Kel 2, Tugas 4 - Meger Dan Akusisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN “Merjer, Akuisisi dan Divestasi”



Oleh: Kelompok II Sri Reskiawati Syam (A014202005) Hastia Alrianti (A014202012)



PROGRAM PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2021



1.1 Bentuk Dasar Akusisi 1. Merjer atau konsolidasi Merjer adalah pengabungan satu perusahaan ke perusahaan lain. Perusahaan yang mengambil alih tetap beroperasi seperti biasa sedangkan perusahaan yang diambil alih ditutup dan berhenti beroperasi. Perusahaan yang mengambil alih memperoleh seluruh aset dan liabilitas dari perusahaan yang diambil alih. 2. Konsilidasi Konsolidasi adalah proses pendirian perusahaan baru yang merupakan hasil dari penggabungan dua perusahaan atau lebih. Perusahaanperusahaan yang bergabung ditutup dan berhenti beroperasi. Segala aset dan utang dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dipindahkan ke perusahaan yang baru didirikan. 3. Akusisi a. Akusisi saham b. Akusisi aset 1.2 Variasi Pengambilalihan Perusahaan



1.2.1



Sinergi



Sinergi muncul dalam penggabungan dua perusahaan apabila nilai dari gabungan kedua perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada nilai perusahaan masing-masing apabila mereka beroperasi sendiri. Formula dari sinergi adalah: Synergi = VAB – (VA + VB) Kenaikan arus kas akan meningkatkan nilai perusahaan. Formula perusahaan arus kas dari penggabungan perusahaan adalah:



1.2.2



Sumber Sinergi



1. Peningkatan pendapatan 2. Pengurangan biaya 3. Keuntungan dari sisi pajak a. Net operating losses b. Adanya kapasitas utang yang belum terpakai c. Kenaikan kapasitas berutang 4. Berkurangnya persyaratan modal 1.3 Efek Samping Keuangan dari Akuisisi 1.3.1



Pertumbuhan Keuntungan



Pertumbuhan



keuntungan



kemungkinan



akan



dari



mengalami



perusahaan penurunan



yang apabila



menggabungkan perusahaan



diri



dengan



pertumbuhan keuntungan yang tinggi mengakuisisi perusahaan lain dengan pertumbuhan keuntungan yang rendah. 1.3.2



Diversifikasi



Diversifikasi sering disebut sebagai salah satu manfaat yang diperoleh dari akusisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Variabilitas tingkat pengembalian dapat dipisahkan menjadi unsystematic dan systematic. Diversifikasi dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan pengakuisisi hanya apabila: 1. Menurunkan risiko sistematis dengan biaya yang lebih rendah, sesuatu yang sulit untuk diperoleh. 2. Mengurangi utang lebih besar setelah merjer karena merjer meningkatkan kapasitas berutang perusahaan. 1.4 Biaya untuk Pemegang Saham dari Pengurangan Risiko Pemegang saham dapat mengurangi kerugian yang diperoleh karena adanya merjer dengan du acara, yaitu: 1. Perusahaan melunasi utang lamanya sebelum merjer. Penerbitan surat utang baru akan dilakukan setelah merjer. 2. Menerbitkan utang lebih besar setelah merjer karena merjer meningkatkan kapasitas berutang perusahaan.



1.5 Net Present Value (NPV) dari Merjer Perusahaan umumnya menggunakan analisis NPV ketika melakukan akuisisi. Perhitungan NPV merjer dapat dilakukan ketika akuisisi dilakukan dengan pengeluaran kas oleh perusahaan pengakuisisi atau melalui pertukaran saham. 1.6 Pengambilalihan Perusahaan Merjer biasanya dimulai oleh perusahaan yang akan mengambil alih perusahaan lain bukan perusahaan yang akan diambil alih. Perusahaan yang akan mengambil alih harus mengambil keputusan untuk membeli perusahaan lain, memilih taktik untuk melaksanakan merjer, menentukan harga tertinggi yang akan dibayarkan, menentukan harga penawaran lama dan melakukan komunikasi dengan perusahaan target. Apabila perusahaan yang menjadi target pengambilalihan menerima dengan baik proposal pengambilalihan maka proses merjer dikatakan bersahabat (friendly). Manajemen perusahaan yang menjadi target akan menolak dan perusahaan yang akan melakukan pengambilalihan harus memutuskan apakah akan tetap meneruskan proses merjer dan menentukan taktik yang akan digunakan. Dalam menghadapi keenganan manajemen perusahaan target, perusahaan akan membeli saham perusahaan target secara rahasia yang dikenal dengan istilah toehold. Perusahaan kemudian melakukan tender offer (tawaran secara langsung kepada pemegang saham perusahaan target untuk membeli saham mereka dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar yang berlaku). Selain tender offer, perusahaan dapat terus membeli saham perusahaan target di pasar terbukan untuk memperoleh pengendalian atas perusahaan target. Hal ini dikenal dengan istilah street sweep. Cara lain untuk memperoleh pengendalian adalah melalui proxy fight yaitu suatu prosedur yang melibatkan corporate voting. Setelah membeli sejumlah saham di perusahaan target, perusahaan kemudian menominasikan kandidat direksi untuk menggantikan direksi yang ada. Apabila kandidat yang diusulkan oleh perusahaan yang mengambil alih menang, maka perusahaan akan mengendalikan perusahaan target sehingga proses merjer menjadi lebih mudah.



1.7 Defensive Tactics 1.7.1



Mencegah Pengambilalihan Sebelum Proses Pengambilalihan Terjadi



1. Corporate charter 2. Classified board 3. Supermajority provision 4. Golden parachute 5. Poison pills 1.7.2



Mencegah Pengambilalihan Ketika Proses Sudah Berjalan



1. Greenmail dan Standstill Agreement 2. White Knight dan White Squire 3. Rekapitalisasi dan Pembelian Kembali Saham 4. Exclusionary Self-tenders 5. Restrukturisasi Aset 1.8 Apakah Merjer Menambah Nilai? Merjer menghasilkan sinergi apabila nilai dari perusahaan yang bergabung lebih besar daripada penjumlahan nilai setiap perusahaan secara mandiri. Terdapat beberapa cara untuk mengukur penciptaan nilai, tetapi kebanyakan akademisi menyukai event studies yang meneliti adanya abnormal return saat adanya pengumuman merjer. Berikut ini adalah data-data terkait merjer yang terjadi. 1. Kebanyakan dari merjer menciptakan nilai. 2. Merjer yang melibatkan perusahaan besar menghilangkan nilai. 1.9 Dampak untuk Perpajakan dari Akuisisi Jika satu perusahaan membeli perusahaan lain, transaksinya dapat dikenakan atau tidak dikenakan pajak. Apabila akuisisi dikenakan pajak, pemegang saham perusahaan yang diakuisisi dianggap telah menjual saham yang dimiliki dan capital gain atau capital loss yang sudah terealisasi dikenakan pajak. Dalam transaksi yang dikenakan pajak, nilai aset dari perusahaan yang dijual akan direvaluasi. Apabila akuisisi tidak dikenakan pajak maka pemegang saham perusahaan yang diakuisisi dianggap hanya menukar saham lama mereka dengan saham baru yang nilainya sama sehingga tidak ada capital gain atau capital loss.



1.10



Akuntansi untuk Kegiatan Akuisisi



Metode pembelian mengharuskan aset dari perusahaan yang diakuisisi dilaporkan pada nilai pasarnya yang wajar pada laporan keuangan perusahaan yang mengakuisisi. Hal ini akan membuat perusahaan pengakuisisi untuk menetapkan basis harga perolehan baru dari aset yang diakuisisi. Metode pembelian akan menghasilkan akun goodwill yang merupakan selisih antara harga beli dengan total nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh. 1.11



Going Private dan Leverage Buyouts



Ketika perusahaan terbuka melakukan going private berarti sekelompok investor membeli saham perusahaan tersebut. Konsekuensinya adalah saham perusahaan tersebut ditarik dari bursa dan pemegang saham public akan menerima dana tunai dari saham yang dibeli. Going private seringkali didanai dengan leverage buyouts. Dengan leverage buyouts (LBO), dana untuk membeli kembali saham public diperoleh dari penerbitan utang. Alasan LBOs menghasilkan nilai, yaitu: 1. Tambahan utang akan mengurangi pajak. 2. LBOs menghasilkan efisiensi karena manajemen harus bekerja keras untuk melunasi utang dan membayar bunganya. 1.12



Divertasi



Divestasi terjadi dengan berbagai cara, yaitu: 1. Penjualan 2. Spin-off 3. Carve-Out 4. Tracking stock



DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant Indonesia. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.