Makalah Seminar Kelompok 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“PENETAPAN HARGA PRODUK” JUDUL KASUS : SOUTHWEST AIRLINES: MEMULAI PERANG DI PHILLY. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “seminar manajemen pemasaran”



Nama Kelompok 6 : 1. Rosa Ningsih Dachi



(170110001)



2. Megawati Sinaga



(170110005)



3. Tesa Hagana Ginting



(170110020)



4. Fitri Ayuna Lumban Siantar



(170110022)



5. Roy Naibaho



(170110038)



DOSEN : Dra.Roslinda Sagala M,Si



UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN FAKULTAS EKONOMI/MANAJEMEN TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga kami dari kelompok 6(enam) dapat menyelesaikan tugas makalah Penetapan Harga Produk mata kuliah Seminar Pemasaran ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah yang lain dimasa mendatang. Akhir kata Semoga dengan adanya tugas makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menjadi inspirasi bagi setiap pembaca.



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2 DAFTAR ISI………………………………………………………………………3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 1.1 Latar belakang.................................................................................................4 BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5 2.1  Pengertian Harga.............................................................................................5 2.2  Tujuan Penetapan Harga.................................................................................6 BAB III PEMBAHASAN......................................................................................11 3.1 Menjawab Pertanyaan....................................................................................11 3.2 Perbandingan Teori Dan Kasus......................................................................13 BAB IV PENUTUP................................................................................................15 4.1 Kesimpulan....................................................................................................15 4.2 Saran...............................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapantahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion. Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Secara teoritis, tidak ada perbedaan signifikan antara perekonomian klasik dengan modern. Teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar atau harga keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran (suplai) dalam suatu persaingan sempurna hanya saja dalam perekonomian modern teori dasar ini berkembang menjadi kompleks karena adanya diversivikasi pelaku pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrument, maupun perilakunya yang mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.



4



BAB II LANDASAN TEORI



2.1  PENGERTIAN HARGA



Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll). Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi. Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll). Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan. Atau Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.



5



Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.



2.2     TUJUAN PENETAPAN HARGA Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun didalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbanganpertimbangan non ekonomis lainnya. Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis; 1. Memaksimalkan Laba Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum. 2. Meraih Pangsa Pasar Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan 3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan. 4. Mempertahankan Pangsa Pasar Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada 6



5. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industriindustri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader) 6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani. Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut. 2.3    METODE PENETAPAN HARGA Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ; 1.



Penetapan harga berdasarkan biaya Dalam metode ini harga akan ditentukan berdasarkan dengan biaya produksi dan juga



biaya pemasaran produk yang selanjutnya akan ditambah dengan jumlah-jumlah tertentu untuk dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead, serta laba. Terdiri dari: a) Penetapan Harga Biaya Plus Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin ) Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual b) Penetapan Harga Mark-Up 7



Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu. Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point ) Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan. Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan 2.



Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi,



dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar. 3.      Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima. 2.4    STRATEGI PENETAPAN HARGA Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri. Strategi



penetapan



harga



ini



juga



berhubungan



dengan siklus



kehidupan



produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, 8



Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan. Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari: a. Strategi Penetapan Harga Pada Produk Baru Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu 1. Harga Mengapung (Skimming Price) Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan laba maksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.) Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius. 2. Harga Penetrasi Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga. b. Strategi Penetapan Harga Pada Produk Yang Telah Beredar Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni; 1. Tahap Pertumbuhan Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah  tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat. 2. Tahap Kematangan 9



Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh. 3. Tahap Penurunan Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih, yaitu:  



strategi diskonting (pemotongan harga)







mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.



BAB III PEMBAHASAN



3.1 MENJAWAB PERTANYAAN



10



1. Bagaimana



tujuan



pemasaran



southwest



dan



strategi



bauran



pemasarannya



mempengaruhi keputusan penepatan harga? Jawab: Tujuan pemasaran pada dasarnya yaitu mengenal dan memeahami pelanggan sehingga produk yang dijual akan cocok dengan keinginan pelanggan dan produk bisa terjual dengan sendirinya. Tujuan pemasaran yang dilakukan oleh southwest adalah southwest menjadi maskapai penerbangan yang berbiaya rendah dengan menyediakan fasilitas penerbangan yang bias dikatakan cukup sederhana sehingga dengan penetapan harga rendah tersebut dapat memikat para pelanggan untuk bias berebut pada penerbangan southwest seperti yang dijelaskan dalam kasusu bahwa para pelancong dan pebisinis yang ingin berhemat beebaris berebut untuk mendapatkan tempat duduk pada penerbangan southwest karna harga tiket yang cuku murah dibandingkan dengan US Air. Dalam bauran pemasaran dikenal istilah “4 p”, produk, price, place promotion. Namun strategi yang digunakan oleh southwest adalah penetapan harga yang lebih murah sehingga konsumen lebih tertarik. 2. Diskusikanlah faktor yang mempengaruhi kondisi alamiah biaya dalam industri penerbangan sejak tahun 2000. Bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan penetapan harga? Jawab: Faktor yang mempengaruhi kondisi alamiah biaya dalam industri penerbangan sejak tahun 2000 ialah kekurangan amunisi. Dimana terdapat tiga ,masalah ialah:  Maskapai Southwest yang kecil kini sudah menjadi besar  Maskapai lainnya seperti jetblue telah menggunakan strategi mirip southwest dalam artiannya meniru strategi southwest tersebut.  Banyak maskapi utama mempunyai struktur biaya yang besar dan sulit diganti. Dalam artian mereka mempunyai karyawan yang telah bekerja lama yang mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dan menerima pensiun serta tunjangan kesehatan yang mahal. Banyak yang mempunyai serikat pekerja, yang bekerja keras untuk menjaga gaji dan tunjangan karyawan. Jadi kesulitan dalam pengeluaran biaya ini menjadi alasan yang paling utama. 11



Faktor-faktor ini mempengaruhi penetapan harga seperti meningkatnya penjualan maskapai southwest menyebabkan menurunnya penjualan untuk maskapai lain. Sehingga maskapai lain meniru strategi southwest dengan mengubah harga tiket menjadi murah namun dengan menambahkan pelayanan yang lebih menarik. Oleh karena itu terjadi persaingan diantara maskapai yang ada. 3. Bagaiman kondisi alamiah pasar penerbangan dan permintaan pelayanan penerbangan mempengaruhi keputusan southwest? Jawab: Pada awalnya kondisi pasar southwest itu stabil dengan menawarkan harga tiket yang murah yang meminimalkan biaya operasinya seperti tidak memberikan makanan, tidak menomori kursi penumpang dan hanya menyediakan hiburan dari pramugari saja. Namun strategi yang dilakukan oleh southwest itu semakin lama semakin ditiru oleh maskapai penerbangan lainnya dengan menyaingi harga tiket yang murah namun menambahkan pelayanan seperti hiburan tv dan radio hal ini yang membuat konsumen menjadi mengubah pola konsumsinya tidak berdasarkan hanya pada harga saja tapi juga pada pelayanannya. Kondisi ini membuat southwest mengubah strateginya tidak hanya berdasarkan harga saja namun kini menyediakan pelayanan yang lebih seperti menomori kursi pelanggan, menyediakan tv dan radio dan memberika iklan-iklan tv lokal. Hal yang terjadi pada pasar tersebut yang membuat southwest harus mengubah keputusan dalam strateginnya agar tetap dapat bersaig dipasar.



4. Apakah pendekatan penetapan harga secara umum yang dikejar maskapai penerbangan? Jawab: Iya, Karna dengan semakin banyaknya dan terbentuknya maskapai penerbangan yang baru dan bisa jadi memiliki daya tarik pada konsumen membuat maskapai penerbangan harus mengatur dan membuat strategi yang bias memikat para pelanggan khususnya dengan pendekatan penetapan harga yaitu seperti dengan memberikan harga tiket yang murah pada setiap penerabangan. Dengan harga yang murah tersebut bias saja menari perhatian para konsumen untuk mau membeli tiket penerbangan tersebut, seperti 12



penerbangan yang dilakukan oleh southwest yaitu maskapai penerbanga yang berbiaya rendah. Mereka membuat harga yang cukup murah sehingga banyak para pelanggan berebut untuk mencoba penerbangan southwest dan melalui strategi ataupun pendekatan penetapan harga yang diterapkannya maskapai penerbangan ini menjadi msakapai penerbangan yang mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dibandingkan maskapai lainnya yang sebelumnya menjadi maskapai penerbangan yang cukup terkenal dipasar industry seperti US Air. 5. Apakah anda berpikir bahwa southwest dapat terus menjaga keunggulan kompetitifnya berdasarkah harga? Apa yang terjadi pada saat maskapai lain menyamai harga rendah sang pemimpin? Jawab: Pada awalnya kami berpikir bahwa maskapai southwest dapat mepertahankan harga rendah tiketnya namun pada akhirnya hal tersebut tidak dapat bertahan yang disebabkan oleh harga produksi seperti biaya bahan bakar pesawat meningkat sehingga mengubah harga tiket pesawat yang tadinya rendah menjadi meningkat secara perlahan. Dilain sisi, selain penetapan harga yang rendah kenyamanan dan fasilitas didalam pesawat juga dapat mempengaruhi. Yang terjadi pada saat maskapai lain menyamai harga rendah sang pemimpin ialah para kosumen bias saja beralih maskapai lain. Namun sang pemimpin menambah strateginya tidak hanya menetapkan harga rendah namun juga menambahkan pelayanan yang lebih.,Sehingga konsumen tetap setia pada maskapai tersebut. 3.2 PERBANDINGAN TEORI DAN KASUS Dari contoh kasus: Southwest Airlines: Memulai Perang Di Philly. Maskapai menetapkan harga yang murah dalam penerbangannya untuk menarik para konsumen. Pertama, Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion. Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus 13



menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya. Seperti pada kasus southwest yang mana maskapai penerbangan yang menetapkan harga yang lebih murah. Yang mana strategi southwest tersebut dilakukan untuk menguasai pasar penerbangan yang mana US Air lanes



merupakan saingan terbesar dibandara Philadelphia



maskapai penerbangan southwest telah mengetahui bagaimana strategi saingannya yang mana southwest juga menambahkan strategi-strategi baru sehingga dua tahun terakhir southwest dapat menguasai pasar dibandara Philadelphia namun dengan strategi tersebut banyak lahirnya maskapai maskapai penerbangan pemula yang menyamai harga murah southwest namun maskapai pemula tersebut menambahkan pelayanan-pelayanan yang lebih sehingga penjualan dari maskapai southwest perlahan menurun hal tersebut membuat southwest meningkatkan strateginya dalam hal pelayanan. Kedua, Tujuan penetapan harga Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun didalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya. Seperti halnya dalam kasus, maskapai southwest bertujuan untuk Meraih Pangsa Pasar, sehingga untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan. Maka untuk itulah southwest mentapkan harga penerbangan maskapainya dengan murah.



14



BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN   Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang, fisik, jasa, dan lain sebagainya produk memiliki siklus hidup yang pada umumnya terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan. Kaitannya dengan produk pasti tidak terlapas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode penetapan harga yaitu : Penetapan harga berdasarkan biaya, Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor dan  Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan. Selai itu terdapat juga strategi dalam penetapan



15



harga yaitu Strategi Penetapan Harga Pada Produk Baru dan Strategi Penetapan Harga Pada Produk Yang Telah Beredar



4.2 SARAN Menurut kelompok kami, saran yang ingin kami sampaikan kepada perusahaan ialah: 1.    Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penentuan harga produk, sesuaikanlah kualitas produk yang akan di jual. 2.    Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. 3.    Penetapan harga jangan terlalu berorientasi pada biaya. 4.    Harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.  



DAFTAR PUSTAKA Sumber buku Kismono, Gugup, 2001, Bisnis Pengantar, Edisi pertama BPFE, Yogyakarta Pappas James, Mark Hirsehey.1995. Managerial Economics(Edisi Indnesia).Jakarta :Binarupa Aksara. Sumber internet https://ratrianicp.wordpress.com/2014/05/20/penetapan-harga-produk



16



17