Kerangka Acuan Pelacakan TB Mangkir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS BL. LIMBANGAN Jl. Raya Limbangan Tengah No. 119 kecamatan Bl. Limbangan Kabupaten Garut (Kode Pos : 44186) Telp. ( 0262 ) 2830514 E-mail [email protected]



KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH TENTANG PELACAKAN TB. MANGKIR



I.



PENDAHULUAN Tuberkulosis adalah merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB(Mycobacterium tuberculosis) menjadi permasalahan di dunia kesehatan hingga saat ini,dalam situasi di dunia yang memburuk dengan meningkatnya jumlah kasus TB akibat kelalaian dalam pengambilan obat OAT,sehingga ketidakpatuhan untuk berobat secara teratur bagi penderita TB tetap menjadi hambatan untuk mencapai kesembuhan yang tinggi. Adapun tanda dan gejala TB.adalah Batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak napas,beserta berat badan menurun,demam dan keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.



awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-Shortcourse) dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA Positif). Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat



II.



LATAR BELAKANG Salah satu kondisi yang harus diperhatikan adalah jika pasien memiliki riwayat sering mangkir pada pengobatan TB terdahulu,kondisi lain yang menyebabkan pasien mangkir antara lain adalah pekerjaan pasien,kondisi sosial ekonomi yang rendah, tempat tinggal yang jauh dari fasilitas kesehatan,sulitnya transfortasi dan permasalahanlain yang diketahui saat dilakukan kunjungan rumah.



Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari keberhasilan pengobatan. Wilayah kerja UPT. Puskesmas BL.Limbangan merupakan wilayah dengan status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah, Sehingga resiko resiko terjadinya mangkir pengobatan TB sangat besar. Sedangkan kasus TB. Mangkir dapat meningkatkan resiko kekebalan kuman TB MDR dan dari hasil. Dan hasil perolehan PKP untuk program TB Tahun 2017 untuk Penemuan Pasien TB BTA Positif 73,63% dan angka kesembuhan pasien TB 70.15% dan hasil survei pendataan dari IKS 47,9%. Oleh karena itu perlu bagi Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan pelacakan TB Mangkir,dalam rangka menurunkan jumlah pasien TB yang mangkir pengobatan. I.



TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya kasus TB MDR 2. Tujuan khusus 1. Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kasus TB mangkir perlu adanya koordinasi antar fasilitas kesehatan (Pustu, Polindes,dan puskesmas) 2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB mangkir dalam rangka melacak kelalaian pasien dalam tahap pengobatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan



II.



RENCANA KEGIATAN 1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN KEGIATAN Melakukan pelacakan ke rumah pasien pengobatan TB yang berhenti ambil obat.



RINCIAN KEGIATAN 1. Mengusulkan pelacakan TB mangkir lewat dana BOK melalui forum minilokarya 2. Melakukan kunjungan rumah sekaligus membawa OAT



3. Melakukan konseling intensif pada pasien dan keluarga 4. Melanjutkan pengobatan sesuai panduan sebelumnya 5. Menbuat laporan hasil kegiatan dan dokumentasi



2. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1.



Penaggung jawab program P2TB mendata pasien yang berhenti ambil Obat TB



2.



Menghubungi pelaksana TB(perawat atau bidan desa) agar melacak ke rumah pasien yang berhenti ambil obat TB;



3.



Pelaksanakan TB memberikan penyuluhan tentang TB dan resiko berhenti minum obat TB kepada yang berhenti ambil obat;



4.



Pelaksana Tb menganjurkan kepada pasien yang berhenti ambil obat untuk periksa kembali ke puskesmas;



5.



Pelacakan TB melaporkan kepada penanggung jawab P2 TB perihal hasil pelacakan ;



6.



Penanggung jawab P2 TB menindakan lanjuti dengan memantau apakah pasien yang telah dilacak,kembali berobat atau tidak



3. Pengorganisasian/Pelaksanaan Kegiatan a. Pengorganisasian: 



Penanggung jawab: Penanggung jawab Program P2 TB







Pelaksana:perawat dan bidan desa



b. Peran Pihak- pihak terkait 1. Lintas Program No Pihak Terkait Lintas Program



Peran



1.



1.



Petugas Pelayanan TB UPT. Puskesmas BL.Limbangan



Menerima Pasien rujukan penderita TB dari pelaksana pelacakan TB. mangkir dan melakukan prosedur pemeriksaan pasca mangkir



2.



Memberikan pengobatan pada pasien TB pasca mangkir



2.



Petugas Laboratorium UPT. Puskesmas BL.Limbangan



1. Menerima permintaan pemeriksaan BTA ulangan



ket



pasien pasca TB mangkir dari pelayanan TB. Paru 2. Melakukan pemeriksaan BTA pada pasien TB pasca mangkir



3.



Lintas Sektor No. Pihak Terkait Lintas Program



Peran



1.



1. Membantu dalam



Pemerintahan Desa



memberikan alamat penderita TB mangkir jika petugas kesulitan menentukan letak tempat tinggal penderita TB. Paru mangkir 2. Memberikan Bantuan konseling apabila penderita TB mangkir menolak untuk periksa kembali ke Puskesmas 2.



Kader Keselamatan



1. Membantu dalam memberikan alamat TB mangkir jika petugas kesulitan menemukan letak tempat tinggal penderita TB mangkir 2. Memberikan bantuan konseling apabila penderita TB mangkir menolak untuk periksa kembali ke puskesmas



ket



4.



SASARAN a. Penderita atau pasien TB. Paru yang mangkir mengambil obat b. Kegiatan pelacakan TB mangkir mempunyai sasaran kegiata antara lain: Menekan angka drop out pengobatan TB paru hingga 0 kasus dalam kurun waktu 1 tahun



5.



TARGET Target yang harus dicapai adalah 100% penderita yang tidak melalaikan minum OAT



6.



JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN a. Waktu Pelaksanaan : Pelacakan TB dilakukan ketika ditemukan pasien TB yang mangkir dari pengobatan. Dimulai sejak bulan April, Pasien yang mangkir Pada bulan maret, dilakukan dilakukan Pelacakan bulan April b. Tempat pelaksanaan : Tempat tinggal pasien TB Paru



7.



PEMBIAYAAN Sekali kunjungan dilakukan oleh 2 orang Petugas desa dan petugas dari puskesmas,masing- masing mendapatkan transport Rp. 10.000,- yang bersumber dari BLUD. Jumlah maksimal kunjungan dalam setahun yang di danain oleh blud adalah 25 kunjungan. Selebihnya dengan menggunakan dana swadaya



8.



OUTPUT (HASIL YANG DIHARAPKAN): a.



Setiap penderita TB yang mangkir mendapatkan kunjungan pelacakan dari petugas puskesmas:



b.



Setiap kunjungan petugas puskesmas, dapat bertemu dengan penderita TB yang mangkir dan memeriksa penderita serta memberikan penyuluhan tentang pentingnya minum obat dan resiko jika terus mangkir;



c.



Meminta bantuan keluarga penderita yang mangkir,agar memberikan dukungan pada penderita mangkir untuk berobat kembali;



III.



PENUTUP 1. Pencatatan,Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan a. Format yang digunakan untuk pencatatan : Formulir TB 02 dan buku pelacakan TB mangkir b. Metode Evaluasi : 1) Yang melaksanakan evaluasi : Penanggung Jawab Program P2 TB. Paru 2) Indikator evaluasi : a) Kesuaian SOP : Langkah dan tahapan sesuai SOP pelacakan TB mangkir,



b) Ketepatan Jadwal : Pelaksanaan pelacakan TB mangkir dilaksanakan tidak lebih dari satu bulan setelah di temukan pasien TB mangkir, c) Ketepatan Tempat Pelaksanaan : Tempat pelaksanaan pada penderita TB baru, d) Ketepatan sasaran : Pelaksanaan dilakukan pada penderita TB mangkir dan bertemu keluarga serumah Penderita. 3) Cara menganalisis : Membandingkan antara indikator (poin 2 di atas) dengan pelaksanaan oleh pelaksanaan pelacakan TB mangkir, 4) Waktu evaluasi dilaksanakan : Setiap Bulan 5) Pelaporan : Laporan Hasil pelacakan TB mangkir yang terdiri dari alasan penderita TB mangkir dan konseling yang diberikan agar penderita bersedia untuk kembali berobat, Laporan di buat oleh pelaksanaan pelacakan TB mangkir kepada penanggung jawab Program P2 TB setiap pasca kegiatan pelacakan TB mangkir. 6) Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi: Setiap Laporan dijadikan bahan evaluasi, Sedangkan hasil evaluasi di gunakan untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan. Laporan dan hasil evaluasi serta RTL perbaikan disampaikan kepada pelaksana. 2. Rencana Tindak Lanjut RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dalam pertemuan minilokarya bulanan,komunikasi internal program dan tinjauan manajemen jika ada masalah yang sulit atau tidak bisa terpecahkan.



BL.Limbangan,12 Maret 2018 Mengetahui



Penyusun



Kepala Puskesmas



dr.H.Budhi G.Basuki NIP: 196207131990101001



Ati siti patimah Skep.,Ners.



INSTRUMEN PELACAKAN TB MANGKIR UPT.PUSKESMAS BL.LIMBANGAN Nama dan Alamat Penderita TB mangkir :..................... NO



Nama Penderita



Hasil Pemeriksaan fisik



Alasan



dan Anamnesis



mangkir pengobatan