Kelompok 6 Makalah Tentang Makanan Darmawisata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GIZI KULINER TENTANG MAKANAN DARMAWISATA



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 : AISYAH PUTRI SALSABILA DINESA SEPTIERA KURNIA FITRIA AMANDA KHOZIDA ULFAH MUHAMMAD FATHUR RAZZAAK JURUSAN : DIPLOMA III GIZI



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugrahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul “Gizi Kulilner ” dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi Kuliner. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Aprianti, S.pd., M.pd pada mata kuliah Gizi Kuliner. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Gizi Kuliner bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aprianti, S.pd., M.pd , selaku dosen mata kuliah Gizi Kuliner yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Tim penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat sekitar. Tentu kami selaku tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran pembaca sebagai bahan evaluasi kami pada pembuatan makalah berikutnya, agar kedepannya bisa kami tingkatkan lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah Gizi Kuliner ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.



Banjarbaru, 10 Agustus 2021



ii



DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii BAB I ......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4 1.1



Latar Belakang .........................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah....................................................................................................................4



1.3



Tujuan ......................................................................................................................................5



BAB II ....................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6 2.1



Pengertian Makanan Khusus dan Darmawisata ......................................................................6



2.2



Prinsip Makanan Darmawisata ................................................................................................6



2.3



Teknik Modifikasi Resep Darmawisata...................................................................................6



2.4



Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyiapkan Makanan Khusus dan Darmawisata ..........7



1.



Pemilihan Bahan ......................................................................................................................7



2.



Pemilihan Waktu .....................................................................................................................7



3.



Pemilihan Tema .......................................................................................................................8



4.



Teknik Pengolahan ..................................................................................................................8



5.



Pemilihan Warna Makanan......................................................................................................8



6.



Light & Heavy .........................................................................................................................8



7.



Dana .........................................................................................................................................8



2.5



Contoh Makanan Khusus dan Darmawisata ............................................................................9



2.6



Filosofi Makanan Khusus ......................................................................................................15



a.



Perkawinan ............................................................................................................................15



b.



Keagamaan ............................................................................................................................17



c.



Adat-Istiadat ..........................................................................................................................18



BAB III.................................................................................................................................... 20 PENUTUP............................................................................................................................... 20 3.1



Kesimpulan ............................................................................................................................20



3.2



Saran ............................................................................................................ ………..20



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21 4.1



Referensi ............................................................. ………………



iii



….………21



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menu adalah susunan makanan yang disajikan kepada seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai, untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Kehadiran atau ketidakhadiran suatu zat gizi esensial dapat mempengaruhi ketersediaan, absorpsi, metabolisme atau kebutuhan zat gizi lain (Almatsier). Sebelum proses penyelenggaraan banyak dilakukan tentunya perlu dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga proses penyelenggaraan makanan dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, perlu adanya perencanaan menu yang baik yang fungsinya: a. Untuk memudahkan pelaksana dalam menjalankan tugas sehari-hari. b. Secara garis besar dapat disusun hidangan yang mengandung zat-zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. c. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur, sehingga dapat dihindari. kebosanan yang disebabkan pemakaian jenis bahan makanan yang sering terulang. d. Menu daapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia sehingga harga makanan dapat dikendalikan. e. Waktu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan schemat mungkin. Dengan perencanaan menu yang matang, bahan makanan yang kering dapat dibeli sekaligus untuk beberapa minggu sehingga tenaga dan waktu dapat di hemat. f. Menu yang terencana baik dapat menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang baik, karena menu yang baik mengajarkan pola yang baik.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian makanan khusus dan darmawisata ? 2. Bagaimana prinsip makanan darmawisata ? 3. Bagaimana teknik modifikasi makanan darmawisata? 4. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan khusus atau darmawisata ? 5. Apa contoh dan filosofi makanan khusus ? 4



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian makanan khusus dan makanan darmawisata. 2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip makanan darmawisata. 3. Untuk mengetahui teknik modifikasi resep makanan darmawisata. 6. Untuk mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan khusus atau darmawisata ? 4. Untuk mengetahui contoh beserta filosofi makanan khusus.



5



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Makanan Khusus dan Darmawisata 1. Pengertian Makanan Khusus Makanan Khusus adalah Makanan yang diberikan atau dikonsumsi karena alasan dan kepentingan tertentu. Misalnya acara selamatan keagamaan yang dimana untuk menyiapkan hidangan harus memperhatikan banyak orang yang diundang. 2. Pengertian Makanan Darmawisata Makanan darmawisata adalah makanan yang biasa disajikan saat seseorang berkreasi atau piknik ke suatu tempat yang di anggap nyaman dan dapat melepaskan kepenatan. Makanan darmawisata yang biasa dibawa terdiri dari 2 macam yaitu makanan berat dan makanan ringan. Makanan berat yang biasa dibawa misalnya timbel dan lauknya, nasi kebuli ayam, nasi bungkus atau nasi kotak, nasi jamblang dan lainlain. Sedangkan makanan ringan yang biasa dibawa baik yang basah maupun yang kering seperti keripik, bubur kacang dan lain lain. 2.2 Prinsip Makanan Darmawisata Prinsip - prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat makanan bekal adalah: 1. Makanan yang dibuat harus tahan lama atau tidak mudah rusak atau basi. 2. Makanan darmawisata harus yang mudah dibawa atau tidak berat. 3. Mudah untuk dibagi dan dimakan. 4. Praktis, misal tidak membawa makanan yang berkuah, yang harus dipanaskan terlebih dahulu. 5. Memiliki kandungan nilai gizi pada makanan. 6. Tempat atau juga kemasan menyesuaikan makanannya.



2.3 Teknik Modifikasi Resep Darmawisata Tahap yang harus dilakukan untuk memodifikasi resep makanan darmawisata : 1. Analisis resep lama, meliputi: •



Nama hidangan dan golongan hidangan







Pemilihan hidangan 6







Macam atau nama bahan utama yang digunakan







Nama bahan makanan tambahan







Teknik persiapan yang dilakukan







Teknik pemasakan yang digunakan







Komposisi zat gizi







Harga bahan makanan



2. Menetapkan tujuan modifikasi, misalnya untuk mengurangi lemak, menambah serat, mengurangi gula murni, mengubah konsistensi, mengganti bahan makanan yang tidak boleh atau dihindarkan. 3. Modifikasi, yang harus dilakukan : •



Menetapkan nama hidangan terlebih dahulu







Menetapkan bahan makanan yang boleh/ dihindarkan atau bahan makanan yang harus dikurangi/ditambah (termasuk penggunaan bumbu)







Menetapkan cara persiapan, misal ayam tulang diubah menjadi ayam cincang







Menetapkan cara pemasakan, misal hidangan yang digoreng diubah menjadi dikukus







Menganalisis komposisi kembali cek dengan komposisi yang lama bila belum sesuai diubah kembali







Lakukan uji coba resep







Bila telah mendapatkan hasil yang baik lakukan dokumentasi untuk instrumen modifikasi resepnya



2.4 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyiapkan Makanan Khusus dan Darmawisata 1. Pemilihan Bahan •



Pilih variasi bahan berpatokan pada komposisi "4 wajib" yaitu makanan pokok, lauk, sayur dan buah.







Gunakan bahan dasar berbeda-beda.







Bila jenis sajian sangat banyak (lebih dari 7 jenis lauk), satu bahan dasar bisa dipakai untuk 2 jenis masakan.







Bahan → acara/ritual



2. Pemilihan Waktu



7







Sesuaikan jenis sajian dengan waktu acara (pagi,siang, malam) → sarapan, dinner dll







Bila acara pagi hari → pilih jenis-jenis masakan yang ringan.







Siang hari → pilih masakan yang bercita rasa segar meski berbumbu agak berat.







malam hari → tidak jauh berbeda dengan siang, dan masih bisa ditambahkan masakan-masakan "berat".



3. Pemilihan Tema •



Tentukan temanya → Italian, Chinese, Thai, Indian, Japanese atau Indonesian (gaya sunda, gaya padang, gaya manado, dll).







Tidak menutup kemungkinan membuat sajian yang fusion alias campurcampur. Misalnya Sajian pembuka : karedok ala sunda, hidangan utama grilled ribs ala amrik, penutupnya es puding tahu ala chinese, masih ada side dishnya samosa ala India.



4. Teknik Pengolahan •



Variasikan teknik pengolahan → direbus, dikukus, dibakar, dipanggang, digoreng, mentah/lalapan, tumisan dan setup,







Variasikan masakan berkuah banyak, berkuah nyemek, tanpa kuah



5. Pemilihan Warna Makanan •



Sajikan masakan dengan warna-warni yang variatif agar terkesan segar dan mengundang selera. Misalnya: ikan masak acar (kuning), ayam bumbu rujak (merah), tumis kangkung (hijau segar), bistik lidah (coklat).



6. Light & Heavy •



Padukan masakan berat dengan masakan ringan agar seimbang dan tidak membosankan.







Masakan "berat" (banyak rempah, banyak bumbu, sarat santan) → Rendang, opor, gulai, sambal goreng. ■ Masakan ringan → Sate dengan saus kecap, ikan asam manis, udang goreng mentega, kering kentang, aneka sup.



7. Dana •



Dana mencukupi sajian lengkap







Kurang mencukupione dish meal (hidangan sepinggan)



8



2.5 Contoh Makanan Khusus dan Darmawisata Menu Makanan Acara Khusus 1.



Children menu, adalah menu yang khusus disiapkan untuk anak-anak. Menu ini biasanya lebih simple cara penyajiannya dan porsi serta ukurannya relatif kecil, serta mudah cara memakannya. Selain itu children menu juga disajikan dengan lebih kreatif, disamping tujuannya untuk memenuhi kebutuhan anak akan makanan tetapi juga untuk merangsang nafsu makan anak. Menu dihiasi dengan bentuk yang menarik dan sesuai dengan umur anak, baik dari segi cita rasa, tekstur maupun bentuk dan cara penyajiannya. Nasi tim, bubur dan nasi putih lengkap protein dan sayurnya.



2.



Senior Citizens menu, menu ini khusus disajikan untuk para manula. Biasanya menu lebih simple dalam penyajian, porsinya kecil dan citarasa yang lebih sederhana. Menu ini juga disajikan dengan mempertimbangkan bentuk serta tekstur dari makanan, sehingga membuat mereka mudah untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Bubur menado, sop sayur dan juice buah.



3.



Room service menu, adalah menu yang disiapkan khusus untuk melayani pesanan makanan yang diantarkan ke ruang-ruang khusus seperti kamar, kantor, swimming pool. Menu ini juga merupakan menu-menu yang praktis dan tidak memakan waktu lama dalam proses pengolahannya. Menu ini dapat berupa makanan lengkap ataupun juga dapat berupa makanan porsi dan dapat berupa roti dan kue-kue serta minuman.



4.



Take out menu, adalah menu yang disiapkan khusus untuk dibawa-bawa, apakah bagi pembeli yang tidak makan langsung di restoran ataupun bagi kita di rumah sebagai bekal untuk makan di suatu tempat, seperti sekolah, kantor atau tempat wisata sekalipun.



5.



Party of function menu, adalah menu yang disajikan untuk pesta atau acaraacara khusus.



6.



Employee menu, menu yang khusus disediakan untuk karyawan di perusahaan tertentu.



7.



Etnic menu, adalah menu yang berciri khas suatu daerah maupun negara tertentu. Seperti misalnya di nusantara ada makanan Sunda, Jawa, Padang, Manado dan lain sebagainya. Demikian juga untuk Intersnasional, dikenal dengan makanan China, Jepang, Italia maupun Perancis.



9



8.



Hospital menu, adalah menu yang disajikan untuk pasien di rumah sakit. Menu ini ada yang untuk makanan pasien secara umum maupun menu yang dibuat khusus sesuai dengan diet pasien berdasarkan jenis penyakit.



Susunan Menu Menu yang disajikan terdiri dari beberapa susunan, mulai dari makanan pembuka yang sifatnya membangkitkan selera makan hingga makanan penutup, yang sifatnya menetralisis berbagai citarasa dari menu yang disajikan secara keseluruhan. Susunan menu yang baik harus dapat memenuhi kebutuhan seseorang akan rasa kenyang dan terpenuhinya semua unsur zat gizi yang dibutuhkan oleh individu. Selain itu menu yang baik juga terdiri dari konsistensi yang berbeda. Konsistensi yang seragam membuat orang yang mengkonsumsi menjadi bosan. Seperti susunan menu yang dominan bertekstur lunak, atau dominan bertekstur cair, ataupun dominan berteksur padat. Begitu juga susunan menu harus bervariasi dari segi citarasa. Hindari susunan menu yang bercitarasa dominan. Secara umum susunan menu adalah sebagai berikut: •



Appetizer (makanan pembuka) Makanan pembuka adalah makanan yang disajikan pertama kali. Makanan



ini memiliki cita rasa yang mampu membangkitkan selera makan. Makanan ini dapat berupa makanan dengan penyajian pada suhu panas ataupun hangat dan dapat pula berupa makanan yang dapat disajikan dalam keadaan dingin. •



Entree (makanan penyela) Makanan ini disajikan setelah makanan pembuka, dan sebelum makanan



utama. Untuk makanan entrée, biasanya disajikan makanan kecil yang bercitarasa gurih. Porsinya hanya 1 atau 2 potong makanan kecil seperti schotel, croquette, pie dengan isi bercitarasa gurih. •



Maincourse (makanan utama) Makan ini merupakan makanan utama yang disajikan dalam suatu susunan



menu. Terdiri dari makanan pokok sumber karbohidrat, sumber protein hewani maupun nabati, lemak atau minyak, buahbuahan serta unsur sayur-sayuran.







Dessert (makanan penutup)



10



Bagi kita lebih dikenal dengan istilah pencuci mulut. Hidangan ini merupakan hidangan yang disajikan setelah makanan utama. Citarasa hidangan ini adalah manis, dan dapat berupa kue-kue (patiseri), maupun buah-buahan dan hasil olahannya. Patiseri yang disajikan dapat berupa patiseri yang disajikan pada suhu panas, maupun patiseri yang disajikan pada suhu dingin. •



Beverage (minuman) Secara susunan makanan orang Asia (oriental) terutama di Indonesia,



susunan hidangan berupa minuman kurang lazim disajikan. Namun bagi mereka di Eropa dan America (kontinental) beverage selalu ada dalam susunan menu mereka. Klasifikasi Jenis Makanan Susunan menu yang disajikan terdiri dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Berikut ini adalah klasifikasi dari jenis makanan yang digolongkan kepada makanan pembuka, penyela, utama, penutup dan minuman. •



Makanan Pembuka Makanan pembuka terdiri dari dua jenis yaitu pembuka panas dan pembuka



dingin. Makanan pembuka panas dapat berupa berbagai macam sup, baik sup yang dikentalkan, maupun sup jernih. Sedangkan hidangan pembuka dingin dapat berupa berbagai macam sayuran yang disajikan dengan saos, potongan buah-buahan maupun berupa sari buah-buahan. •



Makanan Penyela Makanan penyela adalah makanan kecil bercitarasa gurih. Hidangannya



dapat berupa pie, canape, croquete, pasta, aneka pastry dengan citarasa gurih dan lain sebagainya. •



Makanan Utama Makanan yang dapat disajikan pada makanan utama terdiri dari makanan



sumber karbohidrat, berupa nasi, roti, kentang, pasta, noodle dan hasil olahannya. Selain itu berbagai sumber protein dapat disajikan, berupa hasil olahan daging, ikan, ayam, sea food, kacang-kacangan. Pada makanan utama harus ada sayur-sayuran yang diolah sedemikian rupa. •



Makanan penutup 11



Makanan penutup yang lazim disajikan adalah berupa aneka patiseri seperti cake, cookies, pie dengan isi bercitarasa manis, puding panas maupun dingin, aneka pastry dengan citarasa manis, ice cream, dan sari buah. Aneka kue yang disajikan dapat berupa kue-kue oriental, maupun kue kontinental. •



Minuman Minuman yang dapat disajikan biasanya minuman panas, berupa, teh, kopi,



coklat dan susu. Namun bagi mereka di negara-negara Eropa dan Amerika, minuman juga disajikan pada makanan pembuka sebagai pembangkit selera makanan berupa champagne, sherry dan sebagainya yang bercitarasa manis dan dengan kadar alkohol rendah. Selain itu minuman juga dapat disajikan sebgaai pengiring menu yang disajikan pada makanan utama berupa wine. Wine yang disajikan dapat berupa red wine, untuk makanan utama dengan hidangan daging yang berwarna merah, white wine untuk makanan utama yang menyajikan daging berwarna putih, seperti ayam, ikan dan seafood, dan rose wine yang lebih netral dapat disajikan untuk kedua jenis daging berwarna merah dan putih. Makanan Darmawisata 1. Nasi Nasi bisa kita olah menjadi nasi goreng, nasi kuning, atau nasi uduk, sebagai bekal piknik kita. Lengkapi juga dengan lauk pauk simpel atau yang sudah kita persiapkan hari sebelumnya. Pilihlah juga menu lauk yang cenderung kering agar lebih tahan lama dan tidak berisiko basi. Seperti abon, telur balado, dan ayam goreng. Kita juga bisa mengolah nasi jadi lontong isi atau arem-arem yang lebih praktis dan sedap.



2. Onigiri 12



Bekal onigiri atau nasi kepal ala Jepang ini. Kita hanya tinggal mencampurkan nasi dengan garam dan kecap asin lalu mengepalnya menjadi bentuk bulat atau segitiga. Hiasi onigiri dengan lembaran nori. Jika ingin yang lebih komplit, kita juga bisa mengisi onigiri dengan tumisan atau campuran saus, seperti ayam kecap dan tuna mayo.



3. Mie Menu yang satu ini mudah dan cepat membuatnya, terutama mie goreng. Kita pun bisa menambahkan isian sesuai selera, seperti sayuran, bakso, daging, ayam, sosis, dan telur. Bahan utama mie juga bisa anda ganti dengan bihun atau kwetiau sesuai selera.



4. Pasta Pasta juga bisa jadi alternatif menu bekal yang enak dan tidak membosankan, seperti spagetti bolognaise dan fettucini carbonara. Namun pastikan untuk mengemas pasta dan sausnya secara terpisah supaya tidak basi. Selain pasta berlumur saus, kita juga bisa pilih macaroni schotel yang praktis, mudah dibawa, dan lebih tahan lama. 13



5. Roti Isi Sandwich atau roti isi bisa jadi pilihan anda untuk bekal ketika pergi berpiknik. Selain praktis, makanan ini juga sehat dan mengenyangkan. Roti tawar putih atau gandum yang diolesi mayonnaise dan saus, kemudian diisi dengan irisan sayur, daging, telur dan keju. Potonglah setiap tangkap roti jadi 2-4 bagian kecil agar lebih mudah disantap dan praktis. Bungkuslah setiap bagian sandwich dengan aluminium foil atau plastik wrap agar bentuknya tetap dan tidak berantakan.



6. Burger Selain sandwich, olahan roti lainnya yang bisa dijadikan bekal piknik adalah burger. Burger yang dibuat sendiri tentunya jauh lebih sehat, bersih, dan hemat. Membuat patty atau daging isian burger tidak sulit seperti yang dibayangkan. Kita juga bisa mengganti daging sapi giling dengan ayam atau kornet. Roti burger atau bun juga bisa diganti dengan mie basah atau nasi yang dipadatkan, dicetak bulat, dan digoreng.



14



7. Kentang Nasi, mie, atau roti bukanlah satu-satunya sumber karbohidrat yang praktis untuk bekal piknik. Kentang juga tidak kalah lezat dan bisa anda coba. Bukan hanya kentang goreng, kita juga bisa berkreasi membuatnya jadi olahan enak. Seperti kroket kentang dan donat kentang. Kita bisa membuatnya hari sebelumnya atau bahkan jauh-jauh hari dan menyimpannya di freezer. Saat hari H, anda tinggal menggoreng atau menghangatkannya.



2.6 Filosofi Makanan Khusus Filosofi Hidangan Kesempatan Khusus a. Perkawinan •



Jadah, Wajik, Lapis, Jenang: semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum dimasak hambur, tapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang pentas, semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket selamalamanya.







Nasi asahan : agar sanak keluarga yang masih hidup kelak akan mendapat pambenganing pangeran atau selalu mendapat ampunan atas segala dosanya.







Nasi golong : hak untuk menguasai kebulatan tekat yang manunggal atau go gilig, untuk memanfaatkan kang yasa atau yang menciptakan bumi dengan isinya.







Tumpeng robyong : merupakan simbol keselamatan, kesuburan, dan kesejahteraan.







Tumpeng gundul : menyimbolkan bahwa bayi yang lahir ke dunia masih dalam keadaan polos, bersih dan suci lahir batin. 15







Tumpeng asrep-asrepan : agar maklum halus yang menghuni keraton dan sekitarnya memberikan suasana sejuk dan tidak mengganggu pemandangan acara.







7 macam jenang: Jenang Merah : laki-laki Jenang Putih : perempuan Jenang Merah Putih, Jenang Putih Merah, Jenang Putih disilang Merah, Jenang merah disilang Putih, Jenang Baro-baro







Dawet : diambil makna dari cendol yang berbentuk bundar merupakan lambang kebulatan kehendak orang tua untuk menjodohkan anak.







Tumpeng kesawa : memiliki makna nasehat agar rajin bekerja.







Tumpeng pangruwat : yang berarti berbaktilah kepada mertua







Nasi kuning : Warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur.







Nasi Kuning, ayam goreng : Ritual diawali dengan kedua pengantin mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning. Bagian tubuh ayam yang terambil menandakan peran masing-masing dalam rumah tangga. Kepala ayam artinya dominan dalam perkawinan. Dada ayam artinya berlapang dada dan penyabar. Paha dan sayap berarti menjadi pelindung keluarga dan anak-anak.







Semur daging ayam atau daging sapi : membayar nilai kebersamaan dan gotong royong.







Goring ayam : kesejahteraan dan totalitas atau sebagai simbol pernikahan yang langgeng.







Ayam Cincane : Ayam Cincane adalah salah satu kuliner tradisional Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda yang menggunakan ayam kampung sebagai bahan dasar. Masakan satu ini merupakan salah satu hidangan utama dalam berbagai acara adat di Kaimanatan Timur. Namun seiring perkembangannya, ayam Cincane menjadi makanan yang digemari masyarakat dan kuliner tradisional khas Kalimantan Timur.







Gula yang dicampur kacang hijau : Makanan khas nusantara yang terbuat dari kacang hijau yang dimasak dari air dan gula aren. Bahan-bahan tersebut dimasak hingga mendidih sampai kacang hijau menjadi lunak. Makanan yang satu ini dapat dimakan saat masih hangat ataupun dingin dengan cara memasukkan batu ke dalamnya. 16



b. Keagamaan •



Apem : Istilah apem sebenarnya berasal dari bahasa Arab, afuan/ afuwwun, yang berarti ampunan. Jadi, dalam filosofi Jawa, kue ini merupakan simbol permintaan maaf atas berbagai kesalahan.







Ketan : Ketan yang berasal dari kata Khotan yang memiliki arti kesalahan memiliki makna filosofi bahwa dari kesalahan inilah kita sebagai manusia mengingat selalu mengingat perbuatan salah itu, yang berawal dari diri sendiri, kemudian diharapkan kita bisa selalu mengoreksinya.







Kolak : Kolak mengandung maksud pada kata kholaqo yang memiliki arti 'mencipta'. Arti kholaqo tersebut tercipta sebuah kata kholiq atau khaliq. Ini artinya diharapkan agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya, yaitu untuk mendoakan orang yang meninggal dan berada di alam barzah.







Pisang epe : memiliki makna arti dari kasih sayang seorang ibu.







Opor Ayam : Salah satu bahannya adalah , santan dalam bahasa jawa disebut dengan santen yang memiliki makna pangapunten alias memohon maaf.







Tape Ketan : Bahwa dalam melakukan hal apapun yang harus dilakukan dengan niat yang diinginkan, karena jika dalam melakukan hal apapun yang akan dicampurkan dengan benar makan hasilnya akan buruk.







Kue Lapis : rezeki yang berlapis-lapis.







Nastar : Kue nastar diartikan dengan “ong lai”, juga memiliki arti “kemakmuran datang kemari”, rezeki, dan datang. Di samping itu, warna emas serta manis dan lembutnya isi nanas melimpah rezeki yang manis, dan melimpah. Apalagi jika nanasnya banyak. Artinya lebih berlimpah limpah.







Telur Rebus Paskah : Bagi umat Kristiani, telur adalah simbol kebangkitan Yesus. Telur memang tidak hidup, tapi memiliki kehidupan yang akan menetas.Cangkang telur yang keras penyegelan makam Yesus. Setelah merebut kembali umat Kristen sebagai kebangkitan Yesus dari kematian.







Entil : memiliki makna saat merayakan nyepi, orang atau desa adat harus mengontrol pikiran mereka dan kemudian bertemu dengan kehadiran Tuhan mereka.







Lawar : Lawar sebagai makanan tradisional Bali ternyata memiliki filosofi tersendiri yaitu mengandung makna keharmonisan dan keseimbangan . Hal ini



17



merupakan filosofi bagi seorang pemimpin dalam mengoptimalkan potensi rakyatnya yang berbeda-beda sehingga dapat menciptakan keharmonisan. •



Nasi Yasa : masyarakat untuk mengiringi dan menyempurnakan doa dan rasa bakti warga kepada Tuhan.







Ayam Betutu : Betutu adalah salah satu lauk pauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal diseluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Ayam Betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan dijual. Konsumennya bukan hanya masyarakat Bali, tapi juga tamu mancanegara yang datang ke Bali. Betutu merupakan hidangan yang tidak tahan lama.



c. Adat-Istiadat •



Sate Lilit : Kata “Lilit” berasal dari kata “Kilit” yang bermakna ikat. Hal ini sebagai pemersatu masyarakat Bali yang tidak bisa dipisahkan.







Kolo / Nasi Bambu : Kolo atau Nasi Bambu adalah nasi yang di olah dengan cara dibakar dalam bambu muda. Kolo biasanya digunakan untuk makan bersama saat pesta adat Penti atau syukuran panen. Selain itu, Kolo juga menjadi menu utama pada acara syukuran di setiap acara akhir tahun.







Tumpeng weton : memiliki makna untuk keselamatan si jabang bayi yang berarti memohon keselamatan kepada tuhan YME serta kepada para leluhur agar selalu membimbing dan mengasuh.







Sayur 7 macam bebas namun harus ada kangkung dan kacang panjang : 7 macam sayur, tuju atau (Jawa; pitu), yakni mengandung sinergisme harapan akan mendapat pitulungan(pertolongan) Tuhan. Kacang panjang dan kangkung tidak dapat dipotong-potong, dibiarkan saja memanjang apa adanya. Maknanya adalah doa panjang rejeki, panjang umur, panjang usus (sabar), panjang akal.







Bumbu gudangan/urap tidak pedas : bumbu pedas menandakan bahwa seseorang sudah berada pada rentang kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan yang penuh manis, pahit, dan getir.



18







Bubur 7 rupa, bahan dasar bubur putih atau gurih (santan dan garam) dan bubur merah atau bubur manis (ditambah gula jawa dan garam): bubur merah adalah lambang ibu. Bubur putih lambang ayah. Lalu terjadi hubungan silang menyilang, timbal-balik, dan keluarlah bubur baro-baro sebagai kelahiran seorang anak. Hal ini menyiratkan ilmu sangkan, asal mula kita. Menjadi pepeling agar jangan sampai kita menghianati ortu, menjadi anak yang durhaka kepada orang tua.







Nasi Tumpeng Putih: dimakan 7 orang dengan harapan mendapat pertolongan yang berlipat tujuh. Jika 11 orang, berharap mendapat kawelasan yang berlipat sebelas. 17 berharap mendapat pitulungan lankawelasan berlipat 17.







Jajan Pasar : kesehatan, rejeki, keselamatan, agar selalu selalu, menyertai kemanapun pergi, dan berada.







Kluwih : Kluwih berarti linuwih atau memiliki kelebihan dibanding lainnya







Nasi Tumpeng : Makna dari Nasi Tumpeng adalah memohon pertolongan kepada Yang Maha Pencipta agar kita dapat memperoleh pertolongan dan memberikan pertolongan, serta pujian atas pertolongan







Gudang : Sayuran yang digunakan antara lain kangkung (jinakung : melindungi), bayam (ayem tentrem), kacang panjang, taoge (tumbuh), kluwih dengan bumbu sambal parutan kelapa atau urap.







Sayur Urap : artinya mampu menghidupi atau mampu menafkahi keluarga, sayurannya merupakan pra lambang dari alam semesta yang memberi kehidupan bagi manusia.







Bubur Kampiun (campuran antara puding sarikaya, lemang ketan, kolak pisang, bubur sumsum,dan cendil beserta kuah santan dengan gula aren).







Jajanan Pasar : Maknanya kesehatan, keselamatan, keselamatan, agar selalu selalu menyertai kemanapun pergi, dan berada berada.







Rujak Buah : buah delima memiliki arti sedikit bayi dalam kandungan memiliki bibir merah, buah bengkuang agar bayi dalam kandungannya kulit putih, bila rasa rujak ini baik maka jenis kelamin dalam kandungannya adalah perempuan, namun bila rasa rujak ini pedas maka jenis kelamin dalam kandungannya adalah laki-laki.







Telur Rebus : jika semua tindakan harus direncanakan atau dikupas, dikerjakan sesuai rencana, dan evaluasi hasilnya demi kesempurnaan. 19



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Makanan khusus adalah kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya. Kebutuhan pokok tersebut dimulai dari sandang, pangan, dan papan. Makanan khusus adalah makanan yang diberikan atau dikonsumsi karena alasan dan kepentingan tertentu seperti pesta kematian, pesta ulang tahun, lahiran, dll. Yang diambil dari SDA dan menciptakan makanan yang mempunyai kelezatan tak terduga. Makanan Darmawisata adalah sebuah acara sosial sebagai perayaan dan rekreasi. bersifat: 1) keagamaan, 2) berkaitan dengan musim, 3) acara-acara pribadi dan keluarga untuk memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus dalam kehidupan yang bersangkutan. Darmawisata sebuah acara sosial sebagai terkait rekreasi.makanan yang disajikan mudah dibuat, mudah dikemas, praktis dan tidak mudah rusak baik kualitas maupun cita rasanya. Usahakan dalam satu jenis makanan terdiri berbagai kandungan gizi, seperti zat tenaga, pembangun dan pengatur. 3.2 Saran Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat sekitar. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini disusun menjadi lebih baik kedepannya.



20



DAFTAR PUSTAKA 4.1 Referensi http://tokopastri.com/blog/macam-macam-menu-yang-disajikan-khusus https://resepkoki.id/7-kreasi-makanan-yang-enak-dan-praktis-untuk-bekal-piknik/ https://id.scribd.com/doc/170859815/Makanan-Pesta-Darmawisata-Dan-Selamatan https://pdfcoffee.com/darmawisata-pdf-free.html http://muslihhm.blogspot.com/2014/07/laporan-praktikum-gizi-kulinerdasar.html?m=1



21