Kak Kunjungan Rumah Ibu Nifas Risti [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH IBU NIFAS RISTI PUSKESMAS WRINGINANOM TAHUN 2018 I.



PENDAHULUAN Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek,baik aspek klinis,aspek system pelayanan kesehatan, maupuan faktor faktor non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistim pelayanan kesehtan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan persamaan presepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah kematian ibu dan neonatal sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek tersebut. Seperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu 359/100.000 kelahiran Hidup. Itu berarti setiap tahunnya di Indonesia lebih dari 15 .000 ibu meninggal saat hamil,melahirkan dan nifas. Masalah kesehatan Ibu dan Anak ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor . Namun yang perlu diperhatikan bahwa besarnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil,bersalin,nifas,KB pasca persalinan dan anak menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, kementrian Kesehatan melakukan berbagai upaya strategis dalam meningkatkan kesehatan Ibu dan anak melalui peningkatan akses dankualitas pelayanan kesehatan ibu hamil,bersalin,nifas,KB pasca persalinan dan Anak . Berbagai upaya strategis tersebut dilakuan dengna melibatkan berbagai pihak (Lintas program/lintas sector, organisasi profesi,institusi kesehatan,dan pihak lain yang terkait). Baik ditingkat pusat maupun daerah. Sehingga komitmen bersama menjadi kunci utama dalam keberhasilan peningkatan kesehatan Ibu dan Anak. Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 mencapai 94,6 %. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 95,1 %. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) bila dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Pf) maka terjadi kesenjangan Seperti yang ditunjukkan gambar 5.8 di bawah ini. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Pf) adalah termasuk indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang diharapkan mencapai target 100%, Provinsi Jawa Timur untuk indikator Pf belum tercapai



II.



LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 359/100.000 KH pada tahun 2012. (Survei demografi kesehatan Indonesia ,SDKI) . Meskipun demikian ,masih diperlukan upaya keras untuk memenuhi target MDGs 2015 yaitu menurunkan angka kematian ibu



menjadi 102 kelahiran hidup da target SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu menunkan angka kematian ibu menjadi 70 /100.000 KH pada akhir tahun 2030. Selama kurun waktu 15 tahun terakhir ini,masyarakat telah mengenal buku KIA sebagai buku merah muda yang merupakan salah satu instrument pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diterima langsung oleh ibu dan keluarga. Dapat dikatakan,penggunaan buku KIA merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kemandirian masyarakat dibidang kesehtan ibu dan anak termasuk penerapan keluarga dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan anak serta stimulasi perkembangan anak. Buku KIA diberikan kepada setiap ibu hamil pada saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan dipelayanan kesehatan. Hasil pemeriksaan kehamilan tersebut dicatat dalam buku KIA .Sejak itu ibu hamil dan keluarganya diharapkan membaca da memahami isi buku KIA yang memuat informasi tentang kebutuhan pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil pesiapan kelahiran, perwatan bayi baru lahir, dan kebutuhan pelayanan kesehatan, gizi,imunisasi serta tumbuh kembang anak dari bayi hingga anak berumur 6 tahun.Termasuk juga tentang keluarga berencana (KB). Pemantauan nifas resti bertujuan untuk meningkatkan pemantauan ibu dalam kehamlan,perawatan kehamilan,persalinan melalui kunjungan rumah dengan menggunakan buku KIA. Pada Tahun 2017,hasil pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Wringinanom menunjukkan bahwa cakupan K1 (%) , K4 (94,76%) , Persalinan ditolong tenaga kesehatan (91,09%) , Komplikasi Obstreti ditangani (78,47%) , cakupan pelayanan nifas (87,93%) . Program KIA sudah berjalan sejak tahun 1951 , status kesehatan Ibu dan Anak masih belum memuaskan. Sesuai dengan misi puskesmas Wringinanom memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, merata bagi masyarakat , salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan adalah pemeriksaan skrining dan deteksi dini pada bumil, pemeriksaan ANC terpadu pada ibu hamil, mengadakan kelas ibu hamil, dan penyuluhan kesehatan,kunjungan rumah pada bumil resti dan neonatal resti. Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu pada tata nilai Puskesmas Wringinanom yaitu “SUKADI”: S



U K A



D I



:Salam, Sapa Memiliki sikap menghormati orang lain menyapa untuk memberi rasa yang menyenangkan bagi orang lain. : Ulet Mempunyai kemauan yang keras dan berusaha untuk mencapai tujuan Puskesmas :Konsisten Selalu memegang teguh pada prinsip atau aturan yang telah ditetapkan : Adil Mempunyai sikap taat dan patuh terhadap aturanyang sudah ditetapkan oleh puskesmas : Dislipin Mempunyai sifat taat dan patuh terhadap aturan yang sudah ditetapkan : Inovatif Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide dan terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan



III.



TUJUAN



1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu terutama ibu bersalin,nifas dan keluarga tentang kesehatan ibu meliputi pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan masa nifas,perawatan sehari hari pasca bersalin,,gizi ibu nifas,tehnik menyusui yang benartanda bahaya pada nifas, dan masalah pada masa nifas.



2. TUJUAN KHUSUS a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan keluarga tentang kesehatan ibu nifas,yaitu meliputi pengetahuan tentang cara menyusui,cara memerah dan menyimpan ASI, dan atnda bahaya pada ibu nifas. b) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang pemanfaatan keluarga berencana. c) Meningkatkan kemandirian ibu dan keluarga dalam pemanfaatan buku KIA.



IV.



V.



KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan pemantauan Ibu nifas Resti meliputi :  Pemeriksaan kesehatan ibu nifas resti, dengan menggali pengalaman dan pengetahuan ibu,menanyakan keluhan keluhan  Pencatatan hasil pemeriksaan  Tindak lanjut/rujukan



CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pesiapan kegiatan : Menentuakn sasaran/ ibu nifas Resti, Menentukan tempat kegiatan/rumah bufas Resti yang dikunjungi, Persiapan alat,bahan,materi (alat ukur tekanan darah,obat obatan,vitamin,tablet FE,Vit A,alat tulis menulis), Pemberitahuan pelaksanaan kegiatan pada sasaran 2. Pelaksanaan Kegiatan : Perkenalan dan penjelasan singkat ke sasaran dan keluarga, Pemeriksaan ibu nifas dan menanyakan keluhan keluhan yang terjadi 3. Pencatatan dan tindak lanjut : Pencatatan hasil pelayanan /kegiatan di buku KIA, Evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut/rujukan.



VI.



SASARAN  adalah ibu nifas yang beresiko tinggi sebanyak 15 orang dan suami/keluarga



VII. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL TERKAIT Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan keterlibatan berbagai pihak terkait, dengan pembagian tugas sebagai berikut: 7.1 Peran Lintas Program :  Pemeriksaan pelayanan obat, Turut serta dan berperan dalam menyediakan dan mendistribusikan tablet penambah darah, vitamin dan obat  Program Gizi obat ,ikut berperan dalam mengedukasi atau tempat konsultasi makanan yang di konsumsi ibu nifas resiko tinggi 7.2 Peran Lintas Sektor  Kecamatan, Sebagai pemangku wilayah keberadaan Puskesmas Wringinanom memberikan dukungan dan support dengan memberi ruang dan waktu untuk petugas melaksanakan kunjungan rumah ke ibu nifas resiko tinggi  Kelurahan, Sebagai pemangku wilayah keberadaan ibu nifas resiko tinggi berdomisili.



 Toma/ Ketua RT, turut Membantu pemantauan kunjungan ibu nifas resiko tinggi diwilayahnya  Kader posyandu, Berperan aktif dan turut serta Membantu petugas



mengunjungi rumah ibu nifas resiko tinggi



VIII.



JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Terlampir



No



Kegiatan



1.



Pesiapan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan dan rencana tindak lanjut



2. 3.



Jan Feb



Mar Apr



Mei



Bulan Juni Juli



Agust



Sep



Okt



Nov Des



IX.



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksaan kegiatan dilakukan tiap bulan yaitu kesesuaian jadwal kegiatan dengan pelaksanaan kegiatan sehingga apabila ada ketidaksesuaian dengan jadwal tersebut segera ditindaklanjuti. Pelaporan hadil evaluasi dilaporkan pada bulan tersebut.



X.



PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN No 1



Kegiatan Kunjungan rumah ibu nifas resiko tinggi



Pencatatan Hasil kegiatan dicatat di buku kegiatan KIA setiap selesai pelaksanaan kegiatan



Pelaporan Evaluasi Laporan didapat dari E evaluasi hasil rekap buku KIA dilakukan 1 dan dilaporkan ke Bagian KGM Dinkes tahun sekali Gresik untuk dijadikan acuan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya



MENGETAHUI KEPALA UPT PUSKESMAS WRINGINANOM



dr. SUKADI. NIP. 19720208 200801 1 008



PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KIA



YUNI ARTATI NIP. 19730612 200801 2 009