Kelompok 1 Imunisasi Hepatitis B Pada Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KEPERAWATAN ANAK I IMUNISASI HEPATITIS B PADA ANAK



DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 KELAS A2 2019



Silvi Triana Helmi



(1911311002)



Gina Fayzah Zein



(1911311005)



Berliana Sintya Putri



(1911311008)



Alisa Rahmi



(1911311011)



Monika Diara Putri



(1911311014)



Apriannur



(1911311017)



Herma Desmillenia Bintari Lijang



(1911311020)



Westy Ayuningtyas



(1911311023)



JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak I. Makalah ini memuat tentang “Imunisasi Pada Anak”. Makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dalam proses penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya, sehingga penulis memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Padang, 23 November 2020



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................



i



DAFTAR ISI ............................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................



1



1.1



Latar Belakang.............................................................................................



1



1.2



Tujuan Penulisan .........................................................................................



1



1.3



Manfaat penulisan........................................................................................



2



BAB II KONSEP IMUNISASI...............................................................................



3



2.1



Pengertian Imunisasi....................................................................................



3



2.2



Penyakit Hepatitis B.....................................................................................



3



2.3



Imunisasi Hepatitis B...................................................................................



4



2.4



Tujuan Imunisasi Hepatitis Pada Bayi.........................................................



4



2.5



Cara Pemberian Imunisasi Hepatitis B........................................................



4



2.6



Reaksi KIPI..................................................................................................



5



2.7



Kontraindikasi Imunisasi Hepatitis B..........................................................



5



2.8



Efektivitas dan Lama Proteksi Vaksin Hepatitis B......................................



5



2.9



Sasaran Pemberian Imunisasi Hepatitis B...................................................



5



2.10 Jadwal Pemberian Imunisasi Hepatitis B.....................................................



6



2.11 Vaksin Pilihan Untuk Memproteksi Infeksi Virus Hepatitis B....................



6



2.12 Hepatitis B Saat Bayi Lahir, Tergantung Status HBsAg Ibu.......................



6



2.13 Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi..............................................



6



BAB III SKENARIO ROLE PLAY TENTANG IMUNISASI............................



8



BAB IV PENUTUP..................................................................................................



11



4.1



Kesimpulan..................................................................................................



11



4.2



Saran ............................................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................



12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Hepatitis merupakan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat di



dunia termasuk di Indonesia. Penyakit Hepatitis tersebut terdiri dari hepatitis A,B,C,D dan hepatitis E “Indonesia merupakan Negara dengan endemisitas tinggi hepatitis B, terbesar kedua dari Negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar”. Saat ini pemerintah Indonesia sangat memprioritaskan kesehatan terutama anak balita guna peningkatan kualitas sumber daya manusia. Setiap harinya ada 460 bayi meninggal di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit yang sebagian besar dapat dicegah melalui vaksinasi. Oleh karena itu, United Nations Childrens Fund (UNICEF) dan pemerintah Indonesia berupaya dan bekerja sama untuk memastikan 5 juta bayi setiap harinya mendapat imunisasi lengkap dan tepat waktu untuk melawan tujuh penyakit yang dapat mematikan di antaranya : Tuberculosis, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B dan Campak”. Berdasarkan uraian tersebut imunisasi diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi dari penyakit menular, sebagaimana dalam pedoman penyelenggaraan imunisasi di Indonesia terdapat lima jenis imunisasi dasar yang diberikan secara rutin dengan sesuai jadwal yang terdiri dari Bacillus Colmette Guerin (BCG), hepatitis B pada bayi baru lahir dan lain-lain. Pentingnya Imunisasi HB-O pada bayi yaitu memberikan kekebalan pada tubuh bayi dari penularan virus hepatitis B dari ibu dengan status HbsAg positif. Virus hepatitis B jika menyerang bayi akan berdampak pada kerusakan organ hati pada bayi bahkan dapat menyebabkan kanker hati. Oleh karena itu pemberian imunisasi HB-0 pada bayi akan memberikan perlindungan terhadap paparan virus hepatitis B. 1.2



Tujuan Penulisan



1.



Dapat Mengetahui Pengertian Imunisasi



2.



Dapat Mengetahui Pengertian Imunisasi Hepatitis B



3.



Dapat Memahami Etiologi Hepatitis B



4.



Dapat Mengetahui Penyakit Hepatitis B



5.



Dapat Mengetahui Imunisasi Hepatitis B



6.



Dapat Memahami Tujuan Imunisasi Hepatitis Pada Bayi



7.



Dapat Mengetahui Cara Pemberian Imunisasi Hepatitis B 1



8.



Dapat Memahami Reaksi KIPI



9.



Dapat Mengetahui Kontraindikasi Imunisasi Hepatitis B



10.



Dapat Mengetahui Efektivitas dan Lama Proteksi Vaksin Hepatitis B



11.



Dapat Mengetahui Sasaran Pemberian Imunisasi Hepatitis B



12.



Dapat Mengetahui Jadwal Pemberian Imunisasi Hepatitis B



13.



Dapat Mengetahui Vaksin Pilihan Untuk Memproteksi Infeksi Virus Hepatitis B



14.



Dapat Memahami Hepatitis B Saat Bayi Lahir, Tergantung Status HBsAg Ibu



15.



Dapat Mengetahui Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi



1.3



Manfaat Penulisan Dengan adanya penulisan makalah ini, akan menambah wawasan dan informasi kepada



pembaca mengenai konsep imunisasi hepatitis B dan Skenario role [lay pada imunisasi



2



BAB II KONSEP IMUNISASI 2.1



Pengertian Imunisasi Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah



agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu (Pr overawati, 2010). 2.2



Penyakit Hepatitis B



a.



Pengertian Hepatitis B Hepatitis B merupakan tipe hepatitis yang berbahaya. Penyakit ini lebih sering menu lar dibandingkan hepatitis jenis lainnya. Hepatitis B menular kontak darah atau cairan t ubuh yang mengandung virus hepatitis B (VHB). Menurut Ling dan Lam (2007) Hepati tis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VH B). Penyakit ini bisa menjadi kronis atau akut dan dapat pula menyebabkan radang hati, gagal hati, sirosis hati, kanker hati, dan kematian.



b.



Penyebab Penyakit Hepatitis B Penyakit Hepatitis B, disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi organ liver (h ati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi yang terjangkit virus Hep atitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati. Virus Hepatitis B ditemuka n di dalam cairan tubuh orang yang terjangkit termasuk darah, ludah dan air mani (Prov erawati, 2010).



c.



Penularan Penyakit Hepatitis B Virus Hepatitis B biasanya disebarkan melalui kontak dengan cairan tubuh (darah, ai r liur, air mani) penderita penyakit ini atau pada ibu ke anak pada saat melahirkan. Keb anyakan anak kecil yang terkena virus Hepatitis B akan menjadi pembawa virus. Ini ber arti mereka dapat memberikan penyakit tersebut pada orang lain walaupun mereka tida k menunjukkan gejala apapun. Jika anak terkena Hepatitis B dan menjadi pembawa vir us, mereka akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit hati dan kank er nantinya dalam hidup. Ibu yang terjangkit Hepatitis B dapat menularkan virus pada bayinya. Hepatitis B da pat menular melalui kontak antara darah dengan darah, sebagai contoh apabila luka pad a tubuh kita telah terkontaminasi cairan yang dikeluarkan oleh penderita Hepatitis B, se perti jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia, 3



hal ini termasuk hubungan seksual. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian. Secara umum orang yang dapat atau berisiko tertular Hepatitis B, dapat diidentifikas ikan dari perilakunya. Individu yang dimaksud, termasuk dalam beberapa kriteria, seper ti para pengguna narkoba suntik, pasangan seks orang yang terinfeksi Hepatitis, bayi ya ng dilahirkan dari ibu yang terinfeksi Hepatitis, orang yang suka berganti-ganti pasanga n seks (Proverawati, 2010). d.



Gejala Penyakit Hepatitis B Gejala mirip flu yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam, urine menjadi kuning, sakit perut (Proverawati, 2010).



2.3



Imunisasi Hepatitis B Vaksin Hepatitis B (hepB) harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi he



pB merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk memutuskan rantai penularan me lalui transmisi maternal dari ibu kepada bayinya (Ranuh, 2008). Imunisasi Hepatitis B ditujuk an untuk memberi tubuh kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B (Proverawati, 2010). Kand ungan vaksin ini adalah HBsAg dalam bentuk cair (Proverawati, 2010). 2.4



Tujuan Imunisasi Hepatitis Pada Bayi



1.



Untuk melindungi bayi dari hepatitis B



2.



Untuk melindungi orang lain dari penyakit ini karena anak-anak dengan hepatitis B bias anya tidak menunjukkan gelaja tetapi ia dapat menularkannya kepada orang lain



3. 2.5



Mencegah anak terserang penyakit hati dan kanker akibat infeksi hepatitis B Cara Pemberian Imunisasi Hepatitis B Imunisasi Hepatitis ini diberikan melalui injeksi intramuskular dalam. Dosis pertama



(HB-0) diberikan segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran. Vaksin in i menggunakan PID ( Prefilled Injection Device ), merupakan jenis alat suntik yang hanya bis a digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik. Vaksin ini diberika n dengan dosis 0,5 ml. Vaksin tidak hanya diberikan pada bayi. Vaksin juga diberikan pada a nak usia 12 tahun yang di masa kecilnya belum diberi vaksin Hepatitis B. Selain itu orang-ora ng yang berada dalam rentan risiko Hepatitis B sebaiknya juga diberi vaksin ini (Proverawati, 2010).



4



2.6



Reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Efek samping yang terjadi umumnya berupa reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan d



an pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan bias anya hilang setelah 2 hari (Proverawati, 2010). Kadang-kadang dapat menimbulkan demam ri ngan untuk 1-2 hari (Ranuh, 2008). 2.7



Kontraindikasi Imunisasi Hepatitis B Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksi



n ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang (Proverawati, 2 010). Kehamilan dan laktasi bukan indikasi kontra imunisasi VHB (Ranuh, 2008). 2.8



Efektivitas dan lama Proteksi Vaksin Hepatitis B Vaksin yang akan digunakan harus betul-betul efektif dan harus ditinjau secara terus m



enerus. Suatu persyaratan sehingga vaksin dapat dinyatakan efektif bila dapat merangsang ti mbulnya imunitas yang tepat, stabil dalam penyimpanan, dan mempunyai imunitas yang cuku p. Efektivitas vaksin untuk mencegah infeksi VHB adalah lebih dari 95%, dimana memori sis tem imun menetap minimal sampai dengan 12 tahun pasca imunisasi (Wahab, 2002). 2.9



Sasaran Pemberian Imunisasi Hepatitis B Menurut Ranuh (2005), sasaran pemberian vaksin Hepatitis B adalah semua bayi baru l



ahir tanpa memandang status VHB ibu, individu yang karena pekerjaannya beresiko tertular VHB, karyawan di lembaga perawatan cacat mental, pasien hemodialisis, pasien koagulopati yang membutuhkan transfusi berulang, individu Universitas Sumatera Utara yang serumah pe ngidap VHB atau kontak akibat hubungan seksual, Drug users, Homosexual, dan heterosexua ls



5



2.10 Jadwal Pemberian Imunisasi Hepatitis B Jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B pada dasarnya sangat fleksibel sehingga tersed ia beberapa pilihan untuk menyatukan dalam program imunisasi terpadu. Imunisasi Hepatitis B diberikan minimal 3 kali dan pertama diberikan segera setelah lahir. Jadwal yang dianjurka n adalah usia 0, 1, dan 6 bulan karena respons antibodi pada usia itu sangat optimal (Ranuh, 2 005). Universitas Sumatera Utara. 2.11 Vaksin Pilihan untuk Memproteksi Infeksi Virus Hepatitis B Dalam pelaksanaan pemberian imunisasi hapatitis B, pemilihan vaksin Hepatitis B saat ini memiliki 2 pilihan yaitu vaksin Hepatitis B dan DPT/HB Kombo. Vaksin VHB merupaka n vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non-infectious, yang berasa l dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansanule polymorpha) menggunakan teknolog i DNA rekombinan. Vaksin ini berindikasi untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (Depkes, 2005). Vaksin DPT/HB Kombo merupakan vaksin DPT dan Hepatitis B yang dikombinasikan dalam suatu preparat tunggal dan merupak an sub unit virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectious. Sehingga deng an adanya vaksin ini pemberian imunisasi menjadi lebih sederhana, dan menghasilkan tingkat cakupan yang setara antara HB dan DPT (Depkes, 2004). 2.12 Hepatitis B Saat Bayi Lahir, Tergantung Status HBsAg Ibu 1.



Bayi lahir dari ibu dengan status HBsAg yang tidak diketahui hepB-1 harus diberikan d alam waktu 12 jam setelah lahir dan dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3-6 bulan. Apa bila semula status HBsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HBsAg positif maka ditambahkan Hepatitis B Imunoglobulin (HB Ig) 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.



2.



Bayi lahir dari ibu dengan status HBsAg positif diberikan vaksin hepB-1 dan HBIg 0,5 ml secara bersamaan dalam waktu 12 jam setelah lahir (Ranuh, 2008).



2.13 Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi Penularan infeksi virus hepatitis B (VHB) dapat terjadi dengan dua cara, yaitu horizont al, dan vertikal. Penularan horizontal dapat terjadi melalui penularan perkutan, dan melalui se laput lendir atau mukosa. Penularan vertikal adalah penularan yang terjadi dari seorang ibu ha mil yang menderita hepatitis B akut atau pengidap persisten VHB kepada bayi yang dikandun g atau dilahirkannya (Merry, 2001). Penularan VHB vertikal dapat dibagi menjadi penularan 6



yang terjadi ketika bayi masih di dalam uterus (in-utero), penularan perinatal, dan penularan post natal. Mekanisme terjadinya penularan VHB in utero masih belum diketahui dengan past i karena salah satu fungsi plasenta adalah proteksi terhadap bakteri atau virus. Terganggunya barrier plasenta menyebabkan darah ibu dengan partikel Dane masuk ke dalam sirkulasi bayi akubat kontraksi uterus dan pecahnya villi plasenta karena kontraksi uterus. VHB diperkiraka n telah masuk ke http://repository.unimus.ac.id dalam peredaran darah bayi lebih dari satu mi nggu sebelum persalinan yang memungkinkan VHB telah mengadakan replikasi di dalam sel hati. Bayi mengalami infeksi in-utero jika dalam 1 bulan post partum sudah menunjukkan HB sAg positif (Pusparini, 2017). Penularan perinatal yaitu penularan yang terjadi pada saat persa linan. dari ibu kepada janinnya dapat terjadi pada saat proses persalinan. Mekanisme penulara n kemungkinan terjadi melalui lesi kulit bayi saat persalinan, air ketuban yang tertelan oleh b ayi, melalui darah ibu yang tertelan oleh bayi, dan melalui konjungtiva mata bayi atau selaput lendir yang lain (Firda, 2013). Penularan post natal yaitu penularan yang terjadi setelah bayi l ahir misalnya melalui ASI yang diduga tercemar oleh VHB lewat luka kecil dalam mulut bayi. Penularan VHB post natal dapat diminimalkan apabila bayi telah divaksinasi atau mendapat i mmunoglobulin hepatitis B segera setelah lahir (Budhihusodo, 2008).



7



BAB III SKENARIO ROLE PLAY TENTANG IMUNISASI Pada hari senin, 7 Desember 2020 pukul 08.00 WIB di Rumah Sakit M.Jamil Padang Ny. S telah melahirkan seorang bayi berjenis kelamin perempuan dengan persalinan normal. Setelah itu perawat melakukan tindakan asuhan keperawatan Tindakan pertama yaitu pemerik saan fisik pada bayi Ny. S, oleh perawat Gina,  Perawat Gina : Assalamualiakum “selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat Alisa y ang bertugas dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang nanti. Saya disini akan mela kukan pemeriksaan fisik pada bayi ibu yang bertujuan untuk mengetahui adanya kelai nan atau tidak pada bayi ibu. Dengan kontrak waktu 20-30 menit. Sebelum saya mulai apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”  Ibu S : “Pagi sus, iya silahkan suster.tidak ada yang saya ingin tanyakan.”  Perawat Gina : “Baik saya bawa sebentar ya bu bayi nya.”  Ibu S : “Iya sus” (dengan menyerahkan bayi nya ke perawat Alisa) Kemudian perawat Alisa melakukan pemeriksaan fisik pada Bayi D. Setelah 30 menit kemudian kemudia n, perawat Alisa mengembalikan bayi D ke ibu nya.  Perawat Gina : “Permisi ibu, tindakan pemeriksaan fisik pada bayi ibu sudah selesai. dengan hasil tidak ada kelainan pada tubuh anak ibu,tetapi hanya saja detak jantung 1 20x/menit, gerak bayi yang kuat, tonus otot lemah, dengan reflek menangis yang lema h. Ternyata didapatkan bayi ibu lahir dengan berat badan yang kurang dengan BB ana k ibu 2300 gram dan suhu bayi 36 oC sehingga bayi harus dilakukan tindakan untuk m enjaga kehangatan bayi yaitu memasukkannya ke incubator.”  Ibu S : “iya sus tadi memang saya pegang juga anak saya dingin, ya sudah sus tidak a pa-apa masukan saja ke incubator.”  Perawat Gina : “Baik saya langsung saya bawa ya keruang perawatan bayi dengan inc ubaktor. Permisi bu.”  Ibu S : “Iya sus terimakasih.” Kemudian perawat Gina memberikan bayi D kepada Perawat Apri untuk melakukan p erawatan incubaktor. (melakukan tindakan pemeriksaan fisik) Didapatkan hasil pemeriksaan f isik dengan nilai APGAR 6, warna kulit sianosis, frekuensi jantung 120x/menit, gerak bayi ya ng kuat, tonus otot lemah, dengan reflek menangis yang lemah. Ternyata didapatkan BBLR d engan BB 2300 gram dan suhu bayi 36 oC sehingga bayi dilakukan tindakan untuk menjaga k ehangatan bayi yaitu memasukkannya ke incubator. 8



“Setelah 1 jam, bayi diberikan imunisasi Hepatitis oleh perawat Tya dalam incubat or.  Perawat Tya : Assalamualaikum “permisi bu . saya perawat tya yang bertugas siang in i dari pukul 14:00 -21:00. Akan menginformasikan bahwa bayi ibu akan diberikan Im unisasi Hepatitis B 0 bulan . ibu bersedia ya bu tujuannya untuk mencegah infeksi He patitis B terhadap bayi ibu.”  Ibu S : “bahaya tidak yaa sus untuk bayi saya? “  Perawat Tya : “tidak bahaya ibu, karna vaksin hepatitis b untuk menangkal infeksi org an hati yang disebabkan oleh virus hepatitis b. seperti kanker hati dan sirosis.”  Ibu S : “oh begitu ya sus. Baiklah saya bersedia anak saya di imunisasi hepatitis b.” Perawat tya pun melakukan tindakan pemberian vaksin hepatitis b kepada bayi terseb ut. Setelah melakukan tindakan tersebut, perawat tiya kembali lagi untuk menginformasikan kepada pasien bahwa perawat tya telah melakukan tindakan tersebut.  Perawat Tya : “permisi bu, saya sudah melakukan tindakan imunisasi hepatitis b pada bayi ibu, dan ini kartu kms (kartu menuju sehat) digunakan untuk mengetahui tumbuh kembang anak ibu dan jadwal imunisasi untuk mengetahui jadwal pemberian imunisa si selanjutnya.  Ibu S : “oh iya sus terimakasih.” Setelah pemberian imunisasi vaksin, Hb0 bayi Ny. S langsung dimasukan ke dalam in cubator oleh Perawat Alisa untuk menjaga kehangatan dan pemberian nutrisi untuk meningka tkan berat badan bayi menuju normal. 6 jam kemudian setelah memastikan suhu bayi normal yaitu 37oC dilakukan pembersihan bayi atau memandikan bayi oleh perawat Tari.  Perawat Tari : Assalamualiakum “ Permisi Ibu, Perkenalkan saya Perawat Tari yang b ertugas pada hari ini jam 08.00 - 14.00. Disini saya akan melakukan tindakan memand ikan anak ibu yang bertujuan untuk membersihkan anak ibu dan agar anak ibu bersihi dan sehat. Tindakan ini dilakukan selama 15-20 menit. Nanti saya akan memandikan anak ibu. bagaimana bu?”  Ibu S : “ Iya silahkan sus.” Lalu Perawat Tari melakukan tindakan memandikan bayi.  Perawat Tari : “ Bu. Ini sudah selesai dimandikan ya bu.”  Ibu S : “ Baik sus terima kasih.” Setelah kondisi bayi membaik dan ibu dalam keadaan yang baik, ibu diijinkan untuk p ulang tetapi sebelumnya diberikan penyuluhan kesehatan pemberian nutrisi pada bayi BBLR.



9



 Perawat Monika : Assalmualaikum bu“ Permisi Ibu”, Perkenalkan saya Perawat Moni ka yang bertugas pada hari ini jam 14.00 -21.00. Disini saya akan melakukan penyulu han kesehatan tentang BBLR. Penyuluhan ini dilakukan selama 30 menit. Apakah ibu bersedia ?  Ibu S : “Baik sus, saya siap’’ Perawat Monika memberikan informasi tentang BBLR  Perawat Monika :”bagaimana ibu apakah sudah paham dengan yang tadi saya jelaska n?”  Ibu S :’’sudah sus”  Perawat Monika : ‘’ apakah ada yang ingin ibu tanyakan?’’  Ibu S : ‘’tidak sus, terimakasih atas informasinya”  Perawat Monika :’’ baiklah jika ibu sudah mengerti, terimakasih atas waktunya” saya permisi dulu, assalamualaikum  Ibu S : Wa’alaikumusslam sus.



10



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu (Pr overawati, 2010). Penyakit Hepatitis B, disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi orga n liver (hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi yang terjangkit virus Hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati. Virus Hepatitis B biasanya disebarkan melalui kontak dengan cairan tubuh (darah, air li ur, air mani) penderita penyakit ini atau pada ibu ke anak pada saat melahirkan. Kebanyakan anak kecil yang terkena virus Hepatitis B akan menjadi pembawa virus. Ini berarti mereka da pat memberikan penyakit tersebut pada orang lain walaupun mereka tidak menunjukkan gejal a apapun. Gejala mirip flu yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kunin g dan muntah serta demam, urine menjadi kuning, sakit perut (Proverawati, 2010). Vaksin He patitis B (hepB) harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi hepB merupakan u paya pencegahan yang sangat efektif untuk memutuskan rantai penularan melalui transmisi m aternal dari ibu kepada bayinya (Ranuh, 2008). Imunisasi Hepatitis ini diberikan melalui injeksi intramuskular dalam. Dosis pertama (HB-0) diberikan segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran. Vaksin in i menggunakan PID ( Prefilled Injection Device ), merupakan jenis alat suntik yang hanya bis a digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik. 4.2. Saran Bagi mahasiswa kesehatan dan tenaga kesehatan dengan melakukan sosialisasi akan pe ntingnya melakukan vaksinasi hepatitis B agar masyarakat dapat mengetahui bahayanya. Mel akukan vaksinasi hepatitis B sesegera mungkin untuk mencegah terinfeksinya penyakit hepati tis B. Bagi masyarakat, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas akan pentingny a melakukan vaksinasi hepatitis B agar dapat mengetahui bahayanya, dan melakukan vaksina si hepatitis B yang dilakukan oleh kader kesehatan setempat. Serta menyarankan kepada ibu-i bu yang akan melahirkan untuk memberikan vaksin hepatitis B setelah anaknya dilahirkan



11



DAFTAR PUSTAKA



Baratawijaya, K. G dan Rengganis I., 2013. Imunologi Dasar Edisi-10. Jakarta: Balai Penerbi t Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Corwin, 2009. Buku Patologi. Jakarta; EGC Mulyani, N. S., dan Rinawati, M. 2013. Imunisasi Untuk Anak. Yogyakarta: Nuha Medika



12