Makalah Kelompok 6 Kewirausahaan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Afan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN “Usaha Makaroni Pedas Makrani Kota Palu”



Disusun Oleh : KELOMPOK 6 



Ni Kadek Sinta Astini



C20119195







Kofifa Wardiah



C20119230







Hasdir Kusnedi



C20119607







Miftahul jannah



C20119205







Andini



C20119242







Aslam Rivaldy



C20119288



Dosen Pengampu: Dr. H. Ramli Hatma,SE,MM



PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas seorang mahasiswa semester empat dengan judul “Usaha Makaroni Pedas Makrani” yang di berikan oleh dosen kami pada mata kuliah KEWIRAUSAHAAN. Disamping itu, Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dan rekan-rekan yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dansaran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang namun kami berharap makalah ini dapat berguna kedepannya untuk khalayak umum dan dapat memberikan sedikit ilmu khususnya bagi para pembaca.



Palu, 11 Maret 2021



PENULIS



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................1 1.2. Manfaat Usaha..................................................................................................................................1 1.3. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN UMKM 2.1. Profil Perusahaan..............................................................................................................................3 2.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Usaha......................................................................................................3 2.1.2. Produk.......................................................................................................................................3 2.1.3. Perhitungan Modal dan Harga Jual............................................................................................4 2.2. Tahapan Siklus Usaha Makaroni Pedas Makrani..............................................................................6 2.2.1. Analisis Pasar dan Pemasaran Usaha Makaroni Pedas Makrani................................................6 2.2.2. Strategi Pemasaran.....................................................................................................................8 2.2.3. Strategi Menghadapi Kekuatan-Kekuatan Yang Mempengaruhi Perusahaan............................9 2.2.4. Strategi Keuangan Pada Usaha Makaroni Pedas Makrani........................................................11 2.3. Analisis SWOT...............................................................................................................................11 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................13 3.2. Saran...............................................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati – hati dalam memilih dan membeli makanan, karena pada masa ini banyak makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Mayoritas masyarakat menginginkan makanan yang rasanya enak dan murah, tanpa memperdulikan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah usaha Makaroni Pedas Makrani menyediakan makanan yang rasanya enak dengan cukup murah, sederhana, higienis dan aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Hal ini tentu juga akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Salah satu makanan ringan yang cocok dikonsumsi untuk waktu santai, sekaligus cukup istimewa salah satunya adalah Makaroni Pedas Makrani. Keberadaan makanan ringan Makroni Pedas Makrani sebagai salah satu makanan ringan yang enak dan nikmat ini memang layak dikembangkan sebagai usaha alternatif.



1.2. Manfaat Usaha 1) Manfaat Ekonomi Usaha Makaroni Pedas Makrani ini cukup menjanjikan, karena keuntungan yang didapat cukup besar. Perusahaan juga menawarkan jasa COD (Cash On Delvery) untuk masyarakat sekitar Kota Palu agar  memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang tidak murahan dengan kata lain kualitas produk terjamin kesehatannya. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan. 2)



Manfaat Sosial 



Bagi Pemilik Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar lewat penjualan yang stabil setiap harinya. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam berbisnis, serta dapat menjadi pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar. 1







Bagi Masyarakat Dengan adanya usaha Makaroni Pedas Makrani ini, dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan ringan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.



1.3. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tips untuk membuka usaha makroni pedas yang baik dan benar serta tidak mengalami kerugian? 2.



Bagaimana cara mengantisipasi persaingan usaha bisnis saat ini ?



3.



Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis makroni pedas?



2



BAB II PEMBAHASAN UMKM 2.1. Profil Perusahaan Nama Usaha



: Makroni Pedas “Makrani"



Jenis Usaha



: Kuliner



Alamat



: Kota Palu



2.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Usaha a) Visi Menjadikan Makroni Pedas sebagai makanan ringan yang digemari semua kalangan masyarakat di Indonesia. b)



Misi 



Memberikan kualitas yang terbaik.







Memberikan pelayanan yang terbaik.







Membuat makroni pedas dengan berbagai level mulai dari level 1-5.







Memasarkan makroni pedas kepada seluruh kalangan masyarakat mulai dari teman terdekat.



c)



Tujuan Usaha 



Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.







Menambah pengalaman kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.







Menambah pengalaman ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha







Mewujudkan kemampuan dalam berwirausaha serta untuk meningkatkan kualitas diri dalam berwirausaha



2.1.2. Produk Produk yang di tawarkan adalah Makroni Pedas bermerek “Makrani” yang tersedia dengan tingkat kepedasan yang berbeda mulai dari level 1-5. Untuk membuat makaroni, proses dan bahan bahan produksinya sebagai berikut :



3



Bahan : 1. 1kg makroni (spiral/keong) 2. 2 liter minyak goreng 3. Penggurih/penyedap rasa 4. Cabe giling (yang sudah dihaluskan) Cara membuat : 1. Goreng makroni yang telah disiapkan sampai warna kecoklatan 2. Kemudian tiriskan 3. Makroni yang sudah di goreng dan ditiriskan ,diberi bumbu penggurih/penyedap rasa aduk hingga rata , Setelah bumbu penggurih/penyedap rasa teraduk rata berikan cabe giling sesuai level pedas dari makroni , aduk rata 4. Makroni siap di kemas. Cara pengemasan : Setelah selesai di beri bumbu makaroni tersebut kemudian di kemas menggunakan toples lalu di pisahkan sesuai dengan tingkat level kepedasannya masingmsing. 2.1.3. Perhitungan Modal dan Harga Jual a. Jangka Panjang No 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Nama Barang Kompor Gas 3 Kg Katel Spatula Top Les Lap Tangan



Banyaknya 1 pcs 1 pcs 1 pcs 1 pcs 2 pcs 2 pcs Total



Harga Rp.200.000 Rp. 25.000 Rp. 35.000 Rp. 15.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp.345.000



b. Jangka Pendek No



Estimasi Penggunaan Bahan Baku untuk 50pcs Makroni Pedas Nama Barang



Banyaknya 4



Harga



1. 2. 3. 4.



Makroni Cabai Penyedap Rasa Gurih Kemasan Plastik



10 Kg 1 Kg 8 Bungkus 50 pcs Total



Rp.150.000 Rp. 50.000 Rp. 28.000 Rp. 17.000 Rp.245.000



Total Modal Awal = Rp. 345.000+Rp. 195.000 = Rp. 540.000



Analisis Laba Rugi Harga Jual makroni = Rp. 10.000,-/pcs Pendapatan Penjualan = Rp. 10.000,-x50pcs



Rp. 500.000,-



Harga Pokok Penjualan           



Rp. 245.000,---------------- -



Laba Kotor  per hari  



                         



Rp 255.000,-



Biaya Penjualan : -



Biaya transportasi



Rp. 30.000,-



-



Biaya label per 50pcs produk



Rp. 30.000,-



-



Biaya lainnya



Rp. 20.000,--------------- +



Total Biaya Penjualan



Rp



80.000,-



---------------- Laba Bersih per hari



Rp. 175.000,-



Laba Bersih per bulan = Rp. 175.000,-x30



Rp.



5.250.000,-



Rp. 175.000               Perhitungan Margin Keuntungan = ---------------- x 100% = 35%                                                                          Rp. 500.000 Perkiraan kembali modal melalui laba adalah hari ke empat saat laba mencapai Rp.700.000,5



Berdasarkan labba yang diperoleh oleh usaha makaroni tersebut jenis usaha ini dapat dikatakan jenis usaha mikro kecil menengah dengan omzet penghasilan perbulannya adalah Rp. 5.250.000,-



2.2. Tahapan Siklus Usaha Makaroni Pedas Makrani Usaha bisnis makroni pedas yang di rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang memberikan keuntungan baik bagi pemilik usaha maupun masyarakat sekitar. Usaha makaroni ini pastinya akan terus di



kembangkan demi



mewujudkan impian bersama, yaitu ingin menjadikan strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha tersebut kedepannya. Usaha makaroni ini merupakan jenis usaha kecil yang baru di rintis oleh pemiliknya. Sehingga siklus hidup produk pada usaha makaroni ini berada pada tahap pertama yakni tahap pengenalan produk



dimana pengembangan produk ini dilakukan dengan



mempromosikannya di sosial media, Selain itu juga produk ini di titipkan pada kios-kios kecil maupun supermarket agar dapat lebih di kenal oleh khalayak umum. Namun demikian pemilik usaha sangat yakin usaha yang dirintisnya ini dapat bertahan lama di pasar dan memperoleh pelanggan tetap. Tentunya pemilik



akan lebih mempertahankan serta



meningkatkan kualitas produk usahanya agar semakin digemari oleh masyarakat.



2.2.1. Analisis Pasar dan Pemasaran Usaha Makaroni Pedas Makrani Kita ketahui bahwa di era pandemi ini masyarakat lebih memilih untuk membeli makanan dimana masyarakat pasti akan melihat kehigienisan daripada produk yang di jual. Oleh karena itu usaha pengemasan makaroni ini di buata dengan mengutamakan mutu dan kebersihan dalam pembuatan maupun dalam pengemasan produk. Tidak hanya dalam peoses pembuatannya namun dengan pengemasan yang unik juga dapat menarik minat konsumen untuk membeli. Selain dari faktor tersebut faktor harga juga menjadi pertimbangan bagi konsumen yang hendak membeli produk dimana kita ketahui masyarakat kota palu lebih memilih produk yang memiliki harga terjangkau dibandingkan kualitas yang memadai. Bukan hanya di kalangan masyarakat umum namun hal ini juga berlaku untuk kalangan mahasiswa dimana mahasiswa lebih memilih 6



untuk membeli produk dengan harga yang murah meriah serta dapat betahan lama untuk di simpan. Tahapan produksi harus dipandang sebagai suaatu perbaikan terus menerus yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu, kita dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. Dari roda deming tampak bahwa berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen (pasar) yang diperoleh dari riset pasar yang kompehensif, selanjutnya di desain produk sesuai dengan keinginan pasar tersebut. Desain produk telah menetapkan modal dan spesifikasi yang harus di ikuti oleh bagian produksi. Bagian produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar diperoleh kualitas produk yang berkualitas sesuai dengan desain yang telah di tetapkan berdasarkan keinginan pasar itu, dengan biaya yang serendah mungkin. Hal yang dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan yang terjadi dalam proses produksi, melalui pengendalian proses statistical terhadap produk yang dihasilkan. Selanjutnya hasil dari proses produksi yang efisien dan berkualitas itu di distribusikan ke konsumen atau distributor melalui bagian pemasaran dengan harga yang komprtitif. Bagian pemasaran dari industry modern selanjutnya bertanggungjawab langsung kepada konsumen. Setiap bagian dalam organisasi industry modern harus mendukung bagian desain, produksi dan pemasaran dalam meningkatkan kualitas bagi konsumen. Dalam roda daming siklus berulang kembali secara kontinyu sepanjang waktu dalam praktek praktek yang harus diperbaiki. Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas pemilik usaha bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk usaha ini tanpa membuat pesaing merasa tidak senang dengan tindakan yang dilakukan oleh pemilik usaha. Contoh kreatifitas usahaini adalah selalu memberikan promosi yang menarik untuk pelanggan yang setia membeli produk kami selain itu juga memberikan discount bagi pelanggan yang membeli produk ini lebih dari 5 pcs. Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli produk ini yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. 7



Harga yang di berikan yaitu hanya Rp.10.000,- per 1 pcs Makroni dengan berat bersih 200gr.



2.2.2. Strategi Pemasaran produk yang dihasilkan dari usaha makaroni makrani ini merupakan jenis barang yang tidak dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama, sehingga jika di simpan dalam jangka waktu yang lama akan mngurangi kualitas dan rasa dari makaroni tesebut selain itu juga dapat membahayakan jika sesorang mengkonsumsinya dengan kondisi produk yang sudah tidak layak untuk di konsumsi ( lanut atau berjamur). Sehingga kegiatan produksi dan pendistribusian produk harus dilakukan secara efisien agar produk yang sampai ke tangan konsumen maassih dalam kondisi baik dan layak untuk di konsumsi. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya mempertimbangkan segala situasi dan kondisi serta pendistribusian produk yang sampai ke tangan konsumen jika ada konsumen yang membeli pada jangkauan yang cukup jauh misalnya dari luar kota Palu. Pada masa seperti sekarang ini, media sosial adalah alat pemasaran yang paling ampuh karena hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, sangat aktif menggunakannya. Contohnya berpromosi menggunakan Instagram dan Facebook adalah salah satu cara memasarkan produk lewat internet. Strategi promosi langsung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemasaran di media sosial. Dengan media sosial, perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas dengan berbagai kalangan, dengan biaya yang murah dan visibilitas atau keterlihatan yang tinggi. 



Pemasaran Dari Mulut Ke Mulut Menawarkan produk secara gratis, Cara ini juga dianggap sangat ampuh untuk menjaring konsumen karena sesuatu yang gratis akan sangat sulit dilewatkan begitu saja.  Alasan lain kenapa strategi ini dianggap perlu juga, seringkali seorang konsumen belum membeli sebuah produk karena mereka belum pernah mencoba tentang produk tersebut. Sebuah perusahaan bisa saja memilih event atau langsung menawarakan sample dan contoh gratis secara door to door kepada calon konsumennya.



8



Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, Cukup dengan bercerita kepada teman-teman kami atau keluarga untuk mempromosikan usaha kami, sehingga secara tidak langsung semua masyarakat akan mengetahui usaha kami. 



Pemberitahuan lewat Media Sosial Promosi inipun termasuk promosi yang mudah karena kami hanya memerlukan kuota dan ponsel untuk memposting foto produk kami ke sosial mdia dan otomatis dapat dilihat semua orang pengguna media sosial instgram. Mengingat jaman sekarang hampir semua orang memiliki media sosial sehingga cara ini dianggap sangat efektif dan efisien untuk memasarkan produk.



2.2.3. Strategi Menghadapi Kekuatan-Kekuatan Yang Mempengaruhi Perusahaan The Five Forces Model of Industry Competition dari Michael Porter Michael Porter, seorang Profesor manajemen strategik dari Harvard University menyatakan, terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri, yaitu : 1.



Ancaman dari pendatang baru ( threat of new entrants ). Pendatang baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena menghasilkan kapasitas produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan ini akan menekan agar biaya bagi pembeli rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi perusahaan yang ada dalam perusahaan tersebut. Seringkali pendatang baru memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan memiliki kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar. Dalam hal ini usaha makaroni pedas makrani harus dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan agar pelanggan tidak berpindah kepada perusahaan baru tersebut.



2.



Ancaman dari produk pengganti ( threat of substitute products ). Apabila harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk



9



sebelumnya. Perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas serta apa yang menjadi khas dari produk yang di hasilkan oleh usaha makroni pedas makrani. 3.



Kekuatan tawar-menawar dari pemasok ( bargaining power of suppliers ). Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan, jika berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli.



4.



Kekuatan tawar-menawar dari pembeli ( bargaining power of buyers ), dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian ( laba ) serendah mungkin. Pembeli akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah, dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.



5.



Persaingan kompetitif di antara anggota industri ( rivalry among competitive firms  ), dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif terhadap para pesaing, dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada  saat satu  atau lebih perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Karena perusahaan-perusahaan dalam industri bergantung satu sama lain, tindakan satu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari pesaingnya. Model lima kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter, memperluas bidang untuk analisis bersaing. Secara historis, pada saat mengamati lingkungan persaingan, perusahaan berkonsentrasi pada perusahaan yang menjadi pesaing langsung mereka. Tetapi pada saat ini, persaingan dipandang sebagai kelompok cara alternatif bagi konsumen untuk mendapatkan hasil yang diinginkan daripada hanya sebagai pesaing langsung. Secara umum, semakin kuat dorongan bersaing, akan semakin rendah laba yang mungkin dapat dicapai perusahaan dalam industri tersebut.



10



2.2.4. Strategi Keuangan Pada Usaha Makaroni Pedas Makrani Setiap usaha haruslah mempunyai anggaran yang jelas. Oleh karena itu di usaha Makaroni Pedas Makrani mengestimasikan anggaran dana dimana dana yang dianggarkan merupakan dana finansial dari pemilik usaha Makaroni Pedas Makrani. Dengan adanya anggaran tersebut, perusahaan dapat memastikan pengeluaran rutinnya dan bisa memproyeksi kondisi finansial perusahaan di masa mendatang. Hal ini penting sebagai dasar pengelolaan pendapatan usaha. Dalam mengatur strategi keuangan usaha kecil, perusahaan juga harus melakukan pencatatan keuangan secara teratur. Dengan meakukan pencatatan secara terperinci mencakup berbagai pengeluaran, pemasukan, utang, dan piutang. melalui pencatatan tersebut, perusahaan akan memiliki data yang lengkap sebagai basis analisis, jika di masa mendatang terjadi permasalahan keuangan. 2.3. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah alat yang sangat sederhana, namun sangat membantu suatu usaha untuk mengembangkan strategi bisnis, apakah kita membangun bisnis atau mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi. Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan dan pesaing, yaitu melalui analisis SWOT. Oleh karena pentingnya perusahaan melakukan suatu analisis maka usaha makaroni makrani ini melakukan analisis SWOT sebagai berikut : 1.



2.



3.



Strenght (Kekuatan) 



Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat.







Bahan produk yang terjamin dan higienis.



Weakness (Kelemahan) 



Tidak tahan lama.







Produknya mudah ditiru.



Opportunity (Peluang) 



Harga terjangkau. 11



 4.



Terdiri dari beberapa level pedas.



Threath (Ancaman) 



Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah.



Melihat dari analisis swot dari usaha Makaroni Pedas Makrani kita dapat melihaat strategi bersing yang dapat digunakan yakni strategi TW dengan melihat faktor internal weakness dimana perusahaan berusaha meminimalisir kelemahan yakni dengan melakukan pengemasan produk dengan lebih baik lagi agar produk dapat bertahan lebih lama. Selain itu perusahaan juga haru bisa menciptakan varian baru dari produk yang di hasilkan seperti membuat makaroni dengan berbagai varian rasa sehingga produk yang di jual tidak hanya rasapedas saja. Kemudian ancamannya adalah adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah, dimana perusahaan harus dapat menyamakan harga dengan penjual lainnya namun tidak mengurangi komposisi dan cita rasa dari produk yang di hasilkan oleh perusahaan.



12



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kesimpulan bahwa agar produk yang kita pasarkan dapat diterima oleh semua kalangan, baik maka kita harus : -



Membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga terjangkau,



-



Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;



-



Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.



3.2. Saran Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk memperhatikan segala aspek yang berpengaruh terhadap daya jual suatu produk. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.



13



DAFTAR PUSTAKA Priharto, Sugi (2019) Apa Itu Analisis SWOT? Berikut Pengertian, Metode Analisis, dan Contohnya https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-analisis-swot/ [online][11Maret 2021] Ramadhani, Niko (2020) UMKM Pengertian dan Perannya dalam https://www.akseleran.co.id/blog/umkm-adalah/ [online][11Maret2021]



14



Ekonomi