Kel 3 Pemasaran Sosial Dalam Komunikasi Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



PEMASARAN SOSIAL DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan



KELOMPOK 3 DWI KARTY MELLAUWATY



(161040500073)



ELISA SUSANTI



(161040500107)



ENDANG PUJI ABRIYANTI



(161040500078)



II AISYAH



(161040500110)



NELIS WAHYUNI



(161040500076)



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA TANGERANG SELATAN 2017 1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Sang Maha Pencipta karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan judul makalah ”PEMASARAN SOSIAL DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN” yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah, Program Studi Komunikasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat STIKES KHARISMA PERSADA. Saya berharap, makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.



Tangerang, 04 Juni 2017



Penulis



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................ ii Bab I Pendahuluan 1.



Latar Belakang ................................................................................................ 1



2.



Rumusan Masalah ........................................................................................... 2



3.



Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2



Bab II Pembahasan 1.



Makna Dari Pemasaran Sosial ........................................................................ 3



2.



Difusi Inovasi dan Pemasaran Sosial .............................................................. 4



3.



Pemasaran Sosial dan Komunikasi Kesehatan ................................................ 6



Bab III Penutup 1.



Kesimpulan ..................................................................................................... 9



Daftar Pustaka ...................................................................................................... 10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.



Latar Belakang Pembangunan, pada dasarnya, bertujuan untuk mendapatkan hal-hal yang



lebih baik dibandingkan sebelumnya. Baik itu pada hal-hal yang bersifat moral maupun material. Agar perubahan sikap terhadap ide-ide sosial itu semakin cepat dan efektif, maka diperlukan suatu usaha memasarkan ide-ide tersebut. Pendekatan komersial terhadap pemasaran ide-ide sosial merupakan alternatif yang dipandang ampuh untuk menghasilkan perubahan social yang diharapkan. Seperti dikatakan oleh Wiebe: Semakin kampanye perubahan sosial menyerupai kampanye produk komersial, semakin tinggi pula kesuksesan kampanye social tersebut. Pemasaran sosial merupakan bagian dari bidang studi komunikasi. Salah satu definisi



komunikasi yang relevan dengan bahasan ini adalah seperti yang



dikemukakan Arnold dan Hirsch : Suatu proses penyampaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan. Pengertian yang paling sederhana mengenai pemasaran social adalah penggunaan prinsip-prinsip dan teknik pemasaran untuk menyampaikan ide atau perilaku tertentu. Suatu bidang komunikasi lain yang hampir mirip dengan pemasaran social adalah komunikasi pembangunan. Hal yang membedakan kedua bidang studi komunikasi ini adalah pada proses dan strategi penyampaian pesannya.



1



2.



Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :



1) Jelaskan makna dari pemasaran sosial ? 2) Jelaskan difusi inovasi dan pemasaran sosial ? 3) Jelaskan pemasaran sosial dan komunikasi kehatan ? 3.



Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :



1) Untuk mengetahui tentang makana dari pemasaran sosial. 2) Untuk mengetahui tentang difusi inovasi dan pemasaran sosial. 3) Untuk mengetahui tentang pemasaran sosial dan komunikasi kesehatan.



2



BAB II PEMBAHASAN 1.



Makna Pemasaran Sosial Istilah “pemasaran social” (social marketing) merupakan pengalihan istilah



“pemasaran” (marketing) dalam ilmu (ekonomi) bisnis, yakni strategi bisnis dari produsen untuk menyebarluaskan “informasi tentang barang dan jasa” atau menyebarluaskan “barang dan jasa” itu sendiri kepada sasaran. Secara umum “pemasaran social” dapat diartikan sebagai suatu rancangan dan implementasi program yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mempromosikan suatu gagasan social atau suatu kasus kepada masyarakat. Ada dua konsep penting yang ada dalam istilah pmasaran : “informasi tentang barang dan jasa” dan “barang dan jasa”. Jadi dalam aktivitas proses pemasaran sosial, produsen tidak hanya berpikir tentang strategi menyebarkan barang dan jasa kepada para konsumen mlainkan berpikir juga tentang bagaimana mengemas informasi tentang barang dan jasa agar bias sampai kebenak konsumen . dengan demikian, para aras konsumen, ada dua kelompok orang : 1) Kelompok berhubungan langsung dengan barang dan jasa 2) Kelompok lain berhubungan langsung dengan informasi tentang barag dan jasa Apa pun jenis hubungan konsumen dengan produsen, yang jelas pemasaran sosial juga dapat diartikan sebagai proses penyebaran inovasi, informasi – komunikasi dan advokasi media yang berkaitan dengan tema tertentu, yang dalam komunikasi kesehatan, berkait dengan isu-isu kesehatan, terutama pemasaran tentang 3



beragam cara yang aplikatif untuk mencegah penyakit tertentu. Oleh karena itu, pemasaran sosial dapat dilakukan melalui kampanye media, kampanye tentang pesanpesan kesehatan yang sudah dikemas dalam paket informasi yang lengkap yang diperuntukkan bagi semua level masyarakat (individu, kelompok, atau masyarakat) melalui pendekatan multistrategi bagi pencegahan penyakit tertentu. (National Cancer Institute, 1989; Rogers, 1983). 2.



Difusi Inovasi dan Pemasaran Sosial Proses penyebarluasan informasi atau material baru dari satu sumber kepada



para penerima yang ada dalam suatu sistem sosial, dalam konsep sosiologiantropologi, disebut dengan difusi inovasi. Difusi inovasi merupakan model penyebarluasan gagasan atau material (teknologi) yang diperkenalkan oleh Everet M. Rogers. Rogers mengetengahkan cara penyebarluasan inovasi (misalnya gagasan baru, pendekatan baru, dan strategi baru) melalui saluran tertentu (umumnya sistem tradisional-modern) dalam suatu waktu tertentu kepada sejumlah anggota masyarakat atau komunitas dalam suatu sistem sosial. Asumsi dari sutu inovasi adalah, ada jenis-jenis gagasan tertentu yang perlu diadopsikan kepada anggota-anggota dari suatu sistem sosial karena mereka sangat membutuhkan informasi tersebut dari para pemuka pendapat dalam sistem sosial. Terjadi kalau para anggota sistem sosial itu menerima inovasi tersebut. Schinke dan Orlandi (1991) mengemukakan bahwa inovasi itu selalu menghasilkan suatu perubahan melalui 5 tahap :



4



1) Mobilisasi, yaitu aktivitas dari pemrakasa inovasi untuk menggerakkan seluruh unsur yang berkepentingan dalam proses komunikasi kesehatan. Misalnya, aktivitas untuk menggerakkan para komunikator kesehatan (penyuluh, pelatih, guru,



mentor,



dan



lain-lain),



merancang



informasi,



memilih



media,



mempersiapkan audiens atau kelompok sasaran agar komunikasi menjadi efektif dan efisien. 2) Adopsi, yaitu : 



Aktivitas dari pemrakasa inovasi untuk merancang inovasi, kemudian dikirimkan melalui pilihan media tertentu, lalu mengupayakan metode dan strategi penyampaian







Ativitas reaksi atau respons dari audiens terhadap informasi dalam bentuk menjadikan informasi itu sebagai sumber untuk mengubah keadaan audiens.



3) Implementasi, yaitu aktivitas bersama antara innovator dengan audiens untuk menerapkan gagasan, informasi, teknologi baru ditengah-tengah audiens. 4) Pemeliharaan, yaitu aktivitas bersama antara inovator dengan audiens untuk memelihara kelangsungan penerimaan dan pelaksanaan gagasan, informasi dan teknologi yang telah diterima (diadopsi). 5) Evolusi, aktivitas bersama antara innovator dan audiens untuk mengimplementasi dan memelihara seluruh inovasi baru agar inovasi itu tetap bersinambungan.



5



3.



Pemasaran Sosial dan Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan dapat dilakukan melalui beragam kegiatan : kampanye,



propaganda, iklan, ajang sana, dan lain-lain. Setiap kegiatan semacam itu merupakan strategi yang diilih sedemikian rupa sehingga dapat memuaskan audiens karena audiens merasa kebutuhan merekan atas informasi telah terpenuhi. Kebanyakan komunikasi kesehatan dilaksanakan melalui difusi inovasi. Pilihan ini sebenarnya merupakan pilihan model atau strategi yang dipinjam dari teori belajar sosial (social learning – Albert Bandura) dan pemaaran sosial (social marketing – Philip Kotler), yang kemudian disisipkan lagi faktor hiburan yang lazimnya “dikuasai” oleh media massa sehingga “memaksa” orang untuk bekerjasama dengan media (Backer and Rogers, 1992). Contoh, kita ingin mempromosikan gagasan tentang pencegahan merokok dan pencegahan minum alcohol. Untuk itu kita harus terlibat dalam proses komunikasi yang menghubungkan kita dengan audiens yang ada dalam sistem sosial. Hal ini karena para perokok dan peminum ada dalam sistem tersebut. Dari para perokok dan peminum itulah kita akan mengetahui nilai apa yang menjadi rujukan mereka, norma apa yang mereka ikuti, dan siapa yang mereka dengar sebagai orang yang berpengaruh. Dari sinilah kita akan merumuskan informasi kesehatan untuk menyentuh mereka, mengadakan perubahan atas pikiran dan pandangan mereka, dan mengubah sikap mereka untuk tidak merokok atau minum alcohol. Itulah target kampanye kita, target agar audiens sasaran tidak merokok.



6



Kadang-kadang kita harus berpikir bahwa kita tidah bias memengaruhi audiens hanya dengan satu cara saja karena hanya akan sangat terbatas. Oleh karena itu, kita harus mengadakan penelitian awal untuk memilih salah satu dari banyak cara memengaruhi audiens. Atas dasar itu, Willian McGuire (1991) menyusun beberapa tahap yang harus dilakukan audiens ketika mereka menerima pesan (dan ini perlu diperhatikan ketika kita menyebarluaskan pesan kepada mereka). Jadi, soalnya terletak pada bagaimana audiens : 1) Berhadapan dengan pesan yang menerpa mereka 2) Memperhatikan pesan 3) Berminat terhadap pesan yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari 4) Memahami pesan 5) Menerima pesan demi pembentukan perilaku dia 6) Menerima perubahan 7) Mengingat pesan dan meneruskan pesan itu kepada orang yang setuju dengan dia 8) Berpikir lebih maju 9) Membuat keputusan sebagai reaksi atas pesan yang dia terima 10) Memutuskan perilaku tertentu 11) Menerima pesan sebagai sesuatu yang positif mendukung perilaku dia yang sudah ada 12) Dan lain-lain Berbagai penelitian (Green dan Kreuter; 1991) menunjukkan, individuindividu dalam suatu komunitas atau masyarakat sangat membutuhkan informasi 7



yang sesuai dengan status dan peranan mereka dalam masyarakat. Karena itu, pemasaran sosial itu harus memperhatikan mereka. Secara teoritis, setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1) Predisposing factors – faktor pendorong disposisi, yakni sejumlah faktor yang mendorong individu untuk memberikan disposisi terhadap pesan yang dia terima, misalnya pengetahua, perilaku, kepercayaan, dan nilai. 2) Enabling factors – faktor yang turut memungkinkan sesuatu terjadi, misalnya struktur lingkungan, komunitas atau fasilitas lain yang memberi peluang bagi individu untuk berubah. 3) Reinforcing factors- faktor pemerkuat, yakni faktor positif atau negative yang memengaruhi tingkat kekuatan (kuat-lemah) proses adopsi perilaku sehingga dapat menciptakan suatu kontinuitas pengaruh terhadap perilaku lain.



8



BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Pemasaran sosial adalah suatu rancangan dan implementasi program yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mempromosikan suatu gagasan social atau suatu kasus kepada masyarakat. Proses penyebarluasan informasi atau material baru dari satu sumber kepada para penerima yang ada dalam suatu sistem sosial, dalam konsep sosiologiantropologi,



disebut



dengan difusi



inovasi.



Schinke dan



Orlandi



(1991)



mengemukakan bahwa inovasi itu selalu menghasilkan suatu perubahan melalui 5 tahap : 1) Mobilisasi 2) Adopsi 3) Implementasi 4) Pemeliharaan 5) Evolusi Setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1) Predisposing factors 2) Enabling factors 3) Reinforcing factors



9



DAFTAR PUSTAKA Liliweri, Prof.Dr.Alo,M.S., 2013, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.



10