Kelompok 3 - Studi Kelayakan Apotek [PDF]

  • Author / Uploaded
  • anisa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAJEMEN FARMASI STUDI KELAYAKAN BISNIS APOTEK



Disusun Oleh : Anisa Dhyah Purtiyanti Muhammad Fathurrahman Laila Nurrohma Gita Aprillia Berahim Elinda Fitriana



2008062081 2008062082 2008062083 2008062084 2008062085



PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Studi Kelayakan Bisnis Apotek. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca.



Yogyakarta, 07 April 2021



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Sebelum melakukan pendirian dan pengelolaan apotek, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Satu hal yang sangat penting dalam perencanaan apotek adalah studi kelayakan, yaitu suatu rancangan secara komprehensif segala sesuatu tentang rencana pendirian apotek baru untuk dapat melihat kelayakan usaha baik ditinjau dari pengabdian profesi maupun dari sisi ekonominya. Apotek didalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah penyedia obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Dari fungsi yang pertama ini, maka apotek harus hadir dalam wadahnya yang sangat sosial, penuh nilai etika dan nilai moral. Sedangkan fungsinya yang kedua yaitu sebagai institusi bisnis, apotek lebih mengutamakan keuntungan, dan ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada pendirian dan operasionalisme apotek juga tidak sedikit. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker di apotek diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana deskripsi tentang bisnis apotek ? 2. Bagaimana rencana pemasaran apotek ? 3. Bagaimana rencana manajemen apotek ? 4. Bagaimana rencana manajemen keuangan apotek ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa saja deskripsi tentang bisnis apotek. 2. Untuk mengetahui rencana pemasaran apotek. 3. Untuk mengetahui rencana manajemen apotek. 4. Untuk mengetahui rencana manajemen keuangan apotek.



BAB II ISI DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi tentang Bisnis Apotek A. Nama dan Alamat Apotek



Tempat Praktek



: APOTEK …….



Alamat



:



APA



:



Alamat



:



Aping



:



Alamat



:



Pemilik Sarana Apotek



:



B. Latar Belakang Pendirian



Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya cukup besar. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obtat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek kefarmasian dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban menyediakan sumber informasi mengenai perbekalan farmasi bagi pasien, tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat pada umumnya. Apotek juga dituntut mampu memberikan pelayanan swamedikasi, hal ini didorong oleh kecenderungan masyarakat yang lebih memilih swamedikasi untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan. Seorang apoteker di apotek memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh terhadap perbekalan farmasi, selain juga harus dapat menjalankan fungsi sebagai seorang manager yang baik melalui kegiatan perencanaan, perorganisasian,



pelaksanaan dan pengendalian semua kegiatan di apotek. Seorang apoteker yang professional diperlukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang juga harus ditunjang dengan pola piker dan perilaku yang sesuai dengan kode etik profesi serta undang-undang yang berlaku. Selain itu sarana pelayanan kesehatan, apotek juga merupakan salah satu sarana pengabdian apoteker yang disumpah. Berdasarkan



Peraturan



Menteri



Kesehatan



No.992/Menkes/Per/X/1993



tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, disebutkan bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi peraturan tersebut, studi kelayakan dilakukan sebelum apotek didirikan. Deskripsi alamat apotek, kelebihan dari apotek. C. Tujuan Pendirian Apotek a.



Memberi peluang kerja (berperan dalam mengurangi angka pengangguran)



b.



Sarana untuk pelayanan kebutuhan perbekalan farmasi bagi masyarakat yang terjamin



kualitas dan khasiatnya c.



Sarana untuk lebih mengenalkan profesi Apoteker kepada masyarakat luas. Dengan



berupaya menerapkan No Pharmasis No Servis. D. Visi dan Misi 1.



Visi



“Kami Ada Untuk Kesehatan Anda” Menjadikan apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya bagi masyarakat dengan memberikan pelayanan prima yang berlandaskan profesionalisme Apoteker. 2.



Misi :



a. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik bagi konsumen maupun tenaga kerja. b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara professional. c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa melakukan perbaikan. d. Pemberian nilai tambah dengan penyampaian informasi seputar obat, konsultasi dan perbekalan farmasi lainnya. e. Melaksanakan system manajemen yang efektif dan efisien. E. Strategi Strategi dari apotek adalah :



1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan mempercepat tercapainya Break Event Point. 2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan aman. 3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang digunakan secara khusus. 4. Memberikan KIE kepada pasien. 5. Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep. 6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan system reward dan punishment bagi seluruh karyawan. 7. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja. 8. Melakukan efisiensi biaya pengobatan. F. Aspek Lokasi Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek “……..”, terletak di ……… 1. Denah lokasi 2. Data-data pendukung a. Kepadatan Penduduk Apotek berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu dengan jumlah penduduk ….., dekat dengan perkantoran, pertokoan, lingkungan kampus, perumahan penduduk dan rumah sakit. b. Tingkat sosial dan ekonomi Tingkat pendidikan masyarakat yang relative tinggi mengingat letak Apotek ….. yang berada di lingkungan perkantoran, pertokoan, lingkungan kampus, praktek dokter, runah sakit dab perumahan penduduk. Secara umum tingkat perekonomian masyarakat sekitar termasuk dalam golongan menengah ke atas. c. Jumlah Pesaing Jumlah Apotek sebagai pesaing sebanyak 1 buah. d. Mudah dijangkau Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya.



2.



Rencana Pemasaran Apotek



a. Peluang Prospek Pemasaran Berdasarkan data-data yang dierpoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah atau peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal



yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan. b. Analisis SWOT 1. Kekuatan (Strength) Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut : a. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care. b. Apoteker …… menerapkan konsep pelayanan kefarmasian “No Pharmacist No Service”. c. Letak apotek berada di Jalan …… dipinggir jalan yang ramai dilalui arus kendaraan. d. Mempunyai SDM yang berpotensi di bidangnya, kreatif, penuh inovasi, dan semangat kerja yang tinggi. Pelayanan sepenuh hati dengan keramahan dan senyum. e. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan terbaiknya dan konsultasi seputar obat. f.



Pelayanan cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 20 menit.



g. Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan tingkat perekonomian warga sehingga dapat terjangkau. h. Apotek yang bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu dan parkir yang luas. 2. Kelamahan (Weakness) a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan belum mempunyai langganan yang loyal. b. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan. c. Kesadaran masyarakat untuk membeli obat di apotek masih rendah. Untuk menutupi kelemahan tersebut maka : a. Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box, tanda/marka apotek dipasang di tepi jalan. b. Disediakan parkir yang luas dan gratis. 3. Peluang (Opportunity)  Jumlah penduduk disekitar apotek cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.  Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan.



 Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola hidup sehat.  Penduduk golongan geriatric cukup banyak dengan permasalahan penyakit-penyakit degeneratif. 4. Ancaman (Threaths) Ancaman terutama datang dari kompetitor pesaing, yaitu apotek sekitar lokasi. 3.



Rencana Manajemen Apotek



a. Sumber Daya Masyarakat (SDM) b. Waktu Operasional Jam kerja : 08.00-21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 6,5 jam), yaitu jam 08.00-14.30 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 1 pembantu umum dan jam 14.30-21.00 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker (hari minggu buka). c. Job Description A. Apoteker Pengelola Apotek 1) Tugas dan wewenang: a)



Memimpin seluruh kegiatan apotek.



b)



Menginformasikan customer aturan pemakaian obat, efek samping, dosis, dan monitoring



c)



Memuat laporan penjualan



d)



Memeriksa penjualan per shift, laporan kasir, laporan pembelian



e)



Mengatur jadwal asisten apoteker/ juru racik/ kurir



f)



Kontrol kinerja karyawan



g)



Tanggung jawab semua operasional yang bersifat operasi ke Dinas Kesehatan



h)



Mengontrol laporan sebelum diberikan ke PSA



i)



APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.



B.



Apoteker Pendamping



1) Tugas dan wewenang: a)



Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan selama jam kerja apotek.



b)



Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal-hal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA.



c)



Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.



C.



Asisten Apoteker



1) Tugas dan wewenang: a)



Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi :  Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai petunjuk pemimpin apotek.  Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sediaan racik dan meracik.  Menghubungi dokter yang bersangkutan apabila resep tidak dapat dibaca.  Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.  Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropika, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.  Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian.  Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date.  Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat.  Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.  Bertanggung jawab atas selisih barang yang ada di stock.  Melakukan kesesuaian jumlah barang yang masuk dengan yang di stock.



b)



Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain sebagainya.



c)



Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.



D. Kasir 1) Tugas dan wewenang: a) Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat. b) Menghitung modal awal c) Melayani customer sesuai Visi dan Misi Apotek. d) Melakukan transaksi seperti menerima dan mengembalikkan uang. e) Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan apotek dan melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek E.



Kurir



1) Tugas dan wewenang: Melaksanakan kegiatan yang dibutuhkan oleh Apoteker dan AA, seperti: 1. Pengambilan barang untuk apotek (“nempil” obat di apotek lain).



2. Mengantarkan laporan keuangan ke PSA setelah apotek tutup. 3. Mengambil buku laporan setiap hari dari PSA sebelum apotek buka. 4. Mengambil order barang yang mendesak. d. Rencana Kompensasi e. Finansial atau Non Finansial 4.



Rencana Manajemen Keuangan Apotek



a. Modal b. Daftar Barang dan Peralatan c. Proyeksi Pendapatan d. Break Even Analysis e. Cash Flow



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN



B. SARAN



DAFTAR PUSTAKA



Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker. Kepmenkes Nomor 1332/MENKES/SK/X/2003



Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Kepmenkes Nomor 992/MENKES/SK/X/1993