Kelompok 2 - Mengukur Lingkar Kepala Pada Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGUKUR LINGKAR KEPALA PADA ANAK Diajukan untuk memenuhi tugas dari Ibu Maria Alia Rahayu, S.SiT.,M.KM



1. 2. 3. 4. 5.



Nama kelompok 3 Cut Yasmin - 1910630100025 Intan Nursanti - 1910630100038 Neneng Anisah - 1910630100053 Novi Septiyani - 1910630100055 Wanda Dara S - 1910630100078



Kelas / semester



: Dua B / tiga 



Prodi D3 – KEBIDANAN  FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN AJARAN 2020/2021



A. Definisi Pengukuran Lingkar Kepala pada Anak



P



engukuran lingkar kepala adalah salah satu bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin pada bayi yang penting dilakukan. Beberapa ahli kesehatan dan dokter anak menyarankan pemeriksaan lingkar kepala untuk dilakukan secara berkala hingga anak berusia 2 tahun.



B. Tujuan Pengukuran Lingkar Kepala pada Anak 1) Untuk mendeteksi gangguan tumbuh kembang 2) Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal 3) Untuk mendeteksi dini adanya gangguan perkembangan otak 4) untuk menilai pertumbuhan anak terutama pada sisi pertumbuhan otak.



C. Waktu Pengukuran Lingkar Kepala Anak



D



ilansir dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), American Academy of Pediatrics memberi anjuran agar pengukuran lingkar kepala bayi dilakukan sejak bayi terlahir hingga usia 2 tahun. Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan setiap bulan. Namun, pada kelompok usia tertentu, pengukuran dilakukan secara berkala seperti per 3 bulan atau per 6 bulan tergantung kelompok usia. Akan tetapi, ada juga yang menganjurkan untuk tetap mengontrol ukuran lingkar kepala bahkan hingga usia 5 tahun. Itu bisa dipahami karena saraf anak masih terus bertumbuh dan berkembang lebih dari 2 tahun.



J



adwal pengukuran disesuaikan dengan umur anak. 0-11 bulan, pengukuran dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pada anak yang lebih besar umur 12 – 72 bulan, pengukuran dilakukan enam bulan



D. Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak



S



ecara garis besar, terdapat 2 cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar dan akurat, yaitu dengan menggunakan pita pengukur dan melalui pemindaian sinar-X. 1) Menggunakan pita pengukur Cara mengukur lingkar kepala bayi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan pita pengukur, atau dikenal dengan pita meteran alias pita jahit. Pita harus lentur, tapi terbuat dari bahan yang tidak elastis agar hasil pengukuran bisa akurat.Cara mengukur lingkar kepala bayi dengan pita pengukur adalah sebagai berikut: a) Lingkarkan pita melalui bagian yang paling menonjol di bagian belakang kepala bayi, dengan ujung pita berada di depan dahinya. b) Pita tidak boleh menyentuh telinga, jadi Anda dapat menempatkannya sekitar 1-2 cm di atas telinga. c) Saat mengukur, pastikan sisi pita yang menunjukkan ukuran dalam sentimeter berada di sisi dalam, agar hasilnya lebih akurat. d) Pastikan pita melingkar dengan ukuran yang pas, tidak terlalu kencang tapi juga tidak longgar. e) Setelah Anda mendapatkan angka lingkar kepala bayi, tuliskan hasilnya di kartu



menuju sehat (KMS) jika ada, dan cocokkan dengan grafik Nelhaus. Lakukan pengukuran secara rutin setiap bulan, sejak Si Kecil lahir.Grafik bayi laki-laki cukup bulan biasanya dimulai dengan ukuran 32-38 cm. Sementara itu, grafik bayi perempuan cukup bulan dimulai dari ukuran 31-37 cm. 2) Dengan pemindaian sinar-X Meski jarang terjadi, dokter bisa melakukan cara mengukur lingkar kepala menggunakan foto hasil pemindaian sinar X. Dari sini, dokter akan melihat sefalik indeks dan cranial size atau modulus indeks bayi.Sefalik indeks adalah rasio antara lebar (bipareital diameter/BPD) dan panjang kepala (occipitofrontal diameter/OFD), yang kemudian dikali 100.Sefalik indeks terbagi dalam 3 kelompok, yaitu dolicocephalic atau lonjong (di bawah 75), mesocephalic atau sedang (75-80), dan bracycephalic atau bulat (di atas 80).



E. Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal Setiap Fase Usia 1). Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir biasanya memiliki bentuk kepala yang tidak simetris, seperti terlalu lonjong, peyang, kerucut, dan sebagainya. Tidak perlu kaget ya, Bu, karena ini adalah hal yang normal. Pada proses kelahiran normal, tengkorak kepala bayi akan mengikuti bentuk jalan lahirnya supaya tidak mengakibatkan kerusakan pada tulang tengkorak atau cidera otak. Kemudian setelah 2 hingga 3 minggu dilahirkan, bentuk kepala bayi akan membentuk bulat sempurna dengan ukuran lingkar kepala sekitar 33 sampai 35 cm dengan batas normal 32 sampai 38 cm. 2). Bayi usia 1 - 3 bulan  Saat berusia 1 hingga 3 bulan, umumnya bayi akan mengalami peningkatan ukuran lingkar kepala sekitar 2 cm setiap bulan. Berikut adalah rentang ukuran lingkar kepala bayi untuk usia 1-3 bulan: a. Usia 1 bulan: 34 - 41 cm b. Usia 2 bulan: 36 - 42,5 cm c. Usia 3 bulan: 37,5 - 44 cm 3). Bayi usia 4 - 6 bulan Penambahan ukuran lingkar kepala pada bayi usia 4 hingga 6 bulan adalah sekitar 1 cm per bulan dengan rentang ukuran sebagai berikut: a. Usia 4 bulan: 38,5 - 45 cm b. Usia 5 bulan: 39,5 - 45,5 cm c. Usia 6 bulan: 40 - 46 cm 4).Bayi usia 7 - 12 bulan Dengan penambahan sekitar 0,5 cm per bulan, bayi berusia 7 hingga 12 bulan akan memiliki rentang ukuran lingkar kepala sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.



Usia 7 bulan: 40,5 - 47 cm Usia 8 bulan: 41 - 47,5 cm Usia 9 bulan: 41,5 - 48 cm Usia 10 bulan: 41 - 48,5 cm Usia 11 bulan: 42,5 - 49 cm Usia 12 bulan: 43 - 49,5 cm



Berikut ini adalah ukuran lingkar kepala bayi perempuan normal:



1. Usia 0-3 bulan: 34-39,5 cm. Jika pada bulan ke-3 ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan. 2. Usia 3- 6 bulan: 39,5-42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm. 3. Usia 6-12 bulan: 42-45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 12 bulan, pertumbuhan lingkar kepalanya di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm. Sementara, lingkar kepala normal pada bayi laki-laki adalah: 1. Usia 0-3 bulan: 34,5-40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm. 2. Usia 3-6 bulan: 40,5-43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan. 3. Usia 6-12 tahun: 43-46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm.



F. Faktor-faktor yang Memengaruhi Ukuran Lingkar Kepala Bayi 1. Faktor genetik. Faktor genetik sangat berperan dalam pertumbuhan setiap anak. Orang tua dengan postur tubuh yang besar dan tinggi kemungkinan akan memiliki anak dengan postur yang serupa. Namun bila orang tuanya bertubuh kecil dan pendek, maka anaknya pun kemungkinan akan berpostur yang sama pula. 2. Asupan nutrisi. Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, asupan nutrisinya yang utama adalah ASI. Jadi berikanlah ASI kepada bayi secara rutin. Jika sudah di atas 6 bulan, maka ia akan memerlukan asupan nutrisi tambahan berupa MPASI. Pastikan menunya selalu mengandung gizi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Saat bayi kekurangan nutrisi, maka pertumbuhannya pun menjadi terhambat, begitu pula dengan lingkar kepalanya. 3. Kondisi kesehatan Ibu selama kehamilan. Ibu yang sehat tentunya akan membuat janin di dalam kandungan ikut sehat. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk memperhatikan kondisi kesehatannya. Selalu konsumsi makanan yang sehat, rajin berolahraga, serta menjauhi gaya hidup tak sehat, seperti minum minuman beralkohol dan merokok. 4. Kondisi kesehatan Ibu setelah melahirkan. Tak hanya selama kehamilan, setelah melahirkan pun Ibu harus tetap menjaga kesehatan. Ibu yang depresi misalnya, akan kesulitan untuk merawat bayinya. Sebagai dampaknya, tumbuh kembangnya pun jadi lebih lambat dari yang seharusnya. Selain itu Ibu juga harus terus mengkonsumsi makanan yang sehat agar produksi ASI-nya lancar dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi. 5. Bayi mengalami kondisi medis tertentu. Bayi yang terserang infeksi atau kekurangan gizi juga akan mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya. Namun bila sudah pulih, maka tumbuh kembang bayi pun dapat kembali berjalan dengan normal.



G. Gangguan pada Kepala Bayi Dari pengukuran lingkar kepala tersebut dapat dijadikan salah satu acuan apakah bayi menderita beberapa gangguan pada kepala seperti berikut ini: 1. Hidrosefalus Hidrosefalus merupakan sebuah penyakit yang disebabkan adanya penumpukan cairan otak sehingga otak terdesak dan tengkorak jadi membesar. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan jelas, tapi diduga karena berbagai faktor berikut: o Pendarahan di ventrikel otak. o Ibu mengalami infeksi di rahim yang menyebabkan peradangan jaringan otak janin, seperti gondok, cacar air, toxoplasma, atau rubella. o Sistem saraf pusat janin tidak berkembang dengan normal, sehingga cairan serebrospinal tidak mengalir dengan baik. o Banyaknya produksi cairan otak. o Adanya gangguan proses penyerapan cairan otak. 2. Microcephaly Microcephaly merupakan suatu kelainan di mana ukuran kepala bayi lebih kecil dibandingkan ukuran normal. Gangguan ini dapat terjadi sejak bayi lahir maupun di masa tumbuh kembangnya. Jika terjadi sejak bayi lahir, gangguan ini diakibatkan oleh otak janin yang tidak berkembang dengan sempurna. Penyebabnya tidak bisa diketahui secara pasti, tapi beberapa faktor berikut diduga berpotensi menjadi penyebabnya: a) Infeksi ketika hamil, seperti herpes, sifilis, toxoplasmosis, rubella, atau HIV/AIDS. b) Kekurangan asupan bernutrisi saat hamil. c) Otak janin kurang mendapat cukup aliran darah. d) Terkena paparan zat berbahaya, seperti radiasi zat kimia, rokok, dan logam. e) Cedera otak, seperti trauma otak yang disebabkan kekurangan oksigen sebelum atau saat bayi lahir. 3. Craniosynostosis Craniosynostosis adalah sebuah kondisi cacat lahir yang membuat ubun-ubun bayi menutup lebih cepat. Hal ini menyebabkan kepala bayi berbentuk kurang sempurna dan tidak berkembang dengan normal karena otaknya berkembang dan mendorong tulang tengkorak.



Penyebab gangguan ini tidak dapat diketahui, tapi diduga berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan, dan perkembangan tengkorak, seperti sindrom Crouzon, Apert, dan Pfeiffer. Pada ibu hamil yang menderita penyakit tiroid atau mengkonsumsi obat penyubur kandungan sebelum hamil akan lebih berisiko melahirkan bayi dengan craniosynostosis.



REFERENSI https://doktersehat.com/lingkar-kepala-bayi/ IDAI: Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala Dan Ubun-Ubun Besar. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkarkepala-dan-ubun-ubun-besar [diakses pada 14 Mei 2019] WHO: Simplified Field Tables – Head circumference-for-age BOYS Birth to 5 years (percentiles). https://www.who.int/childgrowth/standards/second_set/sft_hcfa_boys_p_0_5.pdf?ua=1 [diak ses pada 14 Mei 2019] WHO: Simplified Field Tables – Head circumference-for-age GIRLS Birth to 5 years (percentiles). https://www.who.int/childgrowth/standards/second_set/sft_hcfa_girls_p_0_5.pdf?ua=1 [diaks es pada 14 Mei 2019] UNDIP: Tinjauan Pustaka (Lingkar Kepala) oleh Arla Santika Sishadi. http://eprints.undip.ac.id/46685/3/ARLA_SANTIKA_SISHADI_22010111120010_LAP.KTI _BAB_2.pdf [diakses pada 14 Mei 2019] Baca lebih lanjut di DokterSehat: Lingkar Kepala Bayi: Manfaat Pengukuran, Cara Mengukur, Nilai Normal | https://doktersehat.com/lingkarkepala-bayi/ https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengukur-lingkar-kepala-bayi-bisa-



Anda-lakukan-di-rumah https://www.alodokter.com/ini-informasi-lingkar-kepalabayi-yang-perlu-anda-ketahui https://www.ibudanbalita.com/artikel/manfaatmengukur-lingkar-kepala-bayi-secara-rutin https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuranlingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar