Kasus Tenggelam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAGIAN ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKAIRAAT PALU   



TUGAS 5             AGUSTUS 2018



KASUS TENGGELAM



Disusun Oleh: Azyan Ali (11 16 777 14 097) Andi Yanuar Fauzi (11 16 777 14 118) Nurul Hidayah (11 16 777 14 084) Ika Elwinda (11 16 777 14 112) Rani Winda Paramuditha (11 16 777 14 094) Pembimbing : Dr. dr. Annisa A. Muthaher, SH, M.Kes, Sp.F



DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU



Seorang perempuan, berumur 17 tahun dilaporkan hilang oleh ibunya dikantor polisi. Perempuan tersebut terakhir bertemu ibunya 5 jam yang lalu. Menurut ibunya anaknya menggunakan jam tangan biru setelah dibeli dari pertokoan 4 hari yang lalu. Pertanyaannya 1. Apa yang anda lakukan terhadap  pasien bila ada mayat ditemukan dengan ciri­ciri sama yang disampaikan oleh ibu tersebut yang kehilangan anaknya 5   jam   yang   lalu.   Mayat   tersebut  diantar   oleh   tetangganya   ke   UGD puskesmas untuk dilakukan visum, dan saat itu anda bertugas sebagai dokter jaga



Jawaban : Jika   warga   membawa   seorang   anak   yang   sudah   meninggal   akibat tenggelam   maka   sebagai   dokter   jaga   yang   harus   kita   lakukan   adalah membuat   surat   pernyataan   penerimaan   mayat   kemudian   menanyakan apakah terdapat surat permintaan visum. Jika ada, maka sebagai dokter yang harus kita lakukan: - Wajib   menanyakan   kronologis   kejadian   atau   melakukan   verbal autopsy pada warga di sekitar lokasi kejadian/keluarga - Pembuatan   label   jenazah;   identitas   pengirim,identitas   jenazah, tanggal. - Dokter melakukan pemeriksaan penunjang dan melakukan visum meliputi pemeriksaan tanda­tanda kekerasan dari ujung kepala­kaki dan cara kematian sesuai dengan instruksi yang ada. 



- Dokter   yang   melakukan   pemeriksaan   harus   membuat   VeR   serta melengkapi   dan   menuliskan   rekam   medik   atas   tindakan   yang dilakukan. Hasil autopsy hanya dapat disampaikan di pengadilan - Menyerahkan jenazah kepada keluarga setelah pemeriksaan selesai. Namun, jika surat permintaan visum tidak ada, maka wajib membuat persetujuan  pemeriksaan  terhadap keluarga korban, jika dalam 2x24 jam tidak ada persetujuan maka dokter dapat langsung memeriksa tanpa “izin” Dasar hukum pembuatan VeR jenazah: Pasal 134 (1) Dalam   hal   sangat   diperlukan   dimana   untuk   keperluan   pembuktian bedah   mayat   tidak   mungkin   lagi   dihindari,penyidik   wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban (2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas­jelasnya   tentang   maksud   dan   tujuan   perlu   dilakukannya pembedahan tersebut Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang diberi tahu tidak dikemukakan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang­undang ini. Apabila jenazah dibawa pulang paksa, maka baginya tidak ada surat keterangan kematian.



2.   Buatkan   laporan   VeR   nya   bila   SPV   diterima   3   hari   kemudian,   pasien sementraa   dalam   perawatan.   Dokter   yang   memeriksa     di   UGD   meninggal setelah melakukan pemeriksaan tersebut.   Apa yang anda lakukan bila anda adalah pimpinan RS.  Jawaban:   ­ VeR terlampir ­ Jika saya  adalah pimpinan Rumah Sakit dan mendapatkan kasus seprti itu maka saya akan  1.   Terlebih   dahulu   saya   meminta   SPV   yang   diantar   oleh   penyidik   untuk dilakukan visum et repertum  2. Melakukan pengecekan terhadap SPV yang diantar penyidik dengan jenazah yang berada di kamar kenazah 3. Memeriksa rekam medik yang telah dibuat oleh dokter jaga di IGD sebelum dokter tersebut meninggal dunia. 



4. menginstruksikan kepada DPJP (Dokter Penanggung JAwab Pasien) untuk membuat resume medic dari rekam medic yang telah dibuat dari pemeriksaan dokter jaga IGD yang meninggal 5. Menginstruksikan untuk membuat laporan VeR dari resume medis yang telah dibuat sebelumnya yang sesuai dengan SPV



3. Buatkan deskripsi dan kesimpulan berdasarkan gambar di atas Jawaban : - Deskripsi  Pada pemeriksan luar:



■ Kepala, wajah dan leher tertutupi oleh sebuah kain berwarna abu­abu tua  dengan bercak darah, dengan ukuran panjang kurang lima belas  sentimeter dan lebar sepuluh sentimeter. Tampak rambut berwarna hitam  pada daerah leher. ■ Tampak lebam mayat berwarna ungu kehitaman yang tidak hilang dengan penekanan  disertai dengan pembengkakan pada tangan dan dada. kaku  mayat  yang sulit dilawan pada seluruh tubuh. ■ Pada dada tampak didapatkan bra yang masih terpasang yang berwarna  coklat dengan motif bunga­bunga pada tepi atas bra. Dengan ukuran bra  tiga puluh enam. ■ Tampak jeratan pada kedua pergelangan tangan dengan menggunakan tali yang berwarna biru. Pada pergelangan tangan kiri, tampak sebuah jam  tangan digital  berwarna biru dengan tombol pengaturan berwarna orange. ■ Pada lengan kiri, tampak kulit terkelupas disertai dengan lima buah luka  lecet dengan ukuran luka terbesar panjang lima centimeter dan yang  terkecil panjang satu koma lima centimeter, disertai dengan kaku mayat   yang tidak hilang setelah dua belas jam



Tampak   kulit   basah   dan   dingin   pada     tangan   kiri.   Terdapat   bulu   yang merinding   seperti   kulit   angsa   pada   telapak   tangan,   disertai   tangan   yang keriput dan berwarna putih seperti seseorang setalah mencuci   pada kulit telapak  tangan kiri. Tampak kuku berwarna kehitaman. 



Tampak kulit basah dan dingin pada tangan kanan. Terdapat kerutan yang  berwarna putih pada kulit telapak tangan kanan. Tampak kuku jari dua dan  tiga berwarna pucat dan kuku jari empat dan lima berwarna kehitaman. 



Tampak kulit basah dan dingin pada telapak kaki kanan, kulit berwarna  pucat. Terdapat kulit yang keriput dan berwarna putih  pada telapak kaki  yang mengeriput. 



Kesimpulan 



Pada   kesimpulan   tidak   dapat   dicantumkan   penyebab   kematian   hanya dengan pemeriksaan luar, tapi perlu dilakukan pemeriksaan dalam dan juga pemeriksaan tambahan lainnya untuk menentukan penyebab kematian.  Mekanisme  kematian pada tenggelam pada umumnya adalah asfiksia, mekanisme kematian yang dapat juga terjadi pada tenggelam adalah karena inhibisi vagal, dan spasme larynx.  Adanya mekanisme kematian yang berbeda­beda pada tenggelam, akan memberi   warna   pada   pemeriksaan   mayat   dan   pemeriskaan   laboratorium. Dengan   kata   lain   kelainan   yang   didapatkan   pada   kasus   tenggelam tergantung dari mekanisme kematiannya.  Tenggelam   pada   umumnya   merupakan   kecelakaan,   baik   kecelakaan secara langsung berdiir sendiri, maupun tenggelam yang terjadi oleh sebab lain.  Test kimiawi dapat dipakai sebagai data konfirmatif dalam tenggelam, dengan   catatan   pemeriksaan   dilakukan   dalam   beberapa   jam   setelah terbenam.  Dan pemeriksaan diatomae merupakan pemeriksaan yang akhir­ akhir   ini   banyak  dikerjakan  tapi  apabila  tidak  ditemukan  diatomae   tidak dapat menyingkirkan bahwa kematian korban bukan karena keadaan mayat telah   mengalami   pembusukan   lanjut,   pemeriksaan   dan   pengambilan kesimpulan   menjadi   sulit.     Pada   keadaan   dimana   tubuh   korban   sudah sedemikian busuknya yaitu sudah terbenam untuk ketiga kalinya, dan baik kulit   maupun   organ­organ   telah   hancur,   maka   pemeriksaan   diatomae diambil dari sumsum tulang panjang dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan dalam.