Kedudukan Muamalah Dalam Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEDUDUKAN MUAMALAH DALAM ISLAM



‫ جزء ِٓ ٔظاَ االصالَ اٌشاًِ ارا واْ االلرصاد‬ِٟ‫اْ االلرصاد االصال‬ ‫ز‬١ّ٠ ‫ٓ فاْ أُ٘ ِا‬٠‫ لذ أفصً ذّاِا ػٓ اٌذ‬-ٗ‫ف ٔشؤذ‬ٚ‫تضثة ظش‬- ٟ‫ظؼ‬ٌٛ‫ا‬ ‫ؼح‬٠‫ شش‬ٚ ‫ذج‬١‫ٓ االصالَ ػم‬٠‫ اسذثاغٗ اٌراَ تذ‬ٛ٘ ِٟ‫االلرصاد االصال‬











Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannyaterpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad „Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, AnNizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)



ٍٗ‫ّىٓ فص‬٠ ‫ارا واْ جزءا ِٓ االصالَ اٌشاًِ فأٗ ال‬ٚ ‫ أخالق‬ٚ ‫ػثادج‬ٚ ‫ذج‬١‫ح ِٓ ػم‬١ِ‫ح االٔظّح االصال‬١‫ػٓ تم‬



 



Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)







ٓ‫ ِضرمال ػ‬ِٟ‫ ٌٕا اْ ٔذسس االلرصاد االصال‬ٟ‫ٕثغ‬٠ ‫ ٘زا فأٗ ال‬ٍٝ‫تٕاء ػ‬ٚ ِٓ ‫ جزء‬ِٟ‫ االصال‬ٞ‫ؼرٗ ألْ إٌظاَ االلرصاد‬٠‫ شش‬ٚ َ‫ذج االصال‬١‫ػم‬ ‫ا‬١‫ذج اسذثاغا أصاص‬١‫شذثػ وزاٌه تاٌؼم‬٠ٚ ‫ؼح‬٠‫اٌشش‬



 Berdasarkan



ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad „Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, AnNizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17



DR.ABDUL SATTAR FATHULLAH SA‟ID DALAM KITAB AL-MUAMALAH FIL ISLAM (1406 HLM.16) BERKATA 



ٚ ٖ‫ٓ أفشاد‬١‫د معامالت ِا ت‬ٛ‫ج‬ٚ ْ‫ساخ ٘زا االجرّاع االٔضا‬ٚ‫ِٓ ظش‬ٚ ٗ‫جّاػر‬







ُٕٙ١‫اٌفصً ت‬ٚ ‫د٘ا‬ٛ‫ك ِمص‬١‫ذذم‬ٚ ‫ُ ٘زٖ اٌّؼاِالخ‬١‫ح ٌرٕظ‬١ٌٙ‫ؼح اال‬٠‫ٌزاٌه جاءخ اٌشش‬ٚ











Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat manusia adalah “Muamalah”, yang mengatur hukum antara individu dan masyarakat Karena itu syariah ilahiyah datang untuk mengatur muamalah di antara manusia dalam rangka mewujudkan tujuan syariah dan menjelaskan hukumnya kepada mereka



‫سج‬ٚ‫ا ظش‬ٙ‫ أْ اٌّؼاِالخ ٔفض‬ٍٝ‫لذ أذفك اٌؼٍّاء ػ‬ ‫ح‬٠‫تشش‬







Halaman 14



Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)











‫شذثطاْ اسذثاغا‬٠ ‫ اٌّؼاِالخ‬ٚ ‫ ّ٘ا اٌؼثاداخ‬ٚ ‫ح‬١ِ‫ؼح االصال‬٠‫ اٌشش‬ٝ‫اْ شم‬ ‫ّا اٌثؼط‬ٙ‫ا تثؼع‬١‫ػ‬ٛ‫ظ‬ِٛ ٚ ‫ا‬٠ٛ‫ػع‬



 Sesungguhnya



dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt). (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq alAwraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)







‫ غاػح‬ٛ٘ َ‫د ٘زا إٌظا‬ٕٛ‫وً غاػح ٌثٕذ ِٓ ت‬ٚ ٟٔ‫ ٔظاَ ستا‬ِٟ‫اْ االلرصاد االصال‬ ‫ ػثادج‬ِٝ‫ك إٌظاَ االلرصاد االصال‬١‫ ػثادج فرطث‬ٟ٘ ‫وً غاػح هلل‬ٚ ٌٝ‫هللا ذؼا‬



 Sesungguhnya



ekonomi Islam adalah aturan Tuhan. Setiap ketaatan terhadap aturan ini merupakan ketaatan kepada Allah Swt. Setiap ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Jadi menerapkan sistem ekonomi Islam adalah ibadah (Muhammad Rawwas Qal‟ah, Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, Kuwait Darun Nafas, 2000, hlm.55)







ْٚ‫ؼثذ‬١ٌ ‫ االٔش اال‬ٚ ٓ‫ِا خٍمد اٌج‬ٚ ٌٝ‫لاي ذؼا‬



 Menurut



Husein Shahhatah, Dalam bidang muamalah maliyah ini, seorang muslim berkewajiban memahami bagaimana ia bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syari‟ah Allah. Jika ia tidak memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari. (Buku Al-Iltizam bith-Thawabith asy-Syar’iyah fil Muamalat alMaliyah,Mesir, 2002)I







‫ ٘زا اٌثاب ذثاػذ اٌذك‬ٟ‫ششا ئغ اٌثشش ف‬ٚ ‫ؼح هللا‬٠‫ٓ شش‬١‫ اْ ذثاػذخ ِضافح اٌخٍف ت‬ٚ ‫ح ػٓ ا ٌعالي‬٠‫ذا‬ٌٙ‫ ا‬ٚ ً‫ػٓ اٌثاغ‬ Halaman 14







Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah dengan kajian non syariah dalam bidang ekonomi ini, maka akan jauhlah kebenaran dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.







Karena umat Islam jauh dari kajian muamalah, maka dalam mencari uang, banyak umat Islam tersesat ke jalan batil, seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga koperasi, bunga obligasi, permainan spekulasi di pasar uang dan pasar modal, arisan berantai, money game berkedok MLM, praktek gharar dan maysir dalam margin trading, dsb.



FARDHU ‘AIN MEMPELAJARI MUAMALAH Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib „ain(fardhu) bagi setiap muslim  Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas ekonomi.  Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara. 



SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI



ٍّْٛ‫ؼ‬٠ ‫ٓ ال‬٠‫اء اٌز‬ٛ٘‫ ذرثغ أ‬٢ٚ ‫ا‬ٙ‫ؼح ِٓ األِش فاذثؼ‬٠‫ شش‬ٍٝ‫ثُ جؼٍٕان ػ‬



Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)



PERBANDINGAN ALOKASI WAKTU DAN MUAMALAH  



UNTUK IBADAH



Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit



Muamalah (mencari nafkah/kerja) Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12 jam



1 Banyak kitab Yang membahasnya



:



12 Banyak kitab Yang membahasnya



Ayat Terpanjang Dalam Alquran tentang muamalah



REALITAS KAJIAN ISLAM



1



:



12



(Ibadah)



(muamalah)



Materi ini yang dominan Dibahas para Ustaz saat ini



Materi ini Cenderung diabaikan dalam pengajian



C.C. Torrey dalam The Commercial Theological Term in the Quran menerangkan bahwa Alquran memakai 20 terminologi bisnis. Ungkapan tersebut malahan diulang sebanyak 370 kali dalam Alquran



AKIBAT MENGABAIKAN KAJIAN MUAMALAH 











 



Umat Islam tidak memahami fungsi uang, sehingga tanpa rasa berdosa mempraktekkan riba di bank, asuransi, pasar modal dan kredit-kredit lainnya Umat Islam (bahkan tokoh agama) ikutan money game berkedok MLM, arisan berantai, Tabungan haji di Bank Riba Umat Islam ikutan spekulasi mata uang Umat Islam ikutan spekulasi di pasar modal, margin trading, future trading DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN



Umat Islam kurang faham praktek mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah dan 42 jenis transaksi muamalah lainnya.  Umat Islam tidak faham 25 perbedaan bank Islam dengan bank konvensional, 6 perbedaan margin murabahah dengan bunga, 7 perbedaan bunga dan bagi hasil 



Umat Islam memandang sama saja bank Islam dan bank konvensional, asuransi Islam dan konvensional, dll  Ekonomi Islam sama saja dengan ekonomi konvensional 



Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata :  ٓ٠‫ اٌذ‬ٟ‫لٕا اال ِٓ لذ ذفمٗ ف‬ٛ‫ ص‬ٟ‫ثغ ف‬٠ ‫ال‬ 



“Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam” (H.R.Tarmizi)



Mengembangkan harta, berinvestasi dan berbisnis, tidak boleh sekehendak hati,(semau gue) sebagaimana larangan pada umat Nabi Syuaib Tetapi mesti sesuai dengan syari’ah Allah.



DALAM KONTEKS INI ALLAH BERFIRMAN : 



ُ ‫َا‬٠ ‫ا‬ٌُٛ‫لَا‬ ‫ أَن نَّ ْفعَ َل فِي أ َ ْم َوا ِلنَا‬ْٚ َ ‫َ ْؼثُذُ َءاتَآإُ َٔآ أ‬٠‫اذ ُ َه ذَؤ ْ ُِ ُش َن أَْ َّٔرْ ُش َن َِا‬َٛ ٍَ‫ص‬ ُ ١َ‫شؼ‬ َ َ ‫ْة أ‬ ُ‫ذ‬١‫اٌش ِش‬ َ َ ‫َمانَشَاؤُا ِإَّٔ َه أل‬ َّ ُُ ١ٍِ ‫ٔد ْاٌ َذ‬



Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kamu meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyangmu atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi berakal” 



Dua ayat di atas mengisahkan perdebatan kaum Nabi Syu‟aib yang mengingkari agama yang dibawanya yang mengajarkan I’tiqad dan iqtishad (aqidah dan ekonomi)  Nabi Syu‟aib mengingatkan mereka tentang kekacauan transaksi muamaah ekonomi yang mereka lakukan selama ini. 



Ayat ini berisi dua peringatan penting, yaitu aqidah dan muamalah  Ayat ini juga menjelaskan bahwa pencarian dan pengelolaan rezeki (harta) tidak boleh sekehendak hati, melainkan mesti sesuai dengan kehendak dan tuntunan Allah, yang disebut syari‟ah 



Tidak boleh beraktivitas perbankan, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas asuransi, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas pasar modal, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas koperasi, kecuali faham fiqh muamalah







Tidak boleh beraktifitas pegadaian kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas reksadana, kecuali faham fiqh muamalah 



Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM, kecuali faham fiqh muamalah 



Tidak boleh beraktifitas jual-beli, kecuali faham fiqh muamalah



Dr.HuseinSyahhatah (Guru Besar Univ.Alazhar Cairo) : “Seorang Muslim yang bertaqwa dan takut kepada Allah swt, Harus berupaya keras menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh dan ikhlas untuk Allah semata”







 



ٌٝ‫ ذؼا‬ٚ ‫ش األسض ػثادج اٌخاٌك ذثاسن‬ٙ‫ ظ‬ٍٝ‫ّح األٔضاْ ػ‬ِٙ ْ‫ا‬ Sesungguhnya kepentingan manusia hadir di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah Swt (Lihat : Az-Zariyat : 57)



‫ش‬١ّ‫شذثػ تزاٌه ذث‬٠ ٚ ‫ اػّاس٘ا‬ٟ٘ ‫ش األسض‬ٙ‫ ظ‬ٍٝ‫د ػ‬ٛ‫ج‬ٌٛ‫ح ا‬٠‫أْ غا‬ ‫اي‬ِٛ‫األ‬  Sesungguhnya tujuan hadirnya manusia di muka bumi adalah untuk memakmurkan (membangun) bumi. Hal ini berkaitan dengan investasi dan pengembangan harta (ekonomi dan finansial) (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al



Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)



(



SELANJUTNYA DR.ABDUL SATTAR MENGATAKAN 



‫ ِٓ لب مقاصد الدينية الصالح‬ٟ٘ ‫رعخ أْ اٌّؼاِالخ‬٠ ‫ِٓ ٕ٘ا‬ٚ ‫ٕا ٍِزِا‬٠‫اس٘ا د‬١‫ُ تاػر‬٠‫ا اٌشصً ِٓ لذ‬ٙ١ٌ‫ٌزاٌه دػا ا‬ٚ ‫ح‬٠‫اج اٌثشش‬١‫اٌذ‬ .ٗ١‫اس ألدذ ف‬١‫الخ‬



Artinya : Dari



sini jelaslah bahwa “Muamalat” adalah inti terdalam dari tujuan agama Islam untuk mewujudkan kemaslahatan kehidupan manusia. Karena itu para Rasul terdahulu mengajak umat (berdakwah) untuk mengamalkan muamalah, karena memandangnya sebagai ajaran agama yang mesti dilaksanakan, Tidak ada pilihan bagi seseorang untuk tidak mengamalkannya.(Hlm.16)



‫‪DALAM KONTEKS INI ALLAH‬‬ ‫‪BERFIRMAN‬‬ ‫ٌ‪ْ َِ ٝ‬ذ‪ ََٓ٠‬أَخَا ُ٘ ُْ ُ‬ ‫شؼَ ْ‪١‬ثًا لَا َي ‪َ٠‬الَ ْ‪ َِ ٛ‬ا ْػثُذُ‪ٚ‬ا هللاَ َِاٌَ ُىُ ِ ِّ ْٓ ِإٌَ ِٗ َ‬ ‫ص‪ٛ‬ا ْاٌ ِّ ْى‪َ١‬ا َي‬ ‫غ‪ُْ ١‬شُٖ َ‪ٚ‬الَذَٕمُ ُ‬ ‫َ‪ِ ٚ‬إ َ‬ ‫اب ‪ِ ُِّ ٍَ ْٛ َ٠‬ذ‪١‬ػٍ {‪َ٠َٚ }84‬الَ ْ‪ َِ ٛ‬أ َ ْ‪ٚ‬فُ‪ٛ‬ا‬ ‫ػٍَ ْ‪ُ ١‬ى ُْ َ‬ ‫َاف َ‬ ‫َ‪ْ ٚ‬اٌ ِّ‪١‬زَ اَْ ِإ ِّٔ‪ ٟ‬أ َ َسا ُوُ ِت َخ‪ٍْ ١‬ش َ‪ِ ٚ‬إ ِّٔ‪ ٟ‬أَخ ُ‬ ‫ػزَ َ‬ ‫ض ُِ ْف ِضذِ‪َٓ٠‬‬ ‫ْاٌ ِّ ْى‪َ١‬ا َي َ‪ْ ٚ‬اٌ ِّ‪١‬زَ اَْ ِت ْاٌ ِم ْض ِػ َ‪ٚ‬الَذ َ ْث َخ ُ‬ ‫اس أ َ ْش‪َ١‬آ َء ُ٘ ُْ َ‪ٚ‬الَذ َ ْؼث َ ْ‪ٛ‬ا فِ‪ ٟ‬اْأل َ ْس ِ‬ ‫ض‪ٛ‬ا إٌَّ َ‬



‫‪‬‬



ARTINYA : „Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara mereka, Syu‟aib. Ia berkata, “Hai Kaumku sembahlah Allah, sekali-kali Tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik. Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)”.  Dan Syu‟aib berkata,”Hai kaumku sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Hud : 84,85) 



MASIH KITAB AL-MUAMALAH FIL ISLAM ٌٝ‫ُ اٌضالَ وّا لاي ذؼا‬ٙ١ٍ‫اء ػ‬١‫ االٔث‬ٟ‫٘زٖ صٕح ِطشدج ف‬ٚ  Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah (hlm.16) 







َ ‫اب َوا ْل ِم‬ َ ‫يز‬ ‫اس‬ ِ ‫َّٕا‬١ِ َ‫صٍََٕا ِت ْاٌث‬ ُ ‫ص ٍَْٕا ُس‬ َ َ ‫ ُُ ْاٌ ِىر‬ُٙ َ‫أَٔزَ ٌَْٕا َِؼ‬َٚ ‫خ‬ َ ‫ٌَمَ ْذ أ َ ْس‬ ُ َّ‫ان ِليَقُو َم الن‬ َ ‫س‬ ْ ‫ِبا ْل ِق‬ ُٖ‫ص ُش‬ ُ َٕ٠ َِٓ ُ‫َ ْؼٍَ َُ هللا‬١ٌِ َٚ ‫اس‬ ِ ٌٍَِّٕ ‫ ََِٕا ِف َغ‬َٚ ٌ‫ذ‬٠‫ش ِذ‬ ٌ ْ ‫ ِٗ تَؤ‬١‫ذَ ِف‬٠‫أَٔزَ ٌَْٕا ْاٌ َذ ِذ‬َٚ ‫س ِط‬ ٌ ‫ػ ِز‬ ‫ز‬٠ ُ ‫ ُس‬َٚ َ ٞ ِ ١ْ َ‫صٍَُٗ ِت ْاٌغ‬ ٌّ ِٛ َ‫ة ِإ َّْ هللاَ ل‬



 Sesungguhnya



kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat menegakkan keadilan itu. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka memergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agamanya) dan RasulNya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa.



MENURUT DR ABDUL SATTAR :  Ayat



tersebut mengandung dua masalah penting :  1. Bahwa tujuan utama risalah ilahiyah (dalam kitab & syari‟ah) adalah menegakkan aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara manusia  2. Menegakkan aturan syariah tersebut mesti dengan kekuasaan/kekuatan (besi), setelah dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan (hlm.17)



‫‪ٚ‬األ‪٠‬ح اٌىش‪ّ٠‬ح ذمشس أِش‪ ٓ٠‬ػظ‪ّ١‬ر‪: ٓ١‬‬ ‫األ‪ٚ‬ي ‪ :‬أْ ِٓ غا‪٠‬اخ اٌىثش‪ٌٍ ٜ‬شصاٌح االٌ‪١ٙ‬ح (ورثا ‪ ٚ‬شش‪٠‬ؼح) ل‪١‬اَ ٔظاَ ػادي ‪‬‬ ‫ٌٍرؼاًِ ت‪ ٓ١‬إٌاس‬ ‫اٌثأ‪ :ٝ‬أْ الاِح ٘زا إٌظاَ –ػٍ‪ ٝ‬أصاس اٌشش‪٠‬ؼح االٌ‪١ٙ‬ح‪ٚ -‬دشاصرٗ ال ‪٠‬رّاْ اال ‪‬‬ ‫تم‪ٛ‬ج اٌذذ‪٠‬ذ تؼذ اٌذػ‪ٛ‬ج ‪ ٚ‬اٌثالؽ‬ ‫‪‬‬



Dua ayat di atas menetapkan dua kesimpulan utama (penting)  Pertama tujuan utama risalah Tuhan adalah menegakkan aturan yang adil dalam muamalah di antara manusia  Kedua,menegakkan sistem muamalah dan memeliharanya, tidak sempurna kecuali dengan kekuasaan (tentunya setelah dakwah dan tabligh) 











ٚ‫ٌح أ‬ٚ‫ اٌذ‬ٚ ‫ج‬ٛ‫ اٌذػ‬: ٗ١‫ح ِٓ غشف‬١ِ‫ىرًّ االٌزاَ تٕظاَ اٌّؼاِالخ االصال‬١‫ف‬ : ٌٝ‫ اٌذىّح“ وّا لاي ذؼا‬ٚ ‫”اٌٍّه‬ Artinya, Maka sempurnalah kemestian (implementasi) aturan muamalah dari dua hal, pertama, dakwah, kedua, daulah. Atau dalam bahasa Al-quran kekuasaan dan hikmah.Sebagaimana firman Allah :



 َ‫َوا ْل ِح ْك َمة‬



‫ َءاذَاُٖ هللاُ ا ْل ُم ْل َك‬َٚ ‫خ‬ٛ َ ٌُ‫دُ َجا‬ٚ‫لَر َ ًَ دَ ُا‬َٚ ِ‫ ُُ٘ ِتإِ ْر ِْ هللا‬ُِٛ َ‫ز‬َٙ َ‫ف‬



 Mereka



(tentera Thalut )mengalahkan tentera Jalut dengan izin Allah. Dalam peperangan itu Daud membunuh Jalut, Kemudian Allah memberikan kepada Daud pemerintahan/kekuasaan dan Hikmah



 Memahami/menge



tahui hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah



Fardhu kifayah



Wajib



LITERATUR MUAMALAH EKONOMI



1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku “Muslim Economic Thinking” meneliti 700 judul buku yang membahas ekonomi Islam. (London, Islamic Fountaion, 1976)



2. Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic Economics & Finance : A Bibliografy, (London, Mansell Publisihing Ltd) , 1995 mengutip 1621 tulisan tentang Ekonomi Islam,



LITERATUR MUAMALAH EKONOMI 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i), Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab tersebut tentang muamalah dll.



4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, “Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah”.