Kelompok 4 Makalah Usaha Kesehatan Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen : Ns. Indah Restika BN, S. Kep.,M. Kep Tugas : Keperawatan Komunitas II



MAKALAH PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH



Disusun oleh: KELOMPOK 4



AJIDARADEWI ANGELIA PRETTY MOKAR ANJAS YUAN PRAWIRA LELEWANA IKA DEWI LESTARI IMELDA RUMLAWANG JULIA MANGERA MARIA ANASTASYA MONTORORING MUH. CHANDRA ADHITYA FAIRIL NININ WULAN SARI



(NH0119003) (NH0119008) (NH0119011) (NH0119024) (NH0119026) (NH0119029) (NH0119036) (NH0119039) (NH0119041)



PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberi rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah i`ni. Dimana tugas makalah ini penulis sajikan dalam bentuk baku dan sederhana. Adapun judul tugas makalah ini adalah “ PROGRAM UNIT KESEHATAN SEKOLAH” Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya dalam ruang lingkup Usaha Kesehatan Sekolah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih.



Penyusun Kelompok 4



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................ DAFTAR ISI ....................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. C. Rumusan Masalah .................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Definisi UKS ............................................................................................ B. Sasaran ...................................................................................................... C. Program UKS ........................................................................................... D. Daftar Diagnosa Keperawatan Komunitas……………………………… BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... B. Saran ......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas. Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peranan UKS dalam anak yang sehat. B. Maksud dan Tujuan Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan siswa tentunya harus dirumuskan tentang tujuan dari pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang ingin dicapai. Departemen Kesehatan (2006:3) menjelaskan bahwa tujuan umum dari UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar, dan menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan



pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia Seutuhnya. Menurut Sriawan (2010:25), tujuan pelayanan kesehatan disekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat, dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. Juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat. Sedangkan menurut pendapat Drajat Martianto (2005:3) Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat serta meningkatnya daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan akibat penyakit/kelainan, pengambilan fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat dapat berfungsi optimal. Jadi, tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar peserta didik, dan produktivitas peserta didik dalam berprestasi belajar dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. C. Rumusan Masalah a. Definisi UKS b. Sasaran c. Program UKS



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi UKS Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri (2007), peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada sekolahsekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.



B. Sasaran Menurut Mu’rifah (2007:8.4) sasaran dari UKS adalah masyarakat sekolah yang terdiri dari peserta didik, guru dan petugas sekolah lainnya. Sekolah yang dimaksud adalah semua sekolah dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai tingkat atas atau SMA. Drajat Martianto (2005:4) menuturkan: Sasaran pelaksanaan UKS adalah peserta didik di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah, Guru, Pamong Pelajar, Pengelolaan Pendidikan lainnya, Pengelola Kesehatan, dan masyarakat. Untuk itu pembinaan dan pengembangan UKS di Sekolah/Satuan Pendidikan Luar Sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi: 1. Pendidikan Kesehatan. 2. Pelayanan Kesehatan. 3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat (Kesehatan Lingkungan di Sekolah). C. Program UKS Jenis kegiatan UKS dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan diri dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut: No A.



B.



JENIS KEGIATAN



SASARAN



PELAKSANAAN



Lingkungan Hidup



1. Kebersihan kelas/ruangan



Lingkungan sekolah



2. Kebersihan halaman



Lingkungan sekolah



3. Penataan taman



Lingkungan sekolah



4. Pengaturan sanitasi



Lingkungan sekolah



Setiap hari



Kebersihan Diri 1. Pemeriksaan gigi



Kelas I-VI



Diatur sesuai



2. Pemeriksaan rambut



Kelas I-VI



dengan jadwal



3. Pemeriksaan kuku



Kelas I-VI



kegiatan



4. Pemeriksaan mata



Kelas I-VI



pembiasaan



5. Pemeriksaan telinga



Kelas I-VI



6. Pemeriksaan pakaian



Kelas I-VI



7. Pemeriksaan umum C.



Kelas I-VI



Pendidikan Kesehatan 1. Penyuluhan dokter kecil



Kelas I-VI



Dilaksanakan



2. Penyuluhan kesehatan



Kelas I-VI



secara berkala dan



3. Penyuluhan UKGS



Kelas I-VI



terprogram oleh



4. Penyuluhan gizi



Kelas I-VI



pembina UKS



5. Penyuluhan dan latihan Kelas I-VI PPPK



Kelas I-VI



6. Penyuluhan umum



A. Lingkungan Hidup 1. Kebersihan kelas/ruangan Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi sebagai tempat untuk menimba ilmu. Untuk belajar dengan baik, maka keadaan ruang kelas di sekolah khususnya harus dalam keadaan indah, bersih dan rapih sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. Namun pada  kenyataanya, tidak sejalan dengan keadaan yang seharusnya karena kebersihan menjadi masalah terbesar di kelas terutama masalah kebersihan kelas. Kepedulian siswa akan kebersihan ruang tempat belajar mereka itu semakin menurun. Hal ini terbukti dengan banyaknya sampah di lingkungan sekolah, tidak terkecuali di dalam kelas. Ketidakpedulian terhadap kebersihan kelas dapat membuat siswa menjadi tidak nyaman untuk belajar serta tidak indah dipandang. Hal ini perlu diperhatikan sekaligus mencari solusi terbaik agar siswa dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan kelasnya masing-masing.   Secara keseluruhan, kebersihan ruang kelas adalah tanggung jawab bersama dari siswa yang menempati kelas tersebut. Namun, lazimnya di setiap sekolah akan membentuk jadwal piket untuk membersihkan kelasnya. Dengan demikian, maka diharapkan dalam diri siswa akan tumbuh sikap cinta dan peduli terhadap lingkungan sekolah tempat dimana mereka menimba ilmu. Banyak hal yang dapat dilakukan siswa untuk menjaga kebersihan kelas, diantaranya adalah sebagai berikut:







Tidak membuang sampah sembarangan







Memungut sampah yang berserakan







Tidak mencoret-coret tembok dan bangku







Menyediakan alat-alat kebersihan







Tidak membuang sampah di kolong meja







Menyediakan tempat pembuangan sampah yang bersih dan tidak berbau







Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas Hal yang paling penting untuk peran siswa di sekolah dalam menjaga kebersihan kelas adalah kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dari lingkungan yang kotor sehingga akan tercipta kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan  dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, jika kelas dalam keadaan kotor maka akan menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Oleh karena itu, kelas harus dalam keadaan bersih agar siswa dapat meningkatkan prestasinya. Melalui jadwal piket yang telah dibentuk oleh setiap kelas, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut telah disiplin, mematuhi dan menaati peraturan di sekolah sehingga kedisplinan siswa dapat  



dinilai melalui kebersihan kelas. 2. Kebersihan Halaman



3. Penataan taman Taman sekolah merupakan ruang terbuka hijau (RTH) yang didesain untuk mengindahkan dan menghijaukan lahan di lingkungan sekolah.  Taman sekolah ini membuat suasana belajar di lingkungan sekolah menjadi lebih menyenangkan karena dilengkapi aneka tanaman, rumput, kolam dan tanaman pelindung sehingga menjadikan suasananya yang asri.



Seperti halnya perpustakaan, ruang UKS, laboratorium, mushola, dan lapangan olahraga, taman sekolah termasuk fasilitas sekolah yang bisa menunjang kegiatan para siswa di sekolah karena berkaitan dengan kenyamanan. Kehadiran taman sekolah cenderung sangat dibutuhkan, terlebih untuk sekolahan yang berada di lingkungan perkotaan karena untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH). Seperti halnya taman kota untuk publik, taman sekolah juga dirancang untuk dijadikan pemasok oksigen. Dengan adanya taman sekolah, maka lingkungan dan suasana di sekitarnya jadi lebih nyaman dan menyenangkan. Di samping manfaat di atas, masih ada beberapa manfaat lainnya dari taman sekolah, yaitu: 1. Taman sekolah bisa memperindah lingkungan sekolah dan sekitarnya. 2. Meningkatkan motivasi belajar para siswa karena lingkungan yang lebih santai dan rileks sehingga pikiran siswa lebih siap untuk menerima pelajaran. 3. Taman sekolah bisa dijadikan sebagai tempat untuk menyegarkan pikiran ketika waktu istirahat tiba. Di tempat ini siswa bisa menenangkan pikirannya setelah menerima pelajaran dan atau lebih siap untuk menerima materi pelajaran yang lain. 4. Menumbuhkan rasa peduli pada siswa untuk mencintai lingkungan, merawat dan memelihara tanaman. 5. Dapat digunakan sebagai sumber belajar dan bisa dijadikan pilihan tempat bagi para siswa untuk berdiskusi atau membaca. Pada taman sekolah di dalamnya terdapat kemungkinan-kemungkinan yang cukup banyak untuk dapat dimanfaatkan sebagi pembelajaran outdoor ataupun mempelajari materi ekosistem.  6. Menambah kreatifitas siswa. Mereka bisa dilibatkan untuk memilih desain taman sekolah yang cocok untuk taman yang berada di depan kelasnya, dan jenis tanaman yang bisa ditanam. 7. Dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul, berdiiskusi, dan bersosialisasi antar teman atau antar anggota organisasi yang ada di sekolah.  4. Pengaturan sanitasi



B. Kebersihan Diri 1. Pemeriksaan Gigi Kegunaan mulut termasuk lidah, bibir dan gigi antara lain untuk mengunyah makanan, untuk berbicara, untuk memberi keindahan dan sebagai alat pengecap. Mulut, lidah dan gigi merupakan satu kesatuan, karena gigi dan lidah berada di dalam rongga mulut. Dengan membersihkan gigi berarti juga membersihkan rongga mulut dan lidah dari sisa-sisa makanan yang biasanya tertinggal diantara gigi.



Untuk membersihkan gigi yang biasa dilakukan adalah dengan menyikat gigi dengan sikat gigi. Pada waktu menyikat gigi atau menggosok gigi yang diperhatikan adalah arah penyikatan. Arah penyikatan yang baik adalah dari gusi ke permukaan gigi, karena selain membersihkan gigi juga melakukan pengurutan pada gusi. Lidah juga harus di sikat. Gerakan penyikatan gigi bisa dikombinasikan antara gerakan ke atas ke bawah dengan gerakan maju mundur. Penyikatan dilakukan sampai semua permukaan gigi tersikat atau tergosok. Setelah selesai di sikat, kumur-kumur dengan air bersih. Menggosok gigi sebaiknya dilakukan segera setelah selesai makan (makan pagi) dan pada saat menjelang tidur malam. Sebaiknya menggunakan sikat gigi yang bulubulunya tidak terlalu kasar atau terlalu halus. Permukaan bulu sikat gigi yang rata, kepala sikat gigi kecil dan tangkainya enak dipegang. Berikut ini gambar (Yayasan Rama Sesana, sep, 2020) terkait prosedur cara menjaga kesehatan gigi dan mulut :



2. Pemeriksaan Rambut Rambut berguna untuk melindungi kepala dan memberi keindahan. Karena itu rambut sering juga dikatakan sebagai mahkota bagi pemeliknya (terutama perempuan). Rambut sangat mudah kotor terutama bagi mereka yang selalu memakai minyak rambut. Apalagi kalua mereka bekerja di tempat yang terbuka dan berdebu. Untuk menjaga agar rambut tetap sehat dan indah maka rambut harus selalu dipelihara. Adapun pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantarnya : 1. Dicuci Rambut dapat dicuci setiap saat tergantung kepada selera si pemilik rambut. Tetapi agar pemeliharaan rambut menjadi efisen, sebagainya rambut tidak usah



dicuci setiap saat, lebih-lebih rambut yang panjang dan tebal. Oleh karena itu frekuensi pencucian rambut tergantung kepada beberapa hal seperti : a. Keadaan rambut (tebal, tipis, panjang, pendek, atau berminyak). Bagi orang yang berambut panjang dan tebal, pencucian rambut lebih sering dilakukan sedangkan orang yang rambutnya tipis dan pendek, frekuensi mencuci rambut lebih rendag dari pada orang berambut panjang dan tebal. Begitu juga bagi orang-orang yang suka memakai minyak rambut, frekuensi mencuci rambut lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak memakai miyak rambut. b. Lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja. Orang-orang yang tinggal di tempat yag berdebu harus lebih sering mencuci rambutnya. Begitu juga dengan orang-orang yang bekerja di tempat yang terbuka, berdebu dan panas, harus lebih sering mencuci rambut dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja ditempat yang tertutup, apalagi ber AC. c. Cara mencuci rambut. Rambut dicuci dengan mengunakan bahan pembersih seperi shampoo, paling sedikit dua kali seminggu secara teratur atau tergantung kepada kebutuhan dan keadaan. Rambut disiram dengan air bersih, setelah basah semua kemudian digosok dengan menggunakan shampoo tersebut. Seluruh permukaan kulit kepala digosok dengan shampoo dan sebaiknya sambil melakukan pemijatan pada seluruh kulit kepala. Tujuannya adalah untuk merangsang persaratan pada kulit kepala sehingga pertumbuhan rambut menjadi sehat dan normal. Bila rambut dirasakan kurang bersih, gosok lagi dengan shampoo, baru kemudian dibilas berkali-kali dengan air bersih sampai rambut terasa kasat (tanda sudah besih). Setelah itu rambut dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih, baru kemudian disisir. 2. Dipangkas Tidak ada ketentuan berapa bulan sekali rambut dipangkas. Karena sangat tergantung kepada sifat masing-masing rambut. Pengaruh “model” yang berlaku pada waktu itu sangat menentukan frekuensi pemangkasan rambut. Jadi frekuensi pemangkasan rambut disesuiakan dengan keadaan. Tetapi yang terpenting rambut harus selalu disisir agar selalu tetap rapi dan mudah dipelihara dan kesehatan rambut tetap optimal. Berikut gambar (WPS Kids, 2021) prosedur tentang cara merawat kebersihan rambut :



3. Pemeriksaan Kuku Oleh karena kuku dan peranan yang penting dalam kehidupan seharihari kita, maka kuku harus selalu dijaga dan dipelihara kebersihannya. Karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang berbagai kuman penyakit yang selanjutnya dapat ditularkan ke bagian-bagian tubuh yang lain. Adapun ciriciri kuku yang baik antara lain: tumbuh dengan baik, bersih, kuat dan halus. Berikut gambar (Kontraks Media, Jan 2021) prosedur tentang cara merawat kebersihan kuku kaki:



Cara merawat kuku dapat dilakukan dengan memotong ujung kuku sampai beberapa millimeter dari tempat perlekatan antara kuku dengan kulit. Potongan kuku disesuaikan dengan bentuk ujung jari supaya kelihatan lebih bagus. Pergunakan alat pemotong kuku atau gunting yang tajam agar memberikan hasil potongan kuku yang rapi. Sebaiknya setelah dipotong kikirlah tepi kuku agar menjadi lebih rapi dan tidak tajam. Setelah pemotongan selesai dengan pencucian. Agar mendatangkan hasil yang baik, maka kuku sebaiknya dicuci dengan air yang hangat dan pergunakan sikat (boleh juga dengan sikat gigi bekas) untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang kemungkinan masih tertinggal. Kemudian tangan, kaki dan kuku dikeringkan dengan lap atau handuk kering dan bersih.



4. Pemeriksaan Mata



Berikut gambar (Kemenkes RIS, maret 2018) prosedur tentang cara merawat kesehatan mata :



Mata sebagai indera penglihat sudah barang tentu mempunyai tugas untuk melihat. Kita bisa mengenal suatu obyek bentuk maupun keindahan suatu obyek. Disamping tugas mata untuk melihat, masih banyak lagi tugas-tugas yang lain, atau benda, baik ukuran, diantaranya: 1. Membantu alat keseimbangan tubuh. Alat keseimbangan tubuh seseorang berada di dalam telinga bagian dalam. Walaupun alat keseimbangan seseorang berfungsi dengan baik tanpa dibantu oleh kedua belah mata, keseimbangan seseorang akan terganggu. Karena itu fungsi mata juga menyempurnakan alat keseimbangan seseorang. 2. Memberi keindahan. Seseorang akan kelihatan lebih menarik, apabila orang tersebut memiliki mata yang indah. Mata yang indah adalah mata yang cerah, bening, lebar dan sehat. 3. Mendeteksi kesehatan. Beberapa penyakit dapat diketahui dengan melihat keadaan mata pemiliknya, misalkan kekurangan vitamin A, anemia (kekurangan darah merah), mata bagian bawah kelihatan pucat, tekanan mental (steres) akan memberikan pandangan yang orang dalam keadaan pingsan maka pupil akan mengecil kosong, dan gerakan mata sangat lemah. 5. Pemeriksaan Telinga



Telinga berguna antara lain sebagai alat pendengaran, keseimbangan (alat keseimbangan tubuh berada di dalam telinga bagian dalam), membantu alat penglihatan (dengan mata tertutup bisa menentukan posisi atau arah benda-benda tertentu) dan member keindahan. Agar fungsi telinga tetap optimal maka telinga harus selalu dibersihkan secara teratur. Tetapi dalam membersihkan telinga sangat tidak dibenarkan menggunakan benda- benda yang runcing. Pergunakanlah alat pembersih telinga khusus (cotton buds) yang banyak dijual di toko-toko kelontong atau apotek. Berikut gambar (Kemenkes RI, 2021) prosedur tentang merawat kesehatan telinga dan pendengaran :



6. Pemeriksaan Pakaian



7. Pemeriksaan Umum



C. Pendidikan Kesehatan 1. Penyuluhan Dokter Kecil Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. 



Tujuan umum Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS







Tujuan Khusus 1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di



rumah dan lingkungannya. 2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat. 



Kriteria peserta : 1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil. 2. Berprestasi sekolah 3. Berbadan sehat. 4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab. 5. Berpenampilan bersih dan berperilaku. 6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong. 7. Izin orang tua







Tugas dan kewajiban dokter kecil 1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat. 2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersamasama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing. 3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah. 4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah. 5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.







Kegiatan dokter kecil 1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan. a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi. b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan. c. Penyuluhan Kesehatan. 2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain : a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain. b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit. 3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit. 4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah. 5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas , perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). 6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil. 7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang ditunjuk.



2. Penyuluhan Kesehatan



3. Penyuluhan UKGS



4. Penyuluhan Gizi Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Machfoedz dan Suryani, 2007). Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya) maupun kuantitas (jumlahnya). Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat yang memiliki masalah gizi yang signifikan yaitu berada pada kategori gizi kurang dan buruk, serta cenderung pertumbuhan terganggu akut/kronis. Kegiatan pengabdian berupa penyuluhan gizi seimbang keluarga ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas dengan pemenuhan gizi seimbang. Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12 tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat Indonesia yang gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6 – 12 tahun sebanyak 9,2%, pada anak usia 13 – 15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun 1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang tidak seimbang. Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Masalah dalam pemberian makan anak di rentang usia 3 – 5 tahun di antaranya anak tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan menyukai junk food (Naristasari, 2015).



5. Penyuluhan dan latihan PPPK Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya



peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo,2010). Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Public Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik. Akhirnya pengetahuan tersebut di harapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran. Tenaga penyuluhan kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri di dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Adapun tugas pokok penyuluh kesehatan masyarakat adalah melaksanakan pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian atau penelitian perilaku masayarakat yang berhubungan dengan kesehatan, and then merencanakan intervensi dalam rangka pengembangan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan. 6. Penyuluhan Umum D. Daftar Diagnosa Keperawatan Komunitas 1. Defisit kesehatan komunitas 2. Koping komunitas tidak efektif 3. Kesiapan peningkatan koping komunitas



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kesehatan merupakan unsur-unsur yang sangat penting bagi anak didik di sekolah, terutama bagi anak sekolah dasar (SD) kesehatan harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh mengingat siswa sekolah dasar merupakan tonggak keberhasilan pendidikan selanjutnya. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberi pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menegah, (UU sistem pendidikan nasional RI No.20 tahun 2003). Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang ada didalam lingkungan sekolah maupun masyarakat yang ada disekitar lingkungan sekolah, yang sasaran utamanya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah lainnya. Pelaksanaan UKS di sekolah juga menuntut kerjasama dari semua pihak baik guru, siswa, maupun orang tua. Usaha kesehatan sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yang dikenal dengan TRIAS UKS, yaitu terdiri dari pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. B. Saran 1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk mendukung kegiatan UKS, termasuk dalam merancang bentuk dan jadwal kegiatan 2. Optimalisasi peran kader UKS dan dokter cilik 3. Pemerataan pelaksanaan program UKS di setiap sekolah



DAFTAR PUSTAKA Dinas kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, 2015, Profil kesehatan tahun 2015, Dinas KesehatanKabupaten Lombok Tengah. KEMENKES RI, 2014, Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2014, Badan Penelitiandan Pengembangan Kesehatan DEPKES RI Naristasari, A.A. 2015. Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI di tiga SMA kota Yogyakarta tahun 2015. Naskah Publikasi Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2015. Penyuluhan kesehatan public health education ,2010 Manajemen Training Centre Indonesia (MTC Indonesia) Nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000 tanggal 14 Agustus 2000 Siti Nur Kholifah dan Ns. Ayu Wahyu Widaggo, 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas PPNI, 2016. Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.