13 0 334 KB
MAKALAH PERSEKUTUAN - LIKUIDASI
KELOMPOK 2 AKUNTANSI B Di Susun Oleh: 1. VAN BASTEN MARPAUNG
( 12430272 )
2. APRILLIA HAMIDAH
( 13430091 )
3. DITA SETIYOWATI W. N
( 13430099 )
4. MARULINA SAVITRI
( 13430110 )
5. LAILATUL KUSNIA
( 13430219 )
6. LALITA NUR M.
( 13430222 )
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI S1 TAHUN 2015
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam dilimpahkan kepada suri tauladan umat islam yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Adapun judul makalah ini adalah “PERSEKETUANLIKUIDASI”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan tugas mendatang. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.
Surabaya, September 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................................................................. i Daftar Isi ......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1 1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1 1.4 Manfaat ................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2 2. 1 Persekutuan Firma-Likuidasi ............................................................................... 2 2.1.1 Definisi dan Prosedur Likuidasi ....................................................................... 2 2.1.2 Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi ............................................... 3 2.2 Persekutuan Firma- Usaha Likuidasi Cicilan ..................................................... 18 2.2.1 Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan ......................................... 18 2.2.2 Program Pembagian Uang Kas ....................................................................... 26 BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 32 3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 32 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 33
2
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang System likuidasi merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau perubahan terhadap perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya dan tidak mampu untuk membayar segala kerugian tersebut. sehingga perusahaan tersebut dengan terpaksa memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja perusahaannya agar tidak menimbulkan resiko-resiko yang mungkin saja dapat terjadi, resiko merupakan aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan factor penting dalam dunia bisnis. Resiko merupakan kemungkinan penyimpangan harapan yang tidak menguntungkan yaitu ketidakpastian suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Dengan masuknya seseorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau meninggalnya seseorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu: 1. Apa Definisi dan Prosedur Likuidasi ? 2. Bagaimana Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi ? 3. Bagaimana Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan? 4. Bagaimana Program Pembagian Uang Kas? 1.3 Tujuan Masalah Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. 2. 3. 4. 1.4
Untuk menjelaskan tentang Definisi dan Prosedur Likuidasi. Untuk menjelaskan tentang pembayaran kepada sekutu sesudah realisasi. Untuk menjelaskan prosedur penetapan pembagian likuidasi cicilan. Untuk menjelaskan program pembagian uang kas. Manfaat Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1.
Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan lanjutan.
2.
Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Persekutuan Usaha.
BAB II PEMBAHASAN 2. 1 Persekutuan Firma-Likuidasi 1
2.1.1 Definisi dan Prosedur Likuidasi Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu : 1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, yang disebut dengan proses realisasi ; 2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga dengan proses likuidasi. Prosedur Likuidasi : 1. Rekening – rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing – masing sekutu, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi. 2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang kas, apabila ada perbedaan antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan laba atau rugi yang diperuntukkan atau dibebankan ke pada para sekutu dalam resio laba-rugi. Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar penyelesaian. 3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang sekutu mempunyai saldo debit di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang bersangkutan. Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu. 4. Apabila uang kas sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman dan saldo modal sekutu.
2.1.2
Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi
2
Diasumsikan, bahwa pembagian kepada para sekutu dilakukan hanya setelah realisasi aktiva diselesaikan sepenuhnya dan seluruh keuntungan atau kerugian realisasi diketahui. Diasumsikan bahwa “ firma A,B,C, dan D “ memutuskan untuk melikuidasi diri. Semua aktiva persekutuan firma ini harus dicaikan menjadi uang kas. A,B,C dan D membagi laba dan rugi dalam rasio masing-masing 30%,30%,20% dan 20% . Neraca yang disusun per 1 Mei 1987, tepat sebelum likuidasi, melaporkan saldo sebagai berikut : AKTIVA
KEWAJIBAN DAN MODAL
Kas ………………………………...$ 10.000 Aktiva lainnya …………...……….. $ 180.000
Kewajiban ……………………. $ 75.000 Pinjaman B ……………………. 6.000 Pinjaman D …………………... 5.000 Modal A ……………………… 42.000 Modal B ……………………… 31.500 Modal C ……………………… 20.500 Modal D ……………………... 10.000
Total aktiva ………………………. $ 190.000
Total kewajiban dan modal …… $ 190.000
Sejumlah contoh dibawah ini diberikan dengan asumsi, bahwa aktiva persekutuan firma direalisasi dengan jumlah-jumlah kas yang berbeda. Asumsi ini adalah sebagai berikut : 3
Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu Contoh 1. Asumsikan bahwa aktiva non-kas “ firma A,B,C dan D “, dengan nilai buku $ 180.000 direalisasi sebesar $140.000. kerugian sebesar $40.000 dibagikan dalam rasio laba-rugi. Uang kas pertama-tama digunakan lebih dulu untuk membayar pinjaman para sekutu dan saldo modal mereka. Hal ini diikhtisarkan dalam laporan likuidasi berikut : Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi
Saldo sebelum likuidasi (a) Penjualan aktiva dan pembagian kerugian……..
Kas
Aktiva Lainnya
Kewajib an
Pinjaman B
PinJaman D
Modal A 30 %
Modal B 30 %
Modal C 20 %
Modal D 20 %
10.000
180.000
75.000
6.000
5.000
42.000
31.500
20.500
10.000
140.000
(180.000 )
( 12.000)
(12.000)
( 8.000 )
( 8.000 )
150.000
75.000
6.000
5.000
30.000
19.500
12.500
2.000
(75.000)
(75.000)
75.000
6.000
5.000
30.000
19.500
12.500
2.000
(75.000)
(6.000)
(5.000)
(30.000)
(19.500)
(12.500)
(2.000)
(b) Pembayaran kepada para kreditor ………
(c) Pembayaran kepada para sekutu …………
Ayat-ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva dan pembagian uang kas adalah sebagai berikut : Transaksi
pos jurnal 4
(a) Penjualan aktiva sebesar $140.000; rugi dibagikan Kepada A,B,C, dan D Dalam rasio 30%,30%,20% Dan 20%.
Kas ………………………………………………. Modal A………………………………………….. Modal B …………………………………………. Modal C …………………………………………. Modal D …………………………………………. Aktiva lainnya ………………………….
$140.000 12.000 12.000 8.000 8.000
(b) Pembayaran kepada para Kreditor
Kewajiban ………………………………………. Aktiva …………………………………..
$ 75.000
(c) Pembayaran kepada para sekutu
Pinjaman B……………………………………..... Pinjaman D ……………………………………..... Modal A ………………………………………..... Modal B ………………………………………..... Modal C ………………………………………..... Modal D …………………………………………. Kas ……………………………………..
$
$180.000
$ 75.000 6.000 5.000 30.000 19.500 12.500 2.000 $ 75.000
Hal-hal penting yang perlu dicatat dalam contoh diatas ini ; 1. Jika realisasi aktiva menghasilkan keuntungan, maka perkiraan modal sekutu harus dikredit. Apabila aktiva dijual dalam jumlah partai, maka dapat kita buka sebuah perkiraan tersendiri untuk mengikhtisarkan keuntungan dan kerugian yang timbul. Setelah semua aktiva direalisasi, maka saldo debet atau kredit dalam perkiraan ini dipindahkan keperkiraan modal sekutu dalam rasio laba-rugi. 2. Kreditor luar harus dibayar lunas lebih dulu sebelum pada sekutu dibayar atas pinjaman maupun saldo modal. 3. Apabila buku-buku melaporkan jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sekutu, sebagai akibat panjar ataupun beban untuk barang-barang atau jasa-jasa, maka saldo ini akan diimbangi dengan modal sekutu. Kemudian penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan pinjaman dan modal sekutu.
Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu Ke Perkiraan Modalnya Contoh 2. Asumsikan bahwa aktiva non-kas “ firma A,B,C dan D “ direalisasi sebesar $120.000. penjualan aktiva sebesar $120.000 ini menimbulkan kerugian sebesar $60.000 yang 5
akan ditanggung oleh para sekutu dalam rasio laba dan rugi. Pembagian kerugian ini mengharuskan pembebanan kepada D sebesar $12.000 dan hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $2.000 dalam perkiraan modal D. sebagian gantinya, D menanamkan investasi tambahan sebesar $2.000, dengan memindahkan jumlah ini dari perkiraan pinjamannya ke perkiraan modalnya. Kemudian para sekutu membayar dalam jumlah yang sama dengan saldo perkiraan pinjaman dan modal mereka. Berikut ini adalah proses laporan ikhtisar likuidasi. Firma A,B,C, dan D laporan likuidasi 1-31 mei 1987 Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi
Saldo sebelum Likuidasi Penjualan Aktiva dan Pembagian Kerugian…….
Kas
Aktiva Lainnya
Kewajib an
Pinjaman B
PinJaman D
Modal A 30 %
Modal B 30 %
Modal C 20 %
Modal D 20 %
10.000
180.000
75.000
6.000
5.000
42.000
31.500
20.500
10.000
120.000
(180.00 )
(18.000)
(18.000)
(12.000)
(12.000) (2.000)
130.000
75.000
(75.000)
(75.000)
6.000
5.000
24.000
13.500
8.500
6.000
5.000
24.000
13.500
8.500
Pembayaran Kepada para Kereditor ……
55.000 Mengimbangi D terhadap Saldo debet Perkiraan Modalnya …...
Pembaran Kepada para Sekutu ………..
(2.000)
(2.000)
2.000
55.000
6.000
3.000
24.000
13.500
8.500
(55.000)
(6.000)
(3.000)
(24.000)
(13.500)
(8.500)
Ayat jurnal untuk mencatat pembebanan pinjaman D pada kekurangan modalnya akan berbunyi sebagai berikut : Transaksi
ayat jurnal
Pemindahan jumlah yang dibutuhkan Untuk menutup kekurangan modal D
Pinjaman D ………………………….. $ 2.000 6
Dari perkiraan pinjamannya keperkiraan
Modal D …………………… ……
$ 2.000
Modalnya.
Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Seorang Sekutu Saja Contoh 3. Asumsikan, bahwa aktiva non- kas dalam contoh kita direalisasikan sebesar $100.000 dan hal ini menimbulkan kerugian realisasi sebesar $80.000. Dalam pembagian kerugian realisasi sebesar $80.000, D dibebani $16.000. Hal ini menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal D sebesar $6.000. Untuk mengimbangi seluruh jumlah dalam perkiraan pinjaman D terhadap modalnya, dalam perkiraan modalnya, masih tersisa saldo debet sebesar $1.000. Jika D membayar $1.000 kepada perusahaan pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutup dan perusahaan dapat membagikan uang kas kepada A,B dan C pada likuidasi akhir. Akan tetapi, jika perusahaan tidak berhasil memperoleh kembali jumlah ini dari D, dan perusahaan memutuskan untuk membagi uang kas yang ada, maka pembagian ini harus menetapkan kemungkinan, bahwa D gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada persekutuan firma. Kemudian, uang kas yang tersedia harus dibagikan dengan suatu cara menimbulkan saldo dalam perkiraan modal A,B, dan C, yang dapat menutup kerugian sebesar $1.000. Jika D kemudian membayar $1.000 per kas, maka jumlah ini dibayarkan kepada A,B, dan C sesuai dengan saldo dalam perkiraan modal mereka. Dibawah ini terlihat laporan likuidasi yang didasarkan atas asumsi, bahwa D menyetorkan jumlah kekurangan modalnya dan dengan itu tersedia uang kas, untuk dibagikan kepada A,B,dan C.
Firma A,B,C, dan D laporan likuidasi 1-31 mei 1987 Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi
7
Saldo sebelum Likuidasi Penjualan Aktiva dan Pembagian Kerugian…….
Pembayaran Kepada para Kereditor ……
Kas
Aktiva Lainnya
Kewajib an
10.000
180.000
75.000
100.000
(180.00 )
110.000
75.000
(75.000)
(75.000)
35.000
Pinjaman B 6.000
Investasi Tambahan D….. Pembayaran Kepada para Sekutu ………..
5.000
Modal A 30 %
Modal B 30 %
Modal C 20 %
42.000
31.500
20.500
10.000
(24.000)
(24.000)
(16.000)
(16.000) (6.000)
6.000
5.000
18.000
7.500
4.500
6.000
5.000
18.000
7.500
4.500
Mengimbangi D terhadap Saldo debet Perkiraan Modalnya …...
Pembaran Kepada para Sekutu (lihat skedul ) ………..
PinJaman D
Modal D 20 %
(6.000)
(5.000)
5.000
55.000
6.000
18.000
7.500
4.500
(35.000)
(6.000)
(17.625)
(7.125)
(4.250)
375
375
250
1.000
(1.000)
(1.000) 1.000
1.000
375
375
250
(1.000)
(375)
(375)
(250)
Dalam contoh ini, tersedia uang kas sebesar $35.000 untuk membayar A, B, dan C, sementara itu gabungan saldo pinjaman dan modal mereka berjumlah $36.000. dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu ini, kerugian sebesar $1.000 yang ditutup oleh A, B, dan C dalam hal D insolvensi, harus diperhitungkan. Jumlah yang harus dibayarkan kepada sekutu dapat disebut sebagai kepentingan bebas. Kepentingan bebas ini dihitung dengan jalan menyatukan saldo pinjaman dan modal masingmasing sekutu sebelum pembagian uang kas dan mengurangkan dari jumlah ini setiap saldo yang
8
harus tetap tersedia, untuk menutup kerugian yang meungkin di masa mendatang. Hal ini diperlihatkan dalam skedul pada halaman berikut ini. Firma A, B, C & D Skedul Untuk Melengkapi Laporan Likuiditas Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu 1- 31 Mei 1987
Saldo modal sebelum pembagian kas Ditambah : saldo pinjaman.............. Total kepentingan para sekutu............ Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $1.000 bagi A, B dan C, jikia D gagal menyetor jumlah kekurangan modalnya ( rasio A, B, dan C – 30 : 30 : 20 ).................... Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing – masing sekutu..............................
A ( 30 %) 18.000
B ( 30 % ) 7.500 6.000
C ( 20 % ) 4.500
D ( 20 % ) ( 1.000 )
18.000
13.500
4.500
( 1.000 )
( 375 )
( 375 )
( 250 )
1.000
17.625
13.125
4.250
Pembayaran untuk menutup pinjaman................ Pembayaran untuk menutup modal....
6.000 17.625
7.125
4.250
Total pembagian uang kas..........
17.625
13.125
4.250
Apabila jumlah uang kas yang dapat dibayarkan kepada sekutu ditetapkan, maka uang kas ini digunakan lebih dulu untuk membayar setiap pinjaman beredar dan sisanya kemudian digunakan untuk saldo modalnya. Akan tetapi, D tidak menerima uang kas atau saldo pinjamannya, walaupun dalam kenyataannya sekutu lainnya menerima pembayaran atas saldo modalnya. Prioritas hukum diberikan untuk meniadakan hak mengimbangi atas saldo pinjaman. Pembagian uang kas dengan cara lainnya akan menimbulkan pembayaran yang terlalu tinggi kepada sekutu tertentu dan pembayaran yang terlalu rendah kepada sekutu lainnya, serta akan membutuhkan pemindahan uang kas diantara para sekutu jika ternyata D gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat investasi tambahan D dan pembagian jumlah ini kepada A, B dan C berbunyi sebagai berikut : 9
Transaksi
Ayat Jurnal
Investasi tambahan D untuk menutup Kekurangan modalnya
Kas................................ $1.000 Modal................................$1.000
Pembayaran kepada para sekutu dalam Penyelesaian akhir.
Modal A ......................... $375 Modal B ......................... 375 Modal C ......................... 250 Kas .....................................$ 1.000
Jika D melakukan penyelesaian langsung dengan sekutu lainnya, maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Transaksi Pembayaran langsung oleh D kepsada A, B dan C dalam penyelesaian kewajibannya kepada mereka
Ayat Jurnal Modal A ...................... $ 375 Modal B ...................... 375 Modal C ...................... 250 Modal D ...........................$ 1.000
Jika perusahaan tidak dapat menagih klaimnya dari D, maka ayat jurnal untuk mencatat kerugian ini adalah sebagai berikut : Transaksi Penghapusan saldo piutang tak tertagih D terhadap modal A, B dan C, yang masingmasing dalam rasio 30 : 30 : 20
Ayat Jurnal Modal A ....................... $ 375 Modal B ....................... 375 Modal C ....................... 250 Modal D ............................ $ 1.000
Kerugian Realisasi Aktiva Yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Lebih Dari Seorang Sekutu
10
Contoh 4 . Asumsikan, bahwa aktiva non – kas dalam contoh kita direalisasi sebesar $ 80.000 dan hal ini menimbulkan kerugian sebesar $ 100.000. Dalam pembagian kerugian $ 100.000, perkiraan modal D dibebani sebesar $ 20.000. Hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $ 10.000 dalam perkiraan modal D. Untuk mengimbangi seluruh saldo pinjaman D sebesar $ 5.000 terhadap modal saldo debetnya masih menyisakan kekurangan modal sebesar $ 5.000. Jika jumlah $ 5.000 ini diperoleh kembali dari D pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutupi dan perusahaan dapat melikuidasi kegiatannya dengan membagikan uang kas kepada A, B dan C. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memperoleh kembali jumlah $ 5.000 itu pada saat ini dan perusahaan memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka kepentingan A, B dan C tetap dengan saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin akibat ketidakmampuan D memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Penetapan kerugian seperti ini akan menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal C. Dalam mengharapkan semua keuntungan, kemungkinan kerugian tambahan bagi A dan B perlu diperhitungkan. Jika D menyetorkan jumlah $ 5.000 tersebut, maka uang kas ini dapat dibagikan kepada par sekutu sesuai dengan saldo yang dilaporkan dalam perkiraan modal mereka. Dalam hal ini C tidak perlu menyerahkan setoran lebih lanjut. Dalam laporan likuidasi yang terdapat pada halaman 75 , kita asumsikan bahwa D melakukan investasi tambahan. Uang kas yang tersedia untuk membayar A, B dan C adalah berjumlah $ 15.000, sementara gabungan saldo pinjaman dan modal mereka seluruhnya berjumlah $ 20.000. Dalam menentukan bagaimana uang kas ini dibagikan, kepentingan bebas untuk masing-masing sekutu dihitung dalam skedul yang menyertai laporan likuidasi seperti yanhg terlihat pada halaman 75. Kerugian yang mungkin sebesar $ 5.000, dalam hal D insolvensi, harus dipertimbangkan lebih dulu.
Karena A, B dan C berbagi laba dalam rasio 30 %, 30 % dan 20 % , maka rasio ini
digunakan dalam menetapkan kepentingan yang dibatasi untuk masing-masing sekutu sebesar $ 1.875, $ 1.875 dan $ 1.250. Akan tetapi, modal C tidak cukup untuk menutup bagiannya dalam kerugian tambahan yang mungkin ini. Kerugian yang mungkin tak dapat dit5utup oileh C sebesar $750 ini kemudian diperhitungkan dalam kepentingan yang dibatasi berikutnya, yang dapat ditetapkan bagi A dan B. Karena rasio laba rugi untuk A dan B adalah 30 % dan 30 %, maka pengurangan lebih lanjut sebesar $375 dapat ditetapkan pada A dan B untuk menentukan kepentingan bebas mereka. Pembagian uang kas sebesar $ 15.000 , yang dikembangkan dala skedul yang menyertai laporan likuidasi, menyebabkan pembayaran atas saldo modal A sebelum pinjaman B diselesaikan 11
sepenuhnya. Jika B menegaskan, bahwa penyelesaian sepenuhnya dilakukan atas saldo pinjamannnya sebelum uang kas digunakan untuk membayar saldo modal, mengingat prioritas yang dibrikan atas pinjaman sekutu tertentu dalam uniform partnership. Firma A, B, D & D Laporan Likuidasi 1 – 31 Mei 1987 Dan Kas
Saldo sebelum likuidasi Penjualan aktiva dan Pembagian kerugian Pembayaran kepada para Kreditor.......
Aktiva Lainnya
10.000
180.000
80.000
(180.000 )
Modal Laba
Rugi
Modal C ( 20 % )
Modal D ( 20 % )
Kewajiba n
Pinjama nB
Pinjama nD
Modal A ( 30 % )
75.000
6.000
5.000
42.000
31.500
20.500
10.000
(30.000)
5.000
1.500
(20.000 ) 500
(20.000)
6.000
(30.000 ) 12.000
6.000
5.000
12.000
1.500
500
(10.000)
90.000
75.000
(75.000 ) 15.000
(75.000)
Pembayaran pinjaman D terhadap saldo debet Dalam perkiraan modalnya Pembayaran kepada para Sekutu ( lihat skedule )
Persentas e Bagi Modal B ( 30 % )
(5.000)
5.000
15.000
6.000
12.000
(15.000 )
(5.250)
(9.750)
750
2.250
1.500
500
(5.000)
1.500
500
(5.000)
Investasi tambahan D.............. Pembayaran kepada para Sekutu..............
(10.000)
5.000 5.000
750
2.250
1.500
500
(5.000)
(750)
(2.250)
(1.500)
(500)
12
Firma A, B , C, & D Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu A ( 30 % )
B ( 30 % )
C ( 20 % )
D ( 20 % )
Saldo modal sebelum pembagian uang kas... 12.000
1.500
500
( 5.000 )
Ditambah : saldo pinjaman.. 6.000 Total kepentingan sekutu............ Kepentingan yang dibatasi kerugian yang mungkin sebesar $5000 bagi A, B, C jika D gagal menyetorkan jumlah kekurangan modalnya ( rasio 30 : 30 : 20 .... )
12.000
7.500
500
(5.000)
( 1.875 ) 10.125
( 1.875 ) 5.625
( 1.250 ) ( 750 )
5.000
( 375 )
( 375 )
750
9.750
5.250
Kepentingan yang dibatasi kerugian tambahan yang mungkin sebesar $750 bagi A dan B, jika C gagal untuk menyetorkan jumlah kekurangan modalnya ( rasio A, B – 30 : 30 )... Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu..... Pembayaran untuk menutup jaminan........
5.250
Pembayaran untuk menutup modal..........
9.750
Total pembagian uang kas.............
9.750
5.250
Uang kas yang dibayarkan kepada B dalam memenuhi saldo pinjamannya, kemudian akan diperoleh kembali untuk menutup kekurangan modalnya, dan kegagalan untuk memperoleh kembali ini dapat menyebabkan likuidator bertanggung jawab kepada sekutu yang menderita kerugian oleh pembagian uang kas yang terlalu cepat tersebut. Dalam hal seperti itu, likuidator harus menetapkan salah satu dari prosedur sebagai berikut : 1) Menetapkan prioritas hukum terhadap pinjaman sekutu tetapi membayar trustee atau wali dengan ketentuan, bahwa uang kas dapat diperoleh kembali untuk mengimbangi kekurangan modal jika hal ini terjadi pada satu orang sekutu; apabila tidak ada
13
kemungkinan untuk melakukan pengimbangan, maka uang kas itu dapat dibayarkan kepada sekutu ini. 2) Menangguhkan penyelesaian sampai seluruh jumlah kerugian yang harus ditutup oleh masing-masing sekutu dalam penyelesaian akhir, yang meliputi beban yang timbul ddari kegagalan para sekutu untuk memenuhi bagian mereka yang layak dalam kerugian perusahaan, dinilai; kemudian saldo pinjaman dapat digunakan untuk mengimbangi kekurangan modal dan pembagian uang kas dapat dilakukan. 3) Membagikan uang kas dengan suatu cara yang menetapkan kemungkinhan kerugian dimasa mendatang, yang meliputi beban yang timbul dari kegagalan para sektu untuk memenuhi bagian mereka yang layak dalam kerugian perusahaan; kemudian pembayaran atas saldo pinjaman dan atas saldo modal dapat dicegah jika saldo seperti itu dibutuhkan untuk menutup kerugian. Jika semua pihak mengetahui sifat dan arti penting permasalahannya, maka mereka tentu tidak berkeberatan terhadap pembagian uang kas seperti yang diketengahkan pada bagian (3) diatas ini. Pembagian uang kas apabila menyangkut saldo pinjama dan saldo modal, dengan demikian , sama dengan pembagian yang akan dilakukan jika total kepentingan berbentuk saldo modal. Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak Cukup untuk Membayar Para Kreditor a) apabila semua sekutu solven secara pribadi Contoh 5.(a). Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C, dan D hanya terealisai sebesar $60.000. Selanjutnya asumsikan bahwa semua sekutu solven secara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban terhadap perusahaan, yang mungkin timbul dari likuidasi. Kerugian sebesar $120.000 dibebankan terhadap saldo modal sekutu, dan uang kas yang ada sebesar $70.000 dibayarkan kepada kreditor. Pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal dilakukan. Dalam hal ini, para kreditor dengan total saldo sebesar $5.000 belum dibayar: A dan B mempunyai kekayaan positif dalam perusahaan masing-masing sebesar $6.000 dan $1.500, sementara C dan D berhutang kepada perusahaan masing-masing sebesar $3.500 dan $9.000. Jika C dan D membayar kepada perusahaan dalam penyelesaian kewajiban mereka, maka uang kas sebesar $12.500 dapat dibagikan kepada kreditor serta kepada A dan B dalam penyelesaian akhir. Dalam hal seperti ini, laporan likuidasi terbaca seperti pada halaman berikutnya.
Firma A, B, C & D Laporan Likuidasi 14
1 – 31 Mei 1987
Kas
Aktiva Lainnya
Kewajib an
Pinjam an B
Pinjam an D
Saldo sebelum likuidasi Penjualan aktiva dan pembagian kerugian
10.000
180.000
75.000
6.000
5.000
60.000
(180.00 0)
Pembayaran kepada para kreditor . . . . . . . .
70.000
75.000
(70.00 0)
(70.00 0)
6.000
5.000
6.000
(4.500)
(3.500)
(24.000 ) (14.000 )
6.000
(4.500)
(3.500)
(14.000 )
(3.500)
5.000 (9.000)
3.500
9.000
Mengimbangi pinjaman terhadap saldo debet dalam perkiraan modal
5.000
6.000
6.000 (5.000 )
Investasi tambahan dari C dan D . . . . . . . . .
5.000
(4.500 ) 1.500
Pembayaran kepada para kreditor . . . . . . . . . Pembayaran kepada para sekutu . . . . . . . .
12.500 12.500 (5.000) 7.500
(7.500)
(5.000)
Persentase Modal dan Bagi LabaRugi Modal Modal Modal Modal A B C D (30%) (30%) (20%) (20%) 42.000 31.500 20.500 10.000 (36.00 0)
(36.00 0)
(24.00 0)
4.500 6.000
1.500
6.000
1.500
6.000
(1.500 )
(6.000)
(5.000)
Dalam contoh di atas, penyelesaian dengan kreditor dicapai melalui setoran para sekutu yang defisit modal kepada persekutuan firma. Akan tetapi, asumsikan bahwa para kreditor telah mendapatkan aktiva persekutuan firma yang tidak cukup untuk memenuhi secara tuntas kewajiban persekutuan firma dan, dengan demikian, kreditor mengalihkan tuntutan mereka kepada masingmasing sekutu. Jika kreditor berhasil menagih saldo yang terutang kepada mereka sebesar $5.000 dari sekutu A, misalnya, maka kepentingan sekutu A dalam firma meningkat dengan sebesar $5.000. Pada penagihan akhir ketekoran modal dari sekutu-sekutu C dan D masing-masing sebesar $3.500 dan $9.000, sekutu A akan dibayar sebesar $11.500 dan sekutu B dengan sebesar $1.500. Harus kita perhatikan, bahwa apabila likuidasi diselesaikan dengan perolehan kembali seluruh ketekoran modal dari sekutu-sekutu yang bersangkutan, maka hasil-hasil yang sama dicapai terlepas dari siapa yang membayar kreditur-kreditur. Pada masing-masing asumsi itu, sekutu-
15
sekutu A dan B memperoleh-kembali masing-masing sebesar $6.000 dan $1.500, dan sekutusekutu C dan D menyetor masing-maing $3.500 dan $9.000. b) Apabila sekutu tertentu solven secara pribadi dan sekutu lainnya tidak. Contoh 5(b). dalam contoh diatas tadi diasumsikan bahwa semua sekutu solvensecara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban apapun yang timbul dalam pencapaian penyelesaian akhir. Akan tetapi, asumsikan bahwa sekutu tertentu insolven secara pribadi. Dalam hal seperti ini undang-undang mengharuskan pengaturan aktiva (marshaling of assets), dengan prosedur yang harus ditempuh sebagai berikut: Aktiva persekutuan firma pertama kali harus digunakan lebih dulu dalam penyelesaian atas kewajibannya sendiri, dan setiap aktiva terpisah masing-masing sekutu pertama kali harus digunakan untuk menyelesaikan kewajiban sekutu itu sendiri. Apabila seorang sekutu pailit atau ahliwarisnya insolven, maka klaim terhadap harta bendanya yang terpisah akan berurutan sebagai berikut: I. II. III.
Klaim yang harus dibayar kepada kreditor terpisah. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor persekutuan firma. Klaim yang harus dibayar kepada para sekutu lewat setoran.
Diasumsikan bahwa penjualan aktiva “firma A, B, C dan D” sebesar $60.000, pembayaran kepada kreditor sebesar $70.000, dan pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal. Kewajiban sebesar $5.000 tidak dibayar. Status pribadi masing-masing sekutu pada saat ini beserta kepentingan mereka masing-masing dalam persekutuan firma, baik positif maupun negatif, diperlihatkan dibawah ini.
Sekut u
A B C D
Status Pribadi Masingmasing Sekutu Di Luar Kepentingan Persekutuan Firma Aktiva
Kewajiban
$10.000 20.000 25.000 10.000
$20.000 15.000 15.000 10.000
Status Persekutuan Firma Kepentingan Dalam Persekutuan Firma $6.000 1.500
Kewajiban Kepada Persekutuan Firma
$3.500 9.000
Aktiva pribadi A dan D harus digunakan seluruhnya untuk membayar para kreditor pribadi. Akan tetapi, aktiva pribadi B dan C melebihi hutang pribadi mereka masing-masing dan kreditor persekutuan firma memperoleh jaminan (recourse) dari kedua sekutu ini untuk saldo klaim mereka. Kenyataan: bahwa B mempunyai kepentingan positif dalam persekutuan firma mengalihkan klaim mereka kepadanya. Di samping itu, kreditor pribadi A yang tidak dapat memenuhi seluruhnya dengan aktiva pribadi A, akan mengalihkan klaim mereka lewat likuidasi akhir persekutuan firma dan penyelesaian akhir kepentingan positif A. 16
Asumsikan bahwa kreditor persekutuan firma menagih dari B. sebelum para sekutu melakukan penyelesaian akhir, klaim terhadap D, yang secara pribadi insolven, dihapuskan dan membebani modal A, B dan C dalam rasio 30 : 30 : 20, C yang berhutang kepada persekutuan firma dan yang solven secara pribadi, membayar kepada A dan B, yang memiliki kekayaan positif dalam persekutuan firma: jumlah yang dapat diperoleh kembali atas kepentingan A digunakan untuk membayar kreditor pribadinya. Dengan mengasumsikan penyelesaian dengan cara ini, maka laporan likuidasi akan diselesaikan sepeti yang ditunjukkan berikut: Firma A, B, C & D Laporan Likuidasi
Kas
Saldo Pembayaran kepada para kreditor oleh B Jumlah yang harus ditagih dari D dan yang tak tertagih, yang dibebankan kepada A, B, dan C dalam rasio 30 : 30 : 20 Pembayaran C kepada A dan B
Aktiv a lainny a
Kewajib an
Pinja Pinja man man B D
5.000
1.500
Persentase Modal dan Bagi Laba-Rugi Moda Modal Modal Modal l A B C D (20% (30%) (30%) ) (20%) (3.50 (9.00 6.000 0) 0)
(5.000)
5.000 1.500
1.500 (1.50 0) 1 – 31 Mei 1987
(3.50 0)
(9.00 0)
(9000 )
1.625
(2.25 0) (5.75 0)
(1.62 5)
5.750
6.000
5.000
(3.375 )
(3.37 5)
2.625 (2.625 )
Jika sebagai pengganti tagihan dari B, kreditor persekutuan firma menagih dari C, maka penyelesaian akhir akan memberikan hasil bersih yang sama . B harus menyetor $1.875, yakni selisih antara beban pada modalnya untuk kekurangan modal D sebesar $3.375; C, setelah membayar kreditor pribadinya, harus menyetor $750 untuk menutup kekurangan modalnya sebesar $5.750, yang terdiri dari saldo debet dalam perkiraan modalnya sebesar $3.500, ditambah dengan beban untuk kekurangan modal D sebesar $2.250. Setoran B dan C sebesar $2.625 akan dibayarkan kepada A.
17
2.2 Persekutuan Firma-Usaha Likuidasi 2.2.1 Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan Pembagian uang kas kepada para sekutu dilakukan denga cara memungkinkan perkiraan modal mereka menyisakan saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin. Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi berlangsung, maka jumlah yang akan direalisasi atas aktiva yang masih harus di jual tidak di ketahui dan dengan demikian jumlah kerugian yang akan ditutup belum dapat ditetapkan. Dalam hal seperti ini, setiap pembagian kepada para sekutu harus dilakukan seakan-akan telah terjadi di masa lalu. Asumsi ini membutuhkan penetapan; 1. Kemungkinan total kerugian realisasi atas semua aktiva yang tersisa. 2. Kemungkinan para sekutu kekurangan modal atau yang mungkin kekurangan modal sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban mereka kepada perushaan. Akibat praktis dari prosedur ini adalah melakukan pembagian, yang memungkinkan penetapan sesegera mungkin kepentingan para sekutu dalam rasio laba-rugi.Sekali rasio laba-rugi dicapai, maka pembagian berikutnya dapat dilakukan dalam rasio laba-rugi ini. Dengan demikian, kepentingan para sekutu tetap dalam rasio laba-rugi ini dan mampu menutupi setiap kerugian di masa mendatang. Rasio Laba-Rugi yang Dicapai pada Cicilan Pertama Asumsikan bahwa A dan B adalah dua orang sekutu, yang membagi laba dalam rasio 60:40. Neraca per 1 oktober 1987 adalah sebagai berikut: Firma A & B Neraca Per1 Oktober 1987 Aktiva Kas……………………………….. AktivaLainnya………………….
$ 15.000 105.000
Total Aktiva……………………….. $120.000
Kewajiban Modal A Modal B
Kewajibandan Modal …………... ……………. ……………….
Total kewajibandan modal …
$ 20.000 75.000 25.000 $120.000
18
Kedua sekutu memutuskan untuk melikuidasi persekutuan firma.Selama bulan oktober, aktiva dengan nilai buku $70.000 direalisasi sebesar $55.000. Kewajiban sebesar $20.000 dibayar. Saldo perkiraan dalam buku persekutuan firm pada akhir bulan oktober adalah sebagai berikut: Kas
Aktiva
Kewajib
Modal
Modal B
Saldo sebelum likuidasi…......
15.000
Lainnya 105.000
an 20.000
A 75.000
25.000
Penjualan aktiva dan pembagian kerugian……
55.000 70.000
(70.000) 35.000
20.000
(9000) 66.000
(6.000) 19.000
(20.000) 50.000
35.000
66.000
19.000
Pembayaran kepada para kreditor Saldo……………………………
(20.000)
Pada saat ini tersedia uang kas $50.000 untuk dibagikan dan sementara itu total kepentingan mereka adalah sebesar $50.000. Karena jumlah uang kas yang tersedia bagi para sekutu di masa mendatang tidak diketahui, maka pembagian sekarang dianggap terjadi di waktu lalu. Skedul yang disusun untuk menetapkan pembagian uang kas terlihat sebagai berikut: Firma A & B Skedul yang menyertaiLaporanLikuidasi Jumlah Yang HarusDibayarKepadaPadaSekutu 31 Oktober 1987 Saldo modal sebelum pembagian uang kas…… Kepentingan yang dibatasi-kerugian yang mungkin sebesar $35.000 jika sisa aktiva tidak direalisasi, yang dapat dibebankan kepada para sekutu dalam rasio 60:40……….. Kepentingan bebas-jumlah yang harus dibayarkan kepada sekutu…………………………………………
A $66.000
B $19.000
(21.000)
(14.000)
$45.000
$ 5.000
Pembagian kas dengan cara ini memberikan kepada A modal sebesar $21.000 dan kepada B sebesar $14.000. Sekarang modal masing-masing sekutu ini yang ada dalam rasio 60:40. Tanpa mempersoalkan berapa kerugian yang mungkin nanti, dan juga apakah sekutu dibayar-lebih atau tidak, maka dengan demikian, sekutu yang bersangkutan wajib mengembalikan kelebihannya kepada perusahan. Dengan saldo modal dalam rasio laba-rugi, maka pembagian uang kas di masa mendatang dapat dilakukan dalam rasio laba-rugi ini.Asumsikan bahwa dalam bulan Nopember aktiva dengan
19
nilai buku $25.000 dijual seharga $10.000 dijual seharga $12.500. Maka laporan likuidasi yang mengikhtisarkan proses likuidasi lengkap terbaca sebagai berikut: Firma A & B LaporanLikuidasi 1 Oktober-31 Desember 1987
Saldo sebelum likuidasi…………. Oktober – penjualan aktiva dan pembagian kerugian…………….. Pembayaran kepada para kreditor… Oktober – cicilan kepada para sekutu (lihat skedul)…………………… Nopember penjualan aktiva dan pembagian kerugian………………. Nopember – cicilan kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi........... Desember-penjualan aktiva dan pembagian keuntungan………..... Desember-cicilan kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi
Kas
Aktiva Lainnya
Kewajiban
$ 15.000
$105.000
$20.000
55.000 $70.000 (20.000) $50.000
(70.000) $35.000
(9.000) $66.000
(6.000) $19.000
$35.000
$66.000
$19.000
$35.000
(45.000) $21.000
$14.000
(50.000) $10.000 10.000 (10.000)
Rasio Modal Dan BagiLaba-rugi Modal Modal A B 60% 40% $75.000 $25.000
$20.000 (20.000)
(25.000) 10.000
(9.000) $12.000 (6000)
$10.000
$ 6.000
(6.000) $ 8.000 (400 0) $ 4.000
(10.000)
1.500
(5000)
$12.500
7.500
5.000
(12.500)
(7.500)
(5.000)
$12.500
20
Ayat-ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi diperlihatkan seperti berikut: Dalam contoh berikut, jika penyelesaian dengan para sekutu ditangguhkan sampai semua aktiva terjual, maka pembagia uang kas akan sama jumlahnya dengan total uang kas yang tersedia lewat prosedur cicilan. Penjualan aktiva persekutuan firma dengan nilai buku $105.000, seharga $77.500 menghasilkan kerugian sebesar $27.500; A akan dibebani dengan 60%dari jumlah ini, atau sebesar $11.000. Kemudian, A dan B masing-masing berhak atas $58.000 dan $14.000. Transaksi Oktober – penjualan aktiva dengan nilai buku $70.000 seharga $55.000, rugi dibagikan dalam rasio 60 : 40 Pembayaran kepada para kreditor Oktober – pembayaran kepada para sekutu, yang menyisakan modal dengan saldo yang dapat menutup setiap kerugian di masa mendatang. Nopember – penjualan aktiva dengan nilai buku $25.000, seharga $10.000
Nopember – penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga $12.500 Desember – penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga $12.500
Desember – pembayaran kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi
Ayat Jurnal Kas ……………………….. $55.000 Modal A ………………….. 9.000 Modal B …………………... 6.000 Aktiva Lainnya………… $70.000 Kewajiban …………………. $20.000 Kas …………………….. $20.000 Modal A …………………. $45.000 Modal B …………………. 5.000 Kas ………………….. $50.000 Kas …………………….. Modal A ………………... Modal B ………………… Aktiva Lainnya …… Modal A ……………….. Modal B ……………….. Kas …………………. Kas …………………….. Aktiva Lainnya ……... Modal A …………….. Modal B …………….. Modal A ………………… Modal B …………………. Kas ………………….
$10.000 9.000 6.000 $25.000 $6.000 4.000 $10.000 $12.500 $10.000 1.500 1.000 $7.500 5.000 $12.500
Jika kepentingan A dan B terdiri dari saldo pinjaman dan modal, maka kepentingan ini disatukan dan jumlah yang harus diambil sama dengan total saldo ini dalam penetapan pembagian uang kas yang layak. Akan tetap, saldo pinjaman dan modal tidak harus disatukan dalam perkiraan mengingat perbedaan yang harus dibuat antara saldo pinjaman dan saldo modal oleh ketentuan hukum dan oleh kenyataan, bahwa bunga mungkin masih harus dibayarkan atas saldo pinjaman. Apabila ditentukan bahwa uang kas harus disediakan bagi sekutu tertentu, maka uang kas ini harus digunakan lebih dulu untuk mengurangi saldo pinjaman. Rasio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah Cicilan Pertama 21
Dalam mempertimbangkan kemungkinan kerugian atas semua sisa aktiva mungkin akan didapati, bahwa kepentingan skeutu tertentu tidak cukup untuk memenuhi kontingensi. Kemudia harus ditentukan kemungkinan, bahwa sekutu yang kekurangan modal tidak dapat memenuhi kewajiban mereka kepada perusahaan. Dalam hal ini, pembagian pertama tidak akan berhasil untuk menetapkan kepentingan para sekutu dalam rasio laba rugi. Selanjutnya, penentuan pembagian uang kas berikutnya akan membutuhkan pertimbangan kerugian yang mungkin atas realisasi sisa aktiva. Setiap pembagian harus diusahakan untuk membawakan kepentingan para sekutu mendekati rasio laba rugi. Setelah rasio laba rugi tercapai, kemudian pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam rasio ini. Prosedur yang digunakan dalam contoh mengasumsikan bahwa X, Y, dan Z berbagi laba rugi dalam rasio 50 : 30 : 20. Neraca disusun tepat sebeblum likuidasi terbaca sebagai berikut : Firma X, Y, & Z Neraca Per 1 Juli 1987 Aktiva Kewajiban dan Modal Kas ………………………………. $ 10.000 Kewajiban …………………………. $52.500 Aktiva Lainnya …………………... 230.000 Pinjaman X ………………………... 12.500 Pinjaman Y ……………………….. 10.000 Modal X ………………………….. 65.000 Modal Y …………………………… 50.000 Modal Z ……………………………. 50.000 ________ _______ Total Aktiva …………………... $240.000
Total kewajiban dan modal …….. $240.000
Aktiva secara berturut-turut dijual dan uang kas dari realisasi aktiva dibagikan kepada para sekutu pada tiap akhir bulan. Realisasi aktiva dilakukan berturut-turut sebagai berikut : Juli
: Aktiva dengan nilai buku $70.000, dijual seharga $50.000
Agustus
: Aktiva dengan nilai buku $30.000, dijual seharga $20.000
September
: Aktiva dengan nilai buku $25.000, dijual seharga $12.500
Oktober
: Aktiva dengan nilai buku $105.000, dijual seharga $50.000
Proses likuidasi diikhtisarkan dalam laporan likuidasi dan skedul pendukungnya sebagai berikut :
22
Firma X, Y & Z Laporan Likuidasi 1 Juli – 31 Oktober 1987 kas
Saldo sebelum likuidasi…..
Aktiva
Kewajiba
Pinjaman
Pinjama
Rasio modal dan bagi laba
lainnya
n
X
n
Modal X
Modal Y
Mo
Y
50%
30%
20%
10.000
65.000
50.000
50.
(10.000)
(6.000)
(4.
10.000
230.000
50.000
(70.000)
60.000
160.000
52.500
12.500
Juli - penjualan aktiva dan pembagian kerugian…. Pembayaran pada kreditor…
(52.500) 7.500
52.500
12.500
10.000
55.000
44.000
46.
12.500
10.000
55.000
44.000
46.
(52.500) 160.000
Juli - cicilan pada sekutu (skedul A)…………………
(7.500)
(7. 160.000
12.500
10.000
55.000
44.000
38.
(5.000)
(3.000)
(2.
50.000
41.000
36.
(500)
(9.
50.000
40.500
27.
(6.250)
(3.750)
(2.
43.750
36.750
24.
(5.250)
(3.
43.750
31.500
21.
(27.500)
(16500)
(11
Agustus - penjualan aktiva dan pembagian kerugian….
20.000
(30.000)
20.000
130.000
12.500
10.000
Agustus-cicilan pada sekutu (skedul B)………………..
(20.000)
(10000) 130.000
12.500
September-penjualan aktiva dan pembagian kerugian… September - cicilan pada sekutu (skedul C)……….
12.500
(25.000)
12.500
105.000
(12.500)
pembagian kerugian… Oktober-cicilan pada sekutu dalam laba-rugi…………..
(3.750) 105.000
Oktober - penjualan aktiva dan 50.000
12.500
8.750
(105000)
50.000
8.750
16.250
15.000
10.
(50.000)
(8.750)
(16.250)
(15000)
(10
Firma X, Y, & Z Skedul A – Yang menyertai laporan likuidasi 23
Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu 31 Juli 1987 X 50% Y 30% Saldo modal sebelum pembagian uang kas …... $55.000 $44.000 Ditmabah : saldo pinjaman …………………... 12.500 10.000
Z 20% $46.000
Total kepentigan sekutu ……………………… Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $160.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………...
$67.500
$54.000
$46.000
(80.000)
(48.000)
(32.000)
Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yang mungkin (rasio Y dan Z – 30 : 20) ……………………………….
(12.500)
$6.000
$14.000
(7.500)
(5.000)
(1.500)
$9.000
12.5000
Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $1.500 bagi Z, jika Y tak mampu memenuhi kekurangan modalnya ……………………………………...
1.500
Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada Z atas modalnya ………….
(1.500) $7.500
Firma X, Y, & Z Skedul B – Yang menyertai laporan likuidasi Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu 31 Agustus 1987 X 50% Y 30% Saldo modal sebelum pembagian kas …...…... $55.000 $41.000 Ditmabah : saldo pinjaman …………………... 12.500 10.000
Z 20% $36.500
Total kepentigan sekutu ……………………… Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $130.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………...
$62.500
$51.000
$36.500
(65.000)
(39.000)
(26.000)
Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yang mungkin (rasio Y dan Z – 30 : 20) ……………………………….
(2.500)
$12.000
$10.500
(1.500)
(1.000)
Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu …....
$10.5000
$9.500
Pembayaran untuk menutup pinjaman ……….. Pembayaran untuk menutup modal …………...
$10.000 500
$9.500
Total pembagian uang kas …………………….
$10.500
$9.500
2.5000
Firma X, Y, & Z Skedul C – Yang menyertai laporan likuidasi 24
Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu
Saldo modal sebelum pembagian uang kas …... Ditmabah : saldo pinjaman …………………... Total kepentigan sekutu ……………………… Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $105.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………... Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu …… Pembayaran untuk menutup pinjaman ……….. Pembayaran untuk menutup modal …………...
X 50% $43.750 12.500
Y 30% $36.750
Z 20% $24.500
$56.250
$36.750
$24.500
(52.500)
(31.500)
(21.000)
$ 3.750
$5.250
$3.500
$5.250
$3.500
$3.750
Dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu, hal-hal yang harus dipertimbangkan ialah kemungkinan (1) bahwa kerugian akan timbul dari sisa aktiva yang tidak terjual dan (2) bahwa kegagalan akan timbul bagi perusahaan untuk memperoleh kembali sesuatu dari para sekutu yang mungkin kekurangan modal dalam keadaan ini. kerugian seperti ini dipertimbangkan hanya untuk tujuan penetapan pembagian uang kas yang layak ; perkiraan modal sekutu dalam buku besar akan dipengaruhi hanya oleh laba dan rugi yang terjadi pada penjualanaktiva persekutuan firma.
2.2.2 Program Pembagian Uang Kas
25
Dalam beberapa hal mungkin dikehendaki untuk menyusun lebih duluprogram, untuk pembagian uang kas yang dapat tersedia selama proses likuidasi berlangsung. Apabila uang kas diperoleh dari penjualan aktiva, maka uang kas ini akan dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan program ini. Untuk menggambarkan sifat dari pendekatan alternatif ini, asumsikan bahwa perkiraan modal F dan G tepat menjelang persekutuan firma likuidasi adalah sebagai berikut : Modal F $ 30.000
Modal G $ 25.000
Asumsikan bahwa F dan G berbagi laba dalam ratio yang sama. Karena F tidak harus menutup daam jumlah yang lebih besar untuk setiao kerugian realisasi aktiva daripada jumlah kerugian realisasi yang harus ditutup oleh G , maka jelas, bahwa uang kas pertama yang tersedia untuk dibagikan kepada para sekutu harus dibayar kepada F. F dapat dibayar dengan total $5.000 sebelum saldo modalnya dikurangi sampai jumlahnya sama dengan saldo G. karena perkiraan modal ditetapkan dalam ratio laba rugi, maka pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam ratio ini dalam hal ini dengan ratio yang sama. Akan tetapi asumsikan bahwa F dan G berbagi laba masing-masing 75% dan 25% dalam hal ini, G harus menerima lebih dulu pembagian uang kas. Kerugian yang dapat di bebankan kepada G yang mengurangi modalnya sampai sama dengan 1/3 dari saldo perkiraan modal F, sebelum F memperoleh bagian dalam pembagian uang kas. G , kemudian, harus menerima $5.000 uang kas pertama yang tersedia. Dengan modal dalam ratio laba dan rugi, maka pembagian uang kas selanjutnya layak dilakukan pada F dan G masing-masing dalam ratio laba-rugi 75% dan 25%. Kenyataanya bahwa klaim G mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar $15.000 yang dapat kita tetapkan dalam contoh di muka. Akan tetapi, sering terjadi bahwa saldo modal dan ratiolaba-rugi tidak dapat segera kita analisis. Untuk ini kita perlu membuat perhitungan tersendiri untuk menentukan program prioritas. Perhitungan yang ditetapkan dalam kaitannya deengan contoh di atas, di perlihatkan sebagai berikut :
Prosedur
Penjelasan 26
Menghitung Kemampuan Sekutu Menutup Kerugian: Kerugian Yang Rasio laba Akan Ditutup Modal Dan Rugi Dengan Kepentingan Sekutu F $30.000 : 0,75 = $40.000 G $25.000 : 0,25 = $100.000 Menghitung Prioritas menurut kelebihan kepasitas Menutup Kerugian :
Kepentingan masing masing sekutu di bagi dengan bagiannya dlam laba dan rugi yntuk memperoleh kerugian maksimum, yang dapat ia tutup. Kalkulasi ini menunjukkan, bahwa kerugian sebesar $40.000 akan mengkonsumsi semua modal F, tetapi kalkulasi ini akan menetapkan kerugian sebesar $100.000 untuk mengkosumsi modal G.
Kapasitas G dalam menutup kerugian lebih besar daripada kapasitas F dengan sebesar $60.000. pembayaran keada G dapat dilakukan pada saat Kelebihan Kapakapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih Sitas G Bagian G Klaim besar daripada kapasitas F. Untuk memperoleh Menutup keDalam LabaPrioritas kapasitas menutup kerugian dari kepentingan rugian Rugi G seorang sekutu , kepentingan ini dibagi dengan bagianya dalam laba rugi, untuk memperoleh $60.000 X 0,25 = $15.000 jumlah modal yang dinyatakan oleh kelebihan kapasitas menutup kerugian , kelebihan ini dikalikan dengan bagian sekutu bersangkutan dalam laba-rugi. Kelebihan kapasitas G dalam menutup kerugian,sebesar $60.000, dikalikan dengan bagiannya dalam laba rugi, 0,25 sama dengan kepentingan yang dinyatakan dengan kelebihan ini. Setelah Prioritas Ditetapkan, Kemudian Setelah uang kas sebesar $15.000 dibayarkan Pembagian Uang Kas Dapat Dilakukan Dalam kepada G, maka kepentingan para sekutu berada Rasio Laba Rugi dalam rasio laba-rugi. Pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam rasio ini.
Contoh Pengembangan Program Prioritas Pembayaran
27
Perkembangan dan penggunaan program prioritas pembayaran, yang menyangkut dua orang sekutu atau lebih. Contoh ini didasarkan pada data-data yang diberikan dalam contoh “firma X, Y & Z” di muka. Dengan membagi kepentingan masing-masing sebesar $77.500,$60.000, dan $50.000 dengan rasio 0,50, 0,30, dan 0,20, kita peroleh saldo penutup kerugian bagi X,Y, dan Z masingmasing sebesar $155.000,$200.000, dan $250.000. Hal ini menunjukkan, bahwa Z harus mendapat urutan pertama dalam pembagian uang kas. Kepentingan Z dapat dikurangi dengan pembayaran sampai saat dimana kapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih besar daripada kapasitas Y. Pada saat ini, uang kas harus dibagikan kepada Z dan Y. Kepentingan Y dan Z dapat dikurangi dengan pembayaran bersama sampai saar di mana kapasitas dua sekutu ini, dalam menutup kerugian, tidak lebih besar daripada kapasitas X. Pada saat ini, kepentingan X, Y,dan Z akan berada dalam rasio laba dan rugi, dan pembagian uag kas berikutnya layak dilakukan dalam rasio ini. Pengembangan program prioritas pembayaran Nampak seperti dibawah ini. Firma X, Y & Z Program Prioritas Uang Kas Dalam Likuidasi Persekutuan Firma 1 Juli 1987
Saldo modal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Saldo pinjaman . . . . . . . . . . . . . . . . . Rasio laba dan rugi . . . . . . . . . . . . . .
X $65.000 12.500
Y $50.000 10.000
Z $50.000
$77.500
$60,000
$50.000
50%
30%
20%
$155.000
$200.000
$250.000
$200.000
(50.000) $200.000
Pembayaran kepada X Y Z
saldo penutup kerugian (kepentingan dibagi dengan presentase laba-rugi sekutu . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. Pembagian I : uang kas kepada Z untuk mengurangi saldo penutup kerugiannya sampai jumlah yang dilaporkan oleh Y ; pengurangan sebesar $50000 membutuhkan pembayaran sebesar 0,20 X $50000… $155.000
$10.000
Pembagian II: uang kas kepada Y dan Z untuk mengurangi saldo penutup kerugian mereka sampai jumlah yang dilaporkan untuk X:
28
pengurangan sejumlah $45000 membutuhkan pembayaran sebagai berikut : Kepada Y : 0,30 x $ 45000, atau $13500 Kepada Z : 0,20 x $45000, atau $9000 $155.000
(45.000) $155.000
(45.000) $155.000
$13.500 $13.500
9.000 $19.000
Pembagian III : Pembagian uang kas berikutnya dapat dilaksanakan dalam rasio laba-rugi
Dalam pengembangan program prioritas pembayaran untuk firma X , Y dan Z pada awal likuiditas , kerugian maksimum yang dapat ditutup oleh masing-masing kepentingan sekutu kita hitung lebih dahulu. Saldo pinjaman disatukan dengan saldo modal untuk menetapkan kepentingan para sekutu dan kepntingan ini dibagi kepada masing-masing sekutu menurut rasio laba rugi yang dinyatakan dalam persentase. Kemudian uang kas dibagikan dengan cara, yang memungkinkan kepentingan para sekutu lebih mendekati saat di mana mereka dapat menutup kerugian persekutuan. Informasi yang diberikan dalam program prioritas pembayaran di atas ini di iktisharkan sebagai berikut : (1) Uang kas pertama $10.000 yang tersedia bagi para sekutu yang harus dibayarkan lebih dulu kepada Z. (2) Uang kas berikutnya sebesar $22.500 harus dibayarkan kepada Y dan Z dalam rasio 30 : 20. (3) Jumlah yang melebihi $32.500 harus dibayarkan kepada X,Y, dan Z dalam rasio laba-rugi 50 : 30 : 20. Pembagian Cicilan Berdasarkan Program Prioritas Pembayaran Untuk memperoleh kejelasan mengenai penggunaan program prioritas pembayaran, asumsikan bahwa uang kas yang tersedia untuk dibagikan kepada X,Y, dan Z tiap bulan sama seperti disebutkn dalam contoh kita di muka. Dengan demikian , uang kas yang tersedia bagi para sekutu adalah sebagai berikut : Juli ………………………………………… $7.500 Agustus …………………………………… $20.000 September ………………………………... $12.500 Oktober …………………………………… $50.000 Pembagian uang kas dengan cara cicilan dihitung sebagai berikut :
29
Cicilan Bulan Juli-$7.500 Dapat Dibayar Kepada X Y Z Pembagian I : dapat dibayarkan kepada Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $ 10000 Jumlah yang dapat dibayarkan kepada Z dalam bulan Juli . . . . . . .. . . . . . 7500 Saldo Pembagian I. . . . . . . .. . . . . . . $ 2500
$7.500 $7.500 Dapat Dibayar Kepada X Y Z
Pembagian I - saldo yang dapat dibayarkan kepada Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $2500 Jumlah yang dapat dibayrkan kepada Z dalam bulan Agustus . . . . . . . . . . .2500 Pembagian II - dapat dibayarkan kepada Y dan Z , rasio 30 : 20 . . . . . . . . . . $22500 jumah yang dapat dibayarkan kepada Y dan Z dalam bulan Agustus . . . . . 17500 pembagian III -saldo . . . . . . . . . . . . . . . $5000
Cicilan Bulan Agustus$20.000
$2.500
-
$10.500 $10.500
7000 $9.500
Cicilan Bulan September - $12.500 Dapat Dibayar Kepada X Y Z Pembagian II -saldo yang dapat dibayarkan kepada Y dan Z, rasio 30 : 20 $50000 Jumlah yang dapat dibayarkan kepada Y dan Z dalam bulan Sempember . . 5000 pembagian III - dapat dibayarkan kepada X, Y,dan Z rasio 50 : 30 : 20. . . . . $75000
$3.750 $3.750
$3.000
$2.000
2.250 $5.250
1.500 $3.500
Cicilan Bulan Oktober - $50.000 Dapat Dibayar Kepada X Y Z pembagian III - dapat dibayarkan kepada 30
X, Y, dan Z , rasio 50 : 30 : 20
$25.00 0
$15.00 0
$10.00 0
Pembagian uang kas kepada X, Y dan Z yang dikempangkan dari program prioritas pembayaran, adalah sama dengan pembagian uang kas yang dihitung dengan mempertimbangkan kerugian yang mungkin atas aktiva yang tak terjual dan pembagian uang kas yang dilakkan menurut modal bebas para sekutu (lihat halaman 95-96). Sebagaimana halnya dengan contoh di muka, uang kas yang dibayarkan kepada masing-masing sekutu digunakan lebih dulu untuk membayar atau menutup setiap saldo pinjaman yang mungkin dipunyai oleh salah seorang sekutu. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi “ firma X, Y dan Z dan laporan likuidasi yang mengikhtisarkan kegoatan untuk periode empat bulan, kemudia, akan sama seperti dalam contoh dimuka. Selama proses likuidasi mungkin sulit atau lebih tepat tak mungkin untuk menetapkan keuntungan atau kerugian penjualan masing-masing aktiva. Dalam hal ini, penetapkan keuntungan atau kerugian dapat ditangguhkan sampai semua aktiva terjual ; pada waktu itu, selisih anatar nilai buku aktiva dan jumlah yang direalisasi dari penjualannya akan ditetapkan sebagai keuntungan atau kerugian likuidasi dan akan dilaporkan dalam perkiraan modal. Kerugian atau keuntungan baik yang ditetapkan sekarang maupun ditetapkan sekarang maupun ditetapkan saat likuidasi tidak akan mempengaruhi pembagian uang kas, karena kerugian dan keuntungan dipindahkan ke perkiraan modal dalam rasio laba-rugi dan tujuan dari prosedur pembagian uang kas ialah untuk menetapkan kepentingan para sekutu dalam rasio laba dan rugi sedini mungkin. Penyusunan program prioritas pembayaran dan penentuan pembagian uang kas, yang sesuai dengan program seperti ini, relative kompleks , jika menyangkut banyak sekutu dan laba-rugi tidak dibagikan dengan cara sederhana. Dalam hal ini, lebih mudah untuk menentukan pembagian uang kas menurut metode yang pertama, yang menyangkut penetapan kerugian yang mungkin atas sisa aktiva pada setiap pembagian uang kas.
BAB III PENUTUP III.1.......................................................................................................KESIMPULAN
31
3.1.1 Likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus pemberesan dengan cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang diantara para pemilik. Prosedur Likuidasi : 1. Rekening – rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. 2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang kas, apabila ada perbedaan antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan laba atau rugi yang diperuntukkan atau dibebankan ke pada para sekutu dalam resio laba-rugi.3. apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.4. Apabila uang kas sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman dan saldo modal sekutu. 3.1.2 Pembayaran sekutu setelah realisasi selesai diasumsikan, bahwa aktiva persekutuan firma direalisasi dengan jumlah-jumlah kas yang berbeda. Asumsi ini adalah sebagai berikut : 1.Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu; 2. Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu Ke Perkiraan Modalnya; 3. Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Seorang Sekutu Saja; 4. Kerugian Realisasi Aktiva Yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Lebih Dari Seorang Sekutu; 5. Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak Cukup untuk Membayar Para Kreditor: a) apabila semua sekutu solven secara pribadi, b) Apabila sekutu tertentu solven secara pribadi dan sekutu lainnya tidak. 3.1.3 Prosedur penetapan pembagian cicilan terdapat dua ratio: 1. Rasio Laba-Rugi yang Dicapai pada Cicilan Pertama; 2. Ratio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah Cicilan Pertama. 3.1.4 Program pembagian uang kas terdapat dua metode: 1. Pengembangan program prioritas pembayaran; 2. Pembagian cicilan berdasarkan program prioritas pembayaran.
DAFTAR PUSTAKA Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1996.
32