8 0 175 KB
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS TILANGO
Jl. Rajawadi Palapa Desa Tilote Kec. Tilango Kode Pos : 96181 Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN Otopsi Verbal Kematian Maternal Neonatal A. PENDAHULUAN Audit maternal perinatal perinatal adalah suatu proses penelaah bersama kasus kesakitan
dan
kematian
ibu
dan
perinatal
serta penatalaksanaannya, dengan
menggunakan berbagai informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah. Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan, ruang lingkup wilayah dibatasi pada kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang mempunyai kemampuan pelayanan obstetric perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA sampai ketingkat masyarakat.Audit
maternal
perinatal
merupakan
suatu
kegiatan
untuk
menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan
dan
memungkinka
kematian
dimasa
tenaga
yang
akan datang.
Penulusuran
ini
kesehatan menentukan hubungan antara faktor penyebab
yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi.Dengan kata lain istilah audit maternal dan perinatal merupakan kegiatan death and case follow up.Lebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kerja untuk menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan : Sebab dan faktor-faktor terkaita dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam mencegah kematian Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan maternal berfungsi
sebagai
perinatal
juga
dapat
alat pemantauan dan sistem rujukan. Agar fungsi ini berjalan
dengan baik, maka dibutuhkan:
Pengisian
rekam
medis
yang
lengkap
dengan
benar
disemua tingkat
pelayanan kesehatan
Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara otopsi
verbal,
mengetahui sebelum
yaitu
riwayat
penderita
wawancara penyakit
kepada
keluarga atau
ataugejala serta
tindakan
oranglain yang
yang
diperoleh
meninggal sehingga dapat diketahui perkiraan sebab
kematian
B. LATAR BELAKANG Dewasa ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau perkasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada kegiatan posyandu. Kegiatan penyuluhan ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun memilki kelemahan antara lain :
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi. 2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki petugas saja. 3. tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas sector dan lintas program. 4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas, direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan dalam pembahasan materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil. C. TUJUAN Tujuan umum Meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal Tujuan Khusus a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,rumah sakit pemerintahatau swasta dan puskesmas,rumah bersaliin (RB), bidan praktek swasta atau BPS diwilayah kabupaten/kota dan dilintas batas kabupaten/kota provinsi b. Menentukan intervesi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus. c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang di sepakat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN ANGGARAN NO
Kegiatan Pokok
Rincian Kegiatan
1
Pelacakan kematian ibu/bayi
Pembentukan tim AMP Penyebarluasan informasi dan petunjuk teknis pelaksanaan AMP Menyusun rencana (POA) AMP Orientasi pengelola program KIA dalam pelaksanaan AMP Pelaksanaan kegiatan AMP Penyusunan Rencana Tindak Lanjut terhadap temuan dari kegiatan Pemantauan dan evaluasi
kasus
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Melakukan pencatatan atas kasusu kesakitan dan kematian ibu selama perinatal dan penanganan atau rujukannya. Kemudian di laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
2. Mengikuti Pertemuan AMP di kabupaten/kota 3. Melakukan pelacakan sebab keamatian ibu/perinatal (otopsi verbal) selambatlambatnya 7hari setelah menerima laporan, informasi harus dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan. Temuan
otopsi verbal dibicarakan dalam pertemuan audit di kabupaten/kota.
4. Mengikuti/melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA sebagai tindak lanjut dari kegiatan audit.
5. Membahas kasus pertemuan AMP di kabupaten/kota 6. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas sektor terkait. F. SASARAN Keluarga dan lintas sektor G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN No 1
2022
Kegiatan
1 2
Melakukan evaluasi kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Suami
2
Materi
yang
3
4
5
6 7
8
9 10
11 12
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
akan
dipaparkan dalam kegiatan kelas ibu hamil 3
Melakukan konsultasi pada penanggung jawab program di Dinas Kesehatan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan konsultasi program dilakukan selama proses kegiatan dan setiap akhir kegiatan. I. PENCATATAN, LAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Penanggung jawab program melakukan setiap pencatatan kegiatan dan pelaporan dilakukan pada saat penatalaksanaan kegiatan.
KEPALA PUSKESMAS TILANGO
EMSTHIWATY T. HIOLA, S.ST NIP. 19670827 198803 2 009