Kel 6 - Laporan Kegiatan Magang Astika Nursery [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN MAGANG JUDUL: BUDIDAYA DAN PEMASARAN BIBIT TANAMAN JERUK DAN KOKEDAMA DI KEBUN CV ASTIKA RIZKI NURSERY



Diajukan oleh: 1. Lutfiana Rahma N. (201810070311009) 2. Khoirotu Zam Zam B. (201810070311027)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020 1



LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KEGIATAN MAGANG BUDIDAYA DAN PEMASARAN BIBIT TANAMAN JERUK DAN KOKEDAMA DI KEBUN CV ASTIKA RIZKI NURSERY



Diajukan oleh: Lutfiana Rahma Nurjanah Khoirotu Zam Zam



201810070311009 201810070311027



Menyetujui, Direktur CV. Astika Rizki Nursery



(Siska Pramudya Angraeni, S.P.)



Mengetahui



Koordinator Magang,



(Lutfiana Rahma Nurjanah)



Menyetujui



Ketua Prodi Pendidikan Biologi magang



(Dr. Iin Hindun, M.Kes)



Dosen



Pembimbing



(Dra. Siti Zaenab, M.Kes)



2



Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang yang berjudul tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal kegiatan ini adalah untuk mempelajari proses pembudidayaan bibit jeruk hingga pemasarannya. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal kegiatan ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada: 1. Ibu Dra. Siti Zaenab, M.Kes selaku Dosen yang telah mendidik dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan. 2. Pimpinan CV. Astika Rizki Nursery dan seluruh staff perusahaan atas kesempatan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dalam melakukan kegiatan magan dan memperoleh informasi yang diperlukan selama penulisan proposal kegiatan ini. 3. Teman-temanku satu bimbingan magang, yang telah berjuang bersamasama penulis dalam menyelesaikan proposal kegiatan ini. Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal kegiatan ini sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal kegiatan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal kegiatan ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Malang, 29 Januari 2021     



Penyusun



3



Daftar Isi Cover…………………………...………………………………………………..1 LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN.................................................................2 Kata Pengantar.........................................................................................................3 Daftar Isi..................................................................................................................4 BAB 1......................................................................................................................5 PENDAHULUAN...................................................................................................5 1.1



Latar Belakang..........................................................................................5



1.3



Manfaat......................................................................................................6



BAB II......................................................................................................................7 KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA..............................................................7 2.1. Kajian Lembaga............................................................................................7 2.2. Kajian Pustaka.............................................................................................11 BAB III..................................................................................................................13 METODE PEMAGANGAN..................................................................................13 a.



Rencana Jadwal Pemagangan.....................................................................13



b.



Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan...................................................15



BAB IV..................................................................................................................17 HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN.................................................................17 4.1 Prosedur pemagangan...................................................................................17 4.2. Hasil yang Diperoleh...................................................................................18 4.3. Inovasi Pemasaran.......................................................................................23 4.3. Inovasi Pemasaran.......................................................................................24 BAB V....................................................................................................................25 PENUTUP..............................................................................................................25 5.1 Kesimpulan...................................................................................................25 5.2 Saran.............................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26 Lampiran................................................................................................................27



4



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi dapat dikembangkan menjadi usaha yaitu kwirausahaan dalam Biologi . pada era modern ini banyak sekali usaha yang bergerak di bidang biologi. Maka dari itu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada prodi pendidikan biologi mempersiapkan para mahasiswanya selain menjadi calon pendidik juga dapat berwirausaha. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan Magang Kewirausahaan ini. Sebelum melakukan kegiatan tersebut di lokasi usaha, mahasiswa magang perlu diberi pengetahuan teknis, motivasi dan wawasan kewirausahaan serta perencanaan bisnis melalui kuliah pembekalan. Melalui magang di lapangan diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman langsung dalam usaha pemasaran bibit tanaman jeruk ini. Kegiatan magang bertujuan untuk melengkapi pengetahuan mengenai kerja lapang yang sebenarnya merupakan bentuk nyata dari teori-teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan di kampus. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, maka mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu pengalaman yang diperoleh dan siap bersaing di dunia kerja. Berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan akan timbul jiwa kewirausahaan dan segera setelah lulus dari perguruan tinggi peserta magang dapat merencanakan dan membangun bisnis sendiri dengan bekal pengetahuan teknis dan inovasi teknologi yang diperoleh dari fakultasnya dan wawasan kewirausahaan dan pengalaman magang yang diperoleh melalui magang kewirausahaan ini. Sektor pertanian merupakan sector yang mempunyai peranan penting dan strategi yaitu sebagai penghasil bahan pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Hortikultura merupakan salah satu dari bagian dari sektor pertanian yang mempunyai prospek cerah dimasa yang akan datang, karena produk hortikultura sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berkaitan dengn semakin meningkatnya pengetahuan masyarakan tentang arti pentingnya gizi, meningkatnya pendapatan perkapital serta pertumbuhan agroindustri. Tanaman buah merupakan salah satu jenis hortikultura. Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Asia Tenggara terutama Cina. Sejak ratusan tahun yang lampau, tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman di pekarangan. Tanaman jeruk yang dibudidayakan di Indonesia juga telah dibudidayakan di negara-negara tropis lainnya. Namun sejarah dari tanaman jeruk yang berada di Indonesia sendiri tidak begitu jelas adanya. Tanaman jeruk dapat diperbanyak secara generative dengan biji sedangkan vegetatif dengan cangkok, stek dan sambung pucuk dan perpaduan antara generatif dan vegetatif yaitu dengan Okulasi. Pada daerah batu tempatnya



5



cocok untuk pembibitan tanaman jeruk namun di lokasi tersebut masih jarang terdapat pembibitan tanaman jeruk. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pemagangan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pendidikan. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal budidaya tanaman jeruk bagi mahasiswa pemagangan 2. Bidang Penelitian  Mendapatkan ide baru, pengetahuan baru untuk dijadikan sebuah masalah penelitian.  Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode-metode yang telah dipelajari. 3. Bidang Pengabdian  Untuk membantu CV Astika Rizki Nursery dalam proses pembibitan, perawatan serta pemasaran tanaman jeruk, serta mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan ke dunia industry atau perusahaan secara nyata 1.3 Manfaat Bagi CV Astika Rizki Nursery Memperoleh inovasi dan membantu pemasaran tanaman jeruk. Bagi Mahasiswa Memperoleh pengalaman kerja dan soft skill dalam melakukan budidaya tanaman jeruk dan bagaimana cara berwirausaha dalam pemasaran produk yang dihasilkan. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang Melatih mahasiswa sehingga dapat menghasilkan lulusan yang handal dan berpengalaman serta dapat menjalin kerja sama yang baik dengan CV. Astika Rizki Nursery



6



BAB II KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA 2.1. Kajian Lembaga 2.1.1 Secara Umum a. Nama Lokasi



: Cv. Astika Rizki Nursery



b. Alamat Batu



: Jl. Sidomulyo, Kec. Batu, Kota



c. Contact Person



: 0822-3426-8267



Cv. Astika Rizki Nursery merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam budidaya, produksi dan penyalur tanaman holtikultura dan florikultura. Selain kegiatan produksi bibit tanaman perusahaan ini juga memasarkan tanaman hias berupa kokedama yang dipasarkan melalui media social dan media online shop yang ada. Perusahaan ini memiliki kegiatan pembudidayaan yaitu pembudidayaan jeruk yang dimana akan dipasarkan dalam bentuk bibit. Adapaun teknik yang perusahaan ini gunakan adalah dengan menggunakan teknik okulasi. Teknik ini umum digunakan pada pembudidayaan tanaman jeruk. Teknik okulasi memerlukan batang bawah dengan perakaran baik dan mata tempel dari tanaman unggul(Nurwahyuni et al., 2012). Selain itu perusahaan ini juga memasarkan bibit tanaman hias juga. Tanamn hias tersebut dipasarkan juga melalui media social dan media online shop. Adapun tanaman hias yang dipasarkan berupa kokedama. Kokedama adalah teknik menanam dengan media tanam lumut. Cara ini merupakan seni tradisional asal Negeri Matahari Terbit(Trahutami & Wiyatasari, 2019). Adapun tahap-tahap dalam melakukan pelaksanaan dan pembuatan pembibitan tanaman jeruk antara lain : 1. Pembibitan Bibit jeruk yang biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yang baik adalah bebas penyakit. Teknik penyemaian bibit dengan cara vegetatif yaitu penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. 2. Pengolahan media tanam



7



Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu 3. Teknik penanaman Sebelum ditanam dilakukan pengurangan daun dan cabang yang berlebihan, pengurangan akar, pengaturan posisi akar agar tidak terlipat. 4. Metode penyiraman Air diperlukan dalam proses fotosintesis untuk pertumbuhan. Tidak menyiram terlalu banyak, karena bisa menyebabkan akar menjadi busuk dan berakibatnya daun yang menguning 5. Metode pemupukan Tanaman jeruk membutuhkan nutrisi sehingga pemupukan dilakukan setiap minggu nya. 6. Metode pengendalian hama penyakit Pengendalian hama dan penyakit pada pada bibit tanaman jeruk dilakukan secara terpadu untuk mencegah dari hama dan penyakit. 7. Metode pemasaran hasil usaha Dalam pemasaran hasil bibit tanaman jeruk CV Astika Rizki Nursery dilakukan dengan cara melalui penjualan langsung ditempat dan dijual melalui media sosisal berupa shopee dan tokopedia. Adapun tahap-tahap dalam melakukan pelaksanaan dan pembuatan tanaman hias dengan kokedama antara lain : A. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai Alat dan bahan berupa media tanam yaitu sabut kelapa atau lumut, cetakan bulat, benang jahit yang memiliki warna serupa dengan sabut kelapa atau lumut, dan tali rami sebagai penghias dan pengikat agar dapat digantung. B. Pemilihan tanaman hias Tanaman hias yang digunakan untuk membuat kokedama diusahakan adalah tanaman yang berukuran cukup besar untuk mempermudah proses pembentukan. C. Proses pembentukan Pada proses ini polybag atau pot pada tanaman akan dilepas kemudian media tanam asli dari tanaman tersebut akan dibentuk membulat seperti bola. Jika sudah ditutup dengan sabut kelapa atau lumut, lalu diikat dengan benang kain agar tidak mudah lepas. D. Finishing Pada tahap ini adalah tahap terakhit. Tahap finishing ini dilakukan dengan mengikatkan tali rami ke kokedama yang sudah dibentuk. Tali rami ini diikatkan dengan arah memutar searah jarum jam secara berulang ulang. Jika sekiranya sudah cukup bagus maka tali bisa diikat dan kokedama telah selesai dibuat. 2.1.2 Secara Khusus: 8



Kegiatan pemagangan yang akan dilakukan pada Cv. Astika Rizki Nursery adalah membudidayakan bibit jeruk hingga siap dipasarkan yang dikembangbiakkan dengan menggunakan proses okulasi. Adapun kegiatan yang akan dilakukan saat pemagangan adalah dengan mengikuti proses awal mula jeruk dibibitkan yaitu dengan menggunakan cara okulasi, kemudian perawatan bibit dengan pemberian penutup untuk menjaga kelembaban tanah media bibit jeruk tersebut. Kegiatan usaha pemagangan (bidang yang dikerjakan) 1) Penyediaan media tumbuh batang bawah Batang bawah disebut juga batang pokok, onder stam (bahasa Belanda), rootstock, understock, stock (bahasa Inggris). Batang bawah ini dapat ditempel atau disambung dengan tanaman lain yang sejenis atau sekeluarga. Penyemaian biji yang digunakan sebagai batang bawah dapat dilakukan dalam bedengan atau polybag dengan diameter 7,5 cm menggunakan media tumbuh campuran pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan (1:1) atau (2:1). Campuran media tersebut disterilkan dengan cara memanasi media tumbuh tersebut dengan uap panas bersuhu 85°C – 90°C selama 60 menit 2) Penyediaan Mata Tempel Pemilihan batang atas pada okulasi ditunjukan pada pemilihan mata tempel yang akan dipasang pada batang bawah. Penentuan cabang sebagai entres merupakan syarat pengambilan mata tempel pada tanaman yang memiliki sifat yang unggul. Mata tempel yang terletak di ketiak daun yang mempunyai daun besar lebih baik dari pada yang berasal dari ketiak daun yang yang daunnya berukuran lebih kecil. 3) Pelaksanaan okulasi Alat dan bahan yang digunakan dalam pengokulasian tanaman jeruk antara lain :  Bibit sebagai batang bawah.  Mata tempel yang diambil dari pohon induk.  Gunting pohon untuk mengambil batang mata tempel.  Pisau okulasi  Plastik putih  kain untuk membersihkan bahan yang diokulasi Tahapan pelaksanaan okulasi adalah:  Memilih batang bawah  Membersihkan kulit batangnya  Menyayat kulit batang bawah  Mengiris mata tempel dari batang atas  Mata tempel dimasukkan pada batang bawah yang disayat.  Mengikat dengan tali plastik dimulai dari bawah keatas. 4) Pemeliharaan 9



Pemeliharaan meliputi pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama penyakit. - Menjaga tanaman yang telah diokulasi agar tidak kekeringan - Membuka tali okulasi - Memangkas batang 1 cm diatas bidang okulasi - Membuang setiap tunas liar yang tumbuh pada batang bawah dan hanya disisakan tunas okulasi nya saja - Memupuk semai batang bawah setiap 2 minggu sekali dengan pupuk yang dilarutkan dalam air dengan takaran 15 gram ZA dan 10 gram NPK dalam 1 liter air, dengan jatah kurang lebih 100-150 ml campuran pupuk per tanaman. 5) Pengendalian hama penyakit A. Hama 1. Kutu loncat (Diaphorina citri.) Bagian yang diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala:tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yang terserang 2. Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.) Bagian yang diserang adalah tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung an membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC). 3. Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.) Bagian yang diserang adalah daun muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah. B. Penyakit 1. CVPD Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun 10



minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yang baik. 2. Tristeza Penyebab: virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen. Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat. Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan vektor dengan insektisida Supracide atau Cascade. 3. Woody gall (Vein Enation) Penyebab: virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphisgossypii. Bagian yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange. Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun. Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkung 2.2. Kajian Pustaka Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh(Saragih, 2017). Perwujudan kegiatan kewirausahaan ini kami lakukan dengan melakukan pemagangan pada lokasi yang telah ditentukan yaitu produksi bibit jeruk. Jeruk merupakan salah satu komoditas penting dengan tingkat tinggi dalam agroindustry sekor, sehingga diperlukannya upaya cukup besar untuk mengembangkan tanaman jeruk(Rasud et al., 2015). Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa Negara (Tobing et al., 2013). Buah jeruk sebagai sumber vitamin C, manfaatnya sangat besar terhadap kesehatan. Vitamin C berperan sebagai zat antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi lemak, sehingga dapat mencegah beberapa penyakit seperti kanker, jantung dan penuaan dini(Wariyah, 2010). Dalam Cv ini bibit jeruk inin dikembangbiakkan dengan cara okulasi, dimana cara tersebut dilakukan guna memperoleh bibit jeruk yang unggul sehingga dapat dipasarkan ke konsumen. Cara okulasi ini dilakukan dengan cara memotong bagian tunas tertentu dari pohon jeruk kemudian disatukan dengan tunas lainnya guna memperoleh hasil yang unggul. Okulasi yaitu menggabungkan sifat unggul yang terdapat pada batang atas dengan sifat unggul yang terdapat pada batang bawah. Okulasi dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang diambil dengan sedikit kulitnya dari cabang entres pohon induk, kemudian mata tunas ditempelkan ke batang bawah yang telah disayat kulitnya (Nugroho dan Roskitko, 2005 pada 11



(Musthofa et al., 2019)). Pada pembudidayaan jeruk menggunakan teknik okulasi ini diperlukan beberapa ketentuan seperti kondisi bibit yang harus baik bebas penyakit sama seperti induknya. Selain jeruk adapun kokedama, kokedama adalah teknik menanam dengan media tanam lumut. Cara ini merupakan seni tradisional asal Negeri Matahari Terbit, Jepang. Kokedama biasa disebut juga dengan bola lumut Jepang. Tanah yang ditanami benih lumut lalu dibentuk bulat. Jika kebanyakan dari kita menggunakan pot sebagai media tanam, maka kokedama adalah seni menanam tanpa pot (Trahutami & Wiyatasari, 2019). Tanaman hias yang dikemas dengan bentuk unik akan menarik banyak konsumen apalagi ditengah pandemic ini salah satunya adalah adanya tanaman hias kokedama. Kokedama memiliki bentuk yang unik karena tidak membutuhkan pot sebagai wadah karean pot dapat diganti dengan penggunaan lumut atau dapat menggunakan sabut kelapa jika sulit mendapatkan lumut. Selain ramah lingkungan, metode kokedama menggunakan sabut kelapa sebagai pengganti lumut juga membantu pemanfaatan limbah kelapa(Sianaga, H. D. E., Hutahean, J., Siagian, 2020). Selain bentuk yang unik perawatan dari kokedama sendiri tidaklah sulit, kokedama sendiri tidak perlu disiram terlalu sering cukup 3-5 hari saja, atau bahkan ketika kondisi sedang lembab maka bisa sampai seminggu sekali saja. Sehingga kokedama sendiri menjadi pilihan yang bagus untuk para pecinta tanaman hias yang memiliki kesibukan sehingga tidak memiliki waktu untuk merawat tanaman mereka.



12



BAB III METODE PEMAGANGAN 3.1.



Metode Pemagangan 3.1.1 Rencana Waktu Pemagangan Pelaksanaan magang ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 3 minggu pada bulan Desember bersamaan dengan perkuliahan semester ganjil tahun 2020/2021, terhitung mulai dari tanggal 02 Desember sampai tanggal 28 Desember 2020. Adapun peserta Magang Kewirausahaan ini adalah dua orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yaitu : 1. 2.



a.



Lutfiana Rahma N. Khoirotu Zam Zam B.



201810070311009 201810070311027



Rencana Jadwal Pemagangan 1. Matriks Rencana Pemagangan Bulan



KEGIATAN



Prapemaga ngan (November)



Pemagangan (Desember)



Minggu ke 4



1



2



3



4



Usulan lokasi 1 2



magang Persiapan (survey lapangan)



X



X



Pembuatan 3



proposal magang dan surat izin



X



magang dan pemagangan



13



4 5 7 8



9 2.



Pelaksanaan kegiatan magang



X



X



X



X



X



Evaluasi kegiatan Magang



X



Penyusunan laporan Awal Revisi laporan



X X



Penyelesaian laporan akhir



X



Jadwal kegiatan magang



Hari/Tanggal Rabu, 25 November 2020 Minggu, 29 November 2020 Rabu, 2 Desember 2020 Kamis, 3 Desember 2020 Jumat, 4 Desember 2020 Sabtu, 5 Desember 2020 Senin, 7 Desember 2020 Selasa, 8 Desember 2020 Rabu, 9 Desember 2020 Kamis, 10 Desember 2020 Jumat, 11 Desember 2020 Sabtu, 12 Desember 2020 Senin, 14 Desember 2020 Selasa, 15 Desember 2020 Rabu, 16 Desember 2020 Kamis, 17 Desember 2020 Jumat, 18 Desember 2020 Sabtu, 19 Desember 2020 Senin, 21 Desember 2020 Selasa, 22 Desember 2020 Rabu, 23 Desember 2020 Kamis, 24 Desember 2020 Jumat, 25 Desember 2020 Sabtu, 26 Desember 2020



Kegiatan Observasi situasi dan kondisi beserta pengenalan lokasi magang Pembuatan Proposal Pembukaan dan kontrak magang Pewiwilan tanaman jeruk Pemotongan entress untuk okulasi Penanaman bibit jeruk kebun jambu Libur Pembubutan kebun jeruk Pembukaan pembungkus mata stek Pemotongan Pembukaan pembungkus mata stek Penanaman bibit jeruk di kebun jambu, penyiraman, pembubutan Libur Penanaman bibit jeruk di kebun gazebo Pemeliharaan bibit jeruk Pemeliharaan bibit jeruk Pemeliharaan bibit jeruk Pemberian materi di KP Libur Pembubutan di kebun ladu, penyemaian biji jeruk Pemindahan bibit jeruk yang sudah di okulasi Pemindahan bibit jeruk yang sudah di okulasi Pembukaan plastic pembungkus mata stek Pembubutan tanaman jeruk & pembakaran daun jeruk kering 14



Senin, 28 Desember 2020 Selasa, 29 Desember 2020 Rabu, 30 Desember 2020 Kamis, 31 Desember 2020 Jumat, 1 Januari 2021 Sabtu, 2 Januari 2021 Selasa, 5 Januari 2021 Rabu, 6 Januari 2021



Libur Materi tanaman hias sukulen Pemindahan bibit yang akan diwiwil Pemindahan bibit yang akan diwiwil Materi pembuatan tanamn hias kokedama Penyisiran daun pada bibit yang sudah si okulasi Pembuatan kokedama Pembuatan kokedama, packing produk tanaman hias



b. Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan 1. Prosedur pemagangan untuk bidang pendidikan Pada bidang pendidikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal budidaya pembibitan tanaman jeruk seperti beragam jenis bibit tanaman jeruk yang bermanfaat bagi mahasiswa pemagangan 2. Prosedur pemagangan untuk bidang penelitian Pada bidang penelitian ini, mahasiswa dapat mengetahui proses 3. Prosedur pemagangan untuk bidang pengabdian Pada bidang pengabdian disini mahasiswa diminta untuk menjadikan karyawan sementara guna memenuhi kegiatan magang yang sudah dilaksanakan. Mahasiswa diwajibkan untuk memahami, mengetahui dan juga membantu di CV Astika Rizki Nursery dalam proses pembibitan, penanaman, perawatan serta pemasaran bibit tanaman jeruk yang ada di Cv Astika Rizki Nursery . Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan yang ada di Cv Astika Rizki Nursery yang menyangkut aspek budidaya mulai dari pembibitan tanaman. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah melaksanakan jabatan sebagai karyawan harian selama 3 minggu. Langkah –langkah pemagangan yang akan kami lakukan di Cv Astika Rizki Nursery adalah sebagai berikut: a. Penyiapan berkas-berkas pemagangan b.



Melakukan survey lapangan sebelum terjun lapang



c.



Waktu pemagangan adalah mulai dari jam 08.00 WIB sampai jam 15.00 WIB



d.



Mahasiswa pemagangan melakukan kegiatan-kegiatan magang yakni proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemasaran



e.



Pada akhir pemagangan, mahasiswa pemagangan diharuskan membuat evaluasi dan laporan awal.



15



16



BAB IV. HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN 4.1 Prosedur pemagangan Berikut merupakan rincian prosedur yang dilakukan dalam kegiatan magang : Persiapan Awal



Survey Lokasi



Pembuatan Proposal



Evaluasi



Kegiatan Magang



Laporan Akhir



1. Persiapan Awal Persiapan awal merupakan kegiatan pengumpulan informasi dengan cara menggunakan referensi sosial media maupun dari mulut ke



17



mulut untuk mengetahui tempat-tempat di sekitar tempat tinggal yang dapat dijadikan sebagai tempat pemagangan. 2. Survey Lokasi Survey lokasi merupakan kegiatan untuk mencari lokasi yang tepat dengan bentuk metode observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung. 3. Pembuatan Surat Pengantar Surat pengantar magang merupakan sebuah surat tertulis yang berisi suatu kegiatan yang sifatnya sebagai rekomendasi maupun pemberitahuan dari dosen atau kampus kepada suatu perusahaan atau tempat pemagangan untuk memberitahukan bahwa benar adanya diadakan kegiatan pemagangan tersebut. 4. Kegiatan Magang Kegitan magang merupakan aktivitas yang perlu dilakukan secara langsung di lapang.



Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan



praktek kerja pada lembaga-lembaga yang relevan dalam bidang ilmu Pendidikan Biologi kemudian dilanjutkan dengan pembuatan produk sesuai dengan bahan atau judul yang diambil dalam kegiatan ini. 5. Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai dalam kegiatan magang yang telah dilakukan. 6. Inovasi Setelah melakukan evaluasi terhadap nilai – nilai yang ditemukan pada kegiatan magang, maka selanjutnya dilakukan tahap inovasi atau pembaharuan yang bertujuan untuk meningkatkan prosedur maupun produk yang terdapat pada kegiatan magang ini. 7. Pembuatan Laporan Pembuatan laporan dibuat bertujuan untuk pemenuhan tugas mata kuliah kewirausaahaan dan sebagai evaluasi mahasiswa setelah melalui tahapan-tahapan yang telah dirancang atau direncanakan pada kegiatan magang.



18



4.2. Hasil yang Diperoleh A. Pembudidayaan Jeruk Bebas Penyakit Pembudidayaan jeruk bebas penyakit ini merupakan pembudidayaan jeruk yang memiliki kualitas terbaik yang dicirikan dengan benih bebas dari 5 penyakit sistemik, mirip dengan induknya, penangkarannya melalui prosedur baku, dan bersertifikat/berlabel. Adapun label tersebut diberikan pada benih jeruk dengan ketentuan, dengan benih dasar berlabel warna putih, benih pokok berwarna ungu, dan benih sebar berwarna biru, sedangkan jika ada peneliti yang memerlukan benih untuk penelitian maka menggunakan label berwarna kuning.



Adapun benih jeruk bebas penyakit adalah benih jeruk yang bebas dari patogen sistemik penyakit tular vektor yaitu CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) / Huanglongbing (HLB), CTV (Citrus Triestesa Virus), CVEV ( Citrus Vien Enation Virus ) dan penyakit non tular vektor yaitu CEV(Citrus Exocortis Viroid), CPsV (Citrus Psorosis Viroid) ,CCaV ( Citrus Cachexia Viroid) dan CTLV (Citrus Tatter Leave Virus. Kemudian benih sendiri memiliki kelas atau tingkatan tertentu diantaranya : 



Blok Fondasi ( BF) : tempat pertanaman pohon induk tanaman tahunan yang berasal dari PIT yang setara dengan kelas benih dasar dan sebagai penghasil benih sumber untuk kelas benih pokok.







Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) : Tempat pertanaman pohon induk tanaman tahunan yang berasal dari pertanaman BF yang setara dengan kelas benih pokok dan sebagai penghasil benih sumber untuk kelas benih sebar.







Blok Perbanyakan Benih (BPB) : tempat perbanyakan benih sebar



Kemudian dalam budidaya ini terdapat SOP dalam produksi benih bebas penyakit ini diantaranya : 



Menyiapkan / menanam bpmt dlm rumah kassa 19



    



Menyiapkan biji batang bawah ( jc ) Menyemai biji batang bawah Transplanting batang bawah Okulasi batang bawah dengan batang atas Menyalurkan hasil produksi ( benih sebar )



Namun sebelum bibit dipasarkan terdapat rangkaian proses yang harus dilalui seperti proses semai, transplanting, okulasi, pemupukan, penyiraman, perawatan hingga proses packing untuk di distribusikan ke petani-petani kebun jeruk. 



Proses Penyemaian Benih



Penyemaian benih jeruk ini dilakukan dengan menggunakan media khusus yang terdiri dari pasir halus (pasir sungai). Pasir sungai ini diperoleh dari sungai dekat daerah dataran tinggi yang juga mengalirkan pupuk hasil dari petani yang terbawa arus air sungai. Adapun campuran media yang digunakan untuk penyemaian adalah pasir halus dengan campuran tanah (perbandingan 1 : 2). Kemudian untuk tempat penyemaian bisa menggunakan polybag atau kotak plastik. Selain menggunakan polybag dan kotak plastik, penyemaian biji jeruk juga dapat menggunakan kotak kayu dan tre plastik. Tapi pada tempat kami magang digunakannya polybag karena untuk mempermudah pemisahan saat salah satu polybag terkena penyakit. Selanjutnya saat prose penyemaian memiliki aturan tersendiri ketika biji disemai. Saat melakukan penyemaian harus dilakukan dengan SOP yang ada, namun karena terbatasnya waktu maka dilakukan dengan menyebar seperti biasa namun diusahakan posisinya sesuai.



Kemudian jika biji jeruk telah disemai, selanjutnya akan ditutup dengan campuran tanah, dan selanjutnya akan disiram dengan insektisida yang sudah disiapkan. Adapun dalam penyiraman ini insektisida yang digunakan adalah insektisida berbahan aktif profenofos 5oo g/l untuk mengendalikan hama seperti serangga, dan yang terakhir di ditutup dengan 



Transplanting



20



Transplanting ini adalah proses pemindahan benih yang sudah tumbuh atau yang sudah berusia sekitar 3 bulan ke media tumbuh. Proses transplanting ini dilaksanakan pada pagi hari atau sore hari, karena untuk mengurangi penguapan. Kemudian adapun syarat yang harus terpenuhi diantaranya :  Media yang digunakan dalam tranplanting benih jeruk harus porus.  Media tumbuh yang digunakan antara lain campuran tanah, pupuk kandang, pasir dan.  Polybag yang dipakai berukuran 15 cm x 30 cm. Selain itu dalam proses transplanting juga terdapat syarat pada peesemaian dimana persemaian tersebut harus bersifat nuselar artinya berakar lurus dan berdaun lebar. Persemaian yang di transplanting tidak boleh bersifat zigotik dan berakar bengkok. Okulasi Okulasi merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan memadukan bibityang baik dari batang atas dan batang bawah(Alamsyah & Dikayani, 2003). Proses okulasi ini adalah proses yang dilakukan ketika bibit jeruk sudah diwiwil atau daun-daun bawahnya sudah dibersihkan. Selain itu okulasi ini dilakukan ketika jeruk sudah berumur 4-6 bulan. Okulasi dilakukan pada batang bawah dengan tinggi 20 cm dari tanah, hal tersebut bertujuan jika okulasi pada batang bawah gagal maka bisa dilakukan pada bagian batang diatasnya.



Kemudian jika okulasi berhasil maka batang atas akan dipotong dengan jarak sekitar 1 cm dengan posisi sekitar 45° pemotongan ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan mata tempel. Pemeliharaan



21



Pada proses pemeliharaan sendiri terdapat proses penyiraman, pemupukan, pengendalian OTP. Pada proses penyiraman ini dilakukan selama 2-3 kali dalam 1 minggu. Kemudian pada proses pengendalian OTP ini melalu penyemprotan, Penyemprotan pestisida 1minggu sekali di kondisikan dengan hama pestisida .Pestisida yang di guanakan berbahan aktif imidakloprid 100 g/l, abamektin 18,4 g/l, mankozeb 80%, Alkilaril poliglikol 400 g/l dan di campur dengan pelekat. Kemudian proses pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk cair yaitu urea atau NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 10 - 20 gr /liter air. Disiramkan ke dalam media polybag yang diberikan setiap 2 minggu sekali. B. Pembuatan Tanaman Hias Kokedama A. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai Alat dan bahan berupa media tanam yaitu sabut kelapa atau lumut, cetakan bulat, benang jahit yang memiliki warna serupa dengan sabut kelapa atau lumut, dan tali rami sebagai penghias dan pengikat agar dapat digantung.



B. Pemilihan tanaman hias Tanaman hias yang digunakan untuk membuat kokedama diusahakan adalah tanaman yang berukuran cukup besar untuk mempermudah proses pembentukan. C. Proses pembentukan Pada proses ini polybag atau pot pada tanaman akan dilepas kemudian media tanam asli dari tanaman tersebut akan dibentuk membulat seperti bola. Jika sudah ditutup dengan sabut kelapa atau lumut, lalu diikat dengan benang kain agar tidak mudah lepas.



22



D. Finishing Pada tahap ini adalah tahap terakhit. Tahap finishing ini dilakukan dengan mengikatkan tali rami ke kokedama yang sudah dibentuk. Tali rami ini diikatkan dengan arah memutar searah jarum jam secara berulang ulang. Jika sekiranya sudah cukup bagus maka tali bisa diikat dan kokedama telah selesai dibuat.



4.3. Inovasi Pemasaran C. Pemasaran Bibit Tanaman Jeruk 1. Struktur pemasaran a. Jumlah penjual dan pembeli Dalam kegiatan ini diketahui bahwa jumlah pembeli setiap harinya silih berganti, ada yang membeli sekadarnya sampai ada yang membeli menggunakan mobil pick up maupun truck b. Kondisi produk Bibi tanaman jeruk di cv arnusery ini kualitasnya terjamin bagus kaena bibit ini memproduksi sendiri dan sudah tertera SOP nya. Sehingga dapat dipastikan produknya bagus dan jarang mengalami kerusakan 23



2. Perilaku Pasar a. Sistem penentuan harga Harga yang ditawarkan di cv arnusery berdasarkan jenis bibit yang akan di beli b. Sistem pembayaran Sistem pembayaran di CV arnusery terbagi menjadi 2. Yaitu bisa dibayarkan langsung maupun transfer 3. Strategi Pemasaran Hasil Bibit Tanaman Jeruk i. Melakukan penjualan secara offline yang berada di kebun cv arnusery sendiri ii. Menjual pada balai pertanian yang berada di batu tepatnya bernama KP Punten iii. Melakukan penjualan tepatnya di shopee 4.3. Inovasi Pemasaran Dalam bidang pemasaran, promosi menjadi salah satu faktor yang penting, karena promosi memiliki tujuan untuk mengenalkan produk yang dijual kepada konsumen. Selain itu, tujuan dari promosi ini agar konsumen dari produk ini menjadi lebih banyak karena bisa dikenal oleh masyrakat secara luas. 1. Toko online TOKOPEDIA Dalam CV arnusery sendiri sudah memiliki toko online di shopee sehingga kami berinisiatif untuk membuatkan toko online lain seperti di tokopedia dengan tujuan untuk meperluas pemasaran bibit tamanan jeruk sendiri. Selain itu kami juga menawarkan bibit tersebut ke dalam media sosial kami seperti story Whatsapp dan beranda di Facebook.



24



2. Pembuatan Papan Nama Dengan bantuan pekerja yang berada di kebun cv arnusery, kami berinisiatif untuk membuatkan papan nama yang berisi informasi jenis bibit tanaman jeruk , agar konsumen yang ingin membeli jeruk dapat mengetahui jenis bibit jeruk yang ingin dibeli dan tidak mengalami kesalahan atau tertukar saat mengambil, jenis bibit, dikarenakan jenis jeruk secara kasat mata tanaman beserta daunnya hampir mirip antara jenis 1 dengan yang lain.



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan optimal ketika melaksanakan magang. Selain itu magang adalah sarana bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah. Berdasarkan uraian dalam Laporan 25



Magang, maka dapat disimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab, ketelitian, kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan hasil pembahasan yang sesuai dengan judul yang penulis ajukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa : 1. Pengolah dari Kebun CV Astika Nursery ini dapat baik 2. Pengelolaan Kebun CV Astika Nursery ini secara professional sangat baik, dimana pengontrolan karyawan pada CV ini baik 3. Dalam cara pemasaran CV Astika Nursery dikatakan baik, dimana menggunakan dengan penggunaan media jual beli online yang sekarang sedang menjadi trend. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan memberikan saran untuk perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi CV Astika Nursery. Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah tidak ada. Karena menurut penulis CV. Astika Nursery ini sudah sangat bagus dalam berbagai aspek, baik dari profesionalitas, administrasi, kinerja dan aspek lainnya.



DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, & Dikayani. (2003). Percobaan Teknik Okulasi Chip Budding pada Tanaman Jeruk. Urusan Agroteknologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung, 76, 147–173. Musthofa, M. I., Sugiyatno, A., & Wardiyati, T. (2019). Pengaruh Posisi Mata Tempel Pada Keberhasilan Okulasi Beberapa Varietas Jeruk Keprok ( Citrus reticulate ) The Effect Of Eye Scion Position On The Survival Budding Of Several Mandarin Citrus. Jurnal Produksi Tanaman, 7(5), 867–873. Nurwahyuni, I., Napitupulu, J. A., Rosmayati, & Harahap, F. (2012). Pertumbuhan Okulasi Jeruk Keprok Brastepu(Citrus nobilis Var . Bratepu) Menggunakan Jeruk Asam Sebagai Batang Bawah. Saintika, 12(1), 24–35. 26



Rasud, Y., Ulfa, S., & Baharia. (2015). Pertumbuhan Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Sitokinin Secara In Vitro. J. Agroland, 22(3), 197-204 Desember. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AGROLAND/article/viewFile/8052 /6384 Saragih, R. (2017). Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. JURNAL KEWIRAUSAHAAN, 3(2), 26– 34. http://jklmii.org Sianaga, H. D. E., Hutahean, J., Siagian, Y. (2020). Kreatif, Indah Dan Berpeluang Bisnis Lewat Kokedama. 3, 34–37. Tobing, D. M. A. L., Bayu, E. S., & Siregar, L. A. M. (2013). IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO Dedi. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(01), 72–85. Trahutami, S. ., & Wiyatasari, R. (2019). Pengenalan dan Pelatihan Penanaman Dengan Teknik Kokedama Untuk Ibu-Ibu PKK. Harmoni, 3(2), 36–39. Wariyah, C. (2010). Vitamin C Retention and Acceptability of Orange (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) Juice During Storage in Refrigerator. Jurnal AgriSains, 1(1), 50–55.



27



Lampiran



28



29



30



31



32



33



34



35



36