18 0 600 KB
ASUHAN KEPERAWATAN CHF PADA Tn. F DENGAN KASUS CHF DI CEMPAKA BAWAH RSU PERSAHABATAN JAKARTA TIMUR
A. I. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Pengkajian Identitas Klien Nama : Tn. F Umur : 42 Tahun Jenis kelamin : Pria Agama : Islam Alamat : Jl. Rawa Kuning Kel. Pulo Gebang Kec. Jakarta Timur Suku : Batak Pekerjaan : Buruh MRS : 09 – 04 – 2012 jam 23:07 Pengkajian : 10 – 04 - 2012 Register : 001342977 Diagnosa medis : CHF
Cakung
II. Riwayat Penyakit Sekarang Alasan utama MRS : Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS, timbul terutama saat batuk dan sesak nafas sejak 2 hari sebelum MRS, dan apabila melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak, tidak berkurang dengan pemberian obat dari dokter( nama lupa) serta tidur menggunakan bantal lebih dari 2. Pada tanggal 9 April 2012 klien dibawa ke IGD RSU Persahabatan dan dibawa ke ruang Cempaka Atas III. Riwayat Penyakit Terdahulu Sekitar 5 tahun yang lalu klien menderita hipertensi sejak itu klien kontrol ke RSU Persahabatan tapi tidak rutin IV. Riwayat Penyakit Keluarga Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,jantung atau DM V. Pola Kegiatan Sehari-hari a. Nutrisi Sebelum MRS klien makan 3x Sehari dengan porsi cukup saat MRS pemenuhan nutrisi diit jantung III dengan 1700 kal, minum 750 cc/24 jam, kesulitan menelan tidak ada, keadaan yang mengganggu nutrisi tidak ada. Setelah MRS pasien mengatakan perut semakin membesar, mudah kenyang, makan < 1 piring, nafsu makan baik b. Pola Eliminasi
BAB Frekuensi Warna dan bau Konsistensi Keluhan
: 1x/2 hari : coklat : Lunak :-
BAK Frekuensi Warna dan Bau Keluhan
: 5/6 x / hari : kuning :-
c. Pola Tidur dan Istirahat Sebelum MRS Setelah MRS Tidur Frekuensi : 2x / hari Frekuensi : 2x / hari Jam tidur siang : 4 – 5 jam / hari Jam tidur siang : 4 – 5 jm/hr Jam tidur malam: 6 – 7 jam / hari Jam tidur malam : 6 – 7 jm/hr Keluhan : tidak ada Keluhan : sesak, mudah terbangun d. Pola Aktivitas Sebelum MRS Klien hanya istirahat di rumah saja, tidak ada kegiatan sehari-hari karena merasa sesak ketika melakukan aktifitas yang agak berat. Setelah MRS klien hanya duduk dan berbaring di ranjang. VI. Pemeriksaan Fisik a. Status kesehatan Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara jelas TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC b. Kepala Normocephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada c. Wajah Simetris, oedema (-), tidak ada sianosis d. Mata Kelopak mata normal, konjungtiva anemis (-), isokor, sklera ikterik (-),reflex cahaya (+), tajam penglihatan menurun e. Telinga secret (-), serumen (+), membrane timpani normal, pendengaran menurun e. Mulut dan Faring Stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, kelainan tidak ada f. Leher Simetris, kaku kuduk (-), pembesaran vena jugularis (+) g. Thoraks Paru Gerakan simetris, retraksi supra renal (-), retraksi intercosta (-), perkusi resonan, ronchi +/+, wheezing -/-, vocal fremitus kuat dan simetris
h. Jantung Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternal kanan dan ics 5 axila anterior kanan, perkusi dullness, bunyi S1 dan S2 tunggal, Gallop (-), mur-mur (-), capillary refill 2-3 detik i. Bising usus (+), tidak ada benjolan, nyeri tekan pada kuadran kanan bawah, pembesaran hepar 2 jari lunak. j. Genitalia Tidak diperiksa k. Ekstermitas Akral hangat, edema (-/-), kekuatan 3/4, gerak yang tidak disadari (-) VII. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 Leukosit : 6300 Trombosit : 255.000 Diff : -/-/ 2/73/24/1 AGD 1. Ph : 7.492 2. Po2 : 133,4 3. PCo2 : 23,6 4. HCO3 : 17,9 5. Sat O2 : 98,8 Na : 138 K : 5,3 Cl : 101 Ureum : 14 Kreatinin : 210 SGOT : 111,3 SGPT : 360 Albumin : 3,8 Gula Darah Puasa : 97 Ck : 771 CKMB : 100 Radiologi Hasil/kesan : CTR > 50% (kardiomegali) EKG Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD VIII. Terapi
- Obat-obatan IVFD : 20 tts/ mnt Lasix : 3 x 40 mg iv Ascardia: 1 x 80 mg Simvatatin: 1 x 20 mg Captopryl: 3 x 25 mg O2: 3 liter/ mnt Nasal Kanul -Diet Diet jantung III ( 1700 kal ), RG
KLASIFIKASI DATA
Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak Klien mengatakan tidur menggunakan bantal lebih dari 2 Klien mengatakan sekitar 5 tahun yang lalu klien menderita hipertensi Klien mengatakan perut semakin membesar, mudah kenyang, makan < 1 piring setelah MRS Klien mengeluh sesak dan mudah terbangun pada malam hari TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC tajam penglihatan menurun telinga : serumen (+) Mulut dan Faring: gigi banyak yang hilang Leher: pembesaran vena jugularis (+) Abdomen: nyeri tekan pada kuadran kanan bawah Ekstermitas : kekuatan 3/4 Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD
DATA
DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak DO TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC Leher: pembesaran vena jugularis (+) Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-42012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD
ANALISA DATA ETIOLOGI
PROBLEM
Disfungsi miocard
Penurunan curah jantung
Kontraktilitas Gagal pompa ventrikel Curah jantung ( COP)
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak Tajam penglihatan menurun DO Ekstermitas : kekuatan 3/4 Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-42012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD
Suplai drh kejaringan
Intoleransi aktifitas
Nutrisi & O2 sel Metabolisme sel
Lemah & letih
TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas miokardial ditandai dengan : DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak DO TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC Leher: pembesaran vena jugularis (+) Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan ditandai dengan:
DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak Tajam penglihatan menurun DO Ekstermitas : kekuatan 3/4 Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC
RENCANA PERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas miokardial ditandai dengan : DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas seharihari bertambah sesak DO TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC Leher: pembesaran vena jugularis (+) Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-42012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD 2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan ditandai dengan: DS Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS Klien mengatakan ketika melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak Tajam penglihatan menurun DO Ekstermitas : kekuatan 3/4 Laboratorium Hb : 11,9 13 - 15 Hematokrit : 35 40 - 48 EKG : Tanggal : 11-4-2012 Hasil/kesan : irama sinus, ST elevasi pada V4, Q patologis pada v1-v3 Tanggal : 12-4-
TUJUAN
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan 1. keperawatan kondisi klien dapat membaik denga kriteria: - tanda-tanda vital dalam batas normal;N:60-100 2. x/mnt,TD:100-120/80-90 mmHg,P: 16-20 x/mnt, - tidak ada hipotensi - AGD dalam batas normal 3. - tidak ada distensi vena jugularis
Kaji dan catat 1. tekanan darah,sianosis,iram a dan denyut jantung Intruksikan untuk menjaga keseimbangan intake dan output Jelaskan tentang penggunaan dosis frekuensi dan efek samping obat 4. Kolaboratif: diuretic dan antibiotic
RASIONAL
2012 Hasil/kesan : irama sinus, HR 110x/ mnt ireguler, axis, LAD TTV : TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC
6.
5. Kaji respon emosional sosial dan spiritual 6. Monitor respon cardiorespiratory terhadap kelelahan 7. Intruksikan teknik Setelah dilakukan tindakan relaksasi selama aktifitas keperawatan diharapkan 8. Evaluasi motivasi intoleransi aktifitas klien klien terhadap dapat teratasi denga peningkatan criteria hasil: aktifitas -TTV dalam batas normal -klien mampu mendemonstrasikan aktifitas dan self care -keseimbangan antara aktifitas dan istirahat
NO DX 1
HARI/ TANGGAL 11- 04 2012
JAM
INTERVENSI
09:00 1. mengkaji dan catat tekanan darah,sianosis,irama dan denyut jantung hasil: TD: 120/90, HR: 122 x/mnt regular, RR: 20 x/mnt 2. mengintruksikan untuk menjaga 09:30 keseimbangan intake dan output hasil: klien Nampak paham dengan penjelasan yang diberikan 3. menjelaskan tentang penggunaan dosis A. frekuensi dan efek samping obat hasil: 09:50 klien Nampak paham dengan penjelasan yang diberikan 4. mengkolaborasi pemberian diuretic dan antibiotic hasil: klien minum obat
EVALUASI
KET
S: klien mengatakan sesak nafas dan jantung bergerak tidak teratur O: TD: 120/90 mmHg,RR: 22 x/mnt,N: 116 x/mnt, reuler, EKG: irama sinus, HR: 110 x/mnt, ireguler, axis, LAD masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
10:00
NO DX
HARI/ TANGGAL
JAM
INTERVENSI
EVALUASI
KET
2
11-04-2012
09:00 5. mengkaji respon emosional dan spiritual klien hasil: motivasi klien terhadap aktifitas baik 6. memonitor cardiorespiratory terhadap 09:30 kelelahan hasil: TTV: T: 120/90 mmHg HR: 116 x/mnt regular RR: 22 x/mnt 7. menintruksikan teknik relaksasi selamaB. aktifitas 09:45 hasil: klien paham dengan intruksi yang diberikan 8. mengevalu si motivasi kilen terhadap peningkatan 09:47 aktifitas hasil: klien mangatakan mudah merasa lelah,sesak nafas, dah jantung tidak teratur
S: klien mengatakan sesak nafas dan jantung bergerak tidak teratur O: TD: 120/90 mmHg,RR: 22 x/mnt,N: 116 x/mnt, reuler, EKG: irama sinus, HR: 110 x/mnt, ireguler, axis, LAD masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
NO DX 1
HARI/ TANGGAL 12- 04 2012
JAM
INTERVENSI
09:001. mengkaji dan catat tekanan darah,sianosis,irama dan denyut jantung hasil: TD: 120/90, HR: 110 x/mnt regular, RR: 22 x/mnt capillary refill 3 detik 09:302. mengintruksikan untuk menjaga keseimbangan intake dan output hasil: klien Nampak paham dengan penjelasan yang diberikan C. 3. menjelaskan tentang penggunaan dosis frekuensi dan efek samping obat 09:50 hasil: klien Nampak paham dengan penjelasan yang diberikan 4. mengkolaborasi pemberian diuretic dan antibiotic hasil: klien minum obat
EVALUASI
KET
S: klien mengatakan sesak nafas dan jantung bergerak tidak teratur O: TD: 120/90 mmHg,RR: 22 x/mnt,N: 116 x/mnt, reguler, EKG: irama sinus, HR: 110 x/mnt, ireguler, axis, LAD masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
10:00
NO DX
HARI/ TANGGAL
JAM5. INTERVENSI
EVALUASI
KET
2
12-04-2012
09:006. mengkaji respon emosional dan spiritual klien hasil: motivasi klien terhadap aktifitas baik 7. memonitor cardiorespiratory terhadap 09:30 kelelahan hasil: TTV: T: 120/90 mmHg HR: 110 x/mnt regular RR: 20 x/mnt 8. menintruksikan teknik relaksasi selamaD. aktifitas 09:45 hasil: klien paham dengan intruksi yang diberikan 9. mengevalu si motivasi kilen terhadap peningkatan 09:47 aktifitas hasil: klien mangatakan mudah merasa lelah,sesak nafas, dah jantung tidak teratur
S: klien mengatakan sesak nafas dan jantung bergerak tidak teratur O: TD: 120/90 mmHg,RR: 22 x/mnt,N: 116 x/mnt, reuler, EKG: irama sinus, HR: 110 x/mnt, ireguler, axis, LAD masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan o Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan o Faktor-faktor yang dapat memicu perkembangan gagal jantung melalui penekanan sirkulasi yang mendadak dapat berupa : aritmia, infeksi sistemik dan infeksi paru-paru dan emboli paru-paru. o Gagal jantung ditangani dengan tindakan umum untuk mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap ketiga penentu utama dari fungsi miokardium, baik secara sendiri-sendiri maupun gabungan dari : beban awal, kontraktilitas dan beban akhir. B. SARAN Sangat diharapkan agar terhindar dari penyakit gagal jantung kongestif ini dilakukan dengan menghindari penyebab dari penyakit ini misalnya menjaga gaya hidup yang sehat terutama pada makanan yang dikonsumsi diharapkan tidak yang melihat enaknya saja tetapi juga mempertimbangkan gizi yang terkandung dalam, makanan tersebut. RENPRA CHF
No 1
Diagnosa
Tujuan
Penurunan cardiac output b.d perubahan kontraktilitas
Intervensi
Setelah dilakukan Cardiac care: akut askep … jam Klien menunjukkan respon Kaji v/s, bunyi, fkekuensi, dan irama pompa jantung efektif jantung. dg Kaji keadaan kulit (pucat, cianois) Kriteria Hasil:
Pantau seri EKG 12 lead
menunjukkan V/S dbn Catat urine output (TD, nadi, ritme normal, nadi perifer Posiskan pasien supinasi dg elevasi 30 kuat) derajat dan elevasi kaki
melakukan aktivitas Berikan oksigen. tanpa dipsnea dan Ciptakan lingkungan yang kondusif nyeri untuk istirahat edema ekstremitas
berkurang
Monitoring vital sign
perfusi perifer adekuat Pantau TD, denyut nadi dan respirasi Monitoring neurologikal Kaji perubahan pola sensori Catat adanya letargi dan cemas Manajemen lingkungan
Cptakan lingkungan ruangan yang nyaman
Batasi pengunjung 2
Intoleransi aktivitas B.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2
Setelah dilakukan Terapi aktivitas : askep .... jam Klien dapat menunjukkan Kaji kemampuan ps melakukan aktivitas toleransi terhadap Jelaskan pada ps manfaat aktivitas aktivitas dgn KH: bertahap Klien mampu aktivitas minimal
Evaluasi dan motivasi keinginan ps u/ meningktkan aktivitas
Kemampuan aktivitas Tetap sertakan oksigen saat aktivitas. meningkat secara bertahap Monitoring V/S
Tidak ada keluhan Pantau V/S ps sebelum, selama, dan sesak nafas dan lelah setelah aktivitas selama 3-5 menit. selama dan setelah Energi manajemen aktivits minimal
Rencanakan aktivitas saat v/s dbn selama dan mempunyai energi cukup setelah aktivitas melakukannya.
ps u/
Bantu klien untuk istirahat setelah aktivitas. Manajemen nutrisi
Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber-sumber
energi
Emosional support
3
Berikan reinfortcemen positip bila ps mengalami kemajuan
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Akep Respiratory monitoring: efektif b.d. …. jam, pola nafas pasien menjadi efektif Monitor rata-rata irama, kedalaman kelemahan dan usaha untuk bernafas. dg Catat gerakan dada, lihat kesimetrisan, penggunaan otot Bantu dan retraksi menunjukkan pola dinding dada. nafas yang efektif tanpa adanya sesak Monitor suara nafas nafas, sesak nafas Monitor kelemahan otot diafragma berkurang Criteria hasil:
v/s dbn
Catat omset, karakteristik dan durasi batuk
Catat hail foto rontgen
4
Kelebihan volume cairan b.d. gangguan mekanisme regulasi
Setelah dilakukan askep ... jam pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan Kriteria hasil: V/S dbn
Fluit manajemen: Kaji lokasi edem dan luas edem Atur posisi elevasi 30-45 derajat Kaji distensi leher (JVP)
Monitor balance cairan
Tidak menunjukkan peningkatan JVP Fluid monitoring
Tidak terjadi dyspnu, Ukur balance cairan / 24 jam atau / shif bunyi nafas bersih, RR; jaga 16-20 X/mnt Ukur V/S sesuai indikasi
Balance cairan adekuat Timbang BB jika memungkinkan Bebas dari edema
Awasi ketat pemberian cairan
Observasi turgor kulit (kelembaban kulit, mukosa, adanya kehausan)
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor warna, kualitas dan BJ urine 5
Risiko infeksi b/d imunitas tubuh menurun, prosedur invasive, edem
Setelah dilakukan Konrol infeksi : askep ….. jam tidak terdapat faktor risiko Bersihkan lingkungan setelah dipakai infeksi pada klien pasien lain. dibuktikan dengan Batasi pengunjung bila perlu. status imune klien adekuat, Intruksikan kepada keluarga untuk mencuci tangan saat kontak dan mendeteksi risiko dan sesudahnya. mengontrol risiko, v/s dbn. Al dbn. Gunakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan.
Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.
Lakukan dresing infus setiap hari. Tingkatkan intake nutrisi. berikan antibiotik sesuai program.
Proteksi terhadap infeksi
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal. Monitor hitung granulosit dan WBC. Monitor kerentanan terhadap infeksi.
Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase.
Dorong masukan nutrisi dan cairan yang adekuat.
Dorong istirahat yang cukup. Monitor perubahan tingkat energi.
Dorong peningkatan mobilitas dan latihan.
Instruksikan klien untuk antibiotik sesuai program.
Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.
minum
Laporkan kecurigaan infeksi
6
Kurang Setelah dilakukan pengetahuan askep ..... jam, tentang penyakit pengetahuan klien dan perawatan nya meningkat. Dg KH: b/d kurang terpapar terhadap Klien / keluarga mampu menjelaskan informasi, kembali apa yang telah terbatasnya dijelaskan. kognitif
Teaching : Dissease Process Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebab yang mungkin
Sediakan informasi tentang kondisi Klien dan keluarga klien kooperatif dan mau Siapkan keluarga atau orang-orang kerja sama saat yang berarti dengan informasi tentang
dilakukan tindakan
perkembangan klien
Sediakan informasi tentang diagnosa klien
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit
Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan
Jelaskan alasan tindakan atau terapi
Dorong klien untuk menggali pilihanpilihan atau memperoleh alternatif pilihan
Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
dilaksanakannya
Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan kolaborasi dg tim yang lain. 7
Sindrom defisit Self care b.d kelemahan, penyakitnya
Setelah dilakukan Bantuan perawatan diri asuhan keperawatan …. jam kebutuhan ps Monitor kemampuan pasien terhadap sehari hari terpenuhi perawatan diri dengan criteria hasil : Monitor kebutuhan akan personal Pasien dapat hygiene, berpakaian, toileting dan melakukan aktivitas makan sehari-hari moblisasi
makan, Beri bantuan sampai klien mempunyai secara
minimal, kebersihan, kemapuan untuk merawat diri toileting dan Bantu klien dalam memenuhi berpakaian bertahap kebutuhannya. Kebersihan diri pasien Anjurkan klien untuk melakukan terpenuhi aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya
Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin
Evaluasi kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berikan reinforcement atas usaha yang dilakukan dalam melakukan perawatan diri sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C Long, Perawatan Medikal Bedah (Terjemahan), Yayasan IAPK Padjajaran Bandung, September 1996, Hal. 443 - 450 Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedikteran EGC, Tahun 2002, Hal ; 52 – 64 & 240 – 249. Junadi P, Atiek S, Husna A, Kapita selekta Kedokteran (Efusi Pleura), Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universita Indonesia, 1982, Hal.206 - 208 Wilson Lorraine M, Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit), Buku 2, Edisi 4, Tahun 1995, Hal ; 704 – 705 & 753 - 763.