Kelompok 1 - Dinamika Organisasi Dan Model-Model Perilaku Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI “Dinamika organisasi dan Model-Model Perilaku Organisasi”



“Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perilaku dan Budaya Organisasi”



DI SUSUN OLEH : Kelompok 1 Siti Aisyah



(20300120006)



Rahma Amalia



(20300120011)



Putri Indah Sari



(20300120038)



Andi Muhammad Syawal



(20300120043)



DOSEN PENGAMPU Dr. Hj. Ermi Sola, M.Pd.



MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Segala puji kita haturkan kepada Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian. Kami berharap penyusunan dalam bentuk makalah ini akan memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan kita. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua, k hususnya kami selaku penulis.



Gowa, 04 Okktober 2021



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHAAN A. Dinamika Organisasi ................................................................................................ 2 B. Model-model Perilaku Organisasi ............................................................................. 3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................................. 7 B. Saran ........................................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seberapa kecil sebuah organisasi, tentu akan mengalami periode fluktuasi yang akan mengubah pola dan proses yang terjadi di dalamnya. Organisasi akan bisa maju jika memanfaatkan segala sumber daya yang ada padanya termasuk sumber daya manusia yang terdidik dan adaptif terhadap pekembangan zaman. Disisi lain kita tidak menafikan diri banyak organisasi yang stagnan dan akhirnya hancur karena tak berhasil mengelola konflik menjadi sebuah pemacu produktifitasnya. Dinamika yang kita lihat dari realita kekinian inilah yang menjadi latar belakang untuk dipahami dan dipelajari lebih mendalam. Bukan semata pada tataran teoritis tetapi juga pada tataran praktis atau implementasinya. Semua organisasi tentu mengalami proses dinamika internal yang berbeda. Sejalan dengan tantangan, hambatan, peluang dan kekuatan yang dihadapi serta dimilikinya. Organisasi yang tak mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman akan mengalami kemerosostan abaik dari segi efektifitas maupun efisiensi sumber daya yang dimilikinya. Selain itu kepemimpinan dalam internal organisasi sangat berperan banyak dalam menentukan kebijakan yang tentunya berdampak pada maju atau mundurnya organisasi. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian dinamika organisasi? 2. Jelaskan model-model perilaku organisasi? C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui secara jelas tentang dinamika organisasi dan model-model perilaku organisasi.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Dinamika organisasi Sebelum melangkah lebih jauh dalam memahami dinamika organisasi, terlebih dahulu dapat dipaparkan apa itu dinamika dan organisasi. Sehingga akan lebih mudah untuk memahami hakikat dinamika organisasi. Secara terminologi dalam Nandang Rusmana, kata dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna “Kekuatan” (force). “Dynamics is facts or concepts with refer to conditions of change, expecially to forces” (Rusmana, n.d.). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinamika berarti; bagian ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yang bergerak dan tenaga yg menggerakkan; gerak (dari dalam); tenaga yg menggerakkan; semangat; kelompok gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan; pembangunan gerak yang penuh gairah dan penuh semangat dalam melaksanakan pembangunan; sosial gerak masyarakat secara terus-menerus yg menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yg bersangkutan (Tim Redaksi, 2011). Menurut Slamet Santoso dalam Nandang Rusmana, dinamika berarti tingkah laku warga yang secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok secara keseluruhan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dinamika adalah sebuah fakta, konsep, kondisi yang terjadi pada tatanan masyarakat sehingga menimbulkan sebuah interaksi atau hubungan timbal balik. Organisasi dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian (orang) dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Husaini Usman, Organisasi berasal dari bahasa Latin, organum yang berarti alat, bagian anggota badan. Hal ini sejalan dengan pengertian organisasi menurut Sondang P. Siagian yang merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Siagian, 2012). Sedangkan organisasi menurut Husaini Usman adalah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Usman, 2008). Lebih lanjut, organisasi menurut Jerald Greenberg dan Robert A. Baron adalah “a structured social system consisting of groups and individuals working together to meet some agreed-upon objectives”, atau dalam arti kata sistem sosial yang terstruktur yang terdiri dari kelompok-kelompok dan individu yang bekerja sama untuk memenuhi beberapa tujuan yang 2



disepakati (Greenberg & Baron, 1995).



Dinamika Organisasi menurut Meredy DeBorde adalah described as how people function together to accomplish a task, dalam arti kata dinamika organisasi menggambarkan bagaimana orang dapat bersama-sama berfungsi untuk menyelesaikan tugas (DeBorde, n.d.). Dinamika Organisasi menurut Nandang Rusmana adalah studi tentang interaksi dan Interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dinamika organisasi adalah sebuah fakta, konsep, kondisi dalam yang terjadi pada sebuah organisasi sehingga menimbulkan sebuah interaksi atau hubungan timbal balik. Fungsi dari dinamika organisasi yaitu: 



Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)







Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)







Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian).







Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)



B. Model-Model Perilaku Organisasi 1) Model Autokratis (Autocratic Model) Model autokratis sangat tergantung pada kekuasaan. Siapa pun yang memerintah harus memiliki kekuasaan (power) untuk meminta “Anda melakukan ini atau melakukan itu.” Konsekuensinya adalah seorang karyawan yang tidak tunduk perintah akan dihukum.Pada kondisi autokratik, orientasi manajemen adalah bersifat formal dan memiliki otoritas resmi. Otoritas ini didelegasikan melalui hak memerintah terhadap orang lain hingga bagaimana dalam penerapannya.Dalam lingkungan autokratis maka karyawan tunduk kepada pemimpin, bukan hubungan bawahan dengan manajernya. Nasib karyawan tergantung pada pemimpin, yang kekuasaannya adalah mengangkat, memecat, dan “memeras keringat” mereka. 3



2) Model Kustodial (The Custodial Model) Keberhasilan pendekatankustodial tergantung pada sumber daya ekonomi. Tujuan orientasi manajerial adalah pada pembayaran gaji dan manfaat (benefit). Benefit adalah istilah di dalam penggajian yang bermakna pendapatan di luar gaji, misalnya fasilitas kendaraan, rumah, dll.Karena kebutuhan fisik karyawan telah terpenuhi, pengusaha menggunakan kebutuhan akan rasa aman (security needs) sebagai kekuatan untuk melakukan motivasi. Apabila perusahaan tidak memiliki cukup kekayaan untuk menyediakan pensiun dan pembayaran manfaat (benefit) yang lain bagi karyawan, perusahaan belum dapat menerapkan model kustodial.Akibat perlakuan itu, mereka sangat mapan dan senang. Namun, kesenangan tidak selalu menghasilkan motivasi yang tinggi; Dia hanya menghasilkan kerjasama secara pasif. Akibatnya kinerja karyawan pada lingkungan kustodial tidak lebih baik dibandingkan pada pendekatan autokratik. 3) Model Suportif (Supportive Model) Model suportif sangat tergantung pada kepemimpinan, dan bukan tergantung pada kekuasaan atau uang. Melalui kepemimpinan, manajemen menciptakan suatu iklim untuk mendorong karyawan berkembang dan meraih cita-citanya melalui organisasi sepanjang mereka mampu. Para pimpinan berasumsi bahwa para karyawan secara alamiah tidak bersika pasif dan menentang (resistant) terhadap kebutuhan organisasi, mereka berlaku demikian hanya apabila iklim kerjanya tidak mendukung. Mereka akan mengambil alih tanggung jawab, memberikan kontribusi, dan memperbaiki diri sepanjang manajemen memberi mereka kesempatan. Karena itu orientasi manajemen adalah untuk mendukung kinerja pekerjaan karyawan, bukan sekadar memberikan gaji dan manfaat yang memadai seperti halnya dalam pendekatan kustodial. Karena manajemen mendukung karyawan dalam pekerjaan mereka, perasaan psikologisnya adalah adanya rasa kebersamaan dan keterlibatan tugas di dalam organisasi. Karyawan mungkin berkata “kami dan bukan mereka,” ketika merujuk pada organisasi. Rasa memiliki organisasi sangat tinggi. Pada model suportif, karyawan lebih termotivasi dibandingkan pada model sebelumnya karena status mereka dan kebutuhan akan pengakuan lebih terpenuhi. Mereka memiliki semangat untuk bekerja. 4) Model Kolegial (Collegial Model) Istilah “kolegial,” berkaitan dengan sekelompok orang yang menganggap diri mereka menjadi satu tubuh untuk bekerja sama secarakooperatif.Model kolegial tergantung 4



pada bagaimana manajemen mengembangkan rasa kemitraan dengan karyawan. Hasilnya adalah karyawan merasa dibutuhkan dan berguna. Mereka merasakan bahwa para manajer juga memberikan kontribusi, sehingga adalah mudah untuk menerima dan menghargai peran mereka di organisasi. Para manajer dipandang sebagai kontributor bersama dan bukan sebagai bos. Orientasi manajerialnya adalah mengarah ke kerja tim. Manajemen adalah pelatih yang membuat tim menjadi lebih baik.Secara psikologis, hasil pendekatan kolegial bagi karyawan adalah adanya disiplin diri. Rasa bertanggung jawab, disiplin karyawan untuk menggapai prestasi diumpamakan mirip dengan disiplin anggota tim sepakbola ketika harus berlatih dan mematuhi aturan main.Dalam lingkungan demikian, karyawan biasanya merasakan suatu kepenuhan(fulfillment), kontribusi bermakna(worthwhile contribution), dan aktualisasi diri(self-actualization), meskipun kadarnya (amount) mungkin bervariasi dalam berbagai situasi. Aktualisasi diri ini akan menghasilkan kinerja yang lumayan tinggi. 5) Model Sistem (System Model) Perilaku organisasi yang lain adalah model sistem. Ini merupakan hasil pencarian serius akan makna lebih mulia oleh karyawan masa kini; mereka menginginkan lebih dari sekadar mendapatkan gaji dan keamanan kerja. Karena diminta menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja, mereka mengharapkan suasana kerja yang beretika, penuh dengan integritas dan kepercayaan, dan kesempatan untuk mengalami suasana kebersamaan (sense of community) di antara para rekan sekerja. Untuk menggapai hal ini, para manajer harus terus meningkatkan rasa peduli dan belas kasihan, sensitif terhadap kebutuhan pekerja yang berbeda-beda, termasuk pesatnya perubahan kebutuhan pribadi dan keluarga. Sebagai akibatnya, banyak karyawan memilih organisasi-organisasi yang efektif, dan mengatur kembali hubungan perusahaan-karyawan dari sudut pandang sistem. Mereka secara psikologis merasa memiliki organisasi dan produk atau jasanya. Mereka melangkah lebih jauh dari disiplin diri pada pendekatan kolegial, hingga mencapai kondisi mampu memotivasi diri (self-motivation). Selain disiplin, mereka mampu memotivasi diri. Mereka bertanggungjawab terhadap sasaran dan tindakan. Karena perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhannya melalui pekerjaannya dan memahami perspektif organisasi, model baru ini dapat meningkatkan ambisi karyawan dan keterikatannya terhadap sasaran organisasi. Mereka terinspirasi; mereka merasa penting; mereka percaya akan kegunaan dan kelanggengan sistem demi kebaikan semua.(Eko W) 5



Menurut Davis dan Newstorm (1985), ada empat model perilaku organisasi yang menunjukkan evolusi pemikiran dan perilaku pada bagian manajemen dan manajer. Empat model atau kerangka kerja organisasi adalah: 



Otokratis – Dasar dari model ini adalah kekuatan dengan orientasi manajerial otoritas. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap ketaatan dan ketergantungan pada bos. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah subsisten. Hasil kinerja minimal.







Kustodian – Dasar dari model ini adalah sumber daya ekonomi dengan orientasi manajerial uang. Para karyawan pada gilirannya berorientasi pada keamanan dan manfaat dan ketergantungan pada organisasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah keamanan. Hasil kinerja adalah kerjasama pasif.







Mendukung – Dasar dari model ini adalah kepemimpinan dengan orientasi manajerial dukungan. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap prestasi kerja dan partisipasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah status dan pengakuan. Hasil kinerja terbangun drive.







Kolegial – Dasar dari model ini adalah kemitraan dengan orientasi manajerial kerja sama tim. Para karyawan pada gilirannya berorientasi ke arah perilaku yang bertanggung jawab dan disiplin diri. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah aktualisasi diri. Hasil kinerja adalah antusiasme moderat. Indik (Soedijanto, 1980) menyatakan bahwa untuk menganalisis suatu organisasi sebagai



suatu sistem sosial dapat dilakukan dengan menganalisis komponen: (1) taksonomi (sistem) organisasi; (2) struktur organisasi; (3) proses organisasi; dan (4) individu yang terlibat dalam organisasi. Menurut Ginting (Rosa, 2001), agar organisasi sebagai suatu sistem sosial dapat bergerak dinamis maka diperlukan aspek kepemimpinan yang berkaitan dengan keempat komponen lainnya. Komponen kepemimpinan memiliki peranan yang lebih spesifik dan menjadi lebih kompleks apabila organisasi menjadi lebih formal. Seluruh komponen organisasi, yaitu kepemimpinan dan empat komponen lainnya saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi dan terdiri atas beberapa variabel yang dapat mempengaruhi tingkat dinamika organisasi.



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dinamika Organisasi menurut Meredy DeBorde adalah described as how people function together to accomplish a task, dalam arti kata dinamika organisasi menggambarkan bagaimana orang dapat bersama-sama berfungsi untuk menyelesaikan tugas (DeBorde, n.d.). Dinamika Organisasi menurut Nandang Rusmana adalah studi tentang interaksi dan Interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dinamika organisasi adalah sebuah fakta, konsep, kondisi dalam yang terjadi pada sebuah organisasi sehingga menimbulkan sebuah interaksi atau hubungan timbal balik.Adapun model-model dari model autikratis, model custodial, model suportif, model kolegial, dan model system.



B. Saran Pemakalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penampilan dan penyajian makalah ini,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari Ibu dosen maupun pihak-pihak yang membaca makalah ini akan pemakalah terima dengan senang hati guna dalam penyempurnaan makalah ini dan makalah berikutnya. Akhir kata,semoga makalah



ini



dapat



bermanfaat



bagi



7



penulis



dan



pembaca.



DAFTAR PUSTAKA DeBorde, M. (n.d.). Do Your Organizational Dynamics Determine Your Operational Success? Retrieved from http://www.oandp.com/articles/2006-02_03.asp Greenberg, J., & Baron, R. A. (1995). Behavior in Organization. New Jersey: Prentice Hall. Imam Nawawi. (1999). Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani. Mondy, R. W., & Premeaux, S. H. (1995). Management: Concepts, Practices and Skills. New Jersey: Prentice Hall Inc Englewood Cliffs. Rachman,



E.



(2015).



Dinamika



Organisasi.



Retrieved



from



ttps://www.linkedin.com/pulse/20140616065732-8373472-dinamika-organisasi Davis,



Keith.,



dan



John



W.



Newstrom.



(1995). Perilaku



Dalam



Organisasi. Edisi



Ketujuh. Terjemahan. Jakarta : Erlangga. Thoha, M. (2005). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Raja Grafindo Persada.



8