Karya Ilmiah Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa



Disusun Oleh : Dewi Sartika (7) Fellicia Permata Haryadi (11) Fitri Febriyanti (12) Sekar Ayu Candrika (31) Tasya Dwi Melani (33) Meivania Darmaningtyas (36)



SMA Negeri 62 Jakarta Jl. Dato Tonggara, RT.13 RW.11, Jakarta Timur Tahun Ajaran 2020/2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Tidur merupakan suatu keadaan di mana seseorang kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan juga suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua individu. Pada saat tidur, tubuh akan melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh serta memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Belakangan ini, pola tidur yang dimiliki oleh para pelajar menjadi tidak teratur. Pola tidur yang buruk ini dapat mengakibatkan rasa mengantuk pada siang hari, yang menyebabkan gangguan dalam konsentrasi dan proses belajar. Beberapa penelitian juga telah dilaksanakan untuk menilai akibat dari kekurangan tidur dan didapati bahwa kehilangan satu malam dari tidur akan mengganggu proses berfikir inovatif, proses pengambilan keputusan yang fleksibel, dan beberapa fungsi kognitif yang lain. Pola tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi belajar pada remaja karena remaja butuh tidur untuk membantu kerja otak. Apabila kita kurang tidur tentu otak juga kekurangan waktu untuk istirahat. Sehingga sangat sulit bagi otak untuk melakukan kerja secara optimal seperti semula. Apabila dibiarkan, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk itu kualitas tidur yang baik dan masa tidur yang cukup sangat penting untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.



1.2



Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh pola tidur yang tidak baik terhadap konsentrasi belajar siswa?



1.3



Identifikasi Masalah 1. Apa penyebab dari pola tidur yang tidak baik? 2. Apa saja dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik ?



3. Apakah dengan pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi konsentrasi belajar saat di sekolah ? 1.4



Tujuan Adapun tujuan dari dibuatnya Karya Ilmiah ini, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



1.5



Mengetahui penyabab pola tidur yang tidak baik Mengetahui dampak buruk dari pola tidur yang tidak sehat Mengetahui pola tidur yang baik dan sehat Untuk mengetahui pengaruh pola tidur siswa terhadap konsentrasi belajar



Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini adalah : 1. Menambah wawasan bagi pembaca mengenai pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar 2. Untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dengan konsentrasi belajar siswa



BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Pengertian Tidur Tidur bisa diartikan sebagai bagian dari periode alamiah kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi (diperbaiki) yang dicirikan oleh rendahnya kesadaran dan keadaan metabolisme tubuh yang minimal. Secara otomatis, otak kita memprogram untuk tidur begitu gelap datang dan terbangun ketika terang tiba. Pun kita bisa tidur kapan saja, baik karena mengantuk ataupun dipengaruhi obat-obatan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidur adalah proses fisiologis yang terjadi dalam keadaan bawah sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun, bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur dan kepuasan tidur. Pola tidur normal dipengaruhi oleh gaya hidup termasuk stress pekerjaan, hubungan keluarga dan aktivitas sosial yang mengarah pada insomnia dan penggunaan medikasi untuk tidur.



2.2



Penyebab Pola Tidur Yang Tidak Baik Bagi Siswa Berikut ini terdapat 7 penyebab yang tanpa disadari membuat pola tidur tidak baik, sehingga tidur tak cukup waktu. 1. Kopi Banyak orang suka minum kopi setelah makan malam. Namun, kafein bertindak sebagai stimulan dan dapat menyebabkan kegelisahan, kram perut, sering buang air kecil, dan detak jantung meningkat. 2. Alkohol Beberapa orang percaya, bahwa minum segelas anggur atau bir di malam hari dapat membantu mereka tertidur lebih cepat.



3. Screen time Menggunakan ponsel atau tablet sebelum tidur akan membuatmu terjaga semakin lama. Cahaya dari layar membuat otak berpikir, bahwa masih siang hari, yang kemudian menunda rasa kantuk. 4. Suhu tubuh Suhu tubuh sebelum dan selama tidur memainkan peran penting di malam hari. Breus mengatakan, terlalu hangat di malam hari membuat sulit untuk menyelesaikan tidur rapid eye movement (REM) – tidur dengan gerakan mata cepat, di mana tidur memasuki fase bermimpi. 5. Aktivitas fisik Kamu harus berolahraga dengan menyesuaikan jam tubuhmu. Beberapa orang kesulitan tidur ketika mereka berolahraga satu jam sebelum tidur. Karena itu, penting untuk memertimbangkan untuk beristirahat beberapa jam antara olahraga dan tidur. 6. Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori Kurangi konsumsi lemak dan kalori saat makan malam. Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori juga banyak dikaitkan dengan masalah tidur REM (Rapid Eye Movement) pada pria dan wanita. 7. Pikiran Jika kamu makan makanan yang tepat, menghindari alkohol, dan rileks sebelum tidur, tetapi masih kesulitan untuk tidur nyenyak, sesuatu di pikiranmu mungkin menjadi alasannya. 2.3



Gejala Pola Tidur Yang Tidak Baik Ada beberapa gejala pola tidur yang tidak baik di antaranya sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Bangun dan tidur pada waktu yang tidak teratur. Kesulitan tidur pada malam hari. Bernapas dengan irama yang tidak normal saat tidur. Mengalami mimpi buruk, ketakutan, berteriak, atau berjalan ketika tidur. Mendengkur, tersedak, dan mengertakkan gigi ketika sedang tidur. Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk kembali tidur.Merasa tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur. 7. Sering mengantuk pada siang hari, sehingga dapat tiba-tiba tertidur pada waktu yang tidak wajar. 8. Kesemutan atau merasakan sensasi yang menjalar ke tangan dan kaki.



2.4



Dampak Pola Tidur Yang Tidak Baik Bagi Siswa Aktivitas yang sibuk saat ini begitu menyita waktu, sehingga banyak orang cenderung kekurangan tidur. Padahal, efek kurang tidur bukan sekadar membuat Anda mengantuk keesokan harinya, melainkan dapat mengurangi konsentrasi saat belajar. Banyak orang yang menganggap pola tidur yang tidak baik adalah hal yang sepele, tetapi di balik semua itu, pola tidur yang tidak baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik bagi siswa: 1. Kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering cereboh. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita kurang fokus. 2. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat. Karena pada saat tidur malam hari saatnya proses regenerasi sel dari dalam. Bila kita kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh akan melemah. Sehingga mudah terkena penyakit. Dan menurunkan daya ingat. 3. Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. 4. Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut karena kurang tidur yang kronis dan dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. 5. Tidur yang baik sangat berperan penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal, di antaranya:  dapat mengganggu kewaspadaan  konsentrasi  penalaran dan  pemecahan masalah.



2.5



Cara Mengatasi Pola Tidur Yang Tidak Baik Faktor usia dan kesibukan menyebabkan rutinitas tidur dapat berubah dengan mudah. Kurangnya waktu tidur malam dan digantikan dengan tidur di siang hari adalah salah satu contoh perubahan pola tidur, dan hal ini dapat



menyebabkan tubuh tidak bekerja secara optimal. Pola tidur normal adalah waktu tidur 7 hingga 8 jam pada waktu malam hari, dan sisanya dihabiskan dengan terjaga. Berikut beberapa cara memperbaiki pola tidur yang bisa Anda terapkan agar badan lebih sehat. 1. Membuat Jadwal Tidur yang Konsisten Cobalah untuk tidur dan bangun di jam yang sama. Lakukan juga aturan yang sama pada akhir pekan dan liburan. Dengan demikian, jam biologis tubuh Anda akan terbiasa dan Anda bisa memiliki pola tidur yang lebih baik. 2. Perhatikan Apa yang Anda Makan dan Minum Jangan tidur saat Anda lapar atau kenyang. Hindarilah konsumsi makanan berat beberapa jam sebelum tidur. 3. Atur Pencahayaan Ruangan Paparan cahaya bisa membuat Anda sulit untuk tidur. Karena itu, gunakanlah lampu yang agak redup saat tidur. Selain itu, cobalah kurangi paparan cahaya yang berasal dari monitor komputer atau gadget. 4. Relaksasi Sebelum Tidur Melakukan relaksasi juga tidak perlu dengan olahraga yang berat, cukup dengan mengatur pernapasan serta meregangkan otot dan tulang persendian bisa membuat tidur Anda jauh lebih pulas. 5. Lakukan Aktivitas Fisik Olahraga adalah salah satu cara paling baik untuk membuat tubuh bugar dan meningkatkan kualitas tidur 6. Jangan Mengonsumsi Kafein di Sore atau Malam Hari Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi kafein hingga 6 jam sebelum tidur secara signifikan memperburuk kualitas tidur. Kafein bisa tetap tinggi dalam darah Anda selama 6-8 jam. 7. Jangan Konsumsi Alkohol Alkohol diketahui menyebabkan atau meningkatkan gejala sleep apnea. Alkohol juga mengubah produksi melatonin malam hari, yang memainkan peran kunci dalam ritme sirkadian tubuh.



2.6



Hubungan pola tidur dengan konsentrasi belajar Menurut Yolanda Amat 2007, makna dasar tidur adalah suatu keadaan di mana otak dan pikiran serta tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat. Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut Carpenter dan Graham bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat komputer, internet, vidio dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya tidur pada siswa. Siswa itu sendiri memerlukan waktu jam tidur dalam sehari. Tetapi faktanya sekarang ini jam tidur siswa tidak sampai segitu lagi, semua itu dikarenakan oleh beberapa hal yang menyebabkan pola tidur yang tidak baik terjadi pada siswa. Tanpa mereka sadari penyebab pola tidur yang tidak baik dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari hari. Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran, perhatian serta kesadaran terhadap suatu hal dan mengesampingkan hal yang tidak ada hubungannya dengan proses belajar. Berdasarkan teori yang ada, kesehatan sangat berpengaruh pada konsentrasi belajar. Untuk menjaga kesehatan salah satu cara yang dilakukan adalah menjaga pola tidur yang baik. Berdasarkan data responden di kelas XI IPS 3 yang mengalami gangguan pola tidur dengan konsentrasi belajar kurang sebanyak 94,7% (18 responden), sedangkan responden yang tidak mengalami gangguan pola tidur dengan konsentrasi belajar baik sebanyak 5,3% (1 responden). Hal tersebut menunjukkan bahwa pola tidur berhubungan dengan konsentrasi belajar siswa. Apabila pola tidur siswa buruk, secara tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan siswa tersebut, yang nantinya akan mengakibatkan konsentrasi belajar siswa juga terganggu.



BAB III METODE PENELITIAN 3.1



Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kaa-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong. 2007:6). Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif, Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengena secara mendalam dan komprehensif, Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan pengaruh pola tidur terhadap permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan belajar siswa.



3.2



Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah melalui pengisian angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.



3.3



Cara dan Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran ini dilakukan dengan pengisian angket. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari dan dilanjutkan dengan menganalisis data.



BAB IV PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN



1.1



Masalah I : Disiplin waktu tidur Berdasarkan hasil survei hanya terdapat 4 responden yang memiliki waktu tidur di antara pukul 9 sampai 12 malam, dan selebihnya terdapat 15 siswa yang bahkan tidur melebihi tengah malam yaitu pukul 1 pagi atau lebih, yang seluruhnya tidak memiliki disiplin waktu tidur. Umumnya orang-orang yang mendisiplinkan waktu tidur memiliki pola tidur yang teratur pula. Pola tidur yang baik juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Orang-orang yang kualitas tidurnya cukup tinggi biasanya mempunyai tubuh yang lebih bugar, hal ini dikarenakan fungsi tidur itu sendiri untuk mengembalikan fungsi tubuh, mengistirahatkan organ-organ tubuh yang telah bekerja seharian. Demikian apabila tidur kita baik, kita dapat lebih mudah untuk fokus serta berkonsentrasi maksimal sebab organ tubuh kita yang telah mengalami istirahat, sehingga mampu bekerja lagi secara maksimal. Dan berdasar pada apa yang telah kami peroleh, responden memang tidak memiliki waktu tidur yang disiplin, sehingga dapat membuat konsentrasi belajar menurun, mengakibatkan kurangnya paham pada materi yang tengah dijelaskan, dan jika terus berlanjut dapat berakhir dengan prestasi belajar yang menurun.



1.2



Masalah II : Lama waktu tidur Studi terbaru yang dilakukan para ahli di National Sleep Foundation (NSF), Amerika Serikat menunjukkan, anak-anak usia 4 bulan hingga 17 tahun sebaiknya mendapatkan jam tidur lebih banyak dari orang dewasa. Studi ini mengungkapkan lama tidur untuk Remaja (14-17 tahun) 8 hingga 10 jam per hari, sementara Pasca Remaja (18-25 tahun) adalah 7 hingga 9 per hari. Berdasarkan hasil yang kami peroleh menunjukkan, walaupun tidak ada siswa yang memiliki waktu tidur sesuai yang dianjurkan, 31,6% (6 orang) di antaranya mengaku memiliki waktu tidur yang cukup, sedang 68,4% (13 orang) sisanya mengaku memiliki waktu tidur yang kurang.



1.3



Masalah III : Penyebab kurang tidur Dari 19 responden, memiliki berbagai penyebab untuk mereka terpaksa tidur larut. Banyak di antaranya mengaku memiliki tugas yang harus dikerjakan atau untuk sekedar kembali membuka materi yang sudah dipelajari. Lainnya, untuk dapat dikatakan sebagai pelepas lelah mereka dari kesibukkan seharihari, memilih menonton Youtube, menonton film atau drama, dan bermain game. Sebab tidak hanya dengan tidur yang dapat menghilangkan lelah mereka, namun itu juga mengakibatkan mereka harus kehilangan beberapa waktu jam tidurnya. Ada yang mengakatan, karena mereka sudah memiliki waktu tidur yang tidak beraturan, seperti terlalu lama tidur siang sehingga saat malam tidak lagi terasa mengantuk. Terakhir, seperti memiliki penyakit insomnia.



1.4



Masalah IV : Gejala kurang tidur Seseorang akan merasakan gejala-gejala dalam tubuh ketika memiliki waktu tidur yang kurang, atau tidak sesuai yang dianjurkan. Berdasarkan hasil survei, banyak yang mengaku merasakan pusing atau sakit kepala, mual, dan lemas atau cepat lelah. Saat pagi atau siang hari merasakan kantuk dan kurang fokus saat melaksanakan PJJ. Lebih-lebih mata yang perih akibat terkena radiasi ponsel/komputer selama PJJ.



1.5



Masalah V : Dampak kurang tidur Berdasarkan hasil survei dari 19 orang responden yang telah kami terima, terdapat persentase 94,7% responden yang apabila kekurangan jam tidur akan berdampak pada konsentrasi belajar dan 5,3% responden apabila kekurangan jam tidur tidak berdampak pada konsentrasi belajarnya.



1.6



Masalah VI : Cara mengatasi kurang tidur untuk mengembalikan konsentrasi belajar Berdasarkan hasil survei dari 19 orang responden yang telah kami terima, cara untuk mengatasi kekurangan jam tidur dari masing-masing individu itu berbeda-beda di antaranya yaitu seperti mengatur waktu dengan membuat jadwal kegiatan, menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik ringan sebelum tidur, mengurangi bermain hp dan menonton televisi pada malam hari, serta tidur lebih awal.



BAB V PENUTUP 6.1



Kesimpulan Berdasarkan dari data-data yang telah kami peroleh dan analisis yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa pola tidur yang tidak baik dapat berdampak pada konsentrasi belajar siswa, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda-beda dari masing-masing individu, misalnya bermain hp hingga larut malam. Apabila pola tidur yang tidak baik ini terus dilakukan maka akan mengganggu konsentrasi belajar yang kemudian dapat berdampak pada turunnya prestasi disekolah. Untuk itu para pelajar bisa mengatasi masalah tersebut dengan tidur lebih awal dan dengan waktu yang cukup.



6.2



Saran Hendaknya mempunyai kesadaran serta kemauan dari diri siswa sendiri untuk mengatur pola tidur agar selalu terjaga secara optimal. Perlunya meningkatkan pemahaman hilangnya kualitas tidur juga dapat mendatangkan berbagai penyakit. Dalam penelitian ini disadari timbul ketiknyamanan siswa berupa sakit kepala, mual, dan mata lelah. Siswa perlu mengetahui mengenai pentingnya pola tidur teratur yang berpengaruh terhadap konsentrasi belajar. Sehingga konsentrasi belajar siswa tetap efektif dan berjalan dengan baik. Selanjutnya untuk mendapatkan tidur yang cukup bagi seorang siswa dapat mengatur waktu tidur, tidak tidur terlalu larut, dan mengutamakan aktivitas-aktivitas yang produktif.