Keadaan Sosial Masyarakat Pada Masa Awal Kemerdekaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN Proklamasi kemerdekaan merupakan tonggak awal berdirinya negara Republik Indonesia. Namun, pasca kemerdekaan, kondisi Negara Republik Indonesia masih belum stabil karena masih banyak masalah-masalah di berbagai bidang yang perlu diatasi. Selain itu, masyarakat Indonesia masih harus menghadapi agresi penjajah Belanda yang masih belum menyerah untuk menguasai Nusantara. Setidaknya ada 4 bidang penting yang perlu dibenahi oleh pemerintah pasca proklamasi dan mempengaruhi kehidupan masyarakat antara lain bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial dan budaya, serta bidang pendidikan. Dimana, pemerintah pada saat itu berupaya keras dengan berbagai upaya untuk membuat kondisi Indonesia menjadi stabil dan membaik. Bidang Ekonomi



Keadaan perekonomian Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan, mengalami kondisi yang cukup terpuruk dengan terjadinya inflasi dan pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia terutama mata uang Jepang dan mata uang Belanda. Akibatnya, keadaan kas Negara dan bea Cukai dalam keadaan nihil begitu juga dengan pajak. Oleh karena itu, dengan sangat terpaksa pemerintah Indonesia menetapkan tiga mata uang sekaligus yaitu mata uang de javasche Bank, mata uang Hindia Belanda dan mata uang



pemerintahan Jepang. Pemerintah Indonesia juga mengambil tindakan lain yaitu menasionalisasikan de javasche bank dan perkebunan & ndash; perkebunan asing milik swasta asing serta mencari pinjaman dana dari luar negeri seperti Amerika. Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak memberikan hasil yang berarti dikarenakan adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup akses ekspor impor yang mengakibatkan negara merugi sebesar 200.000.000. Usaha-usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah RI untuk mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan konfrensi ekonomi pada bulan Februari tahun 1946. Agenda utamanya adalah usaha peningkatan produksi pangan dan cara pendistribusiannya, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan milik swasta asing.



Bidang Politik



Kondisi dunia politik bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan, banyak sekali mengalami perubahan dan pembaharuan di segala aspek. Sebagian besar melakukan pembenahan di dalam tubuh pemerintah yang mana sebelumnya dipimpin oleh bangsa Jepang yang menduduki bangsa Indonesia setelah Belanda. Langkah pertama adalah dengan melakukan sidang PPKI yang dilaksanakan pada 18 Agustus 1945. Agenda pertama menunjuk Presiden dan Wakil Presiden serta mengesahkan dasar negara yaitu UUD Negara. Kemudian rapat terus berlanjut dengan agenda-agenda yang



lebih luas yaitu pembentukan alat-alat perlengkapan negara seperti Komite Nasional, Kabinet Pertama RI, pembagian wilayah RI atas 8 provinsi beserta pada gubernurnya, penetapan PNI sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia, pembentukan BKR/TKR dan lain-lain. Tetapi banyaknya hambatan dan kurangnya pengalaman dalam perjalanan pembangunan yang akan dihadapi membuat jalannya pemerintahan menjadi tersendat dan tidak seluruhnya berjalan sesuai dengan  rencana. Bidang Sosial dan Budaya



Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia banyak terjadi perubahan sosial budaya yang ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan di dalam kehidupan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan diproklamirkan telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat. Masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan di dominasi oleh warga Eropa dan Jepang, sehingga warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawan atau penguasa. Namun setelah proklamasi segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.



Bidang Pendidikan



Perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi gold, glory, dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan ideologi dengan doktrin-doktrin barat. Para tokoh muslim berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam seperti Madrasah, Pesantren, Majelis Taklim, dan sebagainya. Dari lembaga inilah lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan. Pemindahan Ibu Kota Kondisi Jakarta yang kacau pada masa awal Indonesia merdeka membuat pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.



Mengeluarkan Mata Uang RI Untuk mengatasi masalah keuangan, pemerintah Indonesia mengeluarkan uang RI yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia) pada 30 Oktober 1946. Serta menyatakan uang NICA sebagai alat tukar tidak sah.



Pemenuhan hak dan kewajiban warga yang sama Struktur kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan dan tidak ada lagi diskriminasi. Semua warga memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam hal pendidikan, pemerintah



mulai



menyelenggarakan



pendidikan



yang



diselaraskan



dengan



alam



kemerdekaan. Kemudian mengangkat Menteri Pendidikan dan Pengajaran yang pertama di Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara.