12 0 70 KB
KPI Supervisor Produksi No.
Area Kinerja Utama
Key Performance Indicators
Bobot
1
Produksi
Volume produksi (dalam unit)
20
2
Utilisasi Mesin Produksi
Tingkat utilisasi mesin produksi
20
3
Kualitas Produk
% Jumlah produk cacat (defect rate)
20
4
Waste Produk
% Jumlah waste produksi
10
5
Biaya Produksi
Tingkat realisasi biaya produksi vs rencana
20
6
Pemeliharaan Mesin Produksi
Frekuensi kerusakan mesin produksi
10 100
NOTE : Kamus KPI ada di SHEET SEBELAHNYA
Target 1 juta unit/month 97% Max 0,1% Max 2% 100% Max 1 kali/bulan
Realisasi
Skor
Skor Akhir
KPI Supervisor Produksi No.
Area Kinerja Utama
Key Performance Indicators
Bobot
1
Produksi
Volume produksi (dalam unit)
20
2
Utilisasi Mesin Produksi
Tingkat utilisasi mesin produksi
20
3
Kualitas Produk
% Jumlah produk cacat (defect rate)
20
4
Waste Produk
% Jumlah waste produksi
10
5
Biaya Produksi
Tingkat realisasi biaya produksi vs rencana
20
6
Pemeliharaan Mesin Produksi
Frekuensi kerusakan mesin produksi
10 100
NOTE : Penjelasan cara perhitungan SKOR KPI ada di Panduan KPI (file WORD)
Skor Akhir (Skor x bobot)/100
Target
Realisasi
Skor
1 juta unit/month
990.000 unit
99
20
97%
96%
99
20
Max 0,1%
0.15%
67
13
Max 2%
3%
67
7
100%
100%
100
20
Max 1 kali/bulan
1 kali/bulan
100
10
90
Kamus KPI No.
Key Performance Indicators
1
Volume produksi (dalam unit)
2
Tingkat utilisasi mesin produksi
3
% Jumlah produk cacat (defect rate)
4
% Jumlah waste produksi
5
Tingkat realisasi biaya produksi vs rencana
6
Frekuensi kerusakan mesin produksi
Deskripsi Volume produksi yang dihasilkan dalam sebulan. Atau jumlah output produksi yang dihasilkan.
Tingkat pemakaian mesin produksi selama periode tertentu. Semakin tinggi semakin baik, sesuai kapasitas terpasang mesin produksi.
Jumlah produk yang cacat atau defect rate, atau produk yang tidak lulus inspeksi mutu, atau produk tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan.
Jumlah waste artinya adalah jumlah limbah bahan produksi yang terbuang. Semakin banyak waste maka menunjukkan proses produksi yang tidak efisien. Optimalisasi penggunaan bahan baku akan bisa mengurangi waste.
Tingkat realisasi biaya produksi mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik, biaya bahan penunjang dll. Secaraperiodik, biasanya perusahaan sudah punya rencana biaya produksi yang ditargetkan.
Frekuensi kerusakan mesin produksi adalah jumlah kejadian dimana mesin produk mengalami down, rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan proses produksi.
Cara Mengukur KPI
Formula Pengukuran
Data volume produksi didapat melalui catatan Jumlah volume produksi produksi yang dihasilkan tiap mesin, dan kemudian dalam sebulan direkap per bulan Data pemakaian mesin produksi diukur melalui Jam pemakaian mesin / catatan jam pemakaian mesin secara harian, dan Jumlah jam total tersedia kemudian direkap per bulan x 100
Satuan KPI Angka dalam unit
%
Data produk defect diukur melalui catatan produk Jumlah produk cacat / yang tidak lolos uji mutu. Total jumlah produk yang Jumlah total produksi x defect direkap per bulan, dan kemudian 100 dibandingkan dengan total produksi sebulan.
%
Data waste bahan baku diketahui melalui catatan Jumlah waste dalam ton / jumlah waste yang ada tiap harinya, dan lalu Jumlah produksi dalam direkap per bulan. Kemudian dibandingkan dengan ton x 100 volume produksi yang dihasilkan.
%
Data biaya produksi diukur melalui catat pengeluaran biaya secara harian, dan direkap bulanan.
Realisasi biaya / Rencana biaya x 100
%
Data frekuensi kerusakan mesin diukur melalui catatan kejadian kerusakan tiap mesin, dan direkap jumlahnya tiap bulan.
Jumlah angka kerusakan
Angka
Tipe KPI
Periode Pelaporan
Sumber Data Realisasi KPI
Maximize (Makin tinggi makin baik)
Bulanan
Laporan produksi
Maximize (Makin tinggi makin baik)
Bulanan
Laporan Utilisasi mesin
Minimize (Makin rendah makin baik)
Bulanan
Laporan Defect Rate
Minimize (Makin rendah makin baik)
Bulanan
Laporan Waste
Minimize (Makin rendah makin baik)
Bulanan
Laporan Biaya Produksi
Minimize (Makin rendah makin baik)
Bulanan
Laporan Kerusakan Meskin