12 0 120 KB
Nama
: Keitaro Lazuardi Borneo Rafi
NIM
: 1801035200
Jurusan : Akuntansi Kelas
: Auditing 2 AK / A
AUDIT SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN Akun Akun dan Golongan Transaksi Tujuan utama dari audit ini adalah untuk melakukan pemeriksaan terhadap akun akun yang berkaitan dengan siklus pembelian juga pembayaran sudah disajikan dengan benar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam siklus transaksi ini terdapat 3 golongan transaksi utama: yaitu Pembelian barang dan jasah, pengeluaran kas, dan juga retur pembelian ataupun potongan pembelian. Akun akun yang terkait dalam siklus ini meliputi; Kas, utang usaha, pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, akun peralatan & asset tetap, akun kontrol beban produksi (beban pemeliharaan, beban perlengkapan, beban pengangkutan, beban listrik & air), akun kontrol beban penjualan (komisi penjualan, beban pengangkutan, beban reparasi, beban pengiklanan), akun kontrol beban administrasi (perlengkapan, perjalanan, beban hukum, beban audit, beban pajak).
Fungsi Bisnis dan Dokumen Serta Catatan Golongan
Akun
Fungsi Bisnis
Dokumen dan Catatan
Transaksi Pembelian
-Persediaan -Properti, peralatan, asset tetap lainnya -Beban DD Muka
-Pembuatan order
-Permintaan Pembelian
pembelian
- Order Pembelian
-Penerimaan barang
-Laporan penerimaan
atau jasah
terhadap barang atau jasah
-Utang usaha -Beban pabrik
-Pengakuan utang
-Faktur dari penjualan
-Beban penjualan
-Memo
-Beban Adm
-Voucher -File transaksi pembelian -Jurnal pembelian -Master file utang usaha -Daftar utang usaha -Laporan dari pemasok
Pengeluaran Kas
-Kas di bank
-Pembayaran dan
-Check pembayaran
-Utang usaha
pencatatan pengeluaran
-File transaksi
-Potongan pembelian
kas
pengeluaran kas -Jurnal pengeluaran kas
Pembuatan Order Pembelian Berupa pengajuan dokumen permintaan izin untuk melakukan pembelian barang maupun jasah dari pejabat perusahaan klien. Dokumen yang biasa ditemukan pada siklus ini berupa Permintaan pembelian, yaitu formulir untuk permintaan pembelian oleh pejabat yang terotorisasi (Kepala gudang / kepala departemen produksi). Order pembelian, yaitu dokumen yang berisi deskripsi produk, kuantitas produk, atau informasi terkain barang ataupun jasah yang dipesan supplier atau pemasok.
Penerimaan Barang dan Jasah Dokumen yang terdapat pada saat penerimaan barang ini yaitu laporan penerimaa, yaitu dokumen fisik ataupun elektronik yang berisi data mengenai barang yang diterima (kuantitas, tanggal penerimaan, harga, maupun data lainnya)
Pengakuan Kewajiban (Utang) Yaitu pengakuan dan pencatatan terhadap utang saat barang sudah diterima. Pencatatan harus dilakukan dengan tepat dan akurat, karena akan mempengaruhi laporang keuangan. Dokumen yang terdapat saat pengakuan utang adalah Faktur dari pemasok, berupa dokumen dari pemasok kepada penjual yang berupa jumlah terutang atas barang yang dipesan dan diterima. Memo debet, yaitu dokumen dari pemasok yang menunjukan pengurangan atas jumlah pembayaran / terutang karena adanya retur barang ataupun potongan harga pembelian.
Voucher, yaitu dokumen yang biasanya digunakan agar pencatatan juga pembelian lebih teratur dengan menggunakan nomor urut untuk setiap pembelian barang. Voucher ini berupa dokumen amlop (bila dalam bentuk fisik) ataupun folder untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan pembelian. File transaksi pembelian, yaitu file computer yang berisi segala transaksi yang dikomputerisasi mencakup segala transaksi pembelian, yang kemudian diproses oleh sistem akuntansi. Jurnal Pembelian, yaitu file berupa jurnal yang dihasilkan dari file transaksi yang sudah di input, berisi nama pemasok, tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk tiap tiap transaksi. Master File Utang Usaha, yaitu suatu dokumen yang berisi segala transaksi pembelian, pengeluaran kas, dan retur pembelian untuk tiap tiap pemasok. Daftar Utang Usaha, yaitu file atau dokumen yang berisi segala utang yang terdapat pada tiap tiap pemasok atau untuk setiap faktur. Laporan dari Pemasok, yaitu dokumen yang dibuat oleh pemasok untuk melaporakan saldo awal, pembelian, retur pembelian, pembayaran ke pemasok serta saldo akhir yang akan dikirim tiap bulan.
Pengolahan dan Pencatatan Pengeluaran Kas Aktivitas ini secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban, biasanya akun utang usaha. Dokumen yang terdapat pada proses ini adalah
Check, dokumen ini biasa digunakan untuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban jatuh tempo. Biasanya perusahaan menggunakan computer untuk menyiapkan check berdasar dari info yang tercantum. File Transaksi Pengeluaran Kas, file ini dihasilkan computer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas oleh sistem akuntansi pada periode tertentu. Jurnal Pengeluaran Kas, Dihasilkan oleh computer melalui file transaksi pengeluaran kas. Perancangan Pengujian Substantif Pengujian sustantif dibutuhkan agar auditor mengetahui tingkat risiko yang dihadapinya dalam melakukan audit. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi ini dibagi menjadi dua: 1)Pengujian pembelian, yaitu pengujian yang berakitan dengan order pembelian, penerimaan barang dan jasah, dan pengakuan utang. 2)Pengujian pengeluaran kas, yang berkaitan dengan fungsi keempat, yakni pengolahan dan pencatatan pengeluaran kas. Pemahaman Pengendalian Internal Pemahaman tentang pengendalian internal mengenai siklus pembelian dan pembayaran adalah bagian untuk mengenali risiko perusahaan. Auditor biasanya akan mempelajari bagian alir yang berlaku pada perusahaan klien, mereview daftar pertanyaan pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian mengikuti jejak transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Menilai Risiko Pengendalian Direncanakan Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan atas pengendalian kunci untuk tiap tiap fungsi bisnis yang berupa otorisasi pembelian yaitu memastikan bahwa terdapat
otorisasi atas tiap tiap pembelian juga orang yang terotorisasi untuk melakukan pembelian barang sudah tepat, pemisahan antar penyimpanan barang yang diterima dari fungsi lainnya yaitu memastikan bahwa terdapat pemisahan pemegang asset dan personel yang ditempatkan harus independen, ketepatan waktu pencatatan dan review atas tiap tiap transaksi, serta otorisasi atas pembayaran untuk pemasok yaitu memastikan penandatanganan oleh orang yang tepat, terdapat pemisahan tanggung jawab untuk yang melakukan penandatanganan dan yang melaksanakan fungsi utama dan pemerisaan telah tepat oleh penandatangan.
Menentukan Luasnya Pengujian Pengendalian Setelah auditor telah mengetahu pengendalian internal kunci yang terdapat dalam perusahaan tersebut, auditor akan mengetahui dan dapat menilai risiko yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Jika risiko dinilai kecil maka auditor dapat menurunkan pengujian subtantifnya
Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan Transaksi Untuk Pembelian Dalam melakukan pengujian substantive harus menghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit transaksi, pengujian pengendalian dengan pengendalian internal, dan pengujian substantive golongan transaksi dengan tujuan audit transaksi setelah mempertimbangkan pengendalian dan defisiensi (tanda keuangan yang sedang mengalami kesulitan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat melalaikan kewajibannya kepada kreditor) dalam sistem. Bukti audit untuk suatu perikatan audit akan bervariasi tergantung pada pengendalian internal serta keadaan lainnya. Efisiensi audit yang signifikan akan tercapai dalam audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.
Golongan
Akun
Fungsi Bisnis
Dokumen dan Catatan
Transaksi Pembelian
-Permintaan pembelian,
-Memeriksa dokumen
-Mereview jurnal
terbukukan
order pembelian, laporan
dalam paket voucher
pembelian, buku besar,
adalah untuk
penerimaan barang, dan
untuk menguji
master file utang untuk
barang dan jasa
faktur dari penjual
keberadaan
memeriksa jumlahnya
yang diterima
dilampirkan pada
(keterjadian)
voucher -Pembelian telah disetujui oleh pejabat yang berwenang -Komputer menerima entry pembelian hanya dari pemasok terotorisasi dalam master file.
-Memeriksa ada tidaknya persetujuan -Mencoba menginput dengan pemasok terotorisasi dan pemasok tak terotorisasi -Memeriksa dilakukan tidaknya pembatalan
- Memeriksa dokumen pendukung untuk memeriksa kewajaran dan keabsahan -Memeriksa master file pemasok untuk memeriksa ada tidaknya pemasok tak terotorisasi -Menelusur pembelian
-Dokumen diberi tanda
persediaan ke master file
batal untuk mencegah
persediaan, memeriksa
penggunaan ulang
pembelian asset tetap
-Faktur penjual, laporan penerimaan barang, order pembelian, dan permintaan pembelian diverifikasi internal.
Transaksi
-Order pembelian
-Memeriksa keberurutan
-Menelusur dari suatu file
pembelian yang
bernomor urut tercetak
penggunaan order
laporan penerimaan
terjadi telah
dan dipertanggung
pembelian
barang ke jurnal
dibukukan
jawabkan penggunaanya
(kelengkapan)
-Memeriksa keberurutan
pembelian.
-Laporan penerimaan
penggunaan laporan
-Menelusur dari suatu file
barang bernomor urut
penerimaan barang
faktur penjualan ke jurnal
tercetak dan dipertanggung jawabkan penggunaanya.
-Memeriksa keberurutan
pembelian
voucher
-Voucher bernomor urut tercetak dan dipertanggung jawabkan Transaksi
-Perhitungan dan jumlah
-Perikas apakah terdapat
-Periksa pengeluaran
pembelian
jumlah telah di verifikasi
verifikasi oleh pihak
check dan catatan
terbukukan secara
oleh pihak internal
internal
pengeluaran kas dalam
-Rekonsiliasi bank dibuat
-Periksa rekonsiliasi
secara bulanan oleh
bank dan observasi
personil independen
peniapannya
akurat (ketelitian)
catatan elektronik bank dengan jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas -Hitung ulang potongan tunai -Buatlah (Proof of cash) atau bukti cash secara nyata
Transaksi
-Isi dari master file utang
-Periksa ada tidaknya
-Test ketelitian penulisan
pembelian
usaha telah di verifikasi
verifikasi internal
dengan memeriksa
dibukukan dalam
oleh internal
master file utang usaha dengan benar (posting dan peringkasan)
-Periksa paraf pada akun
-Master file utang usaha
akun besar sebagai
atau total daftar saldo
tanda telah
dibandingkan dengan
dibandingkan
saldo buku besar
kebenaran penjumlahan vertical (footing) jurnal dan telusur posting ke buku besar dan master file utang usaha
Transaksi
-Digunakan daftar akun
-Periksa manual
-Bandingkan
pembelian
yang memadai
prosedur dan daftar
penggolongan dengan
akun
daftar akun dengan
digolongkan dengan benar (penggolongan)
-Penggolongan akun di verifikasi internal
-Periksa ada tidaknya verifikasi internal
mengacu pada faktur penjualan
Transaksi
-Adanya prosedur yang
-Memeriksa prosedur
-Bandingkan tanggal pada
pembelian telah
mewajibkan pencatatan
manual dan memeriksa
laporan penerimaan
dicatat pada
dilakukan segera setelah
apakah ada faktur
barang dengan faktur
tanggal yang
barang atau jasah
penjual yang tak
penjual dan tanggal pada
benar (waktu)
diterima
terbukukan
jurnal pembelian
-Tanggal di verifikasi
-Memeriksa ada
oleh internal
tidaknya verifikasi internal
PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS Auditor biasanya melaksanakan pengujian pembelian dan pengeluaran kas pada saat yang sama. Transaksi-transaksi tertentu yang dipilih dari jurnal pembelian untuk diperiksa adalah Faktur penjual, laporan penerimaan barang, dan dokumen pendukung lainnya dan diperiksa pada saat yang sama. Dengan demikian verifikasi dilakukan secara efisien tanpa mengurangi efektivitas pengujian. SAMPLING ATRIBUT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI Pengujian pengendalian dan pengujian substantig golongan transaksi sangat penting untuk dilakukan, karena siklus ini menyangkut banyak akun, baik yang berupa akun laba rugi, maupun akun akun neraca, untuk itu perlu untuk dilakukan sampling atribut.
Pengujin substantif transaksi pengeluaran kas Golongan
Akun
Fungsi Bisnis
Dokumen dan Catatan
Transaksi Pengeluaran kas
-Terdapat pemisahan
-Diskusikan dengan
-Review jurnal
dibukukan adalah
tugas yang memadai
personel terkait dan
pengeluaran kas, buku
untuk barang dan
antara piutang usaha
observasi aktivitas.
besar, dan master file
jasa yang diterima (keterjadian)
dan penyimpan check yang telah ditandatangani atau otoritas membayarkan dana secara elektronis. -Dokumen pendukung diperiksa lebih dahulu
-Diskusikan dengan personel terkait dan observasi aktivitas. -Periksa ada tidaknya persetujuan pembayaran.
utang usaha untuk pembayaran berjumlah besar dan tidak biasa. -Telusur check atau catatan pembayaran bank elektronik ke jurnal pembelian yang
sebelum check
bersangkutan dan
ditandatangani atau
periksa nama penerima
sebelum dilakukan
pembayaran dan
pembayaran dana
jumlahnya.
secara elektronis oleh
-Periksalah check
petugas yang diberi
(penandatanganannya,
otoritas oleh
atau gunakan data bank
perusahaan.
bahwa check telah
-Diberikan persetujuan
dibayar bank).
pembayaran pada
-Periksa dokumen
dokumen pendukung
pendukung sebagai
pada saat check
bagian dari pengujian
ditandatangani.
pembelian.
Transaksi
-Check nomor urut
-Periksa keberurutan
-Rekonsiliasi catatan
pengeluaran kas
tercetak dan
penggunaan check .
pengeluaran kas dengan
yang terjadi telah
dipertanggungjawabka
-Periksa rekonsiliasi
pengeluaran kas dalam
dibukukan
n penggunaannya.
bank dan observasi
laporan bank (proof of
pembuatannya.
cash)
(kelengkapan)
-Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan oleh petugas independen yang terpisah dari pencatatan pengeluaran kas ayau penyimpanan aset. Transaksi
-Perhitungan dan
-Periksa ada tidaknya
-Periksa pengeluaran
pengeluaran kas
jumlah- jumlah telah
verifikasi internal.
check dan catatan
dibukukan secara
diverifikasi oleh pihak
akurat (ketelitian)
internal. -Rekonsiliasi bank
-Periksa rekonsiliasi bank dan observasi penyiapannya.
dibuat tiap bulan oleh
pengeluaran kas dalam catatan elektronik bank dengan jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
petugas independen.
-Hitung ulang potongan tunai -Buatlah (proof of cash)
Transaksi
-Isi master file utang
-Periksa ada tidaknya
-Test ketelitian
pengeluaran kas
usaha diverifikasi
verifikasi internal.
penulisan dengan
dibukukan dalam
internal.
master file utang
-Periksa paraf pada
usaha dengan
-Master file utang
akun-akun besar
benar (posting
usaha atau total daftar
sebagai tanda telah
memeriksa kebenaran penjumlahan vertikal (footing) jurnal dan terlusuri posting ke
dan peringkasan)
saldo dibandingkan
dibandingkan.
dengan saldo buku
buku besar juga master file utang usaha.
besar Transaksi
-Menggunakan daftar
-Periksa manual
-Bandingkan
pengeluaran kas
akun yang memadai.
prosedur dan daftar
penggolongan dengan
akun.
daftar akun dengan
digolongkan dengan benar
-Penggolongan akun
(penggolongan)
diverifikasi internal.
-Periksa adanya verifikasi oleh pihak internal.
mengacu pada faktur penjual dan jurnal pembelian.
Transaksi
-Prosedur
-Periksa prosedur
-Bandingkan tanggal
pengeluaran kas
mensyaratkan
manual lalu lakukan
pada check atau catatan
telah dicatat pada
pencatatan transaksi
observasi apakah ada
elektronik bank dengan
tanggal yang
sesegera mungkin
check yang tidak
jurnal pengeluaran kas.
setelah check
dicatat.
benar (waktu)
ditandatangani atau pengiriman secara elektronik untuk pengolahan bank,
-Periksa ada tidaknya -Tanggal diverifikasi secara internal.
verifikasi internal.
-Bandingkan tanggal pada check dengan catatan elektronik bank.
METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUIAN RINCI SALDO UNTUK UTANG USAHA Utang usaha adalah kewajiban belum dilunasi yang timbul akibat dari pembelian barang ataupun jasah yang telah diterima perusahaan. Utang usaha harus dibedakan dari utang kelompok lainnya seperti utang biaya dan kewajiban utang bunga. Kewajiban akan termasuk dalam utang usaha hanya jika terutang pada tanggal neraca ataupun total kewajiban tersebut diketahui dan apabila kewajiban tersebut menyangkut utang bunga, maka harus dicatat sebagai utang wesel, utang kontrak, utang hipotik, atau utang obligasi. Apabila pengujian pengendalian dan subtantif transaksi menunjukan bahwa pengendalian internal beroperasi secara efektif dan prosedur analitis menunjukan hasil yang memuaskan, auditor pada umumnya akan menurunkan pengujian rinci saldo. Berikut ini gambar yang meringkas metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo utang usaha.
Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi utang usaha
Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
Tahap 1
Menilai risiko pengendalian untuk siklus pembelian dan pembayaran
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus Pembelian dan Pembayaran
Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha
Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
Tahap II
Tahap III
Prosedur audit Ukuran sampel Unsur yang dipilih
Tahap III
Penetapan waktu
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Memengaruhi Utang Usaha (Tahap 1) Banyak perusahaan yang memfokuskan pada upaya untuk memperbaiki aktifitas manajemennya. Upaya untuk melancarkan pembelian barang juga pembayaran barang dan jasah, termasuk juga pembelian persediaan dengan Just In Time (JIT), meningkatkan berbagai informasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi ataupun e-commerce untuk transaksi usaha, akan sangat mengubah seluruh
aspek siklus pembelian dan pembayaran bagi perusahaan sekaligus bisa meningkatkan risiko bisnis secara signifikan. Auditor harus memahami sifat perubahan yang terjadi dalam sistem ini untuk dapat mengidentifikasi apakah risiko usaha perusahaan juga pengendalian manajemen terkait mempengaruhi kemungkinan keasalahn penyajian dalam uutang usaha.
Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren Sama halnya dengan piutang usaha, sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang usaha. Biasanya terdapat banyak jumlah transaksi yang mempengaruhi hutang usaha, dengan jumlah saldo yang besar, meliputi sejumlah pemasok juga biaya untuk mengaudit akun tersbut biasanya cukup besar. Sehingga ini dapat menjadi alasan auditor menetapkan salah saji yang ditoleransi untuk hutang usaha relatif tinggi.
Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang Serta Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan Transaksi (Tahap 1 & 2) Setelah menetapkan materialitas kinerja dan risiko inheren untuk utang usaha, auditor akan melakukan penilaian risiko terhadap pengendalian internal berdasarkan pemahaman auditor tentang pengendalian internal perusahaan tersebut. Luasnya pengujian substanrif yang akan dilakukan auditor tergantung dari risiko pengendalian internal yang dipahami. Karena hal itu, auditor penting untuk mengerti dan memahami pengendalian internal yang berhubungan dengan utang usaha.
Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap 3) Penggunaan prosedur analitis cukup penting dalam siklus pembelian dan pembayaran. Auditor harus melakukan pembandingan atas total beban tahun ini dengan total beban tahun pada tahun sebelumnya agar dapat menemukan dimana letak salah sajinya dalam akun utang usaha ataupun akun beban. Karena penggunaan pembukuan berpasang (double entry accounting), adanya kesalahan penyajian dalam akun beban juga biasanya juga akan berakibat kesalahan penyajian yang sama pula pada akun utang usaha. Prosedur Analitis Bandingkan saldo akun beban terkait
Kemungkinan Salah Saji Salah saji utang usaha dan beban
perolehan dengan tahun sebelumnya Menelaah daftar utang usaha terhadap
Kesalahan klasifikasi untuk kewajiban
utang utang yang tidak biasa terjadi,
non-dagang
utang nonvender (bukan ke pemasok), dan utang berbunga Bandingkan utang usaha individual
Utang tidak tercatat, atau salah saji
dengan tahun lalu Hitung rasio seperti pembelian dibagi
Utang tidak tercatat, atau salah saji
utang usaha, dan utang usaha dibagi kewajiban lancar
Merancang dan Melaksanakan Pengujian Rinci Saldo Akun Utang Usaha
Tujuan dari pengujian rinci saldo audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah saldo utang usaha telah disajikan secara wajar dan diungkap dengan tepat dan memaskitan mengnai keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan, pisah batas, kecocokan saldo, dan hak serta kewajiban
Pengujian rinci saldo utang usaha Tujuan Audit Saldo
Prosedur Pengujian Rinci
Komentar
Saldo Utang usaha dalam
-Jumlahkan daftar utang
-Bila penjumlahan
daftar utang usaha
usaha
dilakukan secara manual
cocok dengan yang tercantum pada master file yang bersangkutan,
-Telurusi totalnya ke buku besar
tidak perlu seluruh halaman dijumlah -Penelusuran ke maseter
dan totalnya cocok
-Telurusi faktur penjualan
dengan yang tercantum
individual ke master file
di buku besar
untuk mencocokan nama dan
(kecocokan saldo)
jumlahnya.
Utang usaha dalam
-Telusur dari daftar utang
-Biasanya kuarang
daftar utang usaha
usaha ke faktur penjualan
mendapat perhatian, karena
sungguh sungguh ada
dan laporan dari pemasok
perhatian utama pada lebih
(keberadaaan)
-Konfirmasi utang usaha,
file bisa dibatasi, kecuali bila pengendalian lemah
saji
terutama untuk berjumlah besar dan tidak biasa
Utang usaha yang ada
Lakukan pengujian liabilitas
-Ini adalah pengujian audit
telah tercantum dalam
setelah tanggal penutupan
yang penting untuk utang
daftar utang usaha
(kelengkapan)
buku
usaha
Utang usaha yang
-Telusur dari daftar utang
-Biasanya, tekanan pada
tercantum dalam daftar
usaha ke faktur penjualan
prosedur untuk ketelitian ini
telah akurat (ketelitian)
dan laporan dari pemasok
adalah kurang saji
-Konfirmasi utang usaha, terutama untuk berjumlah
dibandingkan dengan untuk mencari adanya kehilangan
besar dan tidak biasa Utang usaha yang
-Review daftar dan master
-Pengetahuan tentang bisnis
tercantum dalam daftar
file yang bersangkutan
klien sangat penting untuk
telah digolongkan
dengan pihak berelasi,
pengujian ini
dengan benar
liabilitas berbunga, utang
(Penggolongan)
jangka panjang.
Pencatatan transaksi
-Lakukan pengujian setelah
-Merupakan pengujian yang
telah dicatat pada
tanggal penutupan buku
sangat penting untuk utang
periode yang benar (pisah batas)
-Lakukan pengujian rinci sebagai bagian dari observasi penghitungan
usaha karena berkaitan dengan ketepatan periode pencatatan
persediaan -Lakukan Pengujian untuk persediaan dalam perjalanan Perusahaan memiliki
-Periksalah laporan dari
-Biasanya hal ini bukan
kewajiban untuk
pemasok dan konfirmasi
fokus utama dalam audit
membayar liabilitas
utang usaha
utang usaha, karena semua
yang tercantum dalam
utang usaha merupakan
utang usaha
kewajiban.
(kewajiban)
Pengujian Liabilitas Sesudah Tanggal Neraca Luas dari pengujian untuk menemukan utang yang tak dicatat tergantung dari penilaian risiko pengendalian juga materialitas saldo dalam akun yang berangkutan. Berikut ini prosedur audit yang biasanya dilakukan: Memeriksa dokumen pendukung pengeluaran kas sesudah tanggal neraca, prosedur ini dilakukan untuk memeriksa apakah pengeluaran kas yang terjadi untuk membayar utang yang dilakukan di periode yang diperiksa, kemudian bila pembayaran sudah tepat dilakukan pada periode ini auditor menelusuri daftar utang usaha untuk memastikan apakah utang yang dimaksud tercantum dalam daftar utang usaha. Memeriksa dokumen pendukung untuk faktur tagihan yang belum dibayar sampai beberapa minggu setelah akhir tahun, dalam prosedur ini kewajiban yang belum dibayar diperiksa, apakah kewajiban ini termasuk dalam kewajiban yang masih ada di tahun berakhir. Menelusuri laporan penerimaan barang yang diterbitkan sebelum akhir tahun dengan faktur penjualan yang bersangkutan, prosedur ini untuk memeriksa apakah terdapat utang yang belum tercatat dengan, menelusur laporan penerimaan barang yang diterbitkan menjelang akhir tahun ke faktur penjual dan memastikan bahwa semuanya telah dimasukan sebagai utang usaha. Menelusur laporan dari pemasok yang menunjukan saldo terutang ke daftar saldo utang usaha, prosedur ini juga untuk memastikan bahwa utang utang sudah tercatat dengan menelusuri setiap laporan yang menunjukan adanya saldo terutang pada tanggal neraca ke daftar utang usaha. Pengiriman konfirmasi kepada pemasok yang memiliki hubungan bisnis dengan klien, Auditor dapat menggunakan prosedur ini bila dipandang perlu untuk menguji
kemungkinan adanya nama pemasok yang tidak tercatat dalam daftar utang usaha, adanya transaksi yang sengaja dihilangkan, ataupun adanya saldo yang tidak sesuai dengan catatan dari pemasok. Pengujian Pisah Batas Inti dari pengujian ini untuk menentukan dan memastikan bahwa transaksi yang terjadi beberapa hari sebelum ataupun juga sesudah tanggal neraca telah dibukukan sesuai periode transaksi tersebut dilakukan. Hubungan antara Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan Pengujian pisah batas sebaiknya harus dilakukan dengan melakukan penghitungan fisik persediaan. Informasi pisah batas untuk pembelian harus diperoleh selama observasi fisik persediaan. Auditor harus mereview prosedur pada bagian penerimaan barang untuk memastikan bahwa semua barang yang diterima telah dihitung, dan auditor harus mencatat dalam dokumen audit nomor laporan penerimaan barang terakhir yang dicantumkan dalam perhitungan fisik. Kemudian auditor harus melakukan verifikasi apakah semua pembelian yang terjadi antara penghitungan fisik dan tanggal akhir tahun telah ditambahkan pada akun persediaan dan utang usaha. Persediaan dalam Perjalanan Auditor harus mampu membedakan antara FOB destination dengan FOB origin. Bila pembelian barang sifatnya FOB destination maka pencatatan persediaan dilakukan sesuai waktu sampainya pesanan, tetapi bila sifat pembeliannya FOB origin maka perusahan harus langsung mencatat persediaan juga utang usaha pada periode dimana pesanan tersebut dilakukan. Keandalan Bukti
Auditor harus memahami bukti yang digunakan untuk memeriksa utang diantaranya: faktur penjualan, laporan dari pemasok, dan konfirmasi. Laporan dari pemasok berisi saldo akhir, laporan ini lebih baik bila auditor melakukan pemeriksaan utang usaha, sedangakan faktur lebih baik bila auditor ingin memeriksa transaksi yang terjadi, karena faktur berisi rincian tiap pembelian. Lalu pembeda dari laporan penjual dengan konfirmasi utang usaha ada pada sumber informasinya, laporan dari pemasok dibuat oleh pihak penjual yang berada pada klien dan diberi kepada auditor apabila auditor mau memeriksanya, tetapi hal laporan dari pemasok cukup rawan manipulasi, dimana klien dapat merekayasa laporan ini atau menyembunyikannya dari auditor, sedangkan jawaban atas konfirmasi utang usaha umumnya harus dikirim langsung ke kantor akuntan public oleh pemasok sehingga informasinya lebih dapat dipercaya. Ukuran Sampel Ukuran sampel yang akan diperiksa akan sangat bervariasi tergantung dari materialitas utang usaha, hasil penilaian risiko yang dilakukan auditor, juga hasil audit dari tahun sebelumnya.