KELOMPOK 5 Gangren Pedis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Isna
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS METODOLOGI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGREN PEDIS Dosen Pembimbing: Elfi Quyumi S.Kep Ns M.Kep



Nama Kelompok 5 1. Hafidz Zhafiri



(201849020)



2. Moch.Yoga Aji Pratama (201849031)



AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI Tahun Akademik 2019 / 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkatnya kami dapat menyelesaikan makalah Metodologi yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangren Pedis”. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi muhammad SAW,serta keluarga,sahabat nabi yang telah membawa kita ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Tak lupa juga kami mengucapan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Ibu Elfi Quyumi, S.Kep, Ns, M.kep dan teman teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembuatan makalah untuk Metodologi. Dengan demikian kami berharap materi yang terdapat dalam makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru kepada pihak pembaca terutama mahasiswa keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang psoitif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermafaat bagi ilmu pengetahuan terutama ilmu keperawatan.



Kediri,



Oktober 2019



Penyusun



BAB I TINJAUAN TEORI A. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangren Pedis 1. PENGKAJIAN A. BIODATA Nama Klien



: Tn. H



Nama Panggilan



: Tn. H



Nomor Register



: 19190566



Umur



: 64 Tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Status



: Kawin



Agama



: Islam



Pendidikan Terakhir



: SMA



Pekerjaan



: Purnawirawan Polisi



Alamat



: Baron



Diagnosa Medis



: Gangren Pedis



Tanggal MRS



: 04-08-2019



B. KELUHAN UTAMA Px mengatakan nyeri di bagian kaki kanan C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Px menagatakan seminggu yang lalu mempunyai luka seperti kepalan pada kaki kanan kemudian dibersihkan sendirir menggunakan kuku Px. Luka tersebut merambat dan tambah besar kemudian infeksi sebelumnya beribat ke dr. Handoko. Px di bawa ke RSUD Kertosono oleh keluraga pada 4 agustus 2019 jam 11:15. TTV TD : 100/60 Mmhg N : 84 x/menit R : 20 x/menit S : 37ºC GDA



: 171 mg/dL



P : Px merasakan nyeri saat kaki digerakan, nyeri berkurang setelah operasi Q : Ditusuk-tusuk R : Telapak kaki



S



:8



T : Saat kaki digerakan D. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU Keluarga Px mengatakan bahwa dulu mempunyai penyakit diabets militus E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Keluarga Px mengatakn dulu ibu dari Px mempunyai penyakit diabetes militus F. GENOGRAM : Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Tinggal serumah : Pasien



G. DATA PSIKOSOSIAL 7.1 Konsep Diri 1. Harga Diri : Px masih mengenali dirinya dan merasa gelisah dengan lukanya 2. Penampilan Peran (dalam keluarga atau masyarakat) : Px sebagai kakek merasa perlu di perhatikan oleh keluraga 3. Identitas Diri : Px mengenali dirinya sebagai kakek 4. Citra Tubuh : Px menerima keadaan dengan perubahan penampilanya 7.2 Mekanisme Peralatan Diri dan Adaptasi terhadap Stresor 1. Sumber Stress : Nyeri yang dirasakan Px pada kaki kanan 2. Manifestasi Stress yang ditunjukkan : Px tampak gelisah menahan nyeri



3. Mekanisme Koping dan Adaptasi yang dilakukan : Melakukan pengobatan sehingga Px di rawat di RS H. Pola Aktivitas Sehari-hari 8.1 Nutrisi Di rumah



Di rumah sakit



Aktivitas frekuensi



Makan



3x/hari



Minum



1,5 liter



jenis



kualitas



Ket (alergi)



frekuensi



jenis



kualitas



Ket (alergi)



Nasi, 1 piring sayur santan Air 1 gelas putih sedang



Tidak ada



2x/hari



2-3 sendok



Nasi dan sop



Tidak ada



Tidak ada



1 liter



Air putih, susu, diabetaso l, 1 gelas sedang



Air putih, susu, diabeta sol



Tidak ada



8.2 Istirahat Tidur Di rumah



Di rumah sakit



Aktivitas



Istirahat tidur



Kebiasaa n tidur ± 7/8 jam



Kualitas tidur Tidak ada



Upaya mengat asi Tidak ada



Ket.



Kebiasaan tidur



Tidak ada



Setiap beberapa jam terbangun



Kualita Upaya s mengatas tidur i Tidak Anjurkan nyaman Px untuk karena relaksasi nyeri



Ket.



Tidak ada



8.3 Kebiasaan Diri Di rumah



Di rumah sakit



Aktivitas Mandi Kebersihan diri



23x/hari



Cuci rambut 12x/minggu



Sikat gigi 2x/hari



Ket.



Mandi



Tidak ada



1x/ haris diseka pagi



Cuci rambut Belum pernah



Sikat gigi Belum pernah



Ket. Tidak ada



8.4 Eliminasi Di rumah



Di rumah sakit



Aktivitas Frek



Kesulit an



Upaya mengat asi



Ket (warna, konsisten si,bau)



Frek



Kesulit an



Upaya Ket mengatas (warna, i konsisten si,bau)



BAB



1x/hari



Tidak ada



Tidak ada



Kuning, bau khas, padat



Belum pernah



Tidak ada



Tidak ada



Kuning, bau khas, padat



BAK



56x/hari



Tidak ada



Tidak ada



Kuning cerah, bau khas



56x/hari



Tidak ada



Tidak ada



Kuning cerah, bau khas



I. Pemeriksaan Fisik -



Tanda-tanda vital : Tekanan Darah = 100/60 mmhg Denyut Nadi = 84x/menit Suhu Tubuh = 37º C Pernafasan = 20x/menit



-



Pemeriksaan Head to Toe a) Kulit : Lembab, hangat,kasar, ada lesi di area telapak kaki kanan b) Kepala Inspeksi : Bentuk kepala simeris, tidak ada lesi Palpasi



: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan/lepas



c) Mata Inspeksi : Mata simetris, konjungtiva anemis, reflek pupil isokor Palpasi



: Tidak ada gangguan



d) Telinga Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen Palpasi



: Tidak ada gangguan



e) Mulut Inspeksi : Mukosa mulut lembab, tidak ada lesi f) Leher



Inspeksi : Simetris, Tidak ada lesi, Kelenjar limfe normal g) Dada Inspeksi



: Simetris



Palpasi



: Tidak ada nyeri tekan



Auskultasi



: Tidak ada gangguan



h) Abdomen Inspeksi



: simetris, tidak ada bengkak



Palpasi



: tidak ada nyeri tekan



Perkusi



: Timpani



i) Genetalia dan Anus Inspeksi : Bersih j) Ekstremitas Atas Inspeksi : Simetris Palpasi



: Tidak ada gangguan



k) Ekstremitas Bawah Inspeksi : Simetris, Pergerakan terbatas, PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS 1. Laboratorium Darah lengkap Hb 12.9 9/DI Leukosit 32,9 log/L Trombosit 52,3 log/L Limfosit 5,8 % Gromulosit 92,4 % Middle 1,8 % Gol Darah B HbSAg Negatif 2. Foto Rontgen/USG tidak terkaji



3. EKG HR 101/min RR 596 ms QRS 100 ms QT/QTC 338/438 ms P/PQ(PR) 106/178 ms P/QRS/T 65/97/39 J. Penatalaksanaan dan Terapi Infus RL 20 tpm Injeksi Ceftriaxole 2x1 gr Injeksi metrodacole 3x500 mg Injeksi Katarolac 3x30 gr Injeksi ranitidin 2x50 gr Rawat luka gangren K. HARAPAN KLIEN/KELAURGA SEHUBUNGAN DENGAN MASALAH Px berharap dapat segera pulang. Harapan rasa nyeri hilang



L. DISCHARGE PLANNING (PERENCANAAN PULANG) 1. Rasa nyeri yang dirasakan Px berkurang 2. Ada keluarga yang merawat di rumah 3. Gangguan sulit tidur membaik 4. Px kontrol ke dokter jika kambuh



2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN NAMA PASIEN DIAGNOSA MEDIS NO



1



: Tn. H : Gangren Pedis



KELOMPOK DATA



KEMUNGKINAN PENYEBAB



MASALAH



DS : Px mengatakan sulit tidur, sering terjaga saat nyeri



Cedera pada kaki



Gangguan pola tidur



DO : K/U lemas, mata Px terlihat sayu, adanya kantung mata. Nyeri pada kaki kanan.



Gangren Pedis



Kerusakan jaringan proses infeksi



TTV TD : 100/60 Mmhg Nyeri S



: 37º C



N



: 84x/ menit



R



: 20x/ menit



Istirahat tidur terganggu



3. INTERVENSI NO



DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan ditandai dengan.     



Px mengatakan sulit tidur Px mengeluh sering terjaga Px mengeluh tidak puas tidur Px mengeluh pola tidur berubah Px mengeluh istirahat tidak cukup



TUJUAN KEPERAWATAN Setelah dialakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam gangguan pola tidur membaik dengan kriteria hasil :     



Keluahan sulit tidur menurun Keluhan tidak puas tidur menurun Keluhan sering terjag menurun Keluhan pola tidur berubah menurun Keluhan istirahat tidak cukup menurun



INTERVENSI  Observasi  Identifikasi pola aktivitas dan tidur  Identifikasi faktor pengganggu tidur  Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi  Terapeutik  Modifikasi lingkungan (suhu,cahaya,bising)  Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur  Tetapkan jadwal tidur rutin  Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi  Edukasi  Jelaskan pentingnya tidur selama sakit  Anjurkan menepati kebiasan tidur  Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur  Anjurkan relaksasi otot autogenik atau cara non farmakologik lainya



RASION ALISASI



TANDA TANGAN



4. IMPLEMENTASI NO



NO DIAGNOSA



TANGGAL PELAKSANAAN 05 Agustus 2019



JENIS TINDAKAN   



06 Agustus 2019







 



Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi) dan edukasi kepada keluarga



Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi) dan edukasi kepada keluarga Memberikan posisi senyaman mungkin kepada Px Memberikan dukungan tidur



TANDA TANGAN



5. EVALUASI NO



NO DIAGNOSA



TANGGAL/ JAM 05 Agustus 2019 13 : 00



CATATAN PERKEMBANGAN



S : Px mengatakan sulit tidur O : K/U lemas, mata Px terlihat sayu, adanya kantung mata A : Masalah belum teratasi P : - Intervensi di lanjutkan - Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur - Mengidentifikasi pola tidur - Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat) - Mmeberikan posisi Px senyaman mungkin - Memberikan dukungan tidur



06 Agustus 2019 13 : 00



S : Px mengatakan sulit tidur O : K/U lemas, mata Px terlihat membaik A : Masalah teratasi sebagian P : - Intervensi dilanjutkan - Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan ( mis. Pijat) - Memberikan posisi Px senyaman mungkin -



Mmebrikan dukungan tidur



TANDA TANGAN



B. ANALISIS PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDEKATAN TEORI 1. PENGKAJIAN NO. 1.



TEORI



FAKTA



A. Biodata Perawat klien



terhadap



respons Nama Klien



pertanyaan



yang diajukan/ tertera dalam fomulir



Pada fakta sudah sesuai



A. Biodata mencatat



jawab. Nomor Register



Tanya



Pertanyaan



Nama Panggilan



dirancang



: Tn. H : Tn. H : 19190566



Umur



: 64 Tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Status



: Kawin



Agama



: Islam



sedemikian rupa yang dimulai dari : 1) Nama klien: 2) Usia 3) Jenis kelamin: 4) Pendidikan:



Pendidikan Terakhir : SMA



5) Agama: 6) Pekerjaan:



Pekerjaan



7) Suku bangsa:



Polisi



8) Status perkawinan:



OPINI KELOMPOK



: Purnawirawan



Alamat



: Baron



Diagnosa Medis



: Gangren Pedis



Tanggal MRS



: 04-08-2019



9) Alamat;



dengan teori yang kami ambil.



Di



tambahkan



fakta



kita



diagnosa



medis dan tanggal masuk rumah sakit.



2.



Riwayat Penyakit Dahulu



Riwayat Penyakit Dahulu



Adanya penyakit yang pernah di Pasien derita semasa hidupnya.



dulu



mengatakan mempunyai



Px mengatakan mempunyai



bahwa penyakit diabetes melitus penyakit



diabetes melitus 3.



Riwayat Penyakit Sekarang Merupakan



penjelasan



Riwayat Penyakit Sekarang dari Px



menagatakan



Di dalam pengkajian sudah



seminggu diperoleh data sesuai dengan



permulaan klien merasakan keluhan yang lalu mempunyai luka teori. sampai dengan dibawa ke rumah seperti kepalan pada kaki sakit. Untuk



pembelajaran bila kanan kemudian dibersihkan



pengkajian



dilakukan



tidak sendirir menggunakan kuku



bersamaan dengan saat klien masuk Px. Luka tersebut merambat rumah sakit, maka penjelasan pada dan tambah besar kemudian riwayat



penyakit



sekarang infeksi sebelumnya beribat ke



dilanjutkan sampai dengan saat dr. Handoko. Px di bawa ke mahasiswa melakukan pengkajian.



RSUD



Kertosono



oleh



keluraga pada 4 agustus 2019 jam 11:15.



OPINI NO.



TEORI KELOMPOK



6.



Pada genogram tidak



Genogram Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan simbol-simbol khusus untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting, dan dinamika keluarga dalam beberapa generasi. Tujuan genogram untuk mengidentifikasi pola gangguan mental dan fisik seperti depresi, gangguan bipolar, kanker, dan penyakit genetik



didapatkan



pola



gangguan mental dan fisik. Seharusnya data tersebut harus terkaji karena berguna untuk pasien



lainnya.



FAKTA



Keterangan: Laki-laki Perempuan Meninggal Serumah pasien



OPINI NO.



TEORI



FAKTA KELOMPOK



7.



Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan memeriksa insfeksi,



fisik



adalah



fisik



upaya



klien



palpasi,



dengan



auskultasi,



dan



perkusi untuk menentukan masalah klien.



Tujuan



pemeriksaan



fisik



adalah melihat kelainan pada bagian tubuh tertentu mulai dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki. Adapun teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah:







Darah



sesuai dengan teori. = Menurut kelompok



100/60 mmhg Denyut



= kami di bagian



Nadi



pemeriksaan fisik



84x/menit



kurang Suhu Tubuh = 37º C



menambahkan



Pernafasan



= kelainan pada bagian



20x/menit



tubuh tertentu px







yaitu luka. Di fakta Pemeriksaan Head to Toe



Inspeksi



adalah



pemeriksaan Kulit :



menggunakan pendengaran



penciuman.



Inspeksi saat



dan area telapak kaki kanan umum Kepala



pertama



kali Inspeksi : Bentuk kepala



bertemu pasien. Fokus inspeksi simeris, tidak ada lesi pada setiap bagian tubuh meliputi Palpasi



:



Tidak



ada



: ukuran tubuh, warna, bentuk, benjolan, tidak ada nyeri posisi, kesimetrisan, lesi, dan tekan/lepas penonjolan/pembengkakan.



Mata



(Dewi Sartika, 2010)



Inspeksi : Mata simetris,



2. Palpasi Palpasi



konjungtiva anemis, reflek adalah



teknik pupil isokor



pemeriksaan yang menggunakan Palpasi



:



Tidak



ada



indera peraba ; tangan dan jari- gangguan jari, untuk mendeterminasi ciri2 Telinga jaringan



atau



organ



seperti: Inspeksi :



kurang dijelaskan luka dari px yaitu



Lembab,



indera hangat,kasar, ada lesi di



penglihatan,



dilakukan



sudah diperoleh data



Tanda-tanda vital



Tekanan



1. Inspeksi



dengan



Di dalam pengkajian



Pemeriksaan Fisik



Bentuk



bentuk, ukuran, kedalaman,dan bau



temperatur, keelastisan, bentuk, simetris, ukuran,



kelembaban



Palpasi



:



Tidak



ada



gangguan



3. Perkusi adalah



pemeriksaan



dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan



suara,



yang



bertujuan untuk mengidentifikasi batas/



ada



dan serumen



penonjolan. .(Dewi Sartika,2010)



Perkusi



tidak



lokasi



dan



konsistensi



jaringan. (Dewi Sartika, 2010) 4. Auskultasi



Mulut Inspeksi : Mukosa mulut lembab, tidak ada lesi Leher Inspeksi : Simetris, Tidak ada lesi, Kelenjar limfe normal Dada Inspeksi: Simetris Palpasi : Tidak ada nyeri



Auskultasi Adalah pemeriksaan tekan fisik yang dilakukan dengan cara Auskultasi mendengarkan



suara



:Tidak ada



yang gangguan



dihasilkan oleh tubuh. Biasanya Abdomen menggunakan alat yang disebut Inspeksi



:



simetris,



dengan stetoskop. Hal-hal yang tidak ada bengkak didengarkan



adalah



:



bunyi Palpasi : tidak ada nyeri



jantung, suara nafas, dan bising tekan usus.(Dewi Sartika, 2010)



Perkusi



: Timpani



Genetalia dan Anus Inspeksi : Bersih Ekstremitas Atas Inspeksi : Simetris Palpasi



:



Tidak



ada



gangguan Ekstremitas Bawah Inspeksi :



Simetris,



Pergerakan terbatas



2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (Buku SDKI) OPINI NO. 1.



TEORI



FAKTA



KELOMPOK



Diagnosis Keperawatan



Dx : Gangguan Pola Tidur



Pada



Gangguan Pola Tidur



DS : Px mengatakan sulit tidur, sering terjaga saat nyeri



diagnosis



a) Definisi



Gangguan kualitas dan kuantitas DO: K/U lemas, mata Px terlihat sayu, waktu tidur akibat faktor adanya kantung mata. Nyeri pada kaki kanan. eksternal. b) Penyebab



TTV



1. Hambatan lingkungan (mis. Kelembapan



lingkungan



sekitar,suhu



lingkungan,



keperawatan



actual sesuai dengan teori 80%. Tetapi



tidak



sesuai



dengan



definisi



operasional



TD : 100/60 Mmhg S



pengkajian



: 37º C



dari



gangguan pola tidur Dari definisi gangguan



pencahayaan, kebisingan, bau N



: 84x/ menit



pola



tidur



tidak



: 20x/ menit



oleh



faktor



tetapi



di



fakta



kasus



gangguan



pola



tidur



disebabkan



oleh



nyeri



sedap,



jadwal R



pemantauan/pemeriksaan/tindak



Kemungkinan Penyebab



an) Cedera pada kaki



2. Kurang kontrol tidur



4. Restrain fisik



Gangren Pedis



5. Ketiadaan teman tidur Tidak



familiar



dengan



peralatan tidur



Kerusakan jaringan proses infeksi



c) Gejala dan Tanda Mayor 1 Gejala dan Tanda Mayor



Nyeri



 Subjektif : 1. Mengeluh sulit tidur 2. Mengeluh sering terjaga 3. Mengeluh tidak puas tidur 4. Mengeluh pola tidur berubah 5. Mengeluh istirahat tidak cukup



eksternal



pada kaki kanan.



3. Kurang privasi



6.



disebabkan



Istirahat tidur terganggu



 Objektif : 2. Gejala dan Tanda Minor  Subjekti



:



1.



kemampuan



Mengeluh beraktivitas



menurun  Objektif : d) Kondisi klinis terkait 1. Nyeri/kolik 2. Hipertiroidisme 3. Kecemasan 4. Penyakit paru obstruktif kronis 5. Kehamilan 6. Periode pasca partum 7. Kondisi pasca operasi



3. INTERVENSI DAN KRITERIA HASIL (Buku SIKI) NO 1.



2.



TEORI Kriteria Hasil (Buku SLKI) Pola tidur Definisi : Keadekuatan kuantitas dan kualitas tidur. Ekspektasi : Membaik Kriteria Hasil :  Keluhan sulit tidur menurun  Keluhan tidak puas tidur menurun  Keluhan sering terjaga menurun  Keluhan pola tidur berubah menurun  Keluhan istirahat tidak cukup menurun INTERVENSI (Buku SIKI) Dukungan Tidur Tindakan  Observasi  Identifikasi pola aktivitas dan tidur  Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik/psikologis)  Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis. Kopi, teh, alkohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi  Terapeutik  Modifikasi lingkungan (mis.pencahayaan, kebisingan,suhu,matras dan tempat tidur)  Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur  Tetapkan jadwal tidur rutin  Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi,



FAKTA



OPINI KELOMPOK



Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan ditandai dengan mengeluh sulit tidur, sering terjaga, tidak puas tidur, pola tidur berubah, istirahat tidak cukup



Pada kasus tersebut telah dilakukan intervensi tindakan 2x24 jam dengan kriteria hasil sesuai dengan SLKI dan intervensi keperawatan dengan SIKI.



Tujuan dan Kriteria Hasil : Setelah dialakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam gangguan pola tidur membaik dengan kriteria hasil :     



Keluhan sulit tidur menurun Keluhan tidak puas tidur menurun Keluhan sering terjaga menurun Keluhan pola tidur berubah menurun Keluhan istirahat tidak cukup menurun



Intervensi : Dukungan Tidur Tindakan  Observasi  Identifikasi pola aktivitas dan tidur  Identifikasi faktor pengganggu tidur  Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi  Terapeutik  Modifikasi lingkungan (suhu,cahaya,bising)  Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur



Menurut kelompok pada kriteria hasil sudah sesuai dengan teori dari buku SLKI Sedangkan intervensi belum sesuai dengan buku SIKI dikarenakan ada beberapa intervensi yang tidak dilakukan. Tidak dilakukannya beberapa intervensi tersebut dikarenakan menyesuaikan kondisi dari pasien tersebut



terapi akupresur)  Edukasi  Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit  Anjurkan menepati kebiasan tidur  Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur  Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis.psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja)  Anjurkan relaksasi otot autogenik atau cara non farmakologik lainnya







Tetapkan jadwal tidur rutin  Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi  Edukasi  Jelaskan pentingnya tidur selama sakit  Anjurkan menepati kebiasan tidur  Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur  Anjurkan relaksasi otot autogenik atau cara non farmakologik lainnya



4. IMPLEMENTASI NO. 1.



TEORI



FAKTA



Implementasi



IMPLEMENTASI



Menurut Carpenito (2009, Tanggal 05 Agustus 2019 hal



57) komponen



implementasi dalam proses keperawatan



mencakup



penerapan ketrampilan yang diperlukan



untuk



mengimplentasikan intervensi



 



Ketrampilan



pengetahuan yang diperlukan untuk implementasi biasanya



Mengidentifikasi pola aktivitas dan



Melakukan prosedur untuk



membantu klien.



tindakan 2x24 jam yang untuk



Dari



beberapa



intervensi



hanya



dilakukan



beberapa



tindakan



dikarenakan



menyesuaikan



kondisi



dari pasien.



Memberikan dukungan tidur Contoh



berfokus pada Melakukan aktivitas untuk klien atau



dilakukan



membantu pasien.



keluarga 



telah



tersebut



tidur



pengaturan posisi) dan edukasi kepada



dan



kasus



dilakukan



meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat,



keperawatan.



Pada



Mengidentifikasi faktor pengganggu



tidur 



OPINI KELOMPOK



Tanggal 06 Agustus 2019



:



mengidentifikasi faktor pengganggu tidur dan







 



Melakukan prosedur untuk



pola



meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat,



hanya dilakukan pada



pengaturan posisi) dan edukasi kepada



hari pertama dan saat



keluarga



hari



Memberikan posisi senyaman mungkin



dilakukan



kepada Px



tersebut karena sudah



Memberikan dukungan tidur



mengetahui dari faktor



aktivitas



tersebut.



kedua



tidur



tidak tindakan



5. EVALUASI NO. 1.



TEORI



FAKTA Tanggal 05-08-2019 13.00 WIB



Evaluasi



Menurut Hidayat (2008 Hal 124) S : Px mengatakan sulit tidur



OPINI KELOMPOK Pada



kasus



tersebut



belum sesui dengan teori



dikarenakan evaluasi langkah O : K/U lemas, mata Px terlihat sayu, tersebut tidak terakhir dari proses keperawatan adanya kantung mata mencantumkan kriteria dengan cara melakukan A : Masalah belum teratasi hasil yang ada diatas. identifikasi sejauh mana tujuan P : - Intervensi di lanjutkan dari rencana keperawatan tercapai Fakta dari evaluasi tidak - Mengidentifikasi faktor atau tidak. Dalam melakukan berhubungan dengan pengganggu tidur - Mengidentifikasi pola tidur evaluasi perawat harusnya kriteri hasil - Melakukan prosedur untuk memiliki pengetahuan dan meningkatkan kenyamanan  Keluhan sulit kemampuan dalam memahami (mis. Pijat) tidur menurun Memberikan posisi Px  Keluhan tidak respons terhadap intervensi puas tidur senyaman keperawatan, kemampuan menurun mungkin  Keluhan sering menggambarkan kesimpulan - Memberikan dukungan tidur terjaga menurun tentang tujuan yang dicapai serta  Keluhan pola Tanggal 06-08-2019 13.00 WIB tidur berubah kemampuan dalam menurun S : Px mengatakan sulit tidur menghubungkan tindakan  Keluhan istirahat O: K/U lemas, mata Px terlihat keperawatan pada kriteria hasil tidak cukup membaik menurun A: Masalah teratasi sebagian P: - Intervensi dilanjutkan - Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat) - Memberikan posisi Px senyaman mungkin Evaluasi



merupakan



-



Memberikan dukungan tidur



DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Syamat, dkk, 2006. Edisi Revisi Buku Ilmu Penyakit Dalam,EGC : Jakarta. Zainidin ali,Haji. Dasar-dasar dokumentasi keperawatan.2009.jakarta: EGC Nurarif A, H, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa PPNI (2018). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI