KB 1 Prosedur Pembersiha Public Area [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEGIATAN BELAJAR I Prosedur Pembersihan Public Area A. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Memahami konsep public area. 2. Memahami penggunaan peralatan dan bahan-bahan pembersih (cleaning equipment and material). 3. Memahami dan menganalisis obyek pembersihan dan sumber pengotor. 4. Memaham teknik dan prosedur pembersihan di public area.



B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mengetahui pengertian public area. 2. Memahami ruang lingkup public area. 3. Memahami pengorganisasian public area . 4. Mengidentifikasi peralatan (equipment) yang dibutuhkan dalam pelayanan public area. 5. Mengidentifikasi bahan pembersih (cleaning material) yang dibutuhkan dalam pelayanan public area. 6. Memahami dan menganalisis Obyek pembersihan dan sumber pengotor 7. Menunjukkan keterampilan dalam ranah konkret dalam menerapkan teknik dan prosedur pembersihan public area.



C. Pokok-Pokok Materi 1. Konsep dasar dan ruang lingkup serta pengorganisasian pelayanan public area 2. Peralatan dan bahan2 pembersih (cleaning Material and Equipment) 3. Obyek pembersihan dan sumber pengotor 4. Teknik pembersihan public area



D. Uraian Materi 1. Konsep dasar Public Area Pengertian Public Area



Public area berasal dari kata public dan area yang mempunyai arti yaitu: public adalah umum dan area adalah kawasan atau daerah. Jadi public area berarti kawasan umum dan daerah umum. Pada hotel, area umum menjadi area yang dapat dilalui oleh siapa pun tanpa terkecuali. Public area section adalah salah satu bagian yang berada dalam housekeeping department yang menangani semua urusan mengenai kebersihan, kerapian, kelengkapan, 3



kenyamanan semua area umum yang berpengaruh terhadap ketertarikan tamu untuk memakai jasa di dalam hotel. Menurut beberapa ahli, public area section adalah bagian atau section pada housekeeping department yang bertugas membersihkan dan memelihara area umum (public area) yang meliputi kantor (office), area umum (public area) dan back of the house area atau area non operasional (Casado, Matt A.2012: 149). Bagian ruangan umum (public area section) adalah bagian yang mempunyai tanggung jawab menjaga dan atau memelihara kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kebutuhan ruangan umum (Sulastiyono, Agus, 2011:124). Area umum harus dibersihkan setiap 1 jam karena ruangan-ruangan di area umum (public area) ini tingkat huniannya/ kedatangannya lebih tinggi dibandingkan kamar tamu. (Saudi commision for Tourism and Antiquies: 2009). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bagian area umum (public area) adalah salah satu bagian (section) di housekeeping department yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapihan, kelengkapan dan kenyamanan area umum (public area) yang meliputi antara lain public restroom, front office dan lobby areas termasuk elevator dan escalator, A&G office, dan swimming pool.



Cakupan aktivitas rooftop restaurant & bars Rooftop Cloak room/public rest room Floor Executive offices Mezzanine Shopping arcade Lobby level Front – office & lobby Lobby level restaurant bars, banquets ground level Health club, swimming pool, car parks, outside areas basement Basement parking, offices, corridors, stores, caffetaria Gambar 1.1 Aktifitas Public area



4



a.



Basement adalah ruang bawah tanah terdiri dari : 1) Tempat parkir, ruangan kantor, housekeeping, purchasing, dan ruang pelatihan 2) Kantin adalah ruang makan serta istirahat seluruh karyawan hotel. 3) Linen adalah tempat penyimpanan dan pengambilan kain-kain yang digunakan di hotel serta seragam karyawan. 4) Laundry adalah tempat pencucian seluruh linen yang ada di area hotel. 5) Engineering terdiri dari tempat mekanik/ permesinan ruang teknisi dan pemanas, pemadam kebakaran, serta generator.



b.



Ground level/Ruang dasar yang menyediakan akses mudah kepada publik untuk menuju daerah-daerah tertentu, seperti lobby yang lebih rendah yang dapat di akses dengan mudah. Fasilitas pada ruang dasar meliputi: klub kesehatan atauspa, bar, restoran khusus, rekreasi dalam ruangan seperti lapangan squash, gimnasium dan kolam renang, tingkat yang lebih rendah perbelanjaan.



c. Lobby yaitu area paling depan dan dapat diakses melalui pintu depan hotel. Fasilitas yang ada pada tingkat ini adalah: penerimaan utama dan lobby, lobby lounge, restoran utama, kantor depan (front office), ruang bagasi kiri, pusat perbelanjaan, termasuk agen perjalanan, salon kecantikan, money changer, bank, kantor pos, toko obat, dan toko emporium, ada juga ruang pertemuan/meeting room terletak disini. d. Lantai Mezanine, bagian ini terdiri dari : 1) Kantor eksekutif general manager, sales marketing, accounting, manajer F&B, dan kantor A&G lainnya. 2) Lantai tamu: lantai tamu yang berada di atas lantai mezzanine dan berkaitan dengan jumlah kamar yang dimiliki hotel. Publik area tidak ditemukan di lantai ini kecuali mungkin untuk lounge bisnis yang khusus untuk tamu langganan yang menginap di lantai eksekutif. e. Atap: bagian ini menyajikan panorama yang indah. Para investor ingin memiliki klub malam eksklusif dan cocktail lounge yang terletak di sini. Hotel dengan ruang luar yang terbatas dapat meletakkan kolam renang di atap.



Public area hotel yang kecil seperti resort, motel, dan hotel mungkin terbatas pada ruang makan semua tujuan dan di sebagian besar bar.



5



Ruang Lingkup Public Area Area atau ruangan-ruangan yang merupakan ruang lingkup housekeeping dikelompokan sebagai berikut : a.



Area bagian dalam hotel (area internal) adalah sebagai berikut : 1)



Ruang masuk (main entrance)



Gambar 1.2 Main Entrance 2) Lobby Lobby area adalah ruangan yang tingkat kunjungan tamunya sangat tinggi, karena hampir semua tamu yang akan menginap di hotel akan melewati lobby terdahulu. Karena di lobby inilah proses transaksi check- in check out berlangsung pada umumnya. Front office atau front desk terletak di lobby area. Pihak management hotel di lobby membuat suatu lounge untuk kenyamanan para tamu yang dikelola oleh F&B department yang merupakan pusat kegiatan para tamu hotel management/owner.



Gambar 1.3 Lobby Area Penataan & decoration lobby area harus mempunyai kesan elegance, unik dan mewah adalah tanggung jawab housekeeping department secara umum. Management hotel akan menaruh perhatian besar pada setiap keindahan, kenyamanan lobby area. Lantai harus selalu bersih dan terlihat mengkilap terutama yang terbuat dari marmer, lampu-lampu kristal yang berkilauan, lukisan – lukisan yang bernilai artistik tinggi, furniture yang begitu lux, show case barang-barang antik pun melengkapi kemewahannya. Semua itu harus terjaga, terawat 6



dengan baik, housekeeping department menempatkan public area attendantnya



in



charge



untuk



lobby



yang



bertugas



mejaga



kebersihannya setiap saat. Lobby merupakan unsur untuk membuat first impression dalam rangka membuat rapport customers yang berkunjung. 3) Koridor Koridor adalah gang antar dua gedung atau ruang memanjang di antara kamar-kamar hotel dan dilengkapi dengan lampu untuk penerangan. Berikut adalah contoh gambar koridor sebuah hotel :



Gambar 1.4 Koridor 4) Lift: alat transportasi untuk menaikkan benda atau manusia ke tempat yang lebih tinggi atau menurunkan ke tempat yang lebih rendah.



Gambar 1.5 Lift 5) Tangga: adalah alat untuk menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain.



Gambar 1.6 Tangga



6) Area Pertemuan (Meeting Room): ruangan yang di gunakan untuk pertemuan dua orang atau lebih.



7



Gambar 1.7 Meeting Room 7) Ruang



Karyawan



(Locker):



sebuah



tempat



bagi



karyawan



untuk



menyimpan segala barang nya.



Gambar 1.8 Locker 8) Function Room Function room meliputi beberapa meeting room sebagai fasiltas pendukung umumnya ada dibawah naungan F&B department, untuk perawatan furniture adalah kewajiban housekeeping. Function room berbeda ukuran luasnya, mulai dari kapasitas untuk rapat 10 orang sampai ribuan orang untuk acara wedding ceremony maka ballroom sangat tepat di gunakan. Tugas housekeeping menjaga dan merawat fasilitas ini dengan menggunakan metode record untuk melakukan kegiatan brushing, polishing or shampoing.



Gambar 1.9 Fuction Room Hotel



8



9) Pusat Kebugaran (Gymnastic): tempat untuk menyegarkan badan dengan melakukan olahraga.



Gambar 1.10 Gymnastic b. Area Bagian Luar Hotel ( Area External) 1) Kolam Renang (Swimming Pool): berfungsi untuk berenang, olahraga, relaksasi, rekreasi, tempat bermain.



2)



Gambar 1.11 Swimming Pool Taman (Garden): ruang terbuka dengan luas tertentu yang ditanami pepohonan, dan rerumputan yang dapat di kombinasikan dengan krasi dan bahan lainnya.



Gambar 1.12 Garden



9



3) Tempat Bermain Anak-Anak: sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia.



Gambar 1.13. Taman bermain anak-anak Struktur Organisasi Public Area Hotel Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan bagianbagian dalam organisasi, dan susunan orang-orang dengan jabatannya masing-masing yang mempunyai kesepakatan bersama secara formal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi tesebut. Struktur ini dapat menunjukkan jalur komando, atau urutan hirarki atasan dan bawahan. Dalam orgaisasi tedapat prinsip-prinsip mengenai kesatuan komando, pembagian divisi yang jelas, rentang kendali serta pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. Berikut ini struktur organisasi public area hotel:



Chief Public Area



Supervisor area Kepala Houseman



Houseman



Toilet Attendant



Gambar 1.14 Struktur Organisasi Public Area Hotel



10



Tugas-tugas Public Area Section Seksi ini memiliki tugas memelihara keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan, kenyamanan dan keasrian fasilitas umum yang berada di hotel yang dikoordinir oleh seorang Chief Public Area. Tugas-tugasnya antara lain : 1. Menata dan merawat public area, public rooms, dan office area 2. Melaporkan kerusakan barang-barang inventaris pada atasa 3. Memelihara semua peralatan dan bahan pembersih yang digunakan 4. Melakukan general cleaning yang telah dijadwakan oleh atasan 5. Menggunakan peralatan dan bahan pembersih dengan prosedur yang benar 6. Memelihara suasana kerja yang sehat dan kerja sama yang baik 2. Peralatan dan Bahan-Bahan Pembersih Public Area (Cleaning Material and Equipment) Jenis- jenis peralatan pembersih di public area hotel kelengkapannya tergantung pada jumlah dan jenis area yang akan dibersihkan. Alat pembersih di Public Area pada dasarnya di bagi menjadi 2: a. Alat Pembersih Manual Alat pembersih manual adalah alat yang digunakan dengan bantuan tenaga



manusia.



Menurut



bentuk



dan



fungsinya



alat



pembersihan



dikelompokkan atas : 1) Sapu dan sikat (broom & brush) Jenis yang dipakai di industry perhotelan tidak jauh berbeda dengan yang di pakai dirumah tetapi jenis sikat yang dipakai cukup banyak baik ukuran, bentuk, bahan maupun fungsinya. Bulu-bulu (bristle) untuk sikat tersebut dari bermacam bahan lain: Bulu binatang, Ijuk rumput, Baja, Nylon, Plastic dan sebagainya.



11



Tabel 2 1. Macam-macam Sikat Pembersih Alat Pembersih



Gambar



Sikat lantai (floor brush)



Sikat tangan (hand brush) Sikat baja (steel brush)



Sikat jamban (toilet bowl brush)



Sikat sepatu (shoe brush)



Sapu langit-langit ( ceiling broom)



Sapu Lantai ( floor broom)



2) Penampung (container) Alat yang termasuk dalam kelompok ini adalah semua alat pembersih yang didalamnya dapat diisi sesuatu, baik alat pembersih yang lain, bahan pembersih maupun kotoran atau sampah.



12



Tabel 2.2 Macam-macam container Alat Pembersih Keranjang sampah



Gambar



(waste basket)



Ember (bucket) Sodo sampah (dust pan)



Botol semprotan (bottle sprayer)



Kereta pramugraha/houseman (trolley)



Kantong sampah atau debu (dust bag)



Carry Bucket/Carry Cady



Countainer Bin



13



3)



Lena (linen) Jumlah alat kerja yang tergolong ke dalam kelompok lena (linen) cukup banyak, baik bentuk dan jenisnya. Untuk menekan biaya sering dibuat dari lena hotel yang telah rusak (O.O.Linen). Linen Cleaning equipment yang biasa dipakai dalam kegiatan sehari-hari meliputi: Tabel 2.3 macam-macam linen Alat Pembersih Lap debu (dust cloth)



Gambar



Lap katun (cotton cloth/cleaning rag) Lap (shoe cloth)



sepatu



Lap pel (floor cloth)



Lobby / floor duster



4) Pelindung (protective) Peralatan pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bakteri atau bahaya lainnya.



14



Tabel 2.4 Macam-macam alat pelindung Alat Pembersih Sarung tangan



Gambar



(hand gloves) Pelindung mulut (Masker)



/ hidung



Tanda Lantai( floor sign)



Pelindung kepala (helm)



Kacamata debu (Google) jaket pengaman/ Life jacket



Baju pengaman/ safety cloth



Sepatu (boot)



Sabuk pengaman/ Safety belt



15



5) Pembantu / Pelengkap / (supporting) Adalah alat pembantu atau pelengkap yang digunakan untuk menunjang berhasilnya suatu teknik pembersihan. Tabel 2.5 macam-macam alat pelengkap Nama Alat Tangga / Ledder



Gambar



Glass wiper/ penyeka kaca



Window Squezeer



Telescopic stick



Floor squeezer/ pembersih lantai



Sponge/ busa



b. Alat Pembersih Makinal Alat pembersih yang digunakan dengan mesin dan menggunakan listrik untuk menghemat waktu dan tenaga serta meningkatkan mutu kebersihan alat mekanik sangat tepat dipergunakan. Tetapi biasanya alat-alat ini lebih mahal daripada alat manual.



16



Tabel 2.6 macam-macam peralatan makinal Nama Alat Gambar Mesin sampo karpet (Shampooing carpet machine )



Mesin penyedot debu pada karpet/lantai (Vaccum cleaner)



Dry / wet vaccum cleaner



Mesin Penyemir Lantai ( polishing machine)



Mesin Penghisap Air Karpet ( Extraction Machine)



Mesin Pengering Karpet ( Blower Machine) Mesin Penyikat Lantai ( Scrubbing Machine) Mesin Penghalus Karpet ( Carpet Master) Mesin Pembersih Beruap ( Steam Machine/ Steamer)



17



b. Bahan Pembersih (Cleaning Material ) Cleaning supplies disebut juga dengan cleaning agents, cleaning materials atau chemical ( obat dan bahan pembersih ). Bahan pembersih atau cleaning agents adalah bahan yang mengandung zat kimia atau zat non kimia yang digunakan untuk membantu mengurangi, mengikis atau menghilangkan noda dan kotoran pada suatu objek atau benda dalam proses pembersihan. Sedangkan menurut Andrews(2014: 241)” Cleaning agents are critical aids to keep sparkling house. Peran dari bahan pembersih dalam proses pembersihan adalah menghilangkan kotoran dari permukaan benda melalui proses pembersihan dan pencucian serta menjaga agar kotoran tidak terlanjur mengendap. Memilih obat dan bahan pembersih harus tepat sesuai dengan keperluan dan karakteristik kotoran. Jenis-jenis bahan pembersih yang digunakan harus sesuai dangan objek pengotor yang ada. Sesuai reaksinya terhadap kotoran, bahan pembersih dikelompokkan sebagai berikut : 1)



Bahan Pembersih Yang Melarutkan Kotoran ( DISOLVE – E) Yaitu bahan pembersih yang menghilangkan kotoran dengan melarutkan kotoran ke dalam dirinya, sehingga kotoran hilang dan bahan pembersih tersebut menjadi kotor . Contohnya :



a) Air : melarutkan kotoran dan sebagai pembilas. Penggunaan air bisa cold water dan hot water. b) Bensin: dapat membersihkan noda pada permukaan window glass, noda tinta. c) Turpentine: melarutkan noda bekas cat, gemuk (car oil), semir, lilin, permen karet pada permukaan karpet dan floor. d) Thinner: dapat menghilangkan bekas cat, type ex, tinta pada permukaan meja dan floor. e) Solvent: berbentuk cair, terbuat dari bahan acetone, methyl spirit, dan white spirit. Dipakai sebagai bahan pembersih noda pada pakaian yang dicuci secara “Dry Cleaning”. f)



Spiritus: pembersih kaca dan cermin. Cara penggunaan disemprotkan ke kaca lalu dibersihkan dengan soft cloth.



18



g) Amoniak:



Berbentuk



cairan



untuk



melarutkan



lemak-lemak,



cara



pemakaian dicampur air dengan perbandingan 1 : 40. Hindarkan terhirup karena bahaya untuk paru-paru. 2) Bahan Pembersih Yang Bereaksi Kimia ( Chemical Action) Bahan pembersih ini memiliki reaksi kimia dan berbahaya untuk kesehatan manusia, oleh karena itu dalam menggunakannya harus memakai alat proteksi. Bahan ini dapat merubah kotoran, dan setelah berubah akan dibersihkan dengan bahan pembersih lainnya. Contoh: a) HCL ( Asam Chlorida ): berbentuk cairan berwarna kuning memiliki bau menyengat dan menyesakkan dada. Digunakan untuk pemeliharaan air kolam renang, menurunkan Ph air , membunuh kuman (perbandingan HCL dgn air = 1: 50), serta dapat menghilangkan sisa semen yang melekat pada lantai (caranya tuang HCL pada sisa semen, tunggu beberapa saat hingga bereaksi, lalu sikat sampai bersih dgn steel brush). b) Caustic Soda (Soda Api): bentuk serbuk putih digunakan pada wash basin atau wc yang tersumbat (oleh sampah kertas, kapas dll). Dengan menuangkan caustic soda ke dalam lubang wc atau wash basin, sehingga dalam waktu tertentu air bisa jalan normal kembali. c) Kaporit ( Bleach ): berbentuk serbuk putih halus, baunya menyengat hidung. Digunakan untuk memelihara air kolam renang, menghilangkan noda pada cucian yang berwarna putih. 3) Bahan Pembersih Yang Mengeluarkan Busa ( Detergent) a) Abrasive Powder/ Scouring Powder: campuran batu apungnya yaitu Vim / Wisk bentuk serbuk berwarna putih, digunakan untuk membersihkan kamar mandi dan toilet, juga untuk membersihkan alat-alat rumah tangga. b) Ducth Cleanser ( sama dengan vim/wisk ) Fast-Go. Berbentuk serbuk putih kecoklatan, berfungsi untuk membersihkan kamar mandi serta toilet yang sudah terlalu kotor ( mis : employee toilet). Applied 4000 Sama seperti fastgo tapi serbuknya lebih kasar. Daya bersihnya kuat tapi dapat merusak kulit (sebaiknya memakai hand gloves). c) Detergent: Terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan surfactant (surface active agent) yang digunakan untuk pencuci karpet. Dilihat dari bentuknya detergent ada beberapa macam : (1) Powder ( Bubuk ) : Rinso, Dino, So klin, Surf dll (2) Paste ( Pasta ) : Wing, B.29 , Ekonomi, Omo dll 19



(3) Bar ( Batangan ) : Superbusa. Wing dll (4) Liquid ( Cair )



:- Liquid hand soap



(a) Liquid soap ( mama lemon, sunlight) (b) Nobla carpet shampoo. d) Sabun: Terbuat dari bahan baku lemak hewan: Sabun cuci (sabun cap tangan), sabun mandi ( lux, giv, dll ). 4) Bahan Pembersih Dan Mengkilapkan Bahan ini disebut dengan polish atau semir. Bahan ini dipakai untuk membersihkan dan mengkilapkan permukaan beberapa objek atau barang. Ditinjau dari sasaran yang akan dibersihkan dan dikilapkan, polish atau semir ada 4 macam yaitu : a) Polish Kayu ( Wood Polish ) 1. Shine up: krim berwarna putih bersih, kental, lembut dan berbau harum. 2. Furniture polish: Ocedar, 999, Teak oil, Politur, Gym Finish ( semir yang berbentuk cair untuk lantai kayu ). b) Polish Kulit ( Leather Polish ): Kiwi ( berbentuk pasta ), Bastol ( berbentuk pasta ), Cololite ( berbentuk liquid ). c) Polish Logam ( Metal Polish) (1) Brasso: cairan yang berwarna putih kekuningan, dikemas dalam wadah kaleng untuk membersihkan dan mengkilapkan bahan kuningan. (2) Glow metal polish: berbentuk cairan yang berwarna putih kekuningan untuk membersihkan dan mengkilapkan peralatan dari logam seperti baja



( stainless steel ), aluminium dan chrome. (3) Helios: cairan yang berwarna putih dan baunya tidak terlalu keras. Khusus untuk membersihkan dan mengkilapkan stainless steel. Cara penggunaan sama dengan brasso. d) Polish Lantai (Floor Polish) Sebelum lantai dikilapkan dengan bahan polish, kotoran atau lapisan yang lama yang melekat pada lantai harus diangkat dan dibersihkan dulu dengan bahan khusus seperti: Wax Strip ( berbentuk cairan tidak bau), Bendural Forte ( berbentuk cairan berwarna kuning). Macam-macam semir/polish lantai : (1) MAA (berbentuk pasta) (2) KIWI ( berbentuk pasta) (3) 999 ( berbentuk pasta) 20



(4) Fortify : berbentuk cairan yang berwarna putih susu, baunya tidak enak dan menyengat. Digunakan untuk melapisi lantai marmer/ traso agar mengkilat. (5) Traffic Grade : berbentuk cairan yang berwarna putih, bau tidak enak. Digunakan untuk melapisi dan menutupi pori-pori lantai marmer dan traso supaya mengkilat dan mudah dipelihara. (Cara kerja sama dengan fortify). (6) New Complete : cairan yang berwarna putih susu, bau tidak enak (busuk). Cara pemakaian sama dengan fortify, tapi tidak perlu digosok. Catatan : sebelum obat ini kering, lantai tidak boleh terinjak kaki karena bekas kaki akan menempel pada lantai dan tidak dapat hilang seperti semen basah yang terinjak. (7) Netto Clear : berbentuk cair, warna kuning dan berbau harum. Digunakan untuk mengkilatkan dan menghilangkan noda pada lantai marmer/teraso. Cara penggunaan dicampur air (1:3) cara kerja sama dengan fortify.



e) Bahan Pembersih Lainnya (1) Glass Cleaner: cairan berwarna biru muda, baunya menyengat hidung.Berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan noda pada permukaan yang terbuat dari kaca misalnya jendela, pintu kaca, cermin dan meja kaca. (2) Conq-R-Dust:



Conq-R-dust



cairan



berwarna



coklat



kekuningan,



digunakan untuk membersihkan debu yang melekat pada lantai (marmer, teraso, porselin) yang sudah dipolish. (3) Spot & Stain Remover: untuk membersihkan noda pad karpet. Cara pemakaian dengan disemprotkan pada karpet yang bernoda dan disikat dengan hand brush. (4) MPC ( Multi Purpose Cleaning ): cairan warna hijau, baunya wangi, dan serbaguna untuk membersihkan semua perlengkapan seperti: meja, kursi, kaca, kamar mandi, maupun mencuci karpet. Cara pemakaian dengan menyemprotkan pada bagian yang kotor, digosok dengan scote bright/lap kering, disikat, dikeringkan (5) Vixal/ Porstex: cairan berwarna biru, baunya keras, sedikit wangi. Digunakan untuk membersihkan noda porcelin, keramik, teraso pada toilet dan kamar mandi.



21



(6) Ameral: Berbentuk kristal, digunakan untuk membersihkan lumut terutama di swimming pool. Cara pemakaian dilarutkan dalam air (perbandingan 1 lt ameral : 32 m3 air ). Pembersihan dilakukan 1 x seminggu. f) Bahan Pembersih Yang Mengandung Suci Hama (1) Antiseptic me-non aktifkan bakteri serta mencegah berkembang biaknya bakteri tersebut. Contohnya: Dettol (2) Desinfectant: membunuh kuman, digunakan untuk membersihkan toilet bowl (kalau sekiranya penghuni kamar/tamu mengidap penyakit muntaber, /eltor atau dysentery). Contohnya :Carbol, Cleansol, Creolin, SOS, Wipol, bebek closet. (3) Deodorant Berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan bau yang kurang sedap/busuk (oudor), yang biasanya berasal dari alat-alat sanitasi, saluran pembuangan air atau pengapnya suatu ruangan. i. Contohnya : parfume (glade, kikku, stella dll), phone sprayer, air refreshner, refresh Berbentuk serbuk warna putih dan berbau harum. Digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap pada karpet setelah dicuci/shampoo. g). Bahan Pembersih Yang Memilik Fungsi Ganda



 



Multi Purpose: Bahan yang mengandung unsur antiseptic, deodorant dan disinfectant, yang berfungsi membersihkan, me-nonaktifkan, membunuh







kuman dan memberi bau wangi.







3. Obyek Pembersihan dan Sumber Pengotor a. Obyek Pembersihan Objek Pembersihan yaitu tempat, benda atau ruang yang akan dibersihkan pada public area hotel. Adapun tempat atau benda atau ruang yang akan menjadi sasaran pembersihan berupa furniture dengan bahan dasar kayu kombinasi lapisan kulit, lantai dan dinding dengan bahan dasar batu, keramik, benang dan sebagainya. Objek pembersihan terbagi atas 2 bagian yaitu:



22



1) Objek pembersihan dengan permukaan keras a) Metal: terdiri dari Aluminium, stainless steel, perak, kuningan,besi, atau benda lain yang dilapisi metal. Berikut objek yang berupa metal berikut ini.



Aluminium



Perak /silver



Stainless Steel



Kuningan



Besi b) Kayu (wood) Merupakan salah satu bahan bangunan yang ada di area hotel, yang terdiri dari kayu, kayu lapis, bambu, dan rotan. Berikut ini contoh berbagai macam kayu :



Kayu



Kayu lapis



Rotan



Bambu



c) Lantai: merupakan bahan yang terbuat dari beberapa bahan, seperti keramik, batu, porselin, marmer, terrazzo, ubin. Adapun contoh lantai yang menjadi obyek pembersihan adalah sebagai berikut:



23



-



Keramik batu



-



Marmer



-



Ubin



- Porselin



- Terrazzo



d) Plastik merupakan obyek pembersihan lain yang terdapat di public area hotel. Contohnya adalah :



Plastik



mika



vinyl



e) Kaca merupakan obyek pembersihan lain yang terdapat di public area hotel. Contohnya adalah benda seperti:



Cermin



kaca



gelas.



2) Objek pembersihan dengan permukaan lunak Selain dari objek yang berbahan keras, di hotel juga menggunakan bahan yang berbahan lunak, seperti: (a) Karpet ( carpet ). (b) Kulit ( leather ). (c) Kertas dinding ( wall paper ). (d) Vinyl. (e) Kulit sintetis / kulit buatan. (f) Tirai/gorden ( glass curtain dan night curtain ). (g) Mebel ( funiture : jok sofa / kursi (upholstery). 24



b. Sumber Pengotor Asal kotoran yang ada di sekeliling area hotel baik dari udara, alam dan lingkungan yang mengotori objek-objek tertentu. Tingkat kotoran yang di timbulkan oleh sumber pengotor adalah : 1) Tingkat kotor ringan: debu 2) Tingkat kotor sedang: debu yang bercampur lemak, misalnya: debu terdapat pada area dapur. 3) Tingkat kotor berat: noda tinta, getah, darah , dan noda karat. Sumber pengotor dapat diklasifikasikan menjadi : 1) Debu (Dust): adalah partikel halus yang berterbangan di udara bebas dan berhenti pada permukaan benda-benda seperti pintu, jendela, lampu, meja, dan dinding. 2) Pasir/Tanah (Abrasive): adalah partikel halus dan keras, yang terbawa melalui sepatu seseorang yang datang ke hotel seperti ditemui pada lantai atau karpet. 3) Lemak (Grease): kotoran yang berupa debu yang menyatu dengan lemak dan menjadi debu yang melekat, ditemui pada handle pintu, tombol lampu/TV, gagang telephone, dan kran air. 4) Sampah (Rubbish): kotoran yang berupa daun kering, kertas, puntung rokok, dan bungkus permen. 5) Noda (Spots/Stains): kotoran yang berupa noda tinta, darah, makanan, getah dll, yang memerlukan pembersihan khusus dengan menggunakan bahan pembersih kimiawi (Spot removing agents ). 6) Endapan bahan kimia (Chemical Deposit): kotoran yang berupa noda/ bercak pada metal akibat reaksi udara dengan permukaan metal, misalnya karat besi, noda alkohol pada kayu, bercak pada metal. 7) Serangga (Insects): sumber pengotor yang dapat mengganggu tamu pada malam hari, termasuk yang menularkan penyakit seperti nyamuk, kutu busuk, kecoak (cocroach), tikus. 8) Bau busuk dan polusi udara: dapat merusak kesehatan manusia. Oleh karena itu bangunan hotel hendaknya jauh dari polusi udara dan bebas dari bau busuk yang berasal dari water drain.



25



4. Teknik dan Prosedur Pembersihan Public area a. Teknik Pembersihan Public area 1) Damp dusting Basahi kain lap dengan mencelupkannya ke air bersih dan peras. Pastikan lembab, bukan basah. Kain harus cukup basah untuk mengambil debu, tetapi tidak cukup basah untuk meninggalkan goresan. Caranya dimulai



dengan



melipat



sudut-sudut



kain



sebelum



digunakan,



lalu



aplikasikan permukaan kain yang rata dari area yang lebih tinggi ke area yang lebih rendah dan secara sistematis di obyek yang dibersihkan. Pastikan semua area furnitur terjangkau untuk dibersihkan, termasuk dasar dan di bawah lampu samping tempat tidur serta bola lampu. Jangan menyentuh bola lampu yang panas, itu akan membakar dan bahkan bisa meledak. Kap lampu jangan dibasahi, tapi gunakan kain lap kering bebas serat atau kemoceng. Ketika menggunakan kemoceng untuk menyingkirkan debu jauhkan dari area yang bersih. Bau tak sedap akan timbul saat kain lap sangat kotor, maka gantilah kain lap tersebut dengan yang bersih.



teknik melipat kain lap



teknik melap debu



2) Teknik pemolesan



Oleskan polishing liquid tipis dan merata ke permukaan, biarkan mengering, lalu gosok dengan kain atau mesin pemoles. Cara Polishing adalah dengan teknik angka delapan seperti gambar diatas. 3) Pel Basah



26



Teknik penggunaan seperti gambar diatas terus menerus dari kiri ke kanan, searah jarum jam dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Ganti air pel sesuai kebutuhan, dan bilas dan bersihkan pel dengan mencucinya sampai bersih di akhir setiap penggunaan. 4) Membersihkan pelapis ( cleaning upholstery )



Teknik membersihkan debu pada pelapis jok dengan penyedot debu atau dengan sikat berbulu lembut kecil adalah bersihkan ke arah tumpukan (searah serat) dari atas ke bawah, tumpang tindih secara perlahan. Jika bahan dasarnya Kulit membutuhkan perawatan khusus karena memiliki minyak alami di dalamnya. Ingatlah untuk menjaga kulit tetap terlihat bagus, harus dipelihara dengan conditioner yang tepat secara teratur.



5) Karpet



Teknik pemeliharaannya adalah di vacuum dan dicuci. Metode yang digunakan akan tergantung pada jenis karpet dan jenis vacuumnya. Jalankan vacuum di arah yang sama dengan arah bulu karpet supaya tidak cepat kusam dan rusak diperlukan perawatan khusus karpet yaitu dengan mencuci karpet secara berkala. 6) Noda



Dimulai dari luar, bekerja secara bertahap ke pusat noda.



27



7) Menyapu



Menyapu ke arah yang lebih rendah dan jangan menyapu kotoran ke diri sendiri. Selalu sapu sebelum debu. 8) Dinding dan langit-langit Untuk debu di dinding, gunakan sapu panjang tangkai dengan cara menyapu yang mirip dengan yang digunakan untuk mengepel basah. Jika dinding harus dicuci karena penumpukan lemak, kotoran atau kotoran, kemudian bagikan dinding menjadi bagian yang bisa dikerjakan dan bekerjalah dari bawah ke atas. Perhatikan bahwa ini bertentangan dengan prinsip pembersihan umum. Bekerja dalam mode ini menghindari goresan. b. Standard Operating Procedure Public Area 1) Public Area Operational Policy (Kebijakan Operasional Public Area) Standard Seluruh Public Area harus dibersihkan secara rutin, baik yang secara harian maupun yang secara periodic (berjangka). Procedure Seluruh ruangan kantor (Back Office, Executive Office atau Mangement Office) dibersihkan selepas jam kerja kantor (Office Hour) a) Lobby dan area koridor umum untuk tamu dibersihkan dan dirawat secara regular setiap jam b) Marble Floor harus dirawat atau dibersihkan dengan menggunakan cotton dust mop atau lobby duster, dan juga di-mopping dengan menggunakan mop-stick c) Pelaksanaan kerja untuk major cleaning, seperti kristalisasi, shampoo carpet dan sebagainya, dikerjakan pada malam hari oleh Night Shift. d) Restaurant dibersihkan dan di vacuum selepas waktu makan pagi (breakfast), siang (lunch) dan malam hari (dinner). e) Brass polishing dan wood polishing di restaurant dan F & B outlet lain 28



dikerjakan 3 hari sekali atau setidaknya seminggu sekali. f) Public toilet harus dibersihkan dirawat secara rutin serta diperiksa setiap jam hingga tengah malam. g) Floor Carpet harus bersih dari debu dan noda kotor, di vacuum minimal sekali setiap hari. h) Standing ashtray harus bersih, bila menggunakan pasir pada smoking urn maka harus ditata rapi setiap saat dan harus bersih dari puntung rokok dan sampah-sampah kecil, sampah pada kotak sampah pada sisi bawahnya harus dikosongkan sesering mungkin. i) Parking area dan back of the house dibersihkan dua kali sehari. j) Area karyawan dan locker karyawan dibersihkan dua kali sehari. k) Shampooing carpet dikerjakan minimal sebulan sekali. l) Marble floor polishing dikerjakan setidaknya seminggu sekali. m) Marble floor Re-coating dikerjakan setidaknya 3 bulan sekali. n) Pelaksanaan kerja yang menimbulkan suara bising dapat dilakukan setelah pukul 09:00 atau 10:00 pagi dan pengerjaan harus berhenti malam hari sebelum pukul 21:00 atau 22:00. 2) Public Area Cleaning Policy (Kebijakan Pembersihan Public Area) Standard Pembersihan Public Area harus dilakukan secara rutin harian dan perawatan secara periodical untuk menjaga kondisi dalam keadaan prima. Procedure a)



Public Area harus secara harian dibersihkan, seperti lobby, public toilet, restoran, ruang rapat , koridor, pekarangan dalam dan luar hotel dan lainlain.



b)



Lakukan dusting untuk permukaan kayu dan marmer, seperti counter, kursi, meja, furniture, hiasan dinding dan lain-lain. Gunakan alat pembersih khusus untuk bahan tersebut.



c)



Kaca dan cermin harus diberihkan dengan menggunakan squeguee dan glass cleaner.



d)



Perhatikan Langit-langit dan bersihkan dari debu dan sarang laba-laba.



29



3) Cleaning Floor Policy (Kebijakan Membersihkan Lantai) Standard Pemeliharaan lantai harus disesuaikan dengan kondisi area dan jenis lantainya. Procedure a)



Bila ruangan kamar atau Public Area seperti lobby, restoran dan ruang meeting menggunakan lantai karpet, maka permukaan karpet harus di vacuum setiap hari, minimal 1 kali, pada pagi hari atau sore/malam hari, dilihat dari situasi hotel.



b)



Pagi hari ruangan Public Area harus di vacuum sebelum tamu mulai keluar dari kamar atau menikmati makan pagi. Sedangkan karpet kamar di vacuum pada saat kamar dibersihkan . Sore atau malam hari dilakukan ketika restoran sudah sepi atau tidak ada tamu.



c)



Lakukan vacuuming dari sudut terjauh dari pintu masuk dan berakhir di pintu masuk. Jangan lupa untuk me-vacuum karpet yang berada di bawah tempat tidur, meja, kursi atau perabot lain.



d)



Apabila lantai menggunakan ubin, maka lakukan pembersihan dengan menyapu dan mengepel. Public Area menggunakan lobby duster untuk menyapu lantai dan pel lantai dalam kondisi lembab saja, jangan terlalu basah agar tidak licin.



4) Repair And Maintance (Perawatan/Perbaikan Atas Kerusakan) Standard Peralatan atau barang-barang yang ada di Public Area harus dapat dirawat sebaik mungkin dan untuk hal-hal yang memerlukan perbaikan khusus atas kerusakan harus melaporkan kepada bagian Engineering. Procedure a)



Public Area harus selalu diperhatikan perawatan (maintenance) secara rutin.



b)



Perawatan dalam hal kebersihan merupakan tanggung jawab Public Area Attendant.



c)



Laporkan kepada supervisor untuk diteruskan kepada bagian Engineering untuk hal-hal yang perlu diperbaiki, baik kerusakan kecil maupun besar.



d)



Untuk hal-hal yang dapat dikerjakan sendiri, seperti penggantian lampu yang mati, maka perlu dikerjakan sendiri.



e)



Membantu bagian Engineering dalam hal perbaikan.



30



5) Equipment Maintance (Perawatan Peralatan Kerja) Standard Peralatan kerja harus dalam keadaan bersih dan rapi, dibersihkan dan dirapikan, serta berfungsi sebelum penggunaan, saat penggunaan dan setelah penggunaan.



Procedure a)



Setiap hari peralatan kerja, seperti trolley, vacuum cleaner, cleaning kit harus dirawat secara baik.



b)



Bersihkan peralatan seusai kerja, jangan biarkan peralatan ditinggal dalam keadaan basah atau kotor karena akan mempercepat kerusakan..



c)



Periksa bagian dalam mesin, terutama vacuum cleaner, Buka kantong debu dan buang isi kantong, kosongkan dan bersihkan sehingga siap digunakan lagi oleh shift berikutnya.



d)



Simpanlah peralatan di tempat yang semestinya, jangan biarkan peralatan ditinggal disembarang tempat.



e)



Gulung kabel listrik peralatan tersebut secara benar.



f)



Apabila melepas mesin dari jalur listrik, jangan tarik kabel secara serampangan yang dapat mengakibatkan kabel menjadi putus.



6) Limitation Of General Cleaning (Batasan Pembersihan Secara Umum) Standard Public Area harus mendapat perawatan general cleaning secara periodic atau jangka waktu tertentu untuk meyakinkan bahwa kondisi selalu dalam keadaan prima. Procedure a)



Public Area harus dibersihkan secara rutin, baik untuk harian maupun periodic.



b)



Pengerjaan pembersihan secara periodic (General Cleaning) harus dilakukan dengan mempersiapkan secara terjadwal.



c)



Karpet harus dicuci dengan menggunakan Shampooing Carpet Machine dengan proses “Carpet Shampoo”. Bila tidak terlalu parah atau hanya noda kotor disebagian kecil, maka gunakan metode manual spotting dimana pembersihan hanya dilakukan pada noda-noda kotornya saja. Lakukan shampooing minimal sebulan sekali, sedangkan untuk spotting pada saat terjadi noda.



d)



Lantai harus dipoles agar nampak mengkilap, gunakan rotary machine dengan proses “Crystallization”. Lakukan sebulan sekali.



e)



Bersihkan dinding, lanit-langit, kaca jendela dan lantai dari bercak atau nodanoda yang mengotori permukaanya. Harian atau periodical. 31



f)



Progaram General Cleaning diatur oleh Public Area Housekeeper dibantu oleh supervisor.



7) Inventory (Inventarisasi) Standard Inventory dilakukan setiap akhir bulan untuk mengetahui pemakaian biaya. Baik dari cleaning agents, cleaning suplies dan barang atau bahan keperluan yang digunakan di Public Area. Procedure a)



Pada setiap akhir bulan Public Area Housekeeper dan supervisor mempersiapkan data penggunaan barang-barang perlengkapan kebersihan dan data permintaan barang, baik yang berasal dari Store room Requisition dan



Purchase Request. b)



Pada akhir bulan tersebut upayakan tidak ada permintaan barang dari general storeroom atau gudang untuk menghindari kelebihan penggunaan atau biaya yang keluar.



Periksa data sisa barang yang masih ada di: (a) Gudang Housekeeping (b) Public Area Station/Janitor Room (c) Public Area Trolley Data-data yang diperlukan pada laporan adalah: a) CLEANING SUPPLIES (1) LAPORAN PERMINTAAN BARANG (REQUISITION) (a) Jenis Barang. (b) Jenis unit Barang. (c) Jumlah awal (Opening Stock). (d) Jumlah barang masuk berdasarkan permintaan dari general store (Additional Stock by Request). (e) Total jumlah barang yang tersedia (Total Stock). (f) Harga unit barang (Unit Price). (g) Jumlah biaya per barang berdasarkan permintaan (Total Expense). (2) LAPORAN PENGGUNAAN BARANG (CONSUMPTION) (a) Jenis Barang. (b) Jenis unit barang. 32



(c) Jumlah awal (Opening Stock). (d) Jumlah barang masuk berdasarkan permintaan dari general store (Additional Stock by Request). (e) Total jumlah barang yang tersedia (Total Stock). (f) Total jumlah barang yang habis digunakan (consumed). (g) Harga unit barang (Unit Price). (h) Jumlah biaya per barang berdasarkan penggunaan (Total consumption). b) CLEANING MATERIAL/EQUIPMENT (Barang yang merupakan investasi atau asset perusahaan) (1) LAPORAN PERMINTAAN BARANG (REQUISITION) (a) Jenis barang. (b) Jenis unit barang. (c) Jumlah awal (Opening Stock). (d) Jumlah barang masuk berdasarkan permintaan dari general store (Additional Stock by Request). (e) Total jumlah barang yang tersedia (Total Stock). (f) Harga unit barang (Unit Price). (d) Jumlah biaya per barang berdasarkan permintaan (Total Expense). (2) LAPORAN KONDISI BARANG (a) Jenis barang. (b) Jenis unit barang. (c) Jumlah awal (Opening Stock). (d) Jumlah penyusutan atau pengurangan barang. (e) Total jumlah barang yang tersedia (Total Stock). (f) Keterangan kondisi barang tersisa. (g) Keterangan barang yang berkuran Laporan harus selesai paling lambat setiap tanggal 5 dan diserahkan ke Executive Housekeeper. 8) Polishing Stainless Steel Fixtures (Memoles Permukaan Stainless Steel) Standard Permukaan fixtures yang dilapisi bahan anti karat (stainless steel) harus dirawat secara rutin seminggu sekali untuk menghindari warna yang pudar atau kotor. Procedure Siapkan peralatan kebersihan: a) Polishing Cloth 33



b) Polishing Cream/Liquid. Lakukan prosedur sebagai berikut: a) Bersihkan permukaan stainless steel dari debu sehingga menjadi kering dan bebas dari debu. b) Bila perlu tutup dahulu permukaan lain agar tidak terkena cairan atau krim polisher. c) Lakukan pemolesan secara merata dengan cara memutar, perhatiakn cara pemolesan dan penggunaan cairan polisher sesuai dengan cara pengaturan dari produk yang bersangkutan. d) Setelah selesai, bila peru bersihkan bekas cairan atau krim polisher dengan dry cloth khusus. 8) Cleaning Public Toilet Room (Membersihkan Ruang Toilet Umum) Standard Ruang toilet umum harus dibersihkan setiap 1-2 jam sekali dengan kondisi harus bersih,rapi dan tetap kering. Prosedure a) Siapkan peralatan kebersihan : (1) Multi purpose cleaner. (2) Glass cleaner. (3) Damp cloth. (4) Dust cloth. (5) Dry cloth. (6) Glass squeegee. (7) Broom. (8) Dust pan. (9) Toilet bowl brush. (10) Supplies,seperti toilet tissue, soap dispenser dan lain-lain. (11) Mop stick. (12) bucket . b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) periksa keadaan toilet room (1) ketuk pintu toilet room dan sebutkan ”housekeeping”. (2) Bila tidak ada jawaban, ketuk dan sebutkan ”housekeeping” sekali lagi. (3) Bila masih juga tidak ada jawaban, bukalah pintu secara perlahan sambil menyebutkan ”housekeeping”. 34



(4) Bila ternyata terisi atau ada yang menggunakan, mohon maaf dan keluar seraya menutup pintu. (5) Bla tidak ada yang menggunakan, bukalah pintu dan tahan dengan door stopper serta pasang floor sign agar dapat diketahui bahwa ruangan tersebut sedang dibersihkan. (6) Flush toilet dan Urinoir. Berikan obat pembersih dan tinggalkan sambil mengerjakan tugas lain. (7) Kosongkan tempat sampah dan ganti rubbish bag dengan yang baru. (8) Bersihan wash basin dan counter. (a) Bersihkan cermin wash basin, semprotkan dengan glass cleaner dan gunakan glass squegee untuk membersihkan kaca dengan metode “Atas Bawah”. (b) Sikat area counter. (c) Bersihkan



bagian



dalam



wash



basin,angkat



drain



closer



dan



bersihkan,terutama dari kotoran dan rambut. (d) Bersihkan fixtures, seperti kran air, ring water drain dan hilangkan noda air. (e) Keringkan cermin dengan dry cloth. (f) Bilas wash basin dan counter dengan air dan keringkan dengan dry cloth.



(8) Bersihkan toilet dan urinoir a) Siakt bagian dalam toilet bowl dan urinoir dengan toilet bowl brush. b) Bersihkan dengan sponge untuk bagian luar toilet bowl dan urinior. c) Keringkan. (9) Bersihkan dinding, langit-langit dan fixtures. (a) Bersihkan dari noda kotor atau bekas jari tangan (b) Dusting untuk membersihkan dari debu dan sarang laba-laba. (10) Isi kembali supplies yang diperlukan, seperti facial tissue, tissue box atau toilet roll atau paper towel (11) Bersihkan lantai (a) Sweep atau sapu lantai, terutama sudut ruangan dan bawah floor mar (b) Mop lantai, gunakan air hangat (c) Setelah mop diperas, mop sekali lagi tanpa menggunakan air untuk mengeringkan lantai. (12) Periksa sekali lagi untuk meyakinkan bahwa pekerjaan telah selesai. (13) Tinggalkan ruangan dengan pintu kembali tertutup. 35



9) Cleaning Ceiling (Membersihkan Langit-Langit) Standard Langit-langit harus dalam keadaan bersih dari debu dan sarang laba-laba dan terhindar dari kelembaban. Procedure Siapkan peralatan kebersihan: a) Extension pole. b) Dust Cloth. c) Rag/mop head. d) Drop Cloth. e) Dry Cloth. Lakukan prosedur sebagai berikut: a) Letakan drop cloth di atas lantai untuk menghindari debu atau kotoran yang jatuh di lantai. b) Bila ada furniture didekatnya, digeser ke tempat lain atau ditutupi dengan kain. c) Gunakan Extension pole untuk membersihkan debu dan sarang laba-laba di langit-langit. d) Gunakan dust cloth pada ujung extension pole untuk membersihkan debu yang melekat di langit-langit. e) Keringkan dengan dry cloth yang diletakan pada ujung extension pole. f)



Angkat drop cloth dan buang kotoran debu.



g) Buka kembali kain penutup furniture atau kembalikan posisi furniture. 10) Cleaning Wooden Furniture (Membersihkan Furnitur Kayu) Standard Furniture yang terbuat dari bahan kayu harus dibersihkan secara rutin setiap floor hari agar terhindar dari debu. Procedure a) Siapkan peralatan kebersihan: (1) Furniture Polish (obat poles furniture, cairan, spray atau krim). (2) Polish rag/cloth (busa atau kain pemoles furniture). (3) Dry cloth (kain pengering). (4) Dust cloth (kain pembersih debu). b) Lakukan prosedur sebagai berikut: 36



c) Dusting, atau membersihkan debu dari permukaanfurniture terlebih dahulu dengan menggunakan dust cloth. d) Bila perlu, keringkan dengan dry cloth untuk memberikan permukaan bersih dan kering. e) Semprotkan dengan pemoles furniture atau dengan menggunakan polish rag cloth, poles seluruh permukaan hingga rapi. 11) Cleaning Glasses (Membersihkan Kaca) Standard Permukaan kaca harus dibersihkan setiap hari dari bercak kotor atau debu. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Glass squeezee. (2) Glass cleaner dalam spray bottle. (3) Dry cloth (kain pengering). (4) Sponge rag (5) Extension pole b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Semprotkan kaca dengan glass cleaner dari atas ke bawah. (2) Gunakan glass squeezee untuk membersihkan kaca dengan metode “Atas ke Bawah” secara urut. (3) Gunakan tambahan extension pole untuk posisi kaca yang tinggi. (4) Keringkan dengan kain pengering. 12) Cleaning Toilet Bowl (Membersihkan Lubang Wc) Standard Toilet bowl harus bersih setiap saat tanpa noda, kerak air atau air yang menguning. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Toilet bowl brush. (2) Toilet cleaning liquid dalam spray bottle. (3) Dry cloth (kain pengering). (4) Sponge rag. b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Flush air untuk mengganti air yang ada dalam bowl. (2) Semprotkan toilet cleaning liquid ke seluruh bagian permukaan toilet , 37



baik di dalam bowl atau bagian luar. (3) Gunakan toilet bowl brush untuk membersihkan bagian dalam toilet bowl dan bagian air, pastikan lingkaran kerak air tidak hilang. (4) Sikat permukaan bagian luar toilet bowl dengan sponge rag, termasuk water tank, sekali waktu bersihkan juga bagian dalam water tank. (5) Bilas dengan air seluruh permukaan bagian luar dan dalam. (6) Keringkan dengan dry cloth.



13) Cleaning Urinoir (Membersihkan Urinoir) Standard Urinoir harus dibersihkan setiap hari minimal 3 kali. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Toilet bowl brush. (2) Glass cleaner dalam spray bottle. (3) Dry cloth (kain pengering). (4) Sponge rag. b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Flush urinoir untuk membasahkan urinoir bagian dalam. (2) Gunakan toilet bowl brush untuk membersihkan permukaan bagian dalam urinoir. (3) Gunakan sponge rag untuk menyikat permukaan urinoir bagian luar. (4) Flush lagi bagian dalam dan bilas dengan air untuk permukaan luar. (5) Keringkan dengan menggunakan dry cloth.



14) Cleaning Vanity Area (Membersihkan Area Wastafel) Standard Vanity Area harus bersih dan kering setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Glass squeegee. (2) Glass cleaner dalam spray bottle. (3) Multi purpose cleaner dalam spray bottle. (4) Dry cloth (kain pengering). 38



(5) Sponge rag. b) Vanity area terdiri atas fasilitas: (1) Wash basin dan water tap/valve. (2) Wash basin counter. (3) Wall mirror. c) Mirror frame. d) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Semprot permukaan cermin dengan glass cleaner. (2) Semprot permukaan wash basin dan counter dengan multi purpose cleaner. (3) Gunakan glass Squeegee untuk membersihkan cermin dengan metode “Atas ke Bawah” secara urut. (4) Sikat permukaan wash basin, tap (kran air), wash basin drain ring dan wash basin counter dengan menggunakan sponge rag, lalu siram dengan air.



(5) Keringkan cermin dengan dry cloth. (6) Lalu keringkan wash basin dan counter dan pernik lain dengan dry cloth. 15) Daily Cleaning Marble Floor (Membersihkan Lantai Marmer Sehari- Hari) Standard Marble floor harus bersih dan kering setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Cotton dust mop (2) Marble floor cleaner dalam spray bottle (3) Double bucket. (4) Mop stick (5) Floor sign b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Siapkan cotton dust mop untuk dusting lantai marmer. (2) Perhatikan kesibukan area lobby, bila tamu sedang penuh, lobby sedang ramai tamu, tunda pembersihan lantai hingga kondisi tidak begitu ramai.



(3) Lakukan dusting dengan cotton dust mop. (4) Siapkan double bucket dan mop stick. (5) Pasang floor sign agar tamu yang melintas tidak menginjak lantai basah yang sedang dipel. 39



(6) Lakukan mopping (pel) dengan menggunakan mopping stick. (7) Jangan gunakan air terlalu banyak sehingga tidak membuat permukaan lantai terlalu basah atau licin. (8) Lakukan satu persatu bagian dari lantai saat mopping. (9) Setelah selesai satu bagian, pindah dan lakukan ke bagian lain. 16) Cleaning Lifts/Elevators (Membersihkan Elevator/Lift) Standard Lift area harus bersih dan rapi setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Glass squeegee (2) Glass cleaner dalam spray bottle (3) Multi purpose cleaner dalam spray bottle (4) Dry cloth (kain pengering) (5) Sponge rag (6) Vacuum cleaner (bila perlu) b) Lift area terdiri atas fasilitas: (1) Pintu lift, luar dan dalam (2) Lantai lift (3) Dinding dan langit-langit lift (4) Dinding luar lift (5) Frame pintu lift (6) Standing ashtray c) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Bersihkan frame pintu lift dan dinding luar lift. (2) Kosongkan dan bersihkan standing ashtray. (3) Bersihkan lift bagian dalam, upayakan pintu lift dalam keadaan terbuka, gunakan kunci atau control panel sesuai system agar pintu terbuka. (4) Jangan bersihkan lift bila ada tamu di dalam. (5) Bersihkan dinding dan langit-langit lift, upayakan menghilankan debu atau sarang laba-laba. (6) Sapu atau vacuum atau mop lantai lift. Lakukan dari sudut terujung lantai lift hingga ke bagian paling luar. 40



17) Cleaning Staircaces (Membersihkan Tangga) Standard Anak tangga harus selalu bersih dan kering setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Cotton dust mop (2) Marble floor cleaner dalam spray bottle (3) Double bucket (4) Mop stick (5) Floor sign b) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Siapkan cotton dust mop untuk dusting lantai tangga. (2) Perhatikan kesibukan area tangga, bila tamu sedang penuh dan berhilir mudik di area tangga, tunda pembersihan lantai tangga hingga kondisi memungkinkan dan tidak begitu ramai. (3) Lakukan dusting dengan cotton dust mop dimulai dari anak tangga paling atas hingga sampai pada anak tangga terbawah. (4) Siapkan double bucket dan mop stick. (5) Pasang floor sign agar tamu yang melintas tidak menginjak lantai tangga basah yang sedang dipel. (6) Lakukan mopping (pel) dengan menggunakan mopping stick dimulai dari anak tangga paling atas hingga sampai pada anak tangga paling bawah.



(7) Jangan gunakan air terlalu banyak sehingga tidak membuat permukaan lantai terlaluu basah atau licin. 18) Cleaning Corridors (Membersihkan Koridor) Standard Coridor harus bersih dan rapi setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Lobby duster/cotton dust mop untuk dusting lantai. (2) Mop stick dan bucket. 41



(3) Glass cleaner dalam spray bottle. (4) Multi purpose cleaner dalam spray bottle. (5) Dry cloth (kain pengering). (6) Sponge rag. (7) Vacuum cleaner. (8) Floor sign. b) Coridor area terdiri atas fasilitas: (1) Coridor wall. (2) Coridor floor (3) Ceiling (4) Lighting (5) Door c) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Dusting peralatan yang ada di area koridor, seperti water sprinkler, vent, meja hias, cermin hias, pintu dan sebagainya, lakukan dari ujung yang satu ke ujung lain. (2) Bila perlu ganti lampu yang mati/putus (3) Spotting dinding koridor, lakukan dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Bersihkan bercak noda, bekas jari tangan dan sebagainya. (4) Vacuum lantai yang berkarpet atau lakukan dusting dan mopping untuk lantai marmer. 19) Cleaning Hotel Lobby Entrance (Membersihkan Area Pintu Masuk Lobby Hotel ) Standard Area pintu masuk lobby hotel harus bersih dan rapi setiap saat dan pembersihan harus sesering mungkin. Procedure a) Sediakan peralatan kebersihan: (1) Glass squeegee (2) Glass cleaner dalam spray bottle (3) Multi purpose cleaner dalam spray bottle (4) Dry cloth (kain pengering) (5) Lobby duster/cotton dust mop untuk dusting lantai (6) Sponge rag (7) Broom 42



(8) Dust pan (9) Mop stick dan bucket (10) Floor sign b) Lobby entrance terdiri atas fasilitas: (1) Lobby floor (2) Concierge desk (3) Valet parking (4) Entrance door (5) Entrance hall c) Lakukan prosedur sebagai berikut: (1) Keringkan lantai dari genangan air , debu atau kotoran yang ada pada permukaanya dengan melakukan dusting menggunakan lobby duster. (2) Spotting dengan sponge rag atau cleaning cloth bila perlu untuk menghilangkan noda. (3) Dusting lantai secara keseluruhan, termasuk bagian bawah karpet lantai atau mat atau keset. (4) Bersihkan karpet/mt/keset dari debu. Jangan bersihkan di area dimana terdapat tamu atau di area umum. Lakukan di tempat yang telah ditentukan sehingga tidak mengganggu kenyamanan tamu. (5) Mopping lantai luar dan dalam area entrace bila diperlukan. (6) Bersikan kaca-kaca jendela dan pintu di area entrance, sisi dalam maupun luar. (7) Bersihkan partikel lain di jendela atau dinding sekitar, seperti pegangan pintu, frame pintu dan jendela dan sebagainya. (8) Dusting meja concierge dan valet parking, furnish sesuai jadwal yang ditentukan. (9) Saat mengembalikan karpet/mat/keset, jangan lupa untuk memasang secara rapi dan lurus. (10) Laporkan kepada supervisor setiap barang tamu yang tertinggal di lobby area. (11) Laporkan kepada supervisor setiap ada kerusakan yang terjadi untuk dapat diperbaiki segera oleh engineering.



43



E. Rangkuman Public area berasal dari kata public dan area yang mempunyai arti masingmasing yaitu: public adalah umum dan area adalah area, kawasan, atau daerah.Cakupan public area hotel antara lain : basement, ground level, mezzanine, floor,rooftop.Ruang lingkup public area meliputi : area internal (main entrance, lobby, coridor, lift, tangga, meeting dan function room, locker room. Area eksternal (kolam renang, pusat kebugaran, taman, tempat bermain anak-anak. Struktur organisasi hotel adalah suatu bagan yang menunjukkan bagianbagian dalam organisasi dan susunan orang-orang dengan jabatannya masingmasing yang mempunyai kesepakatan bersama secara formal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Petugaspetugas yang bekerja di public area section antara lain adalah :



Chief public area, Supervisor area, Kepala houseman, Houseman, Toilet attendant. Dalam menunjang kegiatan pembersihan public area diperlukan alat dan bahan pembersih. Peralatan dibagi menjadi dua jenis yaitu peralatan yang manual dan makinal. Menurut bentuk dan fungsinya alat pembersihan secara manual dikelompokkan atas beberapa bagian yaitu, Sapu dan sikat (broom & brush), Penampung (container), Lena (linen), Pelindung (protective). Alat pembersih mekanik (mechanical equipment) yaitu alat pembersih yang menggunakan mesin seperti vacuum cleaner, polishing machine, shampooing carpet, blower machine, srubbing machine dll. Untuk menghemat waktu dan tenaga serta meningkatkan mutu alat kebersihan. Perlunya memperhatikan efektifitas dan efisiensi tenaga dan biaya dalam bekerja, semua itu tidak terlepas dari peralatan yang dipergunakan. Peralatan manual maupun mesin harganya cukup mahal, sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan peduli dalam menggunakannya serta merawatnya. Sebelum melakukan pembersihan area umum seorang public area attendant atau yang sering disebut houseman terlebih dahulu harus menguasai jenis-jenis peralatan pembersih. Ini dimaksudkan agar di dalam melakukan pekerjaannya nanti tidak akan mendapat kesulitan. Bahan pembersih atau cleaning supplies atau cleaning agent adalah bahan pembersihan yang penting untuk menjaga ruangan agar tetap bersih dan berkilau.



44



Bahan pembersih pada dasarnya meghilangkan kotoran atau noda yang melekat pada benda atau barang-barang yang berada di hotel. Bahan yang mengandung zat kimia atau zat non kimia yang digunakan untuk membantu mengurangi, mengikis atau menghilangkan noda dan kotoran pada suatu objek atau benda dalam proses pembersihan. Bahan pembersih tsb antara lain : a)



Bahan pembersih yang melarutkan kotoran antara lain adalah air, bensin, turpentine, thinner, solvent, spiritus dan amoniak.



b)



Bahan pembersih yang bereaksi chemical kimia action antara lain adalah hcl, caustic soda, dan kaporit.



c)



Bahan pembersih yang mengeluarkan busa ( detergent) antara lain adalah Vim / Wisk ,Ducth Cleanser ,Fast-Go Applied 4000



d)



Bahan pembersih yang mengkilapkan (polishes) antara lain adalah polish kayu (shine up dan furniture polish), polish logam (brasso, glow metal polish danhelios) , polish lantai (wax strip dan bendural forte )



e)



Bahan pembersih lain yang sering digunakan pada saat pembersihan antara lain adalah glass cleaner, conq-r-dust , spot & stain remover , mpc ( multi purpose cleaning ), vixal/ porstex dan disinfectant. Objek pembersihan adalah benda-benda, barang-barang atau tempat/ ruang



yang akan dilakukan proses pembersihan di area public hotel. Objek pembersihan dibagi menjadi dua bagian yaitu, objek permukaan yang keras, dan objek permukaan yang lunak. Sumber pengotor ialah sumber kotoran yang ada disekeliling area hotel baik berasal dari darat, udara maupun angin. Tingkat pengotor dibagi menjadi tiga bagian yaitu, tingkat kotor yang ringan, tingkat kotor yang sedang dan tingkat kotoran yang sukar. Sumber Pengotor diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu debu (dust), pasir/ tanah ( abrasive ), lemak (grease), sampah (rubbish), noda (spot), endapan bahan kimia (deposit chemical), serangga (insect) dan bau busuk atau polusi udara Objek pembersihan adalah benda-benda, barang- barang atau tempat, ruang yang akan dilakukan proses pembersihan. Objek pembersihan terbagi atas 2 bagian yaitu : a) Objek pembersihan dengan permukaan keras terdiri dari bahan b) Objek pembersihan dengan permukaan lunak



45



Ada banyak teknik merawat peralatan public area tergantung jenis peralatan yang hendak dibersihkan. Peralatan atau barang-barang yang ada di public area harus dapat dirawat sebaik mungkin dan untuk hal-hal yang memerlukan perbaikan khusus atas kerusakan harus melapor pada engineering department. Standard Operasional Prosedur adalah langkah awal untuk mendapatkan derajat kesesuaian suatu produk, dibandingkan dengan harapan-harapan. Oleh sebab itu agar dapat menghasilkan produk yang standar dari waktu ke waktu, maka cara-cara mengerjakan untuk menghasilkan produk tersebut juga harus dilakukan dengan cara-cara yang standar, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan bagi masing-masing. Daftar Pustaka Al Bataafi, Wishnu HS. 2006. Housekeeping Departement-Floor & Public area Job Description & Standard Operating procedure. Alfabeta :Bandung Andrews, Sudhir. 2013. Hotel Housekeeping, Penerbit Mc Graw Hill Education (india) Private Limited :New Delhi Angliss, William Institute.2009. Housekeeping Trainee Manual. Saudi Commission For Tourism Antiques Casado, Matt. A., 2011. HouseKeeping Management. Willey&son. Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel, enerbit Alfabeta : Bandung Suwithi, Ni Wayan. Cecil Erwin Jr. Borham. 2008. Akomodasi perhotelan untuk smk jilid 2, Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, penerbit Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah, Departemen pendidikan nasional, Jakarta Tanji, Hotelier. 2013. Hotel Housekeeping Training Manual With 150 SOP. USA :Middletown DE



49