Kerangka Acuan Pengambilan Sampel SHK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KECAMATAN BANDAR SRI BHAWONO Jl. Raya Sri BhawonoKode Pos. 34199 . 0725-660042 Email: [email protected]



KERANGKA ACUAN PENGAMBILAN SAMPEL SHK A. PENDAHULUAN Hipotiroid kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau definisi iodium. Hormon tiroid yaitu tiroksin yang terdiri dari iodotironium ( T3 ) dan tetraiodotorium ( T4 ), merupakan hormon yang diproduksi oleh tiroid ( kelenjar gondok). Pembentukannya memerlukan mikronutrien iodium. Hormon ini berfungsi untuk mengatur produksi panas tubuh, metabolisme, pembentukan tulang, kerja jantung, saraf, serta pertumbuhan dan perkembangan otak. Dengan demikian hormon ini sangat penting perannya pada bayi dan anak yang sedang tumbuh. Kurangnya hormon tiroid pada bayi dan masa awal kehidupan bisa mengakibatkan hambatan pertumbuhan ( cebol atau stanting ) dan retrdasi mental ( keterbelakangan mental ).



B. LATAR BELAKANG Deteksi dini kelainan bawaan melalui skrining bayi baru lahir ( SBBL ) merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi yang lebih baik. Skrining atau uji saring pada bayi baru lahir ( neonatal skrining ) adalah tes yang dilakukan pada saat bayi berumur 48 jam sampai 72 jam setelah lahir untuk memilih bayi yang menderita kelainan kongenital dari bayi yang sehat. Skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini mungkin, sehingga bila ditemukan dapat segera melakukan intervensi segera. Pada kasus dengan keterlambatan penemuan dan pengobatan dini, anak akan mengalami keterbelakangan mental dan kemampuan IQ dibawah 70. Hal ini akan berdampak serius pada masalah sosial pada anak. Anak tidak mampu beradaptasi disekolah formal dan menimbulkan beban ganda bagi keluarga dalam pengasuhannya. Dengan demikian deteksi dini sangat penting dalam mencegah terjadinya keterlambatan pengobatan.



C. DASAR HUKUM 1. Permenkes Nomor 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak 2. Permenkes Nomor 78 tahun 2014 tentang skrining hipotiroid kongenital D. TUJUAN 



Tujuan umum Seluruh bayi baru lahir di indonesia mendapatkan pelayanan skrining kongenital (SHK)







Tujuan Khusus a. Menungkatkan akses, cakupan serta kualitas pelayanan SHK b. Tersedianya



jejaring laboratorium



rujukan



untuk



skrining hipoteroid



kongenital (SHK) pada bayi baru lahir.



E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Persiapan a. Persiapan bayi dan keluarga b. Persetujuan/ penolakan c. Persiapan alat d. Persiapan diri 2. Pengambilan specimen a. Waktu b. Data/identitas bayi c. Metode dan pengambilan darah 3. Tatalaksana spesimen 4. Skrining bayi baru lahir



F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Persiapan a. Pesiapan bayi dan keluarga Motifasi keluarga, ayah atau ibu bayi baru lahir sangat penting. Menjelaskan kepada orang tua tenyang skrining pada bayi baru lahir dan keuntungan



skrining ini bagi masa depan bayi akan mendorong orang tua untuk mau melakukan skrining bayinya. b. Persetujuan atau penolakan 



Persetujuan ( infom concent ) sebelum melakukan tindakan selalu meminta persetujuan disertai tanda tangan orang tua bayi.







Penolakan ( dissent consent / refusal consent ) bila pengambilan darah pada BBL ditolak maka orang tua harus menanda tangani formulir penolakan. Hal ini dilakukan agar jika dikemudian hari didapat bayi yang bersangkutan menderita HK , orang tua tidak akan menuntut atau meyalahkan tenaga kesehatn.



2. Pengambilan spesimen a. Waktu Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah ketika umur bayi berumur 48 sampai 72 jam. Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi, sehingga akan memberikan sejumlah hasil tinggi / positif palsu. b. Data atau identitas bayi Isi identitas bayi dengan lengkap dan benar dalam kertas saring. Data ditulis lengkap dan hindari kesalahan penulisan data, gunakan huruf kapital. c. Metode dan pengambilan data Teknik pengambilan darah yang digunakan adalah melalui tumit bayi ( heelpick ) darah yang dikeluarkan diteteskan pada kertas saring khusus sampai bulatan kertas penuh terisi darah, kemudian setelah kering dikirim ke laboratorium SHK. d. Tata laksana spesimen 



Metode pengiriman spesimen Setelah mendapatkan spesimen : segera diletakkan di rak pengering dengan posisi horizontal atau diletakkan diatas permukaan dasar yang kering dan tidak menyerap. Biarkan spesimen mengerim ( warna darah merah gelap ) senbaiknya biarkan spesimen diatas rak pengering sebelum dikirim ke laboratorium.







Pengiriman transportasi spesimen Setelah kering spesimen siap dikirim. ketika spesimen akan dikirim masukkan kedalam kantong plastik zip lock. Satu lembar kertas saring dimasukkan kedalam satu plastik dapat juga dengan menyusun kertas saring secara berselang seling untuk menghindari agar bercak darah tidak saling bersinggungan atau taruh kertas diatas bercak darah. Masukkan kedalam amplop dan sertakan daftar spesimen yang dikirim. Pengiriman



tidak



boleh



lebih



dari



7



hari



sejak



spesimen



diambil.perjalanan pengiriman tidak boleh lebih dari 3 hari.



G. SASARAN PENGAMBILAN SAMPEL SHK Sasaran KIE pada SHK : 1. Ibu atau orang atau keluarga 2. Masyarakat luas 3. Tenaga kesehatan 4. Pemangku kebijakan Sasaran yang dilakukan SHK adalah bayi berumur 48 – 72 jam diwilayah puskesmas sribhawono. H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO



WAKTU



PELAKSANA



KEGIATAN 1



Januari



JUMLAH



TEMPAT



SAMPEL 1 orang bidan



60 sampel



Wilayah



kerja



puskesmas sribhawono 2



Maret



1 orang bidan



60 sampel



Wilayah kerja puskesmas sribhawono



3



Mei



1 orang bidan



60 sampel



Wilayah kerja puskesmas sribhawono



4



Juli



1 orang bidan



60 sampel



Wilayah kerja puskesmas



sribhawono 5



September



1 orang bidan



60 sampel



Wilayah kerja puskesmas sribhawono



6



Nopember



1 orang bidan



60 sampel



Wilayah kerja puskesmas sribhawono



I. BIAYA Kegiatan ini debebankan pada anggaran dana BOK J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan SHK K. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan dibuat tertulis dan langsung dikirimkan ke dinas kesehatan sesuai dengan ketentuan bahwa pengiriman sampel ke dinas kesehtan tidak boleh lebih dari 7 hari sejak pengambilan.



Sribhawono, januari 2019 Mengetahui



Penanggung Jawab Program UKM



Ka. UPTD puskesmas Sribhawono



SUWANTO, SKM.M.KES



LUSI MERI HUTAGAOL, SST



NIP 19730402 199703 1 004



NIP 19800415 200501 2009