Kak PTM 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI



UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GUNUNG TOAR KECAMATAN GUNUNG TOAR Jl. Lintas Lubuk Jambi – Teluk Kuantan Desa Petapahan



Email : [email protected]



KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR UPTD KESEHATAN GUNUNG TOAR TAHUN 2020 A. Pendahuluan Puskesmas seabagi ujuung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskesmas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih di tingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu posbindu menjadi salah satu program terhadap penyakit tidak menular (PTM) diwilayah kerja puskermas Gunung Toar. PTM adalah singkatan dari penyakit tidak menular . PTM merupakan penyakit yang bukan di sebabkan oleh gaya hidup,pola makan ,keturunan dll. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis dan degeneratif. B. Latar Belakang Pada saat ini Penyakit Tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 6 juta dari seluruh kasus kematian di seluruh dunia, peningkatan kematian akibat PTM dimasa mendatang diproyeksikan akan terus bertambah sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara 2010 dan 2020. Keadaan ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pada awal perjalan PTM sering kali tidak menimbulkan gejala dan tidak menunjukkan gejala klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 69,6% dari kasus diabetes mellitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih elum terdiagnosis, keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit terjadi komplikasi bahkan berakhir pada kematian. 1



Data pusat pembiayaan jaminan kesehatan kementrian kesehatan RI pada tahun 2012 memperlihatnkan bahwa PTM menghabiskan biaya pengobatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pengobatan tertinggi dari seluruh penyakut menular. Pembiayaan hemodialisis pada kasus gagal ginjal kronik sebesar Rp.227,493,526,119 dan pada penyakit kanker sebesar Rp. 144,689,231,240 sementara pembiayaan untuk TBC Rp.106,502, 636,171. Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah PTM bagi masyarakat sehat, yang mempunyai faktor resiko dan bagi penyandang PTM dengan tujuan bagi yang belum memiliki faktor resiko agar tidak timbul, kemudian bagi yang mempunyai faktor resiko diupayakan agar kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali atau mencegah terjadinya PTM. Untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup. Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk deteksi dini, pemantauan faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang kemudian kegiatan ini deisebut POSBINDU PTM. C. Tujuan 1. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM. 2. Terlaksananya pemantauan faktor resiko PTM. 3. Terlaksananya tindak lanjut dini faktor resiko PTM



2



D. Kegiatan Pokok dan rincian Kegiatan 1. Wawancara Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor resiko perilaku seperti: merokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. 2. Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tensi darah. 3. Pemeriksaan Pemeriksaan faktor resiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total, asam urat. 4. Tindak lanjut dini Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut dini berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan klien tentang tata cara pengendalian faktor resiko PTM melalui penyuluhan massa konseling. 5.



Rujukan Rujukan dilakukan dalam rangka pelayanan kesehatan berkelanjutan dari masyarakat hingga ke fasilitas pelayanan kesehatan termasuk rujuk balik ke masyarakat untuk pemeriksaannya.



E. Cara Melaksanakan Kegiatan -



Kegiatan luar gedung di laksanakan pada waktu yang telah di rencanakan



F. Sasaran -Yang merupakan penerima langsung manfaat pelayanan yang diberikan yaitu masyarakat yang beresiko dan masyarakat dengan PTM berusi mulai dari 15 tahun ke atas.



3



G. Jadwal pelaksanaan kegiatan Di luar gedung sesuai dengan jadwal yang telah di rencanakan oleh penanggung jawab program posbindu ptm H. Kegiatan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap 2 bulan sekali sesuai dengan jadwal kegiatan. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegitan PTM dalam gedung dilakukan tiap 1 bulan sekali. I. Pencatatan pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Pencatatan dan pelaporan posbindu dilakukan pada tiap 1 bulan sekali. Pencatatan PTM di dalam gedung dilakukan tiap 1 bulan sekali. Mengetahui,



Petapahan , 13 Januari 2020



Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Gunung Toar



Hj.Wenni Syafrita, S.Kep



Pokja UKM



Lili Ernida, SST



NIP.19661106 198803 2 005



NIP.19860331 201001 2 016



1