Keperawatan Bencana - Fanesa Vernanda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN BENCANA “ TUGAS PRAKTIKUM SURVEY POTENSI BENCANA WILAYAH”



OLEH



:



FANESA VERNANDA 1911316001



Dosen Pembimbing : Elvi Oktarina, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB



PROGRAM B ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2020



KOMPONEN WINDSHIELD SURVEY ELEMEN Perumahan



dan



DESKRIPSI  Bangunan



lingkungan (daerah)



Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari tembok (210 KK).  Arsitektur Hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Lantai yang terbuat dari



semen



(semi



permanen)



86



rumah,



yang



terbuat



dari



semen(permanen) 109 rumah. Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela dengan pencahayaan yang baik. 



Keunikan lingkungan Banyak tanah kosong di sekitar rumah yang dimanfaatkan



untuk



membuang sampah terutama halaman belakang rumah.



Lingkungan terbuka



 Luas Luas wilayah Rt 02  2,35 kilometer persegi dengan kepadatan ratarata 9-10 rumah / 100 m.  Kualitas Lahan terbuka digunakan untuk membuang hasil pembakaran sampah dan sampah basah.  Jumlah penduduk 896 jiwa  Batas wilayah



Batas



Barat : Rt 03 Rw 03, Timur : Kelurahan Nanbalimo, Utara : Rt 01 Rw 02 , Selatan : Kelurahan Nanbalimo Tingkat ekonomi



sosial



 Tingkat Sosial ekonomi



Tingkat sosial ekonomi masyarakat RT 02 sebagian besar tingkat menengah dengan mata pekerjaan sebagai pedagang, kuli bangunan, dan beberapa sebagai PNS Kebiasaan



 Dewasa-tua Pada pagi dan sore hari sebagian warga bekerja. Dan pada malam hari warga mempunyai kegiatan rutin mengadakan pengajian di rumah secara bergilir (tiap minggu atau tiap bulan sekali). Pada 1 bulan 2 kali sekali ibu-ibu rumah tangga mengadakan arisan (tergantung masingmasing RT). Dan setiap bulan sekali diadakan arisan RT dan PKK.  Anak-anak Pada pagi mayoritas pergi ke sekolah, siang hari bermain dengan teman sebaya dan sore hari mayoritas mengikuti kegiatan keagamaan dengan mengaji di TPA dan bermain sepak bola



Transportasi







Transportasi menggunakan kendaraan pribadi (motor, sepeda, mobil) selain itu juga menggunakan mobil angkutan umum, ataupun jalan kaki.



 Fasilitas umum



Situasi jalan beraspal, paving dan sepanjang waktu keadaan jalan



ramai.  Kesehatan Tidak terdapat dokter praktik umum dan ada Puskesmas . 



Sekolah Di wilayah Kelurahan Balas Klumprik khususnya RT 02 terdapat bangunan sekolah dasar.



 Agama Mushola



:1



 Ekonomi Banyak terdapat home industry, antara lain daur ulang sampah (kardus), krupuk, konveksi (tempat HP) dan isi ulang air.



 Pelayanan umum Tidak ada tempat pelayanan umum, seperti kantor Pos, Bank, dan lainlain di wilayah RW 02 Pusat belanja







Terdapat banyak toko yang menjual kebutuhan sehari – hari.



Suku bangsa







Mayoritas penduduk dari suku Minang.



Agama







Mayoritas beragama Islam







Penyakit terbanyak yang terjadi di masyarakat selama 6 bulan



Kesehatan



dan



morbiditas



terakhir adalah batuk pilek yaitu 67 KK Sedangkan pada usila 7 penyakit yang terbanyak adalah rheumatik yaitu 12 orang, hipertensi 6 orang, katarak 5 orang, Diabetes Mellitus 4 orang, penyakit jantung 1



Sarana Penunjang



orang dan TBC 1 orang.  Rata-rata warga mempunyai televisi dan HP 



Sudah ada sumber air bersih yaitu PDAM, tetapi air tersebut tidak digunakan sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari karena masih ada sumber air bersih lainnya yaitu air sumur.







Sumber penerangan menggunakan PLN



SURVEY POTENSI BENCANA WILAYAH RT 02 RW 03 KELURAHAN TANJUNG PAKU KOTA SOLOK



KONSEP BENCANA a. Bencana Alam : Bencana Alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam keber langsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa kerugian materi maupun nonmateri. Bencana tersebut bisa dicontohkan seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi ada pula bencana non alam seperti kebakaran gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan teror. Bencana merupakan sebuah fenomena kehidupan manusia yang tidak dapat diketahui secara pasti kapan terjadinya. Manusia hanya mampu mengenali gejalagejala awal dan memprediksi terjadinya. Kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia terkadang hanya mampu menjelaskan gejala awal ini, sehingga kejadian detil daribencana itu hanya dalam prediksi manusia. Meskipun demikian, dengan kemampuan mengenali gejala-gejala awal dari sebuah bencana manuisa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi becana. Persiapan itu meliputi persiapan sebelum terjadinya bencana, ketika terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana. Artinya, kesiapan yang dilakukan oleh manusia dapat dilakukan ketika dapat mengenali gejala awal, tingkat resikonya dan lain sebagainya. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. b. Bencana Non Alam :



Bencana non alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa kegagalan teknologi, gagal modernisasi, epidemic dan wabah penyakit.



c. Bencana Sosial : Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror ( UUD No 24 Tahun 2007). Negara Indonesia iklim tropis karena dilewati garis katulistiwa dan perubahan iklim dan siklus yang disebabkan oleh global warming. Bencana sosial merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada kehidupan dan harta benda yang diakibatkan oleh kecerobohan, kelalaian, bahkan kesenjangan manusia untuk menyakiti manusia yang lain. Misal : kebakaran, terorisme, konflik antar etnis dll. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, dampak terhadap kehidupan akibat bencana sosial dirasakan lebih mendalam daripada akibat bencana alam pada masyarakat.



IDENTIFIKASI WILAYAH RT 02 RW 03 KELURAHAN TANJUNG PAKU KOTA SOLOK A. Mengidentifikasi dan menganalisa akan potensi Bencana di RT tersebut Pada RT 02 RW 03 kemungkinan terjadinya bencana yaitu



Bencana alam : Banjir dimana RT 02 RW 03 ini di kelilingi oleh sungai dimana ketika musim penghujan maka debit air sungai meningkat,sehingga banjir mengenai ke pemukiman warga di RT 02 Bencana Non alam ; Bencana Sosial ; B. Mengidentifikasi (Referensi) 1. Luas wilayah Luas wilayah RT 02 RW 03 kelurahan Tanjung Paku adalah 2,35 kilometer persegi. 2.



Kondisi wilayah RT 02 RW 03 kelurahan Tanjung Paku berada di dataran rendah yaitu 3-8 meter diatas permukaan laut dengan kepadatan rata-rata 9-10 rumah / 100 m.



3.



Lokasi/ jalur evakuasi Untuk wilayah RT 02 RW 03 kelurahan Tanjung Paku belum ada jalur evakuasi apabila terjadi bencana alam seperti gempa atau banjir. Biasanya warga hanya menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi.



4.



Lokasi pengungsian Belum ada lokasi pengungsian di wilayah RT 02 RW 03 Kelurahan Tanjung Paku.



5.



Sarana Kesehatan: terdapat puskesmas kelurahan tanjung paku.



C. Mentukan zona Merah, Zona Kuning, Zona Hijau dari wilayah RT 02 RW 03 kelurahan Tanjung Paku



Di RT 02 RW 03 Kelurahan Tanjung Paku, hanya terdapat beberapa daerah saja yang rawan akan terkena banjir, salah satunya ialah pemukiman yang berdekatan dengan sungai. Wilayah ini menjadi berpotensi banjir dikarenakan banyaknya aliran sungai yang melintasi wilayah ini dan pemukiman warga yang yang lebih rendah dari jalan. Di wilayah ini juga terdapat sungai yang belum ternormalisasi. Untuk bencana non alam seperti wabah penyakit, di RT 02 RW 03 Kelurahan Tanjung Paku berada di zona kuning dan karena padatnya penduduk di wilayah tersebut, kemungkinan penularan sangat cepat jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.



D. Perencanaan pencegahan atau mitigasi bencana akan wilayah RT 02 RW 03 kelurahan Tanjung Paku a. Tanah longsor



Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktorfaktor lainnya yang turut berpengaruh : Erosi  yang disebabkan sungai – sungai atau  gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju. Mitigasi tanah longsor, yaitu: 1.



Jangan menebang pohon dilereng perbukitan atau pegunungan



2. Tidak mendirikan rumah di bawah tebing 3. Jangan membuat kolam atau sawah diatas lereng 4. Jangan memotong tebing secara tegak lurus 5. Tidak mendirikan banguanan disekitar sungai 6. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.



b. Banjir Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir. a) Jenis – Jenis Banjir Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung dibumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga: 1) Banjir Sungai : Terjadi karena air sungai meluap. 2) Banjir Danau : Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. 3) Banjir Laut pasang : Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. b) Penyebab Terjadinya Banjir 1) Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 2) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi, 3) Pendangkalan sungai, 4) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong, 5) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, 6) Pembuatan tanggul yang kurang baik, 7) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan. c) Dampak Dari Banjir Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa: 1) Rusaknya areal pemukiman penduduk, 2) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan 3) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.



4) Rusaknya areal pertanian 5) Timbulnya penyakit-penyakit 6) Menghambat transportasi darat d) Cara Mengantisipasi Banjir : Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah : 1) Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir. 2) Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya 3) tampung air. 4) Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai. 5) Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air. 6) Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor. 7) Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan. Mitigasi banjir Ada 2 jenis mitigasi banjir, yaitu: 1. Mitigasi struktural Adalah upaya yang dilakukan demi meminimalisir bencana dengan melakukan pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir, Seperti : a. membangun tembok pertahanan seperti tanggul b. mengatur kecepatan aliran dan debit air c. membersihkan sungai dan sudetan.



2. Mitigasi non struktural a. Pembentukan LSM b. Melakukan pelatihan dan penyuluhan c. Membentuk kelompok kerja d. Mengevauasi tempat rawan banjir e. Memperbaiki sarana dan prasarana f. Membuat mapping g. Meyiapkan persediaan sandang,pangan dan papan h. Membuat SOP bencana banjir.



DOKUMENTASI



DAFTAR PUSTAKA



INDONESIA, P. R. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Bencana, P. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13, Tahun 2008 Tentang Pedoman Manajemen Logistik Dan Peralatan.. Jakarta: Bnpb BNPB. 2008. “Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana”.Jakarta Ginanjar, Yogi Cahyo (2018, 5 Juni). Proses Penanggulangan Bencana. Dikutip 26 Agustus 2020 dari http://bpbd.babelprov.go.id/proses-penanggulangan-bencana/ Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana