Keterbatasan Ilmu Pengetahuan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia berasal dari pengetahuan manusia tentang alam sekitarnya. Pengetahuan manusia dibangun atas kerja sama antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui, sehingga terdapat adanya kesatuan atau kemanunggalan antara subjek dan objek. Namun, kemanunggalan antara subjek dan objek tidaklah sempurna dan mutlak. Oleh karena itu, pengetahuan manusia juga tidak sempurna dan juga tidak mutlak (relatif). Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Hal itu terjadi karena dua alasan, yaitu subjek memiliki keterbatasan daya inderawi dan daya intelektualnya dan objek yang diketahui juga tidak sederhana. Atau dengan kata lain, pengetahuan manusia tentang sesuatu objek tidak pernah total, selalu ada yang tak terungkap. Dengan adanya keterbatasan pengetahuan manusia itu, maka ilmu yang merupakan hasil sistematis dari pengetahuan yang didapat manusia tentu juga memiliki keterbatasan. Selama manusia tidak menemukan pengetahuan baru, maka ilmu pengetahuan tidak akan maju atau berkembang (Ahmad Dardiri, 2014: 5-8).



Hidup adalah pilihan dan Allah memberikan kesepakatan dalam hidup kita untuk memilih Fujur (Kufuuraan) adalah perbuatan buruk dan prilaku yang bertentangan dengan syariat. Kebalikan Fujur adalah Taqwa (Syukuuraa) yang berarti bertaqwa, yaitu kebenaran dan segala tatanan yang disyariatkan Allah. Tentang fujur dan takwa ini, dalam al-Quran, Allah berfirman: ‫ورهَا َوتَ ْق َواهَا‬ َ ‫فَأ َ ْل َه َم َها فُ ُج‬



Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia sifat fujur dan takwa. Melalui inilah manusia mengetahui ilmu pengetahuan yang sebenarnya yaitu illalqolilah



Seperti contoh terciptanya planet planet yang ada seperti Matahari, Bumi, Bulan, Bintang dan planet planet yang tersusun indah yang berputar pada rotasi dan revolusinya. Allah sengaja menciptakan segala sesuatu untuk menunjukkan kekuasaannya. Allah memberikan kesempatan berbentuk izin bukan ridha karena bagi Allah sangat mudah melakukan apapun, “kun fayakun” jadi maka jadilah. Apa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia sia. Dalam hal ilmu dunia, kebutuhan bukti harus selalu baru terpercaya atau bisa diyakini oleh semua orang dan harus jelas kebenarannya. Dalam hal agama islam tidak perlu dibuktikan dan harus dipercaya dan diyakini.