KAK Stunting [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA



UPTD PUSKESMAS INDIHIANG



Jl. Bridjend Wasita Kusumah (Komplek Pasar Baru Indihiang) Email : [email protected] TASIKMALAYA Kode pos 46196



KERANGKA ACUAN KEGIATAN DETEKSI DINI / SKRINING BALITA STUNTING DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDIHIANG A. Pendahuluan Masalah kekurangan gizi yang sedang mendapatkan perhatian khusus sekarang ini yaitu masalah gizi kronis dalam bentuk anak pendek (stunting). Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear yang disebabkan adanya malnutisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis maupun berulang yang dihasilkan dengan nilai z-score kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan WHO. B. Latar Belakang Masalah pendek (stunting) pada anak akan menghambat perkembangan sel otak, dampak negatif ini akan berlanjut dalam kehidupan setelahnya. Hal ini karena sekitar 70% pembentukan sel otak terjadi sejak janin masih dalam kandungan hingga anak berumur dua tahun. Dilihat dari data yang dikumpulkan oleh World Health Organization (WHO), Indonesia menduduki peringkat ketiga negara dengan prevalensi stunting tertinggi di Regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata – rata prevalensi balita stunting di Indonesia pada tahun 2005-2017 adalah 36,4% (WHO, 2018). Dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Bab VIII tentang Gizi pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat di tunjukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu di antaranya dengan program screening balita stunting di posyandu. Balita yang mengalami stunting dapat di pengaruhi dari kondisi ibu/ calon ibu, masa janin dan masa bayi/ balita, termasuk penyakit yang di derita selama masa balita. Seperti masalah gizi lainnya tidak hanya terkait masalah kesehatan umum namun juga di pengaruhi kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kesehatan balita. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan di pengaruhi rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak ke depan jika kesehatan terabaikan. Keadaan



gizi masyarakat yang optimal dapat meningkatkan produktivitas adan angka harapan hidup masyarakat. Berdasarkan hasil BPB dari Puskesmas Kersanagara pada bulan Februari 2022 diperoleh data jumlah balita dengan status gizi pendek 18,1 %. Hasil tersebut menurun dari hasil BPB bulan Agustus tahun 2021 sebesar 20,1. C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus 1.



Tujuan Umum Menemukan kejadian stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Indihiang.



2.



Tujuan Khusus a. Deteksi dini resiko balita stunting b. Menurunkan prevalensi balita stunting c. Meningkatkan status gizi balita



D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan Melakukan pengukuran tinggi badan dan melakukan penimbangan berat badan pada seluruh balita yang datang ke posyandu dan menentukan status gizi dengan melihat standar PB/U atau TB/U dengan menggunakan EPPGBM. Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan kader, disesuaikan dengan jadwal kegiatan dan ketersediaan SDM di Puskesmas E. Cara Melaksanakan Kegiatan Kegiatan deteksi dini skrining balita stunting dilakukan dengan cara : 1. Kader dan petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran balita di posyandu. 2. Kader dan petugas gizi menyiapkan sarana dan prasarana penunjang balita. 3. Kader melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB terhadap balita yang datang ke posyandu kemudian memasukan data hasil penimbangan dan pengukuran ke dalam buku orange, kemudian dientri ke EPPGBM 4. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi. 5. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan ke PJ UKM dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya F. Sasaran Sasaran dalam kegiatan ini adalah: Balita berusia 0 – 59 bulan



A. JADWAL KEGIATAN G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan NO 1



KEGIATAN



Kegiatan



2022 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES



Penimbangan BB dan pengukuran TB



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



di posyandu dan pencatatan hasil kegiatan 2



Entry ke EPPGBM



3



Pemantauan dan evaluasi oleh



X



X



petugas Melaporkan data



4



stunting pada Kepala Puskesmas



H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan validasi data status gizi lalu diberikan konsultasi gizi tentang PMBA dan gizi seimbang. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 1 bulan/ pada akhir kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan ke penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas . I.



Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan upaya gizi Puskesmas Indihiang dilaporkan ke PJ UKM dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya setiap bulan/pada akhir kegiatan.



Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Indihiang



Yani Maryani, SKM NIP. 19730613 199403 2 003



Tasikmalaya, 24 Februari 2022 Penangung jawab UKM



H. Teguh Binawan, AMG NIP.