Kelompok 2 Kep - Gerontik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perubahan Psikologis pada Lanjut Usia Untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Gerontik



Disusun Oleh : Elsa Sintia Dede Iskandar Gina Sonia Melieana Putri Augustiena Renal Zaenal Arif



4A S1 Keperawatan



STIKes KARSA HUSADA GARUT 2021/2022



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………..……..1 BAB I……………………………………………………………………………………………………………………………………2 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………..2 1. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………..2 2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………..2 3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………………………….2 BAB II………………………………………………………………………………………………………………………………….3 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………….3 Perubahan Psikologis yang Terjadi Pada Lansia……………………………………………………………………3 A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi……………………………………………………………………………….3 a. Penurunan Kondisi Fisik…………………………………………………………………………………………….3 b. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual……………………………………………………………………..4 c. Perubahan Aspek Psikososial…………………………………………………………………………………….5 d. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan…………………………………………………………..5 e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat………………………………………………………….5 B. Cara Untuk Mencapai Kesejahteraan Psikologis Pada Lansia……………………………………….6 BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………..9 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………..9



1



BAB I PENDAHULUAN



1. Latar belakang Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis (Effendi, 2009). Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017). Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah berusia > 60 tahun, mengalami penurunan kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri. Kondisi psikologis adalah kondisi yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seorang individu. Terkadang, kondisi psikologis seseorang bisa terganggu. Kondisi inilah yang disebut dengan gangguan psikologis atau gangguan mental. 2. Rumusan masalah Apa perubahan psikologis yang terjadi pada lansia Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada lansia 3. Tujuan penulisan Mengetahui perubahan psikologis yang terjadi pada lansia Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada lansia



2



BAB II PEMBAHASAN Perubahan Psikologis yang Terjadi Pada Lansia Pada dasarnya psikologi lansia termasuk dalam cabang ilmu psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan menurut Hurlock (1980) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan hakikat perkembangan yang berlangsung sejak konsepsi sampai menutup usia. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Papalia (2008) Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang tahapan-tahapan kehidupan manusia mulai dari masa remaja sampaidengan akhir dari kehidupan manusia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi lansia pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari permasalahanpermasalahan psikologis,tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang mencapai tahapan usia yang memasuki kategori lanjut usia seperti yang telah dijelaskan pada definisi lansia di atas. A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktorfaktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua merekadengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut: a. Penurunan Kondisi Fisik Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun,kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial,yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. 3



b. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti : 1. Gangguan jantung 2. Gangguan metabolisme, misal diabetes mellitus 3. Vaginitis 4. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi 5. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang 6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer. Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain : - Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia - Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya. - Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya - Pasangan hidup telah meninggal - Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.



c. Perubahan Aspek Psikososial Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia adalah menurunya fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar, pemahaman 4



ataupun perhatian sehingga menyebabkan reaksi dan prilaku lansia melambat. Sedangkan psikomotorik adalah dorongan kehendak meliputi, gerakan, tindakan, dan koordinasi yang berakibat lansia menjadi kurang cekatan. Dengan berubahnya kedua aspek tersebut akan berdampak pada perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan kepribadian lansia. d. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namundalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kegiatan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model kepribadiannya e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainyamaka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurungdiri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek dan menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil B. Cara Untuk Mencapai Kesejahteraan Psikologis Pada Lansia Masalah yang kerap dihadapi lansia adalah perubahan perilaku yang terkadang bersikap kekanak-kanakan. Salah satu penyebab perubahan perilaku seperti itu adalah penurunan fungsi 5



kognitif. Fungsi otak dan kognitif secara alami akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Meskipun penurunan fungsi kognitif tidak bisa dihindari, hal tersebut dapat diperlambat supaya perubahan perilaku atau perubahan psikologis pada lansia bisa lebih dikendalikan. Penurunan fungsi kognitif membuat para lansia sulit untuk memecahkan masalah, sering merasa tertekan, atau mudah lupa. Hal-hal seperti itu lantas memicu lansia mudah marah pada diri sendiri, atau bahkan ke orang-orang sekitarnya. Kondisi-kondisi seperti itu jelas membuat masalah psikologis pada lansia. Terlebih apabila lansia sering berjuang akibat kesehatan fisik dan kerap kesepian sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik dan mental lansia adalah hal yang sangat penting. Agar terhindar dari masalah-masalah yang dialami orang berusia senja, berikut enam cara untuk mencapai kesejahteraan psikologis lansia: 1. Menerima Kelebihan dan Kekurangan Diri Sendiri Sudah jelas bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tak terkecuali lansia. Kelebihan adalah sebuah kebanggaan, tetapi ada juga orang yang masih sulit menerima kekurangan yang dimilikinya. Individu yang memiliki penerimaan diri yang mumpuni juga sejalan dengan toleransi terhadap kekurangan yang dipunyai. Toleransi dalam konteks ini adalah tak sedih dan kecewa dengan kelemahan yang dipunyai. Bagi lansia, tidak perlu memiliki ekspektasi yang berlebihan jika mengerjakan sesuatu. Asal mengerjakannya dengan nyaman saja sudah cukup. Walaupun hasilnya kurang maksimal, tetapi ini merupakan hasil kerja diri sendiri. Hal-hal seperti ini adalah cerminan dari menghargai diri sendiri. 2. Membangun Hubungan Positif dengan Orang Lain Hubungan yang positif akan memberikan lansia sebuah kebebasan untuk berekspresi dan tanpa beban. Untuk hal ini, komunikasi merupakan kunci supaya 6



hubungan yang terjalin bisa menjadi lebih positif. Mendengar menjadi sebuah keterampilan penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan orang lain. Jika hubungan yang positif sudah tercapai, lansia akan lebih tenang, lebih sehat, dan lebih bahagia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 3. Mempunyai Tujuan Hidup Cukup banyak orang di golongan lansia yang telah kehilangan tujuan hidup. Ini terjadi jika anak-anak sudah memiliki kehidupan dan kesibukannya masing-masing, sehingga perhatian terhadap lansia berkurang. Apalagi di usia senja ini aktivitas tidak lagi seintens dulu karena keterbatasan fisik. Supaya aktivitas sehari-hari kembali bergairah, lansia bisa melakukan beberapa kegiatan ringan secara rutin, seperti tetap menekuni hobi, berkebun, hingga mengurus cucu. Dengan begitu, kualitas hidup lansia akan lebih berwarna dan tidak membosankan. 4. Mampu Menguasai Lingkungan Yang dimaksud disini adalah agar lansia tetap bersosialisasi di lingkungan sekitar. Kendati bersosialisasi jelas akan lebih sulit karena keterbatasan fisik, penting untuk terus menjalankan kegiatan dengan keluarga atau sahabat. Interaksi-interaksi sosial seperti ini jelas bisa membantu menjaga kesehatan mental, lalu membuat pikiran lebih terbuka terhadap hal-hal baru. Psikologi lansia pun bisa terjaga dengan stabil.



5. Mampu Mengembangkan Diri Meskipun sudah berusia senja, lansia tetap diperbolehkan mengisi waktu luang dengan menekuni hobi. Tidak perlu muluk-muluk dalam mengerjakannya, yang terpenting adalah agar memiliki kesempatan untuk tetap mengembangkan diri. Dengan menyibukkan diri seperti itu, lansia tidak akan mudah terasa bosan sehingga kestabilan 7



mental bisa terjaga. Ini juga akan membuat pikiran atau akal tetap terasah sehingga tidak merasa terkurung begitu saja di dalam rumah. 6. Mengatur Kegiatan dan Aktivitas Fisik yang Ingin Dilakukan Mengatur aktivitas fisik untuk lansia tidak bisa diseragamkan dengan olahraga generasi lebih muda. Orang yang sudah berusia lebih dari 65 tahun tetap direkomendasikan untuk tetap berolahraga, namun jangan terlalu berarti. Aktivitas fisik pada lansia memberikan banyak keuntungan seperti keseimbangan tubuh lebih stabil, terhindar dari penyakit, hingga menjaga kondisi psikologis. Sebaiknya kegiatan fisik lansia dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter keluarga. Sejatinya ada banyak aktivitas fisik untuk lansia. Olahraga sedang mencakup jalan kaki, bersih-bersih rumah, bersepeda, naik-turun tangga, sampai berkebun. Sedangkan untuk olahraga intensitas berat contohnya seperti yoga, jalan cepat, renang, hingga bulu tangkis.



BAB III KESIMPULAN



Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia manapun. Layaknya sebuah mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-hari, berbulan-bulan, 8



bertahun-tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya mobil tersebut tak berfungsi lagi. Pada intinya perubahan psikis yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka merasa kesepian dan ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yangdicintainya. Maka sebagai anak atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat merekadengan kasih sayang dan perhatian yang tulus seperti mereka merawat kita sejak kecil. Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan kebahagian hidup di masa senjanya.



9