Kelompok 2 - Menumbuhkan Wirausaha Yang Memiliki Kompetensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN Menumbuhkan Wirausaha yang Memiliki Kompetensi



Dosen Pengampu : Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si.



Disusun Oleh : Kelompok 2 : Hardina Adilia Lestari



4417020008



Ilham Rangga Putra



4417020009



Muhammad Farhan Ghifari



4417020055



Program Studi D4 Keuangan dan Perbankan Syariah Jurusan Akuntansi POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2019/2020



Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita semua kenikmatan hingga saat ini, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang dimana telah mengubah zaman dari kegelapan hingga terang benderang seperti saat ini. Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain karena berkat pertolongan Allah SWT, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Makalah ini disusun agar penyusun dan pembaca dapat memperluas ilmu mengenai kewirausahaan, khususnya bagaimana cara menumbuhkan wirausaha yang kompeten. Dan materi yang kami susun bersumber dari berbagai macam bahan referensi, terutama dari buku dan internet. Semoga makalah ini dapat memberikan kebermanfaatan berupa wawasan baru yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Dan kami sadar bahwa makalah mengenai kewirausahaan ini banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik serta saran kami harapkan untuk bahan evaluasi dalam pembuatan tugas makalah di waktu berikutnya.



Depok, 26 Februari 2020



Kelompok 2



ii



DAFTAR ISI



BAB I .......................................................................................................................... iii PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang .............................................................................................. 2



B.



Rumusan Masalah ......................................................................................... 2



C.



Tujuan ........................................................................................................... 2



BAB II ......................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3 A. 1. B.



Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ..................................................................... 3 Jenis Sikap Kewirausahaan ........................................................................... 4 Kompetensi Seorang Wirausaha ................................................................... 9



1.



Pengertian ...................................................................................................... 9



2.



Kompetensi Kewirausahaan .......................................................................... 9



3.



Bekal Pengetahuan Keterampilan Seorang Entrepreneur…..……………..13



C.



Upaya Menjadikan Wirausaha yang Kompeten .......................................... 14



BAB III...................................................................................................................... 18 PENUTUP................................................................................................................. 18 A.



Kesimpulan ................................................................................................. 18



B.



Penutup ........................................................................................................ 19



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas masyarakat pada saat ini, mengalami berbagai macam kesenjangan. Terutama kesenjangan antara banyaknya pencari kerja dengan sedikitnya kuota lapangan kerja. Hal ini sangatlah penting untuk dibahas, dan dikritisi karena faktor ini yang menyebabkan pengangguran, baik itu dari masyarakat yang berusia muda, produktif, hingga usia senior. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama adanya pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Dan solusi dari permasalahan ini, tentu saja mengenai bagaimana caranya membuat usaha (berwirausaha) atau membuat lapangan pekerjaan sendiri. Selain menjadi solusi untuk diri sendiri, berwirausaha juga membawa manfaat untuk orang di sekitar seperti membuka lapangan pekerjaan pula untuk orang lain. Ada beberapa alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha, seperti alasan sosial, alasan pemenuhan diri, alasan pelayanan, dan alasan utamanya yaitu karena alasan keuangan (finansial), atau mencari nafkah untuk kebutuhan sehari hari dalam hidupnya. Kewirausahaan merupakan bagian yang tak akan terpisahkan dari alur kehidupan manusia, karena keberadaan manusia yang sebagai khalifah filardh, dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya kearah yang lebih baik. (QS. 11/Hud: 61)



1



Untuk memulai praktek nyata berwirausaha tidaklah mudah, perlu adanya perhitungan, persiapan, dan perencanaan. Bahkan kemampuan softskill dari seseorang, seperti jiwa, sikap, kompetensi, dan upaya merupakan hal dasar penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dapat berupa mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam diri serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan targetnya menjadikan seseorang tersebut adalah wirausahawan yang siap terjun dalam dunia usaha serta berkompeten.



B. Rumusan Masalah 1) Bagaimana cara menumbuhkan seorang wirausahawan yang kompeten ? 2) Bagaimana jiwa dan sikap kewirausahaan ? 3) Apa saja kompetensi seorang wirausaha ? 4) Apa saja upaya menciptakan wirausaha yang kompeten ?



C. Tujuan 1) Untuk mengetahui cara menumbuhkan wirausaha yang memiliki kompetensi. 2) Untuk mengetahui jiwa dan sikap seseorang dalam berwirausaha. 3) Untuk mengetahui kompetensi seorang wirausaha. 4) Untuk mengetahui upaya menciptakan wirausaha yang kompeten.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang . nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang, Seperti yang dikemukakan Thomas W Zimmerer, “Entrepreneurship is the result of disciplined, systematic procces to applying creativity and innovations to needs and opportunities in the marketplace” 1 Perilaku dan sikap tidak bisa dipisahkan, untuk menjadikan lebih sempurna karena kedua duanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap itu adalah cara pandang dan pola pikir (mindset) atas hal hal yang dihadapinya, yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah tindakan (act) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh. Perilaku juga dapat disebut sebagai langkah dan tindakan yang ia lakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari hari.2 Faktor yang tinggi dan pengetahuan teknis saja tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun ada factor lain yang bisa ikut menentukan , yaitu kualitas pribadi. Ada 5 jenis hal yang dapat disimpulkan mengenai sikap dan perilaku dari wirausahawan, berdasarkan jenisnya, yaitu : 3 1. Individu 2. Sosial dan lingkungan 3. Pekerjaan 4. Situasi dan kondisi 5. Kepemimpinan



1



Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),



2



Hendro, Dasar Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 106. Dyna Novitasari, 25 Bisnis Sampingan untuk Karyawan, (Yogyakarta: G-Media, 2012), h.



h. 2. 3



232



3



1. Jenis Sikap dan Jiwa Wirausahawan a. Secara Individu 1) Self Confidence Semua entrepreneur yang sukses mempunyai sebuah kemampuan menganalisis bahwa mereka mampu, dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan karya, keberanian, ketekunan, serta kegairahan dalam berkarya. Dan kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami dan menguasai diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang memiliki sikap mandiri dan percaya pada kemampuan dalam dirinya sendiri. 4 2) Memiliki Motivasi yang Tinggi Pengusaha yang sukses selalu bergerak dan memiliki motivasi yang tinggi. Mereka memiliki dorongan yang kuat untuk sukses, dan memiliki motivasi diri yang sangat tinggi, serta kemauan yang kuat dan ambisu, dan selalu bersemangat. 5 3) Jujur dalam Bersikap dan Disiplin Sikap jujur merupakan modal utama seseorang pengusaha. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan. Memiliki sikap disiplin seperti rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas. 6



4



Supriyanto, How to Become a Successful Entrepreneur, (Yogyakarta: Andi Press, 2014), h.



5



Dyna Novitasari, 25 Bisnis Sampingan untuk Karyawan, h. 233. Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 28.



33. 6



4



b. Secara Sosial dan Lingkungan 1) Ramah dan Fleksibel Bersikap dan berbicara hendaknya dengan suara yang lemah lembut, bersikap ramah ramah, selalu murah senyum, sopan santun dan menghormati orang lain, terutama rekan kerja. Selalu ceria dan pandai bergaul, sehingga dapat memecahkan kekakuan yang ada. Memberikan pengertian serta jalan keluar untuk segala sesuatu yang diselesaikan dengan cara yang fleksibel. 7



2) Terbuka pada Kritik dan Perubahan Pebisnis yang sukses harus selalu terbuka dengan kritik yang datang. Kritik yang datang bias digunakan untuk memajukan bisnis, dan gunakannya kritik tersebut untuk pacuan motivasi memperbaiki bisnis lebih baik lagi. Dan pebisnis sukses paham bahwa untuk menjaga keunggulan usaha, maka harus terus berkembang, selalu up to date dan berubah lebih baik seiring berjalannya waktu. Bukan berarti tidak konsisten, namun pikirannya terbuka untuk ide-ide dan hal-hal baru.8



3) Menjadi Teladan Pengusaha yang sukses selalu berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya, menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, serta pelanggannya, senang memotivasi orang lain untuk tujuan baik, dapat membawa kebermanfaatan bagi para pihak pihak yang berada di sekitarnya. 9



7



Kasmir, Kewirausahaan, h. 29. Dyna Novitasari, 25 Bisnis Sampingan untuk Karyawan, h. 234. 9 Hendro, Dasar Dasar Kewirausahaan, h. 167. 8



5



c. Secara Pekerjaan 1) Serius dan Tanggung Jawab Pengusaha yang baik mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dengan serius, sabar dan sungguh sungguh sampai pekerjaan tersebut selesai, bahkan dalam keadaan sulit sekali pun. Serta memiliki jiwa pengabdian, royal, dan setia pada usaha yang dijalaninya.10 2) Berorientasi Tugas dan Hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang selalu mengutamakan nilai nilai berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Wirausaha juga harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan berbeda dari yang sekarang. Wirausaha juga selalu menuangkan ide kreatif dan inovatifnya.11 3) High Achiever Yang dimaksud yaitu dedikasi tinggi, atau komitmen, ambisius, dan kecintaan. Entrepreneur rata rata memiliki kemauan yang keras dan keinginan untuk mencapai sesuatu yang tinggi, bertekad bulat pada apa yang ia kerjakan. Dan biasanya entrepreneur mempunya karakter high achiever tersebut, jadi dia mempunyai semangat untuk mencapai sesuatu yang tinggi pada target capaian pekerjaannya.12



10



Kasmir, Kewirausahaan, h. 30. Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 27. 12 Supriyanto, How to Become a Successful Entrepreneur, h. 32. 11



6



d. Secara Situasi dan Kondisi 1) Keberanian Mengambil Resiko Wirausaha adalah orang berani, dan lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Mereka tidak hanya sekedar puas dengan hanya mendapay profit keuntungan saja, tetapi mau berisiko. Mungkin proses bisnisnya bisa berjalan sukses ataupun gagal. 13 2) Problem Sover and Opportunity Analyzer Entrepreneur selalu bisa mencoba menyelesaikan setiap masalah yang ada, mereka problem sover yang handal. Dan seorang entrepreneur adalah orang yang selalu menganalisis setiap kesempatan yang ada , ia mampu melihat keadaan, apakah akan menguntungkan atau merugikan jika rencana bisnisnya ia laksanakan.14



3) Tidak Takut pada Keadaan Pengusaha sukses dapat mengambil kesempatan atau peluang seperti mengevaluasi resiko dan dampaknya apa dari keadaan yang ingin ia ciptakan. Tidak takut terhadap risiko karena ia kuat dalam hal intuisinya. Dan waspada dan antisipatif pada semua keadaan sehingga ia akan selalu berperilaku positif.15



13



Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h. 27. Supriyanto, How to Become a Successful Entrepreneur, h. 32. 15 Hendro, Dasar Dasar Kewirausahaan, h. 167. 14



7



e. Secara Kepemimpinan 1) Emotional Attachment Yaitu ikatan batin antara seorang entrepreneur sukses dengan apa yang ia lakukan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Seorang entrepreneur harus memiliki jiwa profesionalisme terhadap segala sesuatunya. Dan memiliki determinasi, yaitu kemauan untuk mencapai tujuan bersama, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah, dan kemuan untuk mencapai rencana yang diinginkannya.16



2) Mau Berkorban Sifat ini dapat mengubah cara berpikir, karena jatuh bangunnya entrepreneur dalam dunia bisnisnya adalah hal biasa. Namun setelah bisa melewati rintangan tersebut, maka akan menjadi terbiasa. Dan bersamaan dengan pengalaman dan proses tersebut entrepreneur akan lebih matang, percaya diri, dan dewasa dalam menghadapi berbagai macam kondisi.17



3) Jiwa Pemimpin Seorang



wirausaha



harus



memiliki



sifat



kepemimpinan,



kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkam produk dan jasa jasa baru, sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi bisnisnya maupun dalam hal pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai sesuatu yang dapat menambah nilai.18



16



Supriyanto, How to Become a Successful Entrepreneur, h. 32. Dyna Novitasari, 25 Bisnis Sampingan untuk Karyawan, h. 236. 18 Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h. 28. 17



8



B. Kompetensi Seorang Wirausaha 1.



Pengertian Wirausahawan yang memiliki kompetensi pada umumnya adalah



seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. 19 Dengan demikian kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yang terkait dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menghasilkan keuntungan dalam mengelola usahanya. Rosyada menyatakan kompetensi kewirausahaan yang dimiliki seorang wirausaha dalam 3 kecerdasan, yaitu kecerdasan professional, kecerdasan personal, dan kecerdasan manajerial. Sedangkan Spencer mengemukakan model kompetensi kewirausahaan sebagai kompetensi kerja yang meliputi, yaitu



model



kompetensi



teknis



dan



professional



(technicians



and



professionals), model penjual (sales people), model kerja pelayanan (helping and human services worker), model kompetensi manajerial (managers), dan model kompetensi usaha (entrepreneur). 20 2.



Kompetensi Kewirausahaan Menurut Dan & Bradstreet, ada beberapa kompetensi yang harus



dimiliki wirausaha, yaitu : 21 a) Knowing your business, mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan. b) Knowing the basic business management, mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,



19



Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 150. Syafrida Hafni Sahir, Kewirausahaan Manajerial Efektif, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), h. 46. 21 Abas Sunarya, Kewirausahaan, (Yogyakarta: Andi Press, 2011), h. 65. 20



9



c) Having the proper attitude, memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannya (sepenuh hati). d) Having adequate capital, mempunyai modal yang cukup baik secara materi maupun moril. e) Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.22 Kemudian, menurut A. Kuriloff, John M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud, ada 4 kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil, antara lain : 23 a) Technical competence, memiliki kompetensi dalam bidang merancang dan membangun sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih. b) Marketing competence, memiliki kompetensi untuk menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan, dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. c) Financial competence, memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. d) Human



relation



competence,



memiliki



kompetensi



dalam



mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antarperusahaan. Seorang entrepreneur memiliki 7 kebiasaan yang merupakan kebiasaan yang efektif, yaitu kemampuan manusia primer dan bersifat ketergantungan, kemenangan publik yang bersifat saling ketergantungan, dan memperbarui proses pertumbuhan dan perkembangan. Diantaranya yaitu : 24 a) Proaktif, yaitu memiliki ide yang tidak besar, cukup kecil sampai sedang saja tetapi terlaksanakan.



22



Suryana, Kewirausahaan, Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),



23



Abas Sunarya, Kewirausahaan, h. 66. Supriyanto, How To Become a Succesful Entrepreneur, h. 38-39.



h. 86.. 24



10



b) Tujuan akhir, seluruh kegiatan yang direncanakannya selalu merujuk pada tujuan kewirausahaannya. c) Mendahulukan kepentingan utama, d) Kreatif, menciptakan sesuatu yang baru e) Kerja sama, bekerja sama dengan orang lain f) Berpikir menang, yang mengartikan kita memperoleh keuntungan dan pelanggan memperoleh keuntungan juga sehingga tidak merasa dirugikan. g) Mengerti dan memahami kebutuhan. 25 Seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki ilmu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kualitas individu yang mencakup sikap, motivasi, nilai, serta behaviour yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.26 Menurut Ronald J. Ebert , efektifitas manajer perusahaan tergantung pada keterampilan dan kemampuan. Adapun keterampilan dasar yang diperlukan sebagai berikut :27 a) Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus. b) Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, mendiagnosis, dan menganalisis situasi. c) Human relation skill, yaitu keterampilan memahami dan mengerti cara berkomunikasi dan berelasi dengan orang lain di dalam organisasi.



25



Supriyanto, How To Become a Succesful Entrepreneur, h. 38-39. Abas Sunarya, Kewirausahaan, h. 68. 27 Suryana, Kewirausahaan; Kiat dan Proses Menuju Sukses, h. 89. 26



11



d) Decision making skill, yaitu keterampilan merumuskan masalah dan memilih langkah terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. e) Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu hingga seproduktif mungkin.28 Namun demikian, memiliki pengetahuan dan keterampilan saja tidak cukup, seorang wirausaha juga harus memiliki sikap yang positif, motivasi, dan selalu berkomitmen terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya. Bagi seorang wirausaha kinerja merupakan tujuan yang selalu ingin dicapainya, dimana kinerja ini dipengaruhi oleh kompetensi yang diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu.29 Pada dasarnya kepribadian seorang wirausaha dibentuk oleh adanya pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan yang dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi. Dalam dunia bisnis disebut sebagai core competency, yaitu kreatifitas dan inovasi guna menciptakan nilai tambahan untuk meraih keunggulan yang tercipta melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Ketiga hal tersebut merupakan core competency bagi wirausaha untuk menciptakan daya saing khusus agar memiliki bargaining position yang kuat dalam persaingan.30



28



Suryana, Kewirausahaan; Kiat dan Proses Menuju Sukses, h. 89. Abas Sunarya, Kewirausahaan, h. 69. 30 Achmad Bachris Sati, Diktat Kewirausahaan untuk Mahasiswa Semester V Program Studi Elektronika Industri, (Jakarta: PNJ Press, 2012), h. 16. 29



12



3. Bekal Pengetahuan dan Keterampilan Seorang Entrepreneur Bekal pengetahuan : 31 a) Mempunyai pengetahuan tentang bidang entrepreneur yang dimasuki. b) Mempunyai pengetahuan tentang lingkungan luar dan dalam. c) Mempunyai pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri. Bekal keterampilan : 32 a) Mempunyai



keterampilan



konseptual,



mengatur



strategi,



dan



memperhitungkan resiko. b) Mempunyai keterampilan memimpin dan mengelola. c) Mempunyai keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.



Tabel Tipe Keterampilan Bagi Seorang Entrepeneur33 Keterampilan Teknik



Keterampilan Manajemen



Keterampilan Komunikasi



Bisnis



Usaha







Keterampilan menulis







Komunikasi oral







Monitoring lingkungan







Pengambilan keputusan



bisnis







Hubungan manusia







Teknik operasi







Manajemen pemasaran







Inovator







Penerapan teknologi







Manajemen keuangan







Orientasi perubahan







Mendengarkan







Akuntansi







Persisten







Kemampuan







Manajemen







Pemimpin visioneri



pengendalian







Manajemen perubahan



mengorganisir







Perencanaan dan







penentuan tujuan



Disiplin, pengendalian diri







Berani mengambil resiko



31



Achmad Bachris Sati, Kewirausahaan untuk Mahasiswa Semester V Program Studi Elektronika Industri, h. 14. 32 Abas Sunarya, Kewirausahaan, h. 67. 33 Supriyanto, How to Become a Succesful Entrepreneur, h. 42.



13



C. Upaya Menumbuhkan Jiwa Wirausaha dan Menciptakan Wirausaha yang Kompeten Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha, tetapi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup besar mempengaruhi jiwa orang tersebut menjadi pengusaha.34 Menjadi wirausaha (enterepreneur) tentu saja merupakan hak asasi semua kita. Jangan karena kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan wirausaha yang kompeten, misalnya sebagai berikut. 35 1.



Melalui Pendidikan Formal Kini berbagai lembaga pendidikan, baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan. 36



Secara formal pendidikan kewirausahaan berarti proses pembangunan potensi individu berkaitan dengan semua aspek kewirausahaan. Baik itu dalam hal sikap dan kepribadian dari wirausaha, rencana dan usaha dari bisnis tersebut.



34



Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h.29. Mohammad Maskan, Kewirausahaan, (Malang: Polinema Press, 2018), h.49. 36 Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h.30. 35



14



Dalam konteks formal pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk menjadi pengusaha sehingga punya keinginan,berminat, untuk mengenal dan memilih pekerjaan tersebut.37 Pendidikan kewirausahaan harus dibangun berdasarkan lima hal utama yaitu sikap, pemikiran, keterampilan manajemen bisnis, kejuruan kewirausahaan, dan nilai moral dan etika. Secara singkat tujuan akhir pendidikan kewirausahaan selain dari untuk menjuruskan seberapa banyak siswa memilih pekerjaan sebagai pengusaha, juga untuk melahirkan satu masyarakat yang memiliki karakteristik dan sikap kewirausahaan yang positif. 38 Pendidikan kewirausahaan pula lebih berorientasi kepada membangun kualitas manusia dari sebelum sampai menjadi pengusaha. Kent berpendapat bahwa harus difokuskan pada tiga dimensi berikut: a) Dimensi kesadaran tentang kewirausahaan b) Keterampilan kewirausahaan c) Keterampilan penilaian diri. 39



37



Ganetri, Perspektif Pedagogi Entrepreneurship di Pendidikan tinggi, (Depok: Kencana, 2017) h.42-43 38 Ganetri, Perspektif Pedagogi Entrepreneurship di Pendidikan tinggi, h.45. 39 Ganetri, Perspektif Pedagogi Entrepreneurship di Pendidikan tinggi, h.48.



15



2.



Melalui Seminar Kewirausahaan Berbagai seminar kewirausahaan sering kali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita.40 Seminar sangat efektif dalam menggugah kesadaran masyarakat untuk mulai memanfaatkan potensi yang ada pada diri mereka serta lingkungan. Disisi lain, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti kegiatan seminar wirausaha, yaitu:41 a) Kita bisa mengetahui beberapa jenis wirausaha yang memiliki prospek cerah dan menguntungkan. b) Kita bisa berbagi pengalaman serta mendapatkan pengetahuan baru. terutama dalam mengatasi beberapa permasalahan yang ditemui dalam kegiatan wirausaha. c) Menjalin kerjasama dengan pihak lain. Dalam wirausaha, kerjasama dengan pengusaha lain merupakan hal penting. Hal ini bisa menjadi jembatan dalam mengembangkan bisnis. d) Meningkatkan motivasi. .



3. Melalui Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipacu untuk memiliki keahlian dalam tugas yang dipercayakan kepadanya, untuk itu perlu dilakukan pendesainan pada kompetensi dan kepemilikan jiwa wirausaha, agar tumbuh dan memiliki jiwa-jiwa yang inovatif dan kreatif. 42



40



Mohammad Maskan, Kewirausahaan, h. 49. Anonim, Pentingnya Seminar Wirausaha (diakses 28 Februari 2020), https://usahaaku.blogspot.com/2012/01/pentingnya-seminar-wirausaha.html?m=1 42 Manahati Zebua, Pemasaran Produk Jasa Kesehatan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 307. 41



16



Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Melalui pelatihan ini , keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan lingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan.43 Untuk menumbuhkan kreativitas pada SDM diperlukan perubahan dalam mengelola sifat SDM. Klofsten dan Spaeth dalam Ciputra mengemukakan ada 10 langkah program untuk pelatihan entrepreneurship yang sukses, yaitu: a) Program pelatihan harus holistic b) Persiapan pelatih-pelatih terbaik c) Pahami kebutuhan setiap peserta pelatihan dengan jelas d) Kaitkan pelatihan kewirausahaan dengan jaringan perusahaan e) Perkuat kepercayaan diri dari para peserta f) Tuntut suatu kemajuan yang terukur dan dokumentasikan setiap proses g) Gunakan strategi dan kiat praktis pelatihan yang terbukti keberhasilannya h) Rencanakan program mentoring dengan hati-hati i) Pastikan program pelatihan j) Pusatkan program pelatihan 44



4. Otodidak Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha, dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. 45



43



Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h. 30. Manahati Zebua, Pemasaran Produk Jasa Kesehatan, h. 307-308. 45 Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, h. 31. 44



17



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk menumbuhkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan, dapat ditumbuh kembangkan dengan berbagai cara yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu, mengetahui orang orang yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang sikap dan perilakunya positif dalam berbagai jenis keadaan. Saat bersikap pada diri sendiri (individu), dalam sosial dan lingkungan, dalam pekerjaan, kepemimpinan, dan dalam keadaan serta kondisi apapun. Seorang wirausahawan juga harus menumbuhkan kompetensi yang dimiliki di dalam diri, seperti memiliki keterampilan dan kemampuan khusus, yakni managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill, dan time managerial skill. Dan seorang wirausahawan juga harus mengembangkan dirinya



dengan



berbagai



macam



upaya,



menambah



wawasan



dan



pengetahuannya dari pendidikan formal maupun informal. Contohnya seperti melalui pendidikan pada sekolah, kampus, seminar kewirausahaan, melalui pelatihan kewirausahaan, dan secara otodidak. Seorang wirausahawan yang sukses tentunya akan terbentuk dengan jiwa yang semangat serta pantang menyerah. Karena sejatinya pada fakta lapangan banyak kesulitan, tantangan dan lika liku lainnya saat berwirausaha, terlebih untuk yang baru merintis dan memulai usahanya. Dan contoh wirausahawan terbaik yang patut untuk selalu dipelajari dan dicontoh segala pola hidupnya, terutama untuk menjadi pedagang (wirausahawan) yang sukses dan berkah yaitu Nabi Muhammad SAW.



18



B. Penutup Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia serta bimbingan, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Semoga makalah ini membawa kebermanfaatan untuk para pembaca. Makalah ini pun tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca agar kami dapat menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya dalam membuat makalah. Semoga Allah menerima segala amal baik dari penulis dan pembaca sebagai bentuk kewajiban seorang penuntut ilmu, yang selalu berusaha belajar dan mengamalkannya, serta menularkannya kepada orang lain. Agar kebermanfaatan dan keberkahan dari suatu ilmu juga dapat tersebarkan



untuk



orang



lain.



Sekian



terimakasih



kami



ucapkan,



Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



19



DAFTAR PUSTAKA Buku Anwar, Muhammad. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Kencana. 2009. Basrowi. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. 2011. Ganetri. Perspektif Pedagogi Entrepreneurship di Pendidikan tinggi. Depok: Kencana. 2017. Hendro. Dasar Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. 2011. Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. 2013. Maskan, Mohammad. Kewirausahaan. Malang: Polinema Press. 2018. Novita Sari, Dyna. 25 Bisnis Sampingan untuk Karyawan. Yogyakarta: G-Media. 2012. Sahir, Syafrida Hafni. Kewirausahaan Manajerial Efektif. Medan: Yayasan Kita Menulis. 2020 Sati, Ahcmad Bachris. Diktat Kewirausahaan untuk Mahasiswa Semester V Program Studi Teknik Elektronika Industri. Jakarta: PNJ Press. 2012. Sunarya, Abas. Kewirausahaan Pengelolaan dan Pengembangan Entrepreneurship. Yogyakarta: Andi Press. 2011. Supriyanto. How to Become a Succesful Entrepreneur. Yogyakarta: Andi Press. 2014. Suryana. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. 2013. Zebua, Manahati. Pemasaran Produk Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish. 2018.



Internet Anonim, Pentingnya Seminar Wirausaha. (diakses 28 Februari 2020). https://usahaaku.blogspot.com/2012/01/pentingnya-seminar-wirausaha.html?m=1



Jurnal -



20