Kesalahan Dalam Menyampaikan Berita Buruk [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nida
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Kesalahan dalam menyampaikan berita buruk KESALAHAN YANG UMUM DILAKUKAN DALAM MENYAMPAIKAN BERITA BURUK a) Menyampaikan berita buruk bukan di tempat yang menjamin privacy, misalnya disampaikan di lorong rumah sakit, di pintu IGD, dll. b) Interupsi / pemberian penjelasan terpotong atau terganggu karena suatu hal (misalnya menerima atau menjawab telepon, HP berbunyi, ada perawat meminta tanda tangan, dll). c) Penyampaian kabar buruk melalui telepon. Hindari hal ini karena dokter tidak tahu bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima kabar buruk tersebut. d) Dokter terlalu banyak bicara (biasanya karena dokter sendiri merasa tidak nyaman atau nervous). e) Efek iatrogenik yaitu berita buruk yang disampaikan memperburuk kondisi pasien baik secara fisik maupun psikologis atau bahkan menimbulkan gangguan baru secara fisik atau fisiologis (misalnya, pasien pria mendapat berita buruk tentang http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/isi-KOMUNIKASIDOKTER-PASIEN-smt-7.pdf 2. 3. Situasi yang dikataegorikan berita buruk a) Diagnosis penyakit kronis (contoh : diabetes melitus). b) Cacat atau hilangnya suatu fungsi (contoh : impotensi, kebutaan, dll). c) Adanya kebutuhan perawatan atau pengobatan yang memberatkan/ menyakitkan/ mahal. http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/isi-KOMUNIKASIDOKTER-PASIEN-smt-7.pdf 4. Pengertian Interproffesional collaboration Proses dalam mengembangkan dan mempertahankan hubungan kerja yang efektif antara pelajar, praktisi, pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. abstrak.ta.uns.ac.id 5. Tujuan dan manfaat dari Interproffesional collaboration 6. Eleman dari Interproffesional Collaboration Menurut (Way dkk., 2000) a. Tanggung jawab (responsibility) b. Akuntabilitas (accountability) c. Koordinasi (coordination) d. Komunikasi (communication) e. Kerja sama (cooperation) f. Ketegasan (assertiveness) g. Otonomi (autonomy) h. Saling percaya dan menghormati (mutual trust and respect) 7. Langkah-langkah melakukan Interproffesional Collaboration 8. Bagaimana teamwork dapat dikatakan berjalan dengan efektif? a) Goal setting : Suatu kelompok kerja akan dapat secara efektif menghasilkan suatu tujuan apabila memiliki goal setting yang sama



b) Komitmen : Seberapa besar tiap-tiap komponen kelompok memiliki komitmen c) Effective role : setiap anggota kelompok harus memiliki peran-peran tersendiri dan dituntut untuk sinergis dalam melakukan usaha d) Leadership : Komponen penting suatu kelompok akan menjadi efektif atau tidak banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan Teamwork dalam organisasi, Bahrur Rosyidi slideshare.net 9. Mengapa Interproffesional Collaboration penting 10. Siapa saja yang terlibat dalam Interproffesional Collaboration 11. Kendala dari Interproffesional Collaboration a. Perilaku b. Tingkat percaya diri c. Tingkat kenyamanan d. Isu terkait kekuatan profesi e. Waktu



12. Solusi dari kendala Interproffesional Collaboration 13. Perbedaan Interproffesional Collaboration dan Interproffesional Education