5 0 149 KB
PROMOSI KESEHATAN “MAKANAN”
DISUSUN OLEH: 3 DIV KELOMPOK 1
ACHMAD FADLI SAPUTRA
P2.31.33.1.12.001
APRILIA PRIHATIWI
P2.31.33.1.12.006
FATHUL FITRIYAH
P2.31.33.1.12.015
INDAH NUR ABIDAH
P2.31.33.1.12.023
LATRI HIDAYAH
P2.31.33.1.12.028
NOPI EKAYANTI
P2.31.33.1.12.029
USMAN MAUREKSA
P2.31.33.1.12.040
WAHYU WIDI SANTOSO
P2.31.33.1.12.041
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2015
KASUS KERACUNAN MAKANAN DI BATANG, JAWA TENGAH KASUS BATANG - Kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Selasa (15/4) kemarin masih dalam penyelidikan Polres Batang. Peristiwa itu sendiri menimpa sekitar 40 orang warga desa setelah sebelumnya menyantap nasi berkat atau kenduri yang berasal dari salah satu warga. Kapolres Batang AKBP Widi Atmoko SIK melalui Kasubgag Humas AKP Machsus, menjelaskan, peristiwa keracunan tersebut berawal dari adanya Selamatan atau Kenduri memperingati Haul meninggalnya salah seorang warga. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan di rumah Rastam (55) warga Desa Tambakboyo Rt 4/1 Kecamatan Reban. “Rastam selaku sohibul hajat menggelar kegiatan Haul yang kedua salah satu keluarga. Setelah selesai, kemudian dia membagikan nasi berkat kepada para warga yang diundang ke acara tersebut,” tutur Machsus. Machsus mengatakan, Rastam dan warga desa sendiri tidak mengetahui jika di dalam nasi berkat tersebut ada salah satu makanan yang bisa menyebabkan keracunan. Akan tetapi, setelah menyantap makanan tersebut, pada Selasa sore sekira pukul 17.30 WIB tiba-tiba beberapa warga yang mengeluh jika sakit perut disertai mual dan pusing. Peristiwa tersebut berlanjut hingga banyak warga yang mengeluh merasakan hal yang sama. Takut terjadi apa-apa, selanjutnya warga melarikan para korban ke Puskesmas Limpung, namun ternyata jumlah korban terus bertambah. Sehingga warga yang mengalami gejala mual, muntah dan pusing ramai-ramai dilarikan ke Puskesmas. Dari data yang ada, korban yang dilarikan ke Puskesmas Limpung sendiri ada 6 orang, ke Puskesmas Bawang 17 orang dan Puskesmas Bandar 17 orang serta ada beberapa warga yang dilarikan ke LMC Limpung. Dari 40 warga tersebut kebanyakan adalah warga Desa
Tambakboyo, selain itu juga ada warga Desa Wonorejo-Reban, Desa Ngroto, dan juga Desa Kalisari-Limpung. “Para korban tersebut diduga kuat keracunan makanan yang berasal dari hajatan, karena mereka merasakan sakit setelah sebelumnya menyantap makanan tersebut. Ada beberapa korban yang harus rawat inap, namun ada juga yang hanya menjalani rawat jalan,” jelasnya. Lanjutnya, petugas kepolisian sendiri dengan adanya peristiwa tersebut langsung meminta keterangan dari para saksi dan juga korban. Selain itu juga meminta keterangan dari Rastam selaku warga yang punya hajat. Untuk makanan juga diambil sample untuk bahan penyelidikan, sehingga nantinya bisa diketahui apakah makanan tersebut penyebab keracunan ataukah ada hal lain. “Kami masih menyelidiki kasus ini, belum bisa dipastikan apakah karena keracunan makanan dari hajatan atau hal lain. Untuk para korban dan sohibul hajat juga sudah kami mintai keterangan, dan barang bukti makanan juga kami bawa untuk diperiksa,” tandas AKP Machsus. Sementara itu, salah seorang anggota keluarga yang menjadi korban keracunan, Nur Khasanah, mengatakan, saat itu warga menghadiri hajatan peringatan meninggalnya salah seorang warga. Dari hajatan tersebut warga mendapat nasi ayang sudah terbungkus satu paket, di dalamnya terdapat mie, kentang, telurnya dan ayam. “Setelah warga menyantap makanan tersebut, banyak warga yang mengeluuh pusing, mual dan muntah. Kami sendiri tidak mengetahui apa penyebabnya, namun warga menduga jika hal tersebut disebabkan dari makanan tersebut,” ujar Nur. (rul) (Penulis :NURUL FATAH & Redaktur : Doni Widyo)
PROMOSI KESEHATAN MENGENAI MAKANAN
Makanan adalah hasil dari proses pengolahan suatu bahan pangan yang dapat diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan ataupun perikanan. Keracunan adalah masuknya suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu yang dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Menurut Gaman dan Sherington (1996), keracunan makanan adalah gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang
beracun
atau
terkontaminasi
bakteri
atau mikroorganisme.
Jadi,
keracunan
makanan merupakan penyakit yang dihasilkan akibat dari penggunaan makanan yang tercemar, patogen bakteri, virus, atau parasit yang mencemari makanan, dan juga kimia atau racun alami seperti sebagai jamur yang dapat menyebabkan derajat kesehatan menurun. Klasifikasi keracunan makanan berdasarkan sumber keracunan: 1. Keracunan makanan secara kimia Terdapatnya bahan kimia beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi. Misalnya: pestisida, timah, merkuri dan kadmium. 2. Keracunan makanan secara biologis Keracunan makanan secara biologi karena memakan tumbuhan yang mengandung substansi yang terdapat secara alami dan bersifat membahayakan. Misalnya: cendawan yang beracun dan singkong. 3. Keracunan makanan karena mikrobiologi Disebabkan oleh: a. Orang yang menangani atau mengolah makanan Tidak menjaga kebersihan ketika memasak/mengolah makanan, sehingga makanan terkontaminasi. b. Lingkungan atau area dan peralatan Adanya debu di ruangan tempat menyimpan bahan makanan, peralatan masak kotor c. Bahan makanan
Bahan makanan yang mengandung bakteri penyebab keracunan pada saat dibawa ke dapur, atau bakteri dapat masuk ke bahan makanan karena kegagalan pengolahan selama persiapan. Yang beresiko terkena keracunan makanan semua kalangan dapat berisiko mengalami keracunan makanan, terutama yang mempunyai daya tahan tubuh lemah. Gejala keracunan makanan, antara lain: 1. Kram perut Ilmuan dari University of Maryland Medical Cente rmenuturkan kram perut umumnya terjadi segera setelah mengonsumsi makanan, atau dalamwaktu 12-72 jam. Kondisi ini merupakan salah satu usaha penolakan tubuh terhadap zat beracun. 2. Muntah Muntah dapat terjadi akibat keracunan atau sengaja dibuat muntah, sebagai upaya mengeluarkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut 3. Diare Sebenarnya diare dapat membantu penderita keracunan dalam usaha mengeluarkan racun darisaluran cerna, tetapi diare yang parah dan berkepanjangan perlu seger dihentikan. 4. Dehidrasi Kondisi ini umumnya diperparah dengan adanya muntah dan diare. 5. Pusing 6. Lemas Pencegahan terhadap keracunan makanan: 1. Menjaga makanan agar tidak tercemar, dengan mencuci buah dan sayur sebelum disajikan 2. Memisahkan makanan yang telah masak dari makanan mentah disetiap tahap pemrosesan, dari tempat penyiapan, penyimpanan, hingga meja makan. 3. Mengambil makanan tidak dengan tangan, tetapi menggunakan alat masak (penjepit 4. 5. 6. 7. 8. 9.
atau sendok) Menutup makanan yang belum dikonsumsi Mencegah serangga atau hewan memasuki ruangan tempat makanan diproses Menjaga kebersihan pribadi Tidak bersin dan batuk di dekat makanan Membersihkan seluruh peralatan dengan bersih Segera membuang bahan makanan yang tidak segar dan telah membusuk
Penanganan terhadap keracunan makanan: Kebanyakan orang yang keracunan makanan biasanya akan sembuh dengan sendiri tanpa pengobatan medis. Untuk membantu meringankan gejala dan mempercepat proses kesembuhan, sebaiknya: -
Bila penderita banyak muntah dan diare, berikan cairan pengganti yang cukup seperti air putih, oralit atau campuran air putih-gula 2sendok teh-garam ½ sendok teh atau air
-
kelapa untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang. Beristirahat. Minum banyak cairan dan oralit untuk mencegah dehidrasi. Oralit akan
-
mengganti garam, glukosa dan mineral penting lainnya yang hilang karena dehidrasi. Hindari memakan sesuatu hingga sembuh (kecuali cairan). Ketika sudah sembuh,
-
makan makanan yang mudah dicerna, seperti roti, kerupuk, pisang dan nasi lembut. Kompres hangat pada perut. Hal ini akan meringankan kejang dan nyeri di perut dan kecenderungan untuk muntah.
Penderita keracunan makanan harus dibawa ke dokter jika:
Gejala bertambah parah dan tidak berkurang dalam satu hari.
Demam 38° C atau lebih.
Terdapat gejala dehidrasi berat.
Penderita adalah bayi.
Keracunan terjadi secara massal.
DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/7995725/Keracunan_Makanan http://www.merdeka.com/peristiwa/santap-nasi-kenduri-40-warga-batang-jateng-mendadakkeracunan.html http://www.radarpekalonganonline.com/19519/polisi-selidiki-kasus-keracunan-masal/ http://www.medkes.com/2014/05/gejala-dan-penanganan-keracunan-makanan.html