Faktor-Faktor Yang Merugikan Wirausaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FAKTOR-FAKTOR YANG MERUGIKAN WIRAUSAHA Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu: 1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil. 2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegrasikan perusahaan. 3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar. 4. Gagal dalam perencanaan. perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. 5. Lokasi yang kurang memadai. lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi usaha yang kurang strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien. 6. Kurangnya pengawasan peralatan. pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif. 7. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berwirausaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal lebih besar. 8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.



Berwirausaha sudah menjadi gaya hidup belakangan ini. Tidak hanya orang dewasa, kini sudah banyak anak muda yang memulai aktifitas wirausahanya sendiri. Namun sama seperti kegiatan lainnya, wirausaha juga memiliki resiko, yaitu resiko kegagalan. Dan tidak hanya satu, ternyata ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha dan beberapa diantaranya kadang tidak disadari. Resiko adalah salah satu hal yang harus dipertimbangkan sejak awal setiap kali melakukan sesuatu. Terutama resiko kegagalan. Walaupun tidak ada yang menginginkan kegagalan, bukan berarti kegagalan tidak bisa dipelajari. Termasuk juga kegagalan dalam berwirausaha.



Pada dasarnya segala sesuatu yang ada didunia ini bisa dipelajari. Termasuk dalam berwirausaha, menghindari kegagalan, dan bangkit dari kegagalan. Dan agar terhindar dari kegagalan dalam berwirausaha, berikut adalah beberapa faktor kegagalan wirausaha yang paling sering dialami oleh para wirausahawan: 1. Rencana Rencana adalah hal penting yang harus dimiliki setiap kali hendak melakukan sesuatu. Memiliki rencana yang matang sudah seperti sebuah keharusan agar segalanya berjalan sesuai harapan. Namun satu hal yang harus diketahui, rencana bukanlah sebuah kenyataan. Itulah kenapa ada banyak rencana yang berjalan tidak sesuai harapan. Jadi, jangan terlalu sibuk memikirkan rencana apa yang harus dilakukan. Usaha nyata adalah hal paling utama yang harus segera dilakukan. Bukan sibuk merencanakan. 2. Tidak memiliki Kemampuan Manajerial Sisi lain dari wirausaha adalah menajerial. Ada banyak hal yang harus diatur. Baik dari sisi modal, bahan baku, sampai dengan tenaga kerja. Jika tidak memiliki kemampuan manajerial, faktor kegagalan wirausaha anda akan sangat besar terjadi. Jadi, ada baiknya sebelum berwirausaha, anda mengetahui sedikit tips dan trik tentang kemampuan manajerial agar usaha anda berjalan sesuai harapan. 3. Kurang berpengalaman Kurang berpengalaman dalam satu bidang menjadikan seseorang selalu gagal dalam mencapai apa yang diinginkannya. Namun bukan berarti itu adalah kesudahannya. Justeru kurangnya pengalaman adalah awal baru bagi anda untuk memasuki dunia baru yang tidak anda kenal sebelumnya dan hanya masalah waktu saja bagi anda untuk mengenalnya lebih jauh. Dalam dunia wirausaha, kurangnya pengalaman tentu akan sangat mempengaruhi jalannya aktifitas wirausaha. Karena untuk mencari pengalaman membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun bukan berarti tidak bisa disiasati. Salah satu cara yang bisa sedikit membantu anda untuk masalah ini adalah: cari orang yang berpengalaman dan belajar darinya. 4. Lokasi kurang strategis Lokasi adalah hal yang harus dipikirkan dengan sangat matang. Jika anda salah menentukan lokasi sudah pasti usaha yang anda jalankan tidak akan terlihat dan kemungkinan rugi akan sangat besar. Untuk itu, pilih tempat yang strategis untuk dapat menunjang pertumbuhan usaha anda. Salah satu cara menentukan lokasi yang strategis adalah dengan menentukan target pasar anda. Jika sudah menentukannya, carilah tempat yang dekat dengan target pasar anda biasa beraktifitas. Itu adalah salah satu cara termudah dalam menentukan lokasi yang kurang strategis. 5. Tidak adanya pengawasan peralatan Peralatan termasuk salah satu aset atau kekayaan wirausaha anda. Tanpa itu, usaha anda pasti akan memiliki kendala untuk dapat beraktifitas. Jadi, inventarisir peralatan anda dan selalu lakukan stock opname atau penghitungan setiap akan memulai usaha dan setiap akan mengakhiri usaha setiap harinya agar peralatan anda dapat terpantau.



6. Tidak sungguh-sungguh dan tidak konsisten Ini adalah kunci keberhasilan setiap usaha. Tanpa melakukan ini usaha yang anda lakukan sudah pasti akan gagal. Termasuk juga dalam kegiatan berwirausaha. Jangan tergiur dengan untung yang besar sehingga setiap kali usaha anda sepi anda langsung menutup usaha tersebut. Konsistenlah dalam menjalankan sesuatu. Tidak ada hal besar yang langsung menjadi besar tanpa melewati halhal kecil terlebih dahulu. 7. Tidak mampu menghadapi peralihan atau transisi kewirausahaan Mengikuti hidup, ternyata wirausaha juga memiliki perubahan-perubahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu resiko menjadi wirausaha adalah harus selalu mengikuti peralihan dan perkembangan. Salah satunya adalah perkembangan zaman. Jika sebagai wirausaha anda tidak bisa mengikuti perubahan yang terjadi, sudah dapat dipastikan anda akan tertinggal dan resiko gagal dalam berwirausaha akan terjadi. Jadi, jika anda ingin bertahan didalam berwirausaha, anda harus bisa mengikuti setiap perubahan yang terjadi karena dari sanalah biasanya ide-ide berwirausaha akan bermunculan. 8. Kurang mampu mengendalikan keuangan Keuangan dalam berwirausaha sudah seperti darah dalam tubuh. Tanpanya sudah pasti bisnis ataupun tubuh tidak akan bisa beraktifitas. Jadi, jika anda ingin mulai berwirausaha, mengelola keuangan adalah hal dasar lain yang harus anda miliki seperti mengelola modal, mengelola laba, ataupun mengelola dana simpanan. Salah satu pengetahuan dasar tentang cara mengelola keuangan adalah jangan menampur adukkan keuangan pribadi dengan keuangan wirausaha. Karena jika dicampur, sudah pasti akan sulit membedakan berapa jumlah uang pribadi dan berapa uang wirausaha anda. Jangan sampai uang wirausaha anda digunakan untuk keperluan prbadi karena anda mengiranya itu adalah uang pribadi. Belajarlah mengelola keuangan ini agar wirausaha anda tetap berjalan dengan normal tanpa ada masalah keuangan. 9. Tidak memiliki target Target adalah yang harus dimiliki setiap kegiatan yang akan anda jalankan termasuk usaha. Jangan sampai anda berwirausaha tanpa adanya target yang akan menjadikan perjalanan berwirausaha anda akan monoton dan tidak memiliki arah. Target bisa menjadi ‘batu loncatan’ bagi anda dalam berwirausaha. Karena anda akan terus memikirkan bagaimana cara untuk mencapai target tersebut. Target sudah seperti sumber kebahagiaan yang jika tidak tercapai, anda tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. 10. Terlalu banyak teori Poin ini menyangkut pada poin no.1 yaitu terlalu memusingkan tentang teori sehingga anda bingung sendiri teori mana yang sebenarnya ingin digunakan karena terlalu banyak pilihan teori. Salah satu hal dalam menyikapi teori ini adalah jangan terlalu banyak memikirkan teori karena kehidupan berwirausaha ini tidak selalu berjalan sesuai dengan teori yang sudah dipelajari. Karena jenis usaha yang terbaik adalah jenis usaha yang berjalan. Bukan jenis usaha yang memiliki banyak teori.



11. Tidak melakukan riset dan analisa pasar Analisa pasar adalah penting karena akan menentukan seberapa besar penjualan yang anda ciptakan untuk usaha anda. Jangan sampai anda secara ‘membabi buta’ berjualan produk ditempat yang tidak sesuai hanya karena produk yang anda jual adalah produk yang laku dipasaran. Jangan sampai anda salah masuk pasar dalam berwirausaha sehingga mengakibatkan usaha anda tidak akan mendapat lirikan dari calon pembeli dan anda akan mengalami kegagalan. 12. Hambatan dalam mendapatkan legalitas dan perijinan Pastikan usaha yang anda jalani adalah jenis usaha yang legal dan mendapatkan izin. Karena jika tidak memiliki izin, sudah pasti usaha yang anda jalankan akan mendapatkan keraguan dari pasar tentang keasliannya. Seperti misalnya saat anda memutuskan untuk berjualan jamu. Tanpa adanya legalitas, pasti masyarakat akan ragu keaslian jamu anda. Selain keraguan tersebut, legalitas dan perijinan adalah hal yang harus segera didapatkan agar usaha anda tidak dianggap illegal oleh pemerintah setempat sehingga usaha anda akan ditutup secara paksa. Legalitas dan perijinan inilah yang menjadi kendala banyak pedagang kaki lima yang tergusur secara paksa dari tempat berjualan mereka. 13. Tidak kreatif dan inovatif Kehidupan berwirausaha harus selalu bergerak dan jangan sampai terdiam ditempat. Bergerak disini maksudnya adalah inovasi, jangan sampai usaha anda berhenti untuk berinovasi tanpa menampilkan sesuatu yang baru pada konsumen. Tanpa adanya inovasi, bisa jadi konsumen anda akan terus berkurang karena bosan dan jika berlangsung lebih lama sudah pasti usaha anda akan kehabisan konsumen. 14. Cepat puas diri Jika usaha anda mencapai titik yang anda harapkan itu adalah sebuah kebanggaa karena semua berjalan sesuai apa yang anda cita-citakan diawal merintis usaha tersebut. Namun ternyata, fase ini adalah fase yang paling rentan bagi banyak wirausahawan untuk berpuas diri sehingga mereka merasa tidak perlu lagi melakukan sebuah perubahaan atau inovasi pada usaha mereka. Alhasil, setelah beberapa lama mereka merasakan keberhasilan, mereka akan cepat kembali kepada kegagalan dalam mempertahankan keberhasilan karena konsumen mereka mulai pergi karena bosan. Jadi, jika anda ingin usaha anda stabil, berhentilah berpuas diri sehingga daya kreasi anda akan terus tumbuh dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi konsumen anda. 15. Laba terlalu besar Keberhasilan adalah salah hal yang dicari dalam setiap kegiatan berwirausaha. Untuk mencapainya, tidak heran banyak wirausahawan yang menetapkan margin yang besar sehingga harga produk atau jasa yang mereka tawarkan dirasa sangat mahal. Mungkin diawalnya tidak akan ada keberatan bagi konsumen anda, namun ketika ada usaha sejenis dan menawarkan harga yang lebih murah, usaha anda akan memasuki masa darurat kehilangan konsumen terlebih jika kualitas produk yang ditawarkan mereka tidak jauh berbeda dengan anda. Jadi, bijaklah dalam menentukan besarnya laba dalam setiap produk yang anda jual. Karena dengan begitu, konsumen pasti akan menghargai usaha anda tersebut. Jika tidak, konsumen akan pergi dari usaha anda karena mereka merasa ‘dikerjai’ oleh anda dengan harga yang dirasa



terlalu mahal. 16. Pelayanan yang buruk Apapun jenis usaha anda, pelayanan adalah hal utama yang harus diberikan kepada calon konsumen anda. Baik anda bergerak dalam bidang jasa ataupun produk, pelayanan adalah kunci utama penjualan anda. Tanpa pelayanan yang baik, sudah pasti usaha yang anda bangun tidak akan mendapatkan feedback positif dari pasar. Tanpa feedback positif, usaha yang anda bangun akan sia-sia. 17. Terlalu cepat mengembangkan usaha Mungkin faktor ini adalah faktor yang cukup menyenangkan diawal. Karena faktor ini menandakan usaha yang anda bangun sudah berhasil. Namun permasalahan yang muncul kemudian adalah anda terlalu terburu-buru untuk mengembangkan usaha anda ini tanpa memikirkan keuangan yang anda miliki. Tidak jarang, untuk mengembangkan usaha, dana yang digunakan adalah dana hasil usaha pertama. Sehingga jika kedua usaha tersebut berjalan namun kekurangan dana, sudah pasti anda akan mendapatkan kesulitan dalam memenuhinya. 18. Tidak ada promosi Promosi adalah rencana yang harus dimiliki diawal-awal usaha anda launching usaha. Launching sangat penting karena bertujuan untuk memperkenalkan usaha atau produk atau jasa yang anda miliki kepada masyarakat luas. Jika promosinya sukses, besar kemungkinan usaha anda akan dikenal dan ramai untuk seterusnya. Namun jika promosi anda salah, besar juga kemungkinan usaha anda tidak akan dikenal dan sepi pengunjung. 19. Tidak memiliki rencana B Tidak hanya dalam peperangan, rencana B adalah hal yang juga harus dimiliki ketika anda ingin berwirausaha. Tanpa rencana B, bisa jadi anda akan mengalami kesulitan jika rencana yang anda rancang diawal-awal membangun usaha tidak berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan yang mana menjadi sebab kegagalan dalam berwirausaha : Ø Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan. Strategi baik yang dibuat tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam manajerial. Menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di tempat yang sangat strategis akan memperburuk jalannya usaha. Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan mempermudah usaha dan strategi perusahaan untuk dilaksanakan. Ø Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti. Seorang wirausahawan apabila tidak dapat mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk usaha yang digeluti mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis atau bidang usaha yang diambil secara kontekstual dan riel sangat membantu arah, tujuan, misi, dan visi perusahaan. Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat membantu dan mempermudah mengambil kebijakan manajerial dan strategi yang dibuat.



Ø Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit). Pengelolaan adminsitrasi dan keuangan yang apa adanya akan mempersulit majunya perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara sembarang akan semakin memperburuk kondisi usaha karena tidak dapat membaca transaksi dan aktivitas yang telah terjadi. Aktivitas yang telah dilalui seperti pembayaran utang-piutang, jumlah pesanan, jadwal kirim, proses produksi, dll akan tidak dapat terselelsaiak dengan baik. Penangana modal dan kreditdari bank atau swasta apabila tidak dicatat pengeluaran dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam melakukan aktivitas selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan harus dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan dengan baik” sehingga perusahaan yang menggunakan prinsip tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ø Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya. Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam melaksanakan atau menerapkan rencana adalah dari dalam diri sendiri. Ø Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat usaha dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru kandas karena kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu kelayakannya seperti budaya, karakter, strata sosial, pendapatan, selera, kemanan masyarakat disekitarnya. Ø Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan. Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan, pengawasan bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah penting. Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini akan membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian akan terjadi. Ø Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi. Seoranng yang berwirausaha haruis berani melakukan perubahan dalam organisasinya. Salah satu perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan teknologi yang sedang berkembang. Ketidakmampuan mengikuti perubahan teknologi tidak membuat organisasi mati begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-lahan lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi. Ø Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam kearsipan dan adminsitrasi organisasi tetapi apabila birokrasi sangat lambat dan menghambat sama sekali maka akan memperlambat laju kinerga organsiasi. Ø Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan diperoleh dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika seseorang merencanakan bidang usaha. Akan tetapi keuntungan yang diperolah di luar dari jangkau biaya yang telah dikeluarkan atau perkiraan laba yang diperoleh sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha yang cepat berhenti. Motivasi karena bayangnan keuntungan yang diperoleh sangat tinggi adalah sikap yang kurang objektif apabila belum mengetahui kondisi lingkungan bisnis yang sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh laba yang tinggi adalah cepat kembalinya modal awal yang digunakan sebagai operasional awal. Ø Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan berhasil memenangi pasar belum tentu akan bertahan lama karena banyak kompetitor yang selalu melakukan inovasi maupun



perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar. Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang kreatif maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya. Hal ini terjadi karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor yang telah mengeluarkan produk baru dan mearik perhatian pasar. Selanjutnya terdapat pula beberapa potensi yang muncul untuk mundur dari dunia wirausaha : · Pendapatan yang tidak menentu · Kerugian akibat hilangnya modal investasi · Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap nilai-nilai usaha di dalam masyarakat · Perlu kerja keras dan waktu yang lama · Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap



Kegagalan Kewirausahaan a. Analisis Kegagalan Usaha Apabila seorang wirausaha mempunyai jiwa kewirausahaan, maka dia akan memandang masalah kegagalan dalam usahanya dengan arief bijaksana dan positif. Keagagalan dalam usaha harus dihadapi dengan : 1) Tidak berputus asa 2) Kegagalan harus dipandang sebagai guru untuk mendapatkan kemajuan yang lebih baik 3) Penuh ketabahan, keberanian, keimanan dan penuh kepercayaan 4) Konsentrasi pikiran dan penuh keyakinan terhadap keberhasilan usahanya b. Hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam usaha: 1) Perasaan takut usahanya disaingi orang lain 2) Perasaan diri sendiri menganggap lebih super dari orang lain 3) Kepribadian bersifat negatif 4) Tidak mempunyai keyakinan untuk sukses dalam usahanya c. Mengidentifikasi Kegagalan Usaha 1) Kebiasaan menunda waktu 2) Ketekunan dan ketaqwaannya kurang 3) Kepribadian negatif 4) Kebiasaan boros 5) Kebiasaan hati-hati berlebihan d. Faktor-faktor Kegagalan Usaha 1) Beberapa faktor yang dapat menjelaskan kegagalan dalam pencapaian tujuan usaha/bisnis adalah: Kepribadian yang bersifat negatis Perasaan takut disaingi orang lain Anggapan diri sendiri lebih super dan merasa lebih berhasil daripada orang lain 2) Berbagai kelemahan di dalam usaha atau bisnis, adalah: Tidak/jarang mempunyai perencanaan usaha tertulis Tidak memiliki pendidikan yang relevan Tidak berorientasi ke masa depan Kurang spesialisasi



Jarang mengadakan inovasi Tanpa pembukuan yang teratur Tidak mengadakan analisis pasar Kurang pengetahuan hukum dan peraturan Kurang mempelajari ilmu moderen Cepat puas diri Jarang melakukan pengkaderan e. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha 1) Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa. 2) Kurang tekun dan teliti. 3) Kurangnya pengawasan. 4) Kemacetan yang sering terjadi. 5) Pelayanan yang kurang baik. 6) Tidak jujur dan kurang cekatan. 7) Kurang inisiatif dan kurang kreatif. 8) Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha. 9) Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit. 10) Banyak pemborosan dan penyimpangan. 11) Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen. 12) Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan. 13) Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang. 14) Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman. 15) Banyaknya piutang ragu-ragu. 16) Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.