Kelompok 2 - Rosemary [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ELEKTIF KEPERAWATAN ROSEMARY



Dosen Pembimbing : Disusun Oleh : 1. Chessa Rachmadian D



(P27820119011)



2. Chintia Indriyani Safitri



(P27820119012)



3. Dhea Putri Maghfiro



(P27820119013)



4. Dita Febrianti



(P27820119014)



5. Firnanda Dwi Rahmadani (P27820119015) 6. Firsta Nanda Haciki R



(P27820119016)



7. Fisca Aza Nisaul K



(P27820119017)



8. Genvilla Dikytami Putri



(P27820119018)



9. Indah Rahmawati



(P27820119019)



10. Inka Dwi Oktavia



(P27820119020)



TINGKAT II REGULER A POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektif Keperawatan makalah ini berisi tentang “Rosemary”. Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang di dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, segi redaksional maupun segi pengkajian dan pemilihan bahan literatur sebagai landasan teori. Keadaan tersebut disebabkan adanya keterbatasan dalam diri penulis sendiri. Penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih bagi mereka yang telah memberikan bantuan dan pengarahan dalam penyelesaian makalah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.



Surabaya, 21 Oktober 2020



i



DAFTAR ISI KAT A PENGANTAR.....................................................................................i DAFTAR ISI....................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1 1.1



LATAR BELAKANG.............................................................................1



1.2



RUMUSAN MASALAH........................................................................1



1.3



TUJUAN.................................................................................................2



1.4



MANFAAT.............................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3 2.1



DEFINISI ROMEMARY........................................................................3



2.2



MANFAAT ROSEMARY......................................................................3



2.3



KANDUNGAN PADA ROSEMARY....................................................5



2.4



METODE PEMBERIAN ROSEMARY.................................................5



BAB III PENUTUP.......................................................................................................8 3.1



KESIMPULAN.......................................................................................8



3.2



SARAN...................................................................................................8



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman rosemary (Rosmarinus officinalis L.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsisri. Tidak hanya dapat dijadikan tanaman hias akan tetapi dapat digunakan secara modern yaitu untuk fungsi estetika dan fungsional. Rosemary memiliki fungsi lain yaitu sebagai rempah dan herba. Tanaman yang berasal dari Eropa ini dapat hidup dengan baik dalam kondisi yang kering dan sejuk di daerahnya. Jika dilihat tanaman ini hampir menyerupai anak cemara, namun bila diteliti lebih cermat tanaman ini memiliki aroma khas seperti minyak kayu putih, dan memiliki bunga yang berwarna ungu. Kandungan minyak atsiri dalam rosemary banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan. Sealain itu tanaman rosemary biasanya digunakan sebagai aromaterapi karena terdapat kandungan minyak atsisri didalamnya. Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif  yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal



sebagai



minyak



esensial,



dan



senyawa



aromatik



lainnya



dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.Aromaterapi sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Kata "aromaterapi" digunakan oleh kimiawan Perancis Rene-Maurice Gattefosse pada tahun 1920-an, yang mencurahkan hidupnya untuk meneliti sifat penyembuhan minyak esensial setelah musibah laboratorium parfumnya . 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari tanaman rosemary? 2. Apa manfaat dari tanaman rosemary? 3. Apa kandungan yang ada pada tanaman rosemary?



1



2



4. Bagaimana metode pemberian pada tanaman rosemary? 5. Bagaimana mekanisme kerja pada tanaman rosemary? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui definisi dari tanaman rosemary 2. Mengetahui manfaat dari tanaman rosemary 3. Mengetahui kandungan yang terdapat pada tanaman rosemary 4. Mengatahui metode pemberian pada tanaman rosemary 5. Mengetahui mekanisme kerja pada tanaman rosemary 1.4 Manfaat Makalah ini dibuat agar penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang manfaat dari tumbuhan rosemari dan dapat mengetahui manfaat dari tumbuhan rosemary bagi kesehatan



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Rosemary Rosemary (Rosmarinus officinalis) atau lebih dikenal di Indonesia sebagai rosmarin ini  berasal dari Mediterania, Eropa. Jika dilihat tanaman ini hampir menyerupai anak cemara, namun bila diteliti lebih cermat tanaman ini memiliki aroma khas seperti minyak kayu putih, dan memiliki bunga yang berwarna ungu Tumbuhannya relatif tahan kering, serta memiliki khasiat pengobatan serta pengusir serangga serta hama lainnya. Teh rosemari dapat membantu mengatasi masalah reumatik dan gejala flu. Tanaman ini biasanya cocok digunakan sebagai teh maupun bahan makanan Tanaman ini banyak mengandung kalsium, zat besi, dan Vitamin B6. Dalam perbanyakan tanaman ini biasanya melalui pencangkokan. 2.2 Manfaat Rosemary 1. Memelihara kesehatan otak Kandungan zat anti radang dan antioksidan dalam rosemary terlihat dapat mengurangi risiko terjadinya penurunan daya ingat dan gangguan konsentrasi. Tak hanya itu, berbagai studi kesehatan juga menunjukkan bahwa ekstrak rosemary terlihat dapat membantu melancarkan aliran darah pada otak dan memelihara kesehatan sel-sel otak agar tercegah dari demensia dan penyakit Alzheimer. 2. Menyuburkan pertumbuhan rambut Bagi yang mengalami kebotakan, senyawa yang terkandung di dalam minyak rosemary dapat membantu menstimulasi pertumbuhan rambut. Beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan minyak rosemary dengan cara dioleskan pada kulit kepala 2 kali sehari selama enam bulan terlihat dapat



3



4



menebalkan dan merangsang pertumbuhan rambut. Efektivitas minyak rosemary bahkan dikatakan hampir serupa dengan obat penumbuh rambut minoxidil.



3. Menurunkan kadar gula dalam darah Rosemary memiliki kandungan asam karnosik dan asam rosmarinik yang memiliki efek menyerupai hormon insulin. Oleh sebab itu, tanaman herbal ini dianggap baik untuk dikonsumsi bagi Anda yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil. Meski demikian, efektivitas rosemary jika digunakan sebagai obat alternatif untuk menurunkan gula darah pada penderita diabetes masih perlu diteliti lebih lanjut. Jika Anda memiliki penyakit diabetes atau tengah mengonsumsi obat antidiabetes, sebaiknya penggunaan obat atau suplemen herbal rosemary dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.



4. Menjaga kesehatan mata Sebuah studi menunjukkan bahwa ekstrak rosemary terlihat dapat memelihara kesehatan mata dan mengurangi risiko terjadinya penyakit mata yang disebabkan oleh penuaan, misalnya degenerasi makula. Selain itu, kandungan antioksidan asam rosmarinik dalam rosemary juga diduga dapat mencegah penyakit katarak dan menghambat perkembangannya agar tidak menjadi katarak yang berat.



5. Memperbaiki suasana hati Terdapat beberapa studi yang menyatakan bahwa rosemary terlihat dapat memberikan efek relaksasi, memperbaiki suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, hingga meredakan stres dan rasa cemas. Manfaat tersebut bisa diperoleh dari penggunaan rosemary sebagai teh herbal atau sebagai aromaterapi.



5



6. Meringankan nyeri Minyak esensial rosemary diketahui mengandung zat anti radang yang dapat membantu meredakan nyeri. Zat anti radang ini terlihat dapat membantu meringankan nyeri akibat nyeri otot, nyeri sendi, dan kram atau nyeri saat menstruasi. 2.3 Kandungan Pada Rosemary Family Lamilaceae atau disebut Labiataae merupakan salah satu family tumbuhan yang kaya akan minyak atsiri. Rosemary (Rosmarinus officinalis) merupakan spesies dari family Lamilaceae dan dari genus Rosmarinus. Minyak atsiri dari Rosmarinus officinalis yang tumbuh di provinsi Sichuan, Cina telah dilaporkan mengandung 1,8-cineole, -pinene, dan -pinene (Wang dkk, 2008). Penelitian yang dilakukan Gachkar dkk (2007), melaporkan kandungan utama dari rosemary adalah piperitone, linalool, dan -pinena. Sedangkan hasil penelitian dari Graber dkk (2010), menyebutkan kandungan utama dari minyak atsiri rosemary adalah -mirsen, kampor, -pinene, dan 1,8-cineole.               Penelitian yang dilakukan oleh Ari Wibowo (2012), menyatakan dalam ekstrak daun rosemary mengandung komponen senyawa mayornya antara lain pinene, 1,8-cineole, dan verbenone. Senyawa -pinene dan verbenone sebagai senyawa mayor pada rosemary juga ditemukan di Algeria (Bousbia, 2009). Sedangakan di pulau Sardinia, senyawa utama minyak atsiri rosemary adalah pinene, borneol, champene, camphor, verbenone, dan bornyl acetate (Gackar, 2007). Senyawa mayor yang terkandung dalam rosemary dapat berbeda, yang di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu musim, letak geografis, keadaan tanah, factor genetika, bagian tanaman, perlakuan dalam memanen dan penyimpanan (Husein, 2009). 2.4 Metode Pemberian Rosemary Metode pemberian rosemary menggunakan desain pre experimental dengan pendekatan one group pre test-post test design. Dalam desain ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan aromaterapi rosemary yang diawali dengan pre-test dan setelah pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali



6



dengan post test. Setelah dilakukan pre test peneliti memberikan intervensi aromaterapi rosemary dengan frekuensi 1 x sehari dan dilakukan setelah pelajaran selesai di kelas selama 6 hari berturut-turut. Langkah– langkah dalam memberikan intervensi aromaterapi rosemary yaitu: 1.



Anak diminta untuk keluar ruangan terlebih dahulu setelah pelajaran di kelas selesai.



2.



Peneliti mempersiapkan aroma terapi di ruangan kelas berukuran 7x8 m dengan cara meneteskan 9 tetes minyak rosemary dengan menggunakan spuit 3 cc (jarum sudah dilepas). Lalu menambahkan 26 ml air dalam tungku. Setelah itu, peneliti meletakkan keempat tungku di masing-masing tempat yang telah ditentukan, yaitu 2 di depan kanan-kiri dan 2 di belakang kanankiri dengan jarak 0,5 m dari sisi samping ruang kelas. Kemudian peneliti menyalakan lilin pada masing-masing tungku.



3.



Setelah aroma terapi menyebar di ruangan selama 10 menit, responden baru boleh masuk keruangan.



4.



Aromaterapi dihirup responden selama 15 menit.



5.



Selama menghirup aromaterapi anak bisa sambil makan dan peneliti memberikan hiburan berupa materi PHBS, yaitu pentingnya cuci tangan, cuci tangan 7 langkah, jajanan yang sehat, pentingnya memakai sandal setiap keluar rumah dikarenakan kebanyakan responden jarang memakai sandal ketika keluar bermain. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengisi kegiatan dan anak tidak bosan, tetapi tetap dengan suasana santai.



6.



Setelah 15 menit berlalu, peneliti mematikan aromaterapi tersebut.



7.



Selama 15 menit intervensi, peneliti terus mengontrol tanda-tanda alergi terhadap aromaterapi rosemary.



8.



Apabila selama diberikan maupun sesudah diberikan intervensi aromaterapi rosemary anak merasa pusing, mual, sesak, dan bersin-bersin sebagai efek samping dari alergi terhadap bau aromaterapi, maka peneliti dan bidan desa langsung meminta dan membantu anak tersebut untuk keluar dari ruangan kelas yang digunakan penelitian, serta segera memberikan penanganan medis terhadap anak tersebut. Namun, dalam penelitian ini tidak ada responden yang mengalami tanda gejala alergi terhadap aromaterapi rosemary.



7



9.



Pengawasan terhadap risiko alergi atau tanda-tanda awal alergi (pusing, mual, sesak, dan bersin-bersin) dilakukan oleh peneliti, bidan desa, dan wali kelas setiap hari selama penelitian berlangsung dan diamati juga setelah 30 menit diberikan intervensi aromaterapi.



2.5 Mekanisme Kerja Rosemary Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Ketika kita menghirup uap minyak esensial, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi. Aroma dari rosemary akan merangsang area hipotalamus di otak untuk memproduksi hormon serotonin yang dapat memperbaiki suasana hati. Tidak hanya itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak jantung, tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan. Jika digunakan dengan cara dioles, molekul dari minyak esensial dapat menimbulkan efek tertentu, seperti antigatal pada kulit atau antinyeri pada sendi. Namun terkadang, efek yang ditimbulkan justru negatif, misalnya iritasi atau radang.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Rosemary (Rosmarinus officinalis) atau lebih dikenal di Indonesia sebagai rosmarin memiliki aroma khas seperti minyak kayu putih, dan memiliki



bunga



yang



berwarna



ungu.



Tanaman



ini



banyak



mengandung kalsium, zat besi, dan Vitamin B6. Rosemary memiliki khasiat pengobatan serta pengusir serangga serta hama lainnya. Teh rosemari dapat membantu mengatasi masalah reumatik dan gejala flu. Tanaman ini biasanya cocok digunakan sebagai teh maupun bahan makanan. Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Ketika kita menghirup uap minyak esensial, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi. 3.2 Saran Tidak semua orang cocok dengan aromaterapi, sebaiknya perlu dilakukan test awal apakah orang tersebut memiliki alergi dengan aromaterapi terutama yang berasal dari rosemary atau tidak untuk mencegah adanya alergi dan infeksi



8



DAFTAR PUSTAKA Puji Aprinda, 2019, Selain Aromaterapi, Ini 5 Rahasia Rosemary Untuk Kesehatan,



HalloSehat,



dilihat



21



Oktober



2020,



Adrian Kevin, 2020, 6 Manfaat Rosemary Bagi Kesehatan Tubuh, Alodokter, dilihat 21 Oktober 2020, Syifa Rosi, 2014, Rosemary Sebagai Aromaterapi, Blogspot, dilihat 21 Oktober 2020,



Adrian Kevin, 2019, Cara Menggunakan Aromaterapi Demi Mendapatkan Manfaat



Maksimal,



Alodokter,



dilihat



21



Oktober



2020,



9