Kimia Farmasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama :Melina Ratna Sari Sianipar Nim



: 190205218



Kelas : M.g 2.5



Alkaloida alam: 1. Alkaloida opium (misal: morphin, kodein, papaverin). 2. Alkaloida solanaceae (misal: atropin, hiosiamin, skopolamin). 3. Alkaloida kina (misal: kinin, kinidin). 4. Alkaloida dari radix Rauwolfia (misal: reserpin). 5. Alkaloida turunan xantin (misal: kofein, teobromin, teofilin). 6. Alkaloida dari semen Strichni (misal: strikinin). 1. Alkaloida opium MORPHINE



Identifikasi: 1. Dengan HNO3 akan terbentuk warna kuning jingga. 2. Reaksi Marquis terbentuk warna ungu. 3. Reaksi Kieffers: Sejumlah 5 mg morphin dilarutkan di dalam air ditambahkan larutan kalium feri sianida yang mengandung 1 tetes FeCl3 maka akan terbentuk warna biru hijau. 4. Reaksi dengan H2O2, NH4OH dan CuSO4 akan terbentuk warna merah. Kodein Identifikasi: 1. Kedalam 5 mg zat ditambahkan 5,0 ml asam sulfat dan 1 tetes FeCl3 10%, dan campuran ini dipanaskan, terbentuk warna hijau yang berubah menjadi biru yang lama-lama



menjadi biru ungu. Setelah larutan dingin, ditambahkan 2 tetes asam nitrat, warna berubah menjadi merah. PAPAVERIN Identifikasi: 1. Papaverin padat dilihat di bawah sinar UV akan terlihat flourescienci biru. 2. Reaksi Coralyn Sejumlah 10 mg zat di tambahkan 1 ml asam asetat anhidrid dan 3 tetes asam sulfat pekat, kemudian dipanaskan maka akan terbentuk warna kuning hijau. 3. Papaverin dipanaskan bersama-sama asam sulfat pekat  akan terbentuk warna violet. 2. alkaloida solanaceae ATROPIN Identifikasi: Reaksi Vitalli Sedikit zat ditambahkan asam nitrat pekat, kemudian diupakan sampai kering, sesudah dingin ditambahkan spiritus KOH akan menghasilkan warna ungu-merah kersen. 3. alkaloida Kina QUININE Identifikasi:  Larutan zat di dalam air atau alkohol berflouresciensi dengan asam sulfat 3N, Asam nitrat dan asam fosfat encer serta tidak berflouresciensi dengan asam klorida.  Reaksi Thalleiochin: sejumlah 10 mg zat basa diberikan 1 tetes asam sulfat 3N dan 0,3 ml air brom 2%, kemudian dilarutkan dalam 10 ml air, satu menit kemudian campuran direaksikan dengan 2 ml amoniak; larutan berwarna hijau.  Reaksi Erytrochin: Sejumlah 10 mg zat ditambahkan sedikit asam klorida, kemudian dilarutkan dalam 1 ml air. Selanjutnya tambahkan 1 ml larutan brom 0,8%, kocok. Tambahkan 0,5 ml larutan kalium ferri sianida 5%, teteskan 1 ml 0,1 N NaOH dan tuangkan 2 ml kloroform maka pada lapisan kloroform terbenuk warna merah. 4. alkaloida Xantin COFFEIN Identifikasi: 1. Caffein ditambahkan pereaksi mayer akan membentuk kristal yang spesifik. 2. Caffein ditambahkan Solutio Iodii dan HCl akan membentuk kristal coklat yang larut dengan NaOH. 3. Caffein ditambahkan NaOH 10 % akan membentuk derivate Imidazol yang bila ditambahkan acetyl acetone akan terjadi kondensasi dengan 2 mol 4 Dimetylamino benzaldehyde didalam suasana asam akan membentuk warna biru.



4. Reaksi Kristal: o Aseton air



-



Fe kompleks



THEOHYLLINE Identifikasi: 1. Reaksi Murexide positif. 2. Sejumlah zat dilarutkan di dalam air panas lalu ditambahkan beberpa tetes perak nitra maka akan terbentuk endapan gelatin. 3. Reaksi Teofilidin: Sejumlah zat ditambahkan NaOH dipanaskan sampai mendidih lalu ditambahkan asam sulfanilat terdiazotasi maka akan terbentuk warna merah. 4. Reaksi kristal: 



Fe kompleks



THEOBROMIN Identifikasi: 1. Reaksi Murexide positif. 2. Sejumlah 2 mg teobromin di larutkan didalam air panas sebanyak 1 ml lalu ditambahkan perak nitrat 5% maka akan terbentuk endapan kental yang tembus cahaya, endapan mudah larut di dalam ammonia. 3. Reaksi kristal: o Fe kompleks