungan yang dilakukan di dalam lingkungan gedung puskesmas Dalam gedung puskesmas semua pasien yang mendaftar di loket, setelah mendapat kartu status, kemudian diperiksa oleh petugas paramedis dan medis puskesmas (Bidan, Perawat, dan Dokter) Apabila didapatkan menderita penyakit yang berhubungan erat dengan faktor lingkungan maka yang bersangkutan dirujuk ke klinik sanitasi Di ruang sanitasi, sanitarian atau tenaga kesling mewawancarai pasien tentang penyakit yang diderita dikaitkan dengan lingkungan. Sanitarian atau tenaga kesling mencatat keterangan pasien, serta memberikan penyuluhan dan data yang diperlukan ditulis dalam kartu status kesehatan lingkungan yang akan dibawa sanitarian atau tenaga kesling membuat janji kunjungan ke rumah pasien dan keluarga. Kemudian sanitarian atau tenaga kesling membuat janji kunjungan rumah dengan pasien dan keluarga mengambil obat. Dengan keterpaduan ini, baik perawat, bidan, dokter maupun sanitarian atau tenaga kesling memahami secara utuh masalah kesehatan yang dialami pasien, keluarga, dan masyarakat sekitarnya. Klien datang dan mendaftar di loket, selanjutnya menuju ruang kerja sanitarian/tenaga kesling untuk melakukan konsultasl masalah-masalah kesehatan lingkungan yang dihadapinya. Sanitarian mencatat hasil wawancara dalam Kartu Status Kesehatan Lingkungan. kemudian sanitarian membuat janji kunjungan rumah dengan klien. Kegiatan lain di dalam gedung yang pertu dilakukan adalah membahas segala permasalahan, cara pemecahan masalah, hasil monitoring, evaluasi dan perencanaan Klinik Sanitasi dalam Mini Lokakarya Puskesmas yang melibatkan seluruh penanggung jawab kegiatan dan dilaksanakan satu bulan sekali. Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan penanganan Klinik Sanitasi secara integratif dan komprehensif. (Depkes RI, 2002:3) 2. Klinik luar gedung Merupakan kegiatan upaya kesehatan lingkungan yang dilakukan di luar lingkungan gedung puskesmas. Kegiatan luar gedung Ini adalah kunjungan rumah atau lokasi sebagai rencana tindak lanjut kunjungan pasien atau klien ke Klinik di Puskesmas. Sebenamya kunjungan ini merupakan kegiatan rutin yang lebih dipertajam sasarannya. karena saat kunjungan sanitarian telah mempunyai data pasti adanya sarana sanitasi dan lingkungan bermasalah yang perlu diperiksa dan faktor-faktor perilaku yang berperan besar dalam terjadi penyakit atau masalah tersebut. Dalam kunjungannya, Sanitarian sedapat mungkin mengikut sertakan Perawat dan Puskesmas Pembantu atau Bidan setempat, Bidan Desa, untuk melakukan kontrol atas penyakit yang telah diobati tersebut (semacam kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)). Sanitarian membawa kartu status kesehatan lingkungan, reigjister yang telah diisi saat kunjungan pasien ke Klinik Sanitasi sebelumnya. Selain itu Sanitarian juga mengajak kader klinik, Ketua Pokmair, kelompok pemakai sarana, ibu PKK (Pendidikan Kesehatan Keluarga), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Perangkat Desa. tokoh masyarakat. Maksudnya agar masyarakat turut



berperan aktif memecahkan masalah kesehatan yang timbul di lingkungan mereka sendiri. Sangat diharapkan kelak jika timbul masalah yang lebih kurang sama mereka mampu menanganinya sendiri. Baik Sanitarian maupun petugas kesehatan lain yang mendampinginya dapat mamberikan penyuluhan kepada pasien dan atau keluarganya serta tetangga-tetangga pasien tersebut. Perlu pula dikoordinasikan melalui Camat dengan kegiatan instansi dan sektor lain yang mempunya kegiatan di desa dimana program Klinik Sanitasi diterapkan. Instansi dan sektor tersebut adalah instansi yang mempunyai kegiatan yang dapat menunjang pemberdayaan masyarakat di desa klinik Sanitasi (misalnya : sektor pertanian dan peternakan, koperasi, dsb). Bila diperlukan bantuan sektor di Tk. II (Kota Jambi), maka Puskesmas dapat meminta bantuan Dinas Kesehatan Dati. II untuk mengkoordinaskan dengan instansi atau sektor terkait di Tk. II. Apabila dibutuhkan suatu perbaikan atau pembangunan sarana sanitasi dasar dengan biaya besar, seperti pembangunan sistim perpipaan, yang kurang terjangkau oleh masyarakat setempat. Sanitarian akan mengusulkan kegiatan terebut kepada instansi terkait (misalnya : Kantor Cabang PU (Pekerjaan Umum) Kecamatan, Dinas PU Kabupaten). Pertu diingat bahwa kegiatan bantuan tersebut seharusnya berupa stimulan dan masyarakat harus dimotivasi untuk berswadaya sehingga menjadi bangunan sarana sanitasi dasar yang lengkap. (Depkes RI, 2002:4).



Daftar pustaka:  Dadan Rukandar. PENCEMARAN AIR PENGERTIAN, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA. Dlh Banten.  Diaz, E. 2008. Microbial Degradation, Bioremediation and Biotransformation.  Achmad, Dr. Rukaesih M.Si. (2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offsett.  Kusnoputranto H. 1997. Air Limbah dan Ekstrata Manusia, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jakarta.  Oktami, R.S, Mugeni Sugiharto. “Pelaksanaan Klinik Sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut dalam Menanggulangi Penyakit Berbasis Lingkungan”. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(4), 261-270.  Indonesian-publichealth.com. (2020). Diakses pada 6 Februari 2021 di http://www.indonesian-publichealth.com/klinik-sanitasi  Enni Sari Siregar, Marliana Wahyuni Nasution.2020. DAMPAK AKTIVITAS EKONOMI TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS DI KOTA PEJUANG, KOTANOPAN) dalam Jurnal Education and Development Vol.8 No.4 (hlm. 590) Institut Pendidikan Tapanuli Selatan. Sematera Utara: Institut Pendidikan Tapanuli Selatan  OJ Sumampouw.2015.Diktat Pencemaran Lingkungan dalam Buku Ajar Mata Kuliah Pencemaran Lingkungan.Manado: FKM UNSRAT MANADO  Mugeni Sugiharto, Rika Sertiana Oktami. 2018. PELAKSANAAN KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS GUCIALIT DAN PUSKESMAS GAMBUT DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN dalam Artikel Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 21 no.4. artikel Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan - Balitbangkes - Kemenkes RI  Suratno, F. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta  Ir. I. Ketut Irianto M.Si. 2015.Buku Bahan Ajar Pencemaran Lingkungan. Bali: Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa  Dadan Rukandar. PENCEMARAN DAMPAKNYA. Dlhk Banten



AIR



PENGERTIAN,



PENYEBAB



DAN



 Subardan Rochmad, Dipl. EST., M.Si. Modul 1 Ruang Lingkup Pencemaran BIOL4420.



 Wicaksono, M. C. (2017, November). Implementasi program klinik sanitasi di puskesmas. In 2nd UGM Public Health Symposium.  Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A. S. (2016). Analisis Kualitas Air pada Sumber Mata Air di Kecamatan Karangan dan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Jurnal hutan tropis, 4(1), 64-76.  Penyebab, Dampak Dan PENGENDALIAN Pencemaran Air. (2020, October 15). Retrieved February 06, 2021, from https://sanitariankit.id/penyebab-dampak-danpengendalian-pencemaran-air Irvan. 2018. Buku Panduan Klinik Sanitasi Puskesmas. https://www.scribd.com/doc/378144098 [Diakses pada tanggal 6 Februari 2021]  http://e-journal.uajy.ac.id/3425/3/2BL00962.pdf  https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kesehatan/Umum/Syarat-syaratAir-Bersih#:~:text=Indikator%20kualitas%20air%20bersih%2C%20antara,normal %20(29%C2%B0C).  https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/PENCEMARAN%20AIR%2C %20PENGERTIAN%2C%20PENYEBAB%20DAN%20DAMPAKNYA.pdf [Diakses 6 Februari 2021]  http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/ [Diakses pada tanggal 4 Februari 2021]  https://www.researchgate.net/publication/328290402_STUDI_LITERATUR_PENGARUH_ PENGGUNAAN_LAHAN_TERHADAP_KUALITAS_AIR  https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4631584/7-dampak-buruk-pencemaranair-terhadap-kesehatan