Kejang Pada Bayi Baru Lahir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dr. Alifiani Hikmah Putranti SpAK Sub. Bag. Neurologi Anak.Bag IKA Fak Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang



Pendahuluan Kejang merupakan keadaan darurat dan



merupakan tanda atau gejala kelainan pada otak Keadaan anatomi dan fungsi otak pada masa neonatus masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan Bangkitan kejang pada bayi baru lahir sangat sulit dikenal. Manifestasi klinis sangat bervariasi , sulit dibedakan dengan gerakan bayi normal



Pendahuluan Efek jangka panjang Nilai ambang kejang turun Gangguan belajar dan memori



Angka kejadian 2,6/1000 kelahiran hidup



bayi aterm Angka kejadian 30-130/ 1000 kelahiran hidup bayi preterm. newborn,2008



Mark S Scher MD, 2008 Volpe JJ, neurology of the



Definisi Adalah manifestasi klinis dari lepas



muatan listrik berlebihan dari selsel neuron di otak yang terganggu fungsinya Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh kelainan fisiologis,anatomis,biokimia atau gabungan dari ketiga kelainan tersebut. Terjadi pada masa neonatus ( 0-28 hari )



Patofisiologi Kejang dapat terjadi akibat adanya depolarisasi



(penurunan muatan negatif dari keadaan potensial istirahat) Penyebab depolarisasi adalah  Jumlah neurotransmiter eksitatori ( As Glutamat ) yang berlebihan  Berkurangnya neuro transmitter inhibisi (GABA).  Gangguan pada pompa NA K ATP Ase  Gangguan pada membran sel neuron



Tipe kejang pada neonatus



Kejang neonatus s emua ada xvid.avi



Kejang VS Bukan Kejang Jitteriness Vs Kejang Manifestasi klinik



Jitteriness



Kejang



Gerakan bola mata



-



+



Peka rangsang



+



-



Bentuk gerakan dominan



Tremor



klonik



Gerakan dapat berhenti dengan fleksi pasif



+



-



Perubahan fungsi otonom



-



+



Perubahan pada tanda vital penurunan saturasi oksigen



-



+



Jitterines .WMV



Spasme



Kontraksi otot yang tidak terkendali detik -



menit Dipicu sentuhan, suara dan cahaya Bayi tetap sadar Trismus Opistotonus Gerakan tangan seperti mengepal atau meninju IDAI (UKK perinatologi) , Bk panduan manajemen masalah BBLuntuk dokter,bidan, perawat RS



Etiologi Kejang (1)







Kelainan pada SSP 1. 2. 3. 4.







Asfiksia : HIE ( Hypoxic Ischemic Encephalopathy ) Trauma : Perdarahan Infeksi : Meningitis, ensefalitis Kelainan Bawaan : Malformasi otak



Kelainan Sistemik yang berpengaruh pada SSP 1. 2. 3. 4. 5.



Gangguan Metabolik (glukosa,Calsium,Natrium,Mg) Kelainan metabolisme ( inborn error of metabolism ) Kelainan yang berhubungan dengan obat (putus obat) Hiperbilirubinemia ( Kern Ikterus) Infeksi : TORCH, Sepsis



Etiologi Kejang







Idiopatik 1. 2.







Benign Familial neonatal The Fifth Day Fit



Sindrom Epilepsi



Buku ajar neurologi anak



Etiologi Kejang (2) Etiologi



Awitan kejang 0-3 hari



HIE



+



Perd Intrakranial



+



Infeksi SSP



Frekuensi



> 3 hari Preterm Aterm +++



+++



+



++



+



+



+



++



++



Malformasi otak



+



+



++



++



Hipoglikemi



+



+



+



Hipokalsemi



+



+



+



Kel Metabolik



+



Sindrom epilepsi



+



+



+ +



+



Buku ajar neurologi anak



Catatan



Hipokalsemia : kadar calcium < 7,5 mg/dl (
150 mg/dl



Hypoxic Ischemic encephalopathy Merupakan penyebab kejang pada bayi baru lahir



yang terbanyak Kejang biasanya terjadi dalam 24 jam setelah lahir dan berhubungan dengan keadaan asfiksia pada bayi baru lahir Ada tiga derajad HIE  HIE derajad ringan : bayi tampak iritabel, lethargy



hiperaktif dan tonus otot meningkat  HIE derajad sedang : penurunan kesadaran, hipotonus, kejang  HIE derajad berat : koma, tonus otot sangat nmenurun dan tidak bereaksi terhadap rangsangan



Infeksi susunan syaraf pusat Meningitis Biasanya terjadi pada minggu pertama setelah



lahir Penyebab terbanyak adalah Streptokokus group B, E. Coli, kuman gram negatif Kurang lebih 25% bayi dengan sepsis berkembang menjadi meningitis



Ensefalitis Herspes Simplek dan enterovirus Infeksi kongenital : toxoplasma dan



Cytomegalovirus.



Gangguan metabolik Hipoglikemia Banyak terjadi pada bayi lahir dengan ibu



menderita diabetes, bayi berat badan lahir rendah Dapat juga terjadi pada bayi dengan asfiksia atau menderita infeksi



Hipokalsemia  banyak terjadi pada bayi dengan asfiksia,



bayi prematur dan gangguan endokrin



Perdarahan intra kranial Perdarahan subarakhnoid  Terjadi karena robekan vena akibat partus lama  UUB membonjol, tangis bayi melengking Perdarahan Intraventrikuler  Bayi dengan asfiksia, trauma kepala Perdarahan subdural  Terjadi karena robekan tentorium di dekat falk serebri Penyebab  Trauma kepala, gangguan pembekuan darah (def vit K ) asfiksia Pemeriksaan Penunjang : CT Scan Kepala



Diagnosis 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik dan neurologi 3. Pemeriksaan penunjang 1. Darah, elektrolit dan metabolik 2. Pungsi lumbal 3. Skreening sepsis ; kultur darah; TORCH 4. USG kepala /CT scan kepala 5. EEG



Anamnesis Riwayat kehamilan dan persalinan Riwayat kejang pada keluarga Obat –obatan yang diminum ibu Riwayat infeksi antenatal dan intrapartum Asfiksia Trauma kelahiran



Pemeriksaan Fisik dan neurologis Tanda vital Tingkat kesadaran Lingkar kepala, UUB Pemeriksaan fisik lengkap Pemeriksaan Syaraf kranial Refleks primitif Tonus otot, kekuatan otot



Pengelolaan Tujuan  Menghentikan kejang dan mencegah berulangnya kejang  Mencari dan mengobati penyebab kejang  Menghindari seminimal mungkin kerusakan otak  Mencegah komplikasi Umum  Pertahankan jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi sistemik baik  Oksigenasi adekuat  Pemasangan akses vena  Pada kejang yang sering pemberian minum dihentikan  Koreksi kelainan yang ada ; hipoglikemia, hipokalsemia



Pengelolaan •



Khusus Terapi awal



Terapi rumatan



Hipoglikemia



Glukose 10% 2ml/kg bb iv



Glukose 10 % 8 mg/kg BB



Hipokalsemia



Kalsium Glukonas 5% 4 ml/kg iv



Pyridoksin (Vit B6 )



50 -100 mg iv



Pengelolaan 



Obat anti kejang



Terapi standart : 1. 2. 3.



Lini pertama : Phenobarbital Lini kedua : Phenitoin Lini ketiga : Midazolam



Dosis obat anti kejang



Obat



Dosis awal



Dosis rumat



Phenobarbita 20-40 mg/kg BB IV l Kec IV 12mg/kgBB/mnt



3-4 mg/kgBB/hr IM,po 12 jam stlh dosis awal



Phenitoin



15 -20 mg/kgBB IV Kec max 1mg/kgBB/mnt



3-4 mg/kg BB/hr IV.po



Midazolam



0,15- 0,2 mg/kgBB IV



0,1 – 0,4 mg/kg BB/ jam IV



Phenobarbital Bekerja pada reseptor GABA Waktu paruh 3-7 hari Onset terapi 10-20 menit Efek terapi 1-3 hari Dosis 20 mg/kg BB, max 600mg Kec pemberian 1 mg/kg Bb/menit Efeksamping depresi pernafasan Sediaan 1ml=100mg



Phenitoin



Phenitoin



Memblok pintu kanal natrium Onset 10-30 menit Efek terapi 12-24 jam Waktu paruh 24 jam Dosis 20mg/kg bb, max 1000mg Kec pemberian 1 mg/kgbb/menit Efek samping hipotensi Sediaan 1ml = 50 mg Pengenceran dengan menggunakan Na Cl



Midazolam 1. Onset 2-5 menit 2. Efek terapi 30 -60 3. 4. 5. 6.



menit Waktu paruh 1,8 -6,4 jam Dosis 0,2 mg /kgBB Efek samping depresi pernafasan 1ml= 5 mg, 1ml = 1mg



ALUR PENATALAKSANAAN KEJANG PADA NEONATUS (1)



Bayi baru lahir dengan Kejang 1. Tentukan tipe dan karakteristik kejang 2. Pastikan jalan nafas, pernafasan , sirkulasi sistemik dan temperatur baik 3. Beri Oksigen 4. Cari akses vena dan ambil sampel darah dan periksa kadar gula drah, kalsium, magnesium, natrium, kalium, analisa gas darah, dhematulogi lengkap, skreening sepsis. • Jika Hipoglikemia  Obati • Jika hipokalsemia  Obati 5. Anamnesa dan pemeriksaan fisik



ALUR PENATALAKSANAAN KEJANG PADA NEONATUS (2) Phenobarbital 20mg/kgbb/dosis IV selama 20 menit kejang Kejang berhenti Phenobarbital 3-5 mg/kg bb/hr IV / PO



Phenobarbital 10mg/kgbb IV selama 10 menit kejang Phenobarbital 10 mg/kg bb IV kejang berlangsung pindah ke NICU phenytoin 20mg/kgbb IV



Kejang berlangsung Pertimbangkan Pyridoxyne 100 mg Kejang berhenti Phenytoin 3-4 mg/kgbb/hari iv



Midazolam 0, 2 mg/kgBB IV,diikuti dengan Midazolam drip 0,1 -0,4 mg/Kgbb / jam. Kejang berhenti



Pem LCS, USG kepala/Ct scan



Turunkan dosis OAE pelan-pelan sehingga tin phenobarbital IDAI (UKK perinatologi) ,



Volpe JJ 2008 Sankar MJ ,AIIMS –NICU protocol 2007



Obat anti epilepsi Drug rate



Onset of



Duration of



action



action



Diazepam Midazolam Fenitoin



1-3 min 5-15 min 2-5 min 30-60 min 10-30 min 12-24 hrs



Fenobarbital



10-20 min 1-3 days



( Freedman SB. Clin Pediatric Emergency Medicine, 2003)



Maximal