Kajian Pustaka Dan Hipotesis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PERTEMUAN 3



Disusun Oleh, Kelompok 2 :



Ega Ivatul Nadiro Anake Putri



(11)



Ni Putu Yuni Kusuma Dewi



(23)



Meike Lina Munthe



(27)



Ni Wayan Nonik Anggita



(30)



Vebyeta Listiani



(31)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER PAGI 2019 1



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ...................................................................................................... i PETA KONSEP ................................................................................................. ii 1. REVIEW LITERATURE .............................................................................. 3 2. DESKRIPSI TEORI ...................................................................................... 4 a. Arti Teori ................................................................................................... 4 b. Konsep dan Konstruk ................................................................................ 4 c. Proporsi ..................................................................................................... 5 3. LANGKAH-LANGKAH MENDESKRIPSIKAN TEORI



5



4. KERANGKA BERFIKIR ................................................................................ 6 5. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR



6



6. BENTUK- BENTUK HIPOTESIS



7



6.1 Hipotesis Deskriptif



7



6.2 Hipotesis Komparatif



8



6.3 Hipotesis Asosiatif



9



7. CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK



10



8. PERUMUSAN HIPOTESIS



10



SIMPULAN



12



DAFTAR PUSTAKA



13



2



PETA KONSEP



Review Literatur dan Hasil Konsep dan Kontruk



Deskripsi Teori Proporsi Langkah-Langkah Mendeskripsikan Teori



Kajian Pustaka dan Hipotesis



Kerangka Berfikir



Langkah-Langkah Panyusunan Kerangka Berfikir



Hipotesis Deskriptif



Bentuk-Bentuk Hipotesis



Hipotesis Komparatif



Merumuskan Hipotesis



Hipotesis Asosiatif



3



KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. REVIEW LITERATURE Kajian pustaka (literature review) adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu maupun saat ini, mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen yang dibutuhkan untuk proposal penelitian. Dalam penelitian pendidikan, peneliti biasanya mementingkan kajian pustaka yang diambil dari artikel pada jurnal. Namun demikian, peneliti juga membutuhkan informasi lain yang diambil dari makalah konferensi, buku, dan dokumen pemerintah. Purwono mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Kajian pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Hal penting yang akan diperoleh dalam kegiatan ini adalah peneliti memperoleh: 1. Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan/pedoman bagi penelitian: 2. Informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian pustaka merupakan informasi yang relevan dengan masalah penelitian yang dapat diambil dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Informasi-informasi tersebut digunakan sebagai acuan, dasar, atau pendukung dalam mengatasi permasalahan penelitian. Berikut ini adalah urgensi kajian pustaka: 1. Mengetahui masalah penelitian, 2. Membantu memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian 3. Memahami latar belakang teori masalah penelitian 4. Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya 5. Menghindari terjadinya duplikasi penelitian, dan 4



6. Memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian Tahapan dalam kajian pustaka: a. Mengidentifikasi Istilah-istilah kunci (identify key terms). b. Menentukan tempat literatur (locate literature) sesuai dengan topik yang telah ditemukan dari database ataupun internet. c. Mengevaluasi dan memilih literatur secara kritis untuk dikaji (critically evaluate and select the literature). d. Menyusun literatur yang telah dipilih (organize the literature). e. Menulis Kajian pustaka (write a literature review),



2. DESKRIPSI TEORI a. Arti Teori Teori adalah sebuah kumpulan proporsi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. Formula teori adalah upaya untuk mengintegrasikan semua informasi secara logis sehingga alasan atas masalah yang diteliti dapat dikonseptualisasikan dan diuji. Penyusunan teori memang merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang diteliti. Teori selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proporsi. Teori secara definitive, harus berlandaskan atas fakta empiris karena tujuan utamanya adalah menjelaskan dan memprediksi kenyataan atau realitas. Jika teori tidak sesuai dengan kenyataannya barangkali karena ada upaya generalisasi. b. Konsep dan Konstruk Suatu konsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, obyek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata lain konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisir dari fakta tertentu. Konsep amat menentukan karena sukses suatu riset tergantung dari: -



Seberapa jelas kita mengkonseptualisasikan sesuatu



-



Seberapa jauh orang lain dapat memahami konsep yang kita pergunakan



5



Konstruk adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi daripada kosnep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konstruk dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian dan/atau pembentukan teori. c. Proporsi Proporsi adalah pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kejadian-kejadian yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam memahami perilaku konsumen/pelanggan, para ahli pemasaran mengajukan proporsi bahwa kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari kinerja produk yang dirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan terhadap produk tersebut. Menyadari bahwa keputusan pelanggan yang tinggi akan mendorong meningkatnya loyalitas konsumen, maka banyak perusahaan bertujuan mencapai TCS (Total Costumer Satisfication)



3. LANGKAH-LANGKAH MENDESKRIPSIKAN TEORI Berikut adalah langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori. Tetapkan nama variable yang diteliti dan jumlah variablenya. a. Cari sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan relevan dengan setiap variable yang diteliti. Sumber bacaan dapat berupa buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi. b. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih setiap topik yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti. Untuk refrensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan. c. Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan dan bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya, kemudian pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. d. Baca seluruh topik buku yang sesuai dengan variable yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.



6



e. Deskripsikan teori yang telah dibaca dari berbagai sumber bacaan kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagi landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.



4. KERANGKA BERFIKIR Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel tindakan dengan hasil yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. 5. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR a. Menetapkan variabel yang akan diteliti Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk mengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dalu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apkh nama setiap variabel, merupkan titik tolak untuk menetukn teori yang akan dikemukakan. b. Membaca buku dan hasil penelitian Setelah variabel ditentukan maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku dan hasil penelitin yang relevan. Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia dan kamus, sedangkan hasil penelitian adalah laporan penelitian, skripsi dan tesis. c. Diskripsi teori dan hasil penelitian Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dangan variabel yang diteliti. d. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian Pada tahap ini peniliti melakukan anlisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telh dikemukakan. Dalam analisis ini peniliti akan mengkaji apakah teoriteori dn hasil penelitian yang telah ditetapkan betul-betul sesuai dengan obyek penelitian atau tidak. e. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian



7



Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. f. Sintesa kesimpulan Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peniliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa anatara variabel satu dengan variabel yang lain akan mengahasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. g. Menyusun Kerangka berfikir Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selanjutnya disusun kerangka berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. h. Menyusun Hipotesis Berdasarkan kerangka berfikir tersebut maka selanjutnya disusun hipotesis. 6. BENTUK- BENTUK HIPOTESIS Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu: Rumusan Masalah Deskriptif (Variabel Mandiri), Komparatif (Perbandingan) dan Asosiatif (Hubungan). Oleh karena itu maka bentuk hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis Deskriptif, Komparatif dan Assosiatif. Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif dan hipotesis assosiatif adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan .



1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. 1) Rumusan Masalah Deskriptif Contoh masalah deskriptif: 1. Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP? 2. Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1 Denpasar? 8



2) Hipotesis Deskriptif Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/hari adalah hipotesis nol ( H 0 ) . Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan berdiri karyawan lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil pengamatan sementara). Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP  6 jam “ tidak sama dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 6 jam. 3) Hipotesis Statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)



H 0 :  = 6 jam/ hari H a :   6 jam/ hari  : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.



2. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda atau keadaan ini terjadi pada waktu yang berbeda. Contoh: 1) Rumusan Masalah Komparatif Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila dibandingkan dengan perguruan tinggi Y? 2) Hipotesis Komparatif Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model hipotesis nol dan alternatif berikut ini: Hipotesis nol: 1. H 0 dengan



: Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara



mahasiswa X dan Y.



9



2. H 0



: Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih besar atau



sama dengan  perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan) = paling sedikit. 3. H 0



: Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau sama



dengan  perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling besar)



Hipotesis alternatif: 1. H a



: Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih



kecil dari perguruan tinggi Y 2. H a



: Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada